SKRIPSI PENGUJIAN ISOLAT VIRUS YANG DILEMAHKAN DENGAN PEMANASAN UNTUK MELINDUNGI KACANG PANJANG TERHADAP INFEKSI VIRUS MOSAIK Oleh : Ismira Suryaningsih H0712103 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2016
PENGUJIAN ISOLAT VIRUS YANG DILEMAHKAN DENGAN PEMANASAN UNTUK MELINDUNGI KACANG PANJANG TERHADAP INFEKSI VIRUS MOSAIK SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Oleh : Ismira Suryaningsih H0712103 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2016 i
SKRIPSI PENGUJIAN ISOLAT VIRUS YANG DILEMAHKAN DENGAN PEMANASAN UNTUK MELINDUNGI KACANG PANJANG TERHADAP INFEKSI VIRUS MOSAIK Ismira Suryaningsih H0712103 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Ir. Supyani, M.P., M.Agr.Sc, Ph.D. Ir. Sri Widadi, M.P NIP. 195208231976112001 NIP. 196610161993021001 Surakarta, Oktober 2016 Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian Dekan, Prof. Dr. Ir. H. Bambang Pujiasmanto, M.S NIP. 195602251986011001 ii
SKRIPSI PENGUJIAN ISOLAT VIRUS YANG DILEMAHKAN DENGAN PEMANASAN UNTUK MELINDUNGI KACANG PANJANG TERHADAP INFEKSI VIRUS MOSAIK yang dipersiapkan dan disusun oleh: Ismira Suryaningsih H0712103 telah dipertahankan didepan Tim Penguji pada tanggal: dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Program Studi Agoteknologi Susunan Tim Penguji Ketua Anggota I Anggota II Ir. Supyani, M.P.,M.Agr,PhD Ir. Sri Widadi, M.P Salim Widono, S.P,M.P. NIP. 195208231976112001 NIP. 196610161993021001 NIP. 196707181994121001 iii
PERNYATAAN Dengan ini saya Nama: Ismira Suryaningsih NIM: H0712103 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul PENGUJIAN PENGUJIAN ISOLAT VIRUS YANG DILEMAHKAN DENGAN PEMANASAN UNTUK MELINDUNGI KACANG PANJANG TERHADAP INFEKSI VIRUS MOSAIK ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak ada unsur plagiarism, falsifikasi, fabrikasi karya, data, atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti ada penyimpangan dari pernyataan tersebit, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Surakarta, Oktober 2016 Yang menyatakan Ismira Suryaningsih NIM. H0712103 iv
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian sekaligus penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si selaku ketua Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ir. Supyani, M.P.,M.Agr,Ph.D selaku pembimbing utama yang telah memberikan banyak arahan, masukan, saran, ide dan nasihat untuk penulisan skripsi ini. 4. Ir. Sri Widadi, M.P. selaku pembimbing pendamping yang telah memberikan banyak bimbingan, masukan dan saran untuk penulisan skripsi ini. 5. Salim Widono, M.P. selaku dosen pembahas yang selalu dan terus menerus memberikan banyak masukan dan saran untuk penulisan skripsi ini. 6. Ibu, bapak dan adik tercinta, yang telah memberikan do a, semangat dan dukungan. 7. Isti Rahayu, Ulfaizah, Wahyu Hidayah dan teman-teman HPT 12 atas bantuan dan dukungannya. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini yang tidak bias saya sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat baik untuk penulis sendiri khususnya maupun pembaca padaumumnya. aamiin. Surakarta, Oktober 2016 Penulis v
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN... SUMMARY... iv v vi viii viii ix x xi I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 A. Tanaman Kacang Panjang... 3 B. Penyakit Mosaik Kacang Panjang... 3 C. Proteksi Silang... 5 D. Virus yang Dilemahkan dengan Pemanasan... 5 E. Hipotesis... 6 III. METODE PENELITIAN... 7 A. Waktu dan tempat Percobaan... 7 B. Bahan dan Alat Percobaan... 7 C. Perancangan Penelitian... 7 D. Pelaksanaan Percobaan... 7 E. pengamatan Peubah... 9 F. Analisis Data... 10 vi
DAFTAR ISI (Lanjutan) Halaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 12 A. Gejala Penyakit Kacang Panjang... 12 B. Hasil Percobaan... 13 1. Masa Inkubasi... 13 2. Intensitas penyakit... 15 3. Waktu Pertama Muncul Bunga... 17 4. Bobot Polong Segar... 18 5. Bobot Brangkasan Segar... 19 6. Bobot Brangkasan Kering... 21 V. KESIMPULAN DAN SARAN... 25 A. Kesimpulan... 25 B. Saran... 25 DAFTAR PUSTAKA... 26 LAMPIRAN... 29 vii
DAFTAR TABEL Nomor Judul dalamteks Halaman 1. Macam gejala pada daun hasil eksplorasi lahan pertanaman kacang panjang... 13 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 1. Foto dari setiap nilai skoring yang digunakan... 11 2. Pengaruh kombinasi perlakuan suhu pemanasan dan waktu inokulasi isolat virulen terhadap masa inkubasi... 14 3. Pengaruh suhu pemanasan terhadap intensitas dan penghambatan penyakit... 16 4. Pengaruh suhu pemanasan terhadap rerata waktu pertama muncul bunga kacang panjang... 17 5. Pengaruh kombinasi perlakuan suhu pemanasan dan waktu inokulasi isolat virulen terhadap bobot polong segar... 18 6. Pengaruh suhu pemanasan terhadap rerata bobot brangkasan segar kacang panjang.... 20 7. Pengaruh waktu inokulasi isolat virulen terhadap rerata bobot brang kasan segar... 21 8. Pengaruh suhu pemanasan terhadap rerata bobot brangkasan kering kacang panjang... 22 9. Pengaruh waktu inokulasi isolat virulen terhadap rerata bobot brang kasan kering... 23 viii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman 1. Pengaruh kombinasi perlakuan terhadap masa inkubasi... 29 2. Pengaruh kombinasi perlakuan terhadapbobot polong segar... 29 3. Analisis uji f intensitas penyakit (%)... 30 4. Analisis DMRT 5% perlakuan suhu pemanasan terhadap intensitas penyakit... 30 5. Analisis uji f waktu pertama muncul bunga (HST)... 30 6. Analisis DMRT 5% perlakuan suhu pemanasan terhadap waktu per Tama muncul bunga... 31 7. Analisis uji f brangkasan segar (gram)... 31 8. Analisis DMRT 5% perlakuan suhu pemanasan terhadap brangkasan segar... 31 9. Analisis DMRT 5% perlakuan waktu inokulasi terhadap brangkasan segar... 32 10. Analisis uji f brangkasan kering (gram)... 32 11. Analisis DMRT 5% perlakuan suhu pemanasan terhadap brangkasan kering... 32 12. Analisis DMRT 5% perlakuan waktu inokulasi terhadap brangkasan kering... 33 13. Eksplorasi penyakit mosaik padalahan kacang panjang... 34 14. Konfirmasi penyebab gejala mosaik... 34 15. Perbanyakan inoculum kacang panjang... 34 16. Pemanasan sap... 34 17. Kacang panjang setelah diinokulasi dengan isolat yang telah dipanas kan... 34 18. Brangkasan kacang panjang... 34 19. Lesi lokal pada c. amaranticolor setelah diinokulasi sap daun kacang panjang bergejala penyakit mosaik... 35 20. Gejala penyakit mosaik daun pada kacang panjang... 35 21. Rancangan denah penempatan perlakuan... 36 ix
RINGKASAN PENGUJIAN ISOLAT VIRUS YANG DILEMAHKAN DENGAN PEMANASAN UNTUK MELINDUNGI KACANG PANJANG TERHADAP INFEKSI VIRUS MOSAIK. Skripsi: Ismira Suryaningsih (H0712103), Pembimbing: Supyani, Sri Widadi, Salim Widono. Program Studi: Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta Produksi kacang panjang di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan (BPS 2016). Virus merupakan patogen yang berkontribusi besar terhadap penurunan hasil produksi kacang panjang. Proteksi silang adalah salah satu cara alternatif yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan tanaman dari infeksi virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan isolat virus yang telah dilemahkan dengan pemanasan dalam melindungi kacang panjang terhadap infeksi virus mosaik. Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Pengamatan dan Peramalan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan, Sukoharjo dan laboratorium hama dan penyakit tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret mulai bulan November 2015 sampai Juli 2016. Percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan suhu pemanasan (30 0 C, 40 0 C, 50 0 C, 60 0 C, 70 0 C) dan waktu inokulasi isolat virulen (4, 8 dan 12 hari setelah inokulasi isolat yang telah dilemahkan). Terdapat 15 kombinasi perlakuan dan 2 kontrol yakni tanpa inokulasi isolat virus (kontrol negatif) dan inokulasi virus virulen (kontrol positif). Masing-masing perlakuan dan kontrol diulang 3 kali, sehingga total berjumlah 51 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan uji F taraf 5% dan DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi virus yang dilemahkan dengan cara pemanasan dapat menunda kemunculan gejala dan menurunkan intensitas penyakit mosaik kacang panjang namun tidak mempengaruhi perkembangan kacang panjang. Waktu inokulasi isolat virus virulen (4, 8 dan 12 hari setelah aplikasi virus yang dilemahkan) tidak mempengaruhi perkembangan penyakit dan perkembangan tanaman. Pelemahan isolat virus kacang panjang pada suhu 70 0 C dapat melindungi kacang panjang terhadap infeksi virus mosaik dengan menunda perkembangan penyakit, mempertahankan pertumbuhan serta perkembangan kacang panjang dari penyakit mosaik x
SUMMARY ASSESSMENT OF ATTENUATED VIRAL ISOLATE DERIVED FROM HEATING TREATMENTS TO PROTECT COWPEA AGAINST MOSAIC VIRUS INFECTION. Thesis-S1: Ismira Suryaningsih (H0712103), Advisers: Supyani, Sri Widadi, Salim Widono. Study Program: Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University (UNS), Surakarta Cowpea production in Indonesia was reduced dramatically in recent years. A mosaic syndrome caused by viruses, however, has been a serious problem for cowpea production. Cross protection is an alternative to induces immune mechanisms to plant viruses. The current study aimed to assess the potency of attenuated viral isolate derived from heating treatments in protecting cowpea against mosaic virus. Resarch was conducted in Laboratory of Monitoring and Forecasting of Crop Pests and Diseases, Sukoharjo, and Laboratory of Pests and Plant Diseases belong to Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University from November 2015 until July 2016. Research was arranged in a Completely Randomized Design (CRD) with heating temperatures treatment (30 0 C, 40 0 C, 50 0 C, 60 0 C and 70 0 C) and treatment period (4, 8 and 12 days). A total of 15 treatment combinations and 2 control, consist of one control without viral inoculation (negative control) and one control with severe viral inoculation only (positive control), with three replications bringing the total amounted to 51 experimental units. Data from experiments was analyzed with Fisher test 5% and DMRT (Duncan Multiple Range Test) 5%. Results showed, the attenuated viral isolate derived from heating treatments delayed disease development and reduce disease incidence but not affect to development of cowpeas. Treatment periode (4,8, and 12 days after attenuated virus inoculation) was not influence in disease and plant developments. Attenuated viral isolate derived from heating treatment at 70 0 C can protect cowpea agaists with delayed disease development, maintained growth and development of cowpeas against mosaic virus. xi