ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
LAELA MIFTAHUL JANNAH

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

Nugrahaning Pundi Astanti

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

Kata Kunci PENDAHULUAN

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

BAB III METODE PENELITIAN

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

Irmania Citrawati. Key words : Gastroenteritis,Incomplete medical record, quantitatif and qualitatif analysis. Bibliography : 19 ( )

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

TINJAUAN AKURASI KODE DIAGNOSA UTAMA MENURUT ICD-10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BKPM WILAYAH SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

THE ANALYSIS OF QUANTITATIVE AND QUALITATIVE OF MEDICAL RECORD DOCUMENT INPATIENT OF HEART ON 2ST QUARTER 2015 IN RS DR KARIADI SEMARANG

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENDAN KOTA PEKALONGAN PERIODE TRIWULAN 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA ASSEMBLING REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD DR.ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **)

dimiliki oleh suatu instansi. Man yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) adalah petugas yang bertanggung jawab mengisi formulir / berkas.

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

TINJAUAN GAMBARAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS DIABETES MILLITUS TERHADAP KLAIM BPJS DI RSUD Dr.R.SOEPRAPTO CEPU PADA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RAWAT INAP RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2014 NOVIA WIJIASTUTI

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. Tinjauan Spesifisitas Penulisan Diagnosis Dan Ketepatan Kode Berdasarkan ICD-10 Pada

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA PETUGAS ASSEMBLING DAN KODING BERDASARKAN TEORI WISN DI RSUD UNGARAN TAHUN 2016

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

IDENTIFIKASI KETIDAKLENGKAPAN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Transkripsi:

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT NURUL ARIFAH Based on quantitative analysis revealed that 21% of the full medical record documents and 79% incomplete medical record documents. While the quantitative analysis revealed that 21% of the full medical records documents and 79% did not complete. Causes of incomplenteness due to lack understanding of the quantitave and qualitative analysis, the impact of the documents incomplete medical record can lead to continuous no media inforemation and medical record documents could not be used as evidence if there is a legitimate legal malpratice actions. The purpose of this research is to know the description of incomplete medical record documents charging inpatient diseases hernia quater 1 2014. The type of research used are descriptive data capture with interviews and observations and cross sectional approach. Object of research is the inpatient medical record document diseases hernia, the population used is the inpatient medical record documents specifically on the diseases hernia. The sample uses a total population of 33 medical record documents. Research result from 33 inpantient medical record documents on the case of hernia diseases quarter 1 at RSUD Sunan Kalijaga 2014. Review of identification has the number of incomplete medical record documents 17 (52%), review the authentication credentials have a number of incomplete medical record document 21(64%), recording review has no good medical record document 20(61%),review the reporting has the number of incomplete medical document 1(4%),DRM(Deliquent Medical Record)nhad a total of 27 medical record document document (82%), the review s writing has a number of inconsistenc diagnosis of 14 medical record document(42%),review the informed consent should have a number of incomplete medical record document 0 (0%), review/practice ways of recording have a number of incomplete medical record document 20(60%). Result of the study It can be concluded that the degree of obstinancy of inpatient medical record documents on the case of hernia quarter 1 2014 has number 82% with high levels of obstinancy. Enhanching disipline within the throughness of the charging sheet of medical record documents on hospital management in particular in the assembling of officers,doctors,nurses are concerned in the charging documents medical record. Key word : Dokume Rekam Medis Rawat Inap,Hernia,Quantitative Analysis, Qualitative Analysis PENDAHULUAN Rekam medis adalah hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien pasien. Berdasarkan permenkes No.269 tahun 2008 menyatakan Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Jadi berkas rekam medis wajib dijaga kerahasiaannya. (1) Berdasarkan surat keputusan direktorat jendral pelayanan medis no 78

tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam medis di Rumah Sakit. Bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di Rumah Sakit yang dilakukan di unit-unit rawat jalan, unit gawat darurat dan unit rawat inap. Agar dokumen rekam medis dapat berkesinambungan maka dokumen rekam medis harus di isi dengan selengkap-lengkapnya dan juga dijadikan sebagai alat bukti hukum apabila dibutuhkan. Maka dokumen rekam medis harus diisi sebaik mungkin dan selengkap mungkin untuk kesinambungan informasi. (2) RSUD Sunan Kalijaga merupakan Rumah Sakit yang sudah menyelenggarakan sistem rekam medis. Dalam pengelolaan rekam medis terdapat unit-unit yang terkait yaitu pendaftaraan (RJ,RI,UGD), filling, assembling, analising reporting dan koding indeksing. salah satu kegiatan yang melakukan penelitian terhadap kelengkapan data rekam medis yaitu yang dilakukan oleh petugas assembling. Sedangkan assembling mempunyai tugas pokok yaitu Menerima dokumen rekam medis dan sensus harian dari unit pelayanan, Meneliti kelengkapan isi dan merakit kembali formulir rekam medis, Mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang isinya belum lengkap dan secara periodik melaporkan kepada kepala instalasi rekam medis mengenai ketidaklengkapan isi dokumen dan petugas yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan isi tersebut, Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke fungsi koding dan indeksing, dan Menyerahkan sensus harian ke fungsi analisis dan pelaporan. TUJUAN PENELITIAN Mengetahui gambaran ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap padapenyakit hernia periode triwulan 1 tahun 2014 di RSUD sunan kalijaga. Tujuan Khusus a. Mengetahui jenis-jenis Dokumen Rawat Inap yang digunakan di bagian filling. b. Mengetahui Kelengkapan identitas data dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit hernia RSUD Sunan Kalijaga c. Mengetahui Kelengkapan otentifikasi data dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit hernia periode triwulan 1 tahun 2014 di RSUD Sunan Kalijaga d. Mengetahui Kelengkapan Pencatatan data dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit hernia periode triwulan 1 tahun 2014 di RSUD Sunan Kalijaga e. Mengetahui Kelengkapan Pelaporan data dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit hernia periode triwulan 1 tahun 2014 di RSUD Sunan Kalijaga f. Mengetahui tingkat kebandelan dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit hernia periode triwulan 1 tahun 2014 di RSUD Sunan Kalijaga g. Mengetahui kekonsistensian penulisan diagnosa h. Mengetahui Review adanya informed consent yg seharusnya ada i. Mengetahui Pencatatan hal-hal yg dilakukan saat perawatan & pengobatan j. Mengetahui cara/praktek pencatatan

METODELOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan suatu variabel tanpa membuat perbandingan atau hubungan. Sedangkan pengambilan data secara observasi yaitu menulis mengamati secara langsung gambaran tentang keadaan masalah yang akan diteliti dengan menggunakan metode pendekatan secara cross sectional pada saat penelitian berlangsung. Instrumen Penelitian yang digunakan adalah table check list. Pengumpulan data menggunakan Data primer. Pengolahan Data menggunakan Editing,Tabulating, penyajian. POPULASI SAMPEL Populasi DRM yang digunakan adalah DRM rawat inap khususnya pada penyakit Hernia di RSUD sunan Kalijaga periode triwulan 1 tahun 2014 berjumlah 33 DRM rawat inap dan sampel yang digunakan adalah total populasi berjumlah 33 DRM Rawat Inap. PEMBAHASAN 1. Review identifikasi Dari hasil pengamatan terhadap 33 DRM Rawat inap pada kasus 2014. ketidaklengkapan review indentifikasi paling tinggi terdapat pada RM 3 (Anamnesa) yang menunjukan ada 21 (64%) Dokumen Rekam medis yang lengkap dan 21 (36%) dokumen Rekam Medis yang tidak lengkap. Sedangkan kelengkapan yang paling tinggi adalah RM1, RM 4, RM 5, RM 21 yaitu sejumlah 100% lengkap dan 0% tidak lengkap. Ketidak lengkapan pada pengisian adalah pada No Rekam Medis, Umur, Jenis Kelamin dan Bangsal.Hal tersebut disebabkan petugas hanya mengisi beberapa item yang ada pada formulir rekam medis tersebut, karena petugas berasumsi bahwa lembar yang lain sudah diisi. Item nama dan nomor rekam medis minimal harus diisi pada tiap formulir rekam medis, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian pelayanan. (3) 2. Review Otentifikasi Dari hasil pengamatan 33 DRM Rawat Inap pada kasus penyakit Hernia periode riwulan 1 tahun 2014. Ketidaklengkapan review Otentifikasi paling tinggi terdapat pada RM 6 (Rekaman Asuhan Keperawatan) yaitu sebanyak 27(82%) Dokumen Rekam medis yang lengkap dan 6(18%) Dokumen Rekam Medis yang tidak lengkap.sedangkan kelengkapan yang paling tinggi adalah RM 4 sejumlah 33(100%). Berdasarkan pengamatan Review Otentifikasi pada DRM rawat inap pada 2014 masih terdapat ketidaklengkapan pada pengisian adalah tidak ada Nama Perawat. Unit yang bertanggung jawab pencatatan data Otentifikasi adalah dokter dan perawat.berdasarkan teori apabila hanya tanda tangan dokter atau perawat saja yang diisi dan tidak tercantum nama dokter atau perawat maka sulit untuk mengetahui siapa dokter atau perawat yang bertanggung jawab, karena nama dan tanda tangan dokter atau perawat menunjukkan legalitas yaitu sebagai bukti pertanggung jawaban bila sewaktu waktu digunakan sebagai bahan bukti perkara hukum. (4)

3. Review Pencatatan Dari hasil pengamatan 33 DRM Rawat Inap pada kasus penyakit Hernia periode riwulan 1 tahun 2014. Ketidaklengkapan Review pencatatan paling tinggi terdapat pada RM 5 (Perjalanan Penyakit) yaitu menunjukan ada 15 (45%) dokumen rekam medisyang pencatatannya baik dan 18 (55%) Dokumen rekam medis yang pencatatannya tidak baik. Dan kelengkapan yang paling tinggi yaitu RM 1,RM 4, RM 9, RM 21 yaitu sejumlah 100% lengkap dan 0% tidaklengkap. Berdasarkan pengamatan pada pencatatan ketidaklengkapan yaitu tidak dapat dibaca, menggunakan Tipe-x, dan ada coretan. Pengisian yang tidak baik terjadi pada butir data yang tidak terbaca padahal terbacanya tulisan sangat penting supaya tulisan tersebut dapat berkesinambungan dengan informasi yang berhubungan dengan pasien pasien (5) 4. Review Pelaporan Dari hasil pengamatan terhadap 33 DRM Rawat inap pada kasus 2014. Ketidaklengkapan review pelaporan paling tinggi RM 9 ( Hasil pemeriksaan Laboratorium, x-ray) yaitu menunjukan ada 29 (88%) Dokmen rekam medis yang lengkap dan 4 (12%) dokumen rekam medis yang tidak lengkap. Dan kelengkapan yang paling tinggi yaitu RM 1, RM 11, RM 4, RM 5, RM 6, RM 21 sejumlah 100% lengkap dan 0% tidaklengkap. Berdasarkan pengamatan review pelaporan ketidaklengkapan pengisian formulir adalah tidak ada lembar hasil pemeriksaan laboratorium dan x-ray. 5. DMR Tingkat kebandelan terhadap DMR rawat inap pada penyakit Hernia periode triwulan 1 tahun 2014 berdasarkan review identifikasi, review autentifikasi, review pencatatan, dan review pelaporan dari jumlah 33 DRM yang diteliti terdapat 27 dokumen belum lengkap sehingga ditemukan DMR sebesar 82% Hal ini menunjukan kelengkapan pengisian pada dokumen rekam medis rawat inap pada penyakit hernia masih banyak tingkat tingkat kebandelannya. 6. Review kekonsistensian Penulisan Diagnosa Dari hasil pengamatan tingkat kekonsistensian penulisan Diagnosa memiliki persentase kelengkapan 33 (100%) dan ketidak lengkapan 0(0%). Konsistensi merupakan suatu penyesuaian/kecocokan antara 1 bagian dengan bagian lain dan seluruh bagian Diagnosa dari awal sampai akhir harus konsisten,pencatatan harus mencerminkan perkembangan info mengenai kondisi pasien,hasil operasi, hasil pemeriksaan PA, hasil pemeriksaan diagnostik lainnya & surat pernyataan tindakan harus konsisten. 7. Review adanya informed consent Review informed consent yang seharusnya ada adalah memiliki persentase kelengkapan 33(100%) dan ketidak lengkapan 0(0%). Dari hasil pengamatan Surat pernyataan dari pasien untuk suatu pengobatan harus digambarkan secara hati-hati, Dokter harus didorong tidak hanya sekedar memenuhi peraturan seperti menjelaskan efek samping obat

yg mungkin timbul. Jika perlu ditambahkan dalam surat pernyataan 8. Review pencatatan yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan Dari hasil pengamatan review pencatatan yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan yang memiliki presentase kelengkapan 33(100%) dan ketidaklengkapan 0(0%).menjelaskan keadaan pasien selama dirawat, dan harus menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yg telah dilakukan kepada pasien. 9. Review cara/praktek pencatatan Dari hasil pengamatan review cara/praktek pencatatan memiliki presentase kelengkapan 13(40%) dan ketidaklengkapan20(60%).waktu pencatatan harus ada, Mudah dibaca, tulisan bagus, tinta yg dipakai harus tahan lama, penulisan dilakukan dg hatihati dan lengkap, Menggunakan singkatan yg umum harus dapat dibaca, jelas, terang terus, Tidak menulis komentar atau hal-hal yg tidak ada kaitan dengan pengobatan pasien. KESIMPULAN 1. Dari 33 DRM Rawat inap pada kasus 2014. ketidaklengkapan review indentifikasi paling tinggi terdapat pada RM 3 (Anamnesa) yang menunjukan ada 21 (64%) Dokumen Rekam medis yang lengkap dan 21 (36%) dokumen Rekam Medis yang tidak lengkap. 2. Dari 33 DRM Rawat Inap pada kasus penyakit Hernia periode riwulan 1 tahun 2014. Ketidaklengkapan review Otentifikasi paling tinggi terdapat pada RM 6 (Rekaman Asuhan Keperawatan) yaitu sebanyak 27(82%) Dokumen Rekam medis yang lengkap dan 6(18%) Dokumen Rekam Medis yang tidak lengkap. 3. Dari 33 DRM Rawat Inap pada kasus penyakit Hernia periode riwulan 1 tahun 2014. Ketidaklengkapan Review pencatatan paling tinggi terdapat pada RM 5 (Perjalanan Penyakit) yaitu menunjukan ada 15 (45%) dokumen rekam medis yang pencatatannya baikdan 18 (55%) Dokumen rekam medis yang pencatatannya tidak baik. 4. Dari 33 DRM Rawat inap pada kasus 2014. Ketidaklengkapan review pelaporan paling tinggi RM 9 ( Hasil pemeriksaan Laboratorium, x-ray) yaitu menunjukan ada 29 (88%) Dokmen rekam medis yang lengkap dan 4 (12%) dokumen rekam medis yang tidak lengkap. 5. Tingkat kebandelan terhadap DMR rawat inap pada penyakit Hernia periode triwulan 1 tahun 2014 berdasarkan review identifikasi, review autentifikasi, review pencatatan, dan review pelaporan dari jumlah 33 DRM yang diteliti terdapat 27 dokumen belum lengkap sehingga ditemukan DMR sebesar 82% 6. Dari hasil pengamatan tingkat kekonsistensian penulisan Diagnosa memiliki persentase kelengkapan 33 (100%) dan ketidak lengkapan 0(0%). 7. review informed consent yang seharusnya ada adalah memiliki persentase kelengkapan 33(100%) dan ketidak lengkapan 0(0%). 8. Dari hasil pengamatan review pencatatan yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan yang memiliki presentase kelengkapan 33(100%) dan ketidaklengkapan 0(0%).

9. Dari hasil pengamatan review cara/praktek pencatatan memiliki presentase kelengkapan 13(40%) dan ketidaklengkapan 20(60%). SARAN 1. Meningkatkan kedisiplinan dalam kelengkapan pengisian lembar dokumen rekam medis pada managemen Rumah Sakit khususnya pada petugas Assembling, dokter, perawat yang bersangkutan dalam pengisian Dokumen Rekam Medis. 2. Sebaiknya lebih ditingkatkan pemahaman dalam meneliti kelengkapan dokumen Rekam Medis pada aspek analisa Kuantitatif dan kualitatif sehingga angka kebandelan tidak meningkat, yaitu dengan cara dilakukan pelatihan tentang aspek analisa kuantitatif dan kualitatif Shofari, Bambang,dr.MMR. sistem dan prosedur pelayanan medis.semarang,2004 (tidak dipublikasikan). DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jendral pelayanan medis. Pedoman pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Revisi 1, jakarta1997. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jendral pelayanan medis. Petunjuk tehnik penyelenggaraan rekam Medis/ Medical Record Rumah Sakit jakarta 1993 Health information managemen, Edna, K Huftman,1992 Shofari,Bambang, dr.mmr. Quality Assurance Medical Record. Jawa tengah 2006