BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi terhadap budidaya ikan air tawar

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya pelaku yang terlibat khususnya bidang produksi membuat harga-harga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR...

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

IV. METODE PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

V. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR, BAGAN DAN PETA...

DAFTAR ISI Riko ArRasyid, 2014 potensi pengembangan budidaya karet (hevea brasiliensis) di kabupaten bandung barat

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

bio.unsoed.ac.id di alternatif usaha budidaya ikan air tawar. Pemeliharaan ikan di sungai memiliki BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA DI PERAIRAN MENGALIR

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia,

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Peluang Bisnis Perikanan Gurameh. Oleh: Aji Cahya Diputra NIM: Kelas: 11-S1-TI-08. Abstraksi

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

I. PENDAHULUAN. Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan

PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Faktor-faktor Penyebab Penurunan

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTARISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTARTABEL DAFTARGAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

tersebut dengan baik, karena materi bahan ajar noncetak berisi uraian yang sifatnya pendalaman dan pengayaan dari materi bahan ajar cetak.

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

Pada awal berdirinya pokdakan, usaha yang dilakukan oleh sebagian PERAN PENYULUH KLATEN PERKUAT MODAL USAHA POKDAKAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karekteristik Ikan Lele Dumbo

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF

PELUANG BISNIS ONLINE BUDIDAYA IKAN LELE TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

ANALISIS CABANG USAHATANI DAN SISTEM TATANIAGA PISANG TANDUK

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kranggan, Desa Banaran, Desa Nomporejo, Desa Karangsewu, Desa Pandowan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut, Indonesia mempunyai

Daftar Hasil Wawancara. Adapun daftar pertanyaan dan jawaban ata pertanyaan sebagai berikut:

F. Teknik Pengumpulan Data G. Definisi Oprasional H. Teknik Pengolahan Data I. Analisis Data J. Kerangka Pemikiran...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS. Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

I. PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia yakni sektor pertanian. Sektor pertanian. merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia karena

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)

Unsur-unsur subsistem agribisnis (usaha tani)

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Handajani H 1, Sri Dwi Hastuti 2 & Ganjar Adhy Wirawan 3 ABSTRAK PENDAHULUAN

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

: LATIF BERTY ISTIAJI NIP :

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PERIKANAN KABUPATEN KAMPAR

PELUANG USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMEH

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEMISKINAN 5.1 Kemiskinan di Desa Sitemu

Pematangan Gonad di kolam tanah

ANALISIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

Transkripsi:

113 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi terhadap budidaya ikan air tawar di Desa Selajambe di bagi kedalam dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor sosial. Dalam faktor fisik yang mempengaruhi budidaya ikan air tawar di Desa Selajambe yaitu iklim, geomorfologi, tanah dan hidrologi. Faktor fisik pertama yaitu iklim sangat mendukung dengan hasil Q 45% sesuai dengan nilai klasifikasi Schmidt Ferguson diantara 33,3 < Q < 60, maka klasifikasi tipe iklim di daerah penelitian adalah tipe iklim C, dengan sifat agak basah atau cocok untuk budidaya ikan air tawar. Faktor fisik kedua yaitu gemorfologi yang menunjukkan bentukan lahan yang landai sehingga cocok untuk budidaya ikan air tawar terutama dalam pembuatan kolam ikan. Untuk faktor fisik ketiga yaitu tanah di Desa Selajambe memiliki jenis tanah latosol yang sifat tanahnya yang mengandung lempung sehingga cocok untuk budidaya ikan karena tanah tersebut dapat dibentuk kolam dengan struktur kokoh yang menghindari terjadinya perembesan air kolam, tak hanya itu tanah tersebut mengandung mineral dan unsur hara yang baik untuk pertumbuhan ikan secara alami. Dan Faktor fisik keempat yaitu hidrologi Desa Selajambe memiliki dua sumber air yaitu sungai, dan mata air.

114 Pada faktor sosial yang mempengaruhi budidaya ikan air tawar di Desa Selajambe adalah mata pencaharian, pendidikan dan kepadatan penduduk. Untuk mata pencaharian utama sebagai peternak ikan sedikit dibandingkan dengan mata pencaharian peternak sampingan. Untuk pendidikan peternak ikan relative masih rendah karena pendidikan tertinggi hanya sampai SMA sebesar 20,8%. Untuk jumlah penduduk dan kepadatan penduduk, termasuk dalam daerah yang kurang padat, karena kepadatan penduduknya kurang lebih 54,2 jiwa/km 2. Jadi masih banyak peluang untuk ikut dalam budidaya ikan air tawar tersebut baik mata pencaharian utama ataupun sampingan. 2. Pola budidaya ikan air tawar di Desa Selajambe di bagi kedalam tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Pada input terdapat modal, bibit, dan tenaga kerja. Untuk modal budidaya ikan di Desa Selajambe sebagian besar 57% dengan jumlah modal kurang dari Rp.1.000.000,00. Untuk modal sebagian besar yang dikeluarkan untuk budidaya ikan mereka peroleh dari 59% milik sendiri. Untuk bibit ikan Nila, Koi, Lele, Baster, Bawal, dan Baung mereka mendapatkannya sebagian besar diperoleh dari peternak ikan sebesar 53,1%. Untuk tenaga kerja terdapat tenaga kerja tetap dan musiman. Pada tahapan proses yaitu kegiatan pemijahan, pembesaran, pakan dan pencegahan hama. Untuk kegiatan pemijahan terdapat seleksi induk, pemberokan induk, pemijahan, penyuntikan, pembuatanh larutan sperma, pengeluaran telur dan fertilisasi. Pada pembesaran, Desa Selajambe membudidayakan ikan dengan ukuran ikan mulai dari 1-2cm, dan belo yang berkisar 2-3cm, 3-5cm, 4-6cm, 5-7cm, 10-12cm, ukuran tersebut berlaku

115 untuk nila, koi, baster, lele, bawal dan baung. Untuk pakan berjumlah sebagian besar peternak ikan memakai pakan yang instan yaitu dengan menggunakan pelet atau dedak sebesar 53%. Untuk pencegahan hama peternak ikan memiliki beberapa strategi seperti pemberian minyak tanah pada kolam, garam pada sisi kolam, pemagaran, memberikan daun-daunan dan pemagaran kolam. Pada tahapan output yaitu panen, pemasaran, dan keutungan. Untuk hasil panen yang diperoleh peternak ikan berbeda-beda pada setiap tahunnya sebagian kecil 4-5 kali panen sebesar 31%. Untuk pemasaran sebagian besar ke wilayah setempat berjumlah 51%. Untuk keuntungan, hasil dari penjualan kurang dari setengahnya yaitu Rp.2.600.000,00 3.000.000,00 sebesar 37%. 3. Kondisi sosial ekonomi di Desa Selajambe di lihat dari Pendapatan, Kepemilikan Lahan, dan Kepemilikan Barang. Untuk pendapatan peternak ikan di Desa Selajambe dengan perolehan pendapatan tergolong rendah (Rp. 1.000.000,00 Rp.5.000.000,00/bulan) sebanyak 28 peternak ikan; perolehan pendapatan tergolong sedang (Rp.5.100.000,00 Rp.10.000.000,00/bulan) sebanyak 9 peternak ikan; perolehan pendapatan tergolong besar (>Rp.11.000.000,00/bulan) sebanyak 12 peternak ikan; Untuk kepemilikan lahan kolam ikan di Desa Selajambe dengan status kepemilikan kolam milik sendiri 46 peternak ikan dan dengan kepemilikan kolam dengan status menyewa 3 peternak ikan. Untuk kepemilikan barang, kondisi rumah yang mereka tinggali yaitu kondisi rumah yang permanen sebesar 47 peternak ikan dan kondisi rumah yang semi permanen 2 peternak ikan dengan status rumah

116 milik sendiri 41 peternak ikan, sewa 3 peternak ikan, dan lain-lain (tinggal bersama saudara atau keluarga) 5 peternak ikan. B. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang terletak di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, maka penulis memberikan rekomendasi yang mudah-mudahan bermanfaat. Rekomendasi tersebut adlah sebagai berikut: 1. Bagi Pemerintah daerah setempat perlu mempertahankan dan meningkatkan eksistensi budidaya ikan air tawar yang sudah ada sejak dulu agar dapat terus berkembang. Mengingat besarnya peluang untuk pengembangan usaha budidaya ikan air tawar yang dilihat dari potensi geografis yaitu cocok dan berpotensial. Disamping itu, pemerintah hendaknya mendukung budidaya ikan air tawar dengan memberikan penyuluhan dan strategi pemasaran kepada para peternak ikan, menyediakan sarana dan prasarana untuk peternak ikan dalam menjual hasil panen (agar peternak ikan menjual langsung kepada konsumen), dan memberikan batuan modal berupa pinjaman dana, bibit, ataupun peralatan yang terkait untuk kemajuan budidaya ikan tersebut 2. Bagi masyarakat setempat, bahwa usaha budidaya ikan dapat menjadi mata pencaharian utama maupun sampingan dengan mendapatkan hasil keuntungan yang sangat besar, apabila status kepemilikan lahan kolam ikan milik sendiri. 3. Bagi masyarakat setempat, peternak ikan di Desa Selajambe diharapkan dapat menerima masukan untuk mengoptimalkan usaha budidaya ikan yang

117 memiliki keuntungan yang lebih besar. Terlebih dalam hal pemasaran untuk tidak tergantung kepada tengkulak. 4. Penelitian ini hanya meneliti budidaya ikan air tawar di Desa Selajambe, maka bagi para peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar pengembangan dalam bidang pertanian yaitu budidaya ikan air tawar.