BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

`BAB I A. LATAR BELAKANG

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5

BAB III TEOLOGI ISLAM. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan

Kata Kunci: Pemahaman, Berpikir Rasional, Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah yang diserahkan kepadanya untuk mengurus isi dunia dan keselamatan. 1

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF)

1.A. Asal-Usul Maturidiyah 1.B.Pokok-Pokok Ajaran Maturidiyah

ILMU KALAM. Aliran-Aliran dan Pemikiran. Penyunting: Dr. Sumarto, M.Pd.I. Kontributor Penulisan:

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman

PENGERTIAN, SEJARAH DAN SEBAB-SEBAB TIMBULNYA ILMU KALAM

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ILMU TAUHID. Dosen Pengampu : Drs.

IDIOLOGI DAN POLITIK KEKUASAAN KAUM MU TAZILAH Ahmad Zaeny. Abstrak

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

SIGNIFIKANSI AJARAN MU TAZILAH TERHADAP EKSISTENSI FILSAFAT DI DUNIA ISLAM

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

MK : Aqidah Ilmu Kalam Dosen : Muhlisin, S.Ag. BAB I Pengertian Ilmu Tauhid, Nama-namanya yang lain, Manfaat, Tujuan dan Sumbernya

BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM

PENGANTAR ILMU KALAM. Muttaqin Choiri

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Walisongo Semarang, 1999, hlm Panitia Wisuda Sarjana dan Pascasarjana, Buku Kenangan Wisuda Sarjana Ke-43 dan

Banyak Belum Tentu di Atas Kebenaran

BAB II MADZHAB-MADZHAB TEOLOGI DALAM ISLAM

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

Oleh : Drs. ABU HANIFAH, M.Hum. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang

TAKFIR DAN HAK BERBEDA PENDAPAT

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)

PERHATIAN IBNU RUSYD TERHADAP KALAM

BAB II. Dalam sejarah dunia Islam ada sebuah fenomena takfi>r. Persoalan. sebagai pelopor awal. Karena memandang pemuka-pemuka sahabat yang

BAB II LANDASAN TEORI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

KRITIK TERHADAP ALIRAN AL MATURIDIYAH

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

BAB 5 PENUTUP. Sifat dua..., Atiatul Mu'min, FIB UI, 2008

BAB II TEOLOGI ISLAM. diartikan sebagai doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan tentang Allah

MAKALAH D I S U S U N Oleh : Nama : Muhammad Balyan Muhammad Firman Akbar Kelas : XI-Ipa4

RANCANGAN PEMBELAJARAN (RAPEM) MATA KULIAH AGAMA 2 (AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH) TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB II KONSEP-KONSEP PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN Buku Guru. Ilmu Kalam. Pend e katan Sa in t ifik K urikulum 2013

MEMAHAMI ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM DAN TOKOH-TOKOHNYA

DAFTAR NAMA-NAMA INFORMAN

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

TIDAK BOLEH PARTISAN

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

IMPLEMENTASI HUKUM ISLAM DALAM PEMIKIRAN MU TAZILAH. Muliati Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

AHLUSSUNNAH WAL JAMA< AH

Ilmu Kalam etimologi terminologi

SILABUS PEMBELAJARAN

PERBANDINGAN ANTARA ALIRAN

TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN TENTANG KEHENDAK TUHAN DENGAN KEADILAN TUHAN Oleh : sariah

PERANGKAT PEMBELAJARAN MADRASAH ALIYAH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : AQIDAH AKHLAK KELAS XI SEMESTER 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

Surat Edaran Departemen Agama. No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983 Tentang: HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI AH

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

BAB I PENDAHULUAN. Imam Ahmad bin Hanbal merupakan salah satu dari tokoh madzab dalam Agama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

PERGULATAN PEMIKIRAN TEOLOGI DI DUNIA ISLAM

dan Ketegasannya Terhadap Syiah

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra

AHLUSSUNNAH WALJAMA AH MENURUT NAHDLATUL ULAMA. Oleh : Mashum Nuralim (Dekan Fakultas Ushuluddin Surabaya IAIN Sunan Ampel)

KABUPATEN SIDOARJO. menganalisis ragam pandangan tokoh agama kecamatan Taman tentang. benda wakaf yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama Allah yang diturunkan sebagai rahmat bagi semesta

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep

ALI ABD AL-RAZIQ : IDE NEGARA

STUDI KOMPARASI TENTANG PEMIKIRAN TEOLOGI HARUN NASUTION DAN NURCHOLISH MADJID:

MEDIA PENDIDIKAN MERUPAKAN KONSEP PEMBAHARUAN DALAM PENERAPAN PEMIKIRAN HARUN NASUTION

Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan Allah) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

ALIRAN ASY'ARIYAH (Kajian Historis dan Pengaruh Aliran Kalam Asy ariyah)

KECERDASAN MANUSIA KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN AKAL DAN WAHYU. Oleh, Indo Santalia *

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Kata kunci: Sunni Syi i Muktazilah Jabariyah

RASM UTHMANI; HUBUNGANNYA DALAM BIDANG ILMU QIRAAT Oleh: Norazman bin Alias Abdul Muhaimin bin Ahmad Muhammad Hafiz bin Saleh

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi,

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor politik dan faktor sosial. Ditinjau dari aspek politik, perselisihan antara Ali dengan Mu awiyah merupakan faktor pertama dan utama yang menyebabkan lahirnya aliran teologi Islam. Konflik yang diakhiri dengan arbitrase tersebut, melahirkan aliran Khawarij. Dukungan pemerintah juga menjadi faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan aliran teologi Islam. Sebagai contoh yaitu dukungan Khalifah Al- Ma mun, Al-Mu tashim dan Al-Watsiq, terhadap aliran Mu tazilah, dengan menjadikannya sebagai mazhab negara. Ditinjau dari aspek sosial, aliran teologi Islam muncul sebagai bentuk ekspresi intelektual masyarakat terhadap ajaran agama yang dianutnya. Selain itu, ada aliran teologi Islam yang muncul sebagai antitesis atau respon masyarakat terhadap aliran sebelumnya. Khawarij, dengan pemikiran ekstremnya, merupakan gambaran dari sikap masyarakat Arab Badui yang berpikir secara sederhana, dan sebagai antitesisnya muncul aliran Murji ah. Demikian juga dengan Jabariyah, yang merupakan bentuk kepasrahan masyarakat terhadap kondisi alam sekitar mereka dan sebagai antitesisnya muncul aliran Qadariyah. Mu tazilah, merupakan respon dari masyarakat yang memiliki intelektual tinggi, sehingga mengedepankan logika dalam mengembangkan ajaran agama dan sebagai responnya, muncul aliran Asy ariyah dan Maturidiyah. 104

Abu Al-Hasan Al-Asy ari merupakan salah satu teolog Islam yang terkemuka. Al-Asy ari dilahirkan di kota Bashrah pada tahun 873 M dan wafat di Baghdad pada tahun 935 M. Pemikiran Abu Al-Hasan Al-Asy ari dalam bidang teologi Islam mengalami perubahan-perubahan. Pada awalnya, pemikiran Al- Asy ari adalah pemikiran bercorak Mu tazilah yang sangat mengedepankan logika. Tetapi kemudian Al-Asy ari menyatakan diri keluar dari aliran ini, dan memilih untuk mengemukakan pemikirannya sendiri yang pada dasarnya adalah sanggahan terhadap pendapat-pendapat Mu tazilah. Meskipun demikian, Al- Asy ari tidak bisa lepas dari ciri khas Mu tazilah yaitu penggunaan logika. Oleh karena itu, dalam mengembangkan pemikirannya, Al-Asy ari menggabungkan antara dalil naqli dengan dalil aqli. Perubahan-perubahan pemikiran Al-Asy ari tersebut di atas, dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi pemikiran Al-Asy ari adalah kondisi sosial politik yang terjadi pada masanya. Aliran Mu tazilah mengalami kemunduran setelah tidak lagi menjadi mazhab negara, bahkan, para pemuka Mu tazilah ditangkap dan diberi hukuman. Selain itu, sikap antipati masyarakat terhadap aliran Mu tazilah, semakin menyudutkan posisi mereka. Dalam keadaan demikian, Al-Asy ari menyatakan diri keluar dari aliran Mu tazilah dan memilih mengembangkan pemikirannya sendiri. 105

Faktor internal yang menyebabkan perubahan pemikiran Al-Asy ari adalah munculnya keyakinan bahwa tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan logika. Tetapi juga tidak mungkin mengembangkan ajaran agama tanpa menggunakan logika. Ajaran agama tanpa logika dapat menyebabkan kejumudan dan kemunduran pengikutnya. Begitu juga logika tanpa didasari dengan ajaran agama dapat membawa pada kesombongan dan kehancuran. Al-Asy ari berpendapat bahwa logika dapat digunakan untuk memperkuat dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur an dan hadits. Inilah yang membedakan metodologi pemikiran Al-Asy ari dengan Hambaliyah, yang hanya mengacu pada Al-Qur an dan hadits tanpa menggunakan akal, dan Mu tazilah yang lebih mengedepankan akal daripada Al-Qur an dan hadits. Oleh karena itu, pemikiran Al-Asy ari merupakan sintesis dari literalisnya Hambaliyah (tesis) dan rasionalnya Mu tazilah (antitesis). Meskipun demikian, Al-Asy ari dalam kitabnya yang berjudul Al-Ibanah, menyatakan kesetiaannya kepada Imam Hambal. Penulis melihat bahwa sikap yang diambil oleh Al-Asy ari merupakan cara efektif dalam mengatasi permasalahan yang sedang terjadi. Sebagian umat muslim bersifat sederhana dalam memahami ajaran agamanya. Apa yang tertulis dalam Al-Qur an dan tidak perlu diperjelas, biarkan saja sesuai dengan arti harfiahnya. Di pihak lain, sebagian umat muslim lebih mengedepankan logika dalam memahami ajaran agama. Oleh karena itu, Al-Asy ari mendahulukan Al- Qur an dan Hadits dalam mengembangkan pemikirannya, kemudian menggunakan logika untuk memperkuat pemikirannya. 106

Adapun tema-tema teologis yang dibahas dalam pemikiran teologi Al-Asy ari antara lain mengenai peran akal dan fungsi wahyu, iman dan kafir, perbuatan manusia, kehendak dan kekuasaan Tuhan, keadilan Tuhan, perbuatan Tuhan, sifat-sifat Tuhan, Kalamullah dan ayat-ayat antropomorphisme dan melihat Tuhan di akhirat. Bagi Al- Asy ari, wahyu dan akal dapat digunakan secara bersamaan dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama. Al-Asy ari juga masih mengakui orang yang berbuat dosa besar sebagai orang yang beriman, tetapi orang tersebut termasuk pada muslim yang fasiq. Pendapat Al-Asy ari mengenai perbuatan manusia disebut alkasb, yang menyatakan bahwa manusia mempunyai daya pemberian Tuhan dalam melakukan perbuatannya. Oleh karena itu, bagi Al-Asy ari dalam perbuatan manusia ada dua unsur yang berpengaruh yaitu Tuhan dan manusia. Pendapat lain dari Al-Asy ari adalah Tuhan memiliki sifat, dan sifat tersebut berbeda dengan dzat tetapi tidak lain dari dzat itu sendiri. Dengan demikian, tidak akan ada yang qadim selain Tuhan, dan Tuhan pun tidak dinafikan dalam sifat-sifatnya. Al- Asy ari meyakini bahwa Kalamullah merupakan sifat Tuhan, yang berarti bersifat qadim dan kekal, dan dalam beberapa ayat yang bersifat antropomorphisme (menggambarkan fisik Tuhan), Al-Asy ari tidak mempermasalahkan bagaimana dan seperti apa gambaran fisik Tuhan tersebut. Al-Asy ari juga berpendapat bahwa Tuhan dapat dilihat di akhirat dengan mata kepala manusia. Pemikiran Al-Asy ari sebagaimana disebutkan di atas, mendapat respon yang positif yang kemudian melahirkan aliran teologi baru yang bernama Asy ariyah. Hal ini menunjukkan bahwa metodologi pemikiran Al-Asy ari bisa diterima oleh mayoritas umat islam pada masa itu. Aliran Asy ariyah juga bisa berkembang dan menyebar ke berbagai daerah karena memiliki pengikut yang 107

kuat dan selalu mengembangkan ajaran-ajarannya. Di antara para pengikut Al- Asy ari yang terkenal yaitu : Al-Baqillani (w 403 H) ; Al-Juwaini (w 478 H) ; dan Al-Ghazali (450 H). Faktor lain yang mendukung berkembanganya aliran Asy ariyah adalah dukungan pemerintah. Beberapa penguasa yang memberikan dukungannya terhadap aliran Asy ariyah yaitu : Shalahudin Al-Ayyubi di Mesir (1169 M); Muhammad bin Tumart di Andalusia (1055 M); dan Mahmud Ghaznawi (999 M) di India. Selain itu, ajaran Al-Asy ari yang berpegang pada Al-Qur an dan Hadits, menjadikan berkembangnya paham Ahlussunnah wal jamaah. Dengan demikian, dalam aspek teologi, aliran yang disebut sebagai Ahlussunnah wal jamaah adalah aliran Asy ariyah dan Maturidiyah. Nampaknya, ini juga menjadi faktor pendukung menyebarnya paham Asy ariyah ke berbagai daerah. 108