FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAFETY DRIVING PADA SUPIR BUS TRAYEK MANADO AMURANG DI TERMINAL MALALAYANG

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI SECTION COMPONENT BODY AND WELDING DEPARTEMEN PRODUKSI MINIBUS PT.

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IRITASI KULIT PADA PEKERJA BAGIAN FINISHING PEWARNAAN INDUSTRI BATIK MASARAN SRAGEN

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PETUGAS SAMPAH DI KELURAHAN SUMBER KOTA SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN DI PT

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGELASAN DI PT. OMETRACO ARYA SAMANTA SURABAYA

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

: Minor injury, knowledge, attitude, obedience, fatigue, PPE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA TAMBANG PASIR GALI DI DESA PEGIRINGAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2013

Kata Kunci : Tingkat kelelahan kerja, umur, pendidikan, masakerja, status gizi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG APD TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN PADA PEKERJA UNIT AMONIAK PRODUKSI I PT PETROKIMIA GRESIK

MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG

HUBUNGAN FAKTOR PENGETAHUAN KARYAWAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Las di Indramayu

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

HUBUNGAN SIKAP KERJA ANGKAT-ANGKUT DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KULI PANGGUL DI GUDANG BULOG SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN LAUT MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Pelabuhan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA SPS 2 DI PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SALON

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

Unnes Journal of Public Health

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN SAFETY HELMET PADA PEKERJA PT. WIJAYA KUSUMA CONTRACTORS PROYEK DR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TKBM DI PELABUHAN PEKANBARU TAHUN 2015

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG TELINGA DI BAGIAN WEAVING PT. PRIMATEXCO INDONESIA KABUPATEN BATANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA PADA PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR SUWUNG DENPASAR SELATAN TAHUN 2016

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAANNYA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING PT. TYFOUNTEX INDONESIA, SUKOHARJO

Transkripsi:

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO Dornaria Pinggian *, Vanda D. Doda **, A.Joy M. Rattu ** * Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ** Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Studi mengenai pengelolaan sampah di Indonesia khususnya di Kota Manado telah banyak dilakukan pada praktek-praktek pengumpulan dan pembuangan sampah, akan tetapi belum adanya perhatian terhadap studi pada risiko ataupun kecelakaan kerja khususnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Populasi 276 buruh angkut sampah yang terdaftar. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling pengambilan sampel dari seluruh populasi dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi dan didapatkan sampel sebanyak 126 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data yang dipakai ialah uji Chi Kuadrat dan uji Regresi Logistik dengan menggunakan bantuan IBM SPSS Stastistik versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur (p=0,112) dan masa kerja (p=0,360), sedangkan tingkat pendidikan (p=0,000 dengan OR = 20,117; 95% CI = 6,397 63,26) dan penggunaan alat pelindung diri (p=0,020 dengan OR=0,189; 95% CI= 0,040-0,882) ditemukan hubungan yang bermakna dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado. Faktor paling dominan berhubungan dengan kecelakaan kerja ialah tingkat pendidikan (p=0,000 dengan OR = 20,117; 95% CI = 6,397 63,26). Pentingnya kesadaran serta pengetahuan mengenai penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menghindari kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado, serta pentingya peran instansi terkait dalam pencegahan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado untuk melakukan penyuluhan kepada seluruh tenaga buruh lebih khusus buruh angkut sampah. Kata kunci : Umur, Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, Penggunaan APD dan Kecelakaan Kerja. ABSTRACT Study on waste management in Indonesia, especially in the city of Manado has much to do in the practices of waste collection and disposal, but the lack of attention to the study on the risk of accidents or work in particular. This study aims to determine the factors associated with workplace accidents for the workers carried the waste in the city of Manado. This type of research is observational analytic study with cross sectional study design. Population 276 workers carried the waste listed. Sampling was done by total sampling sampling of the entire population using inclusion and exclusion criteria and obtained a sample of 126 respondents. The research instrument used questionnaire. Analysis of the data used is Chi Square test and logistic regression test with the help of IBM SPSS version 22 statistical. The results showed that there was no significant relationship between age (p = 0.112) and age (p = 0.360), while the level of education (p = 0,000 OR = 20.117; 95% CI = 6.397 to 63.26) and the use of tools Personal protective (p = 0.020 with OR = 0.189; 95% CI = 0.040 to 0.882) found a significant association with workplace accidents for the workers carried the waste in the city of Manado. The most dominant factor associated with workplace accidents is the level of education (p = 0,000 OR = 20.117; 95% CI = 17

6.397 to 63.26). The importance of awareness and knowledge about the implementation of occupational health and safety (K3) to avoid workplace accidents for the workers carried the waste in the city of Manado, as well as the importance of the role of agencies involved in the prevention of occupational accidents for the workers carried the waste in the city of Manado to do outreach to the entire labor market more specifically porters trash. Keywords: Age, Work Period, level of education, use of PPE and Work Accident. PENDAHULUAN Kecelakaan kerja antara lain disebabkan karena kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak aman sebagai contoh buruh angkut sampah yang bekerja di lingkungan kerja yang terpapar langsung dengan sinar matahari, saat hujan, buruh angkut sampah merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok pekerja dalam proses pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Aktivitas buruh angkut sampah dapat menimbulkan potensi risiko yang cukup tinggi mengingat bahaya yang dapat muncul saat kontak langsung dengan sampah serta risiko kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah itu sendiri (Rimantho, 2015) Kasus kecelakaan yang terjadi di Indonesia meningkat setiap tahunnya yaitu mencapai 93.000 kasus (bpjsketenagakerjaan). Menurut data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tidak kurang dari enam pekerja meninggal dunia setiap hari akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja merupakan ilmu dan penerapannya berkaitan dengan mesin, alat, bahan dan proses kerja guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan seluruh aset produksi agar terhindar dari kecelakaan kerja atau kerugian lainnya (Budiono dkk, 2009). Kecelakaan kerja yang terjadi menurut Suma mur (2009) disebabkan oleh dua faktor, yaitu : (1) Faktor manusia itu sendiri yang merupakan penyebab kecelakaan meliputi aturan kerja, kemampuan pekerja (usia, masa kerja/pengalaman, kurangnya kecakapan dan lambatnya mengambil keputusan, disiplin kerja, perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kecelakaan, ketidakcocokan fisik dan mental (2) Faktor mekanik dan lingkungan, letak mesin, tidak dilengkapi dengan alat pelindung, alat pelindung tidak pakai, alat-alat kerja yang telah rusak. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja antara lain : (1) Sebab dasar atau asal mula (2) Sebab utama (3) Faktor lingkungan atau dikenal dengan kondisi tidak aman dan (4) Interaksi Manusia Mesin (Tarwak, 2012). Pencegahan kecelakaan kerja sangat sederhana yaitu dengan menghilangkan faktor penyebab kecelakaan yang disebut tindakan tidak aman seperti : pendekatan energi, pendekatan manusia dan pendekatan teknis (Ramli, 2009) Banyak pekerja yang belum menyadari pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini terlihat dari bayaknya 18

pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri dengan lengkap. APD bukan sarana satu-satunya menghindari kecelakaan kerja namun alternatif terakhit untuk menghindari bahaya-bahaya di tempat kerja. untuk itu sangat diperlukan pennelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, masyarakat, buruh angkut sampah dan Instansi yang terkait didalamnya. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ialah penelitian observasional analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional study yang meneliti suatu faktor paparan dan sebuah masalah yang hanya dilakukan satu kali pengukuran terhadap variabelvariabelnya dan dinilai dalam satu saat atau suatu periode tertentu. Penelitian ini dilaksanakan pada buruh angkut sampah di Dinas Kesehatan Kota Manado lebih khusus di TPS yang tersebar di Kota Manado dan TPA yang ada di Sumompow. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari 2016 hingga bulan Maret 2016. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua buruh angkut sampah yang ada di Kota Manado yang berjumlah 276 responden. Perhitungan besar sampel ditetapkan dengan menggunakan total sampling. Penentuan sampel mengikuti kritera inklusi dan eksklusi sampel. Variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini yaitu umur, masa kerja, tingkat pendidikan dan penggunaan alat pelindung diri. sedangkan variabel terikat yang diteliti dalam penelitian ini yaitu kecelakaan kerja. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara langsung pada subyek penelitian dengan menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari pegawai di Dinas Kesehatan dan Pertamanan Kota Manado. Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengambilan data beserta pendukungnya ialah kuesioner penelitian dan telah dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis univariat dilakukan secara deskriptif untuk melihat karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan penggunaan tabel 2 x 2 dan 3 x 2 Uji statistik yang digunakan adalah Chi Kuadrat (Chi Square) dan tingkat kepercayaan (Confidence Interval) 95%, dengan α = 0,05. Dasar pengambilan keputusan ialah dengan ketentuan apabila p- value < 0,05 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat, jika p-value > 0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat (Riyanto, 2011). Analisis multivariat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Teknik regresi logistik merupakan teknik statistik yang 19

tepat ketika variabel terikat berbentuk kategorial (non-metrik) dan variabel bebas dapat berbentuk metrik atau non-metrik (Latan, 2014). Hasil dan Pembahasan 1. Karakteristik Responden/ Analisis Univariat Karakteristik umur dan jenis kelamin responden pada penelitian ini merupakan variabel bebas dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, masa kerja dan Tingkat Pendidikan. No. Karakteristik Responden Jumlah (%) 1. Umur a. 41 tahun 55 43,7 b. < 41 tahun 71 65,3 2. Masa Kerja a.. 10 tahun 47 37,3 b. < 10 tahun 79 62,7 3. Pendidikan a. SD 60 47,6 b. SLTP 44 34,9 c. SLTA 22 17,5 Tabel 1 menunjukkan bahwa pendidikan SLTP sebanyak 44 orang sebagian besar responden berumur 41 tahun sebanyak 55 orang (43,7), sedangkan responden yang berumur < 41 tahun sebanyak 71 orang (65,3). Sebagian besar responden memiliki masa kerja < 10 tahun sebanyak 79 orang (62,7%) sedangkan responden yang memiliki masa kerja 10 tahun sebanyak 47 (37,3). Tingkat pendidikan SD ialah tingkat pendidikan terbanyak yang dimiliki pekerja buruh angkut sampah dengan rincian responden ksebayak 60 orang (47,6%), sedangkan untuk responden yang memiliki tingkat Tabel 2. (34,9%) dan untuk responden yang memiliki tingkat pendidikan SLTA sebanyak 22 orang (17,5%). 2. Analisis Bivariat Hasil analisis hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan kecelakaan kerja dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil Analisis Hubungan Antara Umur, Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, Penggunaan dan Alat Pelindung Diri dengan Kecelakaan Kerja pada Buruh Angkut Sampah di Kota Manado. No. Faktor Risiko Kasus p value OR 95% CI 1. Umur a. 41 tahun 55 (43,7) 0,112 2,16 0,8 5,6 b. < 41 tahun 71 (56,3) 2. Masa Kerja a. 10 tahun 47 (37,7) 0,360 1,56 0,6-4,1 b. < 10 tahun 79 (62,7) 3. Tingkat Pendidikan a. SD 60 (47,6) 0,000* 20,11 6,39 63,2 b. SLTP c. SLTA 44 (34,9) 22 (17,5) 20

4. Penggunaan APD a. Ya 17 (13,5) 0,020* 0,264 0,1-0,8 b. Tidak 109 (86,5) Keterangan: *Bermakna secara statistik (p < 0,05) Tabel 3 menunjukkan bahwa dari hasil analisis hubungan antara umur dengan kecelakaan kerja, diperoleh nilai p = 0,112 (95% CI = 0,8-5,6). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan kecelakaan kerja (p > 0,05). Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani dkk (2008) dimana peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan kecelakaan kerja (p=0,018). Perbedaan hasil yang diperoleh dengan penelitian sebelumnya disebabkan karena sebagian besar responden yang bekerja sebagai buruh angkut sampah < 41 tahun sehingga risiko kecelakaan kerja lebih sering terjadi karena kecerobohan mereka sendiri. Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa yang tidak diinginkan, terjadi secara tiba-tiba dan selalu menimbulkan kerugian. Hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya umur mempunyai kecenderungan lebih besar untuk mengalami kecelakaan kerja, oleh karena itu golongan usia tua lebih hati-hati dalam bekerja, dibandingkan dengan golongan usia muda yang mempunyai reaksi dan kegesitan lebih tinggi sehingga mereka melakukan pekerjaan dengan ceroboh yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado. Hasil analisis hubungan antara masa kerja dengan kecelakaan kerja memperoleh nilai p = 0,360. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara masa kerja dengan kecelakaan kerja (p < 0,05). Hasil analisis juga memperoleh nilai OR sebesar 1,567 (95% CI = 0,6-4,1). Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Umami dkk, (2012) dimana peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan kecelakaan kerja/ keluhan nyeri punggung (p=0,000). Perbedaan hasil yang diperoleh dengan penelitian sebelumnya disebabkan karena Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado banyak menerima buruh angkut yang baru. Masa kerja dapat menentukan tingkat kecelakaan kerja karena semakin lama masa kerja pekerja akan lebih berpengalaman dalam melakukan pekerjaan dibandingkan dengan pekerja yang baru bekerja. Tabel 2. menunjukkan bahwa hasil analisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan kecelakaan kerja memperoleh nilai p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kecelakaan kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faris, A.I dan F. Harianto dengan nilai p = 0,003 yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kecelakaan kerja hal ini disebabkan kerena tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat mempengaruhi cara berpikir seseorang dalam menyerap informasi sehingga lebih tinggi tingkat pendidikan maka risiko kecelakaan kerja tidak terjadi. Penggunaan Alat Pelindung Diri / APD meliliki hubungan yang 21

bermakna dengan kecelakaan kerja pada hubungan yang bermakna antara buruh angkut sampah dengan nilai p = 0,020 dengan nilai OR sebesar 0,264 (95% CI = 0,1-0,8). Hal ini berarti bahwa orang yang mempunyai kebiasaan tidak menggunakan APD dengan lengkap mempunyai peluang penggunaan APD degan kecelakaan kerja (p=0,063). Hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya mungkin disebabkan oleh pekerja yang merasa tidak nyaman dengan penggunaan APD karena sebesar 0,264 kali untuk mengalami sudah terbiasa tidak menggunakan APD kecelakaan kerja dibandingkan dengan selain itu mungkin faktor risiko lain yang orang yang memakai APD dengan lengkap. dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Penelitian yang juga sejalan dengan kerja seperti tidak tersedianya APD dari Muhamad H (2013) di Kota Makasar Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota. menemukan hasil bahwa tidak terdapat bebas dengan kecelakaan kerja. Jenis 4.Analisis Multivariat Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara semua variabel analisis multivariat yang digunakan ialah uji regresi logistik. Model terakhir analisis multivariat dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Model Akhir Analisis Regresi Logistik Variabel Tingkat Pendidikan dan Penggunaan Alat Pelindung Diri Variabel Bebas p value OR 95% CI Tingkat Pendidikan 0,000 20,117 6,397 63,26 Penggunaan APD 0,034 0,189 0,040 0,882 Tabel 3 dapat dianalisis untuk melihat variabel yang berhubungan dengan kecelakaan kerja (p < 0,05). Variabel yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado ialah variabel tingkat pendidikan dan penggunaan APD selanjutnya untuk variabel yang paling dominan berhubungan dengan kecelakaan kerja dapat dilihat dari nilai OR. Tabel 3 menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan yang paling dominan berhubungan dengan kecelakaan kerja. Hasil analisis didapatkan nilai OR dari variabel tingkat pendidikan sebesar 20,117 (95% CI = 6,397-63,26), artinya orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah mempunyai peluang 20,117 kali untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. Pendidikan seseorang mempengaruhi cara berpikir dalam menghadapi pekerjaan, demikian juga dalam menerima latihan kerja baik praktek maupun teori termasuk diantaranya cara pencegahan ataupun cara menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Pendidikan seseorang sangat penting diperhatikan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (Faris & Harianto, 2014) KESIMPULAN 1. Umur tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kecelakaan kerja 22

pada buruh angkut sampah di Kota Manado. 2. Masa kerja tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado 3. Tingkat pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado 4. Penggunaan APD memiliki hubungan yang bermakna dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado. 5. Tingkat pendidikan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado. SARAN Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini ialah: 1. Untuk Unit Pelaksana Teknis Keselamatan Kerja dan Hiperkes (UPT KK dan Hiperkes ) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Utara a. Diharapkan dapat melakukan pengawasan terhadap penggunaan APD pada buruh angkut sampah di Kota Manado. b. Diharapkan dapat memberikan teguran atau sanksi yang tegas kepada Dinas Kesehatan dan Pertamanan Kota Manado. c. Diharapkan dapat memberikan penyuluhan / sosialisasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja baik kepada Dinas maupun buruh angkut sampah di Kota Manado 2. Untuk Dinas Kesehatan Kota Manado Diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja yang dapat merugikan dan membahayakan pekerja maupun pencegahannya kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado dan buruh angkut sampah di Kota Manado. 3. Untuk Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado a. Diharapkan dapat mendata dengan baik serta menyimpan data-data pekerja buruh angkut sampah yang bekerja di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado. b. Dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada buruh angkut sampah di Kota Manado untuk menjaring apabila pekerja ada pekerja menderita penyakit selama bekerja. c. Diharapkan dapat menyediakan APD kepada buruh angkut sampah di Kota Manado. d. Diharapkan dapat menjalankan peraturan dan pengawasan tentang penggunaan ADP kepada buruh angkut sampah di Kota Manado e. Diharapkan dapat memberikan sanksi yang tegas kepada buruh angkut sampah di Kota Manado yang tidak menggunakan APD. f. Diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja serta pencegahannya kepada buruh angkut sampah di Kota Manado. 23

4. Untuk Pekerja buruh angkut sampah di Kota Manado. a. Dihimbau untuk selalu menggunakan APD selama bekerja sebagai buruh angkut sampah di Kota Manado. b. Dihimbau untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dan memiliki kesadaran untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. 5. Untuk Ilmu Pengetahuan Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk menganalisis faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan kecelakaan kerja. DAFTAR PUSTAKA 1. Andani, H. 2010. Perilaku Petugas Pengumpul Sampah Untuk Melindungi Dirinya dari Penyakit Bawaan Sampah di Wilayah Patangpuluhan Yogyakarta Tahun 2009. Jurnal Kesehatan Masyarakat Stikes Surya Global Yogyakarta, Volume 4 Nomor 3 September 2010 :144-239. 2. Rimantho, D. 2015. Identifikasi Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Pekerja Pengumpul Sampah Manual di Jakarta Selatan, Jurnal Optimasi Sistem Industri, Volume 14 Nomor 1 April 20151 1-15 Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta, Jakarta. 3. Budiono, A. M.S., R.M.S Jusuf dan A, Pusparini. 2009. Bunga Rampai HIPERKES dan KK Cetakan Ke Enam, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, Semarang. 4. Suma mur, P. K. 2009. HIigiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES), Sagung Seto, Jakarta. 5. Tarwaka. 2012. Dasar dasar Keselamatan Kerja Serta Pencegahan Kecelakaan Di Tempat Kerja, Harapan Press, Surakarta Indonesia. 6. Ramli, S. 2010b, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS 18001), Seri Manajemen K3 01, PT Dian Rakyat. Jakarta. 7. Riyanto, A. 2011. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta. 8. Latan, H., 2014. Aplikasi Analisis Data Statistik untuk Ilmu Sosial Sains dengan IBM SPSS. Penerbit Alfabeta. Bandung. 9. Faris, A.I dan F, Harianto. 2014. Pengaruh Perilaku Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja yang di Moderasi Faktor Pengalaman Kerja dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kecelakaan Kerja Konstruksi di Surabaya, Jurnal Seminar Nasional X-2014 Teknik Sipil Its Surabaya tentang Inovasi struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia. 10. Umami, A. R., R. I. Hartanti dan A. Dewi P.S. 2013.Hubungan Antara Karakteristik Responden dan Sikap kerja Duduk dengan Kelukan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pekerja Batik Tulis. FKM. Universitas Jember. 11. Handayani. E., A, Wibowo., dan D, Suryani. 2008. Hubungan Antara 24

Penggunaan Alat Pelindung Diri, Umur dan masa kerja dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Bagian Rustic di PT. Borneo Melintang Buana Eksport Yogyakarta. Jurnal Kesmas ISSN : 1978 0575. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. 25