BAB II. Kajian Teori

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB II Tinjauan Pustaka

PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK

PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V. Pembahasan. 5.1 Klasifikasi LKM

BAB V PENUTUP. pedagang lansia dengan menggunakan komunikasi teori persuasif adalah pola

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Modul ke: 14FIKOM KOMUNIKASI ORGANISASI. Fakultas REDDY ANGGARA. Program Studi MARCOMM

POLA KOMUNIKASI ANTARA STAF DAN LURAH DI KANTOR KELURAHAN PERANGAT SELATAN KECAMATAN MARANGKAYU, KAB. KUTAI KARTANEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB 4. Lembaga Komunikasi Masyarakat Kota Salatiga

BAB II KERANGKA TEORI

POLA KOMUNIKASI ANTARA STAF DAN LURAH DI KANTOR KELURAHAN PERANGAT SELATAN KECAMATAN MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB I PENDAHULUAN. Karisma fublising group, 2011) p Joseph A. Devito dkk, komunikasi antar manusia (Tangerang

Materi Minggu 1. Komunikasi

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Proses Komunikasi Kelompok. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data dana nalisis yang penulis telah lakukan terhadap pola

A. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS BAB I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. a. Pengertian Komunikasi Interpersonal

BAB V PEMBAHASAN. Pola Komunikasi SOHC ( Strangle Over Head Crew ) Strangle Over Head Crew sebagai sebuah komunitas indie yang sudah

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga

PSIKOLOGI KOMUNIKASI KOMUNIKASI KELOMPOK

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi pada

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kerangka Teori Komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

Bahan ajar handout Komunikasi Politik (pertemuan 4 ) STUDI KOMUNIKASI POLITIK 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Ilmu Komunikasi

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. diskusi kelompok tatap muka yang kecil. Kita dapat mengajukan bermacam-macam

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORITIS. agar terhubung dengan lingkungan dengan orang lain. Menurut Handoko (1994)

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Dr. Inge Hutagalung, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada kajian hasil penelitian terdahulu penulis memasukkan dua hasil

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB II LANDASAN TEORI

PENTINGNYA KOMUNIKASI

PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WE CANNOT NOT COMMUNICATE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI (1) DEFINISI. Upaya yang dilakukan oleh manusia, untuk mendapatkan pengertian yang sama yang dilakukan dengan bantunan simbol-simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS YOUTH KREW SALATIGA DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KELOMPOK

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan ke 5. Status Kesamaan Sikap

Capaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com

BAB IV ANALISIS DATA. kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh. 1. Proses Komunikasi Dalam Kelompok

BAB II KAJIAN TEORETIS. paling dekat, yaitu keluarga. Kemudian seiring dengan perkembangan usia

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

Transkripsi:

BAB II Kajian Teori 2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok. kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok. B. Curtis, James J.Floyd, dan Jerril L. Winsor (dalam Wiryanto,2005) menyatakan komunikasi kelompok terjadi ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di bawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan mempengaruhi satu sama lain. Lebih mendalam ketiga ilmuwan tersebut menjabarkan sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut: 1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka; 2. Kelompok memiliki sedikit partisipan; 3. Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin; 4. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama; 5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain. 5

2.2 KLASIFIKASI KELOMPOK DAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASINYA. Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam kesempatan ini akan disampaikan klasifikasi kelompok. 1. Kelompok primer dan sekunder. Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita. Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya, sebagai berikut: Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas. 1. pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal. 2. kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok sekunder adalah sebaliknya. 3. kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder instrumental. 4. kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal. 2.3 KELOMPOK KEANGGOTAAN DAN KELOMPOK RUJUKAN Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard)untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. 6

2.4 POLA KOMUNIKASI Pola komunikasi merupakan model dari prows komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari prows komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakandalam berkomunikasi.pola komunikasi identik dengan prows komunikasi, karena pola komunikasi merupakan bagian dari prows komunikasi. Prows komunikasi merupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan sehingga diperoleh feedback dari penerima pesan. Dari proses komunikasi, akan timbul pola,model, bentuk dan juga bagianbagian kecil yang berkaitan erat dengan prowskomunikasi. Di sini akan diuraikan prows komunikasi yang sudah masuk dalam kategori pola komunikasi yaitu; pola komunikasi komunikasi primer, pola komunikasi sekunder, pola komunikasi linear, dan pola komunikasi sirkular. Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang yaitu lambang verbal dan lambang non verbal. Lambang verbal yaitu bahasa sebagai lambang verbal yaitu paling banyak dan paling sering digunakan, karena bahasa mampu mengungkapkan pikiran komunikator. Lambang non verbal yaitu lambang yang digunakan dalam berkomunikasi yang bukan bahasa, merupakan isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata, kepala, bibir, tangan. Selain itu gambar juga sebagai lambang komunikasi non verbal, sehingga dengan memadukan keduanya maka proses komunikasi dengan pola ini akan lebih efektif. Pola komunikasi ini dinilai sebagai model klasik, karena model inimerupakan model pemula yang dikembangkan oleh Aristoteles. Pola komunikasi secara sekunder adalah prows penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya. Dalam proses komunikasi secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih. Pola komunikasi ini didasari atas model sederhana yang dibuat Aristoteles, sehingga mempengaruhi Harold D. Lasswell, seorang sarjana politik Amerika yang kemudian membuat model komunikasi yang dikenal dengan formula Lasswell pada tahun 1984. 7

Pola Linear. Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka, tetapi juga adakalanya komunikasi bermedia. Dalam proses komunikasi ini pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan sebelum melaksanakan komunikasi.pola Sirkular. Sirkular secara harfiah berarti bulat, bundar atau keiiling. Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator, sebagai penentu utama keberhasilan komunikasi. Dalam pola komunikasi yang seperti ini proses komunikasi berjalan terus yaitu adanya umpan balik antara komunikator dan komunikan. 2.5 Arus 2.5.1 ke atas Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Misal : dari ketua himpunan ke ketua bidang, atau dari ketua panitia ke para pelaksana. ini sangat penting untuk mempertahankan bagi pertumbuhan organisasi. Muncul manajemen umpan balik yang dapat menumbuhkan semangat kerja bagi anggota organisasi. Adanya perasaan memiliki dan merasa sebagai bagiandari organisasi dari bawahannya. Masalah yang timbul dalam komunikasi ke atas : 1) Karena pesan yang mengalir ke atas sering merupakan pesan yang harus didengar oleh hirarki yang lebih tinggi/atasan, para pekerja seringkali enggan menyampaikan pesan yang negatif. 2) Seringkali pesan yang disampaikan ke atas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan bawahan, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen. 3) Kadang-kadang pesan tidak sampai. Karena disaring oleh penjaga gerbang arus pesan. Atau bisa terjadi lebih baik bertanya pada rekan kerja atau sesama anggota. 4) Arus ke bawah terlalu besar sehingga tidak ada celah untuk menerima pesan dari bawah. 5)Hambatan fisik. Biasanya secara fisik pimpinan dengan bawahan berjauhan. 8

2.5.2 ke bawah Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Contoh, pesan dari direktur pada sekretaris, dari ketua senat pada bawahannya, dll. Masalah yang timbul Manajemen dan bawahan seringkali berbicara dengan bahasa yang berbeda. 2.5.3 Lateral Merupakan arus pesan antar sesama ketua bidang ke ketua bidang, anggota ke anggota. Pesan semacam ini bergerak di bagian bidang yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian. Masalah yang timbul adalah: 1) Bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi 2) Merasa bidangnya adalah yang paling penting dalam organisasi 2.6 JARINGAN KOMUNIKASI Jaringan yang dimaksud disini adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang ke orang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi (Devitto:1997:344). Berikut akan dibahas lima jaringan komunikasi pokok, pertama dalam bentuk strukturnya dan kedua bentuk penerapan nyata dalam organisasi. Gambar 1 Lima Jaringan Pokok Lingkaran Roda Y 9

Rantai Sumber: Data Sekunder, 2013 Semua Saluran (Pola Bintang) 1) Struktur Lingkaran Struktur ini tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain di sisinya. 2) Struktur Roda Struktur roda memiliki pemimpin yang jelas, yaitu yang posisinya di pusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang ingin berkomunikasi dengan anggota lain, maka pesannya harus disampaikan pada pemimpin. 3) Struktur Y Struktur ini relatif kurang tersentralisasi dibanding dengan struktur roda, tetapi lebih tersentralisasi dibanding pola yang lainnya. Struktur Y memiliki pemimpin yang jelas. Tetapi satu anggota yang lain berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu orang saja. 4) Struktur Rantai Struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat disini. Orang yang berada di posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain. 10

5) Struktur Semua Saluran (Pola Bintang) Struktur semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur semua saluran setiap anggota bisa berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi anggota secara optimum. 2.7 Strategi Ada banyak definisi yang dapat digunakan untuk menjelaskan arti kata strategi. Pada hakikatnya strategi merupakan perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, dalam mencapai tujuan strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukkan arah saja, namun harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya demikian juga strategi komunikasi merupakan paduan dari perncanaan komunikasi dan manajemen untuk mencapai tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilaksanakan, dalam arti kata bahwa pendektan bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung kepada situasi dan kondisi (Effendi, 2004). Sedangkan Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai penentuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan (Morissan, 2008:135). 2.8 FLKM dan LKM Kota Salatiga Lembaga Masyarakat (LKM) Kota Salatiga dibentuk pada tahun 2006 berdasarkan UUD 1945 Pasal 28f, UU 22/99 & UU 32/03 tentang Pemerintah Daerah, UU 18/2008 tentang KIP, SK Walikota 12/2009, Perwali 49/2006 tentang Pedoman Dasar Pembentukan LKM & FLKM Kota Salatiga. LKM memiliki ruang lingkup satu Kelurahan sedangkan FLKM memiliki ruang lingkup satu Kecamatan, di Kota Salatiga saat ini telah terbentuk 22 LKM dan 4 FLKM. Ide dibentuknya LKM & FLKM adalah dari HUMAS Pemkot Salatiga yang digagas oleh Drs. Petrus Resi, M.Si yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Informasi dan Pemkot Salatiga. Menurut Bpk. Petrus Resi pembentukan LKM ini dapat menjadikan suatu ruang public bagi masyarakat dan pemerintah daerah agar hubungan antar keduanya berjalan dengan baik serta untuk meningkatkan partisipasi rakyat dalam 11

pembangunan, lembaga ini tidak bernuansa politik dan lembaga ini dibentuk murni untuk kepentingan rakyat (Suara Merdeka, 25 Nopember 2006). Menurut staf HUMAS Pemkot Salatiga sampai pada saat ini telah ada 2 media cetak yang dihasilkan dari LKM Kota Salatiga yaitu Warta Salembar (LKM Kumpulrejo) dan GERTAK (LKM Cebongan), dalam pendanaannya diambil dari Anggaran Belanja Daerah sebesar Rp. 300.000/tahun, namun LKM sendiri juga diperbolehkan untuk mencari donator. Pemkot Salatiga secara rutin setiap 6 bulan sekali mengadakan pertemuan dengan para anggota LKM & FLKM untuk berdiskusi. Dalam setiap pertemuan juga di adakan pelatihan-pelatihan dan motivasi guna menunjang kerja para anggota masyarakat, seperti pada tanggal 23 Mei 2012 Pemkot mengadakan pelatihan jurnalistik bagi anggota LKM. 2.9 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil Rieke Indriyani Strategi Menjelaskan Deskriptif Komunitas Youth (Universitas komunikasi strategi Kualitatif Krew Salatiga Kristen Satya komunitas Youth komunikasi menerapakan pola Wacana Krew Salatiga komunitas komunikasi bintang. Salatiga) dalam Youth Krew Komunitas Youth mempertahankan Salatiga dalam Krew Salatiga eksistensi mempertahankan memiliki media kelompok eksistensi berupa media massa kelompok dan event guna penyebaran informasi kepada para anggota dan Komunitas Youth Krew Salatiga telah berhasil membuktikan eksistensinya selama 6 tahun Ali Nurdin Strategi Menjelaskan Stretegi Deskriptif Kualitatif Guna mensosialisasi pembangunan 12

Dalam Sosialisasi Pembangunan Jembatan Selat Sunda di Provinsi Banten dan Lampung Dalam Sosialisasi Pembangunan Jembatan Selat Sunda di Provinsi Banten dan Lampung jembatan selat sunda di provinsi Banten dan Lampung strategi yang digunakan adalah dengan melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui lembaga-lembaga sosial yang ada didalam masyarakat 2.10 Kerangka Pikir Gambar 2 Kerangka Pikir Pemerintah LKM Masyarakat Pola Strategi Arus Penjelasan LKM merupakan media komunikasi yang menghubungkan antara Pemerintah dan Masyarakat, sehingga dalam menjalankan perannya sebagai perantara pesan antar keduanya maka dari kerangka pikir diatas akan dapat dilihat bagaimana pola komunikasi dari LKM yang akan dikaji dengan menggunakan teori pola komunikasi Devitto. Untuk membentuk suatu pola komunikasi maka terdapat unsure-unsur didalamnya yaitu arus komunikasi dan strategi komunikasi. Guna mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh LKM maka Strategi komunikasi akan dikaji menggunakan teori komunikasi Laswell. 13