MAKALAH SEMINAR (PTH 1507) PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp.)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit darah tinggi (hipertensi) dan aman

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produk, ST. Media Agro Merapi juga melakukan kegiatan

VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH

Iklim Perubahan iklim

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) satu faktor

Pendahuluan. ACARA I Perkecambahan Benih. (eksternal). Faktor Dalam Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain :

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam %

BAB I PENDAHULUAN. berkisar 50% - 100%,[1] sehingga Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL 1. Laju pertumbuhan miselium Rata-rata Laju Perlakuan Pertumbuhan Miselium (Hari)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua

Dampak Perubahan Iklim

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Jamur Tiram. serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik yang disebut dengan baglog.

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

STAF LAB. ILMU TANAMAN

PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015.

I. PENDAHULUAN. Broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA JAMUR TIRAM

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan bahan persediaan bahan bakar fosil berkurang. Seiring menipisnya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk industri atau pemukiman dan masalah pasar bagi produk pertanian. Oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Kaitan Geografi Ekonomi dengan Budidaya Jamur Tiram

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASPEK LINGKUNGAN SEBAGAI FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus sp)

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat ditumbuhi lumut adalah pada

III. METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tiram (Pleurotus ostreatus) berupa jumlah tubuh buah dalam satu rumpun dan

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

KUESIONER PENELITIAN MANAJEMEN RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH USAHA MILIK BAPAK SUKAMTO DI DESA CIPAYUNG, KECAMATAN MEGAMENDUNG KABUPATEN BOGOR

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan utama manusia. Badan Pusat Statistik (2010)

Vegetasi Alami. vegetasi alami adalah vegetasi atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh secara alami tanpa adanya pembudidayaan.

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

I. PENDAHULUAN. daerah satu dengan yang lainnya. Menurut konsep geografi yang pernah diuraikan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Fermentasi Silase Beberapa Jenis Rumput

TINJAUAN PUSTAKA. jamur (mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu,

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut

BAB I PENDAHULUAN. yang harus segera ditanggulangi. Eksploitasi secara terus-menerus terhadap bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi.

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus : Kelompok Wanita Tani Hanjuang, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BUDIDAYA JAMUR MERANG TERHADAP KONDISI SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUSARI KABUPATEN KARAWANG

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sirih Merah. (Duryatmo 2005). Oleh karena itu, menurut Candra (2010) dalam Sudewo (2005),

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat panen, lebar tudung ialah rerata lebar tudung (pileus), yaitu panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil

TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti

I. PENDAHULUAN. hanya sekitar 7,8% dari 15 TW (terawatt) konsumsi energi dunia yang

MANAJEMEN KUALITAS AIR

Perbedaan Transpirasi dengan. Evaporasi

V. GAMBARAN UMUM KPJI

TINJAUAN PUSTAKA. sektor pertanian (MAF, 2006). Gas rumah kaca yang dominan di atmosfer adalah

Transkripsi:

MAKALAH SEMINAR (PTH 1507) PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp.) Oleh HADIYANTO 10712018 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLETAKNIK NEGERI LAMPUNG 2012

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak tepat digaris khatulistiwa, sehingga di negara indonesia mempunyai iklim tropis atau panas. Namun dibalik itu semua tersimpan potensi sumberdaya alam yang potensial salah satunya adalah bidang pertanian dan khususnya budidaya jamur tiram. Budidaya jamur tiram sangat mudah sekali untuk dilakukankarena caranya yang tergolong sederhana dann mudah serta menggunakan bahan baku yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar dan memanfaatkan limbah. Jamur tiram idealnya dapat tumbuh dan berkembang pada daerah yang mempunyai kelembaban tinggi dan intensitas cahaya yang rendah, hal ini tentu saja tidak sesuai dengan keadaan yang umum di Indonesia. Namun, hal ini dapat diatasi dengan cara manipulasi lingkungan untuk memaksimalkan pertumbuhan jamur tiram

1.2 Tujuan Dapat memanipulasi lingkungan untuk budidaya jamur tiram yang baik Dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram Mengetahui lingkungan tumbuh jamur tiram yang baik untuk jamur tiram

II. PEMBAHASAN Suhu inkubasi atau saat jamur tiram membentuk misellium kelembaban dipertahankan antara 60 70 % agar misellium dapat tumbuh baik karena bibit tidak terlalu kering ataupun basah karena jika basah bibit akan busuk dan jika kering bibit akan sukar tumbuh, sementara suhu suhu udara saat pembentukan tubuh buah kisaran suhu antara 16 22 o C. sedangkan kelembaban udara selama masa pertumbuhan misellium adalah 60 70 % dan kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan 80 90 % jika kelembaban tidak tercapai tubuh buah jamur akan menguning dan kering dan rendah kadar air serta penampilannya tidak cerah. Pertumbuhan jamur tiram sangat peka terhadap cahaya matahari langsung, cahaya tidak langsung (cahaya pantul biasa antara 50 1500 lux) bermanfaat dalam perangsang awal dalam pembentukan tubuh buah sementara saat pertumbuhan misellium tidak diperlukan cahaya matahari dan intensitas cahaya yang diperlukan untuk pertumbuhan jamur tiram sekitar 200 lux (20 %). Komponen udara juga sangat penting untuk pertumbuhan jamur tiram yaitu dua komponen dalam udara yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram adalah oksigen (O 2 ) dan karbon dioksida (CO 2 ), oksigen merupakan unsur penting dalam respirasi sel, konsentrasi karbon dioksida (CO 2 ) dalam kumbung menyebabkan pertumbuhan jamur tidak normal, konsentrasi CO 2 didalam

kumbung tidak boleh melebihi 0,02 %. Keadaan ini dapat ditangani dengan cara menggunakan dinding yang mempunyai lubang cukup banyak agar sirkulasi udara didalam kumbung lancar dan udar didalam kumbung tidak terla banyak mengandung karbon dioksida (CO 2 ) Tingkat derajat keasaman media atau ph juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram, pada derajat kemasaman yang terlalu tinggi atau terlalu rendah jamur tidak akan tumbuh maksimal bahkan bisa terjadi media tanam akan di tumbuhi jamur liar ataupun jamur lainnya yang dapat merugikan atau membuat media terkontaminasi selain itu juga derajat kemasaman menpengaruhi penyerapan air dan unsur hara pada media tanam atau log. Selain itu sterilisasi ruang tanam juga harus benar benar steril agar tidak ada spora jamur lain yang kemungkinan terbawa saat penanaman. Beberapa cara untuk mengatasi lingkungan agar kelembaban dan suhu udara optimal dapat dilakukan beberapa cara antara lain: Penyiraman kumbung degan menggunakan sprayer, bagian yang disiram adalah lantai kumbung dan didnding kumbung namun siraman air jangan mengenai log karena log dapat membusuk dan merangsang log ditumbuhi ulat Untuk bangunan kumbung sendiri usahakan bangunan berada ditempat yang teduh atau berada diantara pepohonan agar intensitas cahaya matahari tidak terlalu tinggi Untuk menjaga kelembaban didalam kumbung perlu juga dilakukan perlakuan yaitu menaruh jerigen jerigen berisi air didalam kumbung karena hal ini juga dapat menjaga kelembaban dalam kumbung

III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Aspek lingkungan yang menentukan keberhasilan budidaya jamur tiram diantaranya adalah kelembaban, waktu tumbuh, kandungan karbon dioksida (CO 2 ) cahaya dan sirkulasi udara 2. Lingkungan yang baik untuk pertumbuhan yang optimal adalah lingkungan yang lembab bukan lingkungan yang basah karena lingkungan yang dibutahkan jamur tiram adalah lembab namun tidak basah dan saat inkubasi tidak perlu dilakukan penyiraman 3. Sterilisasi runag tanam dan cara penanaman yang baik sangat mempengaruhi keberhasilan inokulasi jamur tiram.

Daftar pustaka 1. Suprapti, 2000 Budiaya Jamur Tiram (faktor lingkungan). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan. Bogor. 2. Djarwanto, S. Supraptidan I. Gandjar. 1994. Cara Budidaya Jamur Tiram, Lokaarya Nasional Mikrobiologi Lingkungan, LIPI. Bogor.