PUTUSAN Nomor 92/Pid/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG DI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa ; Nama : MASTA bin DARSAM ; Tempat lahir : Cirebon ; Umur / tgl lahir : 35 tahun/6 Maret 1978 ; Jenis kelamin : Laki-laki ; Kebangsaan : Indonesia ; A g a m a : Islam ; Tempat tinggal : Dusun 02,Rt.02/Rw.04 Desa Jagapura Wetan, Kec. Gegesik, Kab. Cirebon; Pekerjaan : Tani/Tukang Beca; Terdakwa ditahan dalam rutan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan : 1. Penyidik tidak dilakukan penahanan; 2. Penunutut Umum sejak tanggal 14 Nopember 2013 s/d 3 Desember 2013; 3. Hakim sejak tanggal 21 Nopember 2013 s/d tanggal 20 Desember 2013 ; 4. Penangguhan Penahanan oleh Majelis Hakim sejak tanggal 02 Desember 2013 sampai dengan sekarang; PENGADILAN TINGGI tersebut : Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Sumber, tertanggal 12 Maret 2014, No. 391/Pid.B/2013/PN.Sbr, dalam perkara Terdakwa tersebut di atas; Telah membaca surat Dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sumber tanggal 14 Nopember 2013, No.Reg.Perk: PDM-II- 140/SMBER/11/2013, yang pada pokoknya Terdakwa didakwa melakukan perbuatan pidana dengan dakwaan sebagai berikut : Bahwa terdakwa MASTA bin DARSAM pada Hari Rabu tanggal empat belas bulan Agustus tahun dua ribu tiga belas sekitar pukul 16.30 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada tahun dua ribu tiga belas, yang bertempat di jalan gang yang terletak di Dusun II Blok Sirembi Desa Jagapura Halaman 1 dari Halaman 7 No. 92/Pid/2014/PT.Bdg
2 Wetan Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sumber, secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa yang pada awalnya Saksi FITRI AYU bersama dengan Saksi ELSA dan teman-temannya yang lain sedang berada di sekitar warung Saksi RODIAH, lalu datang terdakwa bersama dengan anaknya yang bernama Sdr. MASTORI. Kemudian terdakwa menendang sepeda milik Saksi FITRI AYU, karena sepedanya ditendang terdakwa lalu Saksi FITRI AYU mengumpat terdakwa sambil mengatakan : jenat, kemudian terdakwa menghentikan sepeda motor yang dinaikinya, selanjutnya terdakwa mendatangi Saksi FITRI AYU sambil terdakwa membawa kantong plastik yang berisi botol plastik air minum, kemudian terdakwa memukulkan botol plastik air minum tersebut kepada Saksi FITRI AYU namun pada saat itu Saksi RODIAH binti H. AMIN mencegah terdakwa yang akan memukulkan botol plastik air minum tersebut sambil saksi RODIAH berkata : he sira kan wis tua kuwene kan bocah aja ngulati masalah sehingga terdakwa tidak jadi memukulkan botol tersebut kepada Saksi FITRI AYU lantas terdakwa berkata kepada Saksi FITRI AYU dengan perkataan : kirik, cemera kemudian terdakwa meludahi Saksi FITRI AYU. Lalu terdakwa pergi meninggalkan Saksi FITRI AYU; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP. Telah membaca Surat Tuntutan Pidana (Requisitor) Penuntut Umum tanggal 29 Januari 2014 No. Reg. Perk : PDM-II-140/SMBER/11/2013 yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sumber yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa MASTA bin DARSAM, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara melawan hukum memaksa orang lain supaya tidak melakukan atau membiarkan sesuatu dengan memakai ancaman kekerasan terhadap orang itu sendiri sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan Ketentuan Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MASTA bin DARSAM dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan ; Halaman 2 dari 7 halaman, Putusan No.92/Pid/2014/PT.Bdg
3 3. Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani terdakwa, turut diperhitungkan seluruhnya dengan pidana yang akan dijatuhkan kepadanya; 4. Menetapkan supaya terdakwa segera dimasukkan kembali ke dalam tahanan; 5. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,00 (dua ribu rupiah). Menimbang, bahwa atas tuntutan Penuntut Umum tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sumber yang memeriksa dan mengadili perkara ini telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : --------------- 1. Menyatakan Terdakwa MASTA bin DARSAM telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Secara melawan hukum memaksa orang lain membiarkan sesuatu dengan memakai kekerasan atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MASTA bin DARSAM dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang di jatuhkan ; 4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Sumber tersebut, Terdakwa telah menyatakan banding pada tanggal 12 Maret 2014 sebagaimana dalam Akta Permintaan Banding No. 391/Pid.B/2013/PN.Sbr dan Penuntut Umum telah menyatakan banding pada tanggal 17 Maret 2014 sebagaimana dalam Akta Permintaan Banding No. 391/Pid.B/2013/PN.Sbr dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Sumber sebagaimana tersebut, dalam permintaan banding tersebut oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Sumber telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Penuntut Umum pada tanggal 12 Maret 2014 dan Terdakwa pada tanggal 18 Maret 2014 ; Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah menyerahkan Memori Banding pada tanggal 26 Maret 2014 dan Terdakwa pada tanggal 07 April 2014, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sumber, dan telah diberitahukan kepada Terdakwa dan Penuntut Umum pada tanggal 28 Maret 2014 dan 08 April 2014, dengan seksama; Menimbang, bahwa kepada Penuntut Umum dan Terdakwa oleh Panitera Pengadilan Negeri Sumber telah diberitahukan dan diberi kesempatan untuk Halaman 3 dari 7 halaman, Putusan No.92/Pid/2014/PT.Bdg
4 memeriksa dan mempelajari berkas perkara terhitung mulai tanggal 18 Maret 2014 sampai dengan tanggal 26 Maret 2014, sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung ; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan pada tingkat banding dari terdakwa dan Penuntut Umum, telah diajukan dalam tenggang waktu dan tata cara serta syaratan-syarat yang ditentukan oleh Undang-undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari berkas perkara, serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Sumber tanggal 12 Maret 2014, No. 391/Pid.B/2013/PN.Sbr, dan telah memperhatikan memori banding dari terdakwa melalui Penasehat Hukumnya, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung sependapat dengan pertimbangan Hakim-Hakim Pengadilan Tingkat Pertama, Yang dalam putusannya menyatakan bahwa terdakwa tersebut di atas telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana, secara melawan Hukum memaksa orang lain, membiarkan sesuatu dengan memakai kekerasan atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendirimaupun orang lain, melanggar pasal 335 ayat (1) KUHP, dengan pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama telah mempertimbangkan semua unsure-unsur pasal 335 ayat (1) ke 1 KUHP, yang bertitik tolak dari adanya putusan MK. RS. No. 1/PUU-XI/2013 tanggal 16 Januari 2014 dan mengacu pada ketentuan pasal 1 ayat (2) KUHP, maka unsure-unsur dari pasal 335 ayat (1) ke 1 yang didakwakan kepada terdakwa adalah sebagai berikut; 1. Unsur barang siapa; 2. Unsur secara melawan Hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu; 3. Unsur dengan memakai kekuasaan atau dengan memakai acaman kekerasan baik terhadap orang itu sendiri, maupun orang lain; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama, telah menyatakan dalam pertimbangan Hukumnya, bahwa perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban, telah memenuhi unsure-unsur tindak Pidana dlam pasal 335 ayat (1) ke 1 KUHP; Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan ketiga unsur tindak Pidana dalam pasal 335 ayat (1) ke 1 KUHP, telah dipertimbangkan sesuai dengan fakta-fakta Hukum yang diperoleh di persidangan serta keadaan, serta Halaman 4 dari 7 halaman, Putusan No.92/Pid/2014/PT.Bdg
5 ketentuan-ketentuan Hukum yang berlaku, di mana dalam mempertimbangkan unsur barang siapa, telah didasarkan pada fakta-fakta Hukum tersebut dan ternyata yang menjadi subyek Hukum atau pelaku dari tindak Pidana yang didakwakan adalah Terdakwa yang bernama Masta Bin Darsam, dan selanjutnya mengenai unsur ke 2 yakni secara melawan Hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan dan membiarkan sesuatu, juga telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar, bahwa terkait dengan adanya perbutan terdakwa yang memindahkan sepeda saksi korban Fitri Ayu yang dilakukan dengan sengaja (opzet als oogmerk) dimana perbuatan yang dilakukan terdakwa adalah memang menjadi tujuan dari terdakwa, dan perbuatan terdakwa meludahi saksi korban dan hendak memukul saksi korban, dilakukan oleh terdakwa dengan sengaja, karena terdakwa ingin membalas perlakuan korban dimana terdakwa merasa terhina dengan omelan dari saksi korban, maka unsur kedua ini juga telah terpenuhi; Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai pertimbangan unsur ke 3 yakni dengan memakai kekerasan atau dengan ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain, bahwa unsur ini juga telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar, dimana perbuatan terdakwa yang meludahi dan hendak memukul saksi korban Fitri Ayu sekalipun diawali dengan cacian saksi korban terhadap terdakwa bukanlah merupakan/termasuk kedalam pembelaan terpaksa (noodweer) sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 ayat (1) KUHP, karena pembelaan yang dilakukan oleh terdakwa merupakan pembelaan yang tidak seimbang, dan terdakwa telah melakukan pembalasan yang melampaui batas keperluan dan keharusan; Menimbang, bahwa mengenai memori banding yang diajukan oleh terdakwa melalui Penasihat Hukumnya, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Putusan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tidak adil dan tidak arif dan bijaksana, dan perbuatan terdakwa bukan merupakan perbuatan Pidana, dan pertimbangan Hukum tingkat pertama sangat menyampingkan dari fakta-fakta di persidangan; 2. Putusan Hakim Tingkat Pertama bertentangan dengan peraturan MA-RI No. 02/Thn 2012, tentang penyelesaian batasan tindak Pidana ringan dan jumlah denda dalam KUHP; 3. Majelis Hakim Tingkat Pertama telah salah dan keliru menilai keterangan saksi-saksi yang terungkap di persidangan, serta fakta-fakta di persidangan; Halaman 5 dari 7 halaman, Putusan No.92/Pid/2014/PT.Bdg
6 Menimbang, bahwa mengenai memori banding yang diajukan oleh Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya tertanggal 07 April 2014 dan kontra memori banding dari Jaksa Penuntut Umum sebagaimana tersebut di atas, oleh karena apa yang dikemukakan oleh terdakwa dalam memori bandingnya serta kontra memori banding dari Jaksa Penuntut Umum tidak terdapat hal-hal baru, yang patut dipertimbangan karena sudah cukup dipertimbangkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama dalam putusannya, sehingga memori banding terdakwa tersebut tidak perlu dipertimbangkan dan dikesampingkan; Menimbang, bahwa karena Majelis Hakim telah sependapat dengan pertimbangan Hakim Peradilan tingkat pertama dalam putusannya, maka pertimbangan-pertimbangan Hakim peradilan tingkat pertaman tersebut, diambil alih dan dijadikan pertimbangan sendiri oleh Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini ditingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka putusan Pengadilan Negeri Sumber tertanggal 12 Maret 2014 No. 391/Pid.B/2013/PN. Sbr tetap dipertahankan dan dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka terhadap terdakwa dibebani untuk membayar ongkos perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan dan ditingkat banding akan dicantumkan dalam diktem putusan ini; Mengingat, ketentuan peraturan perundang-undangan, terutama ketentuan pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP, pasal-pasal dalam KUHAP, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait; M E N G A D I L I : - Menerima permintaan banding dari Terdakwa melalui penasihat hukumnya; - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Sumber tanggal 12 Maret 2014, No. 391/Pid.B/2013/PN.Sbr, yang dimintakan banding tersebut ; - Membebankan pada Terdakwa tersebut diatas untuk membayar ongkos perkara dikedua tingkat peradilan dan dalam tingkat banding sebesar Rp.2.500,-(dua ribu lima ratus rupiah) ; Demikianlah dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari : SELASA, tangga 01 JULI 2014, oleh Kami : H.A. SANWARI, SH.MH. sebagai Ketua Majelis dengan DJERNIH SITANGGANG, Halaman 6 dari 7 halaman, Putusan No.92/Pid/2014/PT.Bdg
7 Bc.Ip, SH.MH. dan H. SUKARMAN SITEPU, SH.M.Hum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 11 April 2014, No. 92/Pen/Pid/2014/ PT.Bdg, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari : KAMIS, tanggal 03 JULI 2014, oleh Hakim Ketua dengan dihadiri Para Hakim Anggota dan Dra. DEDEH SUMIATI J. sebagai Panitera Pengganti, tanpa hadirnya Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa ; HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA, DJERNIH SITANGGANG, Bc.Ip, SH.MH. Hi.A. SANWARI, SH.MH. H. SUKARMAN SITEPU, SH.M.Hum. PANITERA PENGGANTI, Dra. DEDEH SUMIATI J. Halaman 7 dari 7 halaman, Putusan No.92/Pid/2014/PT.Bdg