EVALUASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MESIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PT. KDL BANTEN

dokumen-dokumen yang mirip
STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION

RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

INSTALASI PERMESINAN

Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP

TERMODINAMIKA TEKNIK HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR. Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir. 1 Sistem termodinamika volume atur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah peralatan atau mesin berputar (rotary machine) sudah pasti terdapat

PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BOILER. No Lingkup Pekerjaan Baru ( Sertifikasi ) Lama ( Re-Sertifikasi )

Menjamin keselamatan kerja operator & orang lain Menjamin penggunaan peralatan mekanik aman dioperasikan Menjamin proses produksi aman dan lancar

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

SKRIPSI TURBIN UAP PERANCANGAN TURBIN UAP UNTUK PLTPB DENGAN DAYA 5 MW. Disusun Oleh: WILSON M.N.GURNING NIM:

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

LAPORAN SURVEY LUBE OIL COOLER

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE

PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

berupa fibre dan sheel yang di gunakan untuk membakar tabung boiler yang berisi air

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah: Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagian II 2 sks

STUDI AWAL PERENCANAAN S

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MARULITUA SIDAURUK NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat).

EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan Dunia Industri dan Teknonogi yang semakin pesat, tenaga

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

No. Nama Komponen Fungsi

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

PROPOSAL. PEMUSNAHAN SAMPAH - PEMBANGKIT LISTRIK KAPASITAS 20 mw. Waste to Energy Commercial Aplications

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

Transkripsi:

EVALUASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MESIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PT. KDL BANTEN Isradi zainal 1,Andi Surayya Mappangile 2 1 Dosen Fakultas Vokasi K3 Universitas Balikpapan, Jl Pupuk RayaBalikpapan,76114 1 Ketua umum Asosiasi Perusahaan jasa K3 (APJK3) Nasional 2 Dosen Fakultas Vokasi K3 Universitas Balikpapan, Jl Pupuk Raya Balikpapan,76114 2 Ketua Persatuan Alumni Kesehatan masyarakat (Persakmi) Balikpapan E-mail : isradizainal@yahoo.com; andisurayya@yahoo.com Abstrak Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada PT. KDL Banten memiliki kapasitas 400 Megawatt. Turbin ini merupakan Penggerak Mula (Prime Mover) yang berpotensi menjadi sumber kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan di PLTU tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode wawancara dan observasi langsung melalui pemeriksaan visual dan pengujian turbin dan lingkungan kerja.perlengkapan yang digunakan adalah berupa checklist,ohm meter, volt meter, sound meter, lux meter, vibro meter,dll. Pemeriksaan terhadap Turbin uap berdasarkan Permenaker no.04/men/1985 tentang Pesawat tenaga dan produksi, peraturan menteri Ketenagakerjaan no.13/men/x/2013 tentang nilai ambang batas fisika dan kimia dan PUIL 2011. Penelitian ini dlakukan pada bulan November 2016 di PLTU PT. KDL Banten. Pemeriksaan dan pengujian terhadap pondasi mesin dan konstruksi turbin uap dalam kondisi baik, Pemeriksaan dan pengujian terhadap bodu, packing dan gear box turbin uap dalam keadaan baik, pemeriksaan sistem piping pada turbin uap dalam keadaan baik, pemeriksaan kelengkapan turbin uap dalam kondisi baik, pemeriksaan dan uji fungsi sistem kontrol dan safety valve dalam keadaan baik dan berfungsi. Untuk pengukuran kebisingan diperoleh hasil kurang dari 85 DB kecuali pada WTP dengan nilai 85 DB. Untuk Penerangan : Workshop : 31 Lux, Area WTP = 86 Lux,ruang mesin WTP=131 Lux, Control Room = 391 Lux, Control room existing = 255 Lux. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian dapat disimpulkan bahwa Turbin uap pada PLTU PT.KDL memenuhi syarat keselamatan kerja dan kesehatankerja. Kata Kunci: Pembangkit Listrik tenaga uap,, Turbin Uap, keselamatan kerja, kesehatan kerja 1. PENDAHULUAN Kebutuhan listrik baik dibidang industri maupun masyarakat luas sudah menjadi kebutuhan yang mutlak, karena listrik merupakaan sumber energi yang digunakan untuk menggerakkan berbagai macam peralatan dan mesin-mesin. Dengan semakin tingginya harga yang ditentukan pemerintah untuk listrik yang disediakan oleh PLN, perusahaan dituntut untuk menyediakan sumber listrik yang murah dan efisien. Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan 227

digerakkan, dalam hal ini adalah generator listrik. Pemakaian turbin uap sebagai penggerak mula generator listrik selain mampu meningkatkan efisiensi produksi perusahaan, namun juga menyimpan potensi bahaya. Seperti peledakan, terjepit bagian yang bergerak pada turbin uap, dan sentuh tak langsung aliran listrik. Menurut UU No. 1 Tahun 1970 dan peraturan pelaksanaanya, setiap turbin uap penggerak generator listrik ditempat kerja wajib memiliki pengesahan pemakaian. Untuk dapat diterbitkan pengesahan pemakaian tersebut harus dilakuakan pemeriksaan dan pengujian pertama terlebih dahulu guna memastikan turbin uap tersebut aman untuk dioperasikan dan telah memenuhi syarat K3.Meskipun telah dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap sistem PLTU, namun masih ditemukan sejumlah kecelakaan terkait ledakan pada pembangkit Listrik tenaga uap. Sebagai contoh PLTU Cirebon meledak karena pipa PLTU Cirebon tidak kuat menahan tekanan air. Ledakan dari Pembamgkit Listrik Tenaga uap Cirebon ini mengakibatkan suara bising dan suara gemuruh sepanjang 15 km dari daerah tersebut. Contoh lain diantaranyan meledaknya PLTU Suralaya, PLTU Gresik, PLTU Bolok. 2. METODE Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode wawancara dan observasi langsung melalui pemeriksaan visual dan pengujian turbin dan lingkungan kerja.perlengkapan yang digunakan adalah berupa checklist,ohm meter, volt meter, sound meter, lux meter, vibro meter,dll. Pemeriksaan terhadap Turbin uap berdasarkan Permenaker no.04/men/1985 tentang Pesawat tenaga dan produksi, peraturan menteri Ketenagakerjaan no.13/men/x/2013 tentang nilai ambang batas fisika dan kimia dan PUIL 2011. Penelitian ini dlakukan pada November 2016 di PLTU PT. KDL Banten. Pada pemeriksaan dan pengujian Turbin Uap penggerak Generator Listrik menggunakan alat ukur sebagai berikut : Meteran Gulung, berfungsi untuk mengukur jarak, pondasi atau bagian mesin dengan satuan ukur centimeter (cm), Digital Earth Tester, merk Kyoritsu, model 4105A berfungsi untuk mengukur besarnya tahanan pembumian (grounding), Digital Tachometer, merk Krisbow, model KW06-563 berfungsi untuk mengukur kecepatan putar (rpm), Digital Sound Level Meter, merk Sanfix, model GM 1351 berfungsi untuk mengukur tingkat kebisingan (desibel/dba)., Digital Vibration Meter, merk Sanfix, model GM 63B berfungsi untuk mengukur getaran (m/s 2 )., Ultrasonic Wall Thickness, merk Sanfix, Model GM 100, berfungsi untuk mengukur ketebalan plat (mm). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Spesifikasi turbin Uap Spesifikasi Turbin Uap penggerak Generator Listrik yang menjadi obyek pemeriksaan dan pengujian adalah sebagai berikut : a. Jenis Turbin Uap : - b. Pabrik/ Negara Pembuat : Siemens / Jerman c. Tahun Pembuatan : 1977 d. No. Seri : T5426 e. Daya : 80 MW f. Kecepatan Putaran Turbin : 3000 rpm g. Kecepatan Putaran Kritis : 3300 rpm h. Kecepatan Putaran Standby : 150 170 rpm i. Tekanan dan Suhu Masuk : 72 Kg/cm 2 ; 480 0 C 228

j. Tekanan Uap Keluar : - k. Gambar Instalasi : - Gbr. 1. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Uap pada PT. KDL Banten 3.2. Pemeriksaan Dokumen Berdasarkan pasal 139 ayat (2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi, pemohon atau pemakai Turbin Uap harus mengajukan permohonan pemakaian bentuk 54 C ke Dinas Tenaga Kerja setempat dengan lampiran sebagai berikut : a. Gambar konstruksi/ instalasi Turbin Uap Penggerak Generator Listrik. b. Sertifikat bahan dan perhitungan pondasi Turbin Uap Penggerak Generator Listrik. c. Cara kerja Turbin Uap Penggerak Generator Listrik. d. Gambar konstruksi alat perlindungan dan cara kerjanya. Berdasarkan hasil evaluasi di atas pemeriksaan dan pengujian Turbin Uap Penggerak Generator Listrik, dapat dianalisa sebagai berikut: a. Gambar konstruksi/ instalasi Turbin Uap Penggerak Generator Listrik ada, sehingga dapat dilakuakan verifikasi kesesuaian gambar dengan kondisi dilapangan. b. Sertifikat bahan dan perhitungan pondasi Turbin Uap Penggerak Generator Listrik tidak ada. Untuk sertifikat bahan yang tidak ada, agar dapat mengetahui sifat mekanik dari material dapat dilakukan dengan cara : - Pengujian Post Material Identification (PMI) untuk mengetahui material komposisi dari bahan. 229

- Selain itu juga dapat dilakukan pengujian kekerasan (Hardness Test), nilai dari hasil pengujian ini dapat dibandingkan dengan standar sehingga didapat sifat mekanis dari bahan tersebut. c. Perhitungan pondasi Turbin Uap Penggerak Generator Listrik tidak ada. Agar dapat mengetahui dimensi minimal dari pondasi dapat dihitung berdasarkan dari dimensi dan berat mesin. d. Cara kerja Turbin Uap Penggerak Generator Listrik terdapat pada Manual Book. e. Gambar konstruksi alat perlindungan dan cara kerjanya tidak ada. Harus dibuatkan gambar konstruksi alat pelindung tersebut. 3.3. Pemeriksaan Visual Pemeriksaan visual dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fisik keseluruhan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik sesuai dengan data/dokumen yang ada, perlengkapan safety devices dan safety guarding pada bagian yang bergerak dan bagian yang menanggung beban. Namun pada saat pemeriksaan ini, Turbin Uap Penggerak Generator Listrik sedang dalam perawatan overhoul sehingga beberapa komponen tidak seluruhnya bisa diperiksa secara visual. Dari pemeriksaan komponen tersebut,secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Pondasi mesin Turbin Uap Penggerak Generator Listrik menggunakan coran, kondisi b. Pemeriksaan permukaan body turbin tidak ditemukan cacat atau kerusakan berupa retak, patah, kondisi c. Tidak ditemukan Packing pada body mesin Turbin Uap d. Pipa inlet dalam kondisi e. Permukaan pipa inlet tidak ditemukan cacat ataupun retak, kondisi f. Permukaan pipa outlet tidak ditemukan cacat ataupun retak, kondisi Turbin uap ini dilengkapi dengan beberapa perlengkapan dengan hasil pemeriksaan visual sebagai berikut : a. Steam Valve Inlet turbin, tidak ditemukan cacat atau kerusakan, kondisi b. Steam Valve Outlet turbin, tidak ditemukan kerusakan atau cacat, kondisi c. Oil Cooler tidak ditemukan cacat atau kerusakan, kondisi d. Knop Load Limit Governor, tidak ditemukan cacat maupun kerusakan,kondisi e. Knop Speed Governor, tidak ditemukan cacat maupun kerusakan, kondisi f. Oil Pump, tidak ditemukan cacat maupun kerusakan, kondisi g. Governor Valve, tidak ditemukan cacat maupun kerusakan, kondisi h. Drain Valve, tidak ditemukan kerusakan maupun cacat, kondisi i. Manometer uap masuk terbaca jelas dan tidak terlihat rusak, kondisi j. Thermometer uap masuk terbaca jelas dan tidak terdapat kerusakan, kondisi k. Manometer uap keluar terbaca jelas dan tidak terlihat kerusakan, kondisi 230

l. Thermometer uap keluar terbaca jelas dan tidak terdapat kerusakan, kondisi m. Manometer tekanan pelumas, tidak ditemukan cacat atau kerusakan, kondisi n. Tachometer turbin terbaca jelas dan tidak ditemukan kerusakan, kondisi o. Pressure Relief Warning Valve secara visual kondisi komponen tersebut tidak nampak cacat ataupun kerusakan, kondisi 3.4. Pengukuran dan Pengujian Pada pemeriksaan dan pengujian ini, pengujian yang dilakukan yaitu pengukuran terhadap beberapa komponen sebagai berikut : a. Pondasi Mesin 1) Dimensi pondasi mesin diukur dengan menggunakan meteran gulung, didapat hasil sebagai berikut : - Panjang Pondasi : 7470 mm - Lebar Pondasi : 5400 mm - Jarak antara area dasar Turbin Uap dengan tepian pondasi : 560 mm 2) Berat Turbin Uap adalah sebesar 33000 Kg, sedangkan berat Generator Listrik sebesar 39000 Kg. b. Ketebalan Pipa Inlet 1) Diameter pipa inlet diukur dengan menggunakan meteran gulung, didapatkan hasil diameter dalam pipa sebesar 330 mm. 2) Ketebalan pipa inlet diukur dengan menggunakan Wall Thickness, didapatkan hasil sebesar 27,79 mm. 3) Tekanan uap masuk dan temperatur uap masuk didapatkan dari name plate Turbin Uap, besarnya : 4) Tekanan masuk : 71.4 Kg/cm 2 5) Temperatur masuk : 480 0 C 6) Pada saat pemeriksaan ini tidak ada spesifikasi bahan pipa inlet dan tidak dilakukan pengujian Hardness Test, sehingga kekuatan tarik bahan pipa diasumsikan sebesar 42 Kg/mm 2. 7) Berdasarkan perhitungan ketebalan pelat diketahui bahwa tebal minimum pelat yang dibutuhkan untuk pipa inlet adalah sebesar 52,1 mm. Sedangkan dari hasil pengukuran ketebalan pelat sebesar 27,79 mm, maka dapat dipastikan bahwa ketebalan pipa inlet tersebut tidak memenuhi syarat aman, kondisi tidak c. Ketebalan Pipa Outlet 1) Diameter pipa outlet diukur dengan menggunakan meteran gulung, didapatkan hasil diameter dalam pipa sebesar 330 mm. 2) Ketebalan pipa outlet diukur dengan menggunakan Wall Thickness, didapatkan hasil sebesar 19,05 mm. 3) Tekanan uap keluar dan temperatur uap keluar didapatkan, besarnya : 4) Tekanan keluar : 0.1 Kg/cm 2 5) Temperatur keluar : 45 0 C 6) Pada saat pemeriksaan ini tidak ada spesifikasi bahan pipa outlet dan tidak dilakukan pengujian Hardness Test, sehingga kekuatan tarik bahan pipa diasumsikan sebesar 42 Kg/mm 2. 7) Berdasarkan perhitungan ketebalan pelat diketahui bahwa tebal minimum pelat yang dibutuhkan untuk pipa outlet adalah sebesar 231

1,501 mm. Sedangkan dari hasil pengukuran ketebalan pelat sebesar 19,05 mm, maka dapat dipastikan bahwa ketebalan pipa outlet tersebut memenuhi syarat aman, kondisi Sedangkan untuk pengujian fungsi terhadap perlengkapan Turbin Uap tidak dilaksanakan, adapun perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut : a. Steam Valve Outlet b. Steam Valve Inlet c. Oil Cooler d. Knob Load Limit Generator e. Oil Pump f. Governor Valve g. Knob Speed Setting h. Drain Valve i. Manometer Uap Masuk j. Thermometer Uap Masuk k. Manometer Uap Keluar l. Thermometer Uap Keluar m. Manometer Tekanan Pelumas n. Tachometer rpm Turbin o. Pressure Relief Warning Valve. 3.5. Pemeriksaan Penerangan dan Kebisingan di area Turbbin Uap PLTU Tabel 1. Hasil Analisis Tingkat Kebisingan Halaman Luar No. Lokasi Hasil*) (db(a)) 1. Workshop 56 2. Posko 53 Tabel 2. Tingkat Kebisingan Di Lingkungan Kerja No. Lokasi Hasil*) (db(a)) 1. WTP 85 2. HKW 82 3. Ruang 150 kv 80 Tabel 3. Hasil Analisis Tingkat Kebisingan Halaman Luar No. Lokasi Hasil*) (db(a)) 1. Area Pos KDL 54 2. Depan Workshop 58 3. Area Kuhl Wasser 55 Tabel 4. Hasil Analisis Tingkat Kebisingan di Lingkungan kerja No. Lokasi Hasil*) (db(a)) 1. Workshop 63 2. Area WWTP 75 Tabel 5. Hasil Analisis Tingkat Penerangan di Lingkungan kerja No. Lokasi Hasil*) (Lux) 1. Workshop 31 2. Area WWTP 86 232

Tabel 6. Hasil Analisis Tingkat Penerangan di Lingkungan kerja No. Lokasi Hasil*) (Lux) 1. Ruang Mesin WTp 131 2. Control room existing 255 Gambar Turbin Uap dan perlengkapannya Gbr. 1. Panel Kontrl Turbin Gbr 2. Manometer Outlet Gbr 3. Casing Atas Gbr 4. Casing Bawah Gbr 5. Display Control Room Gbr 6. Pengukuran 233

4. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan, pemeriksaan dan pengujian Pembangkit Listrik Tenaga uap (PLTU) dan lingkungan kerjanya, disimpulkan bahwa peralatan tersebut dalam kondisi baik dan memenuhi persyaratan ditinjau dari segi keselamatan kerja,dan selanjutnya Untuk kondisi iklim kerja dalam kaitannya dengan kesehatan kerja disimpulkan masih dalam batas aman dan memenuhi aturan yang berlaku DAFTAR PUSTAKA [1]. Asmudi. Analisa Unjuk Kerja Boiler Terhadap Penurunan Daya Pada PLTU PT. INDONESIA POWER UBP PERAK. [2]. Babcock and Wilcox, Steam its generation and use, New York [3]. Budiraharjo, Imam. Teknologi Pembakaran Pada PLTU Batubara. [4]. William D. Steventson, Jr, Analisis sistem Tenaga Listrik, [5]. C. Reynolds William dan Henry C. Perkins.1983 Termodinamika teknik, diterjemahkan ole Ir. Filino Harahap Erlangga. Jakarta. [6]. Djiteng Marsudi. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta: Penerbit Erlangga [7]. El-Wakil. M. M.; 1992: Instalasi Pembangkit Daya. Erlangga, Jakarta [8]. Peraturan menteri ketenaga kerjaan ri no.04/men/1985 tentang pesawat tenaga dan produksi [9]. eraturan menteri No.11/Men/X//2013 tentang nilai ambang batas fisika. [10]. Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2011 [11]. Sijabat, Roy, H. (2010). Pembangkitan Sistem Tenaga Listrik Jawa-Madura-Bali (JAMALI), Sekretariat Perusahaan PT. PLN (Persero), Jakarta. [12]. Undang-Undang no.1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja Yunus A. Chengel dan Michael A. Boles. 2002.Termodinamics and engineering Aproach 234