Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hal ini karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yang dimiliki oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ekonomi Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN B. LAPORAN LABA/RUGI a. Unsur Laporan Laba/Rugi

LAPORAN KEUANGAN BANK

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Manajemen Keuangan. Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks. Septiani Juniarti, SE.MM.

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

KD 5.7. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

LAMPIRAN A. 1.1 Data Responden. : Irwan Syafrudin. : Tax Accounting Manager. 1.2 Hasil Wawancara

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

30 Juni 31 Desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntan Indonesia (Revisi 2015) mengatakan bahwa : keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para

JUMLAH AKTIVA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Catatan 31 Maret Maret 2010

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS KINERJA KEUANGAN PT PLN (PERSERO) Henny Dwijayani

7 BAB LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL. Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT GARUDA METALINDO Tbk

Laporan Keuangan: Neraca

BAB II BAHAN RUJUKAN

Contoh laporan keuangan koperasi

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penerapan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan pada PT. LMI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

BAB II BAHAN RUJUKAN

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

Transkripsi:

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus Arniati, Ditta Viviane Politeknik Batam Jl. Parkway, Batam Center, Kepulauan Riau Abstrak Format laporan keuangan perusahaan berbeda-beda, tergantung jenis usaha perusahaan.jenis usaha jasa akan berbeda dengan jenis usaha daganga atau produksi. sebagai perusahaan pemasok tenaga kerja, adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha jasa. Perusahaan telah memiliki laporan keuangan sebelumnya akan tetapi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan tidak dapat menjelaskan kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya, karena laporan keuangan yang ada belum sesuai dengan standar yang seharusnya. Dalam makalah ini, mahasiswa membantu memberikan solusi kepada perusahaan dengan merancang suatu bentuk laporan keuangan yang baik untuk digunakan perusahaan sesuai standar akuntansi keuangan (SAK). Diharapkan perancangan bentuk laporan keuangan ini akan membantu perusahaan untuk mampu membuat laporan keuangan dengan lebih baik. Kata Kunci : Tugas Akhir, akuntansi, laporan keuangan 1. Pendahuluan Pengerjaan tugas akhir untuk pendidikan diploma akuntansi di Politeknik Batam didahului dengan magang diperusahaan. Hasil dari kegiatan selama magang adalah identifikasi permasalahan di perusahaan. Mahasiswa diharapkan mampu membawa permasalahan itu ke dosen pembimbing dan dibantu penyelesaiannya. Permasalahan perusahaan dibidang akuntansi yang sering diselesaikan antara lain bagaimana perlakuan akuntansi perusahaan dan bagaimana praktik yang seharusnya sesuai prinsip yang berterima umum (PABU). adalah salah satu perusahaan tempat magang mahasiswa, perusahaan ini bergerak di bidang Manpower Supply (pemasok tenaga kerja), kegiatan usahanya adalah menyediakan tenaga kerja dengan berbagai pilihan staf permanen atau pun staf kontrak. Kegiatan usaha ini sekarang sedang menjamur di kota Batam. Tata kelola perusahaan dan sistem pengelolaan dan pembuatan laporan keuangan usaha ini biasanya masih sangat sederhana. Begitu pula halnya dengan yang baru berdiri tahun 2007, dan mempunyai laporan keuangan yang tidak sesuai dengan standar akuntansi. Penyajian laporan keuangan menjadi hal yang sangat penting karena laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh perusahaan serta dapat digunakan untuk membantu para pemakai laporan keuangan dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan akan membawa dampak buruk bagi perusahaan dan bagi para pemakai laporan keuangan. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ingin di jawab dari permasalahan di atas adalah untuk mengetahui bagaimana format laporan keuangan PT Prakasa Wyra Surya dan untuk mengetahui bagaimana format laporan keuangan yang sesuai dengan SAK. 3. Tinjauan Pustaka Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan [1]. Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu [5]. Pengertian laporan keuangan lainnya, laporan keuangan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri [4]. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan definisi laporan keuangan dari tiga sumber diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

pencatatan mengenai keadaan keuangan perusahaan pada suatu tahun buku yang bersangkutan yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan bagi pihakpihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan, mulai dari investor atau calon investor, kreditor, pemegang saham, pelanggan, pemerintah, karyawan, masyarakat sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Informasi yang ada dalam laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu untuk memenuhi kebutuhan pemakainya. Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam efektivitas pengambilan keputusan ekonomi. Ada empat karakteristik kualitatif informasi akuntansi [6], yaitu: 1) Dapat dipahami Bisa dipahami mengacu kepada pemakai laporan keuangan yang umum, tidak mengacu kepada sekelompok orang yang khusus. 2) Relevan Informasi yang relevan bisa membantu pemakai informasi untuk membentuk harapan atau kesimpulan mengenai hasil pada masa lalu, sekarang, dan masa mendatang. 3) Andal (reliable) Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4) Dapat dibandingkan Laporan keuangan harus dapat digunakan oleh pemakainya untuk membandingkan kinerja suatu perusahaan tertentu dari periode ke periode dan membandingkan kinerja antara suatu perusahaan dan perusahaan lainnya pada periode yang sama. Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua metode sebagai berikut [6]: a) Metode tahap tunggal (single-step) Dalam laporan laba singe-step, hanya terdapat satu kelompok pendapatan dan untung, dan satu kelompok biaya dan rugi. Cara ini disebut tahap tunggal, sebab hanya terdapat satu kali pengurangan untuk memperoleh laba dari aktivitas normal, tanpa memisahkan antara operasi utama dan operasi bukan utama. b) Metode tahap banyak (multiple-step) Dalam laporan laba multiple-step, laba diklasifikasikan ke dalam beberapa subtotal yang mencerminkan tingkat profitabilitas yang berbeda-beda. Laba operasi utama dipisahkan dari laba bukan operasi utama. Pendapatan dan biaya operasi utama dipisahkan dari pendapatan dan biaya bukan operasi utama. Untung dan rugi dikelompokkan dalam pos bukan operasi utama. Format pelaporan neraca dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu [2]: a) Bentuk rekening (skontro), dalam bentuk ini, aktiva disajikan pada sisi kiri, sedangkan utang dan modal pada sisi kanan. b) Bentuk laporan (stafel), pada bentuk ini, aktiva, utang, dan modal disajikan secara vertikal. Aktiva dilaporkan paling atas, modal dilaporkan paling bawah, dan utang dilaporkan di tengah-tengah antara aktiva dan modal. 4. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang dilakukan meliputi cara pengumpulan data dan analisa data. Cara pengumpulan data yaitu melalui observasi ke perusahaan dan bagian yang terkait yaitu bagian akuntansi perusahaan yang dilakukan selama masa mahasiswa magang di perusahaan tersebut. Observasi yang dilakukan mahasiswa adalah dengan mengamati secara langsung praktik pembuatan laporan keuangan dan format laporan yang digunakan. Cara pengumpulan data yang kedua adalah dengan melakukan wawancara ke pihak yang terkait dengan pembuatan laporan keuangan ini, seperti wawancara kepada staf bagian akuntansi dan wawancara kepada direktur sebagai pemakai laporan keuangan. Wawancara dilakukan secara langsung kepada usernya dengan terlebih dahulu membuat beberapa daftar pertanyaan yang berhubungan dengan proses pembuatan laporan keuangan. Metode analisa data dilakukan dengan cara membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan cara pembuatan dan format laporan keuangan yang biasa digunakan seperti membaca standar akuntansi keuangan, atau buku-buku yang berhubungan dengan pembuatan laporan keuangan. Serta memahami praktik-praktik yang lazim digunakan oleh perusahaan. Selanjutnya dibuat suatu analisis yang membedakan laporan keuangan yang dibuat perusahaan dengan laporan keuangan yang seharusnya dibuat. 5. Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan yang dibuat perusahaan dengan laporan keuangan hasil perancangan yang disesuaikan dengan PSAK (IAI, 2009). Laporan keuangan yang disajikan meliputi laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas [7]. a. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi disusun untuk menyajikan kinerja keuangan perusahaan dalam kemampuannya untuk

memperoleh laba (profitabilitas) selama satu periode. Oleh karena itu, laporan laba rugi dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui hasil bersih atau laba yang didapat perusahaan selama suatu periode. Dalam laporan laba rugi PT Prakasa Wira Surya terdapat beberapa istilah dalam laporan keuangan yang tidak lazim digunakan seperti, komponen pendapatan ditulis dengan invoice bulan Desember. Hal seperti ini tidak lazim digunakan dalam pembuatan laporan keuangan dan tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang ada. Pada laporan keuangan tidak terdapat judul laporan berupa nama perusahaan, jenis laporan dan periode laporan. Sehingga menyalahi standar yang seharusnya dibuat. Berikut adalah tabel rancangan format laporan keuangn untuk memperbaiki form laporan keuangan perusahaan yang sudah ada: Tabel 1. Rancangan Format Laporan Laba Rugi Menurut PSAK Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 Pendapatan Pendapatan 143.303.033 Biaya-biaya Biaya Gaji Karyawan Recuirement 118.502.129 Biaya Jamsostek 4.745.856 Biaya Medical 3.340.000 Biaya Depresiasi Mobil 1.700.000 Biaya Depresiasi Motor 250.000 Biaya Depresiasi Komputer 500.000 Biaya Telepon 528.475 Biaya Speedy 200.000 Biaya Sewa Gedung 2.460.000 Biaya Transportasi 300.000 Biaya Operasional Disnaker 2.000.000 Biaya Gaji Karyawan 3.900.000 Biaya Tunjangan Rumah 200.000 Biaya Cathering 252.000 Biaya Alat Tulis Kantor 200.000 Biaya Bunga 466.666 Biaya Pajak Pph 21 Karyawan 2.297.503 Total Biaya 141.842.629 Laba Bersih 1.460.404 Sumber: PSAK dan konvensi (telah diolah kembali) Penyajian format laporan laba rugi pada PT Prakasa Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, tetapi metode penyajian laporan laba rugi telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku yaitu menggunakan single step. Format laporan laba rugi yang belum sesuai dengan PSAK yang berlaku yaitu, akun invoice yang tergolong kedalam akun pendapatan tidak digolongkan sebagaimana mestinya. PT Prakasa Wyra Surya menghitung biaya depresiasi dari setiap aktiva tetap yang dimiliki namun akun biaya depresiasi dimasukkan ke dalam laporan neraca bukan laporan laba rugi, karena biaya depresiasi tidak dimasukkan kedalam laporan laba rugi, laba bersih yang ada pada PT Praksa Wyra Surya lebih besar dari yang seharusnya. b. Laporan Perubahan Ekuitas Penyajian format laporan laporan perubahan ekuitas pada secara umum belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, hanya penggunaan mata uang pelaporan saja yang telah sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Format laporan seperti nama perusahaan, cakupan laporan keuangan apakah mencakup satu entitas atau beberapa entitas, dan tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan tidak disajikan pada laporan perubahan ekuitas PT Prakasa Wyra Surya. Format laporan perubahan ekuitas yang tidak sesuai selanjutnya adalah komponen laporan perubahan ekuitas pada yang masih menganut laporan perubahan ekuitas untuk perusahaan perorangan, yaitu dengan memunculkan komponen prive. Tabel 2. Rancangan Format Laporan Perubahan Ekuitas Menurut PSAK Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 Modal Saldo Laba Jumlah Saldo Awal 200.000.000 5.000.000 205.000.000 Laba Bersih Periode Berjalan 1.460.404 1.460.404 Saldo Akhir 200.000.000 6.460.404 206.460.404 Sumber: PSAK dan Konvensi (telah diolah kembali) c. Neraca Neraca disusun untuk menggambarkan kinerja perusahaaan selama periode akuntansi tertentu. Komponen neraca yang dibuat oleh PT Prakasa Wyra Surya adalah kas, piutang, biaya sewa, aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban, dan ekuitas (modal). Pada praktiknya, laporan neraca yang disajikan oleh berbentuk stafel. Dalam laporan neraca stafel ini, format laporan disajikan secara vertikal. Aktiva dilaporkan paling atas, ekuitas dilaporkan paling bawah, dan kewajiban di tengahtengah antara aktiva dan ekuitas. Berikut ini adalah rancangan format neraca yang disajikan sesuai SAK.

Tabel 3. Rancangan Format Neraca Menurut PSAK Neraca Per 31 Desember 2009 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 4.902.841 Bank 85.592.200 Piutang usaha 173.622.753 Piutang karyawan 1.000.000 Sewa dibayar di muka 1.000.000 Total Aktiva Lancar 266.117.794 Aktiva Tetap Mobil 204.000.000 Akumulasi depresiasi mobil (1.700.000) 202.300.000 Motor 15.000.000 Akumulasi depresiasi motor (250.000) 14.750.000 Komputer 30.000.000 Akumulasi depresiasi komputer (500.000) 29.500.000 Total Aktiva Tetap 246.550.000 Total Aktiva 512.667.794 PASIVA Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Utang gaji karyawan 13.104.343,00 Utang medical 30.429.788,00 Utang jamsostek 13.539.648,00 Utang pajak 5.223.208,18 Utang bank 20.000.000,00 Total Kewajiban Jangka Pendek 82.296.987 Kewajiban Jangka Panjang Toyota 204.000.000 FIF 15.000.000 Total Kewajiban Jangka Panjang 219.000.000 Total Kewajiban 301.296.987 Ekuitas Modal saham biasa 208.910.402 Laba ditahan 2.460.403 Total Ekuitas 211.370.806 Total Pasiva 512.667.794 Sumber: PSAK dan Konvensi (telah diolah kembali) Penyajian format laporan neraca pada PT Prakasa Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, akan tetapi ada beberapa akun yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku yaitu akun kewajiban jangka panjang. Format neraca yang belum sesuai dengan PSAK yang berlaku yaitu terletak pada kelompok akun kas, piutang, aktiva (biaya sewa dimuka) itu semua tergolong ke dalam aktiva lancar karena sifatnya likuid. Biaya sewa dimuka seharusnya diganti dengan akun sewa dibayar di muka, karena penyusunan neraca menggunakan pendekatan neraca. Kesalahan selanjutnya adalah penggolongan komputer yang termasuk ke dalam kelompok aktiva lancar pada PT Prakasa Wyra Surya, seharusnya komputer itu dikelompokkan ke dalam kelompok aktiva tetap. Pada kelompok aktiva tetap, terdapat akun biaya depresiasi, seharusnya akun tersebut terdapat dalam laporan laba rugi. Dalam laporan neraca seharusnya adalah akun akumulasi depresiasi. Format laporan neraca seperti nama perusahaan, cakupan laporan keuangan apakah mencakup satu entitas atau beberapa entitas, dan tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan tidak disajikan pada laporan neraca. Format neraca yang tidak sesuai lainnya adalah Aktiva lancar Pada tidak disajikan menurut urutan likuiditasnya. Aktiva tetap pada tidak disajikan dengan urutan yang paling tetap (paling panjang umurnya). Kewajiban jangka pendek tidak disajikan menurut urutan jatuh temponya. d. Laporan Arus kas Laporan arus kas disusun untuk menyajikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode, serta untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas pada disusun satu tahun sekali, yakni pada akhir tahun setiap tanggal 31 Desember. Berikut ini adalah rancangan format laporan arus kas yang sesuai dengan SAK. Tabel 4. Perancangan Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 Arus kas dari aktivitas operasi Laba Bersih 1.460.403 Penyesuaian: Depresiasi 200.000 Kenaikan utang pajak 50.000 Kenaikan piutang dagang (200.000) Penurunan utang dagang (200.000) Arus kas bersih dari aktivitas opera 1.310.403 Arus kas dari aktivitas investasi Dari pelepasan peralatan kantor 500.000 Arus kas dari aktivitas investasi 500.000

Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari pinjaman jangka panjang 1.500.000 Arus kas dari aktivitas pendanaan 1.500.000 Kenaikan (Penurunan) Kas dan setara kas 3.310.403 Kas dan setara kas pada awal tahun 1.592.437 Kas dan setara kas pada akhir tahun 4.902.841 Sumber: PSAK [3] dan Konvensi (telah diolah kembali) Penyajian format laporan arus kas pada PT Prakasa standar akuntansi keuangan yang berlaku, akan tetapi komponen yang terdapat pada aktivitas pendanaan telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Sedangkan format laporan arus kas yang belum sesuai dengan SAK yaitu, akun depresiasi yang dimasukkan kedalam aktivitas investasi. Format laporan arus kas seperti nama perusahaan, cakupan laporan keuangan apakah mencakup satu entitas atau beberapa entitas, dan tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan tidak disajikan pada laporan arus kas. 6. Penutup Pada bagaian akhir dari penyusunan suatu tugas akhir, dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran untuk perusahaan. Kesimpulan dari mengenai perancangan format laporan keuangan pada PT Prakasa Wyra Surya diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Penyajian format laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan arus kas pada PT Prakasa Wyra Surya secara umum belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Kesalahan yang terjadi adalah semua laporan keuangan dibuat tidak menggunakan judul sesuai dengan standar. Terdapat beberapa akun yang salah penamaan dan salah penempatan, seperti akun biaya depresiasi yang seharusnya di laba rugi tapi ditempatkan di neraca. 2) Kesalahan dalam penyusunan format laporan keuangan dapat menyebabkan nilai yang tertera pada laporan keuangan lebih tinggi atau lebih rendah dari yang seharusnya. 3) Perancangan format baru dengan melanjutkan bentuk laporan yang suda hada hanya isinya yang disesuaikan dengan PSAK dan mengikuti praktik yang lazim. Yaitu Laporan laba rugi menggunakan format single step, neraca menggunakan format stafle, dan laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung. Saran yang berhubungan dengan format laporan keuangan yang disajikan pada PT Prakasa Wyra Surya antara lain: 1) Dalam penyajian format laporan keuangan pada, baik itu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas seharusnya menyajikan nama perusahaan, cakupan laporan keuangan apakah mencakup satu entitas atau beberapa entitas, dan tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan pada. 2) Sebaiknya penyusunan format laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas mengikuti standar akuntansi keuangan yang berlaku. 3) Sebaiknya accounting dari PT Prakasa Wyra Surya diberi training yang berkaitan dengan format laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, agar dalam penyusunan laporan keuangan tidak terjadi kesalahan yang dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. 7. Daftar Pustaka [1] Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. [2] Harnanto. (2004). Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: BPFE. [3] Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. PSAK Nomor 01 Nomor 02, Nomor 04, Nomor 14, Nomor 15, Nomor 19, Nomor 21, Nomor 23, Nomor 25, Nomor 26, Nomor 31, Nomor 40, Nomor 46, Nomor 50, Nomor 56, Nomor 57. Jakarta: Salemba Empat. [4] Mamduh, M. Hanafi., & Halim, Abdul. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Akademik Manajemen Perusahaan YKPN. [5] Martono., & Harjito, Agus. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. [6] Sugiri, Slamet. (2005). Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: Akademik Manajemen Perusahaan YKPN. [7] Viviane, Ditta. (2010). Analisis Format Laporan Keuangan Pada, Tugas Akhir Politeknik Batam.