PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH EKSPERIMEN IPA BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN WILADEG GUNUNGKIDUL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MEDIA DEKAK FPB TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANDUNGREJOSARI 3

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMU BAHAN TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN YOGYAKARTA

THE EFFECT OF VIDEO MEDIA VARIATION TO LEARNING INTEREST OF FOURTH GRADE STUDENT

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN 2 KANDANGWANGI KABUPATEN BANJARNEGARA

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

KOMPARASI METODE SIMULASI DENGAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD PONTIANAK UTARA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR BUSANA PESTA MALAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

PENGARUH METODE SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGGUNAAN ALAT UKUR PRESISI DI SMK DR SUTOMO TEMANGGUNG

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SDN KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

Agus Haryawan Teknik Elektro Politeknik Pratama Mulia Surakarta Jl. Haryo Panular No 18A, Solo, 57149,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

Oleh: Rohman wahyu hidayat dan Sutopo, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS GRUP INVESTIGATION DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR

PENGARUH MEDIA DAKON BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR FPB DAN KPK SISWA SDN 34 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RIZKA ASPRILIANA NIM.

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

Transkripsi:

Pengaruh Penggunaan Media (Devi Ratnasari) 2.571 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN THE EFFECT OF USE MEDIA POCKETS NUMBERS TOWARD MATHEMATICS ACHIEVEMENT Oleh: Devi Ratnasari, Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP, Universitas Negeri Yogyakarta, ratnasari.devi45@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen bentuk quasi eksperimental design tipe nonequivalent control group design. Tahapan penelitian dimulai dengan pemberian pretest kelompok eksperimen-kontrol, treatment pada kelompok eksperimen, dan posttest kelompok eksperimen-kontrol. Hasil penelitian menunjukkan mean kelompok eksperimen yaitu 88,85 dengan peningkatan hasil belajar sebesar 21,73, sedangkan mean kelompok kontrol yaitu 80,38 dengan peningkatan hasil belajar sebesar 13,07. Berdasarkan hasil uji t-test skor peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh nilai t sebesar 2,359, dinyatakan bahwa nilai t hitung > t tabel (2,359 > 1,684). Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan pada rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kontrol. Kata kunci: media kantong bilangan, hasil belajar Abstract This research aims at determining the effect of use media pockets numbers toward the results of learning math sums the numbers in composition at grade 1 SD N Prambanan Sleman. The type of the research was experimental form of quasi experimental type nonequivalent control group design. Steps of this research begun by gave pretest to the exsperiment-control groups, giving treatment to the exsperiment group, and giving posttest to the both groups. The results shows that the mean of the experimental group that is 88,85 with with increase learning results 21,73, while the control group mean is 80,38 with with increase learning results of 13,07 learning. Based on the results of t-test score improvement of learning result of the experimental group and the control group obtained t value of 2,359, stated that t count> t table (2,359> 1,684). The results of data analysis shows the number of pockets give effect the average results of student learning experimental and control groups. Keywords: media pockets numbers, learning results PENDAHULUAN Pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan basic atau dasar yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Antonius Cahya Prihandoko (2006 : 1) matematika merupakan ilmu dasar untuk memahami, mempelajari, dan mengembangkan ilmu-ilmu lain. Oleh karena itu penguasaan terhadap konsep-konsep dalam matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak dini. Siswa memerlukan matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari (Antonius Cahya Prihandoko, 2006 : 10). Salah satu tujuan diberikan pembelajaran matematika di SD yaitu menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung.

2.572 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016 Keterampilan berhitung dalam matematika tersebut berfungsi sebagai penentu nilai suatu diantaranya operasi hitung penjumlahan, bilangan, yaitu satuan, puluhan, ratusan, dan pengurangan, perkalian dan pembagian. Untuk siswa kelas 1 SD operasi hitung yang harus ribuan. Dengan adanya pengelompokan nilai suatu bilangan, maka akan memudahkan siswa dikuasai siswa diantaranya penjumlahan dan untuk melakukan operasi hitung baik pengurangan. penjumlahan maupun pengurangan. Salah satu materi pembelajaran matematika yaitu penjumlahan. Penjumlahan adalah menggabungkan dua kelompok (himpunan). Heruman (2008 : 7) menyatakan bahwa penjumlahan bukanlah termasuk topik yang terlalu sulit diajarkan di sekolah dasar, akan tetapi dalam mengajarkan topik tersebut guru harus menggunakan media pembelajaran yang tepat dan benar, agar siswa dapat membangun dan menemukan sendiri penyelesaiannya. Pitadjeng (2006 : 49) juga menyampaikan salah satu cara agar matematika tidak dianggap sulit oleh siswa yaitu dengan pemakaian media belajar yang mempermudah pemahaman anak. Salah satu media untuk mempermudah anak dalam penjumlahan terutama penjumlahan secara bersusun yaitu media kantong bilangan. Menurut Hamdani ( 2010 : 243) media yaitu komponen sumber belajar yang membawa pesan atau informasi yang dapat merangsang siswa dan mengandung maksud untuk memperjelas suatu materi pengajaran. Jadi media merupakan perantara untuk memperjelas suatu materi. Menurut Dwi Yuniarto (2012) Kantong Bilangan merupakan suatu alat sederhana yang ditujukan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi operasi hitung dalam matematika. Media ini berbentuk segi empat dengan empat kotak yang menempel atau disebut dengan kantong bilangan. Kantong bilangan Berdasarkan hasil pengamatan proses belajar mengajar dilapangan, Guru kelas 1 (satu) SD N Prambanan Sleman belum sepenuhnya menggunakan media dalam proses belajar mengajar matematika. Kegiatan belajar mengajar masih sering menggunakan metode konvensional, yaitu guru menjelaskan kemudian siswa mendengarkan dan mencatat. Guru belum menggunakan media kantong bilangan dalam pembelajaran penjumlahan secara bersusun. Hasil belajar siswa pada Ulangan Akhir Semester Gasal berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas Amasih ada siswa yang hasil belajarnya masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu dibawah 70 sebanyak 48%. Rata-rata nilai kelas UAS Gasal sebesar 7,2. Sedangkan hasil wawancara dengan guru kelas B hasil belajar siswa dikelas tersebut masih terdapat 35% siswa dengan nilai dibawah KKM.Rata-rata nilai kelas UAS Gasal yaitu 7,5. Dengan demikian diperlukan suatu pembaharuan dalam proses belajar mengajar yaitu pemanfaatan media pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar terutama pada materi penjumlahan secara bersusun. Mata pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan bilangan secara bersusun diperlukan sebuah media pembelajaran untuk memperjelas penjelasan materi. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, guru dapat menggunakan

media kantong bilangan untuk membantu menjelaskan materi penjumlahan bilangan secara bersusun. Penggunaan media kantong bilangan ini diharapkan siswa dapat memahami materi dengan lebih jelas dan paham. Media kantong bilangan merupakan media yang sederhana dan mudah untuk membuatnya. Apabila guru dapat menggunakan media dengan tepat, maka materi yang diberikan kepada siswa akan dapat diterima dengan jelas. Siswa yang menerima materi dengan jelas tentu akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Dengan demikian, media kantong bilangan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar matematika materi penjumlahan bilangan secara bersusun. Dengan alasan tersebut, maka peneliti memilih media kantong bilangan untuk membantu siswa dalam memahami materi penjumlahan bilangan secara bersusun. Selain mengkonkretkan pengetahuan siswa, kantong bilangan juga menarik bagi siswa. Berdasarkan asumsi yang penulis harapkan, maka judul yang diambil penulis adalah Pengaruh penggunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research). Sugiyono (2012:107) mengungkapkan bahwa penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Adanya kelompok control Pengaruh Penggunaan Media... (Devi Ratnasari) 2.573 merupakan ciri khas dari penelitian eksperimen dibandingkan dengan penelitian kuantitatif lainnya. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IA dan 1B SD N Prambanan Sleman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016. Penelitian dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jadwal pertemuan untuk kelas eksperiman yaitu tanggal 15, 22, 25 April 2016, sedangkan untuk kelompok kontrol yaitu tanggal 16, 23, 27 April 2016. Target/Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populatif sehingga populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman yang berjumlah 52 siswa. Kelas 1 SD N Prambanan Sleman merupakan kelas paralel yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas 1A dan kelas 1B. Kelas 1A dan kelas 1B sama-sama berjumlah 26 siswa. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditentukan dengan undian dan pertimbangan berdasarkan observasi pembelajaran yang sudah dilakukan sebelumnya. Hasilnya terpilih kelas 1A sebagai kelompok eksperimen dan kelas 1B sebagai kelompok kontrol. Desain Penelitian Desain penelitian eksperimen dalam penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design bentuk Nonequivalent Kontrol Group Design. Dalam desain ini, langkah pertama yang

2.574 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016 dilakukan yaitu memberikan pretest pada kedua kelompok terlebih dahulu, kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus dengan media kantong bilangan. Sedangkan kelompok kontrol mendapatkan perlakuan seperti biasanya dalam pembelajaran. Setelah diberikan perlakuan kedua kelompok dites menggunakan tes yang sama dengan posttest. Kemudian hasil pretest dan posttest dari kedua kelompok dibandingkan. Perbedaan selisih hasil antara kedua hasil tes, pada pretest dan posttest kelompok eksperimen menunjukkan ada tidaknya pengaruh dari perlakuan yang diberikan.. Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil. Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk tes uraian. Dalam penelitian ini pembuatan instrument tes didasarkan pada kisi-kisi tes yang sesuai dengan silabus yang digunakan guru. Instrument tes yang digunakan dalam penelitian sebelumnya sudah dilakukan validitas konstruk dan uji coba instrumen. Tes hasil belajar digunakan pada saat pretest dan posttest. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Penyajian data analisis deskriptif dalam penelitian ini dimulai dengan membuat rangkuman data yang diperoleh dari data pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rangkuman data pretest dan posttest yang diperoleh selanjutnya diubah dalam bentuk table. Deskripsi data nilai hasil belajar siswa dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata (mean), modus, nilai maksimum, dan nilai minimum. 2. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk prasyarat bahwa data yang dianalisis harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2012: 241). Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Uji yang digunakan untuk menguji normalitas data yaitu uji One sample Kolmogrof-Smirnov Test dengan bantuan Program SPSS 22 for Windows. Kriteria hasil perhitungan dari tes tersebut, dikonsultasikan dengan tabel taraf signifikan 0,05. Menurut Sugiyono (2012 : 241) data dianggap normal apabila peluang galat p lebih dari 0,05. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t (t-test). Uji-t (t-test) digunakan untuk menentukan perbedaan selisih rata-rata nilai pretest dan posttest sebelum dan sesudah treatment dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji t-tes digunakan untuk menguji hipotesis nol (H o ) dan hipotesis alternatif (H a ) diajukan secara berpasangan. Adapun H o dan H a dalam penelitian ini adalah : H 0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara

bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. H a : Ada pengaruh penggunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. Hasil dari t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel pada taraf nyata 0,05 (taraf kesalahan 5%). Kesimpulan hasil uji-t (t-test) sebagai berikut yaitu jika t hitung>t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Artinya jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka ada perbedaan selisih signifikan hasil belajar antara kedua kelas. Tetapi jika nilai t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel, maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelas tersebut. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dalam penelitian ini dapat diketahui berdasarkan hasil perbandingan dari rata-rata nilai pretest dan posttest yang dilekukan pada kelompok ekaperimen dan kelompok kontrol. Data hasil penelitian dilakukan analisis menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui rata-rata dan uji homogenitas serta uji hipotesis uji t-test. Hasil penelitian dapat ditunjukkan sebagai berikut. Perbandingan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Data rata-rata nilai posttest yang diperoleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan perbandingan untuk Pengaruh Penggunaan Media... (Devi Ratnasari) 2.575 mengetahui perbedaan hasil nilai posttest kedua kelompok. Data rata-rata nilai posttest kedua kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Perbandingan Hasil Posttest Kelompok Eksperimen-Kontrol No Kelompok Rata-Rata (Mean) 1 Eksperimen 88,85 2 Kontrol 80,38 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen yaitu 88,85 dan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol yaitu 80,38. Selisih nilai rata-rata posttest kedua kelompok tersebut adalah 8,47. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Perbandingan nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disajikan pada histogram berikut ini. Gambar 1. Histogram Perbandingan Posttest Kelompok Eksperimen-Kontrol Perbandingan Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Perbandingan hasil pretest dan posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini.

2.576 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016 Tabel 3. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen-Kontrol 1 Eksperimen 21,73 2 Kontrol 13,07 No Kelompok Rata-Rata Pretest Posttest 1 Eksperimen 66,92 88,85 2 Kontrol 67,31 80,38 Berdasarkan tabel perbandingan hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas, dapat disajikan histogram berikut ini. Data perbandingan peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tabel di atas dapat disajikan dalam histogram berikut ini. Gambar 3. Histogram Perbandingan Peningkatan hasil Belajar kelompok Eksperimen-Kontrol Gambar 2. Histogram Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen-Kontrol Tabel dan histogram di atas menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen dari 66,92 menjadi 88,85, sedangkan hasil belajar kelompok kontrol dari 67,31 menjadi 80,38. Berdasarkan perbandingan hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen-kontrol di atas dapat diperoleh data peningkatan hasil belajar kedua kelompok tersebut. Peningkatan hasil belajar diperoleh dengan menghitung selisih nilai posttest dan pretest dari kedua kelompok. Berikut ini tabel peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4. Peningkatan Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Kelompok Rata-Rata (Mean) Tabel dan histogram peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar yang lebih besar dibandingkan kelompok kontrol yaitu 21,73 berbanding 13,07. Hal tersebut berarti bahwa ada pengaruh pengunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. Uji-t Posttest Hasil dari uji-t posttest digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai pada kedua kelas setelah mendapatkan perlakuan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan program SPSS versi 22. Adapun perbandingan data posttest siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol disajikan sebagai berikut.

Tabel 6. Hasil Posttest Kelompok eksperimen- Kontrol No Kelas N Mean 1 Eksperimen 26 88,85 2 Kontrol 26 80,38 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa mean atau nilai rata-rata posttest dari kelompok eksperimen adalah 88,85 sedangkan kelompok kontrol sebesar 80,38. Hal tersebut menunjukkan bahwa, nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai ratarata kelompok kontrol. Dengan selisih rata-rata dari kedua kelas sebesar 8,47. Data perbandingan nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya diperkuat dengan melakukan uji hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah hipotesis alternative (H a ) sebagai berikut ada pengaruh penggunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. Sedangkan hipotesis nol (H 0 ) yaitu tidak ada pengaruh penggunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. Pengambilan keputusan dalam uji hipotesis ini, apabila t hitung > t tabel, atau nilai signifikansi<0,05 maka H a diterima dan H o ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Selanjutnya, apabila t hitung <t tabel, atau nilai signifikansi>0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak ada Pengaruh Penggunaan Media... (Devi Ratnasari) 2.577 perbedaan yang signifikan antara nilai kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil uji hipotesis menggunakan uji-t disajikan dalam tabel berikut. Tabel 7. Hasil Uji-t Posttest Kelompok Eksperimen-Kontrol Data t Sig. (2- tailed) Kesimpulan Posttest (Kelas Eks- Kon) 2,359 0,022 Ada Beda Hasil analisis uji-t pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,359 dan nilai signifikansi sebesar 0,022. Nilai t hitung yaitu 2,359 dinyatakan lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,684. Sedangkan nilai signifikansi 0,022 dinyatakan lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H a diterima dan H o ditolak, artinya bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada rata-rata hasil belajar siswa. Berdasarkan rata-rata dan pengujian hipotesis, hasil belajar siswa yang menggunakan media kantong bilangan lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan media kantong bilangan (ceramah). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hamdani (2010:139-144) faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi hasil belajar digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor eksternal salah satunya keadaan sekolah yang meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran, dan kurikulum. Dalam keadaan sekolah, media

2.578 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016 merupakan salah satu alat pelajaran yang mempengaruhi hasil belajar.media pembelajaran merupakan salah satu faktor sarana/fasilitas yang dapat mendukung keberhasilan belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 7) bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar yang akhirnya mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu 88,85 untuk kelompok eksperimen dan 80,38 untuk kelompok kontrol. Modus kelompok eksperimen juga terjadi perbedaan. Sebelum perlakuan menggunakan media kantong bilangan modus kelompok eksperimen yaitu 80. Setelah perlakuan menggunakan media kantong bilangan modus nilai siswa yaitu 90. Nilai minimum siswa juga terjadi perbedaan. Sebelum perlakuan nilai minimum siswa yaitu 30, namun setelah perlakuan menggunakan media kantong bilangan nilai minimum siswa menjadi semakin baik yaitu 60. Melalui media kantong bilangan, nilai siswa mengalami perbedaan dikarenakan siswa lebih termotivasi dan tertarik untuk belajar sehingga memahami materi penjumlahan bilangan secara bersusun dengan lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Heruman (2007:19) yang menyebutkan fungsi penggunaan kantong bilangan sebagai media dalam pembelajaran matematika, khususnya pada operasi hitung matematika dan motivasi belajar bagi siswa karena ditampilkan dengan media yang sederhana tetapi menarik. Atas dasar hal tersebut, penggunaan media kantong bilangan dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ada pengaruh penggunaan media kantong bilangan terhadap hasil belajar matematika siswa pada penjumlahan bilangan secara bersusun pada siswa kelas 1 SD N Prambanan Sleman. Hasil perhitungan nilai ratarata posttest kelompok eksperimen yaitu 88,85 lebih besar dari rata-rata posttest kelompok kontrol yaitu 80,38. Selisih nilai rata-rata posttest pada kedua kelas tersebut sebesar 8,47. Hasil perhitungan uji t juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan yaitu t hitung sebesar 2,359 dengan taraf signifikansi 0,022. Berdasarkan tabel, nilai t untuk df = 50 adalah 1,684. Dari analisis tersebut diperoleh bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel (t hitung > t tabel ). Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: (1) Bagi guru, disarankan untuk menggunakan media kantong bilangan pada materi penjumlahan bilangan secara bersusun atau pun materi lain yang sesuai. (2) Bagi siswa, disarankan untuk memperhatikan guru saat proses

belajar mengajar sehingga pemanfaatan media kantong bilangan dapat maksimal. Pengaruh Penggunaan Media... (Devi Ratnasari) 2.579 DAFTAR PUSTAKA Antonius Cahya Prihandoko. 2006. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas. Dwi Yuniarto. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong Bilangan pada Pembelajaran Matematika dengan Materi Operasi Hitung Campur Kelas IV di SD N 1 Kandangan. Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung : Karya Offset. 2008. Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2001). Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru Algensindo. Pitadjeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas. Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.