PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MTORIK KASAR ANAK USIA DINI

PENERAPAN SPELLING MELALUI TEKNIK DICTATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN BAKIAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BAKIAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SONDA GANDA MODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL-HASANAH

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

KARYA ILMIAH OLEH WIDIA PERMATA SARI NPM A1I111039

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENERAPAN BERMAIN MUSIK PERKUSI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Penerapan Model Movement Problem Based Learning Soccer Like Games

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

OPTIMALISASI KETRAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN EGRANG TEMPURUNG KELAPA. Prolesari, Lilis Madyawati, Febru Pujiastuti

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN MELEMPAR BOLA KE DALAM KERANJANG KELOMPOK A DI TK PKK 76 KENTOLAN KIDUL GUWOSARI PAJANGAN BANTUL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN MENGGUNAKAN BOLA

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK IRAMA DI TK abc123 PONTIANAK SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MENDONGENG PADA KELOMPOK BERMAIN HARAPAN BANGSA CANDIROTO TEMANGGUNG

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

KARYA ILMIAH PERMAINAN BOLA DENGAN METODE PRAKTIK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD

2 Dosen Kampus UPI Cibiru

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PAPAN PASAK KARET GELANG DI PAUD MAWADDAH KOTA PADANG PANJANG

METODE BERMAIN KONSTRUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK TK

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENGEMBANGKAN POLA GERAK DASAR LEMPAR DAN TANGKAP PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET

AGUSTINA AYU SAPUTRI A520

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B TK MUSLIMAT NU PUNGGURSUGIH

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI KEGIATAN SENAM CERIA

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP CAHAYA

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Maimunah Ayu, Wusono Indarto, Devi Risma

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI METODE PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG BATHOK KELAPA PADA KELOMPOK B DI RA TAQWAL ILAH SEMARANG

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS TK PERTIWI KACANGAN, TODANAN, BLORA

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Diajukan Oleh : Sumartini A53i Kepada : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN FLASHCARD

MEMBATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI BA ASYIYAH WONOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

Upaya Meningkatkan Pemahaman Taktis Dan Tanggung Jawab Dalam Permainan Bola Voli Melalui Penerapan Volley Ball-Like Games

ABSTRAK. Kata Kunci: Scramble, Hasil Belajar, Bahasa Inggris

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 6 M

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK 02 NGEMPLAK KARANGPANDAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016/2017

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Bermain Fungsional Pada Anak Kelompok A TK Negeri Pembina Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOLA KAKI PADA ANAK KELOMPOK B

Transkripsi:

1 Antologi UPI Volume Edisi No. September 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF Sofa Marwati 1, Robandi Roni M. Arifin 2 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia sofamarwati07@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilatar belakangi oleh permasalahan yang ditemukan peneliti pada kelompok B TK Smart Kindergarten. Permasalahan yang ditemukan berkenaan dengan masih rendahnya kemampuan motorik kasar anak usia dini. Penyebab dari kondisi tersebut adalah kurangnya fasilitas yang diberikan guru dalam memberikan kegiatan yang melibatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas dan hasil kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali modifikatif dengan jumlah 16 anak. Permainan tradisional lompat tali dimodifikasi dengan berbagai permainan-permainan lain yang berbeda untuk setiap tindakannya. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan model Jhon Elliot yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan 3 tindakan pada setiap siklusnya. Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu, instrumen penilaian performa dengan menggunakan 3 indikator, instrumen observasi, catatan lapangan dan dokumentasi berupa foto. Berdasarkan penelitian dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali modifikatif telah berhasil meningkatkan aktivitas dan kemampuan motorik kasar anak usia dini. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari hasil rata-rata skor yang didapat anak pada setiap siklusnya. Pada siklus I rata-rata skor yang diperoleh yaitu 2,38, siklus II yaitu 3,22 dan siklus III yaitu 3,64. Dari hasil rata-rata tersebut permaianan tradisional lompat tali modifikatif dapat dijadikan alternatif atau referensi kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Kata Kunci: Motorik Kasar, Anak Usia Dini, Permainan Tradisional Lompat Tali Modifikatif. 1 penulis 2 penulis penanggung jawab

Sofa Marwati, Robandi Roni M. Arifin Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Modifikatif 2 INCREASE GROSS MOTOR SKILL USING TRADITIONAL JUMP ROPE GAME MODIFICATION Sofa Marwati 1, Robandi Roni M. Arifin 2 Student Teacher Education Program Early Childhood Education Indonesia Education University sofamarwati07@gmail.com ABSTRACT These observation back grounding by issued that has found by observer at group B TK Smart Kindergarten. Issued that founded has influenced by gross motor kids skill still low. The cause of this condition is less of facilities provided by the teacher in providing activities that involve motor skills kids. This research was conducted to determine the activity and result of gross motor skills of children through traditional jump rope game modification with total 16 children. Traditional game of jump rope is modified with variety of other different games for every action. The study using classroom action research model of John Elliot, conducted in three cycles and three actions in every cycle. Instrument that being used in this research is performance assessment with 3 indicators, observation instrument, field note, and photo documentation. Based on research in an effort improve gross motor skills of children through the traditional game of jump rope modification have been successful in increasing activity and gross motor skills of early childhood. In cycle I the average score is 2,38, cycle II is 3,22, and cyle III is 3,64. From above average jump rope modifcation can be used as an alternative or reference of learning activities to improve gross motor skills of children. Keywords: Gross Motor Skill, Early Childhood, Traditional Jump Rope Modification. 1 penulis 2 penulis penanggung jawab

3 Antologi UPI Volume Edisi No. September 2016 PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diberikan kepada anak usia 0-6 tahun, dimana dalam usia tersebut disebut dengan masa golden age. Masa golden age hanya terjadi sekali dalam seumur hidup dan tidak akan terulang kembali pada anak usia dini. Pada masa ini, terjadi fase pertumbuhan dan perkembangan anak yang kritis dalam membangun dan menstimulasi proses pendidikan anak usia dini. Dalam membangun dan menstimulasi anak, pendidik berperan sebagai pemberi dorongan, fasilitas, media, sarana dan prasarana untuk membantu proses perkembangan dan pertumbuhan anak. Pada anak usia dini, pendidikan dan pembelajaran yang diberikan adalah melalui bermain. Seperti yang dikemukakan oleh Abidin (2009, hlm.1) bahwa bermain merupakan dunia anakanak tempat dengan siapa mereka berkumpul, beraktivitas dan berkreativitas. Melalui bermain seluruh aspek perkembangan anak terkembangkan terutama perkembangan fisik motorik anak. Perkembangan fisik motorik anak yang salah satunya adalah motorik kasar anak akan berperan aktif saat anak bermain. Bermain dan permainan merupakan dua hal yang tidak dipisahkan dari dunia anak. Dimana bermain dan permainan merupakan aktivitas yang dilakukan anak untuk membantu menyalurkan energi yang ada di dalam dirinya untuk menyenangkan hati anak dan mengembangkan aspek-aspek perkembangan di dalam diri anak. Berdasarkan hasil observasi di TK Smart Kindergarten terdapat beberapa masalah yang ditemukan mengenai masih rendahnya kegiatan pembelajaran anak melalui bermain. Banyaknya aktivitas dan kegiatan anak di dalam kelas membuat anak kurang mengembangkan motorik kasarnya. Selain itu lingkungan sekolah yang kurang luas membuat anak sulit untuk menyalurkan gerakan-gerakan yang melibatkan terkembangnya motorik kasar anak seperti berlari, melompat dan lain sebagainya. Motorik kasar adalah kemampuan yang dimiliki anak dalam mengkoordinasikan gerak tangan dan kaki seperti berjalan, melompat dan berlari seperti yang dikemukan oleh Sujiono (2007, hlm. 1.13) mendefinisikan motorik kasar sebagai kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Motorik kasar biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar untuk menggerakannya. Dalam menggerakkan motorik kasar, seorang anak melibatkan aktivitas otot tangan, kaki dan seluruh tubuh dengan mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Permainan tradisional lompat tali modifikatif menjadi salah satu cara dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Pencapaian atau tujuan yang diharapkan dalam meningkatnya kemampuan motorik kasar anak diantaranya adalah: 1) Mampu melakukan gerakan berlari dan melompat secara terkoordinasi. 2) Mampu melakukan gerakan fisik dengan aturan. 3) Mampu melakukan gerakan tubuh untuk melatih kelenturan, kelincahan dan keseimbangan. Sari (2012, hlm. 1) mengungkapkan tujuan dan fungsi dari pengembangan motorik kasar anak, yaitu: (1) untuk keseimbangan tubuh anak; (2) melenturkan otot-otot anak; (3) mengembangkan kecerdasan anak karena dapat merangsang otak melalui gerakan aliran atau peredaran darah yang lancar yang dapat mengalirkan oksigen ke otak sehingga syaraf-syaraf otak dapat berkembang; (4) untuk kelincahan gerakan anak dalam berbagai aktivitas; (5)

Sofa Marwati, Robandi Roni M. Arifin Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Modifikatif 4 sebagai alat untuk menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil; (6) meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat. Permainan tradisional merupakan permainan yang melibatkan tradisi dari berbagai daerah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Abidin (2009) bahwa permainann tradisional adalah permainan yang mengandung nilai-nilai budaya dan harus dilestarikan keberadaannya. Dalam bermain permainan tradisional, seluruh aspek perkembangan anak terkembangkan terutama perkembangan fisik motorik anak. Salah satu permainan tradisional yang harus dilestarikan dan dapat meningkatkan aspek perkembangan anak terutama motorik kasar anak adalah permainan lompat tali. Berbagai daerah menyebutnya dengan berbagai sebutan, ada yang menyebutnya luncat tinggi, tali yeye, tali merdeka, dan lain sebagainya. Permainan lompat tali dilakukan oleh minimal dua orang sebagai pemain. Media yang digunakan adalah tali yang terbuat dari untaian karet. Hal ini sama dengan yang disebutkan oleh Harsono dalam (Febriani, 2015), bahwa permainan lompat tali merupakan permainan dengan gerakan melompat dengan halang lintang berupa tali yang terbuat dari karet gelang yang telah diuntai. Cara bermain lompat tali ini, dua orang pemain memegang dan membentangkan karet lalu pemain lainnya melompati talinya. Seiring dengan perkembangan zaman, pada saat ini anak-anak harus diberikan permainan yang lebih menarik. Maka dari ditu permainan tradisional lompat ini dimodifikasi. Berbeda dengan pernmainan tradisional lompat tali pada biasannya, permainan tradisional lompat tali modifikatif ini dimodifikasi dengan permainan-permainan lain tetapi tetap mengedepankan esensi dari lompat tali tersebut. Modifikasi dalam hal ini yaitu melakukan sedikit perubahan dan penambahan pada permainan. Seperti adanya permainan sondah sebelum melompat, kemudian beberapa permainan lain yang lebih dapat menarik perhatian anak untuk mau mengenal dan mengetahui permainan tradisional dan tentunya dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. METODE Penelitian dilaksanakan di TK Smart Kindergarten pada kelompok B usia 5-6 tahun dengan jumlah anak 18 orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Corey (Abidin, 2011 hlm. 216) penelitian tindakan kelas adalah proses yang dilakukan peneliti untuk mempelajari masalah keilmuan yang bertujuan untuk memandu, memperbaiki, dan mengevaluasi keputusan dan tindakan yang telah dilakukannya. Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Wardhani dan Wihardit (2010) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiko kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa jadi meningkat. Desain penelitian yang digunakan adalah model John Elliot. Model elliot merupakan model siklus yang dilakukan secara berulang atau berkelanjutan sehingga semakin lama dilakukan diharapkan semakin meningkatkan perubahan pada hasil penelitian yang diperoleh. Model ini merupakan model PTK yang terdiri dari tiga siklus dan pada setiap siklusnya terdiri dari tiga tindakan.tindakan ini dilakukan secara bertahap, terus-menerus dan berulangulang sampai diperoleh hasil yang terbaik. Kemudian dilakukan analisis dan refleksi. Setelah refleksi selesai dilanjutkan dibuat

5 Antologi UPI Volume Edisi No. September 2016 perencanaan baru sebagai bagian dari siklus berikutnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar penilaian performa, lembar observasi aktivitas guru dan anak, catatan lapangan dan dokumentasi berupa foto-foto. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif, kualitatif dan triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari peningkatan kemampuan motorik kasar anak ini diukur dari kegiatan permainan lompat tali modifikatif yang telah dilakukan. Penilaian yang digunakan adalah penilaian performa dengan tiga indikator yang digunakan. Ketiga indikator tersebut adalah anak mampu berlari dan melompat melakukan permainan dengan aturan, gerakan terkoordinasi untuk melatih kelenturan, kelincahan dan keseimbangan. Peneliti memodifikasi permainan tradisional lompat tali yang berbeda setiap tindakannya. Pada pelaksanaan siklus I peneliti menggunakan tema buah-buahan dengan sub tema yang berbeda pada setiap tindakannya. Antusias anak-anak sangat tinggi ketika peneliti mengenalkan dan bermain permainan tradisional lompat tali. Kemudian dalam pencapaian indikator di siklu I ini masih banyak anak yang belum mampu untuk melakukan gerakan berlari dan melompat secara terkoordinasi. Anakanak cenderung kurang berani dan tidak percaya diri saat bermain. Selanjutnya untuk melakukan permainan dengan aturan yang benarpun sebagian besar anak-anak masih kurang mematuhinya. Mereka bermain kadang tanpa memperhatikan peraturan dan beberapa diantaranya saling mengganggu saat permainan berlangsung. Dari hal-hal tersebut peneliti akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk membuat penelitian pada siklus II lebih optimal dengan memberikan modifikasi yang lebih menarik dan media tambahan yang lebih bervariasi. Pada siklus II, peneliti menggunakan tema binatang dan sub tema yang berbeda pada setiap tindakannya. Beberapa anak sudah menampakkan peningkatan dalam pencapaian indikatornya. Dalam berlari dan melompat sebagian besar anak sudah berani untuk melompat tetapi beberapa diantaranya harus mengulang kembali lompatannya. Anak perempuan sangat dominan dalam belum tercapainya indikator-indikator yang digunakan. Banyak yang masih malu kemudian tidak berani dan kurang percaya diri. Namun, peneliti terus memberikan bimbingan agar anak bisa lebih percaya diri dan berani. Berdasarkan temuan tersebut maka peneliti pada siklus III akan memberikan perbaikan-perbaikan dengan terus memberi stimulus-stimulus positif agar anak mampu mencapai indikatorindikator yang telah diberikan dan memberikan reward yang lebih banyak untuk anak-anak yang dapat bermain dengan baik. Pada siklus III, peneliti menggunakan tema yang berbeda setiap tindakannya karena penelitian dilakukan saat buat puasa sehingga tema yang digunakan menyesuaikan dengan materi yang akan diberikan. Dalam pelaksanaannya, anak-anak tetap antusias dalam mengikuti kegiatan. Bahkan beberapa diantaranya sudah mempunyai tali yang terbuat dari karet yang diuntai. Kemudian dalam pencapaian indikator juga anak-anak sudah sangat meningkat. Anak perempuan yang belum berani untuk berlari dan melompat pun sudah mulai percaya diri dan berani dalam bermain permainan tradisional lompat tali. Walaupun memang belum maksimal. Berdasarkan temuan tersebut peneliti terus memberikan bimbingan dan motivasi terhadap anak dan memberikan reward yang lebih banyak untuk anak dapat bermain permainan tradisional lompat tali modifikatif dengan baik.

Sofa Marwati, Robandi Roni M. Arifin Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Modifikatif 6 Kemampuan motorik kasar anak meningkat pada setiap tindakannya, walaupun ada beberapa tindakan yang rata-rata skornya menurun karena beberapa anak tidak masuk sekolah. Grafik 1 Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I secara terkoordinasi melakukan permainan fisik dengan aturan terkoordinasi 2,86 2,81 2,86 2,69 2,44 2,19 2,31 2,44 1,88 terkoordinasi skor yang didapat pada tindakan 1 sebesar 2,86, pada tindakan 2 skor yang didapat sebesar 2,31 dan pada tindakan 3 skor yang didapat sebesar 2,69. Grafik 2 Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus II melakukan gerakan berlari dan melompat secara terkoordinasi melakukan permainan fisik dengan aturan 3,44 terkoordinasi 3,33 3,33 3,25 3,2 3,19 3,13 3,06 3 tindakan 1 tindakan 2 tindakan 3 Berdasarkan grafik 1 diatas dapat dilihat hasil dari kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali modifikatif pada siklus I dengan indikator yang sama pada setiap tindakannya, yaitu anak mampu melakukan permainan dengan peraturan, gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, kelincahan dan keseimbangan. Pada indikator anak mampu secara terkoordinasi, skor yang didapat pada tindakan 1 yaitu 2,19, pada tindakan 2 skor yang didapat 2,44, pada tindakan 3 skor yang di dapat adalah 2,86. Selanjutnya indikator kedua yaitu anak mampu melakukan permainan fisik dengan aturan skor yang didapat pada tindakan 1 sebesar 1,88, pada tindakan 2 2,31 dan pada tindakan 3 2,44. Kemudian pada indikator ketiga yakni anak mampu tindakan 1 tindakan 2 tindakan 3 Berdasarkan grafik 2 diatas dapat dilihat hasil dari kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali modifikatif pada siklus II dengan indikator yang sama pada setiap tindakannya, yaitu anak mampu melakukan permainan dengan peraturan, gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, kelincahan dan keseimbangan. Pada indikator anak mampu secara terkoordinasi, skor yang didapat pada tindakan 1 yaitu 3,13, pada tindakan 2 skor yang didapat 3,33, pada tindakan 3 skor yang di dapat adalah 3,44. Selanjutnya indikator kedua yaitu anak mampu melakukan permainan fisik dengan aturan skor yang didapat pada tindakan 1 sebesar 3, pada tindakan 2 sebesar 3,2 dan pada tindakan 3 sebesar

7 Antologi UPI Volume Edisi No. September 2016 3,25. Kemudian pada indikator ketiga yakni anak mampu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi skor yang didapat pada tindakan 1 sebesar 3,06, pada tindakan 2 skor yang didapat sebesar 3,33 dan pada tindakan 3 skor yang didapat sebesar 3,19. Grafik 2 Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus III secara terkoordinasi melakukan permainan fisik dengan aturan terkoordinasi 3,8 3,8 3,73 3,64 3,57 3,5 3,6 3,6 3,53 tindakan 1 tindakan 2 tindakan 3 Berdasarkan grafik 3 diatas dapat dilihat hasil dari kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali modifikatif pada siklus III dengan indikator yang sama pada setiap tindakannya, yaitu anak mampu melakukan permainan dengan peraturan, gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, kelincahan dan keseimbangan. Pada indikator anak mampu secara terkoordinasi, skor yang didapat pada tindakan 1 yaitu 3,64, pada tindakan 2 skor yang didapat 3,6, pada tindakan 3 skor yang di dapat adalah 3,8. Selanjutnya indikator kedua yaitu anak mampu melakukan permainan fisik dengan aturan skor yang didapat pada tindakan 1 sebesar 3,57, pada tindakan 2 sebesar 3,6 dan pada tindakan 3 sebesar 3,8. Kemudian pada indikator ketiga yakni anak mampu terkoordinasi skor yang didapat pada tindakan 1 sebesar 3,53, pada tindakan 2 skor yang didapat sebesar 3,53 dan pada tindakan 3 skor yang didapat sebesar 3,73. Grafik 4 Hasil Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I, II dan III 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 2,38 3,22 3,64 siklus 1 siklus 2 siklus 3 Berdasarkan grafik diatas membuktikan adanya peningkatan pada setiap siklusnya melalui tiga indikator yang digunakan yaitu melakukan gerakan berlari dan melompat secara terkoordinasi, melakukan permainan fisik dengan aturan, kemudian melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan. Hasil skor yang di dapat pada siklus I yaitu dengan rata-rata 2,38 merupakan hasil dari skor anak yang masih banyak memperoleh bintang 1, 2 dan ada beberapa yang mendapat bintang 3. Kemudian pada siklus II dengan rata-rata skor 3,22 sudah terlihat peningkatan dari siklus I. Pada siklus II sudah ada anak yang mendapatkan bintang 4 dan masih adaa yang tetap memperoleh bintang 2. Dan yang terakhir adalah siklus III peningkatan kemampuan motorik kasar anak sangat baik dengan hasil skor 3,64.

Sofa Marwati, Robandi Roni M. Arifin Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Modifikatif 8 KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari pelaksanaan penelitian selama tiga siklus dengan permainan tradisional lompat tali modifikatif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik kasar anak mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan motorik kasar anak meningkat berdasarkan tercapainya ketiga indikator yang digunakan. Ketiga indikator tersebut adalah anak mampu melakukan permainan fisik dengan aturan, gerakan terkoordinasi untuk melatih kelenturan, kelincahan dan keseimbangan. Pada siklus I rata-rata skor yang didapat dari 3 tindakan yang menggunakan 3 indikator adalah sebesar 2,38. Pada siklus II yaitu sebesar 3,22 dan pada siklus III sebesar 3,64. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2009). Bermain Pengantar bagi Penerapan Pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT) dalam Dimensi PAUD. Bandung: Rizky Press. Wardhani, I. & Wihardit, K (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Abidin, Y. (2011). Penelitian Pendidikan dalam Gamintan Pendidikan Dasar dan PAUD. Bandung: Rizqi Press. Febriani, E. (2015). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar (melompat) Anak melalui Permainan Tradisional Lompat Tali pada Kelompok B TK Al- Hidayah Palaosan. (Artikel). Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Sujiono, B. (2007). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.