BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai untuk mendapatkan modal yaitu dengan melalui pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. Competitiveness Index Sejak tahun 2005, daya saing Indonesia telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan terbuka pada tahun 1994, dengan kode saham DVLA.Darya-

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang didirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Harjito dan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

ABSTRAK. Kata Kunci: Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Hutang (DER), Kebijakan Deviden (DPR).

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

Muizudin Sri Utiyati. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei

Tabel Kondisi Perkembangan Kebijakan Hutang (DER) pada Perusahaan Sektor Farmasi periode DVLA INAF KAEF KLBF MERK PYFA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari

ARTIKEL ILMIAH OLEH: YANIWATI NIM:

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian yang tidak menentu dan sulit diramalkan dewasa ini

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

BAB I PENDAHULUAN. misi tersebut merupakan pernyataan tertulis tentang tujuan-tujuan kegiatan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Farmasi yang Tercatat di BEI No.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perekonomian dan daya beli masyarakat yang masih cukup

... Hubungi Kami : Kinerja 25 TOP GROUP PERUSAHAAN FARMASI di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINREJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG Go Public

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TBK, DAN PT. KALBE FARMA TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE KONVENSIONAL DAN METODE FUZZY SPRINGATE PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI Cahaya Santika Taqwa/

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Strategi dan keputusan yang tepat dapat menunjang tingkat laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran jawa timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. paling umum adalah meningkatkan laba yang maksimal. Perusahaan yang sedang

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

ESTIMASI PENENTUAN KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN PENDEKATAN ANFIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, hal ini dikarena industri tembakau mempunyai multiplier effect yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINREJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG Go Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM INVESTASI SAHAM PADA PT. MAYORA INDAH, TBK. : Regina Tya Caterine NPM :

Daftar Populasi Penelitian

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat dan fluktuatif menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahanperubahan yang ada. Keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan mampu dicapai dengan manajemen yang baik, pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajer dalam melihat kesempatan di masa yang akan datang baik jangka pendek ataupun jangka panjang sehingga mampu mempertahankan kontinuitas atau keberlangsungan perusahaan dengan memperoleh laba yang maksimal. Industri farmasi merupakan salah satu industri yang memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Berdasarkan data IMS disebutkan jumlah perusahaan yang mengedarkan obatnya di Indonesia pada tahun 2010 saja sudah mencapai 258 perusahaan, 218 perusahaan merupakan perusahaan lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing. Melihat tingkat konsumsi obat di Indonesia yang masih tergolong rendah,maka prospek bisnis farmasi di Indonesia masih sangat besar mengingat potensi pasar di Indonesi terbesar di ASEAN dan sangat menjanjikan. Saat ini industri farmasi di Indonesia dituntut untuk segera berbenah menghadapi terbentuknya pasar tunggal ASEAN 2015, dimana dalam rangka menuju hal tersebut telah disepakati adanya harmonisasi sistem 1

2 pendaftaran obat dan standar pembuatan obat yang baik di Negara-negara ASEAN (ASEAN Free Trade Area / AFTA) yang telah diterapkan mulai tahun 2008. Dengan demikian kedepannya Indonesia pun menjadi incaran produsen asing. Sebagian besar kebutuhan produk farmasi Indonesia masih dipenuhi dari dalam negeri, obat jadi yang diimpor kurang dari 10 persen. Namun demikian industri farmasi ini masih sangat bergantung pada bahan baku impor dimana 90 persen dari kebutuhan impor dari berbagai Negara terutama China. Pasar farmasi di Indonesia diproyeksikan tumbuh tertinggi ke empat di kawasan Asia Pasifik pada periode 2011 2015, menurut lembaga Frost & Sullivan (2014) pertumbuhan pasar farmasi nasional diperkirakan mencapai 10,3%. Kenaikan pasar farmasi di Indonesia seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita serta didorong pertumbuhan volume konsumsi obat dan produksi farmasi diikuti penguatan daya beli masyarakat, sekaligus dipengaruhi oleh percepatan penyerapan anggaran kesehatan pemerintah. Penyerapan anggaran kesehatan pemerintah diperkirakan menyumbang 20% - 25% terhadap pertumbuhan industri farmasi nasional. Konsumen farmasi terbesar di Indonesia saat ini masih di golongan rumah sakit dan apotek yang sebagian besar dikelola pemerintah. Persaingan industri di bidang farmasi saat ini salah satunya dapat terlihat dari semakin banyaknya produk obat-obatan dalam berbagai jenis yang beredar di pasar, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun produk impor dari luar negeri. Perusahaan harus berinvestasi untuk masa depan,

3 mempersiapkan produk tambahan dari merk yang sudah ada, mengembangkan lini produk untuk dapat bersaing, mencari mitra bisnis yang baru, meningkatkan kapasitas manufaktur, memperluas kapabilitas distribusi dan membangun sumber daya manusia dan lain-lain. Diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat. Khususnya bagi manajer keuangan, terkait fungsinya yang meliputi pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan pembelanjaan dan kebijakan deviden. Manajer keuangan harus dapat menterjemahkan tujuan strategis ke dalam tujuan jangka pendek. Mereka dituntut fleksibilitasnya dalam menangkap dan mengantisipasi perubahan di masa datang untuk secara dini melakukan penyesuaian dan mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang telah dilakukan oleh pihak manajemen dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan, selain memberikan informasi baik yang bersifat kuantitatif maupun informasi yang bersifat kualitatif mengenai kondisi keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan adalah gambaran kondisi perusahaan secara keseluruhan yang dapat dilihat dari beberapa laporan keuangan dan perhitungan rasio keuangan yaitu Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas dan Aktivitas selain itu dapat ditambahkan dengan rasio Pasar dan rasio Pertumbuhan. Untuk mengukur kinerja perusahaan dapat dilihat dari rasiorasio keuangan perusahaan, dengan menggunakan data-data yang berasal dari laporan keuangan.

4 PT. Darya Varia Laboratoria Tbk dan PT. Indofarma (persero) Tbk adalah dua perusahaan terbuka yang bergerak di bidang industri farmasi. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan farmasi terbesar yang memiliki kualitas dan kinerja yang tidak jauh berbeda sehingga dapat diperbandingkan satu sama lain dalam menilai efektifitas dan efisiensi kegiatan perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja masa lalu serta sebagai dasar dalam menyusun rencana strategis perusahaan di masa yang akan datang; dengan kinerja keuangan sebagai tolak ukurnya.. Berikut adalah daftar perusahaan industry manufaktur sektor farmasi yang terdaftar di BEI dalam table Daftar Perusahaan Famasi tahun 2010 2013 yaitu: Tabel 1.1 DAFTAR PERUSAHAAN FARMASI (total assets in million Rp) No Code Company 2010 2011 Growth 1 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 7.032.497 8.274.554 17,66% 2 TSPC PT. Tempo Scan Pasific Tbk 3.589.596 4.250.374 18,41% 3 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 1.657.292 1.794.242 8,26% 4 INAF PT. Indofarma (Persero) Tbk 733.958 1.114.902 51,90% 5 DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 854.110 928.291 8,69% 6 MERK PT. Merck Tbk 434.768 584.389 34,41% 7 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 320.023 361.756 13,04% 9 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk 233.756 312.519 33,69% 10 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 100.587 118.034 17,35% Sumber : www.idx.co.id (2015) Tabel 1.2 DAFTAR PERUSAHAAN FARMASI (total assets in million Rp) No Code Company 2011 2012 Growth 1 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 8.274.554 9.417.957 13,82% 2 TSPC PT. Tempo Scan Pasific Tbk 4.250.374 4.632.985 9,00% 3 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 1.794.242 2.080.558 15,96% 4 INAF PT. Indofarma (Persero) Tbk 1.114.902 1.188.619 6,61% 5 DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 928.291 1.074.691 15,77% 6 MERK PT. Merck Tbk 584.389 569.431-2,56% 7 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 361.756 397.144 9,78% 9 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk 312.519 440.498 40,95% 10 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 118.034 135.850 15,09%

5 Tabel 1.3 DAFTAR PERUSAHAAN FARMASI (total assets in million Rp) No Code Company 2012 2013 Growth 1 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 9.417.957 11.315.061 20,14% 2 TSPC PT. Tempo Scan Pasific Tbk 4.632.985 5.407.958 16,73% 3 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 2.080.558 2.471.940 18,81% 4 INAF PT. Indofarma (Persero) Tbk 1.188.619 1.294.511 8,91% 5 DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1.074.691 1.190.054 10,73% 6 MERK PT. Merck Tbk 569.431 696.946 22,39% 7 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk 440.498 604.797 37,30% 9 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 397.144 421.188 6,05% 10 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 135.850 175.118 28,91% Adapun kondisi kinerja keuangan PT. Darya Varia Laboratori Tbk dan PT. Indofarma (Persero) Tbk pada tahun 2013 berdasarkan sumber dari Press Releases adalah sebagai berikut: Ditengah-tengah kondisi penuh tantangan yang dihadapi bisnis farmasi, PT. Darya Varia Laboratori Tbk membukukan total penjualan bersih sebesar Rp. 1.102 milyar di tahun 2013 atau meningkat 1% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp. 1.087 milyar. Tantangan timbul di semua segmen penjualan yaitu obat resep, Customer Health, ekspor dan Toll Manufacturing. Bisnis obat resep membukukan pendapatan total sebesar Rp. 515 milyar, turun 2,9% dari tahun 2012 sebesar Rp. 530 milyar, karena menurunnya kinerja penjualan yang disebabkan oleh penetapan peraturan yang lebih ketat terhadap produk yang mengandung precursor dan carisoprodol, serta adanya perubahan operasional terutama adalah pergeseran pola pembelian dari rumah sakit pemerintah sebagai persiapan bagi diluncurkannya program Jaminan Kesehatan Nasional. Penjualan bersih bisnis obat resep berkontribusi sebesar

6 47% dari pendapatan total, turun sebesar 2% dari kontribusinya di tahun 2012 yang sebesar 49%. Bisnis Customer Health di pasar domestic tumbuh sebesar 10%, dengan penjualan bersih sejumlah Rp. 394 milyar di tahun 2013 dari Rp. 359 milyar di tahun 2012. Pendapatan ekspor dan Toll Manufacturing menurun 2,4% menjadi Rp. 193 milyar di tahun 2013 bandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 198 milyar yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan dari perusahaan aliansi. Di tahun 2013 laba bruto perseroan meningkat 1,5% menjadi Rp. 661 milyar dari Rp. 651 milyar di tahun 2012. Namun demikian akibat terjadinya pertumbuhan beban usaha yang signifikan seiring dengan perseroan berinvestasi dan ditambah melambatnya pertumbuhan pendapatan, laba bersih perseroan dibukukan menurun sebesar 16% menjadi Rp. 126 milyar dari Rp. 149 milyar di tahun 2012. Akibat peningkatan penjualan di sektor tender sebesar 33,73% dan penjualan di sektor regular sebesar 10,92% per Desember 2013 PT. Indofarma (persero) Tbk berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp. 1,33 trilyun; meningkat 16% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 1,15 trilyun. Namun demikian secara keseluruhan, beban PT. Indofarma (Persero) Tbk di tahun 2013 meningkat. Beban pokok penjualan meningkat dari Rp. 788,15 milyar di tahun 2012 menjadi Rp. 999,93 milyar di tahun 2013 karena adanya peningkatan penjualan. Beban penjualan meningkat 26% dari Rp.

7 159,82 milyar di tahun 2012 menjadi Rp. 201, 39 milyar di tahun 2013 karena adanya kenaikan UMP, BBM dan kenaikan penjualan. Beban administrasi juga meningkat sebesar 26% karena adanya kenaikan UMP, TDL dan BBM. Alhasil di tahun 2013 PT. Indofarma (Persero) Tbk secara total mengalami kerugian sebesar Rp. 54,22 milyar. Melihat kinerja keuangan kedua perusahaan terbuka yang bergerak dibidang industri farmasi tersebut, penulis tertarik untuk membandingkan kinerja keuangan kedua perusahaan farmasi tersebut. Selanjutnya penulis akan menuangkannya penelitian ini ke dalam bentuk skripsi dengan judul ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PT. DARYA VARIA LABORATORIA TBK DAN PT. INDOFARMA (PERSERO) TBK PERIODE 2010-2013 B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang sebagaimana diuraikan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut a. Bagaimana kinerja keuangan PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk. Dan PT. Indofarma (Persero), Tbk secara individu maupun perbandingan kinerja keuangan kedua perusahaan tersebut selama empat tahun terakhir yaitu tahun 2010 sampai dengan 2013 (rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas, rasio pasar dan rasio pertumbuhan)?

8 b. Bagaimana kondisi kinerja keuangan kedua perusahaan tersebut terhadap rata-rata industri farmasi selama periode 2010 s/d 2013 (rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas, rasio pasar dan rasio pertumbuhan.)? Mengingat adanya keterbatasan keilmuan dan kemampuan penulis serta disesuaikan dengan jenis kegiatan usaha kedua perusahaan yang dilakukan penelitian, maka penulis membatasi masalah pada aspek keuangan PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk. Dan PT. Indofarma (persero), Tbk. yang terdiri dari rasio Likuiditas dengan menggunakan Current Ratio dan Quick Ratio, rasio Solvabilitas dengan menggunakan Debt to Assets Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER), rasio Probabilitas dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) serta rasio Aktivitas dengan menggunakan Receivable Turn Over (RTO) dan Total Assets Turn Over (TATO), rasio Penilaian (analisis penilaian pasar) dengan Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) dan mengukur tingkat pertumbuhan laba bersih perusahaan per tahun. C Tujuan Dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk. Dan PT. Indofarma (Persero), Tbk secara individu maupun

9 perbandingan kinerja keuangan kedua perusahaantersebut selama empat tahun terakhir yaitu tahun 2010 sampai dengan 2013 diukur dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas, rasio pasar dan rasio pertumbuhan. b. Untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan kedua perusahaan tersebut terhadap rata-rata industri farmasi selama periode 2010 s/d 2013 diukur dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas, rasio pasar dan rasio pertumbuhan. 2. Kontribusi Penelitian Dari penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik bagi perusahaan, penulis maupun bagi pihak-pihak yang membutuhkan. A. Bagi perusahaan 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. 2. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada manajer perusahaan tentang kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

10 3. Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang cukup berarti bagai perusahaan dalam memperbaiki kinerja dan kondisi keuangannya. B. Bagi penulis 1. Penulis dapat memahami banyak hal, mulai dari dasar teori manajemen keuangan hingga penerapannya sebagai dasar dalam menilai kinerja keuangan di suatu perusahaan. 2. Memperluas pengetahuan dan wawasan serta lebih memahami rasio keuangan yang dapat menjadi tolak ukur kinerja suatu perusahaan. C. Bagi pembaca 1. Bagi para investor, skripsi ini diharapkan bisa digunakan untuk mengambil keputusan apakah mereka akan menanam modalnya pada perusahaan tersebut, menjual saham yang telah dimiliki atau tetap menahannya. 2. Sebagai bahan referensi dalam melakukan penulisan skripsi atau penelitian ilmiah lainnya dan sebagai sumber informasi baik untuk kajian teoritis atau kajian aplikasi.