BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

peneliti-peneliti sebelumnya, baik di dalam bahasa Indonesia, bahasa Mandarin,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :

BAB I PENDAHULUAN. manusia pasti membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. memaparkan hasil penelitian terdahulu yang berkesinabungan dengan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata, dan tata bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi satu dengan yang lain. Dengan adanya bahasa, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN PESAN BERANTAI TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X-2 SMA GIKI 2 SURABAYA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. penjelas kalimat pada peristiwa itu terjadi. Tidak hanya keterangan waktu

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyatakan bahwa penerjemahan adalah sebagai berikut: 2. Gaya dan cara hasil terjemahan harus sama dengan naskah aslinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal,

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan

ANALISIS KONTRASTIF LETAK KATA KETERANGAN WAKTU DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MANDARIN PADA NOVEL PUTRI HUAN ZHU I KARYA CHIUNG YAO

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat

5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III... 70

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB 1 PENDAHULUAN. berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan

Alrizni Nadia Febritianti Intan Yuniar Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

BAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan ragam bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II. KONSEP, LANDASAN TEORI, dan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat pengungkapan pikiran maupun perasaan (Sutedi, 2003 :

BAB I PENDAHULUAN. Secara rutin manusia pasti berintaraksi dengan lingkungan sekitar. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA:

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa sasaran, siswa sering menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1). Linguistik sebagai ilmu yang mempelajari bahasa, mempelajari bahasa bagian demi bagian, unsur terkecil yakni fonem dipelajari oleh cabang linguistik yang disebut fonemik atau fonologi. Morfem dan kata dipelajari oleh cabang linguistik yang disebut morfologi. Frase dan kalimat merupakan kajian cabang linguistik yang disebut sintaksis. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Menurut Suparto (2003: 21), arti dan tata bahasa, kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu kata konkrit shici ( 实词 ) dan kata abstrak xuci ( 虚词 ). Kata konkrit shici ( 实词 ) adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat. Misalnya, kata benda mingci ( 名词 ), kata kerja dongci ( 动词 ), kata kerja bantu zhudongci ( 助同词 ), kata sifat xingrongci ( 形容词 ), kata bilangan shuci ( 数次 ), kata bantu bilangan liangci ( 量词 ), dan kata ganti daici ( 代词 ). Sedangkan kata abstrak xuci ( 虚词 ) tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri 1

sendiri menjadi bagian kalimat. Misalnya kata keterangan fuci ( 副词 ), kata depan jieci ( 介词 ), kata bantu atau partikel zhuci ( 助词 ), kata seru tanci ( 叹词 ), kata tiruan bunyi xiangshengci ( 象声词 ). Bahasa Mandarin saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam dunia internasional bahkan sudah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional menjadi salah satu bahasa Internasional. Hal ini menyebabkan orang yang ingin mempelajari bahasa mandarin bertambah banyak. Tak terkecuali Indonesia, sekarang hampir setiap sekolah di Indonesia terdapat pelajaran bahasa mandarin. Dewasa ini bangsa Indonesia banyak menggunakan bahasa mandarin dalam kurikulum sekolah. Bahkan hampir setiap sekolah mengajarkan bahasa mandarin kepada siswa sebagai pengganti bahasa asing, baik di tingkat perguruan tinggi, SMA, SMP, SD, bahkan di TK. Dalam kepentingan selanjutnya, bahasa Mandarin dipelajari sebagai ilmu bahasa yang digunakan untuk studi atau sebagai pengantar bahasa pada perusahaan-perusahaan China yang ada di luar negara China. Jadi, untuk memahami pola pikir orang China salah satunya adalah dengan cara berkomunikasi menggunakan bahasa Mandarin. Melalui komunikasi pemahaman akan terjalin dan komunikasi yang lancar antar bangsa, maka kita perlu pemahaman akan bahasa yang dipergunakan oleh bangsa lain, karena bahasa yang dipergunakan oleh setiap bangsa tidak sama. Seiring perkembangan komunikasi, kebutuhan berbahasa asing tidak dapat dipungkiri telah menjadi hal yang sangat penting dan sangat mendesak. Terlebih lagi dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan bahasa terlebih bahasa Mandarin. 2

Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa yang cukup sulit untuk dipahami, karena banyak sekali ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk menyatakan suatu kondisi yang sama. Suatu keunikan yang dimiliki bahasa Mandarin adalah bahwa terdapat beberapa aksara dan pelafalan yang sama, namun memiliki arti yg berbeda. Contohnya, Yī ( 依 ) :arti pertama pakaian, arti kedua menuruti. Terdapat pula pelafalan dan nada yang sama namun memiliki aksara serta artinya berbeda. Contohnya, jī: 期 (masa) dengan qī: 欺 (menipu). Bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa yang berbeda baik dari penggunaan tata bahasa, pengucapan, kosa kata atau pun aspek lainnya. Walaupun demikian, kedua bahasa ini tentu saja terdapat persamaan dan perbedaan. Penulis sebagai mahasiswi bahasa Mandarin ingin lebih mendalami bahasa Mandarin dan tertarik untuk membahas salah satu bagian dari kata keterangan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin serta mencoba untuk membandingkannya. Adapun bagian yang ingin penulis bandingkan adalah persamaan dan perbedaan letak kata keterangan waktu dalam bahasa Indonesia dan letak kata keterangan waktu dalam bahasa Mandarin yang sering disebut shi jian mingci ( 时间名词 ). Sehingga, dengan mengetahui persamaan dan perbedaan letak kata keterangan waktu tersebut maka diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mempermudah orang lain, pembaca, ketika menterjemahkan kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin dengan pola kalimat letak kata keterangan waktu yang baik dan benar. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam 3

menterjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke dalam kalimat bahasa Mandarin maupun sebaliknya. Kata keterangan waktu (Adverbium Temporal) dalam bahasa Indonesia adalah keterangan yang menunjukkan atau menjelaskan dalam bidang waktu yang manakah suatu perbuatan itu terjadi; biasanya dinyatakan dengan kata keterangan waktu. Seperti: sekarang, nanti, kemarin, kemudian, sesudah itu, besok, lusa, hari ini, sebelum, sesudah, minggu depan, bulan depan, dan lain-lain. Kata-kata seperti: sudah, telah, akan, sedang, tidak termasuk dalam keterangan waktu, sebab kata-kata tersebut tidak menunjukkan berlangsungnya suatu peristiwa secara obyektif ( tulisanterkini.com/artikel/.../2384-kataketerangan-atau-adverbia-.html.) Oleh karena bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin bukan bahasa yang serumpun, maka salah satu upaya untuk menelitinya adalah dengan cara analisis kontrastif antara kedua bahasa ditinjau dari segi lingiuistiknya. Studi kontrastif sekarang mempunyai peranan penting terutama dalam proses pengajaran bahasa asing. Tujuannya adalah untuk mencari persamaan-persamaan penggunaan kata keterangan waktu serta perbedaan yang lain pada kedua bahasa tersebut di dalam kalimat. Untuk melakukan analisis secara kontrastif kata keterangan waktu tersebut, penulis menggunakan data dari Novel Putri Huan Zhu I karya Chiung Yao untuk contoh kalimat bahasa Mandarin, novel Putri Huan Zhu I terjemahan untuk kalimat bahasa Indonesia. Alasan penulis memilih novel tersebut karena pada novel terdapat banyak contoh kalimat yang menggunakan kata keterangan 4

waktu. Namun, penulis membatasi pengambilan data hanya pada bagian satu dan dua saja dari cerita Putri Huan Zhu I. Sehingga data yang diambil cukup untuk membantu penulis dalam melakukan analisis letak kata keterangan waktu khususnya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Penelitian yang dilakukan penulis jelas sangat berbeda dengan penelitian yang dilakukan Sinurat (2007) sebelumnya. Di dalam penelitian ini penulis membahas tentang kata keterangan waktu seperti: hari ini, sekarang, besok, lusa, kemudian, sesudah itu, saat ini, minggu depan, tahun depan, dan lain-lain, sedangkan dalam skripsi Sinurat (2007) membahas tentang kata penanda waktu atau keterangan cara (modalitas) seperti kata: sudah, telah, akan, sedang, belum, masih, baru, pernah, sempat. Dengan demikian kata keterangan waktu dan kata penanda waktu ( modalitas) adalah tidak sama. Dalam bahasa Inggris misalnya, kata sudah, telah, akan sedang biasanya sebagai verb dalam kalimat, sedangkan yang termasuk kata keterangan waktu ( KW ) adalah sekarang hari ini, besok dan lain-lain. Contoh : Saya akan datang besok Subjek Predikat Ket. Waktu ( KW ) I will come tomorrow Subject + Verb + Predicate + Adverb of time Contoh dalam kalimat bahasa Mandarin : 5

Wǒ míngtiān huì lái de 我明天会来的 Subjek Ket. Waktu Predikat Dari contoh di atas bahwa yang menjadi kata keterangan waktunya adalah besok (tomorrow), bukan will (akan) yang dari segi struktur gramatikalnya sebagai verb/ modalitas yang berfungsi sebagai kata penanda waktu. Analisis kontrastif membandingkan dua bahasa yang tidak serumpun, misalnya mengkontraskan bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin yang bukan merupakan bahasa yang serumpun, maka peneliti ingin mengetahui lebih mendalami mengenai kedua bahasa tersebut khususnya pada bidang kata keterangan waktu. Studi kontrastif sekarang mempunyai peranan penting terutama dalam proses pengajaran bahasa asing. Proses belajar bahasa ini perlu diadakan suatu analisis tentang aspek-aspek bahasa tersebut, terutama bagi orang Indonesia yang mempelajari bahasa asing. Dengan demikian untuk menganalisis persamaan-persamaan dan perbedaaanperbedaan kata keterangan waktu pada kedua bahasa tersebut, penulis mempergunakan pendekatan analisis kontrastif dan teori sintaksis. Menurut Suparto (2003:127), macam-macam kata keterangan dalam bahasa Mandarin berdasarkan fungsinya, dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: 1. Keterangan restriktif adalah kata keterangan yang bersifat membatasi, 6

2. Keterangan deskriptif adalah kata keterangan yang menggambarkan apa adanya. Kata keterangan restriktif dapat dibagi menjadi beberapa macam: keterangan tempat, keterangan derajat, keterangan cara, keterangan objek, keterangan tujuan, dan keterangan waktu. Keterangan waktu menyatakan kapan suatu tindakan terjadi, kapan munculnya suatu keadaan. Biasanya berupa kata keterangan, kata benda yang menyatakan waktu, frasa kata depan, atau kata lain yang menyatakan waktu. Di dalam kalimat bahasa Mandarin kata keterangan waktu biasanya diletakkan sebelum dan setelah kata kerja dan kata sifat, juga dapat di letakan setelah dan sebelum subjek. Contoh kalimat menurut Suparto ( 2003: 127) : 1) 今年我要毕业回国 Jīnnián wǒ yào bìyè huíguó Tahun ini saya akan pulang ke rumah setelah lulus 2) 他从明天起骑车学院 Tā cóng míngtiān qǐ qí chē xuéyuàn Dia datang besok naik mobil ke kampus Pola kalimat kata keterangan waktu dalam bahasa Mandarin menurut Suparto ( 2003:137) dalam tata bahasanya, dibagi menjadi dua yaitu: a. Subjek + Keterangan Waktu + Predikat + Objek 7

Contoh: 我今天卖汽车 Wǒ jīntiān mài qìchē Saya hari ini menjual mobil b. Keterangan Waktu + Subjek + Predikat + Objek Contoh: 今天我去上海 Jīntiān wǒ qù Shànghǎi Besok saya pergi ke Shanghai Pola kalimat kata keterangan waktu dalam bahasa Indonesia menurut Alisjahbana (1949:75) sebagai berikut: a. Subjek + Keterangan Waktu + Predikat + Objek Contoh: Saya kemarin pergi ke Bogor. b. Keterangan Waktu + Subjek + Predikat + Objek Contoh: Kemarin saya pergi ke Bogor c. Subjek + Predikat + Keterangan Waktu + Objek Contoh: Saya pergi kemarin ke Bogor d. Subjek + Predikat + Objek + Keterangan Waktu 8

Contoh: Saya pergi ke Bogor kemarin. Berdasarkan keterangan di atas, bahwa terdapat persamaan pola kata keterangan waktu pada kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Persamaannya adalah terdapat dua pola keterangan waktu antara kedua bahasa tersebut yaitu: Subjek + Keterangan Waktu + Predikat + Objek atau Keterangan Waktu + Subjek + Predikat + Objek. Perbedaannya adalah dalam bahasa Indonesia terdapat satu pola kalimat lagi yang dapat digunakan untuk membuat kalimat yang mengandung unsur keterangan waktu. Kata keterangan waktu dapat diletakkan di akhir kalimat, sedangkan dalam kalimat bahasa Mandarin tidak dapat diletakkan di akhir kalimat dan setelah unsur predikat hanya dapat digunakan setelah dan sebelum unsur subjek. Atas dasar inilah penulis mencoba untuk membahas perbedaan tersebut dengan mengambil pokok bahasan Analisis Kontrastif Letak Kata Keterangan Waktu dalam Kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin pada Novel Putri Huan Zhu I karya Chiung Yao. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup yang telah penulis paparkan di atas, maka rumusan masalah di dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 9

1. Bagaimana persamaan letak kata keterangan waktu di dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada novel Putri Huan Zhu I? 2. Bagaimana perbedaan letak kata keterangan waktu di dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada novel Putri Huan Zhu I? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1.3.1 Tujuan Khusus 1. Mendeskripsikan persamaan letak kata keterangan waktu di dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada novel Putri Huan Zhu I. 2. Mendeskripsikan perbedaan letak kata keterangan waktu di dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada novel Putri Huan Zhu I. 1.3.2 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah agar pembaca atau peminat bahasa, serta mahasiswa/i yang sedang mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia mengetahui, memahami, persamaan 10

dan perbedaan letak kata keterangan waktu sehingga dalam penggunaannya di dalam menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin letak kata keterangan waktu baik dan benar menurut segi sintaksisnya. 1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dalam bidang linguistik/ kebahasaan, memperkaya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam kajian linguistik bidang sintaksis yang membicarakan struktur-struktur kalimat, klausa, dan frase, serta sebagai bahan referensi bagi orang lain yang ingin mengkaji lebih lanjut hal-hal mengenai kata keterangan waktu letaknya dalam kalimat baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Mandarin. Sehingga lebih memudahkan dalam menerjemahkan kalimat yang menggunakan kata keterangan waktu baik dalam kalimat bahasa Indonesia maupun sebaliknya. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai rujukan/ referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penulisan yang lebih mendalam di masa yang akan datang serta dapat 11

mengembangkan wawasan dan pengalaman, meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasikan ilmu linguistik yaitu kata keterangan waktu dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin baik untuk peneliti, pembaca, serta peminat bahasa. 1.5 Batasan Masalah Untuk menghindari penulisan yang rancu dan tetap terarah, maka penulis membatasi masalah dengan memberikan beberapa contoh-contoh kata keterangan waktu di dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Contoh kalimat yang menggunakan kata keterangan waktu dalam bahasa Indonesia diambil dari novel Putri Huan Zhu I karya Chiung Yao terjemahan. Sedangkan contoh kalimat bahasa Mandarinnya diambil dari novel Putri Huan Zhu I karya Chiung Yao. Perbedaan tersebut ditinjau dari letak kata keterangan waktu di dalam kalimat itu sendiri pada bahasa tulisan. Penulis akan membahas sebagian kecil persamaan dan perbedan kata keterangan waktu dari segi pola kalimat di dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Objek yang akan dibandingkan yaitu urutan kata dalam kalimat, dan letak kata keterangan waktu di dalam kalimatnya dengan menggunkan kajian sintaksis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 12