BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lia Saputri, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jones (2008: 4) di dalam bukunya yang berjudul Investment Analysis

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

BAB I PENDAHULUAN. istilah yang dikenal sebagai Forex (Foreign Exchange). Definisi forex itu sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar pertukaran mata uang merupakan pasar keuangan dengan

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perdagangan dan investasi internasional. melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar AS,

PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET)

Kuliah II Manajemen Keuangan Internasional

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

DUNIA INVESTASI FOREX

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Forex (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan valuta asing

BAB I PENDAHULUAN. Pasar valas atau lebih dikenal dengan forex trading merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. era globalisasi, di mana perdagangan mulai bersifat internasioanal. Banyak usahawan

SISTEM CERDAS PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI NILAI TUKAR VALUTA ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar

PERANCANGAN APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP MATA UANG ASING

PASAR VALUTA ASING BAB I PENDAHULUAN

Staf Pengajar pada Program Studi Akuntansi, Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik Negeri Lampung

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tentu saja akan

BAB I PENDAHULUAN I-1

ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID

PENGEMBANGAN APLIKASI PREDIKSI NILAI TUKAR MATA UANG. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Uang adalah alat pembayaran dalam transaksi jual beli barang atau jasa. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian dari suatu sistem dinamika banyak digunakan dalam bidang mekanika dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun 1876 sampai 1913, tingkat kurs ditentukan oleh standar emas

= Euro (mata uang Eropa) = Sterling atau Cable (mata uang Inggris) = Aussie Dollar (mata uang Australia) = Kiwi (mata uang New Zealand)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL. Algoritma memetika untuk memprediksi kurs valuta asing pada tugas

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1 Sejarah Valuta Asing Dollar Amerika Serikat, dan Dollar Australia

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai Foreign Currency telah menjadi sebagai salah satu alat atau benda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

Wednesday, November 16, 2011 IPS SMP. S. Efiaty, S.Pd. SMP Negeri 5 Yogyakarta S. Efiaty, S.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

3. Selanjutnya akan muncul tampilan utama dari Aplikasi Metatrader 4 seperti gambar di bawah ini :

Pelajaran 2. Peristilahan. mfxacademy.com

Open Account Jika anda ingin membuka Real Account maka Anda dapat menghubungi Ibu. Donna pada line telepon atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang

BAB I PENDAHULUAN. (hedging). Peranan perdagangan berjangka (futures) dalam era globalisasi. dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

APA ITU MARGIN. 1.X. Lot, Leverage, Laba dan Rugi. Lot

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Time for Trading. Sesi Trading

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk melakukan kredit perumahan, dan juga dalam jumlah yang besar

(BAPPEBTI). Perusahaan ini beralamat di jl. Sulawesi No. 48, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, 60281, Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

MK INTERNASIONAL Materi 4 - Pasar Valuta Asing ANDRI HELMI M, S.E., M.M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sarana untuk melakukan hedging, speculation, dan arbitrage.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam bisnis telah menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Penelitian

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

BAB I PENDAHULUAN. bidang, hal ini didukung dengan munculnya arus globalisasi yaitu perdagangan bebas

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. kondusif dimana nilai tukar Rupiah cenderung terdepresiasi serta Produk

BAB I PENDAHULUAN. (variables) seperti harga, volume instrumen, dan varian (variance) yang berubah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Foreign Exchange (forex) saat ini berkembang pesat sebagai salah satu model investasi yang menggiurkan, karena forex trading memiliki tingkat pengembalian yang tinggi. Forex merupakan kegiatan jual beli mata uang suatu negara untuk mendapatkan keuntungan. Forex dan valas (Valuta Asing) adalah hal yang sama, hanya saja berbeda pada penggunaannya. Valas biasanya ditransaksikan pada bank atau tempat penukaran uang, sedangkan transaksi forex biasanya dilakukan secara online (Sitanggang & Indrawati, 2007). Pergerakan nilai forex yang cukup signifikan dan besarnya keuntungan yang ditawarkan ternyata menarik beberapa masyarakat atau kalangan tertentu untuk berkecimpung dalam forex market. Forex market memiliki fungsi pokok untuk membantu kelancaran lalu lintas pembayaran internasional. Ada tujuh mata uang dunia yang lazim di perdagangkan di forex market, yaitu Dollar Amerika (USD), Poundsterling Inggris (GBP), Euro Dollar (EUR), Swiss Franc (CHF), Japanese Yen (JPY), Australian Dollar (AUD), dan Canadian Dollar (CAD) (Sandyawati, 2011). Menurut data survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia) yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi forex market mencapai lebih dari USD$ 1,4 triliun per hari. Dan di tahun 2006, nilai transaksi pasar forex telah melebihi USD$ 2 trilun per harinya. Dengan demikian, prospek investasi di perdagangan forex sangat bagus (Mukhlisin, 2007). Dengan tingginya nilai pada forex market, resiko yang dihadapi pun akan semakin besar pula. Forex termasuk investasi kategori high risk alias beresiko tinggi karena transaksi yang kurang tepat sasaran dapat langsung menggerus modal deposit di dalam akun dengan cepat, tergantung mata uang apa yang ditransaksikan. Resiko yang harus dihadapi para trader forex juga tidak main-main. Arus dana bergerak begitu cepat, sehingga jika kita salah mengambil keputusan, maka kita memiliki kemungkinan kehilangan dana 100% (Sitanggang & Indrawati, 2007). 1

Sebagai pelaku pasar forex atau sebagai investor individual, sebaiknya harus menyadari nilai mendatang (Sandyawati, 2011). Sesungguhnya risiko kerugian atau keuntungan pun tergantung dari keahlian kita memprediksi pergerakan forex serta kita harus ahli memprediksi kapan kita harus membeli/menjual. Kita pun harus mengetahui kapan kita harus masuk, berapa lama menunggu dan melakukan pembelian/menjualnya kembali karena itu merupakan keputusan yang sangat berbahaya dan akan mempengaruhi nasib dana kita selanjutnya. Untuk itu kita harus selalu memperbaharui informasi untuk dapat memperkirakan nilai forex di masa mendatang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan forecasting. Peramalan (forecasting) adalah suatu teknik untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang menggunakan data-data di masa lalu. Peramalan dalam forex ini adalah peramalan time series. Dengan mendeteksi pola dan kecenderungan data time series, kemudian memformulasikannya dalam suatu model, maka dapat digunakan untuk memprediksi data yang akan datang. Model dengan akurasi yang tinggi akan menyebabkan nilai prediksi cukup valid untuk digunakan sebagai pendukung dalam proses pengambilan keputusan (Maru'ao, 2010). Untuk penyelesaian peramalan data time series dapat menggunakan jaringan saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan forecasting dengan tingkat akurasi yang tinggi, baik di bidang sosial, ekonomi, forex, saham dan lain-lain (Khashei & Bijari, 2010). Salah satu jaringan yang dapat digunakan untuk prediksi data time series adalah Radial Basis Function (RBF). Radial basis function adalah salah satu model pada jaringan saraf tiruan yang mentransformasi masukan secara non linear dengan menggunakan fungsi aktivasi Gaussian pada lapisan unit tersembunyi sebelum diproses linear pada lapisan keluaran (Tahir, Warni, Indrabayu, & Suyuti, 2012). Sebelumnya sudah dilakukan beberapa penelitian terhadap forex. Pada penelitian (Maru'ao, 2010) yang berjudul Neural Network Implementation in Foreign Exchange Kurs Prediction tentang prediksi kurs valuta asing menggunakan jaringan saraf tiruan backpropagation, dengan pelatihan jaringan 2

untuk periode harian, mingguan dan bulanan, error hasil pelatihan terhadap harga penutupan real bernilai kecil. Penelitan sebelumnya yang menggunakan radial basis function, menunjukkan hasil yang cukup baik, salah satunya penelitian (Indrabayu, Harun, Pallu, Achmad, & L, 2012) yang berjudul Prediksi Curah Hujan dengan Jaringan Saraf Tiruan. Prediksi curah hujan yang dilakukan dengan menggunakan radial basis function, menghasilkan tingkat akurasi hujan pada tahun 2009 sebesar 81,37% dengan RMSE rata-rata per tahun 0,26001. Hasil keakuratan prediksi pada tahun 2010 mencapai 69,86% dengan RMSE rata-rata per tahun sebesar 0,2549. Pada penelitian (Fajariyanti & Wibowo, 2013) yang berjudul Stock Prices Forecast Using Radial Basis Function Neural Network tentang peramalan harga saham dengan menggunakan jaringan saraf tiruan radial basis function, menunjukkan hasil yang cukup baik dengan tingkat akurasi diatas 90%. Selain itu, pada penelitian (El-Feghi, Zubi, & Abozgaya) yang berjudul Air Temperature Forecasting using Radial Basis Function Meural Network menyebutkan hasil telah menunjukkan bahwa JST RBF dapat dilatih secara efektif dengan jumlah neuron terkecil tanpa mengganggu kinerja JST RBF itu sendiri. RBF dapat belajar dengan baik dalam waktu pelatihan yang sangat singkat dan juga mampu mempelajari pola. Hasil peramalan juga menunjukkan hasil yang baik memiliki dengan rata-rata MSE dari 0,17446 menggunakan 49 neuron di lapisan tersembunyi. Pada penelitian yang berjudul An Efficient Weather Forecasting System using Radial Basis Function Neural Network (Santhanan & Subhajini, 2011) yang membandingkan penggunaan JST Backpropagation dan JST Radial Basis Function menyebutkan bahwa performa RBF lebih baik dibandingkan BPN untuk memprediksi cuaca. Selain itu, selama proses pelatihan, RBF memiliki waktu pelatihan lebih cepat dibandingkan BPN. 3

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitan dengan judul Implementasi Jaringan Saraf Tiruan Radial Basis Function pada Peramalan Foreign Exchange (Forex). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function pada forex forecasting? 2. Bagaimana tingkat keakuratan jaringan saraf tiruan radial basis function pada forex forecasting? 1.3 Batasan Masalah Dari hasil rumusan masalah, penulis menjabarkan beberapa batasan masalah, agar nantinya dapat digunakan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. 1. Peramalan yang dilakukan adalah untuk memprediksi harga harian forex yaitu close price,high price, dan low price. 2. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisa pergerakan forex adalah analisis teknikal. Artinya identifikasi terhadap faktorfaktor fundamental seperti faktor ekonomi, politik dan lain-lain diabaikan. 3. Data yang digunakan adalah data harian forex yang di dapat dari http://www.global-view.com/forex-trading-tools/forexhistory/index.html. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mengimplementasikan jaringan saraf tiruan radial basis function pada peramalan forex. 2. Untuk mengetahui tingkat akurasi penggunaan jaringan saraf tiruan radial basis function dalam memprediksi pergerakan forex menggunakan Mean Squarred Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). 4

1.5 Manfaat Penelitian Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menggambarkan bagaimana implementasi jaringan saraf tiruan radial basis function dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan forex. Selain itu, dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu pembaca dalam mengambil keputusan dalam trading decision forex dengan melihat hasil prediksi dari penelitian ini. Sedangkan bagi penulis, penelitian ini bermanfaat memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam memprediksi arah pergerakan nilai forex dengan menggunakan metode Radial Basis Function. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai sarana dalam mengimplementasikan disiplim ilmu komputer yang telah di dapat oleh penulis selama jenjang pendidikan S1 yang di tempuh di Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini tersusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berisi beberapa teori yang mendasari penyusunan skripsi ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah teori yang berkaitan tentang forex, forecasting, jaringan saraf tiruan radial basis function, dan beberapa teori yang berkaitan. BAB III Metodologi Penelitian Di dalam bab ini dibahas mengenai metode penelitian serta kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 5

Dalam bab ini berisi uraian hasil penelitian serta analisa dan pembahasan terhadap penelitian yang dilakukan. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran. 6