BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan dan penilaian latihan Hollow Sprint dan Acceleration Sprint terhadap 100 meter yang menjadi objek penelitian, diperoleh data waktu yang dibutuhkan dan beda pretest dan post test sebagaimana diuraikan pada tabel 4.1. berikut. Tabel 4. 1. Data Pengamatan pretest (O1) dan posttest (O2 dan O3) No. NAMA SISWA Pretest (O1) Postest (O2) Postest (O3) 1. Ariyanto Ladiku 17,65 16,78 13,48 2. Pandi Mosi 23,42 17,65 15,55 3. Faturahman Makoya 25,73 21,06 19,23 4. Frangki Ahmad 19,57 17,33 16,20 5. Hasan Ahmad 20,31 17,25 15,21 6. Sofyan Lasena 29,75 24,62 23,33 7. Rinto Saputra Hamid 22,47 17,74 15,65 8. Suryadi Harmain 23,32 19,16 18,70 9. Agil Iman Tane 20,41 18,96 14,34 10. Ahmad Akumali 21,32 18,91 15,72 11. Beks David Husain 24,33 19,75 17,34 12. Vikran Hililo 23,45 20,05 17,45 13. Harun Tomi 19,67 17,21 15,23 14. Idrak Adam 20,48 18,56 17,80 15. Djafar Abas 21,53 16,55 15,67 16. Moh. Dandi Yasin 21,73 18,90 16,45 17. Nuning Anuli 19,48 17,19 15,77 18. Yanto Anugrah Polapa 22,68 19,04 16,35 19. Rahmad S. Napu 20,71 18,62 15,75 20. Ismail Ka'a 19,21 15,27 13,54 Jumlah 437,22 370,6 328,76 Mean 21,86 18,53 16,44 Waktu Tercepat 17,65 15,27 13,48 Waktu Tertinggi 29,75 24,62 23,33 Sedangkan untuk hasil tes awal dan test akhir lari cepat 100 meter dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut :
Tabel 4. 2. Data Pengamatan pretest (O 1 ) dan lari cepat 100 meter (O 2 ) No. NAMA SISWA PRETEST POSTEST KET 1. Ariyanto Ladiku 17,65 15,13 2. Pandi Mosi 23,42 16,60 3. Faturahman Makoya 25,73 20,15 4. Frangki Ahmad 19,57 16,77 5. Hasan Ahmad 20,31 16,23 6. Sofyan Lasena 29,75 23,98 7. Rinto Saputra Hamid 22,47 16,70 8. Suryadi Harmain 23,32 18,93 9. Agil Iman Tane 20,41 16,65 10. Ahmad Akumali 21,32 17,32 11. Beks David Husain 24,33 18,55 12. Vikran Hililo 23,45 18,75 13. Harun Tomi 19,67 16,22 14. Idrak Adam 20,48 18,18 15. Djavar Abas 21,53 16,11 16. Moh. Dandi Yasin 21,73 17,68 17. Nuning Anuli 19,48 16,48 18. Yanto Anugrah Polapa 22,68 17,70 19. Rahmad S. Napu 20,71 17,19 20. Ismail Ka'a 19,21 14,41 Jumlah 437,22 349,68 Mean 21,86 17,48 Waktu Tercepat 17,65 14,41 Waktu Tertinggi 29,75 23,98 Simpangan Baku 2,72 2,03 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Hasil Analisis Data Kelompok Hollow Sprint Analisis data latihan hollow sprint diperlukan guna mengetahui apakah latihan hollow sprint tersebut berpengaruh terhadap kecepatan lari 100 meter. Analisis ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis pertama
penelitian yang berbunyi: latihan hollow sprint berpengaruh siginifikan terhadap lari 100 meter Tabel 4. 3. Data pre tes dan post test (hollow sprint) 2 No. Pre test (O1) Post test (O2) D 1 (O 1 O 2 ) D 1 (O 1 O 2 ) 2 1. 17,65 16,78 0,87 0,76 2. 23,42 17,65 5,77 33,29 3. 25,73 21,06 4,67 21,81 4. 19,57 17,33 2,24 5,02 5. 20,31 17,25 3,06 9,36 6. 29,75 24,62 5,13 26,32 7. 22,47 17,74 4,73 22,37 8. 23,32 19,16 4,16 17,31 9. 20,41 18,96 1,45 2,10 10. 21,32 18,91 2,41 5,81 11. 24,33 19,75 4,58 20,98 12. 23,45 20,05 3,40 11,56 13. 19,67 17,21 2,46 6,05 14. 20,48 18,56 1,92 3,69 15. 21,53 16,55 4,98 24,80 16. 21,73 18,90 2,83 8,01 17. 19,48 17,19 2,29 5,24 18. 22,68 19,04 3,64 13,25 19. 20,71 18,62 2,09 4,37 20. 19,21 15,27 3,94 15,52 JUMLAH 66,62 257,62 RATA-RATA 3,33 Dari data di atas dapat di hitung jumlah kuadrat simpangan bakunya dengan rumus berikut : ( ) rumus diatas selanjutnya konversi sebagai berikut : ( )
( ) Jadi, di dapat simpangan bakunya dapat dihitung dengan rumus berikut: ( ) ( ) Yang selanjutya rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut : Sedangkan untuk standart error pada distribusi t dapat dihitung dengan rumus : rumus diatas selanjutnya konversi sebagai berikut
Jadi, dari data analisis di atas maka dapat dihitung nilai t dengan rumus berikut : Rumus tersebut selanjutnya dikonversikan sebagai berikut : Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut : H 0 : Tidak berpengaruh metode latihan hollow sprint terhadap lari 100 meter Ha : Terdapat pengaruh metode latihan hollow sprint terhadap lari 100 meter Maka dari rumusan hipotesis di atas dapat dihitung uji t sebagai berikut : Harga thitung = 10,85 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05.
Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 10,85 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan post-test pada latihan hollow sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama yang berbunyi: latihan hollow sprint berpengaruh terhadap lari 100 mater terbukti dan dapat diterima. 4.2.2. Hasil Analisis Data Kelompok Acceleration Sprint Analisis data latihan acceleration sprint diperlukan guna mengetahui apakah latihan acceleration sprint tersebut berpengaruh terhadap kecepatan lari 100 meter. Analisis ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis pertama penelitian yang berbunyi: latihan hollow sprint berpengaruh siginifikan terhadap lari 100 meter Tabel 4. 4. Data pretes dan posttest (acceleration sprint) No. Pre test (O 1 ) Post test (O 3 ) D 2 (O 1 O 3 ) D 2 2 (O 1 O 3 ) 2 1. 17,65 13,48 4,17 17,39 2. 23,42 15,55 7,87 61,94 3. 25,73 19,23 6,50 42,25 4. 19,57 16,20 3,37 11,36 5. 20,31 15,21 5,10 26,01 6. 29,75 23,33 6,42 41,22 7. 22,47 15,65 6,82 46,51 8. 23,32 18,70 4,62 21,34 9. 20,41 14,34 6,07 36,84 10. 21,32 15,72 5,60 31,36 11. 24,33 17,34 6,99 48,86 12. 23,45 17,45 6,00 36,00 13. 19,67 15,23 4,44 19,71 14. 20,48 17,80 2,68 7,18 15. 21,53 15,67 5,86 34,34 16. 21,73 16,45 5,28 27,88
17. 19,48 15,77 3,71 13,76 18. 22,68 16,35 6,33 40,07 19. 20,71 15,75 4,96 24,60 20. 19,21 13,54 5,67 32,15 Jumlah 108,46 620,78 Rata-rata 5,42 31,04 Dari data di atas dapat di hitung jumlah kuadrat simpangan bakunya dengan rumus berikut : ( ) rumus diatas selanjutnya konversi sebagai berikut : ( ) ( ) Jadi, di dapat simpangan bakunya dapat dihitung dengan rumus berikut: ( ) ( ) Yang selanjutya rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut :
Sedangkan untuk standart error pada distribusi t dapat dihitung dengan rumus : Rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut : Jadi, dari data analisis di atas maka dapat dihitung nilai t dengan rumus berikut : Rumus tersebut selanjutnya dikonversikan sebagai berikut : Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut : H 0 Ha : Tidak berpengaruh metode latihan acceleration sprint terhadap lari 100 meter : Terdapat pengaruh metode latihan acceleration sprint terhadap lari 100 meter
Harga thitung = 18,52 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05. Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 18,52 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan post-test pada latihan acceleration sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi: latihan acceleration sprint berpengaruh terhadap lari 100 mater terbukti dan dapat diterima. 4.2.3. Hasil Analisis Pre test dan Post tes (lari cepat 100 meter) Analisis data latihan pre test dan post test yaitu lari cepat 100 meter diperlukan guna mengetahui apakah latihan hollow sprint dan acceleration sprint tersebut berpengaruh terhadap kecepatan lari 100 meter. Analisis ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis pertama penelitian yang berbunyi: Apakah latihan hollow sprint dam acceleration sprint berpengaruh siginifikan terhadap lari 100 meter Tabel 4. 5. Hasil Pre tes dan post tes lari 100 meter setelah perlakuan metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint No. NAMA SISWA PRE TEST (O1) POS TEST (O4) D 3 (O1 - O4) D 3 2 (O1 - O4) 2 1. Ariyanto Ladiku 17,65 15,13 2,52 6,35 2. Pandi Mosi 23,42 16,60 6,82 46,51 3. Faturahman Makoya 25,73 20,15 5,59 31,19 4. Frangki Ahmad 19,57 16,77 2,81 7,87 5. Hasan Ahmad 20,31 16,23 4,08 16,65
6. Sofyan Lasena 29,75 23,98 5,78 33,35 7. Rinto Saputra Hamid 22,47 16,70 5,78 33,35 8. Suryadi Harmain 23,32 18,93 4,39 19,27 9. Agil Iman Tane 20,41 16,65 3,76 14,14 10. Ahmad Akumali 21,32 17,32 4,01 16,04 11. Beks David Husain 24,33 18,55 5,79 33,47 12. Vikran Hililo 23,45 18,75 4,70 22,09 13. Harun Tomi 19,67 16,22 3,45 11,90 14. Idrak Adam 20,48 18,18 2,30 5,29 15. Djavar Abas 21,53 16,11 5,42 29,38 16. Moh. Dandi Yasin 21,73 17,68 4,06 16,44 17. Nuning Anuli 19,48 16,48 3,00 9,00 18. Yanto Anugrah Polapa 22,68 17,70 4,99 24,85 19. Rahmad S. Napu 20,71 17,19 3,53 12,43 20. Ismail Ka'a 19,21 14,41 4,81 23,09 Jumlah 437,22 349,68 87,54 412,65245 Mean 21,86 17,48 4,38 20,63 Waktu Tercepat 17,65 14,41 Waktu Tertinggi 29,75 23,98 Dari data di atas dapat di hitung jumlah kuadrat simpangan bakunya dengan rumus berikut : ( ) rumus diatas selanjutnya konversi sebagai berikut : ( ) ( ) Jadi, di dapat simpangan bakunya dapat dihitung dengan rumus berikut:
( ) ( ) Yang selanjutya rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut : Sedangkan untuk standart error pada distribusi t dapat dihitung dengan rumus : Rumus tersebut dikonversikan sebagai berikut : Jadi, dari data analisis di atas maka dapat dihitung nilai t dengan rumus berikut :
Rumus tersebut selanjutnya dikonversikan sebagai berikut : Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut : H 0 Ha : Tidak berpengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari 100 meter : Terdapat pengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari 100 meter Harga thitung = 15,71 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05. Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 15,72 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan post-test dalam perlakuan metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi: Terdapat pengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari 100 meter terbukti dan dapat diterima.
4.3. Pembahasan Dari hasil analisis data tes awal dengan data tes akhir dengan perlakukan metode latihan hollow sprint diperoleh Harga thitung = 10,85 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05 atau dengan taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 10,85 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan posttest pada latihan hollow sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama yang berbunyi: latihan hollow sprint berpengaruh terhadap lari 100 mater terbukti dan dapat diterima. Sedangkan pada analisis data tes awal dengan data tes akhir dengan metode latihan acceleration sprint diperoleh Harga thitung = 18,52 kemudian dikonsultasikan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05. Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 18,52 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan antara pree-test dan post-test pada latihan acceleration sprint pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi: latihan acceleration sprint berpengaruh terhadap lari 100 mater terbukti dan dapat diterima. Selanjutnya dari hasil tes awal dan tes akhir setelah perlakuan kedua metode tersebut diperoleh Harga thitung = 15,71 kemudian dikonsultasikan nilai
t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = N 1 = 20 1 = 19. Dari konsultasi ini diperoleh harga t-kritik = 2,093 dengan taraf nyata α = 0,05. Kedua harga t tabel yang diperoleh dari tabel tersebut lebih kecil daripada harga t hitung atau thitung > ttabel atau 15,72 > 2,093. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang berbunyi: Terdapat pengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari 100 meter terbukti dan dapat diterima. Dengan demikian hipotesis ketiga pada penelitian ini yang berbunyi: Terdapat pengaruh latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap lari cepat 100 meter diterima pada taraf nyata α = 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%, dan pada taraf nyata α = 0,005 dengan tingkat kepercayaan 99%. Latihan acceleration sprint ternyata dapat memberikan rangsangan yang lebih baik dan efektif dalam peningkatan kecepatan lari 100 meter. Latihan acceleration sprint meningkatkan kemampuan gerakan tubuh yang menunjang gerakan lari sprint 100 meter dengan lebih baik dibandingkan dengan gerakan latihan hollow sprint sprint. Oleh karena itulah, perlakuan latihan acceleration sprint memiliki kecepatan lari 100 meter yang lebih baik dari pada perlakuan latihan acceleration sprint walaupun demikian kedua metode latihan ini memiliki dampak positif terhadap lari 100 meter. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa pengaruh latihan hollow sprint dan acceleration sprint pengaruhnya terhadap kecepatan lari 100 meter pada siswa VIII SMP Negeri 1 Bongomeme Kabupaten Gorontalo dapat diterima kebenarannya.