III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran 2012/2013 selama 2 bulan yakni november-desember, dari kegiatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

Transkripsi:

54 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka strategi umum yag diaut dalam pegumpula data da aalisis data yag diperluka, gua mejawab persoala yag dihadapi. Metode merupaka suatu prosedur atau cara ilmiah utuk megetahui sesuatu. Meurut Sugiyoo (009:) cara ilmiah berarti : Kegiata peelitia itu didasarka pada cirri-ciri keilmua, yaitu rasioal, empiris da sistematis. Rasioal berarti peelitia itu dilakuka dega cara-cara yag masuk akal sehigga terjagkau oleh pealara mausia. Empiris berarti cara-cara yag dilakuka itu dapat diamati oleh idera mausia, sehigga orag lai dapat megamati da megetahui cara-cara yag diguaka. Sisteatis artiya, proses yag diguaka itu megguaka lagkah-lagkah tertetu da bersifat logis. Berdasarka pedapat diatas, peulis meyimpulka bahwa metode peelitia merupaka cara ilmiah yag diguaka oleh peeliti dalam meracag, melaksaaka,da megolah data, serta mearik kesimpula berkeaa dega masalah peelitia. Sugiyoo (009:) berpedapat bahwa Metode peelitia pada dasarya merupaka cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Dalam peelitia ii peulis megguaka metode peelitia eksperime. Meurut Arikuto (998:9) peelitia eksperime adalah suatu peelitia yag selalu dilakuka dega maksud utuk melihat akibat dari suatu perlakua.

55 Peelitia eksperime adalah suatu peelitia yag berusaha mecari pegaruh variabel tertetu terhadap variabel yag lai dalam kodisi yag terkotrol secara ketat. Metode yag peulis guaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime komparatif atau eksperime semu, karea didalam kedua perlakua ii tidak ada kotrol. Pedapat Aswari yag dikutip Arikuto (998: 36) meyebutka bahwa metode komparatif aka meemuka persamaa-persamaa da perbedaaperbedaa tetag beda, orag, prosedur kerja, ide, kritik terhadap orag, kelompok, terhadap suatu idea atau suatu prosedur kerja. Pedapat lai, Mohammad Nasir (988 : 68) megataka bahwa peelitia komparatif adalah sejeis peelitia deskriptif yag igi mecari jawaba secara medasar tetag sebab akibat, dega megaalisa faktor-faktor peyebab terjadiya atau muculya suatu feomea tertetu. Tujua peelitia eksperime semu yaitu medekati perkiraa utuk keadaa yag dapat dicapai melalui eksperime yag sebearya dalam keadaa yag tidak memugkika utuk megotrol da/atau memaipulasi seluruh variabel-variabel yag releva. Peeliti harus secara jelas memahami kompromi-kompromi yag ada pada validitas iteral da eksteral, racagaya, da bertidak di dalam keterbatasa-keterbatasa tertetu. Jadi dapat disimpulka bahwa metode komparatif adalah peelitia yag bertujua utuk membadigka dua variabel atau lebih, utuk medapatka jawaba atau fakta apakah ada perbadiga atau tidak dari objek yag sedag diteliti.

56 B. Populasi da Sampel. Populasi Populasi dalam suatu peelitia merupaka kumpula idividu atau objek yag mempuyai sifat-sifat umum. Meurut Arikuto (998:06), populasi adalah keseluruha subjek peelitia. Sedagka meurut Sudjaa (005:6) populasi adalah semua hasil meghitug atau pegukura kuatitatif, kualitatif, megeai karakteristik tertetu dari semua aggota kumpula legkap da jelas, yag dipelajari sifat-sifatya. Sedagka meurut Riduwa (005: 55) megataka bahwa, populasi merupaka objek atau subjek yag berada pada suatu wilayah da memeuhi syarat-syarat tertetu berkaita dega masalah peelitia. Dari beberapa pedapat diatas dapat disimpulka bahwa populasi adalah semua objek yag aka diteliti yag bersifat legkap da jelas. Populasi dalam peeliti ii ialah siswa kelas VII SMPN Lumbok Semiug Lampug Barat, yag berjumlah 80 orag.. Sampel Sampel adalah sebagia dari populasi yag aka diteliti. Arikuto (998:09) aka tetapi dalam peelitia ii semua populasi dijadika sampel. Arikuto (998:08) apabila seseorag meeliti semua eleme yag ada dalam wilayah peelitia, maka peelitiaya merupaka peelitia populasi sampel. Apabila subyekya kurag dari 00, lebih baik diambil

57 semua. Sebalikya jika jumlah subyekya besar dapat diambil atara 0-5% atau 0-5%. Jumlah populasi peelitia ii tidak lebih dari 00 yaitu 80 siswa, amu dega beberapa pertimbaga yag logis, yaitu biaya, teaga da efektivitas da fokus peelitia maka sampel peelitia diambil haya sejumlah 40 siswa, yag diambil secara acak. C. Variabel Peelitia Variabel adalah objek peelitia, atau apa yag aka mejadi titik perhatia suatu peelitia (Arikuto, 998:0). Dalam peelitia ii, variabel peelitiaya mejadi dua, yaitu: a. Variabel bebas adalah variabel yag ilai-ilaiya tidak terkadug pada variabel laiya yag bergua utuk meramalka da meeragka ilai variabel yag disimbolka dega (X) adapu variabel bebas dalam peelitia ii adalah:. Metode bagia. (X ). Metode keseluruha (X ) b. Variabel terikat adalah variabel yag ilai-ilaiya bergatug pada variabel laiya da merupaka variabel yag diteragka ilaiya dilambagka dega (Y) adapu variabel terikat dalam peelitia ii adalah pukula forehad teis meja (Y)

58 X Y X Gambar 5. Variabel Peelitia. Keteraga : X : Metode Bagia X : Metode Keseluruha Y : Pukula Forehad Teismeja D. Defiisi Operasioal Variabel. Yag dimaksud dega metode bagia dalam peelitia ii adalah mempelajari dahulu bagia pertama yaitu mempelajari cara memegag bet (shakehad grip), ayua bed, sudut bed, pukula Forehad dega dasar-dasar, cara berdiri (posisi siap) da pegeala bola dega bed.. Yag dimaksud dega metode keseluruha adalah megajar dimaa utuk meguasai suatu ragkaia gerak kepada atlit atau siswa diajarka semua usur ragkaia gerak secara keseluruha sekaligus da dipraktika secara keseluruha sekaligus. 3. Yag dimaksud pukula forehad teismeja dalam peelitia ii adalah berdiri meghadap meja kaki kaa ditarik sedikit kearah belakag putar tubuh kearah kaa dega bertumpu pada piggag dega taga yag diayuka kearah luar. Selajutya jagalah siku agar tetap berada didekat piggag. Pidahka berat bada ke kaki kaa, saat taga megayuka

59 kebelakag. Tes yag dilakuka yaitu diukur dega megguaka peilaia gerak dasar yag peulis buat sediri da merubah dari format peilaia yag sudah ada. Peilaia ii aka peulis uji terlebih dahulu sebelum melakuka tes awal dalam peelitia. E. Racaga Peelitia Racaga peelitia adalah gambara dari seluruh pemikira da kegiata yag dilakuka dalam peelitia. Adapu betuk desai dalam peelitia ii sebagai berikut: K T P T OP K T Gambar 6. Racaga Peelitia. Keteraga: P T OP K K T : Populasi : Tes awal : Ordial Pairig : Kelompok yag diberi metode bagia : Kelompok yag diberi metode keseluruha : Tes akhir

60 Adapu pembagia kelompok dalam peelitia ii dega cara ordial pairig sebagai berikut : 4 3 5 6 dst 7 Gambar 7. Ordial Pairig. F. Tekik Pegumpula Data Tes dilakuka sebelum pemberia treatmet, da utuk meetuka pembagia kelompok yag diberika metode pembelajara bagia, da yag diberi metode keseluruha dega ordial pairig. G. Istrume Peelitia Meurut Arikuto (998: ) istrume peelitia adalah alat pada waktu peelitia megguaka suatu metode. Keberhasila suatu peelitia bayak ditetuka oleh istrume yag diguaka, sebab data yag diperoleh utuk mejawab pertayaa peelitia da meguji melalui istrume tersebut. Istrume yag peulis pakai berupa idikator-idikator dari peilaia gerak dasar pukula forehad pada permaia teis meja, yag terdiri dari: ) Tahap persiapa, ) Tahap geraka, da 3) Akhir geraka, (Roji, 006 dalam Ilham 004:5). Setiap siswa diwajibka melakuka gerak dasar pukula forehad sesuai dega araha oleh peeliti/guru.

6 Dega peilaia kualitas gerak dasar pukula forehad terdiri dari:. Tidak ada geraka yag mucul. Satu geraka mucul 3. Dua geraka mucul 4. Tiga geraka mucul 5. Empat geraka mucul H. Tekik Aalisis Data Sebelum megguaka istrume utuk megambil data, maka istrume yag diguaka perlu diujicobaka terlebih dahulu utuk megetahui tigkat validitas da reliabilitas istrume tersebut.. Uji Validitas Istrume Meurut Arikuto (998 : 68) validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat-tigkat kevalida atau kesahiha suatu istrume. Uji validitas yag diguaka dalam peelitia ii adalah validitas kostruk (Costruct Validity). Meurut Djaali da Pudji (008) dalam Sugiyoo (008) bahwa validitas kostruk adalah validitas yag mempermasalahka seberapa jauh item-item tes mampu megukur apa-apa yag bear-bear hedak diukur sesuai dega kosep khusus atau defiisi koseptual yag telah ditetapka. Pegujia validitas kostruk dapat dilakuka dega aalisis statistika seperti aalisis faktor atau dega pedekata multi triad

6 multi method. Uji validitas diguaka rumus korelasi Product Momet sebagai berikut. r X.Y Keteraga : X.Y - XY X - X Y - Y r xy X = koefisie korelasi suatu butir/item = jumlah subyek = skor suatu butir/item Y = skor total (Arikuto, 998: 7) Selajutya dihitug dega uji-t dega rumus : : Keteraga : t r : Nilai t hitug : Koefisie korelasi hasil r hitug : Jumlah respode Distribusi tabel t utuk α = 0,05 da derajat kebebasa (dk) = - dega uji satu pihak. Kaidah pegujia jika t hitug > t tabel berarti valid sebalikya jika t hitug < t tabel berarti tidak valid. Jika istrume itu valid, maka dilihat dari kriteria peafsira megeai ideks korelasiya (r) meurut Riduwa (005: 98) sebagai berikut : 0,80,00 = sagat tiggi, 0,60-0,79 = tiggi, 0,40 0,59 = cukup, 0,0 0,39 = redah da 0,00 0,9 = sagat redah (tidak valid).

63. Uji Reliabilitas dega Pegukura Ulag/ Retest Reliabilitas tes adalah suatu tes yag dikataka reliabel apabila tes itu berulag-ulag memberika hasil yag sama. Pada peelitia ii alat ukur megguaka metode tekik ulag. Meurut Nurhasa (986:.8) utuk megetahui besarya derat keteradala suatu alat pegukur dapat dilakuka dega melakuka dua kali pegukura yaitu pegukura pertama da ulagaya. Istrume ii kemudia diujicobaka kepada sekelompok respode da dicatat hasilya, kedua hasil pegukura tersebut dikoreksi dega megguaka korelasi product-momet atau korelasi pearso sebagai berikut : r X.Y X.Y - XY X - X Y - Y Keteraga : r xy X Y = koefisie korelasi suatu butir/item = jumlah subyek = skor tes pertama = skor retest Harga r yag diperoleh dikosultasika dega tabel korelasi product momet, sehigga diaggap reliabel apabila harga r hitug > r tabel pada taraf α = 0,05. Selajutya data yag diaalisis adalah data dari hasil tes awal da akhir. Meghitug hasil tes awal da akhir megguaka tekik aalisa data uji t. Adapu syarat dalam megguaka uji t adalah :

64. Uji Homogeitas Uji homogeitas dilakuka utuk memperoleh iformasi apakah kedua kelompok sampel memiliki varias yag homoge atau tidak. Meurut Sudjaa (005:50) utuk pegujia homogeitas diguaka rumus sebagai berikut: Varias Terbesar F Varias Terkecil Membadigka ilai F hitug dega F tabel dega rumus Dk pembilag : - (utuk varias terbesar) Dk peyebut : - (utuk varias terkecil) Taraf sigifika ( 0.05) maka dicari pada tabel F. Dega kriteria pegujia, Jika : F hitug F tabel berarti tidak homoge sebalikya F hitug F tabel berarti homoge.. Uji Normalitas Uji ormalitas adalah uji utuk melihat apakah data peelitia yag diperoleh mempuyai distribusi atau sebara ormal atau tidak. Utuk pegujia ormalitas ii adalah megguaka uji Liliefors. Lagkah pegujiaya megikuti prosedur Sudjaa (005: 466) yaitu : a. Pegamata X, X,..., X dijadika bilaga baku Z, Z,..., Z dega megguaka rumus Z i x i X SD

65 Keteraga : SD : Simpaga baku Z : Skor baku x : Row skor X : Rata-rata b. Utuk tiap bilaga baku ii dega megguaka daftar distribusi ormal baku. Kemudia di hitug peluag F Z ) P( Z Z ) ( i i c. Selajutya dihitug Z, Z,..., Z yag lebih kecil atau sama dega Z kalau proporsi ii diyataka dega S Z ) maka i bayakya.. Z, Z,..., Z S( Zi ) ( i... yag Z d. Hitug selisih F Z ) S( Z ) kemudia tetuka harga mutlakya. ( i i e. Ambil harga palig besar di atara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ii dega L 0. Setelah harga L 0, ilai hasil perhituga tersebut dibadigka dega ilai kritis L 0 utuk uji Liliefors dega taraf sigifika 0,05. bila harga L 0 lebih kecil (<) dari L tabel maka data yag aka diolah tersebut berdistribusi ormal sedagka bila L 0 lebih besar (>) dari L tabel, maka data tersebut tidak berdistribusi ormal. i

66 3. Uji t-perbedaa Meurut Sudjaa (005), berdasarka kriteria ormal atau tidakya serta homoge atau tidakya varias atar kedua kelompok sampel maka aalisis yag diguaka ada beberapa alteratif : a. Data berdistribusi ormal da kedua kelompok mempuyai varias yag homoge ( ) maka uji-t yag diperguaka adalah: t hitug X X = S gab ( S gab x ). S Keteraga : ( ). S X : Rerata kelompok eksperime A X : Rerata kelompok eksperime B S : Simpaga baku kelompok eksperime A S : Simpaga baku kelompok eksperime B : Jumlah sampel kelompok eksperime A : Jumlah sampel kelompok eksperime B b. Salah satu data berdistribusi ormal da data yag lai tidak berdistribusi ormal ( ) kedua kelompok sampel yag mempuyai varias yag homoge atau tidak homoge, maka rumus yag diguaka:

67 t hitug = X X S S Keteraga X : Rerata kelompok eksperime A X : Rerata kelompok eksperime B S : Simpaga baku kelompok eksperime A S : Simpaga baku kelompok eksperime B : Jumlah sampel kelompok eksperime A : Jumlah sampel kelompok eksperime B c. Bila kedua data berdistribusi tidak ormal, kedua kelompok sampel homoge atau tidak, maka rumus yag diguaka adalah : Z U U N N U NN( ) NN ( ) R NN ( ) R Pegujia taraf sigifika perbedaa atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B adalah bila Z hitug < dari Z tabel berarti tidak terdapat perbedaa yag sigifika, sebalikya bila Z hitug > dari Z tabel berarti terdapat perbedaa yag sigifika atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B.

68 4. Uji t-pegaruh Meurut Suharsimi Arikuto (998: 75) utuk megaalisis data hasil eksperime yag megguaka pre-test da post test desig, dega level α=0,05 da derajat kebebasa = N-. Kaidah pegujia jika t hitug t tabel atau t hitug - t tabel berarti maka tolak Ho, da terima Ha. Adapu rumus yag berlaku adalah sebagai berikut : t hitug Keteraga : B SD B : selisih rata-rata pretest da posttest SD : stadar deviasi dari kelompok selisih atara pretest da posttest : akar dari jumlah sampel