SELEKSI KLON-KLON UBIJALAR BERKADAR BETA KAROTIN DAN BAHAN KERING TINGGI
|
|
- Verawati Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SELEKSI KLON-KLON UBIJALAR BERKADAR BETA KAROTIN DAN BAHAN KERING TINGGI M. Jusuf, St.A. Rahayuningsih, dan T.S. Wahyuni Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendalpayak KM 8 KP 66, Malang Telp ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Tumpang pada MK II, Penelitian disusun menurut augmented design dengan tiga ulangan. Bahan yang digunakan adalah 210 klon terpilih yang mengandung beta karotin. Setiap 70 klon uji ditanam varietas pembanding Beta 2, Beta 1, dan Sari. Masing-masing klon ditanam satu gulud dengan panjang gulud 10 m, jarak tanam antar gulud 100 cm dan dalam gulud 25 cm. Ditinjau dari segi hasil umbi dan komponen hasilnya terlihat keragaman yang cukup tinggi. Jumlah umbi besar, umbi kecil dan umbi total per gulud masing-masing berkisar antara 0 80 umbi, umbi, dan umbi, sedangkan berat umbi besar, umbi kecil dan umbi total per gulud masing-masing berkisar antara 0 37,4 kg/10m 2 ; 0 10,4 kg/10m 2 dan 1,0 40,9 kg/10m 2 dengan kisaran kadar bahan kering umbi 20,0 34,3%. Berdasarkan jumlah umbi total per gulud dengan batas seleksi 30% (76 umbi/gulud) terseleksi 20 klon dengan jumlah umbi total terbanyak 157 umbi/10m 2, terdapat pada klon nomer 1385 (MSU ). Berdasarkan berat umbi total per gulud dengan batas seleksi 30% (23,14 kg/tanaman) terseleksi 22 klon dengan berat umbi total tertinggi 40,9 kg/gulud, dicapai oleh klon 1572 (MSU ). Batas seleksi 30% bahan kering umbi adalah 27,9 g, dengan batas seleksi 30% tersebut terpilih 21 klon, bahan kering tertinggi (36,0 g) dicapai oleh klon 2023 (MSU ). Ditinjau dari kadar beta karotin, penilaian secara visual dari daging umbi menunjukkan bahwa dari 210 klon yang diuji terdapat 50 klon yang memiliki kadar kadar beta karotin agak tinggi, 9 klon tinggi dan 2 klon memiliki kadar beta karotin sangat tinggi. Berdasarkan berat umbi total, karakter umbi, kadar beta karotin dan tingkat serangan hama dan penyakit utama terseleksi 25 klon. Klon terpilih yang memiliki produksi tinggi, Berdasarkan berat umbi total/tanaman, bahan kering umbi dan kadar beta karotin tinggi terpilih 4 klon terbaik yaitu MSU , MSU , MSU , MSU untuk diuji lebih lanjut pada tahapan seleksi berikutnya. Kata kunci : Ubi jalar, produksi dan beta karotin. ABSTRACT Selection of sweetpotato clones with high beta carotene content. The experiment was carried out in lowland at Tumpang Sub-district during dry season The experiment was arranged in Augmented design with three replications. Two hundred clones with beta carotene content were used in this experiment, varieties Beta-1, Beta-2 and Sari were used as check. Each clone was planted in single row plot, 10 m length with 1 m ridge distance and 25 cm distance between plants within ridge. There was high yield and yield components variation. The number of big, small and total tubers per ridge varied from 0-80, 0-140, and tubers, respectively. The weight of big, small and total tubers varied from kg 10 m -2, kg 10 m -2, and kg 10 m -2 and dry matter content ranged from %. Based on the number of tubers/ridge with selection index of 30% (76 tubers/ridge) it was selected 20 clones with the highest total number of tubers was 157 tubers 10 m -2 achieved by clone MSU Based on total tuber weight per ridge with selection intensity of 30% (0.923 kg/plant) it was selected 22 clones, with the highest weight of 40.9 kg/ridge was achieved by clone MSU With selection intensity of 30% on tuber dry matter content (27.9%) 21 clones were 590
2 selected, the highest dry matter content (36%) was achieved by clone MSU Based on visual observation on tuber flesh color for beta carotene content observation, 50 clones had moderately high, 9 clones with high and 2 clones with very high beta carotene content. Based on total tubers weight, tuber character and beta carotene content, it was selected 25 clones which produced high yield but if the selection criteria for weight of total tubers, tuber dry matter and beta carotene content it was selected 4 clones namely, MSU , MSU , MSU and MSU These will evaluated further on next breeding stages. Key words: Sweet potato, yield and beta carotene. PENDAHULUAN Ubijalar sebagai bahan pangan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain relatif kaya karbohidrat, vitamin A dan C, antosianin (antioksidan) dan mineral. Oleh karena itu, ubijalar dapat digunakan sebagai salah satu bahan pangan untuk mendukung tercapainya program diversifikasi pangan, disamping sebagai bahan baku industri (Yoshinaga 1997). Perakitan varietas unggul ubijalar tidak hanya untuk memperoleh varietas yang memiliki potensi hasil tinggi, tetapi juga diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan konsumen dan peningkatan kualitasnya. Terbatasnya jumlah varietas ubijalar yang tersedia untuk tujuan pangan dan industri terbatas pula pilihan bagi pengguna. Varietas ubijalar yang umum dibudidayakan adalah yang kualitas umbinya cocok digunakan untuk konsumsi langsung (pangan) dan sedikit sekali yang berorientasi untuk industri. Akhir-akhir ini, varietas ubijalar yang dibutuhkan untuk konsumsi adalah yang memiliki daging umbi berwarna kuning tua seperti Beniazuma dan Kidal yang berpotensi untuk ekspor. Wolfe (1992) melaporkan, beta karotin memiliki aktivitas vitamin A tertinggi (100%) dibanding senyawa karotenoid lainnya, seperti a-karotin dan y-karotin. Kadar beta karotin pada ubijalar kuning bervariasi antara 0 sampai > μg/100g, sedang pada umbi yang berwarna oranye μg/100g. Kandungan beta karotin berkorelasi positif (r=0,99) dengan intensitas warna kuning/oranye umbi (Purcel and Walter 1968 dalam Wolfe 1992, Simonne et al. 1993). Selain memiliki aktivitas vitamin A, beta karotin dilaporkan juga dapat memberi perlindungan/pencegahan terhadap kanker, penuaan, penurunan kekebalan, penyakit jantung, stroke, katarak, sengatan matahari, dan gangguan otot (Mayne 1966). Hal ini berkaitan dengan kemampuannya menarik radikal bebas yang dipercaya sebagai penyebab terjadinya tumor dan kanker (Hongmin et al. 1996). Untuk memenuhi permintaan pasar dan menjaga ketersediaan pangan, maka penyediaan ubijalar dalam jumlah cukup merupakan suatu keharusan. Kebutuhan akan ubijalar yang memiliki nilai komersial dan gizi tinggi cenderung meningkat, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun industri. Ubijalar berwarna oranye memiliki kandungan beta karotin tinggi diperlukan sebagai sumber pro-vitamin A. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pengembangan ubijalar sumber pro-vitamin A adalah terbatasnya pilihan varietas kaya beta karotin bagi petani (Jusuf dkk. 2001). Walaupun sudah dihasilkan varietas Beta-1 dan Beta-2 yang memiliki beta karotin tinggi, namun kadar bahan kering umbi masih rendah, sedangkan yang dibutuhkan saat ini adalah varietas dengan kadar beta karoten dan bahan kering tinggi (Jusuf dkk. 2009). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan klon-klon ubijalar berproduksi tinggi kaya beta karotin dan kadar bahan kering umbi yang juga tinggi. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
3 BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Tumpang pada MK II 2011 disusun menurut rancangan augmented dengan tiga ulangan. Bahan yang digunakan adalah 210 klon terpilih mengandung beta karotin. Untuk setiap 70 klon uji ditanam varietas pembanding Beta 2, Beta 1, dan Sari. Klon-klon yang digunakan berasal dari hasil seleksi gulud tunggal pada MK I, Setiap klon ditanam satu gulud dengan panjang gulud 10 m, jarak tanam antargulud 100 cm dan dalam gulud 25 cm. Persiapan percobaan diawali dengan pembersihan lahan percobaan dari gulma, menggunakan herbisida. Selanjutnya tanah diolah sampai halus dan dibuat guludanguludan sepanjang 10 m 2. Sebelum ditanam, stek-stek ubijalar direndam didalam larutan yang mengandung fungisida dan insektisida selama 1 menit. Kemudian stek pucuk dengan ukuran cm ditanam dengan posisi agak miring dengan 2 3 ruas sulur asuk terbenam dalam tanah. Tanaman dipupuk dengan pupuk majemuk Phonska 300 kg/ha dan pupuk kandang kotoran ayam 2 t/ha. Pupuk diberikan dua kali, pertama pada saat tanaman berumur satu minggu dengan takaran sepertiga bagian pupuk dan sisanya diberikan pada umur 1,5 bulan setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara garitan. Penyiangan dilakukan pada umur 4, 7 dan 10 minggu setelah tanam. Penurunan gulud dilakukan pada saat tanaman berumur 1,5 bulan bersamaan dengan penyiangan pertama dan dilanjutkan dengan pemberian pupuk susulan. Pembalikan batang dilakukan pada saat tanaman berumur 6, 9, dan 12 minggu setelah tanam dan untuk mencegah kekeringan dilakukan pengairan pada waktu tanam, dan setelah itu diberikan sebulan sekali sampai panen. Pemberian Furadan diulang pada fase pembesaran umbi (2 bulan). Pengendalian hama dan penyakit lainnya dilakukan secara intensif dan panen pada umur 4 4,5 bulan. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah umbi besar dan umbi kecil, berat umbi besar dan umbi kecil, bentuk umbi, kualitas umbi (secara visual), keseragaman bentuk dan ukuran umbi, rengkah, bahan kering umbi, warna kulit dan daging umbi, serangan hama dan penyakit utama dengan skor 1 5. Pengamatan bentuk umbi, keseragaman bentuk dan ukuran umbi serta cacat umbi berpedoman kepada Rasco dan Amante (1992). Kriteria bentuk umbi masing-masing adalah dengan skor 1=berlekuk dalam, 2= berlekuk agak dalam, 3= berlekuk dangkal, 4 = sedikit berlekuk agak dangkal melintang atau membujur dan 5 = tidak ada lekukan dan kulit umbi mulus. Skor keseragaman bentuk umbi adalah 1= >50% dari populasi umbi yang bentuknya tidak seragam, 2= 26-50% dari populasi umbi yang bentuknya tidak sama, 3= 11 25% dari populasi umbi yang bentuknya tidak sama, 4= 1-10% dari populasi umbi yang bentuknya tidak sama, 5= bentuk umbi seragam 100%. Skor keseragaman ukuran umbi adalah 1= >50% dari populasi umbi yang ukurannya tidak seragam, 2= 26-50% dari populasi umbi yang ukuranya umbi tidak sama, 3= 11 25% dari populasi umbi yang ukurannya tidak sama, 4= 1 10% dari populasi umbi yang ukurannya tidak sama, 5= ukuran umbi seragam 100%. HASIL DAN PEMBAHASAN Ditinjau dari segi hasil umbi dan komponen hasilnya terlihat keragaman yang cukup tinggi. Jumlah umbi besar per gulud (10 m 2 ) berkisar antara 0 80 umbi dengan rata-rata 27,13 umbi. Frequensi terbesar untuk jumlah umbi besar berada pada interval umbi per gulud yaitu 96 klon (45,7%). Berdasarkan intensitas seleksi 30%, (jumlah umbi per gulud lebih dari 44,87 umbi), terseleksi 15 klon (Tabel 1), namun berdasarkan rata- 592
4 rata pembanding (48,56 umbi) terdapat 15 klon yang mempunyai jumlah umbi besar di atas rata-rata pemanding (Tabel 2). Tabel 1. Beberapa parameter dari seleski gulud tunggal klon-klon ubijalar kaya beta karotin yang di seleksi di Malang, MK II Parameter Minimal Maximal Ragam (σ 2 ) Standar deviasi (σ) Seleksi 30 % Jumlah* klon terseleksi Jumlah umbi besar ,75 14,86 44,87 15 Jumlah umbi kecil ,80 17,29 38,98 7 Jumlah umbi/gulud ,73 25,35 75,97 14 Berat umbi besar (Kg) 0 37,4 51,43 7,17 20,68 14 Berat umbi kecil (Kg) 0 10,4 3,38 1,84 4,29 20 Berat umbi/gulud (Kg) 1,0 40,9 55,27 7,43 23,14 15 Berat kering umbi (%) 20,0 34,3 0,11 0,33 2,79 16 Skor produksi 1 5 0,76 0,87 4,30 8 Skor kualitas umbi 1 5 0,87 0,93 4,63 25 Skor bentuk umbi 2 5 0,31 0,55 4,78 37 Skor keseragaman bentuk umbi 3 5 0,22 0,47 4,85 56 Skor keseragaman ukuran umbi 3 5 0,10 0,31 4,46 14 Skor rengkah umbi 2 5 0,51 0,71 4,93 50 Skor penerimaan umum 1 5 0,74 0,86 4,18 5 Skor serangan hama pemakan daun 4 5 0,15 0, Skor serangan hama penggulung daun 4 5 0,24 0, Skor serangan hama boleng 4 5 0,25 0, Skor serangan hama tungau puru 1 5 1,08 1, Skor infeksi penyakit kudis (scab) 1 5 0,63 0, Skor infeksi penyakit cercospora 3 5 0,30 0, Skor infeksi penyakit bercak ungu 3 5 0,20 0, Keterangan : * terpilih dari intensitas seleksi 30 % Jumlah umbi kecil per gulud (10 m 2 ) berkisar antara umbi dengan rata-rata 18,63 umbi. Frequensi terbesar untuk jumlah umbi kecil berada pada interval umbi per gulud yaitu 126 klon (60,7%). Berdasarkan intensitas seleksi 30%, dengan jumlah umbi kacil per guludnya lebih dari 38,98 umbi, terseleksi 7 klon namun berdasarkan ratarata pembanding (17,44 umbi) terdapat 84 klon yang mempunyai jumlah umbi kecil di atas rata-rata pemanding. Jumlah umbi total (umbi besar dan umbi kecil) per gulud (10 m 2 ) berkisar antara umbi dengan rata-rata 45,75 umbi. Frequensi terbesar untuk jumlah total umbi berada pada interval umbi per guludnya yaitu 72 klon (34,30%). Dengan intensitas seleksi 30% (jumlah umbi per gulud lebih dari 75,97 umbi), terseleksi 14 klon, namun berdasarkan rata-rata pembanding (66,00 umbi) terdapat 36 klon yang mempunyai jumlah umbi total di atas rata-rata pemanding (Tabel 2). Berat umbi besar per gulud (10 m 2 ) berkisar antara 0 37,4 kg/gulud, dengan rata-rata 12,14 kg/gulud. Frequensi terbesar untuk berat umbi besar berada pada interval kg/gulud, yaitu 96 klon (45,7%). Berdasarkan intensitas seleksi 30%, (berat umbi >20,68 kg/gulud), terseleksi 14 klon, namun berdasarkan rata-rata pembanding (23,31 kg/gulud) Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
5 terdapat 13 klon yang mempunyai jumlah umbi besar di atas rata-rata pembanding (Tabel 2). Tabel 2. Parameter Beberapa parameter dari seleksi gulud tunggal klon-klon ubijalar kaya beta karotin, Malang, MK II Rata-rata Populasi Beta-1 Beta-2 Sari Pembanding Jumlah umbi besar 27,63 52,00 42,67 51,00 48,56 Jumlah umbi kecil 18,93 13,00 8,67 30,67 17,44 Jumlah umbi/gulud 46,56 65,00 51,33 81,67 66,00 Berat umbi besar (kg/10 m 2 ) 12,36 22,07 26,10 21,77 23,31 Berat umbi kecil (kg/10m 2 ) 2,15 1,93 0,33 3,43 1,90 Berat umbi/gulud (kg/10 m 2 ) 14,51 24,00 26,43 25,20 25,21 Berat kering umbi (%) 24,10 21,60 23,30 21,70 22,20 Skor produksi 3,29 4,33 4,00 4,33 4,22 Skor kualitas umbi 3,55 3,00 4,00 4,00 3,67 Skor bentuk umbi 4,14 4,67 4,33 3,67 4,22 Skor keseragaman bentuk umbi 4,31 5,00 4,00 4,33 4,44 Skor keseragaman ukuran umbi 4,10 5,00 4,00 4,00 4,33 Skor rengkah umbi 4,11 4,33 4,00 3,33 3,89 Skor penerimaan umum 3,18 4,00 4,00 3,33 3,78 Skor serangan hama pemakan daun 4,19 4,00 4,00 4,33 4,11 Skor serangan hama penggulung daun 4,62 4,00 4,67 5,00 4,56 Skor serangan hama boleng 4,47 5,00 4,33 4,67 4,67 Skor serangan hama tungau puru 3,90 3,33 4,00 4,67 4,00 Skor infeksi penyakit kudis (scab) 4,61 4,67 4,67 5,00 4,78 Skor infeksi penyakit cercospora 4,52 4,33 5,00 4,00 4,44 Skor infeksi penyakit bercak ungu 4,75 4,67 5,00 5,00 4,89 Berat umbi kecil per gulud (10 m 2 ) berkisar antara 0 10,4 kg/gulud, dengan rata-rata 2,12 kg/gulud. Frequensi terbesar untuk berat umbi kecil berada pada interval 1 6 kg/gulud, yaitu 143 klon (68,1%). Berdasarkan intensitas seleski 30%, (berat umbi > 4,29 kg/gulud), terseleksi 20 klon, namun berdasarkan rata-rata pembanding (1,90 kg/ gulud) terdapat 98 klon yang jumlah umbi besarnya di atas rata-rata pembanding (Tabel 2). Berat umbi total (umbi besar dan umbi kecil) per gulud (10 m 2 ) berkisar antara 1,0 40,9 kg/gulud, dengan rata-rata 14,26 kg/gulud. Frequensi terbesar untuk berat total umbi kecil berada pada interval kg/gulud yaitu 55 klon (26,2%). Berdasarkan intensitas seleski 30%, (berat umbi >23,14 kg/gulud), terseleksi 15 klon, namun berdasarkan rata-rata pembanding (25,21 kg/gulud) terdapat 17 klon yang mempunyai jumlah umbi total di atas rata-rata pembanding (Tabel 2). Berdasarkan parameter utama pada seleksi ubijalar yang meliputi hasil umbi, kadar beta karotin, kadar bahan kering dan kualitas umbi, maka dari 210 klon yang diuji terseleksi sebanyak 25 klon (11,9%) untuk diuji lebih lanjut pada tahapan seleksi berikutnya (Tabel 3). Apabila hasil umbi digunakan sebagai parameter utama seleksi maka terdapat 4 klon yang memberikan hasil yang sangat tinggi >35 t/ha, namun keempat klon ini tidak memiliki kadar beta karotin tinggi seperti yang diharapkan. Saat ini yang dibutuhkan adalah klon dengan produksi, beta karotin dan bahan kering umbi tinggi. Keempat klon tersebut adalah MSU , MSU , MSU , dan MSU 594
6 dengan hasil umbi masing-masing 40,9 t/ha ; 39,5 t/ha ; 35,5 t/ha dan 35,4 t/ha dan kadar bahan kering umbi 21,4-24,0%. Kadar bahan kering umbi dari keempat klon ini ergolong rendah tetapi hampir sama dengan kadar bahan kering ketiga varietas pembanding Beta-1, Beta-2 dan Sari. Keempat klon memiliki hasil umbi lebih tinggi dari ketiga varietas pembanding. Apabila kadar beta karotin umbi digunakan sebagai parameter utama seleksi, hanya terpilih 2 klon yang memiliki kadar beta karotin sangat tinggi (warna daging umbo O7) yaitu klon MSU dan MSU dengan hasil umbi masing-masing 25,5 t/ha, dan 30,2 t/ha dan kadar bahan kering umbi masing-masing 30,5% dan 25,6% (Tabel 3). Tabel 3. Skor parameter umbi dan hasil umbi klon terpilih pada percobaan seleksi klon ubijalar kadar beta karotin tinggi. Malang, MK II No S k o r Bahan Hasil Klon/varietas Bentuk Kualitas Keseragaman b) Rengkah Warna d) kering umbi umbi a) umbi a) Bentuk Ukuran umbi c) Kulit Daging umbi (%) (t/ha) 1 MSU ,0 4,0 4,0 4,0 5,0 M3 O4 23,4 24,5 2 MSU ,0 4,0 4,0 4,0 4,0 M2 O4 21,3 24,2 3 MSU ,0 4,0 4,0 4,0 5,0 M3 O7 30,3 25,9 4 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 3,0 K5 O5 20,3 24,5 5 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 4,0 M2 O4 21,4 39,5 6 MSU ,0 4,0 4,0 4,0 4,0 M5 O5 28,8 23,8 7 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 4,0 M4 O4 26,3 25,9 8 MSU ,0 3,0 5,0 4,0 5,0 M2 O4 20,1 23,5 9 MSU ,0 3,0 5,0 5,0 5,0 M2 O3 23,2 35,4 10 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 5,0 K6 O5 26,8 26,4 11 MSU ,0 2,0 5,0 5,0 5,0 M2 O3 28,0 32,1 12 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 4,0 M4 O5 24,3 28,5 13 MSU ,0 3,0 5,0 5,0 5,0 M3 O4 23,1 40,9 14 MSU ,0 2,0 5,0 4,0 4,0 K7 O4 22,8 26,5 15 MSU ,0 2,0 5,0 4,0 4,0 M3 O5 22,6 23,0 16 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 4,0 O3 O5 27,4 26,2 17 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 4,0 O2 O6 27,7 24,4 18 MSU ,0 5,0 5,0 5,0 5,0 M4 O3 24,0 35,5 19 MSU ,0 5,0 4,0 4,0 5,0 M5 O5 20,4 26,8 20 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 4,0 O2 O4 21,6 25,7 21 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 4,0 M2 O3 27,0 30,1 22 MSU ,0 2,0 5,0 5,0 5,0 M2 O4 23,0 24,3 23 MSU ,0 4,0 4,0 4,0 5,0 O4 O5 24,6 26,4 24 MSU ,0 3,0 4,0 4,0 4,0 O2 O7 23,1 25,8 25 MSU ,0 2,0 5,0 4,0 4,0 M2 O4 32,8 26,1 Rata-rata 4,21 3,18 4,33 4,18 4, ,50 27,96 Keterangan : a) 1= jelek, 2= agak jelek, 3= sedang, 4= agak baik, dan 5= baik ; b) 1= bervariasi, 2= agak bervariasi, 3= sedang, 4= agak seragam, 5= seragam; c) 1 = rengkah >75%, 2 = rengkah 51-75%, 3 = rengkah 26.50%, 4 = rengkah; %, 5 = tidak ada rengkah; d) M= merah, K= kuning, U= ungu, O= oranye1= sangat pucat, 2= agak pucat, 3= pucat, 4= cerah, 5= agak gelap, 6= gelap, 7= sangat gelap. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berdasarkan jumlah umbi total per gulud dengan batas seleksi 30% (75,97 umbi/ gulud) terseleksi 20 klon dengan jumlah umbi total terbanyak 157 umbi/5 m 2 yang terdapat pada klon dengan nomor 1385 (MSU ). Berdasarkan parameter Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
7 berat umbi total per gulud dengan batas seleksi 30% (23,14 Kg/tanaman) terseleksi 22 klon dengan berat umbi total tertinggi 40,9 kg/gulud, dicapai oleh klon dengan nomor 1572 (MSU ). Batas seleksi 30% bahan kering umbi adalah 27,9% sehingga terpilih 21 klon dengan bahan kering tertinggi (36,0%), dicapai oleh klon dengan nomor 2023 (MSU ). 2. Ditinjau dari kadar beta karotin, penilaian secara visual dari warna daging umbi menunjukkan bahwa dari 210 klon yang diuji terdapat 50 klon yang memiliki kadar beta karotin agak tinggi, 9 klon tinggi, dan 2 klon sangat tinggi. 3. Berdasarkan karakter berat umbi total, karakter umbi, kadar beta karotin dan tingkat serangan hama dan penyakit utama terseleksi 25 klon. DAFTAR PUSTAKA Hongmin, L., G. Xiaoding and M. Daifu Orange-flesh sweet potato, a potential source for β- carotene production,. In E.T. Rasco and V.R. Ammante (Eds). Selected research paper. July 1995 June Vol 2 : Sweet potato. ASPRAD. Manila, Philippines. P Jusuf, M, St. A. Rahayuningsih, S. Pambudi Adaptasi dan stabilitas hasil klon-klon harapan ubijalar. p Dalam Jusuf et al (Eds). Teknologi Inovatif Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Mendukung Ketahanan Pangan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian. Jusuf., M, St. A. Rahayuningsih., T.S. Wahyuni., E. Ginting., J. Restuono dan G. Santoso Usulan Pelepasan Varietas MSU dan MSU Klon Harapan Ubijalar Kaya β- karotin. Makalah disampaikan pada Pertemuan Tim Penilai dan Pelepas Varietas Tanaman Pangan di Jakarta. 84p. Mayne, S.T Beta carotene, carotenoids and disease prevention in humans. FASEB. J.10: Rasco and V.R. Ammante Sweetpotato variety evaluation. Volume 2. Background papers and SAPRAD country report. Southeast Asian Program for Potato Research and Development. p 122 Simonne, A.H., S.J. Kays, P.E. Koehler and R.R. Eitenmiller Assessment of β-carotene content in sweet potato breeding lines in relation to dietary requirements. J. Food Comp. Anal. 6: Wolfe, J.A Sweet potato an untapped food resource. Cambridge University Press. Cambridge. P ; ; Yoshinaga. M Breeding of purple-fleshed sweet potato. Proceeding of International Workshop on sweet potato Production System Towards the 21 st Century. Pp
UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi
UBI JALAR Ubi jalar memiliki prospek dan peluang besar untuk bahan pangan dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, ubi jalar mempunyai beberapa keunggulan, antara lain relatif memiliki nilai gizi
Lebih terperinciTeknologi Produksi Ubi Jalar
Teknologi Produksi Ubi Jalar Selain mengandung karbohidrat, ubi jalar juga mengandung vitamin A, C dan mineral. Bahkan, ubi jalar yang daging umbinya berwarna oranye atau kuning, mengandung beta karoten
Lebih terperinciUBI JALAR. 32 Laporan Tahun 2011 Penelitian Aneka Kacang dan Umbi PERBAIKAN GENETIK
UBI JALAR PERBAIKAN GENETIK Ubi jalar dengan kandungan antosianin atau betakaroten tinggi merupakan pangan fungsional yang semakin mendapat perhatian untuk makanan sehat. Antosianin dilaporkan mempunyai
Lebih terperinciAKSESI PLASMA NUTFAH UBI JALAR BERKANDUNGAN BETA-KAROTEN TINGGI
AKSESI PLASMA NUTFAH UBI JALAR BERKANDUNGAN BETA-KAROTEN TINGGI Tinuk Sri Wahyuni, M. Jusuf, dan St. A. Rahayuningsih Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian ABSTRAK Ubi jalar merupakan
Lebih terperinciTeknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row
Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama dengan tanaman lain (tumpangsari atau
Lebih terperinciLampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST. Sumber Keragaman db KT
Lampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST Sumber Keragaman db KT 20 HST 30 HST 40 HST 50 HST Pembumbunan (P) 2 1.550 tn 0.650 tn 0.117 tn 0.217
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL UMBI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL UBIJALAR PADA DUA CARA TANAM
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL UMBI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL UBIJALAR PADA DUA CARA TANAM Tinuk Sri Wahyuni Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Jl. Raya Kendalpayak, Km 8, PO Box
Lebih terperinciPENYIAPAN BIBIT UBIKAYU
PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila
Lebih terperinciKLON HARAPAN MSU DAN MSU , CALON VARIETAS UNGGUL UBI JALAR KAYA BETA-KAROTIN
KLON HARAPAN MSU 01015-07 DAN MSU 01015-02, CALON VARIETAS UNGGUL UBI JALAR KAYA BETA-KAROTIN M. Jusuf, St. A. Rahayuningsih, Tinuk S.Wahyuni, Erliana Ginting, Joko Restuono, dan Gatot Santoso Balai Penelitian
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN SRAGEN THE PERFORMANCE
Lebih terperinciJl. Raya Kendalpayak Km.8 Malang Jl. Merdeka 147, Bogor
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR Effect Of Water Frequency On The Growth And Yield Of Sweet Potato Ratri Tri Hapsari 1 dan I Made Jana Mejaya 2 1 Balai Penelitian
Lebih terperinciRespon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol
Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol Response in growth and production some varieties of sweet potatoesby giving paclobutrazol Dewi Rucci
Lebih terperinciPERKEMBANGAN UMBI DAN PEMBENTUKAN PATI KLON-KLON HARAPAN UBIJALAR KAYA ß-KAROTIN DAN ANTOSIANIN PADA BERBAGAI UMUR PANEN
PERKEMBANGAN UMBI DAN PEMBENTUKAN PATI KLON-KLON HARAPAN UBIJALAR KAYA ß-KAROTIN DAN ANTOSIANIN PADA BERBAGAI UMUR PANEN St.A.Rahayuningsih, M.Jusuf Dan T.S. Wahyuni Balai Penelitian Kacang-kacangan dan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan A. Area Serapan β-karoten dari Ketiga Varietas Lokal Ubi Jalar Hasil pengujian kandungan β-karoten terhadap ketiga varietas lokal ubi jalar dengan menggunakan HPLC, dan setelah
Lebih terperinciPRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU
PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU 1. Pemilihan Lokasi Tanah gembur, rata dan subur. Bukan endemik hama atau penyakit. Aman dari gangguan ternak dan pencurian. Bukan merupakan lahan bekas pertanaman ubi kayu.
Lebih terperinciKarakterisasi Morfologi dan Kandungan Gula Beberapa Plasma Nutfah Ubi Jalar Lokal Lampung
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 117-124 Karakterisasi Morfologi dan Kandungan Gula Beberapa Plasma Nutfah Ubi Jalar Lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ubi jalar adalah tanaman yang tumbuh menjalar di dalam tanah dan menghasilkan umbi. Ubi jalar dapat di tanam pada lahan yang kurang subur, dengan catatan tanah tersebut
Lebih terperinciLampiran 1. Persyaratan teknis minimal pupuk organik % % % ppm. Sel/ml %
Lampiran 1. Persyaratan teknis minimal pupuk organik No Parameter Satuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C-Organik C/N rasio Bahan ikutan (kerikil, beling, plastik) Kadar air - Granule - Curah Kadar Logam Berat As Hg
Lebih terperinciVarietas unggul merupakan komponen teknologi
Adaptasi dan Stabilitas Hasil Klon Harapan Ubi Jalar M. Jusuf, St. A. Rahayuningsih, T.S. Wahyuni, dan J. Restuono Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jl. Kendalpayak, km 66 Malang,
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.
Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik Jarak antar larikan : 25 cm Populasi : Luas Lahan / Jarak tanam : 10.000 / 0,25 m : 40.000 tanaman Kebutuhan Pupuk K1 Urea 100 kg /Ha : Dosis / Populasi
Lebih terperinciStudi Pewarisan Antosianin Ubi Jalar pada Populasi F1 dari Tiga Kombinasi Persilangan Ayamurasaki
Studi Pewarisan Antosianin Ubi Jalar pada Populasi F1 dari Tiga Kombinasi Persilangan Ayamurasaki Wiwit Rahajeng dan St. A. Rahayuningsih Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak
Lebih terperinciVI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41
VI. UBI KAYU 6.1. Perbaikan Genetik Sejatinya komoditas ubi kayu memiliki peran cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Pada level harga ubi kayu Rp750/kg, maka dengan produksi 25,5 juta ton (tahun
Lebih terperinciPotensi Hasil Umbi dan Hasil Pati Klon-Klon Harapan Ubi Kayu
Potensi Hasil Umbi dan Hasil Pati Klon-Klon Harapan Ubi Kayu Kartika Noerwijati Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak Km. 8 Kotak Pos 66 Malang 65101 E-mail: tika_iletri@yahoo.com
Lebih terperinciPengaruh Turun Gulud terhadap Hasil dan Komponen Hasil Klon Ubi Jalar di Lahan Kering Masam
Pengaruh Turun Gulud terhadap Hasil dan Komponen Hasil Klon Ubi Jalar di Lahan Kering Masam Tinuk Sri Wahyuni, J. Restuono, dan F.C. Indriani Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH : RIAN EKO PRADANA / 110301061 BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciKETAHANAN KLON-KLON HARAPAN UBI JALAR UMBI KUNING DAN UNGU TERHADAP PENYAKIT KUDIS
KETAHANAN KLON-KLON HARAPAN UBI JALAR UMBI KUNING DAN UNGU TERHADAP PENYAKIT KUDIS Sumartini, St. A.Rahayuningsih, dan M. Yusuf Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian ABSTRAK Penyakit
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya
Lebih terperinciTeknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row
Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row PENDAHULUAN Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama tanaman lain
Lebih terperinciPendugaan Komponen Ragam, Heritabilitas dan Korelasi Klon-Klon Harapan Ubijalar Berkadar Betakaroten Tinggi
Ilmu Pertanian Vol. 18 No.1, 2015 : 51-55 Pendugaan Komponen Ragam, Heritabilitas dan Korelasi Klon-Klon Harapan Ubijalar Berkadar Betakaroten Tinggi The Estimation of Varian Component, Heritability, and
Lebih terperinciKarakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang
Karakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang Redy Gaswanto dan Kusmana Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang ABSTRACT Characterization and Selection of 139 Potato Lines. One of the ways of increasing
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan Disiapkan lahan dengan panjang 21 m dan lebar 12 m yang kemudian dibersihkan dari gulma. Dalam persiapan lahan dilakukan pembuatan plot dengan 4 baris petakan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) merupakan salah satu bahan pangan yang mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciMedan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD
PRAKATA Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya, dan Sumatera Utara.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SIFAT FISIK, KIMIA DAN SENSORIS KLON-KLON HARAPAN UBIJALAR KAYA BETA KAROTEN
IDENTIFIKASI SIFAT FISIK, KIMIA DAN SENSORIS KLON-KLON HARAPAN UBIJALAR KAYA BETA KAROTEN Erliana Ginting, Joko S. Utomo, dan M. Jusuf Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jl. Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kandungan gizi utama pada ubi jalar adalah karbohidrat sebanyak 75-90% berat kering ubi merupakan gabungan dari pati, gula, dan serat seperti selulosa, hemiselulosa,
Lebih terperinciPada umumnya sebagai sumber pangan karbohidrat, pakan ternak dan bahan baku industri olahan pangan. Ke depan peranannya semakin penting dan strategis
Pada umumnya sebagai sumber pangan karbohidrat, pakan ternak dan bahan baku industri olahan pangan. Ke depan peranannya semakin penting dan strategis sejalan dengan perkembangan teknologi pengolahan, a.l.
Lebih terperinci6 Hasil Utama Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2016
Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai Tahan Pecah Polong dan Toleran Hama Pengisap Polong Uji adaptasi galur harapan kedelai tahan pecah polong dan toleran hama pengisap polong dilaksanakan di 10 sentra produksi
Lebih terperinciVI. UBIKAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 23
VI. UBIKAYU 6.1. Perbaikan Genetik Kebutuhan ubikayu semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya berbagai industri berbahan baku ubikayu, sehingga diperlukan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan
Lebih terperinciKentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori
TEKNIK PENGAMATAN PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK MAJEMUK DAN TUNGGAL PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG Engkos Koswara 1 Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori dan mineral yang penting bagi pemenuhan
Lebih terperinciPENAMPILAN TUJUH KLON HARAPAN UBIKAYU DI LAHAN KERING MASAM
PENAMPILAN TUJUH KLON HARAPAN UBIKAYU DI LAHAN KERING MASAM Sholihin 1, K. Noerwijati 1, dan I M.J. Mejaya 2 1 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi; Jl. Raya Kendalpayak km 8 Kotak Pos 66 Malang
Lebih terperinciPENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI Fitri Handayani 1, Nurbani 1, dan Ita Yustina 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur; 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman. bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman pangan yang mempunyai gizi yang tinggi, bahkan di daerah tertentu khususnya bagian timur Indonesia dijadikan
Lebih terperinciV. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
V. KACANG HIJAU 5.1. Perbaikan Genetik Kacang hijau banyak diusahakan pada musim kemarau baik di lahan sawah irigasi maupun tadah hujan. Pada musim kemarau ketersediaan air biasanya sangat terbatas dan
Lebih terperinciPertumbuhan dan Hasil Dua Klon Ubijalar dalam Tumpang Sari dengan Jagung. Growth and Yield of Two Sweetpotato Clones in Intercropping with Maize
Pertumbuhan dan Hasil Dua Klon Ubijalar dalam Tumpang Sari dengan Growth and Yield of Two Sweetpotato Clones in Intercropping with Maize Suwarto 1 *, Asep Setiawan 1 dan Dina Septariasari 2 Diterima 24
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH: ANDI SYAHPUTRA 110301004 BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROGRAM
Lebih terperinciAnalisis Kandungan β-karoten Beberapa Varietas Lokal Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Asal Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Analisis Kandungan β-karoten Beberapa Varietas Lokal Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Asal Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tesis Diajukan kepada Program Studi Magister Biologi Untuk
Lebih terperinciANTIN 1 : VARIETAS UNGGUL UBIJALAR MENGANDUNG ANTOSIANIN YANG COCOK UNTUK BAHAN BAKU KRIPIK
ANTIN 1 : VARIETAS UNGGUL UBIJALAR MENGANDUNG ANTOSIANIN YANG COCOK UNTUK BAHAN BAKU KRIPIK M. Jusuf *), St. A. Rahayuningsih, T. S.Wahyuni, E. Ginting Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Jln.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Dengan perkembangan teknologi, ubi kayu dijadikan
Lebih terperinciPengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit
J. Hort. 18(2):155-159, 2008 Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit Sutapradja, H. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR PADA SISTEM TUMPANGSARI UBI JALAR-JAGUNG MANIS DI LAHAN BEKAS ALANG-ALANG
ISSN 1411 0067Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 5, No. 1, 2003, Hlm. 34-39 34 RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR PADA SISTEM TUMPANGSARI UBI JALAR-JAGUNG MANIS DI LAHAN BEKAS ALANG-ALANG
Lebih terperinciPENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG
PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk
12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari-Agustus 2009 dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan jenis tanah
Lebih terperinciPENGARUH BEBERAPA VARIETAS DAN WAKTU TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG ABSTRACT ABSTRAK
1 Ghozali et al., Pengaruh beberapa varietas dan waktu tanam... PERTANIAN PENGARUH BEBERAPA VARIETAS DAN WAKTU TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG The Influence
Lebih terperinciVarietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan
Varietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan Bahan baku untuk industri terutama keripik kentang adalah varietas Atlantik, karena memiliki mutu olah yang baik. Sebagian besar
Lebih terperinciPENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)
PENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Dedi Soleh Effendi, S. Taher, dan W. Rumini Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor
Lebih terperinciV. VARIETAS UNGGUL UBI KAYU
V. VARIETAS UNGGUL UBI KAYU Pemilihan varietas yang akan ditanam tergantung tujuan. Ubi kayu dengan rasa enak (tidak pahit, HCN 40 mg/kg umbi segar) dan tekstur daging umbi lembut sangat sesuai untuk pangan
Lebih terperinciOleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004)
PERTUMBUHAN, HASIL, DAN MUTU BERAS GENOTIPE F5 DARI PERSILANGAN PADI MENTIK WANGI X POSO DALAM RANGKA PERAKITAN PADI GOGO AROMATIK GROWTH, YIELD, AND RICE QUALITY OF F5 GENOTYPES PROGENY OF CROSSING BETWEEN
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PANGAN OLAHAN BERBAHAN DASAR UBIJALAR LOKAL
KARAKTERISTIK PANGAN OLAHAN BERBAHAN DASAR UBIJALAR LOKAL Gelora H. Augustyn 1*), Helen Hetharie 2), Simon H.T. Raharjo 2), dan Marietje Pesireron 3) 1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Faperta Unpatti,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH
Buana Sains Vol 6 No 2: 165-170, 2006 165 PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH Fauzia Hulopi PS Budidaya Pertanian, Fak. Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ubi jalar merupakan salah satu komoditas tanaman pangan sumber karbohidrat di Indonesia. Berdasarkan data statistik, produktivitas ubi jalar pada tahun 2015 mencapai
Lebih terperinciDEJA 1 DAN DEJA 2 : VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI TOLERAN JENUH AIR
DEJA 1 DAN DEJA 2 : VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI TOLERAN JENUH AIR Suhartina, Purwantoro, dan Novita Nugrahaeni Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN UBI JALAR DAN PELUANG PENGEMBANGANNYA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN DI JAWA TENGAH
Lutfi Aris Sasongko Perkembangan Ubi Jalar... PERKEMBANGAN UBI JALAR DAN PELUANG PENGEMBANGANNYA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN DI JAWA TENGAH Lutfi Aris Sasongko Staf
Lebih terperinciDESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBIJALAR UJ-1
DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBIJALAR 1977 2009 UJ-1 DAYA Dilepas tahun : 1977 Nomor seleksi klon : 380 Asal : Putri Selatan/Jonga, Bogor 1958 Hasil rata-rata : 23 t/ha Umur tanaman : 4 bulan Tinggi batang
Lebih terperinciPOTENSI PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH PADA WILAYAH PENGEMBANGAN DI KABUPATEN NABIRE
POTENSI PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH PADA WILAYAH PENGEMBANGAN DI KABUPATEN NABIRE Arifuddin Kasim dan Syafruddin Kadir Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua (BPTP) Jalan Yahim No. 49
Lebih terperinciPOTENSI GENETIK KLON-KLON UBIJALAR BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMI
POTENSI GENETIK KLON-KLON UBIJALAR BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMI Wiwit Rahajeng dan St. A. Rahayuningsih Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak km 8 Kotak Pos 66 Malang 65101
Lebih terperinciKarakter Agronomi dan Daya Hasil Tiga Klon Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas) di Lahan Masam Lampung
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 14 (1): 15-21 ISSN 1410-5020 Karakter Agronomi dan Daya Hasil Tiga Klon Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas) di Lahan Masam Lampung Character Agronomi and Strength
Lebih terperinciGusti Handayani, Jonatan Ginting, Haryati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan Corresponding author:
Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian Abu Jerami Padi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) The effect of dose and time in sowing of rice straw ash to growth and yield sweet potato
Lebih terperinciKAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO
KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO Yati Haryati dan Agus Nurawan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Jl. Kayuambon No. 80 Lembang, Bandung Email : dotyhry@yahoo.com
Lebih terperinciPertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru
Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Sturt) di Pekanbaru oleh: Surtinah, dan Seprita Lidar Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning - Pekanbaru Abstrak Research conducted an experiment
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena kaya kandungan gizi. Putri dkk., (2014) menyatakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sub-divisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales,
5 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Steenis (1978), sistematika tanaman ubi jalar adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta, Sub-divisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae,
Lebih terperinciADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK
ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK Ida Bagus Aribawa dan I Ketut Kariada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Oktober 2011-Januari 2012. 3.2 Bahan
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU TANAM KACANG HIJAU TERHADAP HASIL VARIETAS UBIJALAR DALAM POLA TUMPANGSARI
PENGARUH WAKTU TANAM KACANG HIJAU TERHADAP HASIL VARIETAS UBIJALAR DALAM POLA TUMPANGSARI Hidayat Bambang Setyawan, Setiyono, dan Halla Prima Fauza Program Studi Fakultas Pertanian Universitas Jember Jl.
Lebih terperinciPERAKITAN VARIETAS UNGGUL PADI BERAS HITAM FUNGSIONAL TOLERAN KEKERINGAN SERTA BERDAYA HASIL TINGGI
PERAKITAN VARIETAS UNGGUL PADI BERAS HITAM FUNGSIONAL TOLERAN KEKERINGAN SERTA BERDAYA HASIL TINGGI BREEDING OF BLACK RICE VARIETY FOR DROUGHT TOLERANCE AND HIGH YIELD I Gusti Putu Muliarta Aryana 1),
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UBIJALAR MENDUKUNG PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN DI DKI JAKARTA
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UBIJALAR MENDUKUNG PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN DI DKI JAKARTA Emi Sugiartini 1, Ikrarwati 1, Muhamad Yusuf 2, dan Joko Restuono 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta;
Lebih terperinciPENDUGAAN NILAI DAYA GABUNG DAN HETEROSIS JAGUNG HIBRIDA TOLERAN CEKAMAN KEKERINGAN MUZDALIFAH ISNAINI
PENDUGAAN NILAI DAYA GABUNG DAN HETEROSIS JAGUNG HIBRIDA TOLERAN CEKAMAN KEKERINGAN MUZDALIFAH ISNAINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciGrowth of Sweet Potato (Ipomoea batatas. L) Variety Sari and Beta 2 At Compost and KCl Fertilizer Aplication
Pertumbuhan Ubi Jalar (Ipomoea batatas. L) Varietas Sari dan Beta 2 Akibat Aplikasi dan Pupuk KCl Growth of Sweet Potato (Ipomoea batatas. L) Variety Sari and Beta 2 At Compost and KCl Fertilizer Aplication
Lebih terperinciRAGAM PERTUMBUHAN, HASIL UMBI, DAN PATI KLON-KLON UBIKAYU PADA UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN
RAGAM PERTUMBUHAN, HASIL UMBI, DAN PATI KLON-KLON UBIKAYU PADA UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN Tinuk Sri Wahyuni 1* dan T. Sundari 1 1 Balai Penelitian Aneka Tanaman Kacang dan Umbi Jl.Raya Kendalpayak, Km-8,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) SKRIPSI Oleh : NATASSA K. BR. GINTING 060301007 / BDP AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diversifikasi pangan merupakan program prioritas Kementerian Pertanian sesuai dengan PP Nomor 22 tahun 2009 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis
Lebih terperinciKERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT
KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT Helena da Silva* dan Bambang Murdolelono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT *Helena_dasilva73@yahoo.com
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Britton, G., Jensen, S. L., & Pfander, H Carotenoids Vol. 1A: Isolation and Analysis. Berlin, Germany.
Daftar Pustaka Aywa, A. K., Nawiri, M. P. & Nyambaka, H. N. 2013. Nutrient Variation in Colored Varieties of Ipomoea batatas Grown in Vihiga Country, Western Kenya. International Food Research Journal
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl SKRIPSI OLEH: DEWI MARSELA/ 070301040 BDP-AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
Lebih terperinciKAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN
KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN Bambang Sigit A 1), Windi Atmaka 1), Tina Apriliyanti 2) 1) Program Studi Ilmu dan
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMBENTUKAN BUAH DAN BIJI PADA PERSILANGAN UBIJALAR
KEMAMPUAN PEMBENTUKAN BUAH DAN BIJI PADA PERSILANGAN UBIJALAR Wiwit Rahajeng dan ST. A. Rahayuningsih Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jln. Raya Kendalpayak Km 8, Kotak Pos 66. Malang, Indonesia
Lebih terperinciKETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA
8 AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN 1979 5777 KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA (THE
Lebih terperinciPOTENSI HASIL ENAM VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI KABUPATEN SUMEDANG
POTENSI HASIL ENAM VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI KABUPATEN SUMEDANG Tri Hastini, Siti Lia Mulijanti, dan Nandang Sunandar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Jl. Kayuambon No. 80 Lembang Bandung
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Tabel Rataan Tinggi Tanaman (cm) 2 MST W0J0 87,90 86,60 86,20 260,70 86,90 W0J1 83,10 82,20 81,00 246,30 82,10 W0J2 81,20 81,50 81,90 244,60 81,53 W1J0 78,20 78,20 78,60 235,00 78,33 W1J1 77,20
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan Juli
Lebih terperinciDESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI JALAR UJ -1
DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI JALAR 19772016 UJ -1 Klik nama Varietas untuk menuju ke halaman informasi Varietas VARIETAS DAYA BOROBUDUR PRAMBANAN MENDUT KALASAN MUARA TAKUS CANGKUANG SEWU CILEMBU SARI
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI INTEGRASI UBIJALAR BABI DI DATARAN TINGGI JAYAWIJAYA, PAPUA
KELAYAKAN USAHATANI INTEGRASI UBIJALAR BABI DI DATARAN TINGGI JAYAWIJAYA, PAPUA Usman, B.M.W. Tiro, dan Siska Tirajoh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Jl. Yahim No. 49 Sentani Jayapura e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi berupa
Lebih terperinciPOTENSI HASIL UMBI DAN PATI BEBERAPA KLON HARAPAN UBIKAYU
POTENSI HASIL UMBI DAN PATI BEBERAPA KLON HARAPAN UBIKAYU Sri Wahyuningsih dan Titik Sundari Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jl. Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang Email
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, jagung dijadikan sebagai
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009
LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 UJI ADAPTASI POPULASI-POPULASI JAGUNG BERSARI BEBAS HASIL PERAKITAN LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Peneliti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
digilib.uns.ac.id I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orang sering memerlukan makanan selingan di samping makanan pokok. Makanan selingan sangat bervariasi dari makanan ringan sampai makanan berat, atau makanan
Lebih terperinciSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kegunaan utama rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) adalah sebagai bahan baku obat, karena dapat merangsang
Lebih terperinci