BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi masyarakat. Menurut Kepmenkes No 128/Menkes/SK/II/2004, puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Kewajiban lainnya adalah melakukan administrasi. medis yang tertib yaitu dengan sistem dan prosedur yang efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah. yang bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya. penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada Era Globalisasi ini masalah kesehatan telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal. kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai unit pelaksana teknis. Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang ada di Indonesia mulai banyak. mengalami perkembangan dari segi macamnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat pembangunan kesejahteraan, pusat pembinaan peran serta

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mamiliki peran. yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No. 128 tahun 2004 pengertian Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan, sehingga ada

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : LAILY ROKHMAWATI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KURUN KECAMATAN KURUN Jl. TAMANGGUNG PANJI No. 18 (0537) 31026, KUALA KURUN 74511

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan yang baru dimekarkan dari kecamatan induknya yaitu Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat, puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat serta memiliki kemampuan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Menurut Azwar (2010), puskesmas dalam rangka mencapai keberhasilan pelayanan kesehatan serta untuk menunjang tercapainya tertib administrasi sebagai upaya meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan di puskesmas, salah satunya rekam medis. Berdasarkan Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis pada pasal 1, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap, dan jelas atau secara elektronik. Menurut Budi (2011), pengelolaan penyimpanan berkas rekam medis sangat penting untuk dilakukan dalam suatu institusi pelayanan kesehatan karena dapat mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam rak penyimpanan, mudah dalam pengambilan dari tempat penyimpanan, mudah pengembaliannya, melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi. 1

2 Sistem penyimpanan berkas rekam medis yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan atau kebaikan manajemen dari suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika didukung dengan sistem yang baik, sumber daya manusia yang bermutu dan proses tata kerja yang baik serta sarana atau fasilitas yang memadai. Ketersediaan berkas secara cepat dan tepat pada saat dibutuhkan akan sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien, maka dari itu masalah penyimpanan berkas rekam medis merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Jika sistem penyimpanan berkas rekam medis yang dipakai kurang baik maka akan timbul masalah-masalah yang dapat mengganggu ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat. Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Desember 2015 dengan melakukan wawancara terhadap petugas penyimpanan berkas rekam medis dan melakukan observasi di ruang penyimpanan berkas rekam medis dengan melihat pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis personal folder, bagian penyimpanan berkas rekam medis di Puskesmas Sanden Bantul sebelumnya menggunakan sistem penyimpanan family folder yang kemudian dirubah menjadi personal folder. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas penyimpanan berkas rekam medis, diketahui bahwa perubahan sistem penyimpanan tersebut dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan penyimpanan dan pengambilan berkas rekam medis karena petugas tidak perlu melakukan pengecekan dengan kartu keluarga pasien sehingga prosesnya akan menjadi lebih cepat serta meminimalkan kesalahan penulisan nama pada saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter di ruang pelayanan karena setiap pasien memiliki berkas rekam medisnya sendiri. Kesalahan tersebut seperti pasien yang akan melakukan pemeriksaan dengan berkas rekam medis yang ada di ruang pemeriksaan berbeda, hal ini dikarenakan terjadi kesalahan komunikasi antara pasien dengan petugas pendaftaran yang diakibatkan dari penggunaan sistem penyimpanan berkas rekam medis family folder. Selain itu, perubahan sistem penyimpanan tersebut juga berdasarkan pertimbangan dari kekurangan

3 sistem penyimpanan family folder dan kelebihan sistem penyimpanan personal folder. Kekurangan dari sistem penyimpanan family folder yaitu untuk pelayanan pasien lama memerlukan waktu yang lebih lama karena harus melakukan pengecekan pada kartu keluarga pasien dan apabila terjadi kehilangan maka data seluruh riwayat kesehatan keluarga lainnya akan hilang, sehingga akan sulit untuk menentukan follow up selanjutnya, selain itu kerahasiaan pasien juga tidak terjamin karena berkas rekam medis pasien menjadi satu dengan keluarga lainnya. Sedangkan kelebihan dari personal folder yaitu untuk proses penyimpanan dan pengembalian berkas rekam medis lebih cepat dan proses retensi berkas rekam medis in-aktif lebih mudah dilaksanakan. Perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis mulai dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2015 dan perubahan tersebut sudah selesai dilakukan pada tanggal 10 Februari 2016. Namun, setelah perubahan sistem penyimpanan tersebut dilakukan masih berdasarkan hasil wawancara terhadap petugas penyimpanan berkas rekam medis dan melakukan observasi masih ditemukan kendala, yaitu masih terjadinya misfile dan duplikasi penomoran sehingga satu nomor rekam medis dapat digunakan untuk dua orang. Hal tersebut peneliti ketahui setelah melakukan studi pendahuluan, akan tetapi setelah peneliti melakukan penelitian dengan mengobservasi hal tersebut peneliti tidak menemukan duplikasi penomoran tersebut. Sehingga peneliti melakukan penelitian karena terjadinya misfile akibat tidak menggunakannya tanda atau tracer pada saat pengambilan berkas rekam medis. Kendala tersebut dapat menyebabkan terhambatnya pelayanan kesehatan kepada pasien. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian tentang Hambatan sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder di Puskesmas Sanden Bantul. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah sistem penyimpanan berkas

4 rekam medis personal folder efektif untuk diterapkan di Puskesmas Sanden Bantul? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder dan mengetahui hambatan terhadap sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder di Puskesmas Sanden Bantul. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder. b. Mendeskripsikan hambatan yang dihadapi pada sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis a. Bagi puskesmas Sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis dalam rangka memenuhi salah satu aspek rekam medis yaitu aspek dokumentasi. b. Bagi peneliti Meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti serta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan secara langsung sehingga dapat digunakan untuk membekali diri dalam menghadapi dunia kerja dan menambah referensi perpustakaan. 2. Manfaat teoritis a. Bagi institusi pendidikan Institusi pendidikan dapat mengetahui seberapa jauh ilmu yang telah diserap oleh para mahasiswa selama perkuliahan untuk melakukan penelitian, sehingga dapat menilai kinerja para mahasiswa.

5 b. Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama. E. Keaslian Penelitian Sepengetahuan peneliti bahwa penelitian dengan judul Evaluasi sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder di Puskesmas Sanden Bantul belum pernah dilakukan di Puskesmas Sanden tetapi penelitian yang akan dilakukan ini memiliki kemiripan dengan penelitian yang sebelumnya. Adapun penelitian tersebut: 1. Ariani (2010) dengan judul Perubahan Sistem Penyimpanan Berkas Rekam Medis dari Family Folder menjadi Personal Folder di Puskesmas Pengasih I Kulon Progo. Penelitian Ariani (2010) bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari family folder menjadi personal folder di Puskesmas Pengasih I Kabupaten Kulon Progo. Dalam penelitian Ariani (2010) jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian secara cross-sectional. Persamaan penelitian Ariani (2010) dengan penelitian peneliti adalah sama-sama meneliti mengenai sistem penyimpanan berkas rekam medis di Puskesmas. Perbedaannya terletak pada judul penelitian. Penelitian Ariani (2010) berfokus terhadap perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari family folder menjadi personal folder, sedangkan peneliti fokus terhadap sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder. 2. Handoyo (2014) dengan judul Perancangan Tracer (Outguide) untuk Penyimpanan Rekam Medis Personal Folder di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta. Tujuan dari penelitian Handoyo (2014) adalah untuk menghasilkan rancangan tracer (outguide) pada penyimpanan rekam medis personal folder di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta. Persamaan penelitian Handoyo (2014) dengan penelitian peneliti adalah sama-sama membahas tentang

6 penyimpanan personal folder di Puskesmas. Perbedaan penelitian ini terletak pada fokus penelitian, Handoyo (2014) fokus terhadap perancangan tracer (outguide) untuk penyimpanan berkas rekam medis, sedangkan peneliti fokus terhadap sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder. 3. Rahmawati (2015), dengan judul Hambatan Pelaksanaan Retrieval Rekam Medis RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Berdasarkan Analisis Fishbone. Tujuan dari penelitian Rahmawati (2015), untuk mengetahui hambatan pelaksanaan retrieval pelaksanaan rekam medis di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu berdasarkan analisis fishbone. Persamaan penelitian Rahmawati (2015) dengan penelitian peneliti yaitu sama-sama ingin mengetahui hambatan yang ada pada bagian penyimpanan berkas rekam medis. Perbedaan penelitian ini terletak pada fokus penelitian, Rahmawati (2015) fokus terhadap hambatan pelaksanaan retrieval pelaksanaan rekam medis, sedangkan peneliti fokus terhadap hambatan sistem penyimpanan berkas rekam medis personal folder. F. Gambaran Umum Puskesmas Sanden Bantul 1. Keadaan Geografis Berdasarkan Buku Profil Kesehatan Puskesmas Sanden tahun 2015, kecamatan Sanden terletak di sisi paling selatan dalam Kabupaten Bantul tepatnya di Dusun Pucanganom, Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul yang berhadapan langsung dengan Samudra Indonesia. Sebelah utara Puskesmas Sanden berbatasan langsung dengan Kecamatan Pandak, sebelah barat Puskesmas Sanden berbatasan dengan Kecamatan Srandakan, sebelah timur Puskesmas Sanden berbatasan dengan Kecamatan Kretek, dan sebelah selatan Puskesmas Sanden berbatasan dengan Samudra Indonesia. Daerah cakupan wilayah Sanden, yaitu Gadingsari, Gadingharjo, Srigading, dan Murtigading yang masih terbagi lagi menjadi 62 dusun. Puskesmas

7 Sanden melayani pelayanan Rawat Jalan, IGD, dan Rawat Inap (Puskesmas Sanden, 2015). 2. Keadaan Topografi Berdasarkan Buku Profil Kesehatan Puskesmas Sanden tahun 2015, puskesmas Sanden memiliki wilayah kerja seluas 2315,9490 ha. Ketinggian wilayah kerja Puskesmas Sanden adalah 1 10 meter di atas permukaan air laut. Topografi wilayah Kecamatan Sanden hampir semuanya datar sampai berombak. 3. Keadaan Demografi Menurut Buku Profil Kesehatan Puskesmas Sanden tahun 2015, jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Sanden pada tahun 2014 tercatat sebanyak 29.995 jiwa, dengan komposisi jumlah perempuan sebesar 15.274 jiwa (50,92%) serta jumlah laki-laki sebesar 14.721 jiwa (49,08%). Jumlah tersebut terbagi dalam 8.722 Kepala Keluarga (KK) dengan rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 3,41 serta kepadatan penduduk rata-rata 1284,28 per km². 4. Visi, Misi, dan Moto Puskesmas Sanden Berdasarkan Buku Profil Kesehatan Puskesmas Sanden tahun 2015, Visi, Misi, dan Moto Puskesmas Sanden adalah sebagai berikut: a. Visi Puskesmas Sanden dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mempunyai Visi yaitu: Menjadi Puskesmas Pilihan dan Kebanggaan Masyarakat Bantul b. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Sanden memiliki misi: 1) Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan mengutamakan mutu pelayanan yang terbaik serta terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. 2) Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

8 3) Meningkatkan akses informasi kesehatan melalui pemantapan sarana dan prasarana Sistem Informasi Kesehatan (E-Health). c. Moto MELAYANI DENGAN HATI Merupakan implementasi dari komitmen kami untuk menyelaraskan antara tujuan organisasi dan konsep puskesmas yang pada hakekatnya tercetus dari nurani kami untuk memunculkan pelayanan yang didasari oleh semangat persaudaraan yang tumbuh dari lubuk hati yang ikhlas dan paling dalam guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat. Senyum Anda adalah Kebahagiaan Kami, dan Melayani Sepenuh Hati adalah Tekad Kami. 5. Jenis Pelayanan di Puskesmas Sanden Berdasarkan Buku Profil Kesehatan Puskesmas Sanden tahun 2015, pelayanan yang ada di Puskesmas Sanden antara lain: a. Pengobatan umum (poli umum) b. Rawat inap dan persalinan c. Pelayanan gigi dan mulut d. Pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan KB e. Konsultasi f. Pelayanan fisioterapi g. Laboratorium h. Apotek i. Puskesmas pembantu