BAB III GAMBARAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
Halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 1 adalah:

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

Daftar Rute Jalur Busway - Transjakarta

LOKASI MIX TRAFFIC PADA KORIDOR BUSWAY

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk terutama di kota besar

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code

25 The SMERU Research Institute, January 2003

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number

19 The SMERU Research Institute, January 2003

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I

N A M A / J U M L A H

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

PENDAHULUAN. Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu

N A M A / J U M L A H

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

PERBANDINGAN JUMLAH DPT, JUMLAH TPS PILPRES II TAHUN 2004 DAN PILKADA 2007 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN I TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPR) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPRD) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN II TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Rembuk RW Berdasarkan Kota/Kab. Total Usulan RW 1 JAKARTA PUSAT 366 7,914 5,036,617,729,176 1,622

Saat ini sudah beroperasi 12 koridor

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

PENJADWALAN JALUR BUS DALAM KOTA DENGAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS (STUDI KASUS BUSWAY TRANSJAKARTA)

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Transjakarta atau biasa disebut dengan busway merupakan salah satu alat transportasi yang disediakan bagi warga Jak

I. Busway: Halte RS.Sumber Waras Terminal Kalideres

Penerapan Graf pada Peta Jaringan Transjakarta (Moda Transportasi Bis di DKI Jakarta)

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

BAB 3 ANALISIS PROGRAM. perusahaan dapat berjalan dengan baik.hal ini penting mengingat organisasi mencakup

DATA PEMBANGUNAN HALTE ANGKUTAN SEKOLAH UNIT PENGELOLA ANGKUTAN SEKOLAH DINAS PERHUBUNGAN DAN PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008

Aplikasi Teori Graf dalam Optimasi Pembangunan Trayek Transjakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Fenomena

IV IMPLEMENTASI MODEL PADA PENGOPERASIAN BUS TRANSJAKARTA KORIDOR 1

UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PENGENALAN UP. TERMINAL OLEH : KEPALA UP. TERMINAL ANGKUTAN JALAN RENNY DWI ATUTI, ST. MT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

Penerapan Exhaustive Search dan Algoritma A Star untuk Menentukan Rute Terbaik dari KRL Commuter Line dan Bus Transjakarta

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: BELUM MENGAJUKAN

DAFTAR KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING BERDASARKAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA (KLU) WAJIB PAJAK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA

PEMBANGUNAN & PENINGKATAN BUSWAY KORIDOR 8-10 DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA 2007

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 4 JANUARI 2018

DATA PASAR PD. PASAR JAYA

Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta

BAB IV DATA DAN ANALISA. Jumlah Penumpang di Terminal Awal Akhir. Dalam mengatur headway atau selang waktu keberangkatan dari suatu

MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015

KUESIONER ANALISIS HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur)


PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG

LAMPIRAN. Lampiran 1 Peta penutupan lahan yang tetap dan mengalami perubahan di DAS Ciliwung Hilir periode

Perkembangan Jumlah Armada Bus Sekolah

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA Dinas Pendapatan Daerah merupakan salah satu unsur pelaksana

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA JALUR BUS TRANSJAKARTA KORIDOR VI ( RAGUNAN - DUKUH ATAS ) SETELAH STERILISASI

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT USULAN MASTERPLAN ANGKUTAN MASSAL JABODETABEK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

Golden Bird transfer to city from Jakarta airport

AUTO 2000 Salemba Jl. Salemba Raya No. 67 Telp. (021) (Hunting) Fax. (021) Fasilitas: Penjualan, service, dan suku cadang

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009

DATA FASILITAS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


BAB 3 METODOLOGI. pengembangan produk permainan anak yang dapat meningkatkan daya

GUBERNUR PROVINS) DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 355 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. angkutan umum, biaya angkutan menjadi beban angkutan bersama, sehingga

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN Pemerintah Provinsi DKI Jakar

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

JADWAL PENGAMBILAN USER ID DAN PASSWORD ADMIN SKPD/UKPD SIMDKLAT DAN KONSULTASI TAHUN 2017

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Spesifikasi Perangkat Keras dan Piranti Lunak

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM III.1 Sejarah Singkat Badan Layanan Umum III.1.1 Gambaran Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melaksanakan program unggulan untuk pengembangan transportasi publik berbasis bus (bus rapid transit), dengan nama Sistem Transjakarta Busway guna mengatasi permasalahan transportasi yang serius sebagai akibat dari pesatnya pertumbuhan kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi di DKI Jakarta. Transjakarta diharapkan dapat menjadi solusi terhadap masalah mobilisasi di DKI Jakarta dengan memprioritaskan sistem transportasi publik yang nyaman, aman dan terjangkau bagi masyarakat luas. Transjakarta memiliki berbagai sarana, prasarana dan infrastruktur khusus yang dirancang secara spesifik untuk berfungsi sebagai satu sistem transportasi yang dirancang untuk dapat mengangkut penumpang dalam jumlah yang cukup besar sehingga dapat mengatasi kebutuhan mobilisasi penduduk DKI Jakarta dan daerah sekitarnya. III.1.2 Pendirian dan Landasan Hukum Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Transjakarta Busway semula merupakan lembaga non struktural Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berbentuk Badan Pengelola 28

Transjakarta Busway yang diatur dalam Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 110 Tahun 2003. Pada tahun 2006, kelembagaan Badan Pengelola Transjakarta Busway diubah sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 48 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Layanan Umum Transjakarta Busway dan menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan yang secara bertahap menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD). Seiring dengan peningkatan kinerja yang semakin baik, maka pengelolaan keuangan BLU Transjakarta Busway berubah sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur No. 626 Tahun 2010 tentang Penetapan BLU Transjakarta Busway sebagai Unit Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang menerapkan PPK-BLUD secara penuh. Dengan menerapkan PPK-BLUD secara penuh maka BLU Transjakarta Busway diberi fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan barang pada batas-batas tertentu yang dapat dikecualikan dari ketentuan umum yang berlaku umum serta dapat menggunakan pendapatannya secara langsung sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Sejak tanggal 15 Januari 2004 Transjakarta Busway mulai beroperasi di Jakarta. Koridor pertama yang dioperasikan adalah koridor yang membelah kota Jakarta melalui salah satu jalur bisnis utama yaitu Jl. Jend. Sudirman, Jl. MH Thamrin, kawasan Harmoni serta Glodok dengan rute Blok M Kota. Salah satu alasan dipilihnya koridor ini untuk dikembangkan pertama kali adalah mengingat bahwa kawasan ini merupakan kawasan yang mempunyai mobilitas komersial yang tinggi dibandingkan kawasan lain. 29

Selanjutnya pada 15 Januari 2006 dioperasikan kembali dua koridor yang menghubungkan kawasan barat dan timur Jakarta yaitu Pulogadung Harmoni dan Kalideres Harmoni. Kedua koridor ini bergabung dengan koridor yang sudah ada di Harmoni, sehingga masyarakat bisa berpindah antara satu koridor ke koridor lain. Pengembangan koridor dilanjutkan sampai dengan koridor VII yaitu Pulogadung-Dukuh atas, Ancol-Kampung Melayu, Ragunan-Kuningan dan Kampung Rambutan-Kampung Melayu yang resmi beroperasional pada 27 Januari 2007 dan pada 21 Februari 2009 diresmikan koridor VIII dengan rute Lebak Bulus-Harmoni. III.1.3 Bidang Usaha Transjakarta Busway terdiri dari empat komponen, yaitu infrastruktur transportasi yang memadai, sistem operasi yang efektif, sistem tiket dan penerimaan pembayaran yang akurat dan penetapan perencanaan, pengelolaan dan pengendalian yang bersifat permanen dalam sistem. Infrastruktur, pengelolaan, pengendalian dan perencanaan sistem disediakan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, sementara kegiatan operasional bus dan penerimaan pembayaran dari sistem tiket dikerjasamakan dengan pihak swasta. Infrastruktur Transjakarta Busway mencakup rute busway, halte busway dan infrastruktur pelengkap. Rute busway adalah lajur tengah jalan utama kota, yang secara fisik dipisahkan oleh lajur penggunaan campuran. Rute Busway akan dilaksanakan secara bertahap hingga total tuntutan akan layanan transportasi umum di kota tercakup. Halte Busway merupakan ruang yang tertutup dan terlindung dengan titik-titik 30

pembayaran di jalan masuk yang sebagian besar terletak di median tengah jalan-jalan yang dilalui oleh bus. koridor, yaitu: Rute yang disediakan oleh Transjakarta Busway terbagi menjadi 8 (delapan) 1. Koridor 1 Koridor 1 melayani rute Blok M Kota. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 12,9 kilometer, jumlah halte sebanyak 20 halte dengan jarak rata-rata halte sepanjang 650 meter. Jam pelayananannya berlangsung dari pukul 05:00 22:00 WIB. Halte-halte yang dilewati oleh rute Koridor 1 adalah Blok M Masjid Agung Bunderan Senayan Gelora Bung Karno Polda Metro Jaya Bendungan Hilir Karet Setia Budi Dukuh Atas 1 Tosari Bunderan HI Sarinah Bank Indonesia Monumen Nasional Harmoni Central Busway Sawah Besar Mangga Besar Olimo Glodok Kota. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Jakarta Express Trans, dengan kode bus (JET) yang tertera pada badan bus. 2. Koridor 2 Koridor 2 melayani rute Pulo Gadung Harmoni. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 14 kilometer, jumlah halte sebanyak 23 dengan jarak rata-rata halte sepanjang 700 800 meter. Jam pelayanannya berlangsung dari pukul 05:00 22:00 WIB. Halte- halte yang dilewati oleh koridor 2 adalah Pulo Gadung Bermis Pulo Mas ASMI Pedongkelan Cempaka Timur RS Islam Cempaka Tengah Pasar 31

Cempaka Putih Rawa Selatan Galur Senen Atrium RSPAD Deplu Gambir 1 Istiqlal Juanda Pecenongan Harmoni Central Busway Balai Kota Gambir 2 Kwitang. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Trans Batavia, dengan kode bus (TB) yang tertera pada badan bus. 3. Koridor 3 Koridor 3 melayani rute Kali Deres Harmoni. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 19 kilometer, jumlah halte sebanyak 16 halte dengan jarak rata-rata halte sepanjang 700-800 meter. Jam pelayanannya berlangsung dari pukul 05:00 22:00 WIB. Halte-halte yang dilewati oleh rute koridor 3 adalah Kali Deres Pesakih Sumur Bor Rawa Buaya Jembatan Baru Dispenda Jembatan Gantung Taman Kota Indosiar Jelambar Grogol Trisakti RS Sumber Waras Harmoni Central Busway Pecenongan Juanda Pasar Baru. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Trans Batavia dengan kode bus (TB) yang tertera pada badan bus. 4. Koridor 4 Koridor 4 melayani rute Pulo Gadung Dukuh Atas. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 11,85 kilometer, jumlah halte sebanyak 17 halte dengan jarak rata-rata halte sepanjang 400-1600 meter. Jam pelayanan rute ini berlangsung dari pukul 5:00 22:00 WIB. Halte-halte yang dilewati rute koridor 4 adalah Pulo Gadung Pasar Pulo Gadung TU Gas Layur Pemuda Rawamangun Voldrome Sunan Giri UNJ Pramuka BPKP Pramuka LIA Utan Kayu Pasar Genjing Matraman 2 Manggarai Pasar Rumput Halimun Dukuh Atas 2. Operator yang melayani koridor 32

ini adalah PT. Jakarta Trans Metropolitan, dengan kode bus (JTM) yang tertera pada badan bus. 5. Koridor 5 Koridor 5 melayani rute Ancol Kampung Melayu. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 13,5 kilometer, jumlah halte sebanyak 17 halte dengan jarak rata-rata halte sepanjang 400-2250 meter. Jam pelayanan rute ini berlangsung dari pukul 05:00 22:00 WIB. Halte-halte yang dilewati oleh rute koridor ini adalah Ancol Pademangan Gunung Sahari Mangga Dua Jembatan Merah Pasar Baru Timur Budi Utomo Senen Sentral Pal Putih Kramat Sentiong Salemba UI Salemba Carolus Matraman 1 Tegalan Slamet Riyadi Kebon Pala Pasar Jatinegara Kampung Melayu. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Jakarta Mega Trans dengan kode bus (JMT) dan PT. Ekasari Lorena Transport dengan kode bus (LRN) yang tertera pada masing-masing badan bus. 6. Koridor 6 Koridor 6 melayani rute Ragunan Dukuh Atas. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 13,3 kilometer, jumlah halte sebanyak 18 halte dengan jarak rata-rata halte sepanjang 400-1000 meter. Jam pelayanan rute ini berlangsung dari pukul 05:00-22:00 WIB. Halte-halte yang dilewati oleh rute koridor ini adalah Ragunan departemen Pertanian SMK 57 Jati Padang Pejaten Buncit Indah Warung Jati Imigrasi Duren Tiga Mampang Prapatan Kuningan Timur Patra Kuningan DEPKES GOR Sumantri Karet Kuningan Kuningan Madya AINI Setiabudi 33

Utara Latuharhari Halimun Dukuh Atas 2. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Jakarta Trans Metropolitan, dengan kode bus (JTM) yang tertera pada badan bus. 7. Koridor 7 Koridor 7 melayani rute Kampung Rambutan Kampung Melayu. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 12,8 kilometer, jumlah halte sebanyak 13 halte dengan jarak rata-rata halte sepanjang 500-1500 meter. Jam 05:00 22:00 WIB. Haltehalte yang dilewati oleh rute koridor ini adalah Kampung Rambutan Tanah Merdeka Fly Over Raya Bogor RS Harapan Bunda Pasar Induk Pasar Kramat Jati PGC BKN Cawang UKI BNN Cawang Otista Gelanggang Remaja Bidara Cina Kampung Melayu. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Jakarta Mega Trans dengan kode bus (JMT) dan PT. Ekasari Lorena Transport dengan kode bus (LRN) yang tertera pada masing-masing badan bus. 8. Koridor 8 Koridor 8 melayani rute Lebak Bulus Harmoni. Rute ini memiliki Spesifikasi rute sepanjang 26 kilometer, jumlah halte sebanyak 21 halte dengan jarak rata-rata halte sepanjang 500-1500 meter. Jam pelayanan rute ini berlangsung dari pukul 05:00 22:00 WIB. Halte-halte yang dilewati oleh rute koridor ini adalah Lebak Bulus Pondok Pinang Pondok Indah 1 Pondok Indah 2 Tanah Kusir Kodam Kebayoran Lama Bungur Pasar Kebayoran Lama Simpruk Permata Hijau RS Medika Permata Hijau Pos Pengumben Kelapa Dua Sasak Kebon Jeruk Duri Kelapa Kedoya 34

Assiddiqiyah Kedoya Green Garden Indosiar Jelambar Grogol 2 Tomang Tomang Mandala RS Tarakan Petojo Harmoni Central Busway RS Sumber Waras Grogol Trisakti. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Ekasari Lorena Transport dengan kode bus (LRN) dan PT. Primajasa Perdanaraya Transport dengan kode bus (PP) yang tertera pada masing-masing badan bus. 9. Koridor 9 Koridor 9 melayani rute Pinang Ranti Pluit. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 28,8 kilometer, jumlah halte sebanyak 24 halte dengan jarak rata- rata halte sepanjang 500-1500 meter. Jam pelayanan rute ini berlangsung dari pukul 05:00 22:00 WIB. Halte-halte yang dilewati oleh rute koridor ini adalah Pinang Ranti Taman Mini Garuda Cawang Ciliwung Cikoko Stasiun Cawang Tebet BKPM Pancoran Tugu Pancoran Barat Tegal Parang Kuningan Barat Gatot Subroto Jamsostek Gatot Subroto LIPI Semanggi Senayan JCC Slipi Petamburan Slipi Kemanggisan S. Parman Harapan Kita S. Parman Central Park Grogol Latumenten Stasiun KA Jembatan Besi Jembatan Dua Jembatan Tiga Penjaringan Pluit. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Bianglala Metropolitan dengan kode bus (BMP) dan PT. Trans Mayapada Busway dengan kode bus (TMB) yang tertera pada masing-masing badan bus. 10. Koridor 10 Koridor 10 melayani rute Cililitan Tanjung Priok. Rute ini memiliki spesifikasi rute sepanjang 19,4 kilometer, jumlah halte sebanyak 18 halte dengan jarak rata-rata 35

halte sepanjang 500-1000 meter. Jam pelayanan rute ini berlangsung dari pukul 05:00 22:00 WIB. Halte-halte yang dilewati oleh rute koridor ini adalah Cililitan Sutoyo Cawang Panjaitan Penas Kebon Nanas Cipinang Prumpung Pedati Stasiun Jatinegara A. Yani Bea Cukai Utan Kayu Rawamangun Kayu Putih Rawasari Pulomas Pacuan Kuda Cempaka Putih Yos Sudarso Cemapaka Mas Yos Sudarso Kodamar Sunter Kelapa Gading Plumpang Pertamina Walikota Jakarta utara Permai Koja Enggano Tanjung Priok. Operator yang melayani koridor ini adalah PT. Jakarta Express Trans dengan kode bus (JET) dan PT. Bianglala Metropolitan dengan kode bus (BMP) yang tertera pada masing-masing badan bus. Kendaraan yang dipakai untuk layanan rute Busway berupa bus non-gandeng (single bus) dengan kapasitas 85 penumpang dan bus gandeng (articulated bus) dengan kapasitas 160 penumpang yang sesuai dengan karakteristik infrastruktur yang digunakan dan rancangan operasi Transjakarta Busway. Kendaraan tersebut juga memiliki spesifikasi teknis khusus untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dari operasinya di DKI Jakarta. Pengoperasian bus dilaksanakan oleh pihak swasta sebagai operator bus dan kendali terpusat dari BLU Transjakarta Busway. Operator bus berupa badan hukum dari perusahaan angkutan penumpang dalam kota Jakarta dan/atau antar kota, yang dipilih dan ditunjuk melalui penunjukkan langsung atau melalui proses penawaran terbuka. Pemberian upah berdasarkan jumlah kilometer yang ditempuh dan Rupiah per Kilometer yang ditawarkan. 36

Transjakarta Busway juga memiliki 142 halte busway di sepanjang delapan koridor Busway dengan panjang lintasan 143,35 km. Halte busway ini dilengkapi dengan platform 110 cm dari tinggi permukaan jalan agar tersedia akses yang rata ke bus. Setiap halte busway dilengkapi dengan akses untuk pejalan kaki yang terhubung dengan jembatan penyebrangan orang yang dirancang khusus untuk mempermudah pengguna layanan busway. III.1.4 Visi dan Misi Seperti badan pemerintahan lainnya, BLU Transjakarta Busway memiliki Visi dan Misi yang tertuang dalam Buku Profil tahun 2010 sebagai berikut: Visi : Busway sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan publik yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya dan bertaraf internasional Misi : 1. Melaksanakan reformasi sitem angkutan umum Busway dan budaya penggunaan angkutan umum. 2. Menyediakan pelayanan yang lebih dapat diandalkan, berkualitas tinggi, berkeadilan dan berkesinambungan di DKI Jakarta. 37

3. Memberikan solusi jangka menengah dan jangka panjang terhadap permasalahan di sekor angkutan umum. 4. Menerapkan mekanisme pendekatan dan sosialisasi terhadap stakeholder dan sistem transportasi terintegrasi. 5. Mempercepat implementasi sistem jaringan Busway di Jakarta yang sesuai dengan aspek kepraktisan, kemampuan masyarakat untuk menerima sistem tersebut dan kemudahan pelaksanaan. 6. Mengembangkan struktur institusi yang berkesinambungan. 7. Mengembangkan lembaga pelayanan masyarakat dengan pengelolaan keuangan yang berlandaskan good corporate governance, akuntabilitas dan transparansi. 38

III.2 Struktur Organisasi Struktur Organisasi yang ada pada BLU Transjakarta Busway : KEPALA UNIT PENGELOLA SATUAN PENGAWAS INTERNAL SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN KEUANGAN SEKSI OPERASIONAL SEKSI PRASARANA SEKSI SISTEM TIKET SEKSI PENGENDALIAN UMUM AKUNTANSI PELAYANAN PEMELIHARAAN PENANGGUNGJAWAB HALTE KEPEGAWAIAN VERIFIKASI VERIFIKASI KILOMETER SISTEM TIKETING DAN IT PERLENGKAPAN PROGRAM DAN ANGGARAN OPERASIONAL BUS PENGAMANAN LAYANAN TIKET PUSAT KENDALI HUMAS DAN HUKUM PENGEMBANGAN PRASARAN KOORDINASI ADMINISTRASI DAN PENDISTRIBUSIAN TIKET EVALUASI 39

III.2.1 Uraian Tugas Dari struktur organisasi BLU Transjakarta Busway, selanjutnya akan diuraikan tugas dan tanggung jawab dari beberapa bagiannya yang berkaitan dengan penelitian ini. 1. Kepala Unit Pengelola a. Memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi dari BLU Transjakarta Busway; b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian dan Pelaksana; c. Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dan instansi terkait lainnya. 2. Satuan Pengawas Internal a. Satuan Pengawas Internal (SPI) melaksanakan tugas pengawasan internal terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya (manusia, keungan, perlengkapan, standard an prosedur pelayanan) Unit Pengelola. b. Dalam melaksanakan tugasnya, Saruan Pengawas Internal menjalankan fungsi: 1) Penyusunan petunjuk teknis pengawasan internal; 2) Penyusunan program kerja pengawasan internal; 3) Pelaksanaan kegiatan pengawasan internal; 4) Penyusunan dan penyampaian rekomendasi tindak lanjut dari hasil pengawasan internal yang dilakukan; 5) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rekomendasi tindak lanjut hasil pengawasan internal yang dilakukan; 6) Pelaksanaan kegiatan pengawasan internal yang diperintahkan Kepala Unit; 7) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dengan pemeriksa/pengawas eksternal dan/atau aparat pemeriksa internal pemerintah; dan 8) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan funsi Satuan Pengawas Internal. 40

3. Seksi Operasional 3.1 Manajer Pelayanan a. Menyusun program dan rencana kegiatan pelayanan; b. Mengadministrasikan pelayanan dalam bus; c. Mengkoordinasikan petugas pelayanan dalam bus dan petugas informasi pelayanan; d. Menyusun rencana kebutuhan peralatan pendukung pelayanan penumpang dalam bus; e. Melaksanakan pelayanan penumpang dalam bus angkutan umum; f. Melaksanakan pemantauan kebersihan bus g. Melaksanakan dan menindaklanjuti keluhan pengguna angkutan umum; h. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pelayanan. 3.2 Manajer Verifikasi Kilometer Tempuh a. Menyusun rencana kerja dan program verifikasi kilometer tempuh; b. Melaksanakan input terhadap data kilometer tempuh harian; c. Melaksanakan validasi dan verifikasi kilometer tempuh harian; d. Membuat laporan bulanan atas kilometer tempuh harian; e. Melaksanakan pengukuran jarak baku; f. Menyusun rencana operasi busway berdasarkan jumlah penumpang; g. Menyusun rencana jadwal keberangkatan dan kedatangan bus; h. Mengevaluasi penerapan standar operasi operasional bus; i. Melaksanakan evaluasi yang berkaitan dengan perencanaan operasional bus; j. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas verifikasi kilometer tempuh. 41

3.3 Manajer Operasional Bus a. Menyusun rencana dan program kerja Operasional Busway dan feeder; b. Menyusun, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan standar operasional prosedur dan standar pelayanan minimal busway dan feeder; c. Menyusun bahan perhitungan unit cost (biaya rupiah per kilometer); d. Menyusun rencana dan memproses calon operator busway dan feeder; e. Melaksanakan pendataan atas hambatan dan gangguan operasional busway dan feeder; f. Melaksanakan evaluasi terhadap kelancaran operasional busway dan feeder; g. Merencanakan dan melaksanakan pengelolaan operasional feeder busway; h. Melaksanakan pemantauan operasional busway dan feeder; i. Melaksanakan koordinasi operasional busway dan feeder dengan pihak terkait; j. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas operasional busway dan feeder. 4. Seksi Prasarana 4.1 Manajer Pemeliharaan a. Menyusun rencana dan program kerja pemeliharaan sarana dan prasarana; b. Menyusun rencana pemeliharaan, perawatan, dan penyediaan prasarana teknis angkutan umum; c. Melaksanakan pemeliharaan, perawatan, dan prosedur penyediaan prasarana teknis angkutan umum; d. Melaksanakan pengamanan prasarana teknis angkutan umum; e. Menyusun standar prosedur dan rencana kebutuhan penyediaan, pemeliharaan, perawatan prasaran teknis angkutan umum; f. Melaksanakan pendataan, monitoring, dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan prasarana teknis angkutan umum; 42

g. Melaksanakan kegiatan penilaian prasarana teknis angkutan umum; h. Melaksanakan kegiatan penilaian prasarana teknis angkutan umum; i. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban tugas pemeliharaan. 4.2 Manajer Pengamanan a. Menyusun rencana dan program kerja pengamanan prasarana; b. Melaksanakan pengamanan prasarana teknis angkutan umum; c. Menyusun standar operasional sistem pengamanan prasarana; d. Menyusun dan memproses calon operator jasa pengamanan prasarana; e. Melaksanakan pengamanan dan pengawasan terhadap personil yang bertugas melakukan pengamanan prasarana di luar jam operasional busway; f. Mengendalikan sistem pengamanan yang bersifat rutin, insidentil, dan darurat di luar jam operasional busway; g. Memberikan pelatihan dan bimbingan teknis kepada personil pengamanan prasarana; h. Melaksanakan pengamanan halte busway diluar jam operasional busway; i. Melaksanakan patrol pengamanan jalur busway dan pengamanan halte busway; j. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban tugas pengamanan. 4.3 Manajer Pengembangan Prasarana a. Menyusun rencana dan program kerja pengembangan sarana dan prasarana; b. Menyusun rencana pemeliharaan, perawatan dan proses penyediaan prasarana teknis angkutan umum; c. Menyusun standar prosedur dan rencana kebutuhan penyediaan, pemeliharaan, perawatan prasarana teknis angkutan umum; 43

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi perawatan dan pemeliharaan bus angkutan umum; e. Melaksanakan survey yang berkaitan dengan perencanaan sarana dan prasarana; f. Melaksanakan evaluasi terhadap lalu lintas orang dalam halte busway; g. Melaksanakan koordinasi rencana dan program pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana; h. Melaksanakan analisis dan evaluasi hasil pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana; i. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pembangunan sarana dan prasarana. 5. Seksi Sistem Tiket 5.1 Manajer Sistem Tiketing dan IT a. Menyusun rencana dan program kerja Sistem Tiketing dan IT; b. Melaksanakan dan mengembangkan sistem tiket; c. Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja sistem ticketing; d. Menyusun standar minimal spesifikasi perangkat teknologi informasi; e. Melaksanakan pembangunan perangkat teknologi informasi; f. Melaksanakan perawatan dan evaluasi perangkat teknologi informasi; g. Melaksanakan monitoring, pemeliharaan, dan perawatan sistem tiket elektronik; h. Melaksanakan pemutakhiran perangkat teknologi informasi; i. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Sistem Tiketing dan IT. 44

5.2 Manajer Layanan Tiket a. Menyusun rencana dan program kerja layanan tiket; b. Merencanakan, melaksanakan dan memproses calon operator tiket; c. Melaksanakan penerimaan, pencatatan, dan penyetoran penerimaan hasil penjualan tiket busway dan feeder; d. Melaksanakan pengaturan dan pengawasan terhadap petugas layanan tiket busway dan feeder; e. Manyusun dan melaksanakan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Operasi tiket busway dan feeder; f. Melaksanakan tindak lanjut terhadap laporan kegiatan operasional tiket busway dan feeder; g. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran operasional tiket busway dan feeder; h. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas layanan tiket busway dan feeder. 5.3 Manajer Administrasi dan Pendistribusian Tiket a. Menyusun rencana dan program kerja Administrasi dan Pendistribusian Tiket; b. Melaksanakan penyimpanan dan pengendalian tiket non elektrik untuk kegiatan operasional dalam rentang waktu kurang dari 1 (satu) bulan; c. Menyusun dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional Administrasi dan Pendistribusian tiket busway dan feeder; d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pendistribusian tiket busway dan feeder; e. Melaksanakan verifikasi peredaran tiket busway dan feeder; f. Melaksanakan penerimaan, pencatatan dan penyetoran penerimaan hasil penjualan tiket busway dan feeder; g. Melaksanakan pencatatan atas tiket yang tidak terpakai karena rusak; 45

h. Menyusun dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Administrasi dan Pendistribusian Tiket. 6. Seksi Pengendalian 6.1 Manajer Pengendalian Halte a. Menyusun rencana dan program kerja pengendalian halte (termasuk ramp / kaki jembatan penyebrangan, halte feeder); b. Menyusun dan mengendalikan penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Operasional petugas pengendalian dan petugas barier di halte busway; c. Menyusun dan memproses calon operator petugas pengendalian dan barier halte busway; d. Melakukan bimbingan teknis dan pengawasan terhadap personil pengendali dan barier yang bertugas di halte busway; e. Merencanakan dan melaksanakan informasi dan rambu petunjuk di dalam halte busway dan bus; f. Melaksanakan koordinasi, pengamanan dan pengendalian penumpang maupun penggunaan halte busway; g. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengendalian dan barier halte busway. 6.2 Manajer Pusat Kendali a. Menyusun rencana dan program kerja pusat kendali; b. Melaksanakan perencanaan, pembangunan, dan operasional serta pengembangan ruang pusat kendali; c. Menyusun dan mengendalikan penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Operasional pusat kendali dan operasional bus; d. Melaksanakan pencatatan kilometer tempuh bus angkutan umum; 46

e. Melaksanakan pengumpulan dokumen kelaikan, pengawasan dan pencatatan kondisi kelaikan operasional bus angkutan umum; f. Mengelola alat komunikasi pengendalian bus angkutan umum; g. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi operasional bus melalui ruang pusat kendali; h. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pusat kendali. 6.3 Manajer Koordinasi a. Menyusun rencana dan program kerja koordinasi; b. Melaksanakan patroli pengamanan jalur busway dan halte busway; c. Melaksanakan pemantauan terhadap program sterilisasi jalur busway; d. Menyelenggarakan tindakan pelayanan terhadap gangguan penumpang dan bus pada keadaan darurat; e. Melaksanakan dan menginformasikan kepada pihak terkait terhadap gangguan pelayanan; f. Melaksanakan evaluasi dan koordinasi terhadap kelancaran operasional bus; g. Mencatat dan menyampaikan hambatan/gangguan/kerusakan bus angkutan umum; h. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan koordinasi. 6.4 Manajer evaluasi a. Menyusun rencana dan program kerja evaluasi; b. Melaksanakan denda/sanksi terhadap pelanggaran operasional bus angkutan umum; c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ketersediaan, kelaikan pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan bus angkutan umum; 47

d. Mengevaluasi pelaksanaan tugas operator bus sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Operasi. e. Melaksanakan monitoring terhadap operasional dan pengamanan bus; f. Melaksanakan evaluasi kinerja operator bus sesuai dengan kontrak; g. Melaksanakan evaluasi dan pembinaan terhadap pramudi; h. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan evaluasi. III.3 Spesifikasi Tiket Tiket Transjakarta Busway terdiri atas tiket kertas, tiket elektronik dan kartu EDC JakCard; tiket kertas berbentuk karcis dengan spesifikasi khusus yang berbentuk security paper yang terdiri atas dua tipe tiket yaitu tiket full price dan tiket economic price. Tiket elektronik berbentuk kartu elektronik dengan spesifikasi khusus yang digunakan oleh penumpang khusus Busway untuk dapat menggunakan jasa pelayanan Busway yang terdiri dari dua jenis yaitu single trip dan multi trip dan digunakan dalam transaksi penjualan tiket Transjakarta Busway pada koridor 1, 2 dan 3. Kartu JakCard merupakan kartu prabayar yang menggunakan teknologi smart card, chip (integrated circuit) dan telah memenuhi standar ISO (International Standard Organization), menggunakan contactless Myfare, yang diterbitkan oleh bank. JakCard digunakan sebagai alat pembayayaran mikro seperti pembayaran tiket Busway, Ancol, parkir dan lainnya yang akan dikembangkan oleh bank. 48

III.4 Operasional Bus Operasional Transjakarta Busway dilaksanakan oleh beberapa operator swasta yang terikat melalui kontrak kerja sama non-ekslusif yang ditandatangani bersama antara BLU Transjakarta Busway dengan para operator bus tersebut. Hubungan antara BLU Transjakarta Busway dengan para operator bus tersebut tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan yang terdapat dalam kontrak kerja sama terkait. Operator bus bertanggung jawab atas penyediaan layanan transportasi dengan mematuhi Standar Prosedur Operasional, Standar Pelayanan Minimal, serta frekuensi dan jadwal operasional yang ditetapkan oleh BLU Transjakarta Busway, penyediaan peralatan transportasi yang diperlukan untuk operasional, pengendalian dan perawatan armada, pengelolaan, pengawaan serta pengendalian area parkir di dalam pool bus, serta penyedian pendukung teknis lainnya ditetapkan oleh BLU Transjakarta Busway. 49