Karakterisasi Morfologi dan Kandungan Gula Beberapa Plasma Nutfah Ubi Jalar Lokal Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
Karakter Agronomi dan Daya Hasil Tiga Klon Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas) di Lahan Masam Lampung

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

Lampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST. Sumber Keragaman db KT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun Balai Benih Induk Hortikultura Provinsi

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Muji Mulyo, Desa Muara Putih, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

Keragaan Beberapa Klon Ubi Jalar Putih Lokal Lampung pada Lahan Masam

II. PLASMA NUTFAH. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 3

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

IV. PLASMA NUTFAH KEDELAI

AKSESI PLASMA NUTFAH UBI JALAR BERKANDUNGAN BETA-KAROTEN TINGGI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

Teknologi Produksi Ubi Jalar

I. PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

IV. PLASMA NUTFAH KEDELAI Rejuvenasi SDG Kedelai Evaluasi Ketahanan SDG Kedelai terhadap Cekaman Salinitas

VI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41

Lampiran 1. Persyaratan teknis minimal pupuk organik % % % ppm. Sel/ml %

KARAKTERISTIK PANGAN OLAHAN BERBAHAN DASAR UBIJALAR LOKAL

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

MENGENAL ORSINA SEBAGAI VARIETAS BARU TANAMAN KUMIS KUCING

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melimpah dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan sumber daya alam. tersebut salah satunya adalah keanekaragaman tumbuhan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

Eksplorasi Plasma Nutfah Tanaman Pangan

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoae batatas L) atau ketela rambat atau sweet potato atau dalam bahasa

SELEKSI KLON-KLON UBIJALAR BERKADAR BETA KAROTIN DAN BAHAN KERING TINGGI

TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI KAYU UNTUK MENCAPAI PRODUKSI OPTIMAL

Analisis Kandungan β-karoten Beberapa Varietas Lokal Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Asal Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK

Penyediaan Bibit untuk Budi Daya Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.)

BAB I PENDAHULUAN. dan jagung, dan ubi kayu. Namun, perkembangan produksinya dari tahun ke tahun

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

Karakterisasi Plasma Nutfah Ubi Jalar Berdaging Umbi Predominan Ungu

BAB I PENDAHULUAN. familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di

BAB I PENDAHULUAN. ekuator, memiliki iklim tropis dan curah hujan yang tinggi mendukung berbagai

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang. Menurut Haryanto (2007), tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

Studi Pewarisan Antosianin Ubi Jalar pada Populasi F1 dari Tiga Kombinasi Persilangan Ayamurasaki

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang tertuang di dalam Millenium Development Goals (MDGs).

III. BAHAN DAN METODE

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Varietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) termasuk tumbuhan berbatang lunak atau

V. VARIETAS UNGGUL UBI KAYU

Jl. Raya Kendalpayak Km.8 Malang Jl. Merdeka 147, Bogor

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI KAYU UK-1

APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

POTENSI KELAPA GENJAH HIJAU MANIS UNTUK TENDER COCONUT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU VARIETAS KATSURI 2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KARAKTER MORFOLOGI UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) HIJAU DARI KABUPATEN PELALAWAN

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

MATERI DAN METODE Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBIKAYU UK-1

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

III. BAHAN DAN METODE

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

PENDAHULUAN. Masalah utama dalam peningkatan ketahanan pangan adalah pertumbuhan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan krisis energi sampai saat ini masih menjadi salah satu

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

Pendugaan keragaman karakter morfologi 50 aksesi plasma nutfah ubi jalar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Laboratorium Ilmu

Pada umumnya sebagai sumber pangan karbohidrat, pakan ternak dan bahan baku industri olahan pangan. Ke depan peranannya semakin penting dan strategis

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 117-124 Karakterisasi Morfologi dan Kandungan Gula Beberapa Plasma Nutfah Ubi Jalar Lokal Lampung Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung Ratna Dewi dan Nurman Abdul Hakim Politeknik Negeri Lampung e-mail: ratna.dewi@polinela.ac.id ABSTRACT Sweet potato tubers are the second most important after the cassava because it has a high nutritional value, especially beta carotene and anthocyanins. This plant is expected to be one of the commodities alternative food choices to support the movement of food diversification. Lampung is one of the areas that have the potential for the development of Sweet potato, but until now the character of the local sweet potato Lampung not terdiskripsi well. To avoid duplication in collecting sweet potato varieties and to save important genes of potential, it is necessary to characterize the local sweet potato germplasm Lampung. The purpose of this study is to produce a description of some of the local sweet potato accessions Lampung, and produce genetic resources that can be used as a parent in order of creation and the development of improved varieties of sweet potato, especially high-yielding varieties of local Lampung. The results showed Lampung Local Clones LPG 06 and LPG 07 has a higher sugar content that is 11% and 11.33% and has orange flesh colored bulbs (rich in beta carotene) which is the potential to be developed and become genetic resources in the development of high yielding varieties new. LPG 08 and LPG 11, are local clones of Lampung white and have a sugar content of 9 and 9.67%, higher than other white Lampung Local clones, but lower when compared with white clones Shiroyutaka which amounted to 10%. LPG 01 a clone Local Lampung have very orange tuber flesh color, but the sugar content is only 8.33%. LPG 03 a clone Local Lampung which has white tuber flesh surrounded by a ring of purple on the cortex. The purple color indicates the presence of anthocyanin-rich content of antioxidants, but the sugar content is relatively low at 7%. Keywords: Characterization, Germplasm, Sweet Potatoes. Diterima: 10 April 2015, disetujui 24 April 2015 PENDAHULUAN Ubi jalar merupakan -an kedua terpenting setelah ubi kayu karena memiliki nilai gizi yang tinggi. Selain mengandung Vitamin dan mineral, ubi jalar yang daging nya berwarna orange (kuning) mengandung beta karoten yang tinggi dan ubi jalar berdaging buah ungu banyak mengandung antosianin yang merupakan antioksidan sebagai anti mutagenik dan anti karsinogenetik (Santoso dalam Dewi, 2014). Menurut Kunia (2009), keunggulan ubi jalar adalah memiliki indeks glisemik 54 yang tergolong rendah yang berarti karbohidratnya tidak mudah diubah menjadi gula, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi penderita diabetes. Selain sebagai makanan yang sehat alami, ubi jalar juga berperan sebagai pakan dan bahan baku

industri komoditas ekspor (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2008). Tanaman ini diharapkan dapat menjadi salah satu komoditi pilihan pangan alternatif dalam menunjang gerakan diversifikasi pangan. Tanaman ubi jalar sebagian besar bersifat self incompatible, sehingga biji-biji yang terbentuk merupakan hasil persilangan bebas. Biji-biji tersebut mudah tumbuh dan berkembang menjadi tanaman dan akan meningkatkan variabilitas genetik dengan cepat. Variabilitas genetik yang dihasilkan memberikan kenampakan morfologi yang sangat beragam sehingga banyak varietas yang satu sama lain mirip akan tetapi apabila diamati dengan lebih cermat ternyata ditemukan beberapa sifat yang berbeda (Rahayuningsih, 1997). Karakterisasi merupakan salah satu kegiatan dalam pengelolaan plasma nutfah yang mendeskripsikan karakter kuantitatif dan kualitatif suatu aksesi, sehingga nilainya dapat diketahui (Kasno, dkk., 2012). Saat ini di kebun Politeknik Negeri Lampung memiliki 11 aksesi plasma nutfah ubi jalar lokal Lampung. Untuk menghindari duplikasi varietas dalam pengkoleksian ubi jalar dan untuk menyelamatkan gen-gen penting yang potensial, maka perlu dilakukan karakterisasi plasma nutfah ubi jalar sehingga menghasilkan deskripsi dari setiap aksesi dan menghasilkan sumber genetik yang dapat digunakan sebagai tetua dalam rangka penciptaan serta pengembangan varietas unggul ubi jalar. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, dari Juli sampai Nopember 2014. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 aksesi klon ubi jalar yang terdiri dari 11 aksesi klon lokal Lampung (LPG-01, LPG-02, LPG- 03, LPG-04, LPG-05, LPG-06, LPG-07, LPG-08, LPG 09, LPG 10, LPG 11) serta 2 aksesi klon unggul nasional (Beta-2 dan Shiroyutaka), tong drum, pupuk Urea, SP-36, KCL, kapur pertanian, dan pupuk kandang, sedangkan alat yang digunakan yaitu cangkul, gunting setek, kored, ember, timbangan, tampah, sabit, tali rafia, roll meter, mistar dan alat tulis. Karakterisasi plasma nutfah ubi jalar dilakukan dengan melaksanakan percobaan lapang tanpa ulangan. Setiap aksesi yang akan dikarakterisasi ditanam pada satu guludan yang berukuran panjang 1,5 meter, jarak antar guludan 1 meter. Stek pucuk dari setiap aksesi ubi jalar di tanam pada guludan dengan jarak tanam 30 cm, 1 stek per lubang tanam sehingga terdapat 5 tanaman dalam 1 guludan. Cara budidaya tanaman sama dengan kegiatan budidaya ubi jalar pada umumnya, namun tidak dilakukan pemangkasan sulur (batang). Duplikasi koleksi dilestarikan dalam pot-pot yang terbuat dari drum. Karakterisasi dilakukan dengan berpedoman pada panduan karakterisasi dan evaluasi plasma nutfah ubi jalar (Rahayuningsih,1997). Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan mengambil 5 tanaman, kemudian dirata-rata. Parameter yang diamati dan diukur dalam penelitian ini mengacu pada panduan karakterisasi dan evaluasi plasma nutfah ubi jalar (Rahayuningsih, 1997). Untuk pengamatan parameter karakteristik morfologi batang dan daun, dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam, sedangkan untuk morfologi buah/ dilakukan setelah panen. Variabel yang diamati dan diukur adalah: 1. Tipe tanaman 2. Bentuk kerangka daun Diamati dengan melihat bentuk daun. Apabila bentuk daun lebih dari satu macam, maka daun yang diambil yang dominan (persentase bentuk yang terbanyak) 3. Warna tulang daun permukaan bawah Warna tulang daun permukaan bawah dilihat dari kenampakan warna ungu pada tulung daun di permukaan bawah dan diamati pada daun yang segar 4. Warna daun muda (pucuk) 118 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015

Diamati pada daun muda yang telah mekar 5. Bentuk Bentuk diambil dari bentuk yang dominan pada tanaman dan mengacu pada buku panduan karakterisasi ubi jalar 6. Warna kulit Dilihat dari warna kulit setelah dicuci dan kering 7. Warna daging Dilakukan dengan memotong secara melintang di bagian tengah dan melihat warnanya 8. Kadar gula Dilakukan dengan cara mengambil ekstrak dan diukur dengan menggunakan alat hand refraktometer HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Karakter morfologi dan kandungan gula ubi jalar lokal Lampung Karakter KLON LPG 01 KLON LPG 02 KLON LPG 03 KLON LPG 04 1. Tipe tanaman Semi kompak Semi kompak Semi kompak Semi kompak 2.Bentuk kerangka daun Berbentuk hati Segitiga samasisi Berbentuk cuping Berbentuk cuping 3.Warna tulang daun permukaan bawah Hijau Hijau Hijau Hijau 4.Warna daun muda (pucuk) Hijau kecoklatan Ungu Ungu Kuning hijau Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 119

5.Bentuk Bulat telur, lebar pada ujung Bulat telur, lebar pada ujung Elip panjang Elip panjang 6.Warna daging Orange tua Orange Putih dikelilingi cincin ungu pada kortex Putih 7.Kadar gula 8,33 7,33 7,00 7,67 Karakter KLON LPG 05 KLON LPG 06 KLON LPG 07 KLON LPG 08 1. Tipe tanaman Semi kompak Semi kompak Menyebar Semi kompak 2. Bentuk kerangka daun Berbentuk cuping Berbentuk cuping Segi tiga samasisi Bercuping 3. Warna tulang daun permukaan bawah Hijau Ungu Hijau ungu Tulang daun utama sebagian berwarna ungu 4. Warna daun muda (pucuk) Diamati pada daun yang sudah terbuka Kuning hijau Hijau dengan warna ungu melingkari tepi daun Ungu Kuning hijau 120 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015

5. Bentuk Elip panjang Elip Elip Elip 6. Warna daging Putih Orange Orange Putih 7. Kadar gula 6,67 11,00 11,33 9,00 Karakter KLON LPG 09 KLON LPG 10 KLON LPG 11 KLON BETA-2 1. Tipe tanaman Menyebar Semi kompak Semi kompak Semi kompak 2. Bentuk kerangka daun Berbentuk bergerigi ginjal Bercuping Bercuping Bercuping 3. Warna tulang daun permukaan bawah Hijau Hijau keunguan Hijau Hijau 4. Warna daun muda (pucuk) Diamati pada daun yang sudah terbuka Kuning kecoklatan Ungu Hijau, pinggir daun dikelilingi warna ungu Ungu Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 121

5. Bentuk Elip membulat Elip Elip panjang Elip 6. Warna daging Orange Orange muda Putih Kuning tua 7. Kadar gula 8,67 9,00 9,67 6,67 Karakter KLON SHIROYUTAKA Karakter 1. Tipe tanaman Semi kompak 2. Warna daun muda (pucuk) Diamati pada daun yang sudah terbuka KLON SHIROYUTAKA Hijau 3. Bentuk kerangka daun Segitiga samasisi 4. Bentuk Ovale 5. Warna tulang daun permukaan bawah Hijau 6. Warna daging Putih 7. Kadar gula 10,00 Karakter Morfologi Batang dan Daun Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dari 11 Klon Lokal Lampung memiliki tipe tanaman semi kompak, kecuali Klon LPG 07 dan LPG 09 yang memiliki tipe pertanaman menyebar. Warna dominan sulur umumnya berwarna hijau, kecuali Klon LPG 05, LPG 06, LPG 07 dan LPG 10 yang berwarna ungu. Kerangka daun umumnya bercuping, kecuali Klon LPG 01 berbentuk hati, lon PLG 02 dan Klon 07 berbentuk segitiga samasisi, dan pada Klon 09 berbentuk ginjal bergerigi. Warna tulang daun permukaan bawah umumnya berwarna hijau, kecuali Klon LPG 06, LPG 07, LPG 08 dan LPG 10 yang memiliki warna 122 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015

ungu dan hijau keunguan. Warna daun muda pada Klon LPG 01 berwarna hijau kecoklatan; LPG 02, LPG 03, LPG 07 dan LPG 10 berwarna ungu, Klon LPG 04, LPG 05, LPG 08 berwarna kuning hijau, Klon LPG 06, dan LPG 11 berwarna hijau dikelilingi warna ungu ditepi daun dan klon LPG 09 berwarna kuning kecoklatan. Warna daun dewasa pada semua klon berwarna hijau. Tangkai daun umumnya berwarna hijau kecuali pada Klon LPG 06, LPG 07 dan LPG 10 yang memiliki warna tangkai daun berwarna ungu. Pigmentasi tangkai daun berwarna hijau pada Klon PLG 01, PLG 09 dan PLG 11, sedangkan pada klon LPG 02, LPG 03, LPG 04, LPG 05, LPG 08, memiliki pigmentasi tangkai daun berwarna hijau, tetapi ujung tangkai (dekat helai daun berwarna ungu, Klon LPG 06, LPG 07, LPG 10 memiliki pigmentasi tangkai daun berwarna ungu. Karakter morfologi batang dan daun dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Karakter untuk Klon Unggul Nasional (Beta -2 dan Shiroyutaka) yang ditanam di daerah Lampung, tidak berbeda dengan karakter yang tertera pada deskripsi. Karakter Morfologi Umbi Bentuk pada Klon PLG 01 dan PLG 02 berbentuk bulat telur, lebar pada ujung (Ovale), Klon PLG 03, PLG 04, PLG 05, LPG 11 memiliki bentuk elip panjang, Klon LPG 06, LPG 07, LPG 08, LPG 10 memiliki bentuk elip, dan Klon LPG 09 elip membulat. Warna kulit Klon LPG 01, PLG 05 berwarna merah, Klon LPG 02, LPG 08, LPG 09, LPG 11 memiliki kulit berwarna krem, Klon LPG 03 memiliki kulit berwarna putih, Klon LPG 04, LPG 10 memiliki warna kulit ungu merah, Klon LPG 07 merah jambu dan Klon LPG 06 krem coklat. Warna daging pada Klon LPG 01 berwarna orange tua, Klon LPG 02, LPG 06, LPG 07, dan LPG 09 memiliki warna daging orange, Klon LPG 10 orange muda, Klon LPG 03 memiliki warna daging putih yang dikelilingi cincin ungu pada kortek, Klon LPG 04, LPG 05, LPG 08 dan LPG 11 memiliki warna daging putih. Pada ubi jalar Lokal Lampung umumnya memiliki bentuk elip dan elip panjang, warna kulit krem, dan warna daging berwarna orange. Warna daging yang berwarna orange merupakan indikasi kaya akan kandungan beta karoten yang sangat berguna bagi kesehatan terutama kesehatan mata. Klon ubi jalar Beta-2 dan Shiroyutaka memiliki karakter sesuai dengan deskripsi. Kandungan Gula Kandungan gula pada Klon LPG 01 (8,33%), LPG 02 (7,33%), LPG 03 (7,00%), LPG 04 (7,67%), LPG 05 (6,67%), LPG 06 (11,00%), LPG 07 (11,33%), LPG 08 (9,00%), LPG 09 (8,67%), LPG 10 (9,00%), LPG 11 (9,67%), Beta-2 (6,67%), Shiroyutaka (10%). Klon Lokal Lampung LPG 06 dan LPG 07 memiliki kandungan gula lebih tinggi dibandingkan dengan klon lainnya yakni masing-masing sebesar 11% dan 11,33%, lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan gula pada klon Unggul Nasional (Beta-2 dan Shiroyutaka). Selain itu, Klon LPG 06 dan LPG 07 memiliki daging berwarna orange yang mengindikasikan banyak mengandung beta karoten. Klon LPG 08 dan LPG 11 merupakan Klon Lokal Lampung Lampung yang berwarna putih dan memiliki kandungan gula sebesar 9 dan 9,67%, lebih tinggi dibanding dengan Klon Lokal Lampung putih lainnya, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan klon putih Shiroyutaka yakni sebesar 10%. Klon PLG 01 merupakan Klon Lokal Lampung yang memiliki warna daging sangat orange, namun kandungan gula hanya 8,33%. Klon LPG 03 merupakan Klon Lokal Lampung yang memiliki daging berwarna putih yang dikelilingi cincin ungu pada kortek. Warna ungu mengindikasikan adanya kandungan antosianin yang kaya antioksidan, namun kandungan gulanya relatif rendah yakni hanya 7%. Banyak faktor yang mempengaruhi kandungan gula pada ubi jalar, antara lain kondisi tanah, musim tanam dan pemberian pupuk. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 123

KESIMPULAN 1. Diperoleh Klon Lokal Lampung LPG 06 dan LPG 07 memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan, karena memiliki kandungan gula lebih tinggi dibandingkan dengan klon lainnya yakni masing-masing sebesar 11% dan 11,33%, lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan gula pada klon Unggul Nasional (Beta -2 dan Shiroyutaka). Klon LPG 08 dan LPG 11 merupakan Klon Lokal Lampung Lampung yang berwarna putih dan memiliki kandungan gula sebesar 9 dan 9,67%. 2. Klon PLG 01 merupakan Klon Lokal Lampung yang memiliki warna daging sangat orange, namun kandungan gula hanya 8,33%. Klon LPG 03 merupakan Klon Lokal Lampung yang memiliki daging berwarna putih yang dikelilingi cincin ungu pada kortek. Warna ungu mengindikasikan adanya kandungan antosianin yang kaya antioksidan, tetapi kandungan gulanya relatif rendah yakni 7%. DAFTAR PUSTAKA Dewi, R. 2014. Karakter Agronomi dan Daya Hasil Tga Klon Ubi Jalar Ungu di Lahan Masam Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Volume 14 (1): 15-21. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2008. Bahan Sosialisasi Peningkatan Produksi dan Produktivitas Ubi Jalar. Direktorat Budidaya Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Jakarta. Kasno. A., Trustinah, dan M. Yusuf. 2012. Karakterisasi dan Konservasi Plasma Nutfah Kimpul. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi: 627-631 Kunia, K. 2009. Yuk Makan Kudapan Sehat. Pusat Penelitian Bioteknologi Institut Teknologi Bandung. Bandung. Rahayuningsih. 1997. Panduan Karakteristik dan Evaluasi Plasma Nutfah Ubi Jalar. Monografi Balitkabi no.2. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Malang. Jawa Timur. 124 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015