PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan dan Pengolahan Pupuk Organik Dari Limbah Tanaman Jagung Dan Kulit Coklat

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang tidak baik bagi manusia. Tumpukan sampah. tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan pencemaran, penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. Penampungan Sampah Sementara (TPS) untuk selanjutnya dibuang ke. yang muncul berkepanjangan antara pemerintah daerah dan masyarakat

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG BARANGAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK CAIR

Lampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BAGI KELOMPOK TANI DESA KARTAMA PEKANBARU

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

BAB I PENDAHULUAN. limbah, mulai dari limbah industri makanan hingga industri furnitur yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

PEMANFAATAN KOTORAN KAMBING PADA BUDIDAYA TANAMAN BUAH DALAM POT UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015 PENGARUH PENAMBAHAN EM BUATAN DAN KOMERSIL PADA FERMENTASI PUPUK CAIR BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT BUAH

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

Bab IV Hasil Dan Pembahasan

PEMBUATAN KOMPOS DARI AMPAS TAHU DENGAN ACTIVATOR STARDEC

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

DWI SETYO ASTUTI A

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

Bahan-bahan : 1) Bahan-bahan organik 2) Mikro Organisme Lokal (MOL) 3) Larutan gula merah / gula pasir 4) Dedak / bekatul

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh :

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. beberapa pasar di Kota Bandar Lampung dan di kebun percobaan Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, industri tepung aren menghasilkan limbah cair dan limbah padat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBERDAYAAN SDM DALAM PEMANFAATAN SAMPAH BASAH SEBAGAI PUPUK CAIR DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROSPEK PENGEMBANGAN BIOGAS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT. Oleh:

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN

I. PENDAHULUAN. Hijauan pakan ternak merupakan sumber pakan utama bagi ternak yang

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TEKNIK PEMBUATAN pupuk BOKASHI

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

PEMANFAATAN AMPAS TAHU DAN LIMBAH JAMUR DALAM PEMBUATAN KOMPOS ORGANIK UNTUK MEMENUHI UNSUR NITROGEN (N)

BAB I PENDAHULUAN. sisa proses yang tidak dapat digunakan kembali. Sisa proses ini kemudian menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN MELALUI PEMBUATAN KOMPOS DAN SILASE PADA KELOMPOK PETERNAK SAPI DAN KELOMPOK WANITA PETANI HOLTIKULTURA 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. organik disamping pupuk anorganik (Rubiyo dkk., 2003). Pupuk organik tersebut

MEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK

SKRIPSI PEMANFAATAN LIMBAH CAIR BIOETANOL MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siti Nur Lathifah, 2013

Pemanfaatan Lindi sebagai Bahan EM4 dalam Proses Pengomposan

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik Murniaty Simorangkir Ratih Baiduri Idramsa Abstrak Program tanaman organik adalah salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengendalikan dampak bahan kimia anorganik terhadap kesehatan dan lingkungan. Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini bertujuan memberi solusi kepada mitra pengusaha pemotongan ayam untuk memanfaatkan limbah usaha dan mitra kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan pupukorganik dalam usaha meningkatkan produksi pertanian organik dengan memanfaatkan limbah pertanian dan limbah usahapotong ayam menjadi pupuk organik cair melalui penerapan teknologi fermentasi EM4. Manfaat kegiatan ini adalah pengendalian limbah usaha dan pelestarian lingkungan, penyediaan pupuk organik, mewujudkan tanaman organik dan berpeluang berwirausaha baru pupuk organik cair serta meningkatkan pendapatan kedua kelompok mitra. Kegiatan berlangsung lima bulan, melibatkan tiga orang dosen dan dua mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah penyuluhan, rancang bangun alat komposter, demostrasi dan pelatihan produksi pupuk organik cair, rekomendasi dan penerapan pupuk cair pada tanaman. Hasil evaluasi kegiatan, 80% anggota kedua mitra trampil mengolah pupuk organik cair selama 21 hari. Tekstur pupuk organik cair cukup baik yaitu kental dan warnanya hitam. Pupuk kompos cair berbahan organik limbah potong ayam, mengandung Nirogen (N) 0,26 %; fosfor (P 2 O 5 ) 0,03 % dan K (K 2 O) 0,04. Pupuk organik cair berbahan organik limbah pertanian/pasar sayuran (bonggol pisang, kangkung, sawi) mengandung unsur Nirogen (N) 0,08 %; fosfor (P 2 O 5 ) 0,02 % dan K (K 2 O) 0,04. Kapasitas alat komposter dapat menghasilkan 100 L lindi (pupuk kompos cair) dalam waktu 21 hari. Peningkatan produksi tanaman jagung dan kacang putih setelah penggunaan pupuk organik cair adalah 28,57 % dan 20,00%. Kata Kunci: IbM, pupuk organik cair, limbah usaha pemotongan ayam, petani palawija Pendahuluan Dampak negatif usaha pemotongan ayam adalah menimbulkan gas berbau menusuk dan tidak sedap. Pencemaran bau itu berasal dari unsur nitrogen dan sulfida yang terkandung dalam limbah usaha pemotongan ayam berupa kotoran ayam, darah, cairan pencucian ayam maupun limbah bagian usus ayam karena kandungan proteinnya selama proses dekomposisi anaerob (tanpa pengelolaan dengan kecukupan aerasi) akan terbentuk gas amonia (NH 3 ), nitrit dan gas hidrogen sulfida (H 2 S) yang sangat berbau. Akibatnya udara sekitar lokasi pengelolaan perdagangan (pasar dan pemotongan) ayam pun dapat menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat di sekitarnya maupun pekerjanya. Amonia pada manusia dapat menyebabkan iritasi mata serta gangguan saluran pernafasan. Upaya pembuangan limbah padat dari mitra usaha pemotongan ayam Maju ke tempat pembuangan sampah yang membutuhkan biaya pengangkutan kurang menguntungkan bagi pengusaha.ayam. Pengolahan limbah usaha pemotongan ayam menjadi pupuk organik cair, selain menguntungkan bagi pengusaha pemotongan ayam Maju, juga menguntungkan bagi kelompok mitra petani palawija Subur yang ada di lokasi yang sama. Selain mendapatkan pupuk organik yang lebih murah dari yang ada di pasaran, juga pupuk organik cair memiliki manfaat besar yakni menyuburkan tanaman karena pupuk cair lebih mudah diserap tanaman untuk kebutuhan nutrisinya dan menjaga JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 2014 78

stabilitas unsur hara tanah. Menurut Hadijoyo (2000), di beberapa daerah pertanian yang terjadi peningkatan produksi, meskipun pemberian pupuk anorganik terus meningkat, tetapi perlu diberikan bahan organik untuk memperbaiki lahan tersebut agar tetap produktif. Pemerintah juga telah mencanangkan Program Tanaman Organik yaitu salah satu program untuk mengendalikan dampak bahan kimia anorganik terhadap kesehatan dan lingkungan. Pengolahan pupuk cair ini juga selain memberi keuntungan bagi pengusaha pemotongan ayam, juga sekaligus mengurangi dampak negatif ke lingkungan sekitarrya serta memiliki keunggulan karena mudah membuatnya (teknolo gi fermentasi EM4), murah, tidak ada efek samping dan ramah lingkungan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan kedua kelompok mitra dan melestarikan lingkungan serta mensukseskan Program Tanaman Organik 2010. Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini bertujuan memberi solusi kepada mitra pengusaha pemotongan ayam untuk memanfaatkan limbah usaha dan mitra kelompok tani memanfaatkan limbah pertanian menjadi pupuk organik cair melalui penerapan teknologi fermentasi EM4. Manfaat kegiatan ini adalah pengendalian limbah usaha dan pelestarian lingkungan, penyediaan pupuk organik, mewujudkan tanaman organik dan berpeluang berwirausaha baru pupuk organik cairserta meningkatkan pendapatan kedua kelompok mitra. METODE Kegiatan IbM ini berlangsung selama lima bulan, melibatkan tiga orang dosen dan dua mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah menjalin kerjasama dengan kedua kelompok mitra, penyuluhan, rancang bangun alat komposter, demostrasi dan pelatihan produksi pupuk organik cair, rekomendasi serta penerapan pupuk organik cair pada tanaman. Cara Pengolahan Pupuk Organik Cair Bahan yang digunakan untuk pengolahan pupuk organik (kompos)cair adalah bahan baku organik dan bahan bioaktivator (bakteri pengurai). Bahan baku organik dapat berupa limbah organik usaha potong ayam, limbah peternakan, pertanian, maupun rumah tangga. Agar proses pengomposan berlangsung baik, kondisi proses pengomposan harus tetap dikontrol yaitu suhu (40-50 C).Pengadukan campuran kompos cair di dalam komposter perlu dilakukan untuk memberi udara (aerasi) setiap hari selama7 hari pertama. Jika proses pengomposan sempurna, dalam waktu 21 hari sudah dapat diperoleh pupuk organik cair atau lindiyang mengandung unsur hara. Untuk mengatasi bau gas metan tidak sedap selama proses pengomposan, lubang udara pada komposter disambungkan dengan pipa/selang yang dialirkan ke wadah/ember berisi air agar bau gas tidak langsung ke udara. Proses pembuatan kompos tidak boleh terkena sinar matahari langsung maupun hujan. BAHAN ORGANIK I.Potongan llimbah usaha potong ayam (usus, darah, kulit, bulu dll) + Kotoran hewan II. Potongan limbah tanaman/limbah pasar (sayur) + Kotoran hewan EM4 +Molase atau gula merah +Air hersih Dalam Komposter Adonan diaduk hari 1 sd 7 selama 10 menit Frementasi secara anaerob (tertutup) dan diaerasi selama 7 hari Fermentasi pertama. Proses pembuatan pupuk tidak 21 hari terkena sinar matahari maupun hujan secara Pupuk Organik Cair langsung. (Hadisuwito, 2007 dan Modifikasi Indriani,2000) JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 2014 79

Campuran lindi (kompos cair) dan air dengan perbandingan 1 : 5 yaitu 1 botol lindi dengan 5 botol air diramkan pada tanaman, baik sayuran, tanaman buah dan tanaman hias. Larutan juga dapat disimpan jika dalam satu kali pemakaian masih tersisa dan sebaiknya pupuk yang sudah dicampur dengan air habis terpakai dalam satu kali pemakaian. Campuran 10 L lindi : 50 L air cukup untuk satu kali pemakaian pada demplot sayuran ukuran 10 x 10 m. Cara pembuatan pupuk organik cair yang telah dilakukan kedua kelompok mitra disajikan pada PENERAPAN IPTEKS Gambar 2 dan 3. Persiapan bahan limbah pertanian/sayuranmemasukkan campuran ke komposter Limbah organik usaha potong ayam dan Bioaktivator Campuran bahan dalam komposter Inkubasi 21 hari Panen Pupuk Cair Produk pupuk organik cair Gambar 2. Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbahan Limbah Usaha Potong Ayam JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 2014 80

Diaduk 7 hari pertama dan diinkubasi 21 hari. Panen pupuk organikcair Produk Pupuk Gambar 3. Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbahan Limbah Pertanian/Pasar Sayur HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa 80% anggota kedua mitra terampil mengolah pupuk organik cair selama 21 hari. Tekstur pupuk organik cair cukup baik yaitu kental dan warnanya hitam. Pupuk kompos cair berbahan organik limbah potong ayam, mengandung unsur hara Nirogen (N) 0,26 %; fos for (P 2 O 5 ) 0,03 % dan K (K 2 O) 0,04. Pupuk organik cair berbahan organik limbah pertanian/pasar sayuran (bonggol pisang, kangkung, sawi) mengandung unsur hara Nirogen (N) 0,08 %; fosfor (P 2 O 5 ) 0,02 % dan K (K 2 O) 0,04%. Pupuk organik cair yang diolah dari bahan organik limbah potong ayam mengandung unsur hara Nitrogen (N) lebih tinggi (0,26%) dibandingkan pupuk cair yang diolah dari limbah tanaman/sayuran (0,08%) dan mempunyai aroma yang lebih bau. Hal ini disebabkan oleh karena bahan organik limbah potong ayam (hewani) mengandung protein yang lebih banyak dibandingkan limbah organik tanaman/sayuran (nabati). Untuk mengurangi aroma bau dari pupuk cair limbah potong ayam, sebaiknya bahan organik limbah potong ayam yang digunakan masih segar (baru). Proses pemotongan limbah potong ayam (usus) dan limbah tanaman/sayuran perlu diperhatikan. Potongan limbah usaha potong ayam (usus) dan limbah tanaman/sayuran sebaiknya tidak terlalu besar (2cm)dan homogen untuk mempermudah pengadukan campuran di dalam tank (komposter). Proses pengadukan campuran di dalam tank (10 menit) yang dilakukan secara teratur setiap hari selama 7 hari pertama, berguna untuk memberi udara (aerasi) agar proses pengomposan sempurna.selain itu pada pembuatan pupuk organik limbah tanaman sebaiknya menggunakan limbah tanaman yang masih hijau atau belum mengering sehingga proses fermentasi oleh bakteri lebih sempurna. Kelompok tani palawija Subur telah mengembangkan kegiatan IbM ini dengan menggunakan bahan baku organik dari sisa sayuran dari pasar tradisional yang tidak laku dan telah layu yang selama ini belum dimanfaatkan dan dibuang begitu saja di pasar.kapasitas alat komposter dapat menghasilkan 100 L lindi (pupuk kompos cair) dalam waktu 21 hari. Penggunaan produk pupuk organik cair pada tanaman dapat meningkatkan produksi tanaman jagung dan kacang putih sebesar 28,57 % dan 20,00%. KESIMPULAN DAN SARAN Keberhasilan kedua kelompok mitra mengolah limbah usaha potong ayam dan limbah pertanian menjadi pupuk organik cair, merupakan salah satu usaha alternatif memanfaatkan limbah usaha, melestarikan lingkungan, menyediakan pupuk organik dan mewujudkan program Tanaman Organik serta meningkatkan produksi dan pendapatan mitra. Produksi pupuk organik ini disarankan dilanjutkan terus dan kedua kelompok mitra dibina terus membuka usaha baru pupuk organik cair DAFTAR PUSTAKA Hadijoyo, Dodit, 2000, Pada Kondisi Tropis Upaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Pangan Melalui Pertanian Yang Ramah Lingkungan dan JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 2014 81

Berkelanjutan. Makalah Seminar Prtanian Berwawasan Lingkungan dan Upaya Pembinaan Petani. IPB Bogor. Hadisuwito, Sukamto, 2007, Membuat Pupuk Kompos Cair, Agro Media Pustaka, Jakarta. Indriani, Y. I., 2000, Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya, Jakarta. Standar Nasional Indonesia (SNI), 1992, Pupuk NPK. PENERAPAN IPTEKS JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 2014 82