JPJO Page 68

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENGEMBANGKAN POLA GERAK DASAR LEMPAR DAN TANGKAP PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

Zen Fadli Ardiansyah Harahap Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENERAPAN VARIASI MENGAJAR PADA SISWA/I KELAS VIII SMP KARTIKA 1 2 MEDAN

Upaya Guru Meningkatkan Keterampilan Dasar Dribling Dalam Permainan Bolas Basket Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 5

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BADMINTON LIKE GAMES DALAM UPAYA MENINGKATKAN POLA GERAK DOMINAN MEMUKUL SHUTTLECOCK DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BULUTANGKIS

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL (PERSONAL MODELS) TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DAN HASIL BELAJAR BERMAIN FUTSAL SISWA. Abstrak

KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

2010, hlm Saminanto, Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Rasail,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SDN BATOKERBUY 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PIRING PLASTIK SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

UPAYA MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN PASSING

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULING KEDEPAN MENGGUNAKAN MODEL CTL TERHADAP SISWA KELAS XI SMKN 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016

BAB III METODELOGI PENELITIAN

SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAKAN HANDSPRING DENGAN PEMBELAJARAN MELALUI GAYA MENGAJAR INKUIRI

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN

Mudtrisman Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisari UPTD Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) class action research sebagai cara untuk menjawab

SILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR. 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304

BAB III METODE PENELITIAN

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SDN 13 MANGARO ARTIKEL ILMIAH BLANDINA JUWITA NIM F

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI

FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

EFFORTS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES BASEBALL KASBOL USING GAME IN CLASS IV SD STATE WARU WEST DISTRICT VI WARU PAMEKASAN LESSONS YEAR

Identifikasi Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Kemampuan Gerak Dasar Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas Bawah

JURNAL SKRIPSI PENERAPAN PENDEKATAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN TENNIS

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan. yang berkategori Baik Sekali, kategori Baik 1 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: ball throwing basic movement, game.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

PENGARUH MODEL MODIFIKASI PERMAINAN PADA SISWA PUTRA KELAS IV SDN 1 TALISE PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LARI JARAK PENDEK 60 METER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENERAPAN MODIFIKASI ALAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BULUTANGKIS (Penelitian Tindakan Kelas di SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung) Ichsan Mohamad N 1, Didin Budiman 2, Hendi Suhendi 3 1 Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia email: din_budiman@upi.edu Abstrak Penerapan pembelajaran penjasorkes sangat berbeda jauh dengan pandangan makna asli dari proses pembelajaran penjasorkes yang seharusnya di sekolah. Proses pembelajaran penjasorkes di sekolah tidak hanya menekankan pada tujuan olahraganya saja, akan tetapi dengan aktivitas jasmani dan olahraga yang dilakukan tersebut bisa mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memodifikasi pembelajaran terutama pada pembelajaran permainan, supaya pembelajaran lebih menarik dan tidak terjadi kejenuhan. Permasalahan itulah yang menjadi dasar penelitian mengenai modifikasi alat dalam upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan bermain bulutangkis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (the classroom action research), yaitu suatu penelitian yang berbentuk kajian yang bersifat reflektif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III di SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung. Serta pengambilan data dilakukan dengan menggunakan GPAI untuk aspek penilaian permainan bulutangkis. Hasil pengolahan data dari setiap siklus yang dilakukan adalah sebagai berikut: pada observasi awal keputusan yang diambil yaitu sebesar 21,83; keterampilan yang dilakukan sebesar 21,83; dan gerak pendukung sebesar 22,17. Selanjutnya pada siklus I keputusan yang diambil yaitu sebesar 39,83; keterampilan yang dilakukan sebesar 39,33; dan gerak pendukung sebesar 40,67. Dan pada siklus II keputusan yang diambil yaitu sebesar 63,5; keterampilan yang dilakukan sebesar 61,5; dan gerak pendukung sebesar 71,83. Dari setiap siklus tersebut terjadi peningkatan hasil belajar keterampilan bermain bulutangkis yang berarti. Kesimpulannya yaitu penerapan permainan bulutangkis yang dimodifikasi dalam pendidikan jasmani dengan latar belakang penelitian tindakan kelas memberikan peningkatan yang bermakna terhadap keterampilan bermain bulutangkis siswa di SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung. Kata Kunci : Modifikasi Alat, Keterampilan Bermain Bulutangkis JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 68

Pendahuluan Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses dalam kehidupan untuk mengembangkan diri setiap individu dalam melangsungkkan kehidupan. Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap peserta didik sebagai upaya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Melalui proses pembelajaran diharapkan terjadi perkembangan potensi diri yang dimiliki oleh masing-masing individu terkait dengan keterampilan yang akan bermanfaat untuk kelangsungan didrinya sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan diarahkan sebagai usaha untuk mengembangkan potensi peserta didik agar mempunyai kemampuan, keterampilan, sikap yang baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional yang dimaksud adalah upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal diatas pun ditegaskan dalam Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, bahwa : Harapan agar melalui pendidikan dapat mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa, berahlak mulia, cakap, kreatif, juga mandiri. Dari pengertian di atas maka penggunaan pendidikan jasmani sangat diperlukan sebagai alat pencapaian tujuan tersebut, karena pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan bagian disiplin ilmu yang ada dalam kurikulum pendidikan sebagai alat mencapai tujuan. Pendidikan jasmani sangat berkontribusi pada pencapaian tumbuh kembang anak, baik pengembangan kemampuan berpikir, sosialnya, maupun keterampilan geraknya. Pendidikan jasmani termasuk dalam kurikulum pendidikan, kegiatan pendidikan jasmani merupakan sub ilmu yang digunakan di sekolah sebagai alat pencapai tujuan pendidikan dan kegiatan tersebut dinamai menjadi Penjasorkes. Penjasorkes tersebut mencakup pencapaian tujuan aspek pendidikan, yang artinya dengan kegiatan pendidikan dilaksanakan menggunakan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Akan tetapi pada kenyataan di sekolah, bahwa makna penerapan pembelajaran penjasorkes itu sendiri sangat berbeda jauh dengan pandangan makna asli dari proses pembelajaran penjasorkes yang seharusnya di sekolah. Ada beberapa tugas dan peranan yang dilakukan oleh seorang guru pendidikan jasmani disekolah terikat oleh jabatan sebagai pengajar. Mengajar adalah tugas utama bagi seorang guru pendidikan jasmani, ia harus bisa memimpin, membimbing dan mengembangan setiap kegiatan yang ada disekolah seperti pembelajaran ekstrakulikuler. Beberapa tugas itu hanya sebagian saja yang harus dikuasai oleh seorang guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar, pembimbing dan yang mengarahkan siswa. Selain itu guru harus mempunyai sifat kreatif untuk mengajar pendidikan jasmnai di sekolah. Ini dimaksudkan untuk menghindari rasa kejenuhan siswa sehingga pembelajaran menjadi efektif dan keterampilan siswa menjadi meningkat misalnya memodifikasi alat pembelajaran. Modifikasi mengacu kepada sebuah penciptaan, penyesuaian dan menampilkan suatu alat/sarana dan prasarana yang baru, unik dan menarik terhadap suatu proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Pelaksanaan modifikasi sangat penting bagi sorang guru pendidikan jasmani sebagai salah satu alternatif atau solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani salah satunya mengatasi siswa yang kurang mempunyai keterampilan bermain pada saat pembelajaran berlangsung. Seorang guru harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik sehingga siswa memiliki keinginan untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, terlebih pada pembelajaran permainan. Salah satunya pada pembelajaran bulutangkis, agar siswa lebih berpartisipasi dan tidak mengalami kejenuhan maka seorang guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dengan cara melakukan modifikasi alat pembelajaran bulutangkis. Pembelajaran permainan bulutangkis dilakukan harus secara sistematis yaitu JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 69

dimulai dengan gerak dasar yang paling sederhana dulu dilanjutkan ke gerak dasar yang sulit, tetapi pada siswa sekolah dasar masih mengalami kesulitan dalan melakukan gerak dasar permainan bulutangkis. Selain itu dengan adanya kurikulum baru pada saat ini cara pembelajaran tradisional dengan cara mengajarkan teknik-teknik dasar permainan dengan alat yang sebenarnya dengan tujuan supaya anak mahir, kurang cocok bila ditempatkan di dalam pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga pembelajaran permainan bulutangkis pada siswa sekolah dasar tidak akan bisa berjalan efektif dan keterampilan bermain siswa kurang karena siswa merasa kesulitan dengan alat yang sebenarnya. Selain itu juga minimnya fasilitas yang ada disekolah menjadi salah satu kendala dalam berlangsung nya proses pembelajaran, maka salah satu cara untuk menaggulangi masalah tersebut dengan memodifikasi alat pembelajaran permainan bulutangkis seperti racket yang dipermudah dengan dimodifikasi dengan papan (toktak) dan shutllecock dipermudah dengan dimodifikasi dengan balon. Dengan cara ini diharapkan mempermudah siswa dalam permainan bulutangkis dan siswa dapat berpasrtisipasi dalam pembelajaran, sehingga tercapainya keterampilan bermain. Metode Penggunaan metode tergantung dari permasalahan serta jenis penelitian yang hendak dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (The Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian yang berbentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktekpraktek pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Arikunto (2002:16) menjelaskan, bahwa... secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Alasan penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas adalah karena metode tersebut dirasa sesuai dengan penelitian yang penulis hendak laksanakan. Desain Desain atau rancangan penelitian yang mencakup tindakan yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar di berikut: Pelaksanaan SIKLUS Perencanaan Pengamatan... Tindakan 1 Refleksi Pelaksanaan Tindakan 2... Perencanaan Ulang SIKLUS Pengamatan Refleksi JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 70

Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 36 orang siswa yang terdiri dari 16 orang siswa putra dan 20 orang siswa putri. Instrumen Instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus ada sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti. Secara garis besar mengenai instrumen dalam penelitian ini adalah dengan Instrumen Penilaian Penampilan Bermain (IPPB) pada permainan bulutangkis yang meliputi keputusan yang diambil, keterampilan yang dilakukan, dan pendukung geraknya. IPPB ini mengacu pada format penilaian GPAI (Game Performance Asessment Instrument Components) Metzler (2000:362). Untuk lebih jelasnya mengenai instrumen yang akan digunakan dapt dilihat pada tabel dibawah ini: Instrumen Penilaian Penampilan Bermain (IPPB) Bulutangkis Aspek/Komponen penampilan bermain Membuat Pelaksanaan Nama Keputusan Keterampilan Dukungan Tepat Tidak Tidak Tepat Tidak Efisien Terpat Efisien Tepat........ xxxx xx xxxxx x xxxxx x............................................ Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan memgunakan teknik analisis data kualitatif. Secara garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai menerangkan dan menyimpulkan. 2. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorian dan pengklafikasian. Hasil yang diperoleh berupa pola-pola dan kecenderungankecenderungan yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran bulutangkis. 3. Menyimpulkan dan memverifikasi. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis data berikut penjelasan tentang penilaian hasil pembelajaran bulutangkis yang dilakukan yaitu dengan cara sebagai berikut: 1. Sebelum pengambilan data dilakukan penulis membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan bulutangkis sebagai fokus utamanya. Dalam membuat skenario pembelajaran ini bukan hanya dibuat oleh guru, tetapi berdasarkan refleksi hasil diskusi dengan observer 1 dan observer 2. JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 71

2. Tes keterampilan permainan bulutangkis untuk siswa sekolah dasar yang disesuaikan dengan kemampuan siswa yaitu menggunakan format catatan observasi bermain bulutangkis. 3. Data yang diambil yaitu mempergunakan Game Performance Asessment Instrument Components (GPAI) Metzller (2000). Aspek penilaian GPAI merupakan sarana untuk menilai kemampuan memainkan permainan dalam cabang olahraga bulutangkis. GPAI adalah instrumen penelitian yang dilaksanakan dengan cara mengamati perilaku kinerja yang terkait dengan penyelesaian masalah taktis. Hasil dan Pembahasan Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan, penulis mengambil data sebagai kegiatan awal untuk pelaksanaan tindakan yaitu dengan melaksanakan observasi awal atau pra observasi terhadap siswa sebagai sampel yang diteliti. Hal ini dilakukan supaya mendapatkan gambaran awal tentang kondisi siswa kelas III tahun ajaran 2014/2015 yang jumlah siswanya yaitu sebanyak 36 orang. Hasil dari kegiatan ini untuk menentukan rencana tindakan selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Rangkuman data pra observasi dapat dilihat sebagai berikut: Persentase Setiap Aspek Kemampuan Penampilan Bermain Bulutangkis Siswa No Aspek Penampilan Bermain Siswa Persentase (%) Keputusan yang diambil 1 2 3 Keterampilan yang dilakukan a. Efisien b. Tidak Efisien Gerak Pendukung 21,83 78,17 21,83 78,17 22,17 77,83 Berdasarkan tabel di atas, aspek kemampuan penampilan siswa dalam bermain yang memiliki persentase tepat/efisien lebih rendah dari pada persentase tidak tepat/efisien. Hal ini menunjukkan bahwa aspek kemampuan penampilan masih kurang. Untuk itu penelitian ini memerlukan rencana pelaksanaan tindakan yang dimulai dengan siklus I. Rangkuman data siklus I dapat dilihat sebagai berikut: Persentase Setiap Aspek Kemampuan Penampilan Bermain Bulutangkis Siswa JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 72

No Aspek Penampilan Bermain Siswa Persentase (%) Keputusan yang diambil 1 2 3 Keterampilan yang dilakukan a. Efisien b. Tidak Efisien Gerak Pendukung 39,83 60,17 39,33 60,67 40,67 59,33 Berdasarkan tabel di atas, aspek kemampuan penampilan siswa dalam bermain tepat/efisien masih memiliki persentase lebih rendah dibanding tidak tepat/tidak efisien. Akan tetapi terjadi peningkatan dari hasil pra observasi. Dari ketika aspek yang memiliki persentase tepat/efisien tertinggi adalah pada gerak pendukung yaitu sebesar 40,67%. Hal ini menunjukkan bahwa aspek kemampuan penampilan gerak pendukung lebih baik dari dari keterampilan lainnya. Dari hasil observasi siklus I persentase tepat/efisien masih rendah. Untuk itu penelitian ini memerlukan rencana pelaksanaan tindakan lanjutan ke siklus II. Rangkuman data siklus II dapat dilihat sebagai berikut: Persentase Setiap Aspek Kemampuan Penampilan Bermain Bulutangkis Siswa No Aspek Penampilan Bermain Siswa Persentase (%) Keputusan yang diambil 1 2 3 Keterampilan yang dilakukan a. Efisien b. Tidak Efisien Gerak Pendukung 63,5 36,5 61,5 38,5 71,83 JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 73

28,17 Berdasarkan trabel di atas, aspek kemampuan penampilan siswa dalam bermain yang memiliki persentase tepat/efisien tertinggi adalah pada gerak pendukung yaitu sebesar 71,83%. Hal ini menunjukkan bahwa aspek kemampuan penampilan gerak pendukung lebih baik dari dari keterampilan lainnya. Dan persentase tepat/efisien sekarang lebih tinggi dibandingkan dengan persentase tidak tepat/efisien. Setelah proses pembelajaran yang panjang melalui tindakan, diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap siklusnya. Ini menunjukkan bahwa penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan teori dan tujuan dari penelitian tindakan kelas yang telah penulis lakukan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa mulai dari hasil pra observasi ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II hasil pembelajaran keterampilan bermain bulutangkis mengalami peningkatan yang berarti, dan dari ketiga aspek yang diteliti mengenai keterampilan bermain bulutangkis tersebut mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini menandakan bahwa siswa SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung semuanya bersikap aktif pada saat pembelajaran berlangsung, dan pemahaman terhadap pembelajaran bulutangkis dapat dikatakan berhasil dengan metode pembelajaran yang dimodifikasi melalui permainan bulutangkis yang dimodifikasi. Kesimpulan, Implikasi dan Rekomendasi Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengolahan data setiap siklusnya, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan permainan bulutangkis yang dimodifikasi dalam pendidikan jasmani dengan latar belakang penelitian tindakan kelas memberikan peningkatan yang bermakna terhadap keterampilan bermain bulutangkis siswa di SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung. Sedangkan untuk implikasi hasil penelitian proses belajar mengajar keterampilan bermain bulutangkis melalui pembelajaran bulutangkis yang dimodifikasi, ada beberapa hal yang penting dan harus diperhatikan dalam mengelola proses belajar mengajar keterampilan bermain bulutangkis yaitu 1) kejelasan konsep dasar tujuan; 2) ada penjelasan dan demontrasi; 3) meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain; 4) umpan balik yang segera dan bukan koreksi; 5) memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam situasi permainan. Dengan mengacu kepada data-data yang diperoleh serta untuk membantu peningkatan kegiatan belajar mengajar keterampilan bermain bulutangkis, penulis mengajukan saransaran yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi pihak yang terkait. Adapun saransaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi para guru pendidikan jasmani diharapkan menerapkan pendekatan pembelajaran yang dimodifikasi dalam kegiatan belajar keterampilan bermain bulutangkis. 2. Bagi para guru pendidikan jasmani diharapkan dalam pemberian materi pembelajaran lebih menekankan ke arah permainan yang sifatnya menyenangkan tetapi tetap memfokuskan tujuan pembelajaran, supaya siswa lebih antusias. 3. Bagi para siswa agar lebih mengembangkan pemahaman bermain dalam melakukan keterampilan bermain bulutangkis supaya hasil pembelajaran dapat lebih meningkat lagi. 4. Bagi para siswa yang penampilan bermain bulutangkisnya masih kurang diharapkan lebih meningkatkan pemahaman bermain di luar jam sekolah supaya penampilan bermain bulutangkis lebih meningkat. JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 74

Referensi. (2010). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Abduljabar, B. (2013). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung. Al Murtado, A, T, H. (2012). Pembelajaran Basket Ball Likes Game dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bermain Bola Basket (Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas VIII SMPN 1 Jatinangor). Skripsi Sarjana FPOK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bahagia Y. dan Suherman A. (2000). Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Da Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Bahagia, Y dan Mujianto, S. (2009). Fasilitas dan Perlengkapan Penjas. Bandung: FPOK UPI Bandung. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas. Hidayat, Yusuf. (2011). Materi Penelitian Tindakan Kelas. FPOK UPI Bandung dan Direkektorat Pembinaan Diklat Ditjen PMPTK. http://pbprimaciptautama.blogspot.com. http://rapendik.com/program/pengayaan-pembelajaran/keterampilan.html. http://www.wikipedia.co.id/accesed 08.04, 10 Februari 2015. Icuk Sugiyarto. 2004. Total Badminton. Solo: Cv Setyaki Eka Anugerah. Khalifa, Nizar. (2011). Aplikasi Pendekatan Taktis dalam Pemahaman Permainan Bolavoli (Ptk di Kelas 5 Sd Muhammadiyah 7 Kota Bandung). Skripsi Sarjana FPOK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Mahendra, Agus dan Ma mun, Amung. (1996). Teori Belajar Motorik. Jakarta: Dirjen Dikti. JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 75

Marrozan. (2013). Penerapan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Bokortasko terhadap hasil belajar Bulutangkis siswa kelas VIII D di SMPN 3 Batang. Skripsi Sarjana Universitas Negeri Semarang: Tidak Diterbitkan. Metzler, W, Michael. (2000). Teaching Games For Understanding. Doctoral disertation, The Ohio State University, ann arbor, MI: Universty Microfilms, no.8009314. Nurhasan. (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. FPOK UPI Bandung. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Subarjah, H dan Hidayat, Y. (2007). Permainan Bulutangkis. Bandung: FPOK UPI Bandung. Subroto, Toto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar: Sebuah Pendekatan Permainan Taktis. Jakarta: Depdiknas. Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI. Uyun, U, Saeful. (2002). Hubungan Perhatian Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Penjaskes Dengan Prestasi Akademik Mata Pelajaran Penjaskes. Skripsi Sarjana FPOK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. www.wikipedia.co.id/accesed 08.04, 10 Februari 2015. JPJO http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas Page 76