PERANCANGAN APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP MATA UANG ASING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP MATA UANG ASING"

Transkripsi

1 PERANCANGAN APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP MATA UANG ASING Danny Horia Komp. Duta Harapan Indah Blok JJ no Binus University Jakarta, Indonesia Hanson Citra Komp. Jakarta Garden City Casia V no hansoncitra@gmail.com Binus University Jakarta, Indonesia Jeffry Antonio Jl. Jelambar Barat Blok B no 10ii bugslucky7@yahoo.com Binus University Jakarta, Indonesia Dr. Ing. Sudarno Wiharjo Dosen Pembimbing Binus University Jakarta, Indonesia Abstrak 1

2 Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat aplikasi yang dapat melakukan prediksi nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing yang dipengaruhi oleh faktor faktor tertentu dengan pengembangan Jaringan Saraf Tiruan. Dalam aplikasi ini, Jaringan Saraf Tiruan diimplementasikan untuk memprediksi nilai tukar rupiah khususnya terhadap mata uang dolar Amerika (USD), dolar Singapura (SGD) dan yen Jepang (JPY) berdasarkan data historisnya. Selain itu, aplikasi ini juga menggunakan data berupa beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah seperti inflasi, tingkat suku bunga, harga minyak mentah dan jumlah uang beredar. Metode yang digunakan untuk melatih Jaringan Saraf Tiruan tersebut adalah backpropagation dengan fungsi aktivasi sigmoid biner. Hasil dari aplikasi ini didapat tingkat akurasi dengan perhitungan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 98.77% untuk USD, 97.84%. untuk SGD dan 99.61% untuk JPY. Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah Jaringan Saraf Tiruan dapat digunakan untuk prediksi nilai tukar rupiah terhadap USD, SGD, dan JPY. Kata kunci : jaringan saraf tiruan, prediksi, backpropagation, nilai tukar rupiah Abstract The purpose of this thesis is to create applications that can perform predictive value of the rupiah against foreign currencies which are influenced by specific factors with the development of Artificial Neural Networks. In this application, Neural Networks implemented to forecast the exchange rates, especially against the U.S. Dollar (USD), Singapore Dollar (SGD) and the Japanese Yen (JPY) based on historical data. In addition, this application also uses the data in the form of several factors that affect the exchange rate as inflation, interest rates, oil prices and the money supply. The method used to train the Artificial Neural Network is backpropagation with binary sigmoid activation function. The results of this application with the level of accuracy obtained by Mean Absolute Percentage Error ( MAPE ) are % for USD, % for SGD and % to JPY. The conclusion of this thesis is the Artificial Neural Network may be used for forecasting the exchange rate of rupiah against the USD, SGD, and JPY. Keywords : neural network, forecast, backpropagation, rupiah exchange rates I. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi diantara negara-negara lain pada periode Pemerintah Indonesia melalui Presiden pada pidato kenegaraannya 17 Agustus 2013 mencapai rata-rata 5.9% per tahun. Tingkat pertumbuhan ini menjadikan Indonesia menjadi negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah Cina. Dalam hal ini, penulis ingin memprediksi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing di waktu yang akan datang. Untuk mencapai hal tersebut, penulis menggunakan model Jaringan Saraf Tiruan atau disebut juga Artificial Neural Network (ANN) untuk membuat suatu aplikasi yang berguna untuk memprediksi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dengan faktor faktor tertentu yang mempengaruhi. Alasan utama dalam pemilihan metode Jaringan Saraf Tiruan ini karena metode ini merupakan suatu bentuk kecerdasan buatan yang sering dipakai dalam pengenalan pola. Dengan metode ini, komputer dapat mempelajari pola perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dari data yang sudah ada dan dapat digunakan untuk prediksi. Ada beberapa definisi dari Jaringan Saraf Tiruan : Jaringan Saraf Tiruan adalah prosesor yang terdistribusi besar besaran secara parallel yang dibuat dari unit proses sederhana, yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan pengetahuan berupa pengalaman dan dapat digunakan untuk proses lain. JST menyerupai otak manusia dalam dua hal : 1. Pengetahuan didapat oleh jaringan dari lingkungan melalui proses pembelajaran. 2. Tenaga koneksi Interneuron, yang diketahui sebagai bobot sinaptik (synaptic weights), yang digunakan untuk menyimpan pengetahuan yang didapat (Haykin, 2009). Jaringan Saraf Tiruan adalah proses sistem informasi yang mempunyai performa karakteristik yang jelas dalam kesamaannya dengan jaringan saraf dalam bidang biologi. JST sudah 2

3 dikembangkan sebagai generalisasi model matematika dari pengertian manusia atau saraf biologi, berdasarkan asumsi bahwa : 1. Proses informasi yang terjadi di banyak elemen sederhana yang disebut neuron. 2. Sinyal dikirimkan melalui hubungan koneksi di antara neuron neuron. 3. Setiap hubungan koneksi mempunyai bobot yang saling berhubungan, di mana jaringan saraf yang khas memperbanyak sinyal yang ditransmisi. 4. Setiap neuron mengaplikasikan sebuah fungsi aktivasi (biasanya berupa non linear) ke jaringan input-nya (jumlah dari bobot sinyal input) untuk menentukan sinyal output-nya. (Fausett,1994). Masalah yang ada dalam tugas akhir ini adalah perubahan nilai tukar rupiah tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti inflasi, tingkat suku bunga bank, harga minyak mentah dunia dan jumlah uang beredar.(wibowo & Amir, 2005). Untuk itu informasi nilai tukar rupiah sangat penting dalam dunia bisnis dan ekonomi. Dengan adanya prediksi nilai tukar rupiah maka para pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Ruang Lingkup pembahasan tugas akhir ini dibatasi dengan pengembangan Jaringan Saraf Tiruan untuk prediksi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang telah disebutkan diatas. Dalam tugas akhir ini, mata uang asing yang digunakan adalah USD (Dolar Amerika), SGD (Dolar Singapura), dan JPY (Yen Jepang). Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengaplikasikan model Jaringan Saraf Tiruan untuk membuat aplikasi yang dapat melakukan prediksi nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing yang dipengaruhi oleh faktor faktor tertentu dengan pengembangan Jaringan Saraf Tiruan. Manfaat dari tugas akhir ini adalah mendapatkan hasil prediksi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Manfaat ini ditujukan kepada para pelaku ekonomi yang diharapkan dapat mengambil keputusan yang terbaik dari hasil prediksi yang didapat. Metodologi penelitian yang dipakai dalam mengembangkan aplikasi ini adalah 1. Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan adalah dengan mempelajari kembali mata kuliah yang bersangkutan yaitu Jaringan Saraf Tiruan. Kemudian penulis juga mengambil data data dari jurnal, buku, dan internet yang nantinya digunakan sebagai dasar teori untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 2. Kuesioner Penulis akan memberikan kuesioner sebagai acuan dalam pengembangan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan juga untuk evaluasi setelah aplikasi ini selesai dikembangankan. 3. Analisa dan Perancangan Analisa yang dilakukan untuk mendapatkan perancangan Jaringan Saraf Tiruan adalah a) Mengidentifikasi data data input dan output untuk Jaringan Saraf Tiruan. b) Menganalisa kebutuhan aplikasi yang didapat melalui studi pustaka dan kuisioner di atas. c) Merancang Jaringan Saraf Tiruan yang sesuai dengan analisa di atas agar mendapatkan hasil yang optimal. 4. Evaluasi Setelah aplikasi ini selesai, maka akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa tingginya tingkat akurasi dari prediksi yang telah dilakukan. Penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari: 1. Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah yang ada, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari tugas akhir ini, metodologi penelitian yang dipakai berikut dengan sistematika penulisan. Bab ini juga akan membahas teori teori yang relevan dengan judul tugas akhir ini. 2. Metode Penelitian Pada bab ini dibahas metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini. Bab ini juga membahas perancangan tampilan aplikasi dan perancangan Jaringan Saraf Tiruan yang digunakan. 3. Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi hasil uji coba terhadap aplikasi yang telah dibuat. Analisis akan dihubungkan dengan teori, konsep dan proses perancangan. Bab ini juga akan dibahas evaluasi terhadap aplikasi ini. 3

4 4. Simpulan dan Saran Kesimpulan akan berisi ringkasan dari pembahasan pada Bab sebelumnya yang akan dapat menjawab permasalahan yang disampaikan pada Bab 1. Saran akan berisi implikasi hasil rancangan dan usulan untuk pengembangan selanjutnya. II. METODE PENELITIAN Tahapan awal dalam perancangan aplikasi ini adalah mencari tahu kebutuhan dasar user terhadap aplikasi ini melalui kuesioner. Data dari kuisioner tersebut akan menentukan bagaimana rancangan dasar dari aplikasi tersebut. Kemudian, akan dicari data input dan output yang dibutuhkan dalam aplikasi iniakan dikumpulkan. Data input dan output tersebut juga akan menentukan spesifikasi komponen JST yang akan dipakai. Dari rancangan aplikasi dan data input - output, akan dicari metode penyelesaian masalah yang mungkin terjadi. Setelah itu akan dilakukan ditentukan software yang dibutuhkan dan spesifikasi hardware yang dapat mendukung pembuatan aplikasi ini. Tahapan selanjutnya adalah perancangan aplikasi ini adalah perancangan JST melalui data input dan output yang telah tersedia. Dalam tahapan ini terdapat 3 proses penting yaitu normalisasi data input - output, training terhadap JST dan proses forecast menggunakan JST yang sudah terlatih tersebut. Tahapan akhir adalah merancang UML (Unified Modelling Language) dan desain tampilan antar muka pengguna (user interface) / storyboard dari aplikasi. Dalam perancangan aplikasi ini telah dilakukan studi pustaka terlebih dahulu pada data - data input dan output yang dibutuhkan untuk fase training dan forecast. Data - data input berupa nilai tukar mata uang pada tahun-tahun sebelumnya dan faktor - faktor yang mempengaruhi perubahan nilai mata uang tersebut. Data yang dipakai merupakan data historis antara Januari 2011 sampai Desember Terdapat tiga mata uang asing yang akan diprediksi nilai tukarnya terhadap Rupiah yaitu Dolar Amerika, Dolar Singapura, dan Yen Jepang. Sedangkan untuk faktor - faktor tersebut antara lain, inflasi, tingkat suku bunga, harga minyak mentah dunia, dan jumlah uang yang beredar di Indonesia. Untuk data input akan dipakai dari rentang waktu 2 tahun yaitu tahun Sementara data output yang dikehendaki berupa nilai tukar 3 mata uang asing tersebut pada tahun Data - data tersebut dari website - website resmi antara lain dan Proses training di aplikasi ini hanya memakai data yang dimasukkan sampai akhir pembuatan aplikasi ini. Akan tetapi, nilai valuta asing pada setiap harinya mengalami perubahan. Dengan demikian, ada masalah yang mungkin terjadi yaitu aplikasi ini harus bisa beradaptasi terhadap perubahan data yang terjadi setiap hari. Masalah perubahan data yang dihadapi misalkan data terbaru yang ada di database hanya sampai 1 Desember 2013 namun user ingin melakukan prediksi untuk tanggal 10 Desember. Maka dibutuhkan data sampai 9 Desember 2013 agar prediksi yang didapatkan lebih akurat. Oleh karena itu, pengguna dapat menambah kekurangan data dengan memasukkan databaru ke dalam aplikasi. Namun jika pengguna tidak memperbaharuinya, maka aplikasi ini akan membuatdata sementara secara otomatis dengan melakukan prediksi secara bertahap untuk mencari data yang kurang mulai dari tanggal 2 sampai 9 Desember. Data ini hanya bersifat sementara dan tidak akan disimpan ke dalam database. Pengembangan aplikasi ini menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST) berjumlah 7 buah dengan perincian 4 JST untuk setiap faktor yang mempengaruhi, dan 3 JST prediksi setiap mata uang. Masing masing JST memiliki 1 input layer, 1 hidden layer, dan 1 output layer. Jumlah input node dan output node pada proses training setiap JST akan dijelaskan dalam dua tabel berikut. Tabel 2.1 Rancangan JST Faktor Nama Input Output Inflasi Per bulan selama 2 tahun (2 * 12 = 24 node) 1 bulan (1 node) Tingkat Suku Bunga Per bulan selama 2 tahun (2 * 12 = 24 node) 1 bulan (1 node) 4

5 Nama Input Output Harga minyak mentah dunia Per bulan selama 2 tahun (2 * 12 = 24 node) 1 bulan (1 node) Jumlah Uang beredar Per bulan selama 2 tahun (2 * 12 = 24 node) 1 bulan (1 node) Dibawah ini gambar JST faktor sesuai dengan jumlah input dan output node dari tabel di atas. X 1 1 Bias V(1*p) 1 Bias W(1*m) Z 1 X 2 Z 2 Y 1 X 3 m Z 17 Bobot W(p*m) X 24 Bobot V(n*p) p n Gambar 2.1 JST Faktor Tabel 2.2 Rancangan JST Mata Uang Asing Nama Input Output USD Nilai mata uang per hari selama 2 tahun + Nilai 4 Faktor per hari selama 2 tahun ( (2*365) + (4*2*12) = = 826 node) SGD Nilai mata uang per hari selama 2 tahun + Nilai 4 Faktor per hari selama 2 tahun ( (2*365) + (4*2*12) = = 826 node) JPY Nilai mata uang per hari selama 2 tahun + Nilai 4 Faktor per hari selama 2 tahun ( (2*365) + (4*2*12) = = 826 node) 7 hari (7 node) 7 hari (7 node) 7 hari (7 node) Dibawah ini gambar JST mata uang asing sesuai dengan jumlah input dan output node dari tabel di atas. 5

6 X 1 1 Bias V(1*p) 1 Bias W(1*m) Z 1 X 2 Y 1 Z 2 X 3 Y 7 Z 558 Bobot W(p*m) m X 826 Bobot V(n*p) p n Gambar 2.2 JST Mata Uang Asing Untuk menghitung jumlah node di hidden layer (p) di atas digunakan rumus p = (2/3* n) + m dengan n adalah jumlah node di input layer dan m adalah jumlah node di output layer (Boger, Z., and Guterman, H., 1997). Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dilakukan normalisasi terhadap data - data yang akan dipakai karena data - data tersebut tidak dapat langsung digunakan untuk JST. Training pada JST hanya bisa dilakukan jika data tersebut berkisar dalam rentang nilai tertentu bergantung pada fungsi aktivasi yang digunakan. Fungsi aktivasi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah sigmoid biner yang memiliki kisaran nilai 0 1. Rumus fungsi aktivasi sigmoid biner : Dengan x adalah nilai yang ingin diaplikasikan fungsi aktivasi, dan yang digunakan selalu 1. Setelah data hasil normalisasi didapat maka data tersebut akan dimasukkan ke dalam JST setiap faktor dan setiap mata uang asing. Rumus untuk menghitung normalisasi data ( x ) yang dipakai adalah normalisasi Min-Max. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Dengan x adalah data yang ingin dinormalisasi, high adalah nilai normalisasi tertinggi yang diinginkan sedangkan low adalah nilai normalisasi terendah, a adalah data minimum dan b adalah data maksimum. Langkah selanjutnya adalah melakukan training dengan algoritma backpropagation terhadap JST. Terdapat 2 kali fase training. Masing - masing 1 kali untuk setiap mata uang asing. Pertama - tama, 4 JST setiap faktor akan di-training terlebih dahulu. Setelah itu, langkah berikut ini berbeda tergantung mata uang. Misalkan training akan dilakukan terlebih dahulu terhadap mata uang USD. Input untuk 6

7 JST USD yaitu nilai mata uang USD akan dimasukkan beserta output dari 4 JST faktor sebagai input untuk JST USD. Dengan asumsi output yang dikeluarkan setiap 7 hari / 1 minggu selama 1 tahun maka jumlah set data yang ada adalah sebanyak 52 set. Jumlah ini adalah jumlah minggu dalam 1 tahun. Contoh set data untuk training mata uang: Training data 1 Input = Minggu ke-1 Januari Minggu ke-4 Desember 2012 Output = Minggu ke-1 Januari 2013 Training data 2 Input = Minggu ke-2 Januari 2011-Minggu ke-1 Januari 2013 Output = Minggu ke-2 Januari 2013 Training data 3 Input = Minggu ke-3 Januari 2011-Minggu ke-2 Januari 2013 Output = Minggu ke-3 Januari Training data 52 Input = Minggu ke-4 Desember 2011-Minggu ke-3 Desember2013 Output = Minggu ke-4 Desember 2013 Algoritma Backpropagation untuk melakukan training terhadap suatu jaringan terdiri dari tiga tahap, yaitu feedforward dari pola input training, backpropagation dari error yang terkait, dan penyesuaian bobot. Langkah-langkah dalam algoritma backpropagation oleh Fausett (1994) adalah sebagai berikut Langkah 0: Inisialisasi bobot (set bobot pada nilai random yang kecil). Langkah 1: Ketika pada kondisi berhenti salah, lakukan langkah 2 9. Langkah 2: Untuk setiap pasangan training, lakukan langkah 3 8. Feedforward Langkah 3: Setiap unit input (Xi, i=1,..., n) menerima sinyal input Xi dan memancarkan sinyal ini kepada semua unit pada lapisan diatasnya (hidden unit) Langkah 4: Setiap hidden unit (Zj, j=1,...,p) menjumlahkan bobot sinyal input. mengaplikasikan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output Langkah 5: dan mengirim sinyal ke semua unit di lapisan di atasnya (output unit). Setiap unit output (Y k, k = 1,..., m) menjumlahkan bobot sinyal input. dan mengaplikasikan fungsi aktivasinya untuk menghitung sinyal output. Backpropagation Langkah 6: Setiap unit output (Y k, k = 1,..., m) menerima pola target sesuai dengan pola training input, menghitung informasi error. menghitung koreksi bobotnya (digunakan untuk memperbaharui w jk ) menghitung koreksi bias (digunakan untuk memperbaharui w 0k ) Langkah 7: mengirim ke unit lapisan dibawahnya Setiap hidden unit (Z j, j = 1,..., p) menjumlahkan delta input (dari unit di lapisan atas). 7

8 dikalikan dengan turunan dari fungsi aktivasi untuk menghitung informasi error. menghitung koreksi bobot (digunakan untuk memperbaharui v ij ) dan menghitung koreksi bias (digunakan untuk memperbaharui v 0j ) Update bobot dan bias Langkah 8: Setiap unit output (Y k, k = 1,..., m) memperbaharui bias dan bobot (j = 0,...., p) Setiap hidden unit (Z j, j = 1,..., p) memperbaharui bobot dan bias (i = 0,...., n) Langkah 9: Tes kondisi berhenti. Algoritma aplikasi Setelah training, jaringan saraf backpropagation diaplikasikan dengan hanya menggunakan fase feedforward dari algoritma training. Langkah-langkahnya sebagai berikut oleh Fausett (1994): Langkah 0: Inisialisasi bobot (dari algoritma training). Langkah 1: Untuk setiap vektor input lakukan langkah 2-4. Langkah 2: Untuk i = 1,..., n set aktivasi untuk unit input x i. Feedforward Langkah 3: Untuk setiap j = 1,..., p Langkah 4: Untuk setiap k = 1,..., m III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap pengujian algoritma ini akan dilakukan pengujian terhadap tingkat akurasi dengan pertama tama menghitung error/kesalahan yaitu perbedaan antara nilai yang didapat dari aplikasi dengan nilai yang sebenarnya. Sampel yang digunakan untuk menghitung kesalahannya adalah data nilai yang sebenarnya dari tanggal 1 Januari Januari Data selama 21 hari ini akan dibagi ke dalam 3 grup dengan masing-masing 7 data sesuai output dari aplikasi ini. Dibawah ini adalah masing masing tabel untuk selisih antara nilai prediksi dengan nilai sebenarnya dari setiap mata uang. Max epoch yang digunakan adalah Batas error yang diinginkan adalah Tabel 3.1 Selisih nilai USD Tanggal Nilai Prediksi Nilai Sebenarnya Selisih 2014/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/

9 Tanggal Nilai Prediksi Nilai Sebenarnya Selisih 2014/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ Tabel 3.2 Selisih nilai SGD Tanggal Nilai Prediksi Nilai Sebenarnya Selisih 2014/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ Tabel 3.3 Selisih nilai JPY Tanggal Nilai Prediksi Nilai Sebenarnya Selisih 2014/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/

10 Tanggal Nilai Prediksi Nilai Sebenarnya Selisih 2014/01/ /01/ /01/ /01/ Dari data tabel diatas dapat dihitung keakuratan dari prediksi yang dilakukan. Untuk mengukur keakuratan dari nilai prediksi akan digunakan rumus Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Perhitungan dengan MAPE adalah sebagai berikut dengan n adalah banyak data, i adalah nilai yang diprediksi dan y i adalah nilai sebenarnya. Dibawah ini adalah tabel hasil perhitungan setiap mata uang dengan MAPE dengan 3 set data Tabel 3.4 Hasil Perhitungan MAPE Tanggal USD SGD JPY 2014/01/ % 3.06% 0.69% 2014/01/ % 1.97% 0.28% 2014/01/ % 1.49% 0.21% Rata - rata 1.23% 2.16% 0.39% Dari tabel di atas diperoleh MAPE sebesar 1.23% untuk USD, 2.16%untuk SGD dan 0.39% untuk JPY. Ini berarti terjadi penyimpangan 1.23% dari USD, 2.16% dari SGD, dan 0.39% dari JPY terhadap nilai sebenarnya. Dari hasil perhitungan MAPE di atas dapat dihitung tingkat akurasinya dengan perhitungan 100% dikurangin nilai MAPE sehingga dapat dilihat bahwa hasil JPY adalah yang paling akurat di antara ketiga mata uang tersebut dengan tingkat akurasi 99.61% diikuti oleh USD dengan 98.77% dan terakhir SGD dengan 97.84%. Dari tingkat akurasi di atas, hasil yang didapat oleh JPY dapat dikatakan cukup memuaskan sedangkan hasil dari USD dan SGD masih perlu ada peningkatan lagi. Berdasarkan hasil evaluasi ini, Jaringan Saraf Tiruan cocok digunakan untuk prediksi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang dipengaruhi oleh faktor inflasi, tingkat suku bunga, harga minyak mentah dan jumlah uang beredar dengan data historis dari 3 tahun belakangan. Namun, perlu diperbaiki kekurangan tersebut agar hasil yang didapat menjadi lebih baik lagi. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain: Penambahan atau pengurangan jumlah faktor - faktor. - Mencari faktor faktor mana yang perlu dipertahankan dan tidak dari pengaruhnya terhadap hasil dari aplikasi ini - Mencari faktor faktor lain yang berpengaruh besar terhadap perubahan nilai tukar rupiah Mengubah jumlah input node dan output node - Mengurangi data historis menjadi 1 atau 2 tahun sehingga dapat meningkatkan akurasi karena pola data yang semakin baru. IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil yang didapat oleh aplikasi, didapat beberapa kesimpulan dari tugas akhir ini yaitu: 1. Jaringan Saraf Tiruan dapat digunakan untuk prediksi nilai tukar Rupiah terhadap 3 mata uang asing yaitu Dolar Amerika, Dolar Singapura dan Yen Jepang. 2. Jaringan Saraf Tiruan dapat digunakan untuk prediksi nilai tukar rupiah yang dipengaruhi oleh inflasi, tingkat suku bunga, harga minyak mentah dan jumlah uang beredar dengan akurasi USD 98.77%, SGD 97.84% dan JPY 99.61%. 10

11 Untuk penelitian selanjutnya, dapat disarankan untuk ditambahkan dan dicoba beberapa alternatif berikut : 1. Pilihan mata uang yang lebih banyak. 2. Jumlah node input dan output di Jaringan Saraf Tiruan dapat diubah untuk mengetahui apa pengaruhnya terhadap tingkat akurasi. 3. Selain itu, dapat pula dicari tahu faktor faktor mempengaruhi lain yang dapat ditambahkan. REFERENSI Boger, Z. & Guterman, H. (1997). Knowledge Extraction from Artificial Neural Networks Models. IEEE Systems, Man and Cybernetics Conference Fausett, L. (1994), Fundamentals of neural networks. (1 st Edition). New Jersey: Prentice Hall. Haykin, S. (2009), Neural networks and learning machines. (3 rd Edition). New Jersey: Pearson Education. Wibowo, T & Hidayat, A. (2005). Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Kajian Ekonomi dan Keuangan, 9(4), RIWAYAT PENULIS Danny Horia lahir di Medan pada 16 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada Tahun Hanson Citra lahir di Medan pada 20 November Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada Tahun Jeffry Antonio lahir di Jakarta pada tanggal 19 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka berpikir Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tidak dapat dihindari. Untuk mengatasi perubahan yang tidak pasti ini diperlukan suatu prediksi.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan prediksi semakin meningkat pada era globalisasi saat ini sejalan dengan keinginan masyarakat khususnya pelaku bisnis untuk memberikan tanggapan

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation 1 Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Reza Subintara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat SKRIPSI Disusun oleh: MAULIDA NAJWA 24010212130028 DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK Naskah Publikasi disusun oleh Zul Chaedir 05.11.0999 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 4, No. 2, November 2007, 53 64 WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES Daryono Budi Utomo Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Digunakan untuk meminimalkan error pada output yang dihasilkan oleh jaringan. Menggunakan jaringan multilayer. Arsitektur Jaringan Proses belajar & Pengujian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua negara mempunyai mata uang sebagai alat tukar. Pertukaran uang dengan barang yang terjadi disetiap negara tidak akan menimbulkan masalah mengingat nilai uang

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) 1 Musli Yanto, 2 Sarjon Defit, 3 Gunadi Widi Nurcahyo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai dikembangkan oleh banyak orang terutama dalam hal bisnis investasi. Salah satu bisnis

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Seminar Nasional Informatika 0 ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian, Purwa Hasan Putra Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk 74 BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk menjalankan training dalam program peramalan ini diperlukan spesifikasi Hardware dengan prosesor minimum setingkat Intel Pentium IV dengan kecepatan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasar valuta asing telah mengalami perkembangan yang tak terduga selama beberapa dekade terakhir, dunia bergerak ke konsep "desa global" dan telah menjadi salah satu pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lia Saputri, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lia Saputri, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Foreign Exchange (forex) saat ini berkembang pesat sebagai salah satu model investasi yang menggiurkan, karena forex trading memiliki tingkat pengembalian yang tinggi.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Vol.6 No. 2, Desember 217 : 8-91 PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JARINGAN SARAF SECARA BIOLOGIS Jaringan saraf adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Syaraf Tiruan Artificial Neural Network atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence. JST merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Havid Syafwan 1, Herman Saputra 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D.

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D. 134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D. Chapter 7 Backpropagation dan Aplikasinya Sutikno, Indriyati, Sukmawati

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA Julpan 1 *, Erna Budhiarti Nababan 1 & Muhammad Zarlis 1 1 Program S2 Teknik Informatika

Lebih terperinci

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Adhika Aryantio School of Electrical Engineering and Informatics Institute Technology of Bandung 10th Ganeca Street Bandung, Indonesia. Adhikaaryantio.x6@gmail.com

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat ini banyak sekali perubahan perkembangan yang telah terjadi untuk membantu kehidupan masyarakat. Dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Jaringan Saraf Tiruan Jaringan saraf tiruan (JST) pertama kali diperkenankan oleh McCulloch dan Walter Pitts pada tahun 943. Jaringan saraf tiruan merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Scientific Journal of Informatics Vol 3, No 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journalunnesacid/nju/indexphp/sji e-issn 2460-0040 Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION ABSTRAK Juventus Suharta (0722026) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION (Forecast The Number of Vehicle in Jakarta Using Backpropagation Neural Net ) Zumrotus Sya diyah Universitas Darussalam Ambon,

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON DESIGN OF ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SOFTWARE FOR PREDICTING THE

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terutama internet merupakan sarana teknologi yang lazim digunakan dan menjadi kebutuhan utama

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Program Studi Teknik Informatika STT Wastukancana Jl. Raya Cikopak No.53, Sadang, Purwakarta

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya untuk pembuatan aplikasi ini, yakni aplikasi pengenalan suara untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

Peramalan Data IHSG Menggunakan Metode Backpropagation

Peramalan Data IHSG Menggunakan Metode Backpropagation Peramalan Data IHSG Menggunakan Metode Backpropagation Seng Hansun Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia hansun@umn.ac.id Diterima 31 Agustus 2012 Disetujui

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran Kecerdasan Buatan Pertemuan 11 Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network)

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai topik penelitian yang sudah

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR Jurnal Barekeng Vol. 8 No. Hal. 7 3 (04) ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR Analysis of Backpropagation Artificial Neural Network to

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Permalan Time Series, Harga Minyak Bumi, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation Pengumpulan Data Harga Minyak Bumi di Indonesia Perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kecerdasan buatan yang semakin pesat dewasa ini ditunjukkan oleh aplikasinya diberbagai bidang. Salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Purworejo adalah daerah agraris karena sebagian besar penggunaan lahannya adalah pertanian. Dalam struktur perekonomian daerah, potensi daya dukung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR Sofi Dwi Purwanto Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Barcode Rcognition System Using Backpropagation Neural Networks M. Kayadoe, Francis Yuni Rumlawang, Yopi Andry Lesnussa * Jurusan

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Bambang Yuwono 1), Heru Cahya Rustamaji 2), Usamah Dani 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF Asti Rahma Julian 1, Nanik Suciati 2, Darlis Herumurti 3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, ITS

Lebih terperinci

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) L K Widyapratiwi 1, I P A Mertasana 2, I G D Arjana 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan

Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan Kusuma Dewangga, S.Kom. Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Jl. Bulaksumur, Yogyakarta kusumadewangga@gmail.com

Lebih terperinci