BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. digunakan serta bagaimana dari hasil analisis tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.16 Pengeluaran Departemen Housekeeping Memperkirakan Pengeluaran Departemen Housekeeping Metode Pengendalian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

BAB 6 KESIMPULAN. Tabel 6.1 Rangkuman Hubungan Kerjasama Departemen Housekeeping N O HUBUNGAN KERJASAMA DALAM HAL 6-1

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

KEBIJAKAN DALAM PENETAPAN HARGA JUAL JASA KAMAR PADA HOTEL BATIK YOGYAKARTA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN

USULAN STRUKTUR ORGANISASI MARINA VILLAGE HOTEL & RESORT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. pendukung industri pariwisata pun dibangun, seperti sarana akomodasi, dan mau mengunjungi daerah wisata yang ada di Indonesia.

De Papilio Tamansari Surabaya Apartemen dan Kondotel Baru di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP. khususnya semakin maju. Hal ini menyebabkan meningkatnya persaingan pasar

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kecamatan Kandis, maka

BAB III METODE PENELITIAN Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan. kamar yang premier. Oakwood Asia Pacific sebagai induk perusahaan untuk

KEBIJAKAN DALAM PENETAPAN HARGA JUAL JASA KAMAR PADA HOTEL BATIK YOGYAKARTA

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) Perub. September terhdp er 2017 er KLASIFIKASI HUNIAN. Perub. September. Agustus 2017.

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi. mempengaruhi kondisi kerja, dimana akan berhubungan dengan

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan di dalam keputusan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT

I. PENDAHULUAN. di masa depan dengan perilaku karyawan yang sesuai dan diharapkan. perusahaan dalam mewujudkan tujuan. Karyawan merupakan komponen

Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Di Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN

BAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

Bab 3. Gambaran umum perusahaan

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL DESEMBER 47,54 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi di Indonesia selama 2004 diwarnai sejumlah agenda

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 35,11 PERSEN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III OBJEK PENELITIAN

Apartemen Puncak Dharmahusada Surabaya Timur

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB III METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

APPENDIX. A. Dapatkah ada menceritakan tentang sejarah Kayu Arum? 2. Mengapa mengambil lokasi di daerah ini?

BAB II GAMBARAN UMUM

KUESIONER PENELITIAN

PERTANYAAN UMUM LEGAL PEMBANGUNAN. T. Jenis kepemilikan apa yang tersedia? J. Kepemilikan properti berupa hak sewa berdasarkan kontrak.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang sangat cepat membuat persaingan semakin

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

Swiss-Belhotel Maleosan Manado Last Updated Wednesday, 07 March 2012

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL FEBRUARI 32,07 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.

No. KuisionerdanLangkahKerja Ya Tidak

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

Contoh Dokumen Penilaian Kinerja Karyawan L.39

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Cempaka, Suka Jadi sudah tidak memadai lagi dan tidak sesuai dengan standard yang

BAB I PENDAHULUAN. bintang empat dan 9 hotel bintang tiga, 2 hotel bintang dua, 12 hotel bintang 1, serta 138 hotel non

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CANDI IJO RESORT

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari pihak pihak tertentu di Hotel Sheraton Lampung. Dalam proses pengumpulan data dan metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analytical prosedures yait u prosedur yang digunakan dalam menganalisis data yang diperoleh dengan menguraikan data apa saja yang akan dianalisis dan metode yang digunakan serta bagaimana dari hasil analisis tersebut. III.1 Gambaran Umum Hotel III.1.1 Sejarah Hotel Hotel Sheraton Lampung yang berlokasi di Bandar lampung,indonesia, adalah sebuah hotel bintang empat yang dimiliki oleh PT. Surya Bayu Sakti (pemilik). Mulai Januari 2004, Hotel ini telah dioperasikan oleh PT. Indo Pacific Sheraton (Operator). Sebelumnya, hotel ini telah beroperasi pada bulan September tahun 1990, dan telah memiliki rata rata 143 dan 144 karyawan pada tahun 2008 dan 2007. Berdasarkan penetapan dan perjanjian yang tertanggal 29 Oktober 2003, yang menjadi efektif pada tanggal 1 Januari 2004, yang dibuat antara dua perusahaan, yait u Sheraton Overseas Management Corporation (the"assignor / pemberi pengesahan") dan PT Indo Pacific Sheraton (the "Assignee /penerima pengesahan"), pihak pemberi kuasa menyetujui untuk menjual, mengesahkan, menentukan, dan menyampaikan kepada pihak penerima kuasa mengenai seluruh hak dan kewajiban dari pihak pemberi kuasa dan dibawah manajemen kontrak kepada pihak penerima kuasa, dan pihak penerima kuasa menyetujui untuk menerima 19

pengesahan tersebut dan mengasumsikan bahwa seluruh hak dan kewajiban dari pihak pemberi kuasa telah diterima dibawah manajemen kontrak. Berdasarkan akta notaris mengenai penetapan dan persetujuan tertanggal 1 Agustus 2005, yang menjadi efektif tertanggal 1 agustus 2005, yang dibuat oleh PT. Indo Pacific Sheraton (Netherlands) B.V. (pihak pemberi pengesahan) dan Sheraton Overseas Managment Corporation (pihak penerima pengesahan), pihak yang memberikan pengesahan menyetujui untuk menjual, mengesahkan, menentukan, menyampaikan kepada pihak penerima kuasa mengenai seluruh hak untuk menggunakan nama hoteldan kepemilikan dari pihak pemberi kuasa dan dibawah persetujuan atas pelayanan pendukung manajemen kepada pihak penerima kuasa, untuk menyediakan layanan pendukung dalam kaitannya dengan hubungan dengan Manajemen Hotel. III.1.2 Kegiatan Usaha dari Hotel Sheraton Lampung. Kegiatan usaha dari Hotel Sheraton Lampung ini adalah menyediakan suatu jasa penginapan berkelas dan berstandar tinggi bagi masyarakat dan turis, baik t uris domestik atau turis asing yang sedang mengunjungi propinsi Lampung. Untuk ber saing dengan hotel hotel kelas atas di lampung, Hotel Sheraton Lampung tidak hanya memberikan jasa penginapan saja, tapi juga memberikan jasa layanan lainnya yang menarik minat para turis. Banyak sekali bentuk layanan dan fasilitas yang diberikan untuk para pelanggan dari Hotel Sheraton Lampung ini. Bentuk layanan & fasilitas yang diberikan antara lain : 20

Jasa & Fasilitas Utama : Pusat fitness (pusat kebugaran) Front Desk 24 jam Layanan kamar 24 jam Laundry Kolam renang Pusat bisnis dalam bentuk layanan internet berkecepatan tinggi Secretarial Service Layanan cuci Dry-Clean Layanan Wi-fi di Lobby hotel Keamanan 24 jam Lapangan Golf Jasa & Fasilitas Tambahan : Kotak penyimpanan barang berharga Hiburan m usik panggung Layanan kesehatan Layanan pertukaran mata uang asing Concierge Service Layanan Baby-sitter Transportasi bandara Layanan informasi t ur Tempat bermain anak - anak Penyewaan mobil Butik Lapangan Golf mini Outdoor Whirlpool Area joging Fasilitas parkir gratis Outdoor Children's Pool Sauna Steam Bath/Room Fasilitas Spa 21

III.1.3 Struktur O rganisasi Hotel Sheraton Lampung General Accountant Front Office Housekeeping HRD F & B manager Room Engineering Marketing Assistant Financial Accountant AR Income Audit Night Audit AP Supervisor Supervisor AR St aff AP St aff 22

Deskripsi Manajer: General : Tugasnya adalah mengendalikan dan mengat ur para manajer bawahannya unt uk mengimplementasikan program program yang telah direncanakan oleh General agar berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Ia bertanggungjawab terhadap kinerja para manajer manajer bawahannya. Accounting : Tugasnya meliputi menganalisis, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan program program yang telah direncanakan Manajer Umum untuk menyediakan pelaporan keuangan untuk pem buatan keputusan. Front Office Front Office manager bert ugas untuk mengatur dan mengelola surat surat yang masuk, keluhan dan saran dari para tamu, mencatat tamu tamu yang masuk, dan mengarahkan para tamu ke kamar yang dipesannya. Housekeeping Housekeeping bertanggungjawab unt uk merencanakan, mengorganisir, dan mengem bangkan keseluruhan operasional dari departemen rumah tangga dalam penyesuainnya dengan standar federal, provinsi, dan standar lokal. Bertanggung jawab unt uk kepegawaian, penjadwalan, pelatihan dan mengembangkan kepegawaian yang mendapatkan shift jam. HRD HRD bertugas untuk memproses perubahan dalam organisasi, kepegawaian, dan sekelompok orang lainnya, dengan menggunakan pembelajaran yang direncanakan, untuk mengusahakan dan mengelola sebuah keunt ungan kompetitif untuk organisasi. 23

F & B F & B bertugas unt uk mengatur & mengelola berbagai macam hidangan yang akan dihidangkan kepada para tamu. Manajer ini juga bertanggung jawab terhdap kualitas hidangan tersebut unt uk menjaga kepuasan para tamu. Room Room ini bertugas untuk mengelola kamar di dalam hotel tersebut. Manajer ini bert ugas untuk menjamin kualitas kamar yang dipakai para tamu tersebut. Engineering Engineering bertugas untuk mengem bangkan produk, memanufaktur, mengkonstruksi, mendesain teknik permesinan, teknologi, teknik mesin industrial yang digunakan hotel Sheraton. Marketing Marketing bertugas untuk menganalisis pasar & lingkungannya, memperbaiki target pemasaran, mengatur strategi pemasaran, bauran pemasaran, mengendalikan pemasaran yang dilakukan hotel ini. III.1.4 Pesaing Utama Hotel Sheraton Lampung 1. Hotel Marcopolo Bandar Lampung 2. Hotel Indra Puri 3. Hotel Emerald Garden 4. Hotel Kalianda Lampung 24

III.2 Desain Penelitian III.2.1 Pengambilan Sampel Perencanaan keuangan atas Hotel Sheraton ini akan dilakukan dengan pengambilan sampel sebanyak 2 tahun, yaitu tahun 2009-2010. Alasannya adalah karena kondisi perekonomian yang dapat diramalkan hanya dua tahun ke depan, yang disebabkan ketersediaan data makroekonomi untuk 2011 ke atas, seperti BI rate tidak tersedia unt uk tahun 2011 dan perkiraan inflasi untuk 2011 tidak tersedia informasinya. III.2.2 Analisa Data Perencanaan keuangan atas Hotel Sheraton lampung akan dilakukan dengan metode rata rata tertimbang (Moving Average). Metode ini dimaksudkan unt uk mengikuti cara yang diterapkan oleh Hotel Sheraton dalam melakukan peramalan atas nilai nominal dari masing masing pos penerimaan selain penerimaan yang berasal dari kamar yang disewakan dan penganggaran operasional. Setelah itu, digunakan analisis sensitivitas unt uk mengukur seberapa sensitif tingkat Occupancy Rate terhadap perubahan penerimaan pada Hotel Sheraton. III.3.3 Penyajian Data Penyajian data dari perencanaan keuangan ini disajikan dalam bent uk tabel,gr afik,dan bagan. Tabel, grafik, dan bagan ini dimaksudkan untuk mendukung materi yang dibahas agar dapat jelas dan mudah dimengerti. 25

Hasil Wawancara Dengan Bu Heny selaku Financial Controller dan Accountant mengenai Hotel Sheraton Lampung : Q : Selamat pagi, Bu Heny A : Selamat Pagi. Q : Saya Alvin, mahasiswa yang ingin melakukan skripsi dengan Hotel Sheraton Lampung sebagai bahan penelitian saya. Saya ingin bertanya banyak hal mengenai Hotel Sheraton kepada ibu. Apa saya mengganggu? A : Tidak kok. Silahkan ingin tanya apa? Q : Pertama, saya ingin tanya mengenai kebijakan kebijakan apa saja yang dilakukan oleh Hotel Sheraton, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan dalam pembuatan perencanaan keuangan atas Hotel Sheraton pada tahun 2009? A : Pertama, persentase pembayaran kas dan piutang dalam pembuatan Selling Budgeting, secara berurutan, adalah 40% dan 60% dan dalam pembuatannya diasumsikan sama setiap bulan. Dalam pembuatan Cash Payment Budgeting, jumlah biaya tiap bulan diasumsikan sama untuk masing masing jenis biaya. Penerimaan kamar dan non-kamar akan tidak dipengaruhi oleh rata rata Occupancy Rate setelah melalui perhitungan dengan menggunakan metode Moving Average. Pem bagian kas baik dalam pembayaran atau penerimaan sama dalam setiap bulan dalam Cash Budgeting dan nominal dibuat sama setiap bulan karena jumlah jumlah kas tersebut dianggap sebagai target minimum yang tercapai. Nominal harga penjualan per unit pada setiap biaya dan penjualan non kamar pada tahun 2009-2010, diperoleh dari rata-rata nominal dari masing masing pos untuk tahun 2008 dalam laporan keuangan 2008 dengan nominal 26

dari masing masing pos dalam laporan keuangan untuk tahun 2007 yang dibuat oleh Hotel Sheraton (Moving Average). Q : Berarti untuk menentukan nominal harga, Hotel Sheraton memakai metode Moving Average? A : Ya, benar. Hotel ini memakai metode tersebut. Q : Lalu dalam menentukan tingkat bunga, dan pajak, biasanya apa yang menjadi patokan Hotel Sheraton Lampung? A : Biasanya Hotel ini memakai bunga yang ditentukan Bank Indonesia sebagai patokan tingkat bunga kami dalam membuat suatu perencanaan keuangan. Dan unt uk pajak, tentu saja kami memakai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pajak. Q : Apa masalah yang tengah dihadapi oleh Hotel Sheraton saat ini di Lampung? A : Sampai tahun 2007, hotel ini mengalami kinerja keuangan yang baik, kecuali pada tahun 2008 ini HOTEL SHERATON LAMPUNG mengalami banyak masalah keuangan, khususnya yang diakibatkan oleh persaingan antar usaha sejenis di Lampung. Q : Lalu apa yang pihak Hotel Sheraton harapkan dari skripsi yang saya buat ini? A : Saya berharap skripsi yang saudara buat dapat menjadi bahan pertimbangan kami dalam membuat perencanaan keuangan dalam meningkatkan laba dar i Hotel kami. Q : Baik,bu. Terima kasih atas wakt u yang diberikan oleh ibu kepada saya. A : Sama sama. Semoga sukses unt uk saudara. 27