54 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka strategi umum yag diaut dalam pegumpula data da aalisis data yag diperluka, gua mejawab persoala yag dihadapi. Metode merupaka suatu prosedur atau cara ilmiah utuk megetahui sesuatu. Meurut Sugiyoo (009:) cara ilmiah berarti : Kegiata peelitia itu didasarka pada cirri-ciri keilmua, yaitu rasioal, empiris da sistematis. Rasioal berarti peelitia itu dilakuka dega cara-cara yag masuk akal sehigga terjagkau oleh pealara mausia. Empiris berarti cara-cara yag dilakuka itu dapat diamati oleh idera mausia, sehigga orag lai dapat megamati da megetahui cara-cara yag diguaka. Sisteatis artiya, proses yag diguaka itu megguaka lagkah-lagkah tertetu da bersifat logis. Berdasarka pedapat diatas, peulis meyimpulka bahwa metode peelitia merupaka cara ilmiah yag diguaka oleh peeliti dalam meracag, melaksaaka,da megolah data, serta mearik kesimpula berkeaa dega masalah peelitia. Sugiyoo (009:) berpedapat bahwa Metode peelitia pada dasarya merupaka cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Dalam peelitia ii peulis megguaka metode peelitia eksperime. Meurut Arikuto (998:9) peelitia eksperime adalah suatu peelitia yag selalu dilakuka dega maksud utuk melihat akibat dari suatu perlakua.
55 Peelitia eksperime adalah suatu peelitia yag berusaha mecari pegaruh variabel tertetu terhadap variabel yag lai dalam kodisi yag terkotrol secara ketat. Metode yag peulis guaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime komparatif atau eksperime semu, karea didalam kedua perlakua ii tidak ada kotrol. Pedapat Aswari yag dikutip Arikuto (998: 36) meyebutka bahwa metode komparatif aka meemuka persamaa-persamaa da perbedaaperbedaa tetag beda, orag, prosedur kerja, ide, kritik terhadap orag, kelompok, terhadap suatu idea atau suatu prosedur kerja. Pedapat lai, Mohammad Nasir (988 : 68) megataka bahwa peelitia komparatif adalah sejeis peelitia deskriptif yag igi mecari jawaba secara medasar tetag sebab akibat, dega megaalisa faktor-faktor peyebab terjadiya atau muculya suatu feomea tertetu. Tujua peelitia eksperime semu yaitu medekati perkiraa utuk keadaa yag dapat dicapai melalui eksperime yag sebearya dalam keadaa yag tidak memugkika utuk megotrol da/atau memaipulasi seluruh variabel-variabel yag releva. Peeliti harus secara jelas memahami kompromi-kompromi yag ada pada validitas iteral da eksteral, racagaya, da bertidak di dalam keterbatasa-keterbatasa tertetu. Jadi dapat disimpulka bahwa metode komparatif adalah peelitia yag bertujua utuk membadigka dua variabel atau lebih, utuk medapatka jawaba atau fakta apakah ada perbadiga atau tidak dari objek yag sedag diteliti.
56 B. Populasi da Sampel. Populasi Populasi dalam suatu peelitia merupaka kumpula idividu atau objek yag mempuyai sifat-sifat umum. Meurut Arikuto (998:06), populasi adalah keseluruha subjek peelitia. Sedagka meurut Sudjaa (005:6) populasi adalah semua hasil meghitug atau pegukura kuatitatif, kualitatif, megeai karakteristik tertetu dari semua aggota kumpula legkap da jelas, yag dipelajari sifat-sifatya. Sedagka meurut Riduwa (005: 55) megataka bahwa, populasi merupaka objek atau subjek yag berada pada suatu wilayah da memeuhi syarat-syarat tertetu berkaita dega masalah peelitia. Dari beberapa pedapat diatas dapat disimpulka bahwa populasi adalah semua objek yag aka diteliti yag bersifat legkap da jelas. Populasi dalam peeliti ii ialah siswa kelas VII SMPN Lumbok Semiug Lampug Barat, yag berjumlah 80 orag.. Sampel Sampel adalah sebagia dari populasi yag aka diteliti. Arikuto (998:09) aka tetapi dalam peelitia ii semua populasi dijadika sampel. Arikuto (998:08) apabila seseorag meeliti semua eleme yag ada dalam wilayah peelitia, maka peelitiaya merupaka peelitia populasi sampel. Apabila subyekya kurag dari 00, lebih baik diambil
57 semua. Sebalikya jika jumlah subyekya besar dapat diambil atara 0-5% atau 0-5%. Jumlah populasi peelitia ii tidak lebih dari 00 yaitu 80 siswa, amu dega beberapa pertimbaga yag logis, yaitu biaya, teaga da efektivitas da fokus peelitia maka sampel peelitia diambil haya sejumlah 40 siswa, yag diambil secara acak. C. Variabel Peelitia Variabel adalah objek peelitia, atau apa yag aka mejadi titik perhatia suatu peelitia (Arikuto, 998:0). Dalam peelitia ii, variabel peelitiaya mejadi dua, yaitu: a. Variabel bebas adalah variabel yag ilai-ilaiya tidak terkadug pada variabel laiya yag bergua utuk meramalka da meeragka ilai variabel yag disimbolka dega (X) adapu variabel bebas dalam peelitia ii adalah:. Metode bagia. (X ). Metode keseluruha (X ) b. Variabel terikat adalah variabel yag ilai-ilaiya bergatug pada variabel laiya da merupaka variabel yag diteragka ilaiya dilambagka dega (Y) adapu variabel terikat dalam peelitia ii adalah pukula forehad teis meja (Y)
58 X Y X Gambar 5. Variabel Peelitia. Keteraga : X : Metode Bagia X : Metode Keseluruha Y : Pukula Forehad Teismeja D. Defiisi Operasioal Variabel. Yag dimaksud dega metode bagia dalam peelitia ii adalah mempelajari dahulu bagia pertama yaitu mempelajari cara memegag bet (shakehad grip), ayua bed, sudut bed, pukula Forehad dega dasar-dasar, cara berdiri (posisi siap) da pegeala bola dega bed.. Yag dimaksud dega metode keseluruha adalah megajar dimaa utuk meguasai suatu ragkaia gerak kepada atlit atau siswa diajarka semua usur ragkaia gerak secara keseluruha sekaligus da dipraktika secara keseluruha sekaligus. 3. Yag dimaksud pukula forehad teismeja dalam peelitia ii adalah berdiri meghadap meja kaki kaa ditarik sedikit kearah belakag putar tubuh kearah kaa dega bertumpu pada piggag dega taga yag diayuka kearah luar. Selajutya jagalah siku agar tetap berada didekat piggag. Pidahka berat bada ke kaki kaa, saat taga megayuka
59 kebelakag. Tes yag dilakuka yaitu diukur dega megguaka peilaia gerak dasar yag peulis buat sediri da merubah dari format peilaia yag sudah ada. Peilaia ii aka peulis uji terlebih dahulu sebelum melakuka tes awal dalam peelitia. E. Racaga Peelitia Racaga peelitia adalah gambara dari seluruh pemikira da kegiata yag dilakuka dalam peelitia. Adapu betuk desai dalam peelitia ii sebagai berikut: K T P T OP K T Gambar 6. Racaga Peelitia. Keteraga: P T OP K K T : Populasi : Tes awal : Ordial Pairig : Kelompok yag diberi metode bagia : Kelompok yag diberi metode keseluruha : Tes akhir
60 Adapu pembagia kelompok dalam peelitia ii dega cara ordial pairig sebagai berikut : 4 3 5 6 dst 7 Gambar 7. Ordial Pairig. F. Tekik Pegumpula Data Tes dilakuka sebelum pemberia treatmet, da utuk meetuka pembagia kelompok yag diberika metode pembelajara bagia, da yag diberi metode keseluruha dega ordial pairig. G. Istrume Peelitia Meurut Arikuto (998: ) istrume peelitia adalah alat pada waktu peelitia megguaka suatu metode. Keberhasila suatu peelitia bayak ditetuka oleh istrume yag diguaka, sebab data yag diperoleh utuk mejawab pertayaa peelitia da meguji melalui istrume tersebut. Istrume yag peulis pakai berupa idikator-idikator dari peilaia gerak dasar pukula forehad pada permaia teis meja, yag terdiri dari: ) Tahap persiapa, ) Tahap geraka, da 3) Akhir geraka, (Roji, 006 dalam Ilham 004:5). Setiap siswa diwajibka melakuka gerak dasar pukula forehad sesuai dega araha oleh peeliti/guru.
6 Dega peilaia kualitas gerak dasar pukula forehad terdiri dari:. Tidak ada geraka yag mucul. Satu geraka mucul 3. Dua geraka mucul 4. Tiga geraka mucul 5. Empat geraka mucul H. Tekik Aalisis Data Sebelum megguaka istrume utuk megambil data, maka istrume yag diguaka perlu diujicobaka terlebih dahulu utuk megetahui tigkat validitas da reliabilitas istrume tersebut.. Uji Validitas Istrume Meurut Arikuto (998 : 68) validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat-tigkat kevalida atau kesahiha suatu istrume. Uji validitas yag diguaka dalam peelitia ii adalah validitas kostruk (Costruct Validity). Meurut Djaali da Pudji (008) dalam Sugiyoo (008) bahwa validitas kostruk adalah validitas yag mempermasalahka seberapa jauh item-item tes mampu megukur apa-apa yag bear-bear hedak diukur sesuai dega kosep khusus atau defiisi koseptual yag telah ditetapka. Pegujia validitas kostruk dapat dilakuka dega aalisis statistika seperti aalisis faktor atau dega pedekata multi triad
6 multi method. Uji validitas diguaka rumus korelasi Product Momet sebagai berikut. r X.Y Keteraga : X.Y - XY X - X Y - Y r xy X = koefisie korelasi suatu butir/item = jumlah subyek = skor suatu butir/item Y = skor total (Arikuto, 998: 7) Selajutya dihitug dega uji-t dega rumus : : Keteraga : t r : Nilai t hitug : Koefisie korelasi hasil r hitug : Jumlah respode Distribusi tabel t utuk α = 0,05 da derajat kebebasa (dk) = - dega uji satu pihak. Kaidah pegujia jika t hitug > t tabel berarti valid sebalikya jika t hitug < t tabel berarti tidak valid. Jika istrume itu valid, maka dilihat dari kriteria peafsira megeai ideks korelasiya (r) meurut Riduwa (005: 98) sebagai berikut : 0,80,00 = sagat tiggi, 0,60-0,79 = tiggi, 0,40 0,59 = cukup, 0,0 0,39 = redah da 0,00 0,9 = sagat redah (tidak valid).
63. Uji Reliabilitas dega Pegukura Ulag/ Retest Reliabilitas tes adalah suatu tes yag dikataka reliabel apabila tes itu berulag-ulag memberika hasil yag sama. Pada peelitia ii alat ukur megguaka metode tekik ulag. Meurut Nurhasa (986:.8) utuk megetahui besarya derat keteradala suatu alat pegukur dapat dilakuka dega melakuka dua kali pegukura yaitu pegukura pertama da ulagaya. Istrume ii kemudia diujicobaka kepada sekelompok respode da dicatat hasilya, kedua hasil pegukura tersebut dikoreksi dega megguaka korelasi product-momet atau korelasi pearso sebagai berikut : r X.Y X.Y - XY X - X Y - Y Keteraga : r xy X Y = koefisie korelasi suatu butir/item = jumlah subyek = skor tes pertama = skor retest Harga r yag diperoleh dikosultasika dega tabel korelasi product momet, sehigga diaggap reliabel apabila harga r hitug > r tabel pada taraf α = 0,05. Selajutya data yag diaalisis adalah data dari hasil tes awal da akhir. Meghitug hasil tes awal da akhir megguaka tekik aalisa data uji t. Adapu syarat dalam megguaka uji t adalah :
64. Uji Homogeitas Uji homogeitas dilakuka utuk memperoleh iformasi apakah kedua kelompok sampel memiliki varias yag homoge atau tidak. Meurut Sudjaa (005:50) utuk pegujia homogeitas diguaka rumus sebagai berikut: Varias Terbesar F Varias Terkecil Membadigka ilai F hitug dega F tabel dega rumus Dk pembilag : - (utuk varias terbesar) Dk peyebut : - (utuk varias terkecil) Taraf sigifika ( 0.05) maka dicari pada tabel F. Dega kriteria pegujia, Jika : F hitug F tabel berarti tidak homoge sebalikya F hitug F tabel berarti homoge.. Uji Normalitas Uji ormalitas adalah uji utuk melihat apakah data peelitia yag diperoleh mempuyai distribusi atau sebara ormal atau tidak. Utuk pegujia ormalitas ii adalah megguaka uji Liliefors. Lagkah pegujiaya megikuti prosedur Sudjaa (005: 466) yaitu : a. Pegamata X, X,..., X dijadika bilaga baku Z, Z,..., Z dega megguaka rumus Z i x i X SD
65 Keteraga : SD : Simpaga baku Z : Skor baku x : Row skor X : Rata-rata b. Utuk tiap bilaga baku ii dega megguaka daftar distribusi ormal baku. Kemudia di hitug peluag F Z ) P( Z Z ) ( i i c. Selajutya dihitug Z, Z,..., Z yag lebih kecil atau sama dega Z kalau proporsi ii diyataka dega S Z ) maka i bayakya.. Z, Z,..., Z S( Zi ) ( i... yag Z d. Hitug selisih F Z ) S( Z ) kemudia tetuka harga mutlakya. ( i i e. Ambil harga palig besar di atara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ii dega L 0. Setelah harga L 0, ilai hasil perhituga tersebut dibadigka dega ilai kritis L 0 utuk uji Liliefors dega taraf sigifika 0,05. bila harga L 0 lebih kecil (<) dari L tabel maka data yag aka diolah tersebut berdistribusi ormal sedagka bila L 0 lebih besar (>) dari L tabel, maka data tersebut tidak berdistribusi ormal. i
66 3. Uji t-perbedaa Meurut Sudjaa (005), berdasarka kriteria ormal atau tidakya serta homoge atau tidakya varias atar kedua kelompok sampel maka aalisis yag diguaka ada beberapa alteratif : a. Data berdistribusi ormal da kedua kelompok mempuyai varias yag homoge ( ) maka uji-t yag diperguaka adalah: t hitug X X = S gab ( S gab x ). S Keteraga : ( ). S X : Rerata kelompok eksperime A X : Rerata kelompok eksperime B S : Simpaga baku kelompok eksperime A S : Simpaga baku kelompok eksperime B : Jumlah sampel kelompok eksperime A : Jumlah sampel kelompok eksperime B b. Salah satu data berdistribusi ormal da data yag lai tidak berdistribusi ormal ( ) kedua kelompok sampel yag mempuyai varias yag homoge atau tidak homoge, maka rumus yag diguaka:
67 t hitug = X X S S Keteraga X : Rerata kelompok eksperime A X : Rerata kelompok eksperime B S : Simpaga baku kelompok eksperime A S : Simpaga baku kelompok eksperime B : Jumlah sampel kelompok eksperime A : Jumlah sampel kelompok eksperime B c. Bila kedua data berdistribusi tidak ormal, kedua kelompok sampel homoge atau tidak, maka rumus yag diguaka adalah : Z U U N N U NN( ) NN ( ) R NN ( ) R Pegujia taraf sigifika perbedaa atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B adalah bila Z hitug < dari Z tabel berarti tidak terdapat perbedaa yag sigifika, sebalikya bila Z hitug > dari Z tabel berarti terdapat perbedaa yag sigifika atara kelompok eksperime A da kelompok eksperime B.
68 4. Uji t-pegaruh Meurut Suharsimi Arikuto (998: 75) utuk megaalisis data hasil eksperime yag megguaka pre-test da post test desig, dega level α=0,05 da derajat kebebasa = N-. Kaidah pegujia jika t hitug t tabel atau t hitug - t tabel berarti maka tolak Ho, da terima Ha. Adapu rumus yag berlaku adalah sebagai berikut : t hitug Keteraga : B SD B : selisih rata-rata pretest da posttest SD : stadar deviasi dari kelompok selisih atara pretest da posttest : akar dari jumlah sampel