PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND TABLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn DENGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGATHER (NHT) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

BAB II KAJIAN PUSTAKA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

PEMETAAN SK KD. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan pengertian norma, kebiasaan dan adat istiadat. Menjelaskan manfaat norma

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRATION TERHADAP MATERI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 SETIA BAKTI

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh WILUDJENG HERAWATI NIM.

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mujiono (2002:9) belajar adalah suatu. dalam interaksi dengan lingkungannya.

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN SD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KONSEPSI KAJIAN PKN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS VI B PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM POSING DI SD BAKRIE UTAMA SUNGAI AUR

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. moral akan mempengaruhi masa depan bangsa. 1. lemahnya proses pembelajaran. Selama ini pendidikan hanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1. Nama Guru :... Sekolah :...

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

REKAPITULASI PROGRAM SEMESTER September' No Uraian Kegiatan Jml. Minggu

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Nomor Soal. Kelas VII Norma 1. Konstitusi dan Proklamasi. Hak Asasi Manusia 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Syawal Gultom NIP

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

BAB I PENDAHULUAN. pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 MONGKRONG, WONOSEGORO

PAKEM PKn Oleh : Fathurrohman, M.Pd. 1. Kompetensi PKn SD : Mampu mengelola pembelajaran yang mendidik PKn SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui wawancara dengan salah

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

Penerapan Teori Konstruktivisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SILABI MATA KULIAH. 1. Sejaran PKn 2. Visi, misi, fungsi PKn paradigma baru

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kurikulum pada awal kemerdekaan di tahun 1946 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Subjek Penelitian adalah pendidik dan peserta didik kelas IV SDN. 11 laki-laki dan 7 perempuan.

C. RINCIAN WAKTU. Alokasi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH ROSIANA NIM F

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang Undang Dasar mencoret-coret buku, bahkan ada yang selalu memandang keluar pintur.

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

Heru Purnomo PENDAHULUAN

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND TABLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA NASRUL Kepala SD Negeri 004 Domo anasrull814@gmail.com ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Round Table Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas VI SD Negeri 004 Domo Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Dengan menggunakan model pembelajaran Round Table diharapkan hasil belajar PKn siswa kelas VI SD Negeri 004 Domo meningkat. (2) Memotivasi guru dalam mengembangkan metode dan strategi dalam pembelajaran. (3) Meningkatkan kompentensi pedagogik guru dalam menyusun rencana, dan pelaksanaan proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini menggunakan model pembelajaran Round Table dengan langkahlangkah yaitu: persiapan, pembentukan kelompok, Penyampaian tujuan, Penjelasan tugas yang akan didiskusikan, Guru membagikan kertas kerja, Siswa mengerjakan tugas dengan menuangkan idenya di atas kertas kerja secara bergilir searah jarum jam. Giliran dibatasi oleh waktu, Kesimpulan, Penyajian hasil, Feedback oleh guru, Evaluasi. Hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami perubahan secara signifikan. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74 % dengan ketuntasan 79%, lalu meningkat pada siklus II menjadi 88 % dengan ketuntasan 100%. (2) Setelah diterapkannya model pembelajaran Round Table yang tepat maka aktivitas dan hasil belajar PKn pada Pokok Bahasan sistem Pemerintahan Republik Indonesia pada siswa kelas VI SD Negeri 004 Domo dapat meningkat. Kata kunci: Round Table, Hasil Belajar. PENDAHULUAN Faktor terpenting di dalam peningkatan kuantitas pedidikan dan pengajaran adalah guru. Hal ini menuntut perubahan-peruubahan dalam mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses pembelajaran. Guru dituntut mampu mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga siswa mempunyai rasa ingin tahu. Kegiatan pembelajaran di kelas memang dapat menstimulasi Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 33

belajar aktif. Pembelajaran PKn tidak lagi terfokus pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. Namun tidak demikian pembelajaran PKn yang terjadi di SD N 004 Domo. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain: Dalam pembeajaran pelaku utamanya adalah siswa belum dilakukan LANDASAN TEORI secara maksimal, kebosanan siswa belum teratasi dengan metode yang monoton, pola pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional, serta penggunaan media pembelajaran yang berupa alat peraga belum dibudayakan. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas penulis mencoba untuk melakukan penelitian denga tema Penerapan Model Pembelajaran Round Table dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn siswa kelas VI SD Negeri 004 Domo Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Tahun 2016. A. Model Pembelajaran Round Table Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan gografis, prosdur kerja yang teratur dan sistematis, serta mengandung pemikiran yang bersifat uraian atau atau penjelasan berikut saran, (Dewi Salma Prawiradilaga, 2008:33). Model pembelajaran, Suyanto, (2013:134) dapat dipahami bahwa: 1) model pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata pelajaran sesuai dengan karakteristik kerangka dasarnya; 2) model pembelajaran dapat muncul dalam beragam bentuk dan variasinya sesuai dengan landasan filosofis dan pedagogis yang melatar belakanginya. Pembelajaran Round Table merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan untuk memajukan pembentukan kelompok, mendengarkan aktif, berpikir dan berpartisipasi. Siswa bergantian dalam berkontribusi dalam kelompoknya masing-masing, pembelajaran ini juga merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik dengan lebih mementingkan proses untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Roud Table diyakini dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, dapat membuat siswa lebih aktif, lebih berani mengungkapkan pendapat karena belajar dengan kelompok. Berdasarkan uraian diatas dapat diasumsikan bahwa pembelajaran PKn dengan menggunakan pembelajaran Round Table akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Round Table sebagai berikut: 1. Penyampaian tujuan. 2. Penjelasan tugas yang akan didiskusikan. 3. Guru membagikan kertas kerja. 4. Siswa mengerjakan tugas dengan menuangkan idenya di atas kertas kerja secara bergilir searah jarum jam. Giliran dibatasi oleh waktu. 5. Kesimpulan. 6. Penyajian hasil. 7. Feedback oleh guru. 8. Evaluasi 34 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

B. Pembelajaran PKn di SD Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006). Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan. 2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Normanorma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional. 3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, 1. Waktu dan Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yang mulai dari Bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016. Subjek penelitian METODE PENELITIAN penghormatan dan perlindungan HAM, Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara. 4. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. 5. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. 6. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. 7. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi. tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 28 orang, dengan komposisi 10 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Adapun alasan memilih kelas ini sebagai subjek Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 35

penelitian adalah peneliti bertugas mengajar di kelas ini, dilihat dari segi kemampuan siswa kelas ini perlu dilakukan penelitian. 2. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Sumber data diperoleh dari: 1. Aktivitas belajar siswa diantaranya kesiapan belajar, interaksi antara siswa, tanggung jawab, pemahaman tugas. 2. Portofolio kerja kelompok dengan aspek persiapan belajar, kerjasama dalam A. Siklus I HASIL DAN PEMBAHASAN kelompok, penyampaian hasil diskusi, partisipasi dalam menanggapi hasil kelompok lain 3. Hasil belajar dengan aspek yang diamati yaitu perilaku siswa / hasil belajar siswa setelah mendapatkan model pembelajaran Round Table. Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Instrument formal pengamatan proses belajar 2. Rubrik penilaian kerja kelompok 3. Tes hasil belajar Tabel 1: Rekapitulasi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1-3 No Proses Pembelajaran/ Hasil Belajar KA Hasil dalam persentase Pertemuan 1 2 3 Kenaikan KA-SI P1 P2 P3 **) 1 Klasikal 81 58 % 63 % 73 % 2 Kelompok 62 62,25 % 62,46 % 67,57 % 3 Hasil Belajar *) 2013 72 73 74 4 Ketuntasan Belajar 18 64 % 71 % 79 % * ) Rerata ** ) Kondisi Awal (KA), Siklus I, Pertemuan (P1, P2, P3) Pada Tabel 1: di atas menunjukkan data hasil pengamatan proses pembelajaran klasikal, belajar kelompok, hasil belajar yang berupa pencapaian nilai rerata hasil tes formatif dan ketuntasan belajar dari kondisi awal dan siklus I pertemuan 1 hingga pertemuan 3. Proses pembelajaran klasikal aktivitas siswa dari 58% pertemuan 1 menjadi 63 % pertemuan 2 kemudian menjadi 73% pada pertemuan 3. Hasil belajar kelompok 62,25 % pertemuan 1 menjadi 62,46 % pertemuan 2 dan 67,57 % pada pertemuan 3. Hasil belajar pada kondisi awal nilai hasil tes formatif rerata kelas 72 pada pertemuan 1, menjadi 37 pada pertemuan 2 kemudian pada pertemuan 3 menjadi 74. Ketuntasan belajar dari 64 % pada siklus I pertemuan 1 menjadi 71 % pada pertemuan 2 meningkat menjadi 79 % pada pertemuan 3. B. Siklus I Hasil pembahasan pada siklus I, data membuktikan bahwa aktivitas 36 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

siswa secara klasikal maupun secara kelompok dalam proses pembelajaran menunjukkan hasil yang signifikan. Sedangkan ketuntasan belajar secara individu masih terdapat 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar karena nilainya masih di bawah kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan. Menurut pengamat dan peneliti siswa tersebut memiliki kemampuan belajar PKn yang lemah. Atas saran dari pengamat, 2 siswa yang mengalami kesulitan belajar agar mendapat bimbingan khusus dan maksimal pada pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Pada pelaksanaan tindakan siklus II dengan memperhatikan saransaran dari pengamat, maka peneliti berupaya melakukannya. Agar jelas hasilnya pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II secara rinci mulai dari pertemuan 4 sampai dengan pertemuan 6 disampaikan hasil pembahasannya sebagai berikut. Tabel 2: Rekapitulasi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Siklus II Pertemuan 4-6 No Proses Pembelajaran/ Hasil Belajar S I Hasil dalam persentase Siklus II Pertemuan 4 5 6 Kenaikan SI-SII P4 P5 P6 **) 1 Klasikal 73 % 82 % 93 % 100 % 27 2 Kelompok 67,57 % 74,71 % 88,00 % 100 % 32,43 3 Hasil Belajar *) 74 81 84 88 14 4 Ketuntasan Belajar 79 % 92 % 96 % 100 % 21 * ) Rerata ** ) Siklus I, S II Pertemuan (P4, P5, P6) Pada Tabel di atas menunjukkan data hasil pengamatan proses pembelajaran klasikal, belajar kelompok, hasil belajar dan ketuntasan belajar dari Siklus II pertemuan 4 pertemuan 5 dan pertemuan 6. Proses pembelajaran klasikal siklus I mencapai 73 menjadi 82 pada siklus II Pertemuan 4 menjadi 9 pada pertemuan 5 meningkat menjadi 100 pada pertemuan 6. Proses belajar kelompok Siklus I nilai mencapai 67,57 % menjadi 74,71% pada Siklus II pertemuan 4 menjadi 88% pertemuan 5 meningkat menjadi 100%. Hasil tes formatif nilai rerata kelas pada siklus I mencapai 74 menjadi 81 pada siklus II pertemuan 4, menjadi 84 pada pertemuan 5 kemudian menjadi 87 pada pertemuan 6. Ditinjau dari ketuntasan belajar secara individual semua siswa atau 100% siswa telah mencapai kriteria ketuntasan belajar yaitu nilai 65 - > 65. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal dari79% pada Siklus I menjadi 92% pada siklus II pertemuan 4 kemudian mencapai 96% pada pertemuan 5 dan pada pertemuan 6 siklus II pada tingkat 100 %. Maka dari rumusan masalah yang diajukan, Apakah melalui pembelajaran Round Table mampu meningkatkan hasil belajar PKn Kelas VI SD Negeri 004 Domo Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Tahun 2016? Karena aktivitas siswa dalam proses pembelajaran klasikal telah mencapai nilai 100% di atas target yang ditentukan yaitu nilai 70% 80% maka target tercapai. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 37

Karena hasil belajar kelompok telah mencapai nilai 100% di atas target yang ditentukan yaitu nilai 70 90%, maka target tercapai. Karena ketuntasan belajar secara individu dan klasikal telah mencapai 100% sesuai ketentuan yang telah ditetapkan yaitu 100% mencapai nilai 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat menunjukkan kemajuan yang dicapai selama pembelajaran baik melalui pembelajaran klasikal, hasil belajar kelompok, maupun hasil belajar. Maka hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran model Round Table dapat memotivasi siswa untuk belajar PKn lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan hasil belajar. 2. Pembelajaran Round Table dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI SD Negeri 004 Domo tahun 2016. 2. Saran Beberapa saran yang perlu disampaikan berkenaan dengan penggunaan model pembelajaran Round Table adalah : 1. Bagi teman-teman guru, untuk mengatasi permasalahan Ucapan terima kasih kepada SD Negeri 004 Domo yang telah membantu Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara, Jakarta. Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun KESIMPULAN DAN SARAN UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA 65 - > 65, maka target tercapai. Berdasarkan pada data di atas maka rumusan masalah dapat terjawab, bahwa model pembelajaran Round Table dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI SD Negeri 004 Domo Kecamatan Kampar Kiri tahun 2016 pembelajaran PKn yang cenderung membosankan bagi siswa karena banyak yang harus diingat, maka sebagai alternatif penyelesaiannya adalah menerapkan model pembelajaran Round Table. 2. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan sesuai dengan penelitian ini juga disarankan agar membuat persiapan yang lebih sempurna terutama dalam mempersiapkan instrumen pengamatan beserta rubrik-rubrik yang digunakan. 3. Juga disarankan agar pengamat sebaiknya bukan hanya 1 orang, karena menurut pengalaman peneliti pengamat sangat sibuk dalam menilai aktivitas siswa baik belajar secara klasikal maupun belajar dalam kelompok dan jawaban yang dibuat siswa sangat variatif pada saat proses pembelajaran berlangsung agar hasilnya lebih objektif dan valid. dalam kesuksesan penelitian ini. 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas, Jakarta. 38 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

Iskandar, A. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran bagi Guru. Bestari Buana Murni, Jakarta. Salma, P., D. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional Strategi meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Esensi, Jakarta. Willis D., Ra. 2006. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Erlangga, Jakarta. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 39

40 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017