PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT RESESRE NARKOBA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEDOMAN DALAM PEMBERIAN SP2HP

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PENYIDIKAN

PERATURAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SEKSI PROPAM POLRES LOMBOK TIMUR Nomor : R /01/I/ 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPOLISIA TENTANG PROSEDUR PIDANA. pidana. Peraturan...

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF. Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT SABHARA POLRES LOMBOK TIMUR

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG KOORDINASI, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TENTANG GELAR PERKARA BIASA

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) TENTANG PENYELIDIKAN DI LINGKUNGAN SIPROPAM POLRES BIMA

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDARD OPERASIOAL PROSEDURE PENANGANAN DAN PEI.^AYANAN SA} I + KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK SATRESNARKOBA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN

RANCANGAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCANGAN

DAFTAR PIRANTI LUNAK PADA SAT RESKRIM LOMBOK TENGAH

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS BAG BINOPSNAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS BAG BINOPSNAL

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERATURAN KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDART OPERASIONALPROSEDUR (SOP) SAT NARKOBA POLRES SUMBAWA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-RESTRO TNG KOTA-

NOMOR 14 TAHUN 2016 NOMOR 01 TAHUN 2016 NOMOR 013/JA/11/2016 TENTANG

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PEMBAGIAN DAER

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Jl. Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax.

PERATURAN DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR TAHUN 2012

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum

NOTA KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

DATA PILUN SAT. INTELKAM POLRES LOBAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR PEDOMAN CARA PENYUSUNAN HUBUNGAN TATA CARA KERJA (HTCK) DI LINGKUNGAN POLRI

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI DENGAN KEPALA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BAB III HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH DI SUBDIT II RESKRIMUM POLDA SUMUT

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE

PETUNJUK PELAKSANAAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN NOMOR : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011

V. PENUTUP. 1. Bagaimana Efektivitas Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Korupsi di Polres Lampung Barat.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG KOORDINASI, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINALKHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN LAPORAN POLISI

PERATURAN KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN TUGAS KRING RESERSE KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAKA LANTAS

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES LOMBOK TENGAH

DATA PIRANTI LUNAK SAT RESNARKOBA TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET 1 PERKAP KAPOLRI NOMOR 14 TAHUN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng I. PENDAHULUAN 1. Umum a. UU. No.2 tahun 2002 tentang Pokok-pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia mengamanatkan bahwa Polri berperan selaku pemelihara keamanan ketertiban masyarakat, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat serta penegakan hukum serta dalam rangka menampung, melayani dan menangani keluhan masyarakat, dengan meningkatkan citra pelayanan cepat, tepat, profesional, akuntabel, selaras dengan Transparansi penyidikan. b. Sebagai langkah penjabaran transparansi penyidikan, guna meningkatkan kepercayaan masyarakat pada Kesatuan Reskrim Polri semua tingkat, perlu menampung keluhan masyarakat dengan membentuk wadah penerimaan komplain masyarakat (Public Complain). c. Agar pengaduan komplain masyarakat mendapatkan pelayanan yang cepat, tuntas dan memberikan kepastian dibuat Standard Operasional Prosedur (SOP) Penerimaan dan Penanganan Pengaduan Komplain Masyarakat (Public Complain) guna dipedomani oleh Penyidik Polri untuk pelayanan prima dan masyarakat sebagai penerima pelayanan dapat bersinergi sesuai harapan pelayanan cepat, tepat, transparan dan akuntabel.

2. Dasar a. Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP; c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 12 tahun 2009 tentang Pengawasan dan Pengendalian Penanganan Perkara Pidana di Lingkungan Kepolisian Negara RI; d. Juklak dan juknis Administrasi Penyidikan. 3. Maksud dan Tujuan a. Maksud Standard Operasional Prosedur (SOP) ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman terhadap penerimaan dan penanganan pengaduan komplain masyarakat/public complain di Seluruh Jajaran Reskrim Polri b. Tujuan SOP ini bertujuan agar setiap penerimaan dan pengaduan komplain masyarakat/public complain dapat ditangani secara cepat, tuntas dan memberikan kepastian. 4. Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP ini meliputi penerimaan dan penanganan pengaduan komplain masyarakat/pubilc complain dari berbagai sumber yang masuk pada Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah dan jajaran, yang sudah diterima laporannya, dituangkan dalam Laporan Polisi, ditangani oleh Penyidik Polri, (tidak termasuk perkara SP3, dalam persidangan pidana dan yang sudah mendapat keputusan/memperoleh kekuatan hukum yang tetap/incrach)..

5. Tata Urut I. PEDAHULUAN. II. MEKANISME PENERIMAAN DAN PENGADUAN. III. TEMPAT, RUANG DAN SARANA, PERSONIL/PETUGAS PENERIMA PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT. IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN. V. ADMINISTRASI. VI. PENUTUP. 6. Pengertian a. Pengaduan komplain masyarakat adalah pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat yang datang langsung atau melalui surat, SMS, e-mail atau Telepon diterima Piket Yandumas, yang sudah diterima laporannya tertuang dalam Laporan Polisi dan ditangani oleh penyidik Polri. (Tidak termasuk perkara yang sudah dihentikan penyidikannya, dalam proses sidang pengadilan pidana, atau perkara yang sudah mendapat keputusan/memperoleh kekuatan hukum yang tetap/incrach). b. Petugas penerima pengaduan komplain masyarakat selanjutnya disebut Petugas Yandumas adalah Personil ditugaskan untuk menerima, merespon pengaduan komplain masyarakat. c. Pengawas Penyidik adalah Personil yang ditunjuk berdasarkan Skep/Sprin ditugaskan untuk menindaklanjuti, menangani pengaduan komplain masyarakat. d. Atasan penyidik adalah atasan penyidik secara hirarkhi pada Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah.

II. PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Dalam melaksanakan tugas penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan penyidik dalam rangka penanganan perkara pidana diperlukan adanya standar kerja penyidik sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Standar operasional ini sekaligus dapat digunakan untuk menilai kinerja penyidik secara internal maupun eksternal. Standar internal yang bersifat prosedural ini yang diinterpretasikan sebagai Standar Operasional Prosedur (SOP), sebagai tolak ukur dalam menilai efektivitas dan efisiensi kinerja penyidik dalam melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan sebagai panduan yang mengarahkan tindakan penyidik / penyidik pembantu dalam menyelesaikan beban kerjanya terutama dalam penanganan perkara pidana. Dilihat dari fungsinya, SOP berfungsi membangun sistem kerja yang sistematis, teratur dan terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan, sesuai landasan hukum yang menjadi pedomannya. SOP dapat juga berfungsi sebagai panduan dalam rangka menjalin hubungan tata cara kerja diantara pelaksana kegiatan penegakkan hukum, sehingga terbangun kerjasama sinergis, procedural dan transparan yang bermuara pada terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang prima dan meningtkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian. 1. Pada prinsipnya pengaduan komplain masyarakat yang diterima dari masyarakat yang datang Langsung dan atau melalui Instansi, Badan, Lembaga diluar Polri, disalurkan dari Kapolri, Wakapolri, Kabareskrim Polri atau Satuan Kerja dalam lingkup Polres Lombok Tengah, guna dilakukan tindaklanjut penanganan komplain masyarakat yang dikoordinasi oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Polres Lombok Tengah. a. Pengaduan Komplain Masyarakat yang datang langsung ke Dit Reskrimum, diterima langsung oleh Petugas penerima pengaduan masyarakat (Piket Yandumas Dit Reskrimum) dan segera diklarifikasi kepada/dengan penyidik yang menangani perkaranya atau Pengawas Penyidik, dengan hasil klarifikasi dapat berupa:

a) Kepada pengadu disampaikan rekomendasi/saran : (1) Dipertemukan langsung dengan Penyidik yang menangani, bila perkaranya ditangani oleh Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah. (2) Perlu waktu untuk dilaksanakan gelar perkara. (3) Perlu supervisi atau diminta Laporan kemajuan. (4) Dapat diketahui langsung melalui sarana SPPe. b) Dibuat rekomendasi kepada Dir Reskrimum melalui Kabag Binopsnal Dit Reskrimum, dapat berupa : (1) Perlu klarifikasi, pendalaman, mengecek langsung kepada Penyidik yang menangani perkara dijembatani oleh Pengawas Penyidik. (2) Dimintakan laporan kemajuan perkembangan perkara. (3) Perlu dilakukan gelar perkara. (4) Perlu dilakukan supervisi. b. Hasil tindak lanjut : a) Dilaporkan kepada Dir Reskrimum Polres Lombok Tengah melalui Kabag Binopsnal Dit Reskrimum. b) Dibuat petunjuk dan arahan Dir Reskrimum Polres Lombok Tengah untuk langkah tindak lanjut penanganan perkara yang diadukan komplain. c) Dibuat Surat balasan atau jawaban kepada Instansi, Badan, Lembaga, sesuai masalah yang diadukan. d) Disampaikan SP2HP dari penyidik kepada pengadu/ pelapor, (SP2HP ditanda tangani oleh Atasan penyidik). c. Apabila pengadu komplain, mengadukan perkara yang penanganannya oleh Sat Reskrim Polres jajaran, akan direspon dengan meminta laporan kemajuan penanganan perkara, atau diundang gelar perkara di Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah atau dilakukan supervisi dan atau gelar perkara di Kewilayahan dan

akan ditindak lanjuti, disampaikan jawaban kepada pengadu komplain. 2. Pengaduan Komplain melalui surat dari berbagai sumber (Masyarakat, Lembaga/Instansi/Departemen dan Satuan Kerja lingkup Polres Lombok Tengah). a. Komplain surat dari berbagai Sumber diteruskan kepada Dit Reskrimum: a) Dari Masyarakat (Perorangan, Perseroan, Kuasa Hukum/Advokat, LSM). b) Dari Masyarakat kepada Presiden, Departemen/ Kementerian (Setneg RI, Seskab, Polhukam, Depdagri, Depkumham, dst). c) Dari Masyarakat kepada Institusi/Badan/Lembaga Non Departemen (DPR-RI, KOMNAS HAM, OMBUDSMAN, MK, KOMPOLNAS, dst). b. Disalurkan ke dan diterima Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah. a) Surat pengaduan komplain yang diterima dan sudah ada petunjuk/arahan dalam disposisi dari Kapolri, Wakapolri, Kabareskrim, Wakabareskrim dan atau Karo Analisis Bareskrim Polri, dilakukan tindaklanjut sesuai prosedur sebagai berikut : (1) Ditunjuk Pengawas Penyidik untuk mempelajari, menganalisis, menangani dan mengkordinasikan dengan penyidik Direktorat atau Pengawas Penyidik Direktorat, (bila perkaranya ditangani di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polres Lombok Tengah. (2) Perlu waktu untuk dilaksanakan gelar perkara. (3) Perlu supervisi atau diminta Laporan perkembangan penaganan perkara. (4) Menanggapi komplain dengan membuat surat sebagai jawaban

(5) Bila bobot perkara yang diadukan komplain cukup untuk direspon oleh Sat Reskrim jajaran, maka surat pengaduan komplain dilimpahkan ke Satuan Kewilayahan untuk direspon dan ditindak lanjuti c) Hasil tindak lanjut. a) Dilaporkan kepada Dir Reskrimum Polres Lombok Tengah melalui Kabag Binopsnal Dit Reskrimum. b) Dibuat petunjuk dan arahan Dir Reskrimum Polres Lombok Tengah untuk langkah tindak lanjut penanganan perkara yang diadukan komplain. c) Disampaikan penjelasan kepada Instansi / Lembaga / Badan / Departemen yang mengaharapkan informasi sebagai jawaban. d) Disampaikan SP2HP dari penyidik kepada pelapor/ pengadu, (SP2HP ditanda tangani oleh Atasan penyidik). e) Disampaikan penjelasan kepada Pengadu sebagai jawaban. 3. Pengaduan Komplain melalui SMS, E-MAIL dan Telepon. a. Penerimaan pengaduan komplain melalui SMS dan E-Mail. (a) Petugas menerima dan membuka SMS, E-Mail, serta diprint (print out), dibuatkan pengantar dalam bentuk Nota Dinas. (b) Ajukan kepada Dir Reskrimum untuk mendapatkan petunjuk/disposisi. (c) Ditugaskan kepada Petugas Penerima Pengaduan Komplain untuk klarifikasi kepada penyidik Dit Reskrimum. (Apabila perkaranya ditangani di Dit Reskrimum) (d) Ditunjuk Pengawas Penyidik untuk cross cek/klarifikasi dengan penyidik Dit Reskrimum, atau klarifikasi, minta laporan kemajuan penaganan perkara, apabila perkaranya ditangani oleh Kewilayahan.

(e) Dapat dilakukan gelar perkara dalam kurun waktu 1 2 minggu. b. Penerimaan pengaduan komplain melalui Telepon. (a) Petugas menerima telepon, dicatat kemudian dituangkan dalam Nota Dinas diajukan kepada Kabag Binopsnal Dit Rerskrimum untuk mendapatkan petunjuk/disposisi. (b) Pengaduan Komplain memuat : (1) Identitas pengadu komplain (nama lengkap, pekerjaan dan alamat) (2) Komplain berhubungan dengan perkara apa, No LP/Bukti Laporan/STPL, ditangani Kesatuan Kepolisian mana, serta Tim Penyidik atau Penyidik. (3) Yang dikomplain permasalahan apa, hubungannya dengan penanganan perkara (c) Ditugaskan kepada Petugas Penerima Pengaduan Komplain untuk klarifikasi kepada penyidik Direktorat Bareskrim Polri. (Apabila perkaranya ditangani di Direktorat Bareskrim Polri) (d) Ditunjuk Pengawas Penyidik untuk cross cek/klarifiksi dengan penyidik Direktorat Bareskrim Polri atau klarifikasi / minta laporan perkembangan penanganan perkara, apabila perkaranya ditangani oleh Kewilayahan. (e) Dapat dilakukan gelar perkara dalam kurun waktu 1 2 minggu. c. Hasil tindak lanjut. (a) Petugas penerima Komplain melaporkan tertulis kepada Dir Reskrimum Polres Lombok Tengah dan diteruskan kepada Kabag Binopsnal Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah. (b) Disampaikan penjelasan kepada pengadu komplain sebagai jawaban melalui surat atau melalui SMS, atau E-mail.

(c) Surat Jawaban harus dicatat dalam Register dan diberi No. Pol., tanggal, tertanda/ditanda tangani dan stempel kesatuan kepolisian. III. TEMPAT, RUANG DAN SARANA, PERSONIL/PETUGAS PENERIMA PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT. 1. Tempat dan Ruang Penerimaan Pengaduan Komplain Masyarakat. Tempat kedudukan Penerimaan pengaduan komplain Masyarakat berada di Gedung belakang Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah dibelakang Ruang Lab. CBT Polres Lombok Tengah. 2. Untuk keseragaman penyebutan, pertama kali ditetapkan nama : Ruang PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT (PUBLIC COMPLAIN). 3. Personil/Petugas Penerima Pengaduan Komplain Masyarakat. a. Petugas adalah personil Bareskrim Polri ditunjuk berdasarkan Surat Perintah Dir Reskrimum Polres Lombok Tengah. b. Petugas penerima pengaduan komplain masyarakat pada melaksanakan tugas dan bertugas secara bergiliran. IV. ADMINISTRASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 1. Administrasi berkaitan dengan penerimaan pengaduan komplain masyarakat, penanganan dan tindak lanjut atau Surat Jawaban kepada pengadu komplain, mempedonani dan menyesuaikan dengan petunjuk Administrasi umum Polri dan atau Administrasi penyidikan Polri, serta dicatat dalam register pada tingkatan Kesatuan-kesatuan Reskrim Polri. 2. Pada jajaran Reskrimum Polres Lombok Tengah agar dapat mempedomani Standar Operasional Prosedur (SOP) penerimaan pengaduan komplain masyarakat sebagai indikator keberhasilan kenerja kesatuan.

IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 1. Setiap memberikan respon/menindaklanjuti atau selesai menindaklanjuti pengaduan komplain masyarakat, Petugas dan atau Pengawas penyidik yang ditunjuk pada Direktorat Reserse Kriminal umum, bertanggung jawab melaporkan secara tertulis kepada Dir Reskrimum melalui Kabag Wassidik Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah 2. Setiap memberikan respon/menindaklanjuti atau selesai menindaklanjuti pengaduan komplain masyarakat, Petugas dan atau Pengawas penyidik yang ditunjuk pada Kesatuan Kewilayahan, bertanggung jawab melaporkan secara tertulis Dirreskrimum Polres Lombok Tengah V. PENUTUP Demikian Standard Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat untuk dipedomani oleh petugas Dit Reskrimum Polres Lombok Tengah beserta Sat Reskrim Polres Jajarannya dalam penerimaan dan penanganan pengaduan komplain masyarakat / Public Complain. Praya, Januari 2016 KAPOLRES LOMBOK TENGAH NORUDIN,S.I.K,M.H AKBP NRP 74020324