Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

dokumen-dokumen yang mirip
Dea Widya Hutami¹, Wayan Firdaus Mahmudy, Mardji

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming

PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP

Usulan Rute Distribusi Roti Dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OPTIMALISASI RUTE PENGUMPULAN SAMPAH DI KAWASAN PERUMAHAN PESONA KHAYANGAN DENGAN MODEL PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PENJADWALAN TRUK SAMPAH KOTA PONTIANAK DENGAN MODEL ROLL ON ROLL OFF VEHICLE ROUTING PROBLEM

Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search (Studi Kasus di PT. X)*

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan

Penentuan Rute dan Penjadwalan Kendaraan untuk Pengiriman Spon di CV. Prima Maju Jaya

Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X)

PENENTUAN RUTE TRUK PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI BANDUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD.

Penentuan Rute Optimal pada Pengangkutan Sampah di Kota Palembang dengan Menggunakan Metode Saving Matrix

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara

OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUSI KATERING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan

ALGORITMA SEQUENTIAL INSERTION UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MULTIPLE TRIP VEHICLE ROUTING PROBLEM (MTVRP)

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW)

Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *

BAB 2 LANDASAN TEORI

MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Algoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92)

BAB I PENDAHULUAN. Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang

PERENCANAAN RUTE PENGIRIMAN MENGGUNAKAN METODE PARALLEL INSERTION DAN EXHAUSTIVE SEARCH PADA PT. STARMASS LOGISTICS

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan

Penentuan Rute Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Perum Bulog Sub Divre Cirebon) *

Penerapan Algoritma Genetika untuk Optimasi Vehicle Routing Problem with Time Window (VRPTW) Studi Kasus Air Minum Kemasan

PENYELESAIAN MASALAH RUTE PENYIRAMAN TANAMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I LATAR BELAKANG

PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN SAVING MATRIKS, SEQUENTIAL INSERTION, DAN NEAREST NEIGHBOUR DI VICTORIA RO

BAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI TEH WALINI READY TO DRINK DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) *

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten)

DAFTAR ISI ABSTRAK...

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA HYBRID (BEST IMPROVEMENT SEARCH) PADA VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika

Usulan Rute Distribusi Roti dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm *

PENGEMBANGAN MODUL PENERAPAN TEORI GRAPH BERBASIS ICT SEBAGAI PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA DI INDUSTRI

Usulan Perbaikan Rute Distribusi Menggunakan Metode Clarke Wright Savings Algorithm (Studi Kasus : PT Pikiran Rakyat Bandung) *

MINIMASI BIAYA DALAM PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK MINUMAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

Optimasi Rute Distribusi Bantuan Logistik Bencana Erupsi Gunung Merapi Menggunakan Algoritma Sweep

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA CLARKE AND WRIGHT S SAVINGS DALAM MENYELESAIKAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) SKRIPSI DONNA DAMANIK

Penerapan Algoritma Genetika Traveling Salesman Problem with Time Window: Studi Kasus Rute Antar Jemput Laundry

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

OPTIMASI RUTE ANTAR JEMPUT LAUNDRY DENGAN TIME WINDOWS (TSPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN I.1

SKRIPSI PERENCANAAN RUTE TRANSPORTASI TERPENDEK PADA PT. MITRA INTERTRANS FORWARDING (MIF) DENGAN MODEL VRPTW

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM

Optimasi Sistem Pengangkutan Sampah Di Kota Yogyakarta dengan Model Vehicle Routing Problem Menggunakan Algoritma Sequential Insertion

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO SKRIPSI

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI RUTE DISTRIBUSI AIR MINUM QUELLE DENGAN ALGORITMA CLARKE & WRIGHT SAVING DAN MODEL VEHICLE ROUTING PROBLEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. 58

PENENTUAN RUTE PENGAMBILAN SAMPAH DI KOTA MERAUKE DENGAN METODE SAVING HEURISTIC

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hingga ke luar pulau Jawa. Outlet-outlet inilah yang menjadi channel distribusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Penugasan Sopir Pada Rute Optimal Pengangkutan Sampah Di Kota Palembang Dengan Menggunakan Metode Hungarian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2 Februari 2017, hlm. 95-99 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Nearest Insertion Heuristic dan Modified Nearest Insertion Heuristic Pada Optimasi Rute Kendaraan Pengangkut Sampah (Studi Kasus: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang) Dea Widya Hutami 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Marji 3 Program Studi Teknik Informatika, Email: 1 sayadepru@gmail.com Abstrak Sebagai kota yang sedang tumbuh Kota Malang mengalami berbagai masalah, salah satu aspek yang sedang menjadi masalah kota adalah masalah kebersihan kota. Produksi sampah semakin tahun semakin meningkat seiring dengan peningkatan penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan sampah yang efektif dan efisien terutama dalam hal pengangkutan sampah. Namun pengangkutan sampah di Kota Malang dirasa masih kurang karena belum adanya rute khusus untuk truk-truk pengangkut sampah, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut seluruh sampah dari 70 TPS ke TPA membutuhkan waktu dan biaya bahan bakar yang cukup boros. Dari perbandingan antara metode Nearest Insertion Heuristic dengan metode modifikasinya, menunjukkan bahwa metode Nearest Insertion Heuristic menghasilkan jarak yang lebih pendek. Hasil terbaik didapatkan apabila dari 35 truk pengangkut sampah, urutan jalan truk yang digunakan adalah 18 truk berkapasitas 8 m³ kemudian 17 truk berkapasitas 6 m³. Kata kunci: rute terpendek, nearest insertion heuristic, modified nearest insertion heuristic Abstract As a growing city, Malang has various problems; one of them is the cleanliness of the city. Waste production is increasingly growing in line with the increase of population. Therefore, effective and efficient waste management is required. The transport of waste in the city of Malang is considered still lacking because routes for trucks are determined manually, so it takes time and also a high cost. Thus, a good algorithm to minimize the total distance travelled is required. From the comparison between the Nearest Insertion Heuristic method with the method of modification, suggests that the Nearest Insertion Heuristic method results in a shorter distance. The best result is obtained when garbage truck sequence used is 18 trucks with 8 m³ of capacity and 17 trucks with 6 m³ of capacity. Keywords: shortest route, nearest insertion heuristic, modified nearest insertion heuristic 1. PENDAHULUAN Kota Malang merupakan kota yang strategis dikarenakan Kota Malang merupakan kota industri, pendidikan dan pariwisata. Sebagai kota yang sedang tumbuh, maka salah satu aspek yang sedang menjadi masalah kota adalah masalah kebersihan kota. Karena pola pemukiman, jumlah penduduk mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dan peningkatan kelompok produsen sampah yang meliputi kelompok perumahan, kelompok komersial, kelompok fasilitas umum dan kelompok sosial jumlah produksi sampah juga mengalami peningkatan dari hari ke hari. Oleh karena perkembangan produksi sampah yang selalu mengalami peningkatan, maka dibutuhkan pengelolaan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Namun demikian berdasarkan pengamatan, antara sampah dengan kemampuan untuk mengelola sampah tersebut tidak seimbang. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya pengangkutan sampah. Permasalahan ini bukan hanya akan menjadi masalah jangka pendek, tetapi akan menjadi masalah jangka panjang, untuk itu dibutukan peranan pemerintah yang didukung oleh kepedulian masayarakat Kota Malang. Aktivitas pengangkutan sampah yang seharusnya bisa menangani seluruh sampah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 95

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 96 dari 70 TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di Kota Malang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) setiap harinya terkendala pada terbatasnya kendaraan pengangkut sampah yang berjumlah kurang dari 35 kendaraan. Dengan masalah seperti ini maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu pemkot dalam membantu menyelesaikan masalah pengangkutan sampah di Kota Malang. Dengan adanya rute yang dirancang secara optimal dengan mempertimbangkan volume sampah yang dapat ditampung oleh kendaraan penngangkut sampah maka akan memberikan keuntungan dari segi biaya dan waktu. Dengan rute yang lebih singkat maka juga akan menghemat bahan bakar kendaraan yang digunakan. Penyelesaian VRP dapat dilakukan menggunakan metode eksak (pasti) atau heuristis (Goksal, Karaoglan, dan Altiparmak, 2012; Suprayogi dan Mahmudy, 2015). Dalam penelitian ini, VRP diselesaikan dengan menggunakan algoritma Nearest Insertion Heuristic dan Modified Nearest Insertion Heuristic, yang merupakan metode pendekatan heuristik. Kedua metode ini diharapkan dapat memberikan hasil rute yang optimum dan lebih baik dari sebelum ada sistem. Selain itu dari hasil yang didapatkan oleh kedua metode tersebut dapat diketahui metode mana yang lebih efektif dan efisien dalam mengatasi masalah pengangkutan sampah. 2. SAMPAH Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah perkotaan adalah sampah yang timbul di kota (Badan Standarisasi Nasional, 2002). Banyak lagi ahli yang mengajukan batasan-batasan lain, tapi pada umumnya mengandung prinsip-prinsip yang sama yaitu: (Kusnoputranto 1986) a. Adanya suatu benda atau zat padat atau bahan. b. Berhubungan langsung/tidak langsung dengan aktivitas manusia c. Bahan/benda tak terpakai, tidak disenangi dan dibuang dengan cara-cara yang diterima (perlu pengelolaan yang baik) 3. VEHICLE ROUTING PROBLEM Vehicle Routing Problem (VRP) adalah salah satu bentuk permasalahan transportasi yang melibatkan pendistribusian barang maupun orang kepada pelanggan dengan menggunakan kendaraan dan bertujuan untuk meminimasi beberapa tujuan distribusi (Mahmudy, 2014). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menentukan secara optimal jumlah kendaraan yang digunakan serta rute yang harus ditempuh untuk masing-masing kendaraan dalam memenuhi permintaan pelanggan (Anggodo dkk., 2016; Widodo dan Mahmudy, 2010). 4. ALGORITMA NEAREST INSERTION HEURISTIC Langkah-langkah metode Nearest Insertion Heuristic antara lain: Langkah 1: - Mengambil sampah pada tempat pembuangan sampah (TPS) yang memiliki volume sampah lebih dari kapasitas truk - Sampah diambil dari TPS yang terdekat dengan TPA, Sehingga diperoleh rute [0,i,0] Langkah 2 : - Menghitung saving - Urutkan saving dari yang terbesar ke yang terkecil Langkah 3 : - Pilih TPS dengan nilai saving terbesar(sij) terbesar - Bangun rute yang berawal dan berakhir di depot dari S yang telah dipilih tersebut. Sehingga diperoleh rute [0,i,j,0] dengan catatan bahwa titik i dan j tidak bervolume sampah 0 m³ - Hitung waktu jalan dan waktu layan titik i - Jika tidak, maka i dan j terhubung sehingga menghasilkan rute. Langkah 4 : - Perluasan rute Pemilihan : Cari customer h yang mempunyai jarak paling dekat dengan customer yang berada pada rute yang dibentuk pada langkah 3. Cek apakah

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 97 pemilihan customer h melanggar kendala kapasitas. Jika tidak, maka lakukan penyisipan. Jika ya, maka customer h tidak disisipkan dan tidak diperoleh rute baru Penyisipan : Cari sisi (i,j) yang mempunyai nilai minimum. Sisipkan h diantara i dan j sehingga diperoleh rute baru yang memuat h, yaitu (i,h) dan (h,j). Diperoleh rute baru yang memuat h, yaitu rute [0,i,h,j,0 ]. Penyisipan h tergantung dengan hasil perhitungan sisi minimum. Proses perluasan rute terus berlanjut sampai jumlah permintaan dalam satu rute tidak melebihi kapasitas kendaraan dan total waktu, Langkah 5: Jika terdapat customer yang belum masuk dalam rute yang dibentuk pada langkah 3,maka langsung dibentuk rute [0,i,0] kemudian proses berhenti. 5. ALGORITMA MODIFIES NEAREST INSERTION HEURISTIC Langkah-langkah metode Modified Nearest Insertion Heuristic antara lain: Langkah 1 : - Mengurutkan titik-titik TPS dari jarak terdekat hingga terjauh Langkah 2 : - Pilih titik TPS dengan jarak terdekat - Bangun rute yang berawal dan berakhir di depot dari titik yang telah dipilih tersebut. Sehingga diperoleh rute [0,i,0] - Hitung waktu jalan dan waktu layan ke titik i - Cek apakah rute tersebut memenuhi kendala kapasitas. Jika kendala kapasitas telah penuh maka truk harus kembali ke TPA, jika belum maka berlanjut ke perluasan rute Langkah 3 : - Perluasan rute Pemilihan : Cari customer h yang mempunyai jarak paling dekat dengan customer yang berada pada rute yang dibentuk pada langkah 2. Penyisipan : Cari sisi (i) yang mempunyai nilai minimum. Sisipkan h diantara i dan 0 sehingga diperoleh rute baru yang memuat h, yaitu (h,i) dan (i,h)., Maka diperoleh rute baru yang memuat h, yaitu rute [0,i,h,0 ] atau [0,h,i,0]. Proses perluasan rute terus berlanjut sampai jumlah permintaan dalam satu rute tidak melebihi kapasitas kendaraan. Hitung total waktu yang dibutuhkan untuk mengambil sampah. Langkah 4: Jika terdapat customer yang belum masuk dalam rute yang dibentuk pada langkah 3, maka bentuk rute baru dengan mengulangi langkah 2 hingga seluruh customer dapat dilayani, kemudian proses berhenti. Untuk setiap customer yang telah terpilih pada rute sebelumnya tidak boleh dipilih lagi dalam pemilihan rute berikutnya. 6. NILAI SAVING Tujuan dari metode savings adalah untuk meminimisasi total jarak perjalanan semua kendaraan dan untuk meminimisasi secara tidak langsung jumlah kendaraan yang diperlukan untuk melayani semua tempat perhentian. Pendekatan ini tidak menjamin solusi yang optimal, tetapi dengan mempertimbangkan masalah kompleks yang ada, solusi yang baik dapat dicari. Gambar 1. Ilustrasi Konsep Penghematan Sumber: (Lysgaard 1997) Total biaya kendaraan oleh Da pada Gambar 1 (a) adalah: Da = C0i + Ci0 + C0j + Cj0 Ekivalen dengan biaya kendaraan Db pada Gambar 1 (b) adalah: Db = C0i + Cij + Cj0 Dengan menggabungkan kedua rute memperoleh penghematan Sij: Sij = Da Db = Ci0 + C0j Cij

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 98 7. HASIL PENGUJIAN Proses pengujian dilakukan dengan pengujian pembandingan. Pengujian pembandingan pada kasus ini dilakukan dengan membandingkan hasil total jarak menggunakan metode acak/sembarang, Nearest Insertion Heuristc dan Modified Nearest Insertion Heuristc. Berikut adalah hasil pengujian yang didapatkan dengan menampilkan selisih jarak antar 2 metode yang digunakan. 7.1. Pengujian 1 Pada pengujian 1 dengan menggunakan urutan kapasitas truk yaitu 18 truk berkapasitas 8 m³ kemudian 17 truk berkapasitas 6 m³ disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengujian 1 Acak NIH 3975.53 km 3840.66 km 3956.41 km Selisih Jarak 134.87 km 19.12 km 7.2. Pengujian 2 Pada pengujian 2, menggunakan urutan kapasitas truk berkebalikan dengan pengujian 1 yaitu 17 truk berkapasitas 6 m³ dahulu kemudian 18 truk berkapasitas 8 m³ disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian 2 Acak NIH 3941.24 km 3837.04 km 3917.41 km Selisih Jarak 104.2 km 23.83 km 7.3 Pengujian 3 Pada pengujian 3, urutan kapasitas truk yang digunakan berselang-seling antara truk berkapasitas 8 m³ dan truk berkapasitas 6 m³ disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengujian 3 Acak NIH 3934.02 km 3856.22 km 3916.05 km Selisih Jarak 77.8 km 17.97 km 7.4. Pengujian 4 Pada pengujian 4, urutan kapasitas truk yang digunakan adalah random. Hasilnya disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Pengujian 4 Acak NIH 3931.6 km 3845.32 km 3913.85 km Selisih Jarak 86.28 km 17.75 km Hasil yang memiliki selisih jarak terbesar terhadap metode acak/sembarang adalah hasil yang diharapkan karena rute yang dihasilkan merupakan yang paling pendek. Hal ini berarti total jarak yang ditempuh adalah yang paling pendek sehingga dapat menghemat waktu tempuh dan juga biaya bahan bakar yang dibutuhkan. 8. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan selama perancangan, implementasi, dan proses pengujian perangkat lunak yang digunakan, diambil kesimpulan bahwa untuk mendapatkan rute yang optimal dalam pengangkutan sampah dari TPS ke TPA oleh kendaraan pengangkut sampah dapat menggunakan metode Nearest Insertion Heuristic dan Modified Nearest Insertion Heuristic. Kedua metode tersebut memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perhitungan manual/acak. Perhitungan dengan metode Nearest Insertion Heuristic lebih rumit daripada metode Modified Nearest Insertion Heuristic, akan tetapi metode Nearest Insertion Heuristic menghasilkan rute yang lebih pendek karena jarak total yang dihasilkan jauh lebih singkat begitupula dengan waktu yang dibutuhkan. Agar rute yang dihasilkan lebih singkat urutan kapasitas truk yang digunakan juga sangat mempengaruhi. Urutan truk yang sebaiknya digunakan adalah 18 truk berkapasitas 8 m³ dahulu kemudian 17 truk berkapasitas 6 m³. 9. DAFTAR PUSTAKA Anggodo, Y. P., Ariyani, A. K., Ardi, M. K. & Mahmudy, W. F. 2016. 'Optimization of Multi-Trip Vehicle Routing Problem with Time Windows using Genetic Algorithm ', Journal of Environmental

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 99 Engineering & Sustainable Technology, vol. 3, no. 2, pp. 92-97. Badan Standarisasi Nasional, 2002. Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. http://sisni.bsn.go.id/ index.php?/ sni_main/sni/detail_sni/6428. Goksal, F., Karaoglan, I, and Altiparmak, F. 2012. A hybrid discrete particle swarm optimization for vehicle routing problem with simultaneous pickup and delivery, Computers & Industrial Engineering, vol. 230, no. 3, pp. 475 486. Kusnoputranto, H. 1986. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Lysgaard, J. 1997. Clarke & Wright s Savings Algorithm. Aarhus: Department of Management Science and logistics. Mahmudy, W. F. 2014. Improved simulated annealing for optimization of vehicle routing problem with time windows (VRPTW), Kursor, vol. 7, no. 3, pp. 109-116. Suprayogi, D. A. dan Mahmudy, W. F. 2015, Penerapan algoritma genetika traveling salesman problem with time window: Studi kasus rute antar jemput laundry, Jurnal Buana Informatika, vol. 6, no. 2, pp. 121-130. Widodo, A. W. dan Mahmudy, W. F. 2010. Penerapan algoritma genetika pada sistem rekomendasi wisata kuliner, Kursor, vol. 5, no. 4, pp. 205-211.