ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
Pertumbuhan Penduduk. Oleh : Yudha Tri Pradana / XI-IPS-1 / 31 SMAN 1 MANYAR

ANTROPOSFER GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK

Analisis Proyeksi Penduduk Jambi Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia

Antroposfer GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK D. RUMUS-RUMUS KUANTITAS PENDUDUK ANTROPOSFER

BAB 7: GEOGRAFI ANTROPOSFER

ANALISA HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 DAN IMPLIKASI KEPENDUDUKAN DI PROVINSI BENGKULU

LATIHAN ANALISIS KEPENDUDUKAN

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

Demografi formal = Demografi murni. Sumber data Sekunder. Pengambilan Data Penduduk. Registrasi Survai

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN, KOMPOSISI, SERTA PERSEBARAN DAN MIGRASI PENDUDUK

MAKALAH Konsep Kependudukan di Indonesia

FERTILITAS RUMUS DAN FAKTOR

Di Unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud

UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI

fertilitas, mortalitas dan migrasi Kependudukan semester

Beberapa Konsep Dasar Kependudukan Terkait dengan Kerjasama Pendidikan Kependudukan

UKURAN MORTALITAS. Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes Dept. Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

ASPEK KEPENDUDUKAN IV

Fertilitas. Andri Wijanarko,SE,ME.

UKURAN FERTILITAS. Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes Departemen Biostatistika dankependudukan FKM - Unair

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau

MASALAH PENDUDUK DIPENGARUHI PERKEMBANGAN PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK DAMPAK KEPENDUDUKAN TERHADAP PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTEMUAN 8 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

KATA PENGANTAR. Singaraja, Oktober Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

D x k. Angka ini berarti bahwa pada periode tahun 1975, setiap 1000 penduduk 16,9 kematian.

Jumlah Penduduk A. Kelahiran 1. Fertilitas CBR = L/P x Angka Kelahiran Umum GFR= L/W x Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu

MORTALITAS & MORBIDITAS

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ASPEK-ASPEK KEPENDUDUKAN

Universitas Gadjah Mada

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan:

SOSIOSFIR. Sosiosfir. Sosiosfir dan Kesehatan. Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan dan penghidupan masyarakat baik materil maupun spiritual yang

MODUL ONLINE INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

1. Masalah Jumlah Penduduk

K A T A P E N G A N T A R

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari

MORTALITAS (KEMATIAN)

PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG

Mortalitas (Kematian)

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk indonesia Menurut Pulau Tahun 1930, 1961, 1971, 1980, dan 1990 (juta)

Agustina Bidarti, S.P., M.Si. Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Padahal sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. NAMA SEKOLAH : MA PPMI Assalaam Sukoharjo MATA PELAJARAN : Geografi

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M

Sumber: Kompas, 2 Februari 2008 Gambar 2.1 Penduduk merupakan komponen penting dalam suatu negara yang bersifat dinamis.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

CARA PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDUDUK. mencatat peristiwa peristiwa penting yang berhubungandengan kehidupan maka

SOSIOSFIR. Sosiosfir. Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar.

Pengukuran dalam Demografi

Analisis Parameter Kependudukan menurut Kabupaten/Kota Oleh : Risma Mulia

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

Pertumbuhan Populasi. Aritmetik (Arithmetic growth) Geometrik (Geometric growth) Eksponensial (Exponential Growth)

5. FERTILITAS (KELAHIRAN)

Deskripsi Singkat Topik :


BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN SUMBER DATA

STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI. Standarisasi Ukuran RATE 11/30/2013. Rate sering digunakan utk mgbrkan kejadian (dlm demografi; epidemiologi)

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

Pertumbuhan Penduduk Di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau ABSTRAK

PERTEMUAN 6 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

PERTEMUAN 12 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perhitungan Jumlah Penduduk

BONUS DEMOGRAFI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh fertilitas diukur dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi yang lahir hidup. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara


BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran

PROYEKSI PENDUDUK KOTA BANDUNG Nugraha Setiawan

Data Penduduk Kabupaten Murung Raya 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA

Visi Indonesia 2030: Tinjauan Upaya Pencapaian dari Aspek Dinamika Kependudukan

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

PROYEKSI PENDUDUK KOTA SURAKARTA BERDASARKAN METODE LANGSUNG DAN METODE TIDAK LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

(S.5) SIMULASI PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA DENGAN ASUMSI TFR NAIK DAN TURUN Yayat Karyana


DINAMIKA ANTROPOSFER

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PEKERJA WANITA SEKTOR INFORMAL KABUPATEN MOJOKERTO

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

KOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA

Transkripsi:

KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI ASPEK KEPENDUDUKAN III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami perhitungan angka kelahiran. 2. Memahami perhitungan angka kematian. 3. Memahami komposisi penduduk. 4. Memahami transisi demografi.. Menghitung Angka Kelahiran Pada bagian ini, akan dijelaskan beberapa rumus dalam menghitung angka kelahiran. 1. Angka Kelahiran Kasar Angka kelahiran kasar atau CBR (Crude Birth Rate) adalah jumlah kelahiran hidup dari 1.000 penduduk dalam satu tahun. CBR = penduduk 1.000 Keterangan: CBR < 20 : rendah 20 30 : sedang >30 : tinggi 1

Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk negara X sebanyak 20 juta jiwa. Kelahiran selama tahun tersebut sebanyak 800.000 jiwa. Berapakah CBR penduduk pada tahun tersebut? CBR = penduduk 1.000 800.000 20.000.000 =40 Artinya, pada tahun 2016 setiap 1.000 penduduk lahir 40 bayi. 2. Angka Kelahiran Menurut Umur Angka kelahiran menurut umur atau ASFR/ASBR (Age Specific Fertility/Birth Rate) adalah jumlah kelahiran hidup dari 1.000 wanita usia tertentu dalam satu tahun. ASFR / ASBR = wanita(usiatertentu) Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 wanita usia 20 24 sebanyak 2.500.000 jiwa dari kelompok terlahir 125.000 bayi. Berapa ASFR/ASBR pada tahun tersebut? ASFR / ASBR = 125.000 2.500.000 =50 wanita(usiatertentu) Artinya, pada tahun 2016 setiap 1.000 wanita usia 20 24 tahun lahir 50 bayi. 2

3. Angka Kelahiran Umum Angka kelahiran umum atau GFR (General Fertility Rate) adalah jumlah kelahiran dari 1.000 wanita usia reproduksi (15 44 tahun) dalam satu tahun. GFR = wanita(usia15 44tahun) Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk negara X sebanyak 20 juta jiwa. Jumlah wanita usia reproduksi sebanyak 4 juta jiwa. Jumlah kelahiran selama tahun tersebut sebanyak 800.000 jiwa. Berapakah GFR pada tahun tersebut? GFR = wanita(usia15 44tahun) 800.000 20.000.000 =200 Artinya, pada tahun 2016 setiap 1.000 wanita usia reproduksi (15 44 tahun) lahir 200 bayi. M. Menghitung Kematian Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa rumus dalam menghitung angka kematian. 1. Angka Kematian Kasar Angka kematian kasar atau CDR (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian dari 1.000 penduduk dalam satu tahun. CDR = penduduk 1.000 CDR < 10 : rendah 10 20 : sedang >20 : tinggi 3

Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk Negara X adalah 20 juta jiwa. Selama satu tahun jumlah penduduk meninggal adalah 400.000 jiwa. Berapakah CDR ada tahun tersebut? CDR = 400.000 20.000.000 =20 Artinya, tiap 1.000 penduduk pada tahun 2016 terdapat 20 orang penduduk yang meninggal. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur atau ASDR (Age Specific Death Rate) adalah jumlah kematian dari 1.000 penduduk usia tertentu dalam satu tahun. ASDR = penduduk (usia tertentu) Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk Negara X yang berumur 55 60 tahun adalah 5 juta jiwa. Dari kelompok tersebut tercatat angka kematian 200.000. Berapa ASDR pada tahun tersebut? ASDR = 200.000 5.000.000 =40 Artinya, tiap 1.000 penduduk umur 55-60 tahun mati 40 orang pada tahun 2016. 3. Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi atau IMR (Infant Mortality Rate) adalah jumlah kematian bayi dari 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun. IMR = M<1tahun 4

Contoh Soal Dari 800.000 kelahiran terdapat 100.000 bayi meninggal. Berapakah angka IMR-nya? IMR = 100.000 800.000 =125 Artinya, tiap 1.000 kelahiran bayi terdapat 125 bayi yang meninggal dalam satu tahun. Besar atau kecilnya angka kematian bayi (IMR) dipengaruhi oleh beberapa hal berikut. a. Tingkat kesehatan ibu. b. Tingkat pendapatan (kehidupan sosial ekonomi). c. Sanitasi lingkungan (kesehatan lingkungan). N. Komposisi Penduduk Komposisi penduduk adalah susunan penduduk atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu atau karakteristik yang sama, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, mata pencarian, tempat tinggal, agama, dan status perkawinan. Berikut akan dijelaskan satu per satu dari hal tersebut. 1. Komposisi Penduduk Menurut Struktur Umur Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian. a. Struktur umur muda apabila kelompok usia muda (< 15 tahun) adalah 35 % b. Struktur umur tua apabila kelompok umur muda (< 15 tahun) adalah < 15 %. c. Komposisi penduduk muda (usia muda > usia tua) membutuhkan lapangan kerja yang banyak. d. Bagi perencanaan pembangunan, komposisi menurut umur dapat digunakan untuk mengetahui: 1) kelompok usia nonproduktif (0 14 tahun) dan > 64 tahun; 2) kelompok usia produktif (19 64 tahun); 3) proporsi wanita usia subur; 4) rasio ketergantungan/beban tanggungan. 5

Rasio ketergantungan atau dependency ratio adalah perbandingan jumlah penduduk nonproduktif dan produktif. Rasio ketergantungan= Jumlah penduduk nonproduktif 100 Jumlah penduduk produktif Keterangan: Nonproduktif : 0 14 tahun dan > 64 tahun Produktif : 15 64 tahun Contoh Soal Dari 20 juta jiwa penduduk negara X yang berusia: 0 14 tahun adalah 10 juta jiwa 15 64 tahun adalah 8 juta jiwa > 64 tahun adalah 2 juta jiwa Berapakah rasio ketergantungan di negara X? Rasio ketergantungan = Jumlah penduduk nonproduktif 100 Jumlah penduduk produktif = 10.000.000+2.000.000 100=150 8.000.000 Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban 150 penduduk nonproduktif. Rasio ketergantungan menunjukkan kondisi ekonomi suatu negara, tergolong negara maju atau berkembang. 2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Komposisi ini dapat digunakan untuk mengetahui sex ratio atau nisbah jenis kelamin. Artinya, perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan. Sex ratio = laki -laki perempuan 100 6

Contoh Soal Berdasarkan sensus penduduk DKI Jakarta tahun 2010, penduduk laki-laki sebanyak 4.650.000 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 5 juta jiwa. Berapa sex ratio DKI Jakata pada tahun 2010 tersebut? Sex ratio = laki -laki perempuan 100 = 4.650.000 5.000.000 100=93 Artinya, setiap 100 penduduk perempuan terdapat 93 penduduk laki-laki. Apabila sex ratio kurang dari 100, artinya nilai sex ratio rendah. Hal ini akan menyebabkan hal berikut. a. Poligami. b. Angka kelahiran tinggi. c. Rasio ketergantungan tinggi. 3. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Komposisi ini dapat digunakan untuk mengetahui hal berikut. a. Penggolongan jenis pekerjaan. b. Persebaran jenis pekerjaan. c. Peningkatan penghasilan pekerja. d. Menciptakan lapangan pekerjaan. 4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencarian Komposisi ini digunakan untuk menyelenggarakan jenis penduduk tertentu guna meningkatkan keterampilan. 5. Komposisi Penduduk Menurut Tempat Tinggal Komposisi ini dapat digunakan untuk hal berikut. a. Menggambarkan persebaran penduduk. b. Mengetahui kepadatan penduduk. c. Menentukan jumlah fasilitas dan sarana. 7

6. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Komposisi ini dapat digunakan untuk menggambarkan piramida penduduk. O. Transisi Demografi Transisi demografi adalah turunnya tingkat kelahiran dan kematian secara bertahap dari tingkat yang tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Kelompok Tahap Kelahiran Kematian Pertumbuhan Alami I Stasioner tinggi Tinggi Tinggi Nol II Awal perkembangan Tinggi Menurun ambat III Akhir perkembangan Menurun Menurun lebih cepat daripada kelahiran Cepat IV Stasioner rendah Rendah Rendah Nol V Menurun Rendah ebih tinggi daripada Negatif kelahiran Kondisi penduduk Indonesia berada pada tahap awal perkembangan. 8