BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidak setujuan tersebut adalah korelasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen merupakan alat yang efektif dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Fungsi dan Faktor yang Mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB 1 PENDAHULUAN. lengkap sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Informasi yang diterima oleh pihak manajemen sangat beraneka ragam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

Bab II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Penerapan Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Manajerial pada PT TBIG tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Informasi Akuntansi Manajemen Pengertian Informasi Akuntansi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan hal itu merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Eka (2013) pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum

Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN. organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Perencanaan Sistem Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dengan menggunakan sistem informasi akuntansi. Sistem pemrosesan

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. serta perusahaan pemerintah (BUMN) maupun perusahaan swasta, memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi telah menjadi sebuah fenomena yang

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KUESIONER PENELITIAN. Kuesioner ini digunakan untuk meneliti bagaimana hubungan customization

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN LINGKUP SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris: Rumah Sakit Di Lombok Timur)

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan. Oleh karena itu, manajemen perlu memiliki kemampuan untuk

BAB II KIBLAT TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif.

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BAB I PENDAHULUAN. informasi (information systems) atau processing systems atau information

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi elemen penting dalam aktivitas setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang berbasis komputer. Sistem informasi akuntansi yang

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS BPR DI KABUPATEN DEMAK)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERERIAL DENGAN VARIABEL KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

Juniarti Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. Evelyne Alumni, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra ABSTRAK

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. tidak stabil, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi bagi orang yang membutuhkan informasi dengan cara yang mudah dan pada saat yang dibutuhkan. Informasi berperan meningkatkan kemampuan manajemen untuk memahami keadaan lingkungan sekitar dan mengidentifikasikan aktivitas yang relevan (Nazaruddin, 1998). Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting bagi seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan, agar data yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak manajemen maupun pihak luar perusahaan. Untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk yang sesuai juga, diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntasi dalam perusahaan. Perencanaan sistem informasi manajemen yang merupakan bagian dari sistem pangendalian organisasi yang perlu mendapat perhatian karena sistem informasi berguna bagi organisasi-organsasi untuk mengendalikan dan memonitoring proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003) Andini (2006) telah melakukan suatu penelitian yang menguji determinan kinerja manajeral dengan intervening sistem informasi akuntansi dan hasilnya sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja Selanjutnya Windy (2008) yang menguji pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial dengan moderating srtuktur organisasi bahwa sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi kinerja manajerial jika struktur organisasi lebih simple. 1

2 Informasi yang diterima oleh pihak manajemen sangat beranekaragam dalam bentuk maupun fungsinya. Dengan beragamnya informasi yang diterima oleh manajemen, maka perlu dipilih dan dikelompokan karaktersitik informasi yang dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian kinerja manajemen. Sughiarto (2001) mengatakan jika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi kurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai. Semua sistem informasi memiliki karkteristik atau sifat-sifat tertentu Chenhall dan Morris dalam Laksmana dan Muslichah (2002). Mengedintifikasikan empat karakteristik sistem akuntansi manajemen (SAM) yang bermanfaat untuk mengambil keputusan yaitu : broadscop (lingkup), timeliness (tepat waktu), aggregation (agregasi) dan integration (integrasi). Karakteristik informasi tersebut menjadi aktif apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna organisasi. Bukti bahwa karakteristik informasi berhubungan dengan kinerja manajemen juga diungkapkan oleh AICPA dan Lawrence S. Maisel dalam dewi (2006), mengenai pengukuran kinerja menyatakan, sebanyak 77% responden menyetujui bahwa karakteristik informasi yang bekualitas penting dalam meningkatkan kinerja Informasi sangat berguna bagi perusahaan dalam kegiatan perencanaan, kontrol, dan pengambilan keputusan. Kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan akan tergantung pada berbagai faktor ketidakpastian lingkungan dan faktor struktur organisasi perusahaan. Suatu perusahaan dalam kondisi tingkat ketidakpastian lingkungan yang tinggi menyebabkan kesulitan dalam kegiatan perencanaan, kontrol, dan pengambilan keputusan (Hansen dan Mowen, 1997 dalam Nazaruddin, 1998).

3 Dalam suasana ketidakpastian lingkungan, seorang manajer akan mengalami kesulitan dalam pembuatan perencanaan dan melakukan pengendalian terhadap perusahaan (Prasetyo, 2002). Perencanaan dan pengendalian akan menjadi masalah dalam situasi ketidakpastian karena peristiwa-peristiwa yang akan datang tidak dapat diprediksi. Dengan demikian perencanaan dan pengendalian organisasi merupakan tonggak dari keberhasilan manajemen dalam dalam mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi masalah ketidakpastian lingkungan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Seseorang mengalami ketidakpastian karena dia merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara akurat. Bagi perusahaan, sumber utama ketidakpastian berasal dari lingkungan, yang meliputi pesaing, konsumen, pemasok, regulator, dan teknologi yang dibutuhkan. (Kren dan Kerr, 1993 dalam Himawan Bayuaji, 2009). Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi, informasi, merupakan komoditi yang sangat berguna sekali dalam proses kegiatan perencanaan dan kontrol dalam suatu organisasi dimana semua ini merupakan tugas dari manajer yang terkait dengan decision making ( pembuat keputusan). Sistem pengukuran kinerja selain berperan dalam pengendalian dan memberikan umpan balik pada proses perencanaan dan pengambilan keputusan, juga memberikan kemudahan para manajer untuk mengawasi jalannya bisnis mereka dan mengetahui aspekaspek bisnis yang membutuhkan bantuan. Pengukuran kinerja juga berperan sebagai alat komunikasi dan sebagai dasar sistem penghargaan (Narsa dan Yuniawati, 2003). Temuan Kurnianingsih (2000) dalam Narsa dan Yuniawati (2003) meneliti tentang pengaruh sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap keefektifan penerapan teknik TQM pada perusahaan manufaktur. Kurnianingsih berhasil membuktikan bahwa

4 sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan memperkuat hubungan moderating terhadap hubungan antara TQM dengan kinerja Di sisi lain perkembangan penelitian sistem pengukuran kinerja dewasa ini relatif berkembang dengan cakupan aplikasi yang luas baik organisasi profit maupun non profit. Para akademisi dan praktisi meyakini bahwa dewasa ini hanya memperhatikan aspek finansial tidak cukup representatif menggambarkan kinerja perusahaan secara keseluruhan Kaplan dan Norton (1996); Ghalayini (1997); Nelly (2000) semuanya dalam Vanani dan Tanukhidah (2004). Adanya perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dengan kondisi persaingan yang semakin ketat diperlukan tidak hanya aspek finansial tetapi juga aspek non finansial. Oleh karena itu kebutuhan akan sistem pengukuran kinerja yang terintegasi (aspek financial dan non financial) menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan. Hubungan antara manfaat suatu informasi dengan kinerja manajemen merupakan bidang penelitian yang banyak mengalami perdebatan yang menarik minat para peneliti untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. Alasan menariknya topik tersebut yaitu korelasi yang mencerminkan hubungan antara kinerja dan informasi tidak secara langsung menujukan hubungan kausalitas. Tidak mengherankan jika muncul berbagai ketidaksetujuan diantara para peneliti sendiri mengenai hubungan antara kinerja dan manfaat sebuah informasi (Mahmood dan Mann dalam Dewi, 2006). Meskipun masih terjadi pro dan kontra mengenai masalah tersebut, namun penelitianpenelitian mengenai hubungan antara kinerja manajerial dengaan informasi tetap terus dilakukan, diantaranya oleh Windi (2008); Andini (2006); dan Dewi (2006) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

5 Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh DeLone (1988) dan Choe (1996) sebagaimana yang diuraikan dalam Windy (2008), menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Keterlibatan Pengguna dengan Penggunaan Sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dan Chia (1995); Nazaruddin (1998); dan Dewi (2006) yang membuktikan bahwa informasi yang memiliki karakteristik broadscope, tepat waktu memilih agregasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Juniarti dan Evelyne (2003) menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik informasi berupa broadscope dan agregasi dengan kinerja Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh oleh Dewi (2006), yang menguji pengaruh karakteristik informasi dan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Banjarnegara. Hasil temuannya bahwa karakteristik informasi dan sistem akuntansi terdapat hubungan dengan kinerja manajerial yang diukur dengan kemampuan manajer membuat perencanaan dan hubungan tersebut signifikan secara statistik. Penelitian ini penting dilakukan karena disamping merupakan tindak lanjut dari penelitian terdahulu juga ada dugaan bahwa hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena adanya perbedaan objek penelitian dan tambahan variabel. Adapun perbedaan dari penelitian sebelumnya antara lain : (1) pada penggunaan variabel independen yang mana penelitian ini menggunakan empat variabel independen (pengaruh sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi, ketidakpastian lingkungan, sistem pengukuran kinerja) dan satu variabel dependen (kinerja manajerial), (2) pada populasi, yaitu populasi penelitian ini adalah pada rumah sakit swasta di Purwokero, dengan alasan bahwa rumah sakit tersebut memiliki karakteristik kinerja manajerial yang berbeda dengan rumah sakit

6 pemerintah, pelayanan pada rumah sakit swasta telah berkembang menjadi organisasi jasa yang berbasis pada prinsip-prinsip ekonomi, yaitu bersifat kompetitif yang menjadi basis pengembangan untuk pelayanan rumah sakit swasta serta juga dituntut untuk memberikan perhatian terhadap prinsip efisiensi, efektifitas, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan hasil penelitian para peneliti sebelumnya masih saling bertentangan. Masih belum dapat disimpulkan apakah pengaruh sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi, ketidakpastian lingkungan dan sistem pengukuran kinerja akan berpengaruh terhadap kinerja Hasil yang berlawanan ini mendorong peneliti untuk meneliti kembali pengaruh sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi, ketidakpastian lingkungan, sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas. maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai Apakah: 1. Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah karakteristik informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial? 3. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial? 4. Apakah sistem pengukuran kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial? 5. Apakah sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi, ketidakpastian lingkungan dan sistem pengukuran kinerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial?

7 1.3 Pembatasan Masalah Untuk membatasi cakupan penelitian ini, batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel yang diteliti yang mempengaruhi kinerja manajerial adalah hanya variabel sistem informasi akuntansi karakteristik informasi akuntansi, ketidakpastian lingkungan dan sistem pengukuran kinerja. 2. Kinerja manajerial yang diteliti adalah kinerja manajer dan kinerja kepala bagian serta kepala seksi yang bekerja pada rumah sakit di Purwokerto tahun 2010. 1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan 1. Untuk menguji pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit di Purwokerto. 2. Untuk menguji pengaruh karakteristik informasi terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit di Purwokerto. 3. Untuk menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit di Purwokerto. 4. Untuk menguji pengaruh sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit di Purwokerto. 5. Untuk menguji pengaruh sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi, ketidakpastian lingkungan dan sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit di Purwokwrto.

8 b. Kegunaan 1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi wawasan pentingnya sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi, ketidakpastian lingkungan dan sistem pengukuran kinerja manajerial dalam rangka meningkatkan kinerja manajerial khususnya bagi rumah sakit. 2. Dapat dijadikan bahan referensi dan perbandingan hasil penelitian terdahulu. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Model Sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi kinerja manajerial, karena sistem informasi akuntansi memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan, kontrol dan perencanaan perusaahaan (Dewi, 2006). Dengan adanya sistem informasi akuntansi manajemen dapat memahami keadaan lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasikan aktivitas yang relevan (Wilkinson, 1995). Almilia dan Briliantien (2006) baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi dan pemakai dari sistem informasi akuntansi itu sendiri. Kepuasan pemakai akan meningkat jika manajemen puncak memberikan dukungan yang semakin tinggi, formalisasi pengembangan sistem informasi yang dilaksanakan dengan baik, dan ukuran organisasi yang semakain besar, program pelatihan dan pendidikan diperkenalkan dan dijalankan, selanjutnya departemen sistem informasi yang berada dalam departemen lainnya. Sehingga untuk memperoleh kinerja sistem informasi akuntansi yang lebih baik dengan kepuasan pemakai yang tinggi sebuah perusahaan yang menerapkan sistem informasi akuntansi harus memperhatikan faktor-faktor diatas. Penelitian Windy (2008) sistem informasi akuntansi

9 berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial, tetapi untuk variabel kapabilitas yang tidak memiliki pengaruh secara positif signifikan terhadap kepuasan pengguna. Informasi akuntansi manajemen merupakan produk dari sistem informasi akuntansi manajemen. Informasi ini digunakan untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif untuk membuat keputusan yang lebih baik (Atkinson dalam Prasetyo, 2002) yang mengelompokan informasi yang beranekaragam dalam bentuk maupun fugsinya maka perlu dipilih karakteristik informasi. Karakteristik informasi yang bermanfaat berdasarkan persepsi para manajer untuk membuat keputusan adalah informasi yang lingkupnya luas, tepat waktu, agregat dan terintegrasi (Dwirandra, 2007). Chia (1998) menerapkan bahwa karakteristik informasi yang berupa aggregation, broadscope, integration dan timeliness mampu meningkatkan kinerja manajer. Manajer yang memiliki informasi dingan karakteristik tersebut umumnya mampu untuk membuat perencanaan yang lebih baik dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan dengan penelitian Dewi (2006), yang menyatakan bahwa karakteristik informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Manajer membutuhkan informasi untuk memprediksi masa depan dan pengambilan keputusan, yaitu dengan mempertimbangkan pengaruh faktor eksternal perusahaan. ketika persepsi ketidakpastian lingkungan tinggi organisasi mungkin membutuhkan tambahan informasi untuk mengantisipasi kompleksitas lingkungan. Semakin canggih laporan yang dihasilkan dari informasi sistem akuntansi manajemen akan dapat lebih membantu mengurangi ketidakpastian dan memperbaiki kualitas keputusan yang dibuat (Gul dan Chia, 1994 dalam Nazaruddin, 1998), yang selanjutnya mungkin dapat memperbaiki kinerja

10 (Chenhall dan Morris, 1986 dalam Dwirandra, 2007) menekankan hahwa dalam kondisi ketidakpastian lingkungan dibutuhkan informasi yang agregatnya luas, tepat waktu, dan agregat. Hal ini sangat logis karena manajer terdesentralisasi, yang dibentuk untuk menyesuaikan dengan ketidakpastian lingkungan membutuhkan informasi yang bermanfaat untuk mengarahkan dan memecahkan masalah, seperti penetapan harga, pemasaran, kontrol persediaan, dan negosiasi dengan serikat pekerja. Pada penelitian Nurmayanti (2006) dalam hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan kinerja manajerial, membuktikan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja Adanya perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dengan kondisi persaingan yang semakin ketat diperlukan tidak hanya aspek financial tetapi juga aspek non financial. Oleh karena itu kebutuhan akan sistem pengukuran kinerja yang terintegasi (aspek financial dan non financial) menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan (Vanany dan Tanukhidah, 2004). Sistem pengukuran kinerja dapat bermanfaat bagi para pemakainya apabila hasilnya dapat menyediakan umpan balik yang bias membantu anggota organisasi dalam usaha untuk melakukan kinerja lebih lanjut. (Honggren dan foster dalam Narsa dan Yuniawati, 2003) berpendapat, sistem pengukuran kinerja memiliki peran lain selain berpera dalam pengendalian dan memberikan umpan balik pada proses perencanaan dan pengambilan keputusan Penelitian Narsa dan Yuniawati (2003), para manajer akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja manajerial mereka, jika meraka menerima pengukuran kinerja yang lebih tinggi dalam bentuk informasi yang diperlukan yang memberikan umpan balik untuk perbaikan dan pembelajaran dan penelitiannya menunjukkan sistem pengukuran kinerja, sistem reward, TQM, dan interaksi antara sistem pengukuran kinerja dengan TQM

11 berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial Kinerja manajer merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan keefektifan organisasi (Wibowo, 2004). Seperti yang telah dibahas, manfaat suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi sebagai pengukur kinerja memiliki kaitan yang cukup erat. Topik tersebut merupakan pokok bahasan yang selalu menarik dalam penelitian akuntansi manajemen untuk mengetahui lebih jauh hubungan antara sistem informasi akuntansi dan kinerja manajemen. Alasan menariknya topik tersebut yaitu (1) mengukur manfaat suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen terhadap kinerja organisasi, merupakan hal yang sulit. (2) terdapatnya ketidak setujuan diantara para peneliti mengenai hubungan antara kinerja dan manfaat sebuah informasi (Mahmod dan Man dalam dewi, 2006). Sistem Informasi Akuntansi (x 1 ) H1 Karakteristik Informasi (x 2 ) Ketidakpastian Lingkungan (x 3 ) H2 H5 H3 Kinerja Manajerial (Y) Sistem pengukuran Kinerja (x 4 ) H4 Gambar 1.1 Model pengaruh sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi, ketidakpastian lingkungan dan sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial

12 1.6 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Sistem informasi akuntansi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja H 2 : Karakteristik informasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja H 3 : Keidakpastian lingkungan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja H 4 : Sistem pengukuran kinerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja H 5 : Sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi, ketidakpastian lingkungan dan sistem pengukuran kinerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja