Draft Rekomendasi Kebijakan Sasaran: Perikanan Budidaya Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan Seri Kajian Khusus No. 01/VI/2013
DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN JUDUL REKOMENDASI Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan SASARAN REKOMENDASI Kebijakan Perikanan Budidaya LATAR BELAKANG Kemiskinan telah menjadi isu dunia karena seperempat penduduk dunia dewasa ini, sebagaimana dilaporkan oleh The World Bank (2004), tergolong miskin. Untuk Indonesia, relevansi isu tersebut diindikasikan oleh data kemiskinan yang mencapai 34,96 juta jiwa, yang 63,47 persen % di antaranya adalah masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan pedesaan (BPS, 2008). Terkait hal di atas, pengentasan kemiskinan pada masyarakat pesisir menjadi salah satu kebijakan utama Kementerian Kelautan dan Perikanan. Salah satu strategi yang diterapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka melaksanakan kebijakan tersebut di atas adalah mengoptimalkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelautan dan Perikanan, yang bentuk operasionalisasinya adalah Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) dan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT). PUMP merupakan program pemberdayaan bagi peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi masyarakat nelayan, pembudidaya serta pengolah dan pemasar hasil perikanan. Sementara itu, PUGAR adalah kegiatan pemberdayaan yang difokuskan pada peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan bagi petambak garam dalam rangka mencapai Swasembada Garam Nasional. Adapun
PDPT adalah kegiatan pembangunan wilayah desa pesisir berbasis pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kesiapan terhadap bencana dan perubahan iklim. Program-program ini diharapkan sebagai motor pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di masyarakat pesisir, melalui peningkatan produksi, produktivitas, dan penyerapan tenaga kerja di masyarakat pesisir melalui program bantuan yang diberikan untuk modal kerja. Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh KKP dalam rangka implementasi kebijakan dan strategi tersebut di atas adalah peningkatan alokasi BLM PNPM Mandiri KP pada Tahun 2012, yang mencapai 89,33% (Rp 782,94 miliar) (KKP, 2012). Peningkatan tersebut dilakukan untuk memperluas jangkauan sasaran penerima. Pada tahun sebelumnya, alokasinya sebesar Rp 404 miliar. Alokasi tersebut untuk program PUMP budidaya saja pada tahun 2011 melampaui target yang ditentukan yaitu 101,89 persen atau 6,97 juta ton. Padahal target produksi yang diharapkan dari peningkatan produksi program PUMP hanya 6,84 ton, untuk disalurkan ke 33 propinsi dan 300 Kabupaten dengan 2 ribu kelompok penerima. Bantuan tersebut dirancang untuk tidak hanya dalam bentuk dana untuk usaha melainkanjuga dalam bentuk pembinaan dan pendampingan, misalnya pembinaan pemahaman terhadap Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) atau Good Aquaculture Practices (GAP). Hal ini dilakukan guna menjamin keberlanjutan usaha perikanan serta memenuhi jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pasar global. Penggunaan anggaran yang cukup besar perlu dievaluasi dan dimonitor, dengan maksud untuk melihat seberapa besar dampak manfaat yang diciptakan dari implementasi kebijakan, strategi dan upaya tersebut di atas. Dengan demikian akan dapat diketahui faktor apa saja yang menjadi keunggulan dan kelemahannya, sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan infomasi yang sangat penting untuk perbaikan program secara lebih akurat, efektif dan efisien. Atas dasar itu dipandang penting rekomendasi kebijakan yang meliputi kegiatan analisis dan sistesis terhadap
konsep/rancangan, implementasi dan dampak program, keberlanjutan serta implikasinya dari program-program PNPM Mandiri KP. OPSI REKOMENDASI Menindaklanjuti, permasalahan dan fakta di atas, opsi kebijakan yang difokuskan pada PUMP Perikanan Budiaya yang dihasilkan dari rumusan rekomendasi kebijakan ini diantaranya adalah: 1. Program PUMP Perikanan Budidaya terintegrasi dari hulu sampai hilir sesuai rantai minabisnis. 2. Program PUMP Perikanan Budidaya harus dilengkapi dengan kebijakan pengendalian harga input produksi. 3. Pembinaan berkelanjutan pada lokasi penerima Program PUMP Perikanan Budidaya. DASAR PERTIMBANGAN REKOMENDASI Dasar pertimbangan peningkatan usaha perikanan budidaya melalui PUMP Perikanan Budidaya adalah karena program bantuan pemerintah pada sektor perikanan budidaya tersebar pada 33 provinsi yang diberikan kepada 2.070 Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan). Secara umum bantuan diberikan dalam bentuk input produksi seperti pakan, benih dan alat-alat produksi. Berdasarkan data yang berhasil diperoleh dari 59 Pokdakan yang menerima bantuan pada 13 provinsi diketahui berdampak positif terhadap usaha yang dilakukan. Hal ini tercermin dari kenaikan produksi dan pendapatan pada pelaksanaan PUMP budidaya tahun 2011. Produksi secara general mengalami kenaikan sebesar 37 % dari sebesar 6.593 Kg/Pokdakan/Tahun menjadi 9.005 Kg/Pokdakan/Tahun. Kenaikan pada sisi produksi ternyata juga memberi dampak positif terhadap pendapatan yang naik sebesar 33,11%. Pada awal sebelum berjalannya program pemberian bantuan pendapatan rata-rata Pokdakan adalah Rp. 21.002.336/ bulan.
Sementara setelah dilakukannya program rata-rata pendapatan per Pokdakan menjadi sebesar Rp. 28.050.264/ bulan. Berdasarkan sebaran data yang diperoleh, diketahui terjadi kenaikan yang sangat tinggi pada Provinsi NTB. Hal ini disumbang secara signifikan oleh komoditas yang dikembangkan yaitu rumput laut. Kondisi sebaliknya terjadi pada Provinsi Kalimantan Selatan yang banyak mengembangkan komoditas ikan nila. Namun demikian, sulit untuk menarik kesimpulan jenis komoditas apa yang berpengaruh signifikan terhadap kenaikan produksi pada tiap-tiap provinsi. STRATEGI IMPLEMENTASI Opsi 1: Program PUMP Perikanan Budidaya terintegrasi dari hulu sampai hilir sesuai rantai minabisnis. Kebijakan ini menjadi penting karena untuk mencapai peningkatan produksi dan produktivitas, yang diperlukan tidak tidak hanya dana, pembinaan dan pendampingan, melaikan program PUMP Perikanan Budidaya juga harus mencakup perbaikan ketersediaan akses dan ke sarana dan prasarana produksi, pengolahan dan pemasaran. Opsi 2: Program PUMP Perikanan Budidaya harus dilengkapi dengan kebijakan pengendalian harga input produksi. Untuk meningkatkan pendapatan, Program PUMP Perikanan Budidaya harus dilengkapi dengan kebijakan pengendalian harga input produksi. Sebagai contoh, ketika terjadi kenaikan harga bahan bakar mintak (BBM), meskipun pakan tidak terkait langsung dengan BBM, namun terkena dampaknya. Hal ini berakibat kenaikan biaya operasional teritama untuk pembelian pakan yang merupakan input produksi utama dalam kegiatan usaha budidaya seperti tambak udang dan bandeng. Jika tidak dilakukan kebijakan pengendalian harga input produksi, maka
pembudidaya yang akan mengalami kerugian ketika pada saat panen tidak diikuti dengan peningkatan harga jual ikan. Opsi 3: Pembinaan berkelanjutan pada lokasi penerima Program PUMP Perikanan Budidaya. Melibatkan penyuluh PNS dalam kegiatan monitoring, pembinaan dan kajian terkait PUMP Perikanan Budidaya dilakukan secara berlanjut Untuk merealisasikan kinerja dampak yang diinginkan (kelembagaan usaha, kemandirian, penerapan IPTEK dan lain-lain), program PUMP Perikanan Budidaya harus memberikan perhatian yang lebih besar pada pembinaan dalam aspek kewirausahaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan. Untuk menjangkau kelompok yang tidak menerima program maka PUMP Perikanan Budidaya harus melibatkan pembudidaya ikan non PUMP dalam skenario program. Untuk menjaga keberlanjutan kinerja baik dari penerima PUMP Perikanan Budidaya pada tahun-tahun setelahnya (setelah tidak lagi menerima PUMP PB), Program PUMP PB harus menyertakan program-program pembinaan dan pendampingan yang diarahkan pada penyiapan penerima PUMP PB untuk memanfaatkan kenaikan pendapatannya untuk digunakan sebagai fasilitas yang dapat meningkatkan produksi dan pendapatan lebih besar lagi pada saat mereka tidak lagi mendapatkan bantuan.. PRAKIRAAN DAMPAK REKOMENDASI Program PNPM Mandiri KP melalui program PUMP Perikanan Budidaya dimaksudkan untuk menanggulangi kemiskinan pada masyarakat kelautan dan perikanan. Melalui program PUMP Perikanan Budidaya diharapkan kesejahteraan rumah tangga miskin dan berkembangnya usaha minabisnis pembudidaya yang memiliki kemandirian dan jiwa kewirausahaan yang tangguh.
Penyusun Rekomendasi: Nama: Siti Hajar Suryawati No Hp: 0813 1645 1902 Email: siti_suryawati@yahoo.com