7 MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI ES

dokumen-dokumen yang mirip
6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP

Keterangan : Arsip UPT PPS Cilacap

7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

5 KONDISI AKTUAL FASILITAS DAN PELAYANAN KEPELABUHANAN TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik I

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU

6 TINGKAT KUALITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Metode pengumpulan data

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

5 FASILITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Potensi hasil laut di Kabupaten Malang di pesisir laut jawa sangatlah

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.3 Metode Penelitian

5 KONDISI AKTUAL PENDARATAN DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

BAB IV PEMBAHASAN. PT. TBU melakukan penyerahan BKP berupa copper slag, yang dilakukan

6 EFISIENSI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Fungsi pelabuhan perikanan

PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS SUMATERA BARAT RULLI KURNIAWAN

1 Pengukuran dan analisa..., Ivan Adhiwena, FT UI, 2008 Universitas Indonesia

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

CONTOH SURAT PERJANJIANKERJA SAMA DALAM BIDANG BISNIS

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL TUGAS AKHIR. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE ABSTRACT.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

BAB V PENUTUP. di Cilacap untuk mempertahankan pengaruhnya di kota tersebut. Pembangunan

6 STRATEGI PENGEMBANGAN PENYEDIAAN/ PENYALURAN BAHAN KEBUTUHAN MELAUT PERIKANAN PANCING RUMPON DI PPN PALABUHANRATU

BAB 1 PENDAHULUAN. dingin, hujan ) dan juga untuk melindungi manusia dari ancaman luar. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Pangan merupakan kebutuhan hidup esensial manusia, sesuai dengan. manusia akan berbuat apa saja untuk memperoleh

URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH PROVINSI Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang didapat dari

ekonomi Sesi AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG A. KONSEP DASAR PERUSAHAAN DAGANG B. TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1 Total Jumlah Produksi pada Tahun 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh adanya air yang tidak merata di bumi (BBC Science & Nature

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengadakan penelitian baik lewat penelitian di lapangan maupun

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinis) DI TPI UJUNGBATU JEPARA

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

75 TAHUN 2015 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

BAB 2 INDUSTRI KARGO UDARA. Jumlah global lalu lintas kargo udara dunia adalah 202 miliar RTK (Revenue

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

LAPORAN PENILAIAN KAJIAN KEMUNGKINAN (FEASIBILITY STUDY) DAN ANALISA KOS-FAEDAH (CBA) BAGI PROJEK AGROMAKANAN UNTUK PELABURAN DI WILAYAH ACEH

PPN Palabuhanratu. PPN Palabuhanratu ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III DESKRIPSI AREA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Daftar Pertanyaan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. ke konsumen semakin banyak dengan kualitasnya masing-masing. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

46 7 MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI ES Pembahasan mengenai Mekanisme penyediaan dan pendistribusi es adalah untuk mengetahui bagaimana suatu pabrik es sebagai fasilitas penyediaan es berjalan sesuai fungsinya serta bagaimana pendistribusian es yang ada di PPS Cilacap apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan ini adalah lembaga yang terkait dan perananya, fasilitas penyediaan es, jalur/distribusi es serta harga es yang di jual. 7.1 Fasilitas Penyediaan Es Pabrik es di pelabuhan perikanan merupakan fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dan menyuplai es untuk kegiatan penangkapan ikan. Fasilitas penyediaan es berupa pabrik es di dalam kawasan pelabuhan merupakan kriteria bagi suatu pelabuhan perikanan yang baik dalam mendukung kualitas hasil tangkapan ikan. Proses produksi pembentukan es balok adalah dari air sumur yang diambil menggunakan pompa dengan debit pengambilan 20 m 3 /hari, disaring, ditampung dalam tower berkapasitas 2 m 3, dimasukan kedalam bak pengendap I (Kapasitas 10 m 3 ) selama satu hari. Sebelum dimasukan ke dalam cetakan, air dimasukan ke dalam bak pengendap II terlebih dahulu. Setiap 26 cetakan es dirakit dalam satu line/crane. Jumlah crane pada satu tempat produksi adalah 37 line/crane. Proses pendinginan dilakukan selama 8 jam pada suhu -10 O C sampai -14 O C. Proses pembuatan es dilakukan dengan cara cetakan yang berisi air dimasukan pada bak yang di dalamnya diisi air garam dengan salinitas 18-20 ppm. Fungsi air garam adalah sebagai media pendingin yang menghantarkan dingin dari plat pendingin kedalam cetakan sehingga terjadi proses pindah panas. Air garam yang digunakan sebagai media pendingin tidak dibuang namun dilakukan penambahan apabila jumlahnya berkurang. Pendingin yang digunakan adalah amoniak dengan pemakaian pada awal operasional mesin 800 kg selanjutnya penambahan 50 kg/bulan (Arsip Perusahaan CV Maju Setia, 2009).

47 7.2 Lembaga/Pihak Yang Terkait Penyediaan kebutuhan es untuk kebutuhan melaut di PPS Cilacap melibatkan 2 pihak yakni perusahaan daerah provinsi Jawa Tengah Saripetojo, CV Maju Setia dan agen es. 7.2.1 Perusahaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Saripetojo Unit Perusda es Saripetojo Cilacap merupakan salah satu bagian dari beberapa unit pabrik es yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Es Saripetojo Provinsi Jawa Tengah. Perusda Saripetojo melakukan kerjasama kemitraan dengan pihak pelabuhan dalam penjualan perbekalan es. Setiap harinya terdapat laporan mengenai jumlah es yang dikeluarkan dari Perusda Saripetojo sehingga pihak pelabuhan dapat mengetahui besar penerimaan yang harus diterimanya atas peredaran es di pelabuhan sebagai kompensasinya. 7.2.1.1 Jalur distribusi es sampai ke kapal Mengkaji jalur distribusi es merupakan cara menganalisis bentuk suatu pendistribusian yang diberikan oleh pihak pelabuhan dalam memenuhi kebutuhan es kapal-kapal ikan. Pengurusan pendistribusian pengadaan es balok di PPS Cilacap sampai ke kapal dilakukan melalui jasa agen es yang ada di kawasan pelabuhan. Perusda Saripetojo mempunyai agen es sendiri di pelabuhan dimana berfungsi sebagai penyalur dan perantara antara pemilik/pengurus kapal dengan pihak Perusda Saripetojo. Pemilik/pengurus kapal tidak perlu mengurus langsung ke pabrik es namun hanya menunggu pesanan es balok diantar ke kapal. Untuk lebih jelasnya mekanisme pemesanan es balok di pelabuhan dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini. 47

48 Perusda Saripetojo Pemilik/pengurus kapal Keterangan: : Pemesanan dan pengiriman es : Proses penyaluran es Agen Es Kapal Gambar 4 Mekanisme pendistribusian es sampai ke Kapal pada pabrik es Saripetojo Mekanisme pendistribusian es pada gambar di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Pemilik/pengurus kapal menghubungi agen untuk memesan es balok sesuai kebutuhan kapalnya. Pemesanan ini secara langsung atau lewat telepon. 2. Agen es dalam memenuhi kebutuhan pemesanan es balok, mengambil langsung dari perusahaan pabrik es (Perusda Saripetojo). Dalam proses pemesanan, para agen es harus melaporkan jumlah es yang dibutuhkan kepada pihak pabrik es. Pabrik es menyiapkan sejumlah permintaan es dan mengirim es-es tersebut. Setelah pemesanan dan pengiriman es sudah selesai maka proses distribusi ke kapal dapat dilakukan. Proses distribusi es ke kapal sepenuhnya menjadi tanggung jawab agen. Es yang dikirim berbentuk balok namun jika es sudah berada di kapal maka es tersebut dihancurkan dengan penghancur es (ice crusher) menjadi es berukuran kecil. Menurut agen es, waktu pemesanan es lebih baik pada sore hari karena saat sore hari es balok Perusda Saripetojo selesai diproduksi sehingga pada keesokan paginya es balok sudah siap diantar. Tetapi jika pemilik/pengurus kapal tidak memesan pada sore hari, agen tidak menjamin ketersediaan es. Masingmasing agen memiliki pelanggan tetap sehingga tidak ada persaingan diantara meraka. Hal ini ditandai dari adanya kesepakatan yang dilakukan para agen mengenai harga es balok yang mereka jual ke pemilik/pengurus kapal yaitu Rp 48

49 12.000,00/balok (harga tersebut sudah temasuk biaya angkut, dan jasa penggilingan es ke kapal). Mekanisme pembayaran dalam rangkaian distribusi es balok sampai ke kapal melibatkan beberapa pelaku yaitu pihak Perusda Saripetojo, agen es, dan pemilik/pengurus kapal sebagai konsumen. Untuk pembelian es Perusda Saripetojo, agen membayarkan hasil penjualan es para pemilik kapal kepada pabrik es setiap per 10 hari misalnya setiap tanggal 10, 20 atau 30 tiap bulannya. Prosedur pembayaran ini juga merupakan suatu kesepakatan yang berdasarkan kepercayaan dari kedua belah pihak. Berikut merupakan gambaran proses pembayaran es balok di PPS Cilacap. Pemilik/pengurus kapal Agen Es Perusda Saripetojo Gambar 5 Mekanisme pembayaran pemesanan es balok pabrik Saripetojo 7.2.2 CV Maju Setia CV Maju Setia merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam produksi dan pendistribusian es di PPS Cilacap. CV Maju Setia melakukan kerjasama dengan pihak pelabuhan dalam penjualan perbekalan es. Setiap harinya terdapat laporan mengenai jumlah es yang dikeluarkan dari CV Maju Setia sehingga pihak pelabuhan dapat mengetahui besar penerimaan yang harus diterimanya atas peredaran es di pelabuhan sebagai kompensasinya. 7.2.2.1 Jalur distribusi es sampai ke kapal CV Maju Setia mempunyai agen es sendiri di pelabuhan. Perusahaan ini sebagai penyalur dan perantara antara pemilik/pengurus kapal dengan pihak pabrik es sendiri. Pemilik/pengurus kapal tidak perlu mengurus langsung ke pabrik es, namun hanya menunggu pesanan es balok diantar ke kapal. Untuk lebih jelasnya mekanisme pemesanan es balok di pelabuhan perikanan melalui CV Maju Setia dapat dilihat pada Gambar 6. 49

50 CV Maju Setia Pemilik/pengurus kapal Keterangan: : Pemesanan dan pengiriman es : Proses penyaluran es Agen Es Kapal Gambar 6 Mekanisme pendistribusian es sampai ke Kapal pada CV Maju Setia Mekanisme distribusi es pada gambar di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Pemilik/pengurus kapal menghubungi agen untuk memesan es balok sesuai kebutuhan kapalnya. Pemesanan ini secara langsung atau lewat telepon. 2. Agen es dalam memenuhi kebutuhan pemesanan es balok, mengambil langsung dari perusahaan pabrik es (CV Maju Setia). Dalam proses pemesanan, para agen es harus melaporkan jumlah es yang dibutuhkan kepada pihak pabrik es. Pabrik es menyiapkan sejumlah permintaan es dan mengirim es-es tersebut. Setelah pemesanan dan pengiriman es sudah selesai maka proses distribusi ke kapal dapat dilakukan. Proses distribusi es ke kapal sepenuhnya menjadi tanggung jawab agen. Es yang dikirim berbentuk balok namun jika es sudah berada di kapal maka es tersebut dihancurkan dengan penghancur es (ice crusher) menjadi es berukuran kecil. Menurut agen es, waktu pemesanan es lebih baik pada sore hari karena saat sore hari es balok CV Maju Setia selesai diproduksi sehingga pada keesokan paginya es balok sudah siap diantar. Tetapi jika pemilik/pengurus kapal tidak memesan pada sore hari, agen tidak menjamin ketersediaan es. Masing-masing agen memiliki pelanggan tetap sehingga tidak ada persaingan diantara meraka. Hal ini ditandai dari adanya kesepakatan yang dilakukan para agen mengenai harga es balok yang mereka jual ke pemilik/pengurus kapal yaitu 50

51 Rp 12.000,00/balok (harga tersebut sudah temasuk biaya angkut, dan jasa penggilingan es ke kapal). Mekanisme pembayaran dalam rangkaian distribusi es balok sampai ke kapal melibatkan beberapa pelaku yaitu pihak CV Maju Setia, agen es dan pemilik/pengurus kapal sebagai konsumen. Untuk pembelian es CV Maju Setia agen membayarkan hasil penjualan es para pemilik kapal kepada pabrik es setiap per 10 hari misalnya setiap tanggal 10, 20 atau 30 tiap bulannya. Prosedur pembayaran ini juga merupakan suatu kesepakatan yang berdasarkan kepercayaan dari kedua belah pihak. Berikut merupakan gambaran proses pembayaran es balok di PPS Cilacap. Pemilik/pengurus kapal Agen Es Perusda Saripetojo Gambar 7 Mekanisme pembayaran pemesanan es balok pada CV Maju Setia 7.2.3 Agen es Terdapat dua agen di dalam kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap yang mengurusi perbekalan es bagi kapal-kapal penangkapan ikan. Keberadaan para agen es ini mempermudah proses distribusi es karena pihak pelabuhan tidak terlibat langsung dalam proses distribusi. Kedua agen tersebut adalah Saripetojo dan Maju Setia. Agen es merupakan perwakilan perusahaan di pelabuhan sehingga seluruh harga dan kebijakan yang ditentukan perusahaan akan sama dengan agen. 7.3 Harga Penjualan Es Harga jual es balok ukuran (60 kg) adalah Rp 12.000,00 (harga sudah termasuk PPN 10%). PPN adalah pajak yang dikenakan untuk tiap balok es yang dibeli dari pabrik es Perusda Saripetojo. Harga es di agen sama dengan harga yang diberikan oleh Perusda Saripetojo karena agen tersebut merupakan bagian dari perusahaan. 51

52 CV Maju Setia juga memproduksi es balok yang berukuran 60 Kg. Harga yang ditawarkan CV Maju Setia sama dengan Perusda Saripetojo yaitu sebesar 12.000,00 (sudah termasuk PPN 10%). Harga es tersebut sama dengan harga yang diberikan agen es karena merupakan bagian dari perusahaan. 7.4 Peranan Pihak PPS Cilacap Dalam Penyediaan dan Distribusi Es untuk Keperluan Penangkapan Ikan Untuk menghasilkan produk perikanan yang berkualitas tinggi perlu adanya ketersediaan es sebagai bahan pengawet ikan yang baik. Ketersediaan es dapat didukung dengan adanya suatu pabrik es di kawasan pelabuhan sebagai fasilitas penting yang dibutuhkan untuk menjamin pasokan es yang cukup bagi kegiatan perikanan khususnya aktifitas penangkapan ikan. Dalam fungsinya, pihak pelabuhan sebagai pelaksana pelayanan barang dan jasa, fungsi terhadap adanya pabrik es adalah mempertahankan, mengoptimalkan dan meningkatkan volume produksi. Untuk mengusahakan ketersediaan pasokan es dalam jumlah cukup bagi kegiatan penangkapan, pihak pelabuhan memberikan izin pembangunan pabrik es swasta untuk mendukung ketersediaan kekurangan. es jika Adanya perantara agen dalam kegiatan distribusi es ke kapal ikan yang secara langsung menunjukkan bahwa rantai/jalur distribusi es yang ada berlangsung dengan baik karena merupakan suatu pendistribusian barang yang cepat dan sederhana. Alasan yang dapat menunjang pernyataan tersebut antara lain: 1. Terlihat bahwa jarak (waktu) antara waktu pemesanan dengan proses pengiriman es terjadi secara singkat (tepat waktu) 2. Ketepatan jumlah pesanan, artinya es yang dipesan diantar tanpa ada kekurangan 3. Keberadaan agen-agen es mempermudah pendistribusian es karena pihak pelabuhan tidak ikut terlibat dalam pendistribusian es tersebut. 52