CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

dokumen-dokumen yang mirip
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

Laporan Tahunan. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Tahun Anggaran Kementerian Pertanian Republik Indonesia

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERLUASAN DAN PERLINDUNGAN LAHAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Direktur Alat dan Mesin Pertanian. Ir. Suprapti NIP

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TAHUN 2016

Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Da ar Informasi Publik Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2014

UMUM ASPEK AIR IRIGASI. Perluasanlahan sawah dan lahan kering, optimasi lahan, System of Rice Intensification (SRI) dan perbaikan kesuburan lahan

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

I. EVALUASI UPSUS 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TA. 2018

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. DAA NIP

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TAHUN 2016

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TA. 2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional (RPJPN) , bahwa tahun

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2014 Direktur Pupuk dan Pestisida, Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc NIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2015

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

NOVEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

SEPTEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

OKTOBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

Gambar 3.6: Hasil simulasi model pada kondisi eksisting

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

DAK BIDANG KEDAULATAN PANGAN SUB BIDANG PERTANIAN TAHUN 2017

PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

MEI 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 1)

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

Transkripsi:

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TRIWULAN IV TAHUN 2016 DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

KATA PENGANTAR Puji Syukur Ke Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian pada Triwulan IV Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Capaian Indikator Kinerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV menggambarkan capaian kinerja selama bulan Oktober hingga Desember 2016 seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja Tahun 2016 antara Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pada Triwulan IV ini, maka dapat ditentukan upaya tindaklanjutnya.untuk perbaikan pencapaian sasaran kegiatan prasarana dan sarana pertanian ke depan. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Jakarta, Desember 2016 Setditjen PSP Ir. Abdul Madjid NIP. 195810181986031003 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Triwulan IV TA. 2016 i

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai sasaran reformasi birokrasi yaitu: 1) pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi; 2) pemerintahan yang efektif dan efisien, dan 3) pelayanan publik yang baik dan berkualitas, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri PAN&RB No 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan reviu laporan kinerja instansi pemerintah, maka Penetapan Kinerja dan reviu pelaporan kinerja menjadi keharusan bagi Kementerian/lembaga Negara. Penetapan Kinerja (PK) menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. PK Kementerian Pertanian 2016 antara lain: Swasembada padi, jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula diukur melalui produksi padi, jagung, kedelai, gula tebu, daging sapi dan kerbau; Peningkatan diersifikasi pangan diukur melalui skor Pola Pangan Harapan; Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor diukur melalui pertumbungan volume ekspor produk pertanian utama dan pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor; dan Peningkatan pendapatan keluarga petani diukur melalui PDB Pertanian (sempit)/ tenaga kerja pertanian. Untuk mendukung pencapaian indikator kinerja Kementerian Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melaksanakan kegiatan dalam penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian. Kegiatan meliputi aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, fasilitasi pembiayaan pertanian dan bantuan alat dan mesin pertanian. Untuk mengetahui capaian pelaksanaan kegiatan PSP dalam mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2016, maka disusun laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja kegiatan PSP secara periodik. 1

1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk: a. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan capain indikator kinerja kegiatan Ditjen PSP dalam mendukung capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan IV Tahun 2016. b. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan kegiatan Ditjen PSP Triwulan IV Tahun 2016. c. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan Pembangunan Ditjen PSP ke depan. 1.3. Ruang Lingkup Laporan Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi: Perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian indikator kinerja Kegiatan Ditjen PSP dalam mendukung Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan IV Tahun 2016, permasalahan dan upaya tindak lanjutnya 2

II. LAPORAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PSP TRIWULAN IV TAHUN 2016 Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian yang ditandatangani pada Bulan Desember Tahun 2016, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki sasaran strategis yaitu penambahan baku lahan sawah seluas 132.155 Ha dan penambahan luas pertanaman dengan indikator kinerja yaitu penambahan jumlah luas tanam padi seluas 175.055 Ha.Capaian penambahan luas baku lahan diperoleh melalui kontribusi kegiatan perluasan areal sawah dan capaian penambahan jumlah luas tanam padi dikontribusikan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selain kegiatan perluasan areal sawah, antara lain kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Adapun salah satu kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yakni kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) mendukung kinerja Kementerian Pertanian dalam peningkatan produksi daging. Pada triwulan I ini jumlah penambahan baku lahan sawah telah mencapai 129.096 Ha dari target Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 132.155 Ha melalui kegiatan perluasan areal sawah dan jumlah penambahan luas tanam padi telah mencapai 2.487.848,9 Ha (1421,18%) dari target PK sebesar 175.055 Ha. Kedua capaian tersebut mendukung sasaran strategis kementerian pertanian dalam kinerja pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai, khususnya padi. Untuk capaian penambahan luas tanam padi sebesar 2.487.848,9 Ha terbilang meningkat secara signifikan dengan adanya sinergi atas kegiatan-kegiatan dalam lingkup Kementerian Pertanian dimana setiap kegiatannya memberikan kontribusi pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2016. DIrektorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memberikan kontribusinya melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpiaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penyaluran pupuk bersubsidi, pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sebagaimana tercantum dalam tabel 1 berikut: 3

Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV Indikator Target Realisasi % 1 Produksi Padi (Juta ton GKG) 76,20 Kemajuan Pelaksanaan Permasalahan Tindak Lanjut Jumlah Penambahan Luas Baku Lahan Sawah (Ha) a Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian - Perluasan Areal Sawah (Ha) 132.155 129.096 97,69 97,69 - Terjadinya perubahan target perluasan sawah dari 200.600 ha menjadi 132.155 Ha karena penghematan anggaran APBN TA. 2016 Jumlah Penambahan Luas Tanam Padi (Ha) a Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian 170.055 2.487.848,9 1.421,18 1.421,18 - Melakukan revisi target perluasan sawah dan target kontrak perluasan sawah secara swakelola sesuai dengan hasil penghematan anggaran TA. 2016 - Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (Ha) 442.015 - Adanya rencana tunda bayar untuk pencairan tahap II (30%) sebagai dampak adanya kebijakan penghematan anggaran, mengganggu jalannya perjalan fisik lapangan - Pengembangan Irigasi Perpipaan/Perpompaan (Unit) 1.537 - Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage (Unit) 1.793 - Pengembangan Irigasi Rawa (Ha) 60.209 b Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian - Pusat melakukan pecepatan dan pengawasan dalam proses penghematan anggaran dan tubda bayar agar dapat segera selesai sehingga pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan - Pengembangan Rawa Gambut Terpadu (Ha) 3.999 - Pra/Pasca Sertifikasi Lahan (Persil) 51.446 c Fasilitasi Pupuk dan Pestisida - UPPO (Unit) 575 - Pupuk Bersubsidi (Ton) 8.711.714,47 d Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian - Traktor Roda Dua (Unit) 46.980 - Traktor Roda Empat (Unit) 2.250 - Pompa Air (Unit) 19.518 - Rice Transplanter (Unit) 7.854 e Fasilitasi Pembiayaan Pertanian - Asuransi Usaha Tani Padi (Ha) 500.000 - - 1 Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton Karkas) 0,589 a Fasilitasi Pembiayaan Pertanian - Asuransi Usaha Ternak Sapi (Ekor) 20.000 4

Permasalahan dan tindak lanjut setiap kegiatan Ditjen PSP pada tabel 1 diatas dapat dilihat pada lampiran Laporan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Triwulan I Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Kegiatan teknis Ditjen PSP terangkum kedalam 5 (lima) aspek, yaitu perluasan dan perlindungan lahan pertanian; pengelolaan air irigasi untuk pertanian; fasilitasi pupuk dan pestisida; pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian, fasilitasi pembiayaan pertanian. 2.1 Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian Kegiatan yang mendukung pencapaian target penambahan luas baku lahan sebesar 132.155 Ha adalah Kegiatan Perluasan Sawah yang dilaksanakan di 28 Propinsi dan 190 Kabupaten. Sampai saat triwulan I ini, realisasi perluasan sawah telah mencapai 129.096 Ha (97,69%). Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan lainnya yang mendukung pencapaian luas tambah tanam padi adalah: (1) Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu seluas 4.779,5 Ha: (2) Pra/pasca sertifikasi lahan sebanyak 63.407 persil dari alokasi awal sebanyak 80.000 persil dikarenakan adanya self-blocking. Realisasi fisik kegiatan pengembangan pemanfaatan lahan rawa terpadu sebesar 3.999 Ha (83,57%) dari target kegiatan seluas 4.779,5 Ha. Sedangkan realisasi fisik kegiatan pra/pasca sertifikasi lahan mencapai 51.446 persil dari targetnya sebanyak 63.407 persil (81,14%). Permasalahan yang dihadapi pada Triwulan I ini yang menyebabkan tidak tercapainya target kegiatan 100 % adalah sebagai berikut : 1). Hasil SID yang dijadikan acuan untuk pelaksanaan konstruksi cetak sawah kurang akurat, 2). Penetapan CP/CL belum sepenuhnya mengikuti ketentuan dalam pedoman teknis, sehingga masih ada beberapa lokasi mengalami kesulitan dalam memperoleh sumber air, 3). Penyelesaian pengerjaan fisik terlambat, hal ini dikarenakan kurangnya jumlah alat berat, sulitnya mobilisisasi alat berat ke lokasi terutama lokasi yang merupakan kepulauan, adanya banjir, serta beberapa lokasi yang mempunyai vegetasi sangat berat, 4). Sawah yang sudah selesai dicetak tidak bisa segera ditanami, hal ini disebabkan antara lain lokasi terkena banjir, kebiasaan petani yang tidak mau tanam diluar kebiasaan musim tanam di wilayah setempat, 5). Masih ada beberapa lokasi yang terdapat simpukan sisa land clearing dan masih berada di lokasi sawah. Untuk itu telah dilakukan upaya : 1). Melakukan revisi target perluasan sawah dan target kontrak perluasan sawah secara swakelola sesuai dengan alokasi kegiatan setelah self-blocking, 2). Percepatan pelaksanaan konstruksi kegiatan dengan meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan pelaksanaan SID, 3). Penambahan petugas pelaksana kegiatan perluasan areal sawah, baik di Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 5

2.2 Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian Pengembangan rehabilitasi jaringan irigasi tersier adalah kegiatan dalam aspek pengelolaan air irigasi dimana ditargetkan sebesar 449.640 Ha, sampai triwulan I realisasi fisiknya telah mencapai 442.015 Ha (98,30%). Realiasasi fisik kegiatan meningkat secara signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya karena upaya percepatan yang dilakukan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan agar mencapai target yang telah dicanangkan, yakni kegiatan sosialisasi dan pendampingan secara intensif kepada petugas dan pengawalan petugas terhadap kelompok-kelompok tani guna membantu terselesaikannya kegiatan secara fisik. Selain itu, penyesuaian administrasi dan mekanisme pengelolaan yang telah dipahami oleh setiap stakeholders guna mendukung tercapainya realisasi fisik kegiatan jaringan irigasi sesuai dengan targetnya pada tiap-tiap lokasi kegiatan. Kegiatan lain mendukung luas tambah tanam melalui kegiatan pengelolaan air irigasi pertanian lainnya antara lain : (1) Pengembangan irigasi perpompaan/irigasi perpipaan dengan target sebesar 1.544 unit dan terealisasi fisiknya sebesar 1.537 unit (99,55%); (2) Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage memiliki target sebanyak 1.909 unit dan telah memiliki realisasi fisik sebanyak 1.793 unit (93,91%); (3) Pengembangan irigasi rawa telah terealisasi fisiknya pada triwulan I ini sejumlah 60.209 Ha (75,26%) dari target kegiatan sejumlah 80.000 Ha. Belum tercapainya realisasi fisik kegiatan pengembangan irigasi rawa diatas 80% dikarenakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, yakni lokasi kegiatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir tergenang banjir. Sedangkan kabupaten lainnya di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Banyuasin dalam tahap penyelesaian fisik irigasi rawa. 2.3 Fasilitasi Pupuk dan Pestisida Fasilitasi pupuk dan pestisida dalam kontribusinya pada pencapaian luas tambah tanam padi dilakukan melalui bantuan pupuk bersubsidi dan pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Realisasi kegiatan pada triwulan I ini sebagai berikut : 1). Unit UPPO dengan target 575 unit sampai saat triwulan I telah terealisasi seluruhnya sebanyak 575 unit (100%), kegiatan UPPO dapat terealisasi secara fisik sesuai dengan target alokasi karena proses verifikasi kembali calon penerima bantuan terselesaikan setelah tercapainya kesesuaiaan kondisi di lapangan dengan kriteria pelaksanaan kegiatan dan telah selesainya proses 6

administrasi sesuai dengan perubahan peraturan yang dilakukan sebelumnya. Alokasi kegiatan UPPO yang semula berjumlah 650 unit berubah menjadi 575 unit dikarenakan penyesuaian alokasi UPPO dengan self-blocking anggarannya. Selain itu, dukungan monitoring dan supervisi ke daerah untuk memantau pelaksanaan kegiatan mendukung terselesaikannya realisasi fisik kegiatan UPPO. 2) Bantuan pupuk bersubsidi yaitu a). Urea sebanyak 4.140.472 ton telah terealisasi sebanyak 3.855.766,20 ton (93,12%); (b) SP-36 target 880.000 ton telah terealisasi sebanyak 815.831,10 ton (92,71%); (c) ZA target 1.050.000 ton telah terealisasi 923.953.000 ton (88,00%); (d) NPK dengan target 2.700.000 ton telah terealisasi sebanyak 2.496.701,05 ton (92,47%); (e) Organik dengan target 779.528 ton telah terealisasi sebanyak 619.463,12 ton (79,47%). Oleh karenanya, progress realisasi penyaluran bantuan pupuk bersubsidi berjumlah 8.711.714,47 ton dari total alokasi sejumlah 9.550.000 ton (91,22%). 2.4 Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian Bantuan alat dan mesin pertanian mendukung penambahan jumlah luas tanam padi, dilakukan dalam rangka bantuan proses pengolahan tanah maupun peningkatan penyediaan air untuk pertanaman. Bantuan alat dan mesin pertanian di triwulan IV seluruhnya mengalami perubahan alokasi karena penyesuaian target dengan self-blocking anggaran kegiatan bantuan alat dan mesin pertanian, masing-masing perubahan alokasinya sebagai berikut: 1) pengadaan traktor roda dua (TR2) alokasi semula 49.040 unit menjadi 46.980 unit; 2) pengadaan traktor roda 4 (TR4) alokasi semula 2.280 unit menjadi 2.250 unit; 3) pengadaan pompa air alokasi semula 20.000 unit menjadi 19.518 unit; 4) pengadaan rice transplanter alokasi semula 8.000 unit menjadi 7.854 unit. Seluruh pengadaan bantuan alat dan mesin pertanian tersebut telah terealisasikan seluruhnya (100%). Bantuan alsintan pada TA. 2016 dapat terealisasi 100% karena adanya kebijakan pemotongan anggaran dan self-blocking. 7

2.5 Fasilitasi Pembiayaan Pertanian Fasilitasi pembiayaan pertanian pada TA 2016 lebih diarahkan pada perlindungan petani dalam berusahatani dari resiko bencana alam (kebanjiran dan kekeringan) maupun serangan HPT yang dilaksanakan melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Pada triwulan I alokasi kegiatan AUTP mengalami perubahan alokasi dari semula seluas 700.000 Ha menjadi 500.000 Ha karena adanya self-bloking anggaran. Realisasi AUTP telah mencapai 500.000 Ha (100%). Dari capaian asuransi pertanian (AUTP) seluas 500.000 Ha, pembayaran subsidi premi yang telah dibayarkan pada tahun 2016 kepada pihak Jasindo adalah seluas 400.000 Ha, sedangkan pembayaran subsidi premi seluas 100.000 Ha akan diluncurkan pada TA. 2016. Hal ini disebabkan adanya pemblokiran anggaran pada Direktorat Pembiayaan yang menyebabkan rencana tunda bayar untuk sisa pembayaran AUTP seluas 100.000 Ha. Kendala dalam pelaksanakan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada triwulan I ini antara lain : 1). Tidak adanya dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota untuk kepentingan pembinaan dan pengawalan program asuransi pertanian, 2). Petugas Propinsi/Kabupaten Kota belum memfokuskan program asuransi pertanian sebagai program utama yang penting dalam upaya perlindungan terhadap petani, 3). Petani belum sepenuhnya memahami manfaat dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), 4). Terbatasnya tenaga/petugas, baik di Dinas Provinsi dan Kabupaten/ Kota, termasuk tenaga/petugas dari PT. Jasindo yang menangani pelaksanaan kegiatan AUTP. Direktorat Pembiayaan sebagai pelaksana kegiatan AUTP telah melakukan serangkaian upaya untuk mencapai realisasi pada triwulan I yakni : 1). Mengusulkan penyediaan dana operasional di Propinsi/Kabupaten/ Kota untuk pembinaan dan pengawalan pelaksanaan program asuransi pertanian di TA. 2016, 2). Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi tentang peningkatan pemahaman bagi para Petugas di Propinsi/Kabupaten Kota sehingga menempatkan program asuransi pertanian sebagai program utama yang penting dalam upaya perlindungan petani, 3). Mendorong Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten/Kota untuk menambah petugas pelaksana program AUTP, 4). Meningkatkan sosialisasi melalui media cetak, elektronik dan sosialisasi secara langsung melalui pertemuan sampai tingkat desa. Ditjen PSP mendukung pula bidang peternakan melalui kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dengan alokasi sejumlah 20.000 ekor dari semula alokasinya 120.000 ekor dikarenakan adanya self-blocking anggaran. Realisasi kegiatan AUTS telah mencapai 20.000 ekor (100%) pada triwulan IV ini. 8

Secara terperinci, capaian kegiatan yang dilaksanakan Ditjen PSP dalam upaya mendukung pencapaian sasaran swasembada padi, jagung dan kedelai dan peningkatan produksi daging dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Capaian Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV No Kegiatan Target Realisasi 1 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (Ha) 449.640 442.015 2 Pengembangan Irigasi Perpompaan/Perpipaan (Unit) 1.544 1.537 3 Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage (Unit) 1.909 1.793 4 Pengembangan Irigasi Rawa (Ha) 80.000 60.209 5 Perluasan Areal Sawah (Ha) 132.155 129.096 6 Pengembangan Rawa Gambut Terpadu (Ha) 4.799,5 3.999 7 Pra/Pasca Sertifikasi Lahan (Persil) 63.407 51.446 8 Unit Pengolahan Pupuk Organik (Unit) 575 575 9 Pupuk Bersubsidi (Ton) 9.550.000 8.711.714,47 10 Bantuan Alsintan (Unit) Pra panen a. Traktor Roda 2 46.980 46.980 b. Traktor Roda 4 Tanaman Pangan 2.250 2.250 c. Pompa Air 19.518 19.518 d. Rice Transplanter 7.854 7.854 11 Asuransi Usaha Tani Padi (Ha) 500.000 500.000 12 Asuransi Usaha Ternak Sapi (Ekor) 20.000 20.000 9

III. PENUTUP Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Jenderal Prasarana dan Saran Pertanian yaitu penambahan jumlah luas tanam padi dan penambahan luas baku lahan sawah. Untuk penambahan jumlah luas tanam padi dari target PK seluas 175.055 Ha telah tercapai 2.487.848,9 Ha (1421,18%). Realisasi jumlah luas tanam tercapai melalui sinergi kegiatan-kegiatan lingkup Kementerian Pertanian ysng setiap kegiatannya memberikan kontribusi pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2016. DIrektorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memberikan kontribusinya melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpiaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penyaluran pupuk bersubsidi, pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada padi, jagung, dan kedelai dengan persentase realisasi kegiatan tertentu mencapai 100%. Capaian penambahan luas baku lahan sawah dilaksanakan melalui kegiatan perluasan sawah, yang telah terealisasi seluas 129.096 Ha dari target kegiatan seluas 132.155 Ha sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK). Capaian penambahan jumlah luas tanam padi ini secara langsung mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada padi. Namun diluar kegiatan utama tersebut, juga dilaksanakan kegiatan Ditjen PSP lain yang mendukung pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai yaitu aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, bantuan alat dan mesin pertanian serta fasilitasi pembiayaan pertanian Pada triwulan I ini, realisasi seluruh kegiatan pendukung berkisar antara 75,26% - 100%. Permasalahan terjadi baik secara administratif maupun teknis, dan telah dilakukan upaya penanganan dan untuk kegiatan yang sudah terlaksana akan dilakukan percepatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan, kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian TA. 2016 telah terealisasi baik dari segi fisik kegiatan maupun segi anggaran. 10

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA (PK) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016 11

NO SASARAN STRATEGIS 1. Swasembada padi, jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula 2. Peningkatan diersifikasi pangan 3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor 4. Penyediaan Bahan Baku Bioindustri dan Bioenergi 5. Peningkatan pendapatan keluarga petani 6. Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pemerintah yang Baik INDIKATOR KINERJA 1. Produksi Padi 2. Produksi Jagung 3. Produksi Kedelai 4. Produksi Gula Tebu 5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau 1. Skor Pola Pangan Harapan 2. Konsumsi Kalori 1. Produksi Cabe Besar 2. Produksi Cabe Rawit 3. Produksi Bawang Merah 4. Produksi Karet 5. Produksi Kopi 6. Produksi Kakao TARGET 76,20 Juta Ton GKG 21,35 Juta Ton Pipilan Kering 1,50 Juta Ton 2,80 Juta Ton Hablur 0,589 Juta Ton Karkas 86,2 2.040 Kkal/Kap/Hari 1.209 Ribu Ton 890 Ribu Ton 1.291 Ribu Ton 3.438 Ribu Ton Karet Kering 738 Ribu Ton Kopi Berasan 831 Ribu Ton Biji Kering 1. Produksi Kelapa Sawit 30.845 Ribu Ton CPO 1. PDB Pertanian Sempit/Tenaga Kerja Pertanian 1. Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Rp 8,6 Juta 73 12

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. PROGRAM Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian Program Peningkatan Produksi, ProduktIitas, dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Program Peningkatan Produksi dan ProduktIitas Hortikultura Ramah Lingkungan Program Peningkatan Produksi dan ProduktIitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan, dan Pelatihan Pertanian Program Peningkatan DIersifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati ANGGARAN Rp 1.634.662.112.000,- Rp 100.393.898.000,- Rp 7.731.256.407.000,- Rp 1.240.515.926.000,- Rp 1.917.993.750.000,- Rp 2.297.093.874.000,- Rp 11.069.300.141.000,- Rp 2.079.989.941.000,- Rp 1.676.230.420.000,- Rp 783.064.320.000,- Rp 976.685.338.000,- 13

LAMPIRAN 2 PENETAPAN KINERJA (PK) DITJEN PSP TAHUN 2016 REVISI 14

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 13

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 14

LAMPIRAN 3 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) DITJEN PSP TAHUN 2016 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 15

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12) Volume B12 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Oktober Nopember Desember Permasalahan Rekomendasi 1. Penambahan Luas Penambahan Pertanaman Luas Tanam Padi 1. Jumlah penambahan luas tanam padi a. Rehabilitas Jaringan Irigasi 454.253 Ha 1. Terlaksananya transfer uang bantuan pemerintah kepada kelompok tani/perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) seluas 400.000 Ha 2. Terlaksananya fisik Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier seluas 400,000 ha 1. Terlaksananya transfer uang bantuan pemerintah kepada kelompok tani/perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) seluas 400.000 Ha 2. Terlaksananya fisik Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier seluas 400,000 ha 3. Pembinaan dan pengawalan kegiatan. 3. Pembinaan dan pengawalan kegiatan. 4. Pengendalian dan Evaluasi triwulan 4. Pengendalian dan Evaluasi triwulan IV. IV. 100 - Adanya rencana tunda bayar - Pusat melakukan pecepatan dan untuk pencairan tahap II (30%) pengawasan dalam proses sebagai dampak adanya kebijakan penghematan anggaran dan tubda penghematan anggaran, bayar agar dapat segera selesai mengganggu jalannya perjalan sehingga pencairan anggaran dapat 100 fisik lapangan segera dilaksanakan 100 - Mempercepat pelaksanaan fisik 100 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 16

Pengembungan Irigasi Perpompaan/Perpipaan No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12) % Jadwal Pelaksanaan Permasalahan Rekomendasi Volume B12 Realisasi Oktober November Desember 1. Penambahan Luas Penambahan Pertanaman Luas Tanam Padi Jumlah bangunan dan peralatan pelengkapnmya pemanfaatan sumber air yang dibangun (unit) 1.691 unit 1. Terlaksananya transfer dana Irigasi Perpipaan /Perpompaan sejumlah Rp.135.983.250.000 2. Terlaksananya Kegiatan Fisik Irigasi Perpipaan / Perpompaan sebanyak 1.691 unit 3. Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan Irigasi Perpipaan/perpompaan triwulan IV 1. Terlaksananya transfer dana Irigasi Perpipaan /Perpompaan sejumlah Rp.114.999.250.000 2. Terlaksananya Kegiatan Fisik Irigasi Perpipaan / Perpompaan sebanyak 1.544 unit 3. Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan Irigasi Perpipaan/perpompaan triwulan IV 84,57 91,31 100 Adanya kebijakan penghematan (Self-blocking ) yang tidak dilaksanakan sebanyak 147 unit (Rp. 11.760.000.000) dan sisa dana 30% Sisa dana daerah yang mengalami selfblocking (30%) perlu diluncurkan pada tahun anggaran 2017, dengan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 17

Pengembungan Embung/Dam Parit/Long Storage No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12) Volume B12 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Oktober November Desember Permasalahan Rekomendasi 1. Penambahan Luas Penambahan Pertanaman Luas Tanam Padi 1 Jumlah penambahan luas tanam padi a Pengembangan Embung Pertanian 454.253 Ha 454.253 Ha 1.691 unit 1. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 2.030 Unit 2. Terlaksananya transfer dana Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 2.030 unit 3. Terlaksananya Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 2.030 unit 1. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 1.869 Unit 2. Terlaksananya transfer dana Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 1.869 unit 3. Terlaksananya Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 1.869 unit 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan 91 - Adanya pemotongan anggaran 3 Supervisi Tim Pusat ke daerah untuk kali menyebabkan daerah sosialisasi persiapan peluncuran ragu/lambat memulai kegiatan TA. 2017 dan evaluasi pelaksanaan kegiatan/menunggu kegiatan TA.2016 93 hasil revisi 93 100 5. Monitoring, Pengendalian, dan Evaluasi triwulan IV 5. Monitoring, Pengendalian, dan Evaluasi triwulan IV 100 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 18

Pengembangan Irigasi Rawa No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12) Volume B12 Realisasi % Oktober Jadwal Pelaksanaan Nopember Desember Permasalahan Rekomendasi 1. Penambahan Luas Penambahan Pertanaman Luas Tanam Padi 1. Jumlah penambahan luas tanam padi a. Rehabilitas Jaringan Irigasi 80.000 Ha 1. Terlaksananya transfer dana Tahap I (70%) Pengembangan Irigasi Rawa seluas 80.000 Ha 2. Terlaksananya Pengembangan Irigasi Rawa seluas 30.000 Ha 1. Terlaksananya transfer dana Tahap I (70%) Pengembangan Irigasi Rawa seluas 80.000 Ha 2. Terlaksananya Pengembangan Irigasi Rawa seluas 30.000 Ha 100 - Adanya rencana tunda bayar - Pusat melakukan pecepatan dan untuk pencairan tahap II (30%) pengawasan dalam proses sebagai dampak adanya kebijakan penghematan anggaran dan tubda penghematan anggaran, bayar agar dapat segera selesai mengganggu jalannya perjalan sehingga pencairan anggaran dapat 100 fisik lapangan segera dilaksanakan 3. Pembinaan dan pengawalan kegiatan 3. Pembinaan dan pengawalan kegiatan 4. Pengendalian dan Evaluasi triwulan 4. Pengendalian dan Evaluasi triwulan IV IV 100 - Mempercepat pelaksanaan fisik 100 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 19

Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12) Volume B12 Realisasi % Permasalahan Rekomendasi Oktober November Desember 1. Penambahan Luas Lahan Pertanian Penambahan Luas Lahan Sawah 1. Jumlah penambahan luas 200.600 Ha 100.000 ha 100.000 ha lahan sawa a. Perluasan Sawah 200.600 Ha 1. Teridentifikasinya CPCL seluas 200.600 1. Teridentifikasinya CPCL seluas 200.600 ha; ha; 2. Terlaksananya Kontrak Pelaksanaan Perluasan Sawah Secara Swakelola seluas 150.000 Ha; 3. Terlaksananya konstruksi perluasan sawah seluas 20.000 ha 2. Terlaksananya Kontrak Pelaksanaan Perluasan Sawah Secara Swakelola seluas 130.855 Ha; 3. Terlaksananya konstruksi perluasan sawah seluas 20.000 ha 100 100 - Terjadinya perubahan target perluasan sawah dari 200.600 ha menjadi 130,855 ha karena penghematan anggaran APBN TA. 2016 100 - Akibat perubahan target cetak sawah dari 200.600 Ha menjadi 130.855 Ha, maka kontrak pelaksanaan perluasan sawah juga di lakukan adendum dengan jumlah total 130.855 Ha 100 - Survey Inventigasi Desain (SID) belum seluruh nya selesai 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 100 - Keterbatasan petugas pelaksana kegiatan di Kabupaten dan propinsi - Melakukan revisi target perluasan sawah dan target kontrak perluasan sawah secara swakelola sesuai dengan hasil penghematan anggaran TA. 2016 - Mempercepat pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID) Perluasan Sawah - Melakukan workshop hasil SID oleh tim pelaksana sebelum dilakukan penyerahan hasil pekerjaan dari Pelaksana ke PPK - Penyelesaian dan perbaikan kegiatan pelaksanaan konstruksi Perluasan sawah yang masih kurang 5. Pengendalian dan evaluasi triwulan III. 5. Pengendalian dan evaluasi triwulan III 100 - Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu menambah petugas pelaksana Perluasan sawah terutama untuk pengawasan lapangan dan pembantu tim PPHP karena lokasi yang cukup luas Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 20

Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12) Volume B12 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Oktober Nopember Desember Permasalahan Rekomendasi 1. Pelaksanaan Bantuan Alsintan Tersalurkanny a bantuan alsintan 1. Tersalurkannya Bantuan Alsintan kepada Kelompok Tani/Gapoktan/UPJA Keteraangan : Realisasi melebihi target karena ada realokasi dari TR4 ke TR2 60.700 Unit Tersalurnya bantuan alsintan sebanyak 65.694 unit 108,22 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 21

Fasilitasi Pembiayaan Pertanian No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12) Volume Target B12 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Oktober Nopember Desember Permasalahan Rekomendasi 1. Asuransi Usaha Tani Padi Penambahan luas lahan sawah yang menjadi peserta AUTP 1. Luas lahan sawah yang menjadi peserta AUTP 500.000 Ha 500.000 Ha 500.000 Ha *) 100,00 1. Pendataan/Inventarisasi CPCL Peserta AUTP seluas 500.000 Ha 2. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi swadaya (20%) seluas 500.000 Ha 1. Pendataan/Inventarisasi CPCL Peserta AUTP seluas 500.000 Ha 2. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi swadaya (20%) seluas 500.000 Ha 100,00 100,00 - - Tidak adanya dana pendukung di Propinsi/Kabupaten untuk mengawal pelaksanaan kegiatan AUTP di lokasi Adanya selfblocking anggaran yang mempengaruhi perubahan target dan rencana tunda bayar - - Akan diupayakan usulan dana pendukung di Propinsi/Kabupaten untuk mengawal pelaksanaan kegiatan AUTP di lokasi Pembayaran sejumlah AUTP akan diluncurkan pada tahun 2017 3. Pembayaran Premi subsidi (80%) ke Jasindo seluas 500.000 Ha 3. Pembayaran Premi subsidi (80%) ke Jasindo seluas 400.000 Ha, dan seluas 100.000 Ha diluncurkan pada TA. 2017 80,00 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 100 5. Pengendalian dan evaluasi triwulan IV. 5. Pengendalian dan evaluasi triwulan IV 100 Ket : *) Dari realisasi AUTP sejumlah 500.000 Ha, pembayaran subsidi premi sejumlah 100.000 Ha diluncurkan pada TA. 2017 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 22

Fasilitasi Pupuk dan Pestisida (UPPO) No Sasaran Strategis 1. Dioptimalkannya pelaksanaan UPPO Outcome Tersedianya pupuk organik hasil UPPO Indikator Kinerja Terlaksananya pengembangan UPPO Target Setahun Rencana Aksi Triwulan IV (B12) % Volume B12 Realisasi 575 unit 575 unit 575 unit 100,00 Jadwal Pelaksanaan Oktober November Desember Permasalahan Rekomendasi 2. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 575 Unit 2. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 575 Unit 100,00 - CPCL di e-prop belum seluruhnya lolos verifikasi dari petugas teknis daerah sehingga harus dilakukan verifikasi ulang CPCL. Ketidaksesuaian dengan kondisi lapangan berakibat CPCL tersebut harus direvisi sehingga berdampak pula pada keterlambatan pencairan/realisasi SP2D. - Identifikasi cpcl yang matang terhadap usulan yang diajukan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya penggantian cpcl. 3. Terlaksananya transfer dana pengembangan UPPO sebanyak 575 unit; 3. Terlaksananya transfer dana pengembangan UPPO sebanyak 575 unit; 100,00 - Terhambatnya realisasi pengembangan UPPO sesuai target dikarenakan kesibukan tim untuk melakukan verifikasi dan masih banyak kesalahan pada saat pemberkasan sehingga memakan waktu. - Monitoring dan supervisi ke daerah untuk memonitor pelaksanaan UPPO tahun 2016 4. Terlaksananya Pembangunan UPPO sebanyak 575unit 4. Terlaksananya Pembangunan UPPO sebanyak 575 unit 100,00 - Adanya perubahan peraturan yang menyebabkan keterlambatan dalam proses administrasi maupun kendala penggantian cpcl karena tidak lolos verfikasi menyebabkan kelambatan pula dalam pembangunan fisik UPPO. 5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 100,00 - Sebagian daerah masih mengalami keterlambatan dalam pemberkasan dana banpem dan pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan. Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016 23