BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT DAN ACCELERATION SPRINT TERHADAP LARI CEPAT 100 METER DI SMP NEGERI 1 BONGOMEME

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel (Hasil Tes Awal kekuatan otot

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian didapatkan dengan membandingkan skor minat belajar siswa antara kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum pelaksanaan eksperimen pada siswa yang menjadi sampel penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian ini diperoleh data skor minat belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB IV ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR PAI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI TPQ DAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI TPQ

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SDN 1 Bulila tentang

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diangkat dalam penelitian ini diantaranya adalah kemampuan menghafal surat al-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum Peneliti memberikan perlakuan / treatment bimbingan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Indonesia terhadap hasil belajar dan sikap cinta tanah air peserta didik, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data hasil lompat jauh pre-test dan post-test.hasilnya

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH

ISSN: Anita Rahmawati

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peneliti menerapkan Strategi Lightening The Learning Climate dalam pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dalam pelaksanaan tes dan pengukuran diperoleh data pretest (X 1 ),

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

Modul ke: Psikometri. Analisis Item 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai deskripsi data penelitian, persyaratan uji analisis, dan uji hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh merupakan hasil tes kelincahan dan akurasi shooting di dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. latihan pliometrik. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitan dengan

Lampiran 1. Rumus yang digunakan dalam mencari rata-rata hitung adalah, Ket : : Rata-rata Hitung yang dicari : Jumlah Skor : Jumlah Subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di lapangan, maka peneliti mulai menyusun instrumen penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan dan penilaian latihan Hollow Sprint dan Acceleration Sprint terhadap 100 meter yang menjadi objek penelitian, diperoleh data waktu yang dibutuhkan dan beda pretest dan post test sebagaimana diuraikan pada tabel 4.1. berikut. Tabel 4. 1. Data Pengamatan pretest (O1) dan posttest (O2 dan O3) No. NAMA SISWA Pretest (O1) Postest (O2) Postest (O3) 1. Ariyanto Ladiku 17,65 16,78 13,48 2. Pandi Mosi 23,42 17,65 15,55 3. Faturahman Makoya 25,73 21,06 19,23 4. Frangki Ahmad 19,57 17,33 16,20 5. Hasan Ahmad 20,31 17,25 15,21 6. Sofyan Lasena 29,75 24,62 23,33 7. Rinto Saputra Hamid 22,47 17,74 15,65 8. Suryadi Harmain 23,32 19,16 18,70 9. Agil Iman Tane 20,41 18,96 14,34 10. Ahmad Akumali 21,32 18,91 15,72 11. Beks David Husain 24,33 19,75 17,34 12. Vikran Hililo 23,45 20,05 17,45 13. Harun Tomi 19,67 17,21 15,23 14. Idrak Adam 20,48 18,56 17,80 15. Djafar Abas 21,53 16,55 15,67 16. Moh. Dandi Yasin 21,73 18,90 16,45 17. Nuning Anuli 19,48 17,19 15,77 18. Yanto Anugrah Polapa 22,68 19,04 16,35 19. Rahmad S. Napu 20,71 18,62 15,75 20. Ismail Ka'a 19,21 15,27 13,54 Jumlah 437,22 370,6 328,76 Mean 21,86 18,53 16,44 Waktu Tercepat 17,65 15,27 13,48 Waktu Tertinggi 29,75 24,62 23,33 Sedangkan untuk hasil tes awal dan test akhir lari cepat 100 meter dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut :

Tabel 4. 2. Data Pengamatan pretest (O 1 ) dan lari cepat 100 meter (O 2 ) No. NAMA SISWA PRETEST POSTEST KET 1. Ariyanto Ladiku 17,65 15,13 2. Pandi Mosi 23,42 16,60 3. Faturahman Makoya 25,73 20,15 4. Frangki Ahmad 19,57 16,77 5. Hasan Ahmad 20,31 16,23 6. Sofyan Lasena 29,75 23,98 7. Rinto Saputra Hamid 22,47 16,70 8. Suryadi Harmain 23,32 18,93 9. Agil Iman Tane 20,41 16,65 10. Ahmad Akumali 21,32 17,32 11. Beks David Husain 24,33 18,55 12. Vikran Hililo 23,45 18,75 13. Harun Tomi 19,67 16,22 14. Idrak Adam 20,48 18,18 15. Djavar Abas 21,53 16,11 16. Moh. Dandi Yasin 21,73 17,68 17. Nuning Anuli 19,48 16,48 18. Yanto Anugrah Polapa 22,68 17,70 19. Rahmad S. Napu 20,71 17,19 20. Ismail Ka'a 19,21 14,41 Jumlah 437,22 349,68 Mean 21,86 17,48 Waktu Tercepat 17,65 14,41 Waktu Tertinggi 29,75 23,98 Simpangan Baku 2,72 2,03 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Hasil Analisis Data Kelompok Hollow Sprint Analisis data latihan hollow sprint diperlukan guna mengetahui apakah latihan hollow sprint tersebut berpengaruh terhadap kecepatan lari 100 meter. Analisis ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis pertama

penelitian yang berbunyi: latihan hollow sprint berpengaruh siginifikan terhadap lari 100 meter Tabel 4. 3. Data pre tes dan post test (hollow sprint) 2 No. Pre test (O1) Post test (O2) D 1 (O 1 O 2 ) D 1 (O 1 O 2 ) 2 1. 17,65 16,78 0,87 0,76 2. 23,42 17,65 5,77 33,29 3. 25,73 21,06 4,67 21,81 4. 19,57 17,33 2,24 5,02 5. 20,31 17,25 3,06 9,36 6. 29,75 24,62 5,13 26,32 7. 22,47 17,74 4,73 22,37 8. 23,32 19,16 4,16 17,31 9. 20,41 18,96 1,45 2,10 10. 21,32 18,91 2,41 5,81 11. 24,33 19,75 4,58 20,98 12. 23,45 20,05 3,40 11,56 13. 19,67 17,21 2,46 6,05 14. 20,48 18,56 1,92 3,69 15. 21,53 16,55 4,98 24,80 16. 21,73 18,90 2,83 8,01 17. 19,48 17,19 2,29 5,24 18. 22,68 19,04 3,64 13,25 19. 20,71 18,62 2,09 4,37 20. 19,21 15,27 3,94 15,52 JUMLAH 66,62 257,62 RATA-RATA 3,33 Dari data di atas dapat di hitung jumlah kuadrat simpangan bakunya dengan rumus berikut : ( ) rumus diatas selanjutnya konversi sebagai berikut : ( )

( ) Jadi, di dapat simpangan bakunya dapat dihitung dengan rumus berikut: ( ) ( ) Yang selanjutya rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut : Sedangkan untuk standart error pada distribusi t dapat dihitung dengan rumus : rumus diatas selanjutnya konversi sebagai berikut

Jadi, dari data analisis di atas maka dapat dihitung nilai t dengan rumus berikut : Rumus tersebut selanjutnya dikonversikan sebagai berikut : Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut : H 0 : Tidak berpengaruh metode latihan hollow sprint terhadap lari 100 meter Ha : Terdapat pengaruh metode latihan hollow sprint terhadap lari 100 meter Maka dari rumusan hipotesis di atas dapat dihitung uji t sebagai berikut : Harga thitung = 10,85 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05.

Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 10,85 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan post-test pada latihan hollow sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama yang berbunyi: latihan hollow sprint berpengaruh terhadap lari 100 mater terbukti dan dapat diterima. 4.2.2. Hasil Analisis Data Kelompok Acceleration Sprint Analisis data latihan acceleration sprint diperlukan guna mengetahui apakah latihan acceleration sprint tersebut berpengaruh terhadap kecepatan lari 100 meter. Analisis ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis pertama penelitian yang berbunyi: latihan hollow sprint berpengaruh siginifikan terhadap lari 100 meter Tabel 4. 4. Data pretes dan posttest (acceleration sprint) No. Pre test (O 1 ) Post test (O 3 ) D 2 (O 1 O 3 ) D 2 2 (O 1 O 3 ) 2 1. 17,65 13,48 4,17 17,39 2. 23,42 15,55 7,87 61,94 3. 25,73 19,23 6,50 42,25 4. 19,57 16,20 3,37 11,36 5. 20,31 15,21 5,10 26,01 6. 29,75 23,33 6,42 41,22 7. 22,47 15,65 6,82 46,51 8. 23,32 18,70 4,62 21,34 9. 20,41 14,34 6,07 36,84 10. 21,32 15,72 5,60 31,36 11. 24,33 17,34 6,99 48,86 12. 23,45 17,45 6,00 36,00 13. 19,67 15,23 4,44 19,71 14. 20,48 17,80 2,68 7,18 15. 21,53 15,67 5,86 34,34 16. 21,73 16,45 5,28 27,88

17. 19,48 15,77 3,71 13,76 18. 22,68 16,35 6,33 40,07 19. 20,71 15,75 4,96 24,60 20. 19,21 13,54 5,67 32,15 Jumlah 108,46 620,78 Rata-rata 5,42 31,04 Dari data di atas dapat di hitung jumlah kuadrat simpangan bakunya dengan rumus berikut : ( ) rumus diatas selanjutnya konversi sebagai berikut : ( ) ( ) Jadi, di dapat simpangan bakunya dapat dihitung dengan rumus berikut: ( ) ( ) Yang selanjutya rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut :

Sedangkan untuk standart error pada distribusi t dapat dihitung dengan rumus : Rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut : Jadi, dari data analisis di atas maka dapat dihitung nilai t dengan rumus berikut : Rumus tersebut selanjutnya dikonversikan sebagai berikut : Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut : H 0 Ha : Tidak berpengaruh metode latihan acceleration sprint terhadap lari 100 meter : Terdapat pengaruh metode latihan acceleration sprint terhadap lari 100 meter

Harga thitung = 18,52 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05. Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 18,52 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan post-test pada latihan acceleration sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi: latihan acceleration sprint berpengaruh terhadap lari 100 mater terbukti dan dapat diterima. 4.2.3. Hasil Analisis Pre test dan Post tes (lari cepat 100 meter) Analisis data latihan pre test dan post test yaitu lari cepat 100 meter diperlukan guna mengetahui apakah latihan hollow sprint dan acceleration sprint tersebut berpengaruh terhadap kecepatan lari 100 meter. Analisis ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis pertama penelitian yang berbunyi: Apakah latihan hollow sprint dam acceleration sprint berpengaruh siginifikan terhadap lari 100 meter Tabel 4. 5. Hasil Pre tes dan post tes lari 100 meter setelah perlakuan metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint No. NAMA SISWA PRE TEST (O1) POS TEST (O4) D 3 (O1 - O4) D 3 2 (O1 - O4) 2 1. Ariyanto Ladiku 17,65 15,13 2,52 6,35 2. Pandi Mosi 23,42 16,60 6,82 46,51 3. Faturahman Makoya 25,73 20,15 5,59 31,19 4. Frangki Ahmad 19,57 16,77 2,81 7,87 5. Hasan Ahmad 20,31 16,23 4,08 16,65

6. Sofyan Lasena 29,75 23,98 5,78 33,35 7. Rinto Saputra Hamid 22,47 16,70 5,78 33,35 8. Suryadi Harmain 23,32 18,93 4,39 19,27 9. Agil Iman Tane 20,41 16,65 3,76 14,14 10. Ahmad Akumali 21,32 17,32 4,01 16,04 11. Beks David Husain 24,33 18,55 5,79 33,47 12. Vikran Hililo 23,45 18,75 4,70 22,09 13. Harun Tomi 19,67 16,22 3,45 11,90 14. Idrak Adam 20,48 18,18 2,30 5,29 15. Djavar Abas 21,53 16,11 5,42 29,38 16. Moh. Dandi Yasin 21,73 17,68 4,06 16,44 17. Nuning Anuli 19,48 16,48 3,00 9,00 18. Yanto Anugrah Polapa 22,68 17,70 4,99 24,85 19. Rahmad S. Napu 20,71 17,19 3,53 12,43 20. Ismail Ka'a 19,21 14,41 4,81 23,09 Jumlah 437,22 349,68 87,54 412,65245 Mean 21,86 17,48 4,38 20,63 Waktu Tercepat 17,65 14,41 Waktu Tertinggi 29,75 23,98 Dari data di atas dapat di hitung jumlah kuadrat simpangan bakunya dengan rumus berikut : ( ) rumus diatas selanjutnya konversi sebagai berikut : ( ) ( ) Jadi, di dapat simpangan bakunya dapat dihitung dengan rumus berikut:

( ) ( ) Yang selanjutya rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut : Sedangkan untuk standart error pada distribusi t dapat dihitung dengan rumus : Rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut : Jadi, dari data analisis di atas maka dapat dihitung nilai t dengan rumus berikut :

Rumus tersebut selanjutnya dikonversikan sebagai berikut : Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut : H 0 Ha : Tidak berpengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari 100 meter : Terdapat pengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari 100 meter Harga thitung = 15,71 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05. Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 15,72 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan post-test dalam perlakuan metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi: Terdapat pengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari 100 meter terbukti dan dapat diterima.

4.3. Pembahasan Dari hasil analisis data tes awal dengan data tes akhir dengan perlakukan metode latihan hollow sprint diperoleh Harga thitung = 10,85 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05 atau dengan taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 10,85 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan posttest pada latihan hollow sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama yang berbunyi: latihan hollow sprint berpengaruh terhadap lari 100 mater terbukti dan dapat diterima. Sedangkan pada analisis data tes awal dengan data tes akhir dengan metode latihan acceleration sprint diperoleh Harga thitung = 18,52 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05. Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 18,52 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan post-test pada latihan acceleration sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi: latihan acceleration sprint berpengaruh terhadap lari 100 mater terbukti dan dapat diterima. Selanjutnya dari hasil tes awal dan tes akhir setelah perlakuan kedua metode tersebut diperoleh Harga thitung = 15,71 kemudian dikonsultasikan nilai

t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05. Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 15,72 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang berbunyi: Terdapat pengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari 100 meter terbukti dan dapat diterima. Dengan demikian hipotesis ketiga pada penelitian ini yang berbunyi: Terdapat pengaruh latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari cepat 100 meter diterima pada taraf nyata α = 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%, dan pada taraf nyata α = 0,005 dengan tingkat kepercayaan 99%. Latihan acceleration sprint ternyata dapat memberikan rangsangan yang lebih baik dan efektif dalam peningkatan kecepatan lari 100 meter. Latihan acceleration sprint meningkatkan kemampuan gerakan tubuh yang menunjang gerakan lari sprint 100 meter dengan lebih baik dibandingkan dengan gerakan latihan hollow sprint sprint. Oleh karena itulah, perlakuan latihan acceleration sprint memiliki kecepatan lari 100 meter yang lebih baik dari pada perlakuan latihan acceleration sprint walaupun demikian kedua metode latihan ini memiliki dampak positif terhadap lari 100 meter. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa pengaruh latihan hollow sprint dan acceleration sprint pengaruhnya terhadap kecepatan lari 100 meter pada siswa VIII SMP Negeri 1 Bongomeme Kabupaten Gorontalo dapat diterima kebenarannya.