BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan
|
|
- Suharto Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan untuk memiliki suatu pengelolaan kinerja manajemen yang baik agar dapat bersaing dan memperluas lingkup bisnisnya. Kinerja manajerial merupakan hasil kerja dari suatu organisasi dengan memahami suatu kerangka tujuan, standar, dan persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati. Untuk mendapatkan kinerja manajerial yang baik, suatu manajemen perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Mahoney et al., (1963) dalam Himawan dan Ika (2010) berpendapat bahwa kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang ada dalam teori manajemen klasik, yaitu seberapa jauh manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pemilihan staf, negosiasi dan perwakilan. Selain itu, perusahaan juga harus dapat menjalankan aktivitas-aktivitasnya dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Untuk mengetahui apakah aktivitas tersebut efektif dan efisien, dapat dilakukan dengan mengukur kinerja manajerial dari perusahaan tersebut. Kinerja manajerial membutuhkan peran dari manajer dalam menjalankan serangkaian aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun, bukan berarti peran bawahan dalam penilaian kinerja manajerial tidak ada. Mereka juga 1
2 sangat berperan dalam penilaian kinerja manajerial, karena mereka adalah pelaksana aktivitas perusahaan. Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan, salah satu komponen yang paling penting dalam perencanaan ialah anggaran, suatu perencanaan keuangan yang dibuat untuk masa depan. Anggaran merupakan sebuah perencanaan mengenai kegiatan di masa yang akan datang, yang mengidentifikasikan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan (Sinuraya, 2009). Anggaran merupakan elemen yang penting dalam kegiatan operasional suatu perusahaan untuk membantu manajer dalam membuat keputusan dan perencanaan. Tujuan anggaran dibuat adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan dalam segi keuangan untuk menjalankan segala aktivitasnya demi mencapai tujuan yang sudah dibuat. Anggaran merupakan bagian dari program kerja yang memuat strategi perusahaan dan digambarkan dalam bentuk proyeksi keuangan yang didasarkan pada beberapa aktivitas yang akan dijalankan. Penyusunan anggaran yang tepat dapat memberikan dampak yang baik dalam kelangsungan hidup perusahaan apabila anggaran tersebut tepat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Namun, jika anggaran yang dibuat tidaklah tepat, maka akan banyak kemungkinan buruk yang terjadi, baik demotivasi bagi karyawan yang menjalankan kegiatan perusahaan maupun tidak tercapainya tujuan yang diinginkan. Menurut Hansen dan Mowen (2000) dalam Indarto dan Ayu (2011) 2
3 anggaran secara khusus digambarkan sebagai sebuah ungkapan keuangan dari rencana strategis baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan, yang didalamnya memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan tersebut, sehingga, bagi sebuah perusahaan proses penyusunan anggaran menjadi suatu hal yang penting dan harus diperhatikan supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Penyusunan anggaran yang tidak tepat dapat menimbulkan penurunan kinerja karena para pelaksana anggaran tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai yang sudah direncanakan akibat tidak tepatnya proyeksi keuangan terhadap rencana aktivitas-aktivitas perusahaan yang akan dilakukan. Setelah anggaran dibuat, manajer perlu melakukan aktivitas pengawasan serta evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran yang sudah dibuat agar anggaran tersebut dapat meningkatkan kinerja dan mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya. Salah satu aspek yang penting dalam anggaran ialah proses penyusunan anggaran yang dapat memproyeksikan keuangan terhadap setiap rencana aktivitas perusahaan dalam upayanya mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, adanya saran dan pendapat atas penyusunan anggaran oleh atasan maupun bawahan sangat membantu dalam penyusunan anggaran yang tepat. Partisipasi anggaran ialah keterlibatan yang dilakukan individu dalam proses perancangan anggaran, serta pengaruh bawahan terhadap pembuatan keputusan dalam proses penyusunan anggaran sebagai faktor utama yang dapat membedakan antara anggaran partisipatif dengan anggaran non-partisipatif (Milani, 1975 dalam 3
4 Indiarto dan Ayu, 2011). Dalam penelitian Sinuraya (2009) menyatakan banyaknya penelitian dalam bidang akuntansi manajemen yang memperhatikan pada masalah partisipasi anggaran, hal ini karena partisipasi yang dinilai memiliki konsekuensi terhadap perilaku anggota perusahaan. Pentingnya penyusunan anggaran membuat perusahaan sebaiknya melibatkan partisipasi dari manajer tingkat atas maupun bawah dalam penyusunan anggaran demi tercapainya tujuan perusahaan serta meningkatkan kinerja manajerial. Keterlibatan setiap individu sebagai pelaksana anggaran akan memberikan informasinya terkait dengan aktivitas yang akan dijalankan. Dengan adanya partisipasi dari setiap manajer dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan anggaran lebih mudah dicapai dengan melakukan negoisasi terhadap target anggaran yang akan dibuat. Melalui partisipasi anggaran, maka penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan lebih akurat, karena informasi-informasi terkait dengan penyusunan anggaran diperoleh dari keterlibatan bawahan sebagai pelaksana anggaran dengan memberikan informasi yang relevan dengan tugasnya, sehingga anggaran yang akurat dapat menciptakan kinerja yang baik. Sebaliknya, jika anggaran tersebut tidak akurat dan tidak dapat mendukung pelaksana anggaran untuk menjalankan tugasnya, maka yang terjadi adalah kinerja manajerial akan menurun karena anggaran yang diberikan tidak sesuai dengan tugas mereka. Oleh sebab itu, realisasi terhadap anggaran atas pelaksanaan tugas pelaksana anggaran harus sesuai dengan anggaran yang sudah dibuat. Wulandari dan Sujana (2013) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa 4
5 partisipasi anggaran berpengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial. Namun, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinuraya (2009) yang menunjukkan bahwa hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial tidak memiliki hubungan langsung. Hal ini disebabkan mungkin hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial bukan hubungan langsung tetapi merupakan sebuah hubungan yang dimediasi oleh variable lainnya. Disisi lain, keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut dengan pekerjaannya pada umumnya akan meningkat apabila diberikan kepada manajer yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai kesenangan atau emosi positif yang membagi penilaian dari prestasi karyawan terhadap pekerjaannya atau pengalaman kerja (Locke, 1976 dalam Triyanto dan Santosa, 2009). Apabila manajer memiliki kepuasan kerja yang tinggi, maka akan meningkatkan komitmennya dalam menjalankan tugasnya. Sehingga, partisipasinya dalam penyusunan anggaran akan lebih baik jika memiliki kepuasan kerja yang tinggi yang juga akan berdampak kepada peningkatan kinerja manajerial. Farahmita (2013) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa kepuasan kerja manajer yang semakin tinggi akan memperkuat pengaruh positif partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Hansen, Mowen dan Guan (2009) berpendapat sistem manajemen biaya (cost management system) is primarily concerned with producing outputs for internal information users, using inputs and processes needed to satisfy management 5
6 objectives. Tidak hanya kepuasan kerja, namun pengetahuan manajer tentang manajemen biaya juga dapat meningkatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Pengetahuan mengenai biaya akan membantu manajer dalam memahami kebutuhan proses bisnis dan aktivitas perusahaan (Shields dan Young, 1994 dalam Farahmita, 2013). Biaya mempunyai peran yang sangat penting untuk perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya. Dalam penyusunan anggaran, biaya merupakan aspek terpenting untuk dapat membuat proyeksi keuangan yang akan diimplementasikan kepada aktivitas perusahaan. Pengetahuan mengenai biaya membuat penyusunan anggaran dalam suatu perusahaan dapat dikatakan tepat atau tidak, oleh karena itu manajer harus memahami segala kebutuhan kegiatan operasional dilihat dari sisi biaya yang dibutuhkan. Sehingga, pengetahuan manajer terhadap biaya akan mendukung dalam penyusunan anggaran yang tepat dan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial kedepannya. Seperti yang diungkapkan oleh Farahmita (2013) bahwa pengetahuan manajemen biaya yang semakin tinggi akan memperkuat pengaruh positif partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Keterlibatan bawahan dalam penyusunan anggaran memberikan kesempatan mereka untuk menyampaikan pendapatnya mengenai informasi yang realistis dan akurat terhadap anggaran yang ditentukan. Mereka akan memberikan pendapat yang memungkinan anggaran yang dibuat sesuai dengan aktivitas yang dijalani, sehingga anggaran tersebut realistis untuk dicapai. Kecukupan anggaran menjadi salah satu 6
7 faktor pendukung dalam peningkatan kinerja manajerial. Kecukupan anggaran merupakan keyakinan pegawai bahwa dia memiliki anggaran yang cukup untuk bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya (Setyawan dan Rohman, 2013). Jika dalam proses penyusunan anggaran tercipta kecukupan anggaran yang artinya anggaran dapat mencukupi seluruh rencana aktivitas perusahaan maka proses penyusunan anggaran tersebut akan terlaksana dengan baik. Apabila proses penyusunan anggaran terlaksana dengan baik dan menciptakan anggaran yang dapat mencukupi aktivitas perusahaan yang akan dijalankan secara tidak langsung juga akan meningkatkan kinerja manajerial sebagai pelaksana anggaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sinuraya (2009) yang menguji kecukupan anggaran sebagai variabel intervening terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajer, menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan kecukupan anggaran mempunyai hubungan yang positif namun kecukupan anggaran memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja manajer. Dalam penyusunan anggaran partisipatif, bawahan yang ikut terlibat dalam pemberian masukan berupa informasi mengenai pemahaman yang lebih baik atas pengetahuan yang relevan akan membantu manajer dalam memilih peluang yang lebih efektif untuk memprediksi lingkungan yang akan dihadapi, selain itu juga dapat memberikan alternatif dalam pembuatan sebuah keputusan yang bertujuan untuk mencapai tujuan dari perusahaan melalui job-relevant information. Indarto dan Ayu (2011) mendefinisikan job-relevant information sebagai informasi yang dapat 7
8 memfasilitasi pembuatan keputusan yang relevan dengan tugas. Melalui job-relevant information penyusunan anggaran akan menjadi lebih akurat, karena bawahan yang ikut berpartisipasi didalamnya akan memberikan informasi-informasi yang relevan dan membantu manajer dalam membuat keputusan yang penting sehingga dapat meningkatkan kinerja setiap individu bawahan dalam menjalankan tugasnya. Penelitian yang dilakukan oleh Himawan dan Ika (2010) menunjukkan bahwa job-relevant information mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, sehingga job-relevant information dapat memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Farahmita (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: 1. Variabel moderating Pada penelitian ini terdapat dua variabel moderating yang ditambahkan yaitu kecukupan anggaran yang merujuk kepada penelitian Sinuraya (2009) dan job-relevant information yang merujuk kepada penelitian Himawan dan Ika (2010). Sedangkan, pada penelitian Farahmita (2013) hanya menggunakan dua variabel moderating yaitu kepuasan kerja dan pengetahuan tentang manajemen biaya. 2. Objek dan tahun penelitian Objek penelitian pada penelitian ini yaitu perusahaan jasa yang berada di Jakarta, Tangerang dan Bekasi, serta dilakukan pada tahun
9 Sedangkan, objek penelitian Farahmita (2013) yaitu semua jenis perusahaan dan dilakukan pada tahun Batasan Masalah Pembatasan masalah yang dikaji merupakan salah satu aspek yang penting dalam penulisan penelitian ini. Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi permasalahan yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, batasan objek yang akan diteliti terdiri dari: 1. Perusahaan jasa yang berada pada daerah Jakarta, Tangerang dan Bekasi. 2. Responden yang dipilih berupa manajer level menengah dengan nama jabatan setara dengan supervisor, asisten manajer, manajer junior, manajer atau manajer senior yang sudah bekerja di tempat bekerjanya selama minimal 1 tahun, agar individu sudah memahami mengenai mekanisme anggaran yang berlaku di tempat kerja dan sudah mampu mengukur kinerjanya. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah: 1. Apakah Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial? 2. Apakah Kepuasan Kerja dapat memoderasi hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial? 9
10 3. Apakah Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya dapat memoderasi hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial? 4. Apakah Kecukupan Anggaran dapat memoderasi hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial? 5. Apakah Job-Relevant Information dapat memoderasi hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memperoleh bukti tentang: 1. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial. 2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial. 3. Pengaruh Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial. 4. Pengaruh Kecukupan Anggaran terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial. 5. Pengaruh Job-Relevant Information terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial. 10
11 1.5 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Manajer dan Karyawan Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada manajer dan karyawan yang berkaitan dalam kegiatan penyusunan anggaran supaya dapat melaksanakan penganggaran yang tepat dan akurat. 2. Bagi Akademisi Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi pengembangan teori serta menjadi acuan bagi peneliti berikutnya. 3. Bagi Peneliti Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta memperluas wawasan peneliti untuk memahami partisipasi anggaran dalam proses penyusunan anggaran. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka diperlukan sistematika penulisan yang berisi informasi yang akan dibahas pada tiap-tiap bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan terdapat latar belakang mengenai motivasi 11
12 penelitian ini dibuat, serta selanjutnya batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TELAAH LITERATUR Bab ini akan mengemukakan landasan teori yang relevan dengan partisipasi anggaran, kepuasan kerja, pengetahuan tentang manajemen biaya, kecukupan anggaran, job-relevant information dan kinerja manajerial. Selain itu, dalam bab ini juga akan menguraikan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan sampel dan teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Menguraikan pemaparan hasil-hasil penelitian dari tahap analisis, desain, hasil pengujian hipotesis dan implementasinya, berupa penjelasan teoritik. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Menguraikan pemaparan jawaban atas masalah penelitian serta 12
13 tujuan penelitian, pemaparan atas keterbatasan yang ada pada saat penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. 13
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan strategis perusahaan, penyusunan anggaran merupakan salah satu hal yang paling penting. Oleh karena itu, bawahan sebaiknya diikutsertakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penyusunan penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan dalam proses perencaan dan pengendalian manajemen disebabkan adanya ketidakpastian lingkungan bisnis yang muncul akibat persaingan dunia usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran tersebut harus diinformasikan kepada publik dan didiskusikan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan anggaran dalam sektor pemerintahandiantaranya adalah pemerintah daerah merupakan hal yang wajar untuk dipublikasikan anggarannya, karena anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya keuangan yang disisihkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu selama periode waktu yang ditetapkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda seluruh sisi dunia mengakibatkan persaingan dalam dunia bisnis semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan. Dalam kondisi persaingan global
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programming)
Lebih terperinci(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG, BUDAYA ORGANISASI, DAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah
Lebih terperinciOleh : DIDHIK HERMANSAH B
PENGARUH SISTEM PENGANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN PELAKSANAAN ANGGARAN YANG EFEKTIF PADA RUMAH SAKIT DI WILAYAH BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era yang semakin modern menuntut perusahaan untuk berantisipasi pada suatu keadaan yang tidak menentu. Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN ( Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini lingkungan organisasi berubah secara cepat, sehingga mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang dimiliki terbatas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam perencanaan perusahaan adalah anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang mengidentifikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi persaingan yang semakin ketat merupakan tantangan dan peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis, pemilik dan manajemen perusahaan harus menentukan orang-orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang pesat telah menuntut perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing di dalam lingkungan bisnis. Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh dunia dan mengakibatkan persaingan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi nirlaba kini mulai diperhitungkan masyarakat luas sebagai suatu instansi yang unggul dan memiliki profesionalitas karena bertujuan menjembatani
Lebih terperinciPratama Ilham Safitrie B
PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN (Survey Pada Perusahaan Tekstil di Eks Karesidenan Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciUKDW. Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rendah. Kinerja organisasi sebagian besar dipengaruhi kinerja para pegawai,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan persaingan yang semakin tajam dan bersifat global menuntut organisasi meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing yang dipengaruhi oleh dua faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang hadir untuk menjawab kebutuhan investasi para Investor, baik perorangan, perusahaan swasta, maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Manajerial Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja organisasional. Menurut Mahoney dkk. (1963)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh dunia dan mengakibatkan persaingan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Anggaran Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini memberikan peluang sekaligus tantangan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam lingkungan bisnis, pemilik dan manajemen perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang pesat ini telah menuntut perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing di dalam lingkungan bisnis. Untuk dapat bertahan dan bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pertumbuhan yang pesat tersebut mengakibatkan terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Bali membuat bisnis perhotelan di Bali, khususnya di Kabupaten Badung mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Lebih terperinciPENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Survey Pada Rumah Sakit di Purwodadi Grobogan) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang sangat ketat dewasa ini, menuntut perusahaan untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu melaksanakan fungsinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Menurut Hansen dan Mowen (2004:1),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah manajemen yang baik dalam melaksanakan tugasnya, sebab tanpa adanya manajemen suatu organisasi tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan, organisasi dan sektor publik memerlukan anggaran sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitasnya. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk
Lebih terperinciPERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)
1 PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005).
9 BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Partisipasi Anggaran Hampir semua penelitian yang dilakukan terhadap anggaran berhubungan dengan teori-teori berikut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun Piaget
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kognitif Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun 1896-1980. Piaget beranggapan bahwa proses berpikir sebagai
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN KETIDAKPASTIAN STRATEJIK DAN REVISI ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Kondisi perekonomian Indonesia secara umum belum menunjukkan adanya perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dinyatakan dalam satuan moneter standar. Anggaran dapat berupa rencana jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran kerap diartikan secara luas sebagai suatu rencana yang dinyatakan dalam satuan moneter standar. Anggaran dapat berupa rencana jangka panjang dan rencana jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada saat ini dihadapkan pada banyaknya persaingan yang menyebabkan suatu ketidakpastian lingkungan bisnis yang akan menimbulkan
Lebih terperinciMOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan partisipasi anggaran pertama kali dilakukan oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian
Lebih terperinci/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun
/BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis sekarang ini semakin meningkat seiring dengan majunya dunia teknologi informasi, semakin menambah tingkat persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Rumah Sakit di Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperincisuatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut Bastian (2006) kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari perilaku karyawan dalam organisasi merupakan hal yang penting untuk membina dan mempertahankan kesetiaan karyawan terhadap organisasi. Salah satu
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING
ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Padaa Rumah Sakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan memanfaatkan faktor faktor produksi yang dimilikinya secara ekonomis, efektif dan effisien.
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan bersaing untuk meningkatkan kualitas produk serta kualitas sumber daya manusia. Persaingan dalam dunia
Lebih terperinciSkripsi Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Skripsi Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan di Kota Semarang) Diajukan untuk
Lebih terperinciCHRISTINE PRAMITA W.
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciPENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI
PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik organisasi publik maupun organisasi non publik dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang, persaingan dalam dunia usaha juga semakin ketat. Perusahaan merupakan salah satu pendukung perekonomian
Lebih terperinciPELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
0 PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Survey Pada Rumah Sakit di Eks Karisidenan Surakarta) SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciIdentitas Responden. 1. Jabatan di perusahaan ini sebagai. 5. Posisi di perusahaan :.. Manajer tingkat bawah ( manager lini)
Kuesioner Penelitian Identitas Responden 1. Jabatan di perusahaan ini sebagai. 2. Nama Perusahaan:.. 3. Pada Departemen*: Produksi/ Pemasaran/ Keuangan/ Umum/ Personalia/ Lain Lain:.. 4. Bekerja di perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Partisipasi Dalam konteks penganggaran, Brownell (1982) dalam Puspaningsih (2002) menjelaskan bahwa partisipasi merupakan suatu proses yang melibatkan individuindividu
Lebih terperinciBAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).
BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) Sistem informasi akutansi manajemen adalah suatu mekanisne pengendalian organisasi, serta merupakan alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Anggaran di perguruan tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua perguruan tinggi akan memulai kegiatan bisnisnya dengan menyusun sebuah rencana yang dituangkan dalam suatu anggaran. Anggaran akan disusun setiap awal periode
Lebih terperinciPERAN ANGGARAN PARTISIPATIF
PERAN ANGGARAN PARTISIPATIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DALAM HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi pada Pejabat Eselon III dan IV pada Pemerintah Daerah se-eks Karesidenan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan untuk beroperasi seefisien dan seefektif mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief exeutive officer (CEO) pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan bersama (dalam suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga terdapat gambaran secara umum maksud dan arah penelitian yang akan dilakukan.
BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, lingkup penelitian, dan manfaat penelitian. Dalam bab ini juga terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dewasa ini dunia bisnis terus mengalami kemajuan yang signifikan. Hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini dunia bisnis terus mengalami kemajuan yang signifikan. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat. Teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena hubungan penganggaran dengan kinerja, baik kinerja individu maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti, disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian, Fungsi, dan Klasifikasi Anggaran Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi menyebabkan perubahan yang besar dalam operasi perusahaan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia bisnis menyebabkan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha mengalokasikan sumber daya manusia secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila suatu organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penyusunan anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini juga menguji pengaruh ketidakpastian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Mardiasmo,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan alat ekonomi terpenting yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating
Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat Kota Denpasar) Nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan usaha yang semakin maju dan penuh persaingan menuntut para pelaku organisasi mengelola usahanya secara efektif dan efisien agar mampu bersaing dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan. Dalam kondisi persaingan global
Lebih terperinciProsiding Akuntansi ISSN:
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada 13 Kecamatan di Kota Bandung) The Effect of Budgetary Participation Participation on
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus mempunyai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Baik untuk tujuan jangka panjang maupun jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Manajerial Penilaian kinerja manajerial menurut Mahoney, dkk (1963 dalam Zainul, 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapai era persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya intensitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting untuk mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen, peranan dalam hal merencanakan pembiayaan dan pendapatan pada suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi, anggaran merupakan alat manajemen yang sangat penting untuk mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen, mengalokasikan sumber daya dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini persaingan bisnis yang sangat ketat menuntut perusahaan untuk bisa bersaing secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perekonomian dari tahun ke tahun mengalami perkembangan pesat. Dalam dunia perekonomian ada berbagai macam bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi setiap organisasi dalam mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia juga merupakan penggerak utama atas segala aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan sebuah alat bantu manajemen dalam menjalankan fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi dan pengendalian. Anggaran merencanakan pembiayaan
Lebih terperinciKategori manakah dibawah ini yang menjelaskan dengan baik alasan yang diberikan oleh atasan Anda ketika revisi anggaran dibuat?alasannya
Anggaran Partisipasi (Milani,1975 dalam Wentzel, 2002) Jawaban atas pertanyaan berikut ini digunakan untuk menjelaskan peran Anda dalam penyusunan anggaran. Mohon Anda menjawab pertanyaan berikut ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang dimiliki secara ekonomis, efektif, dan efisien. Anggaran
Lebih terperinciPENGARUH EVALUASI ANGGARAN DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. (Studi Empiris pada pejabat eselon III dan IV
PENGARUH EVALUASI ANGGARAN DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada pejabat eselon III dan IV di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kontijensi Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen yang dapat
Lebih terperinci