Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

STUDI PEMODELAN OPTIMASI TUAS HANDLE REM DEPAN SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA. Tugas Akhir

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

PENGARUH VARIASI BERAT PENGEMUDI TERHADAP PERANCANGAN KEKUATAN KONSTRUKSI RANGKA SEPEDA HYBRID TRISONA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

PERANCANGAN ALAT PENANAM BENIH JAGUNG MULTI FUNGSI BAGI MASYARAKAT SINGOROJO KENDAL

Sumber :

Jurnal Teknika Atw 1

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

Momentum, Vol. 11, No. 1, April 2015, Hal ISSN , e-issn

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL ALUMINIUM DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan

TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis


BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

TANGKI (FUEL TANK) BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEPEDA MOTOR: SEBUAH STUDI NUMERIK

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Desain Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

BAB 5 ANALISIS. pemilihan mekanisme tersebut terutama pada proses pembuatan dan biaya. Gambar 5-1 Mekanisme Rack Gear

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

DESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro H.Prof.Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, 50275

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

ANALISIS KEAUSAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON-DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemodelan Benda Uji pada Program AutoCAD 1. Hasil Dimensi Benda Uji pada Program AutoCAD

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASIS

ANALISA KEGAGALAN LENGAN AYUN ASTREA SUPRA 100 AKIBAT MELEWATI JALAN BERLUBANG

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses budidaya jagung di Indonesia mayoritas masih dilakukan secara

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN DAN ANALISIS KEKUATAN FRAME SEPEDA HIBRID TRISONA MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

ANALISIS STATIK RANGKA MOTOR HYBRID MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5

ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL BAJA KONSTRUKSI DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN

METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT BANTU 3D SCANNER

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASSIS

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

ANALISIS STRUKTURAL PERFORMA CHASSIS SAPUANGIN SPEED Oleh : Muhammad Fadlil Adhim

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

SUSTAINABLE PRODUCT DESIGN FOR MOTOR CYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APPLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KAPASITAS TEKAN PROFIL-C BAJA CANAI DINGIN MENGGUNAKAN SNI 7971:2013 DAN AISI 2002

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

Bab IV Analisis. 4.1 Uji Konvergensi

Optimasi Desain Tata Letak Fixture dengan Menggunakan Algoritma Genetika

Simulasi Proses Active Hydro-Mechanical Drawing dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga pada Material Aluminium AlMg 3

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force

Analisis Pengaruh Proses Oversize Piston Terhadap Kinerja Motor dan Pengujian Ketahanan Mekanik Piston Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Catia V5R14

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR

Transkripsi:

STUDI OPTIMASI FAKTOR KEAMANAN FOOTREST SEPEDA MOTOR X BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA Imam Syafa at 1*, Darmanto 1 dan Endon Priyanto 1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236 * email: imamsyafaat@unwahas.ac.id ABSTRAK Di zaman yang sudah modern ini, sepeda motor merupakan moda transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat sehingga keberadaanya sangatlah banyak, untuk itu diperlukan komponen-komponen sepeda motor yang aman digunakan bagi pengendaranya. Footrest merupakan komponen yang mempunyai fungsi untuk pijakan kaki pembonceng agar lebih nyaman dalam berkendara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa tegangan, defleksi, dan faktor keamanan serta optimasi footrest. Berbagai pembebanan dilakukan pada pemodelan antara lain meliputi pembebanan dengan kondisi pembonceng duduk dengan kedua kaki pertumpu pada footrest, Pembonceng berdiri, motor jatuh kesamping, motor dan pengendara jatuh kesamping, motor tertabrak dari belakang dan motor tertabrak dari, pemodelan pembebanan menggunakan bantuan software Autodesk Inventor Professional 2013. Hasil yang didapat setelah dilakukan simulasi analisa adalah kekuatan struktur komponen berupa tegangan, defleksi dan faktor keamanan. Pada pembebanan dengan kondisi footrest tertabrak dari belakang beresiko besar terhadap patahnya footrest dengan tegangan von mises 504,8 MPa, faktor keamanannya yaitu 0,54. Defleksi terbesar juga terjadi pada pembebanan tipe ini yaitu 0,7372 mm. Setelah dilakukan optimasi hasilnya pemberian radius menjadi 7 mm pada area yang rawan kegagalan (patah) mendapatkan hasil faktor keamanan yang paling tinggi. Kata kunci: defleksi, faktor keamanan, footrest, optimasi, tegangan. PENDAHULUAN Sepeda motor merupakan moda transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat sehingga keberadaanya sangatlah banyak, bahkan sepeda motor sekarang sudah dianggap sebagai kebutuhan primer, banyak berbagai tipe dan merek sepeda motor salah satunya yaitu sepeda motor X. Motor keluaran tahun 2013 ini langsung jadi incaran para konsumen, terbukti data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mendata penjualan motor X per tahun 2013 saja mencapai 33.938 unit (Prabowo, 2013). Secara visual komponen sepeda motor ini mempunyai bentuk yang bagus dan menarik, tatapi bentuk tersebut belum tentu menjamin keamananya. Keadaan di lapangan juga menunjukkan bahwa footrest dari sepeda motor ini tak sedikit mengalami kegagalan (patah) seperti terlihat pada Gambar 1. Terjadinya kegagalan tersebut (patah) yaitu dengan sebab yang bermacam-macam, terutama cara berkendara yang kurang baik. Gambar 1. Footrest Motor X yang patah Beberapa peneliti terdahulu melakukan analisa tentang komponen pada sepeda motor. Khoeron (2016) meneliti footstep holder sepeda motor Z. Dia menganalisa berbagai pembebanan pada footstep holder dengan bantuan software autodesk inventor. Hasilnya pembebanan dengan motor jatuh kesamping beresiko besar terhadap patahnya footstep dengan tegangan von mises 468,9 MPa. Serupa dengan penelitian ini, Ismail (2016) juga menganalisa footstep holder untuk jenis motor yang berbeda. Hasil optimasi menunjukkan bahwa pada ketebalan 15 mm dari yang semula 8 mm, menghasilkan faktor keamanan tertinggi sebesar 1,6. Purwanti (2012) meneliti tentang kemiringan footstep Megapro. Tujuan dari penelitian itu yaitu untuk mendapatkan posisi Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 53

Studi Optimasi Faktor Keamanan Footrest... terkuat dengan tegangan kerja yang dihasilkan paling kecil dengan bantuan software CATIA V5R16. Hasilnya kemiringan footstep yang paling aman adalah pada sudut 41,987 derajat, dengan tegangan kerja sebesar 112 Pa. Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai analisa komponen sepeda motor belum ditemukan penelitian tentang faktor keamanan terhadap sepeda motor X, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tegangan, defleksi dan faktor keamanan, serta optimasi pada footrest dengan menggunakan bantuan software. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam peneltian ini adalah almunium tipe 6061, dengan kekuatan ultimat yaitu untuk kekuatan tarik 262 MPa, dan geser 207 MPa (Waguespack, 2014). Untuk tegangan luluh yaitu untuk tarik 241 MPa, dan geser 138 MPa. Sedangkan untuk nilai modulus elastisitanya untuk tarik atau desak 70 GPa, dan geser 25,6 GPa. Mechanical properties dalam simulasi ini diambil dari Autodesk Inventor. Dalam penelitian ini dilakukan analisa berbagai pembebanan pada footrest dengan metode elemen hingga supaya diperoleh tegangan, defleksi, dan faktor keamanan dengan maenggunakan bahan material paduan Alumunium 6061. Komponen sepeda motor yang akan diteliti adalah footrest motor X. Langkah selanjutnya komponen tersebut dianalisa berdasarkan pada pengukuran secara (I. Syafa at, dkk) manual dengan menggunakan alat bantu jangka sorong. Setelah geometri selesai dilakukan pengukuran maka selanjutnya geometri digambar (terlihat pada Gambar 2) dan dianalisa dengan menggunakan bantuan software Autodesk Inventor Professional. Gambar 2. Pemodelan footrest Pada pembebanan pemodelan footrest pengendara diasumsikan dimana kondisi footrest terikat sempurna pada pin footrest (tercekam sempurna) seperti terlihat pada Gambar 3 yang ditunjukkan pada anak panah. Gambar 3. Footrest terikat pada pin Pada asumsi ini ada tipe enam pembebanan, antara lain yaitu (a) beban kaki pembonceng Gambar 4. (a) beban kaki pembonceng bertumpu pada footrest, (b) beban pembonceng 54 e-issn 2406-9329

Gambar 5. (a) beban kaki pembonceng bertumpu pada footrest, (b) beban pembonceng pertumpu pada kedua footrest dengan beban yang biberikan yaitu 10 kg (98,1 N). Selanjutnya (b) yaitu beban pembonceng berdiri diatas footrest yaitu 35 kg (343,35 N). Untuk pembebanan (c) dan (d) yaitu kendaraan jatuh kesamping tanpa pengendara 93 kg (912,33 N), dan kendaraan jatuh kesamping dengan dikendarai dua orang yaitu 233 kg (2285,73 N). Pembebanan yang selanjutnya (e) dan (f) yaitu kondisi footrest tertabrak dari belakang dan oleh sepeda motor yang dikendarai dua orang yaitu 233 kg (2285,73 N), seperti terlihat pada Gambar 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang didapat dalam penelitian dengan menggunakan bantuan FEM dengan objek yang dianalisa adalah footres sepeda motor X dengan Gambar 6. (a) beban kaki pembonceng bertumpu pada footrest, (b) beban pembonceng Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 55

Studi Optimasi Faktor Keamanan Footrest... bahan alumunium tipe 6061 adalah sebagai berikut. Hasil Analisa Tegangan Von Mises Pada Footrest area yang dilingkari (Gambar 5. a), selain pada area tersebut yang memiliki lekukan yang cukup besar, juga karena jarak yang dekat dengan pusat cekaman (constraint), jadi memiliki pusat konsentrasi tegangan yang besar pula. Analisa tegangan memberikan hasil bahwa tegangan yang paling besar terjadi pada pembebanan footrest tertabrak kendaraan yang dikendarai dua orang dengan jenis motor yang sama dari belakang dengan beban 2285,73 N yaitu sebesar 504,8 MPa. Pada kondisi tersebut rawan terhadap patahnya footrest, karena tegangan yang terjadi pada pembebanan tersebut melebihi tegangan pada titik luluh. Hasil Analisis Defleksi pada Footrest area yang dilingkari (Gambar 6. a), karena disamping pada area tersebut yang dekat dengan pembebanan juga jauh dari posisi cekaman (constraint). Hasil analisa defleksi memberikan hasil bahwa defleksi yang paling besar terjadi pada pembebanan footrest tertabrak kendaraan yang dikendarai dua orang dengan jenis motor yang sama dari belakang dengan beban 2285,73 N yaitu sebesar 0,7372 (I. Syafa at, dkk) mm. Pada kondisi tersebut rawan terhadap patahnya footrest, karena tegangan yang terjadi pada pembebanan tersebut melebihi tegangan pada titik luluh. Hasil Analisis Faktor Keamanan pada footrest area yang dilingkari (Gambar 7. b), karena memiliki lekukan yang cukup besar. Analisa faktor keamanan memberikan hasil bahwa faktor keamanan yang paling kecil atau resiko kegagalan yang paling tinggi terjadi pada pembebanan footrest tertabrak kendaraan yang dikendarai dua orang dengan jenis motor yang sama dari belakang dengan beban 2285,73 N yaitu sebesar 0,54. Meskipun pembebanan motor jatuh kesamping dengan dua pengendara dan footrest tertabrak dari beresiko terhadap patahnya footrest, tapi pada pembebanan footrest tertabrak dari belakang inilah yang memiliki nilai faktor keamanan yang paling rendah, terlihat pada Gambar 7. Studi Optimasi Desain Radius Fillet Pada footrest yang telah digambar pada daerah yang rawan akan patah radiusnya hanya 2 mm, dan pada optimasi radiusnya akan dibesarkan yaitu menjadi 4 mm, 5, 6, 7, dan 8 mm, seperti terlihat pada Gambar 8 (a) yaitu penambahan radius menjadi 4 mm dan (b) penambahan radius menjadi 8 mm. Dalam Gambar 7. (a) beban kaki pembonceng bertumpu pada footrest, (b) beban pembonceng 56 e-issn 2406-9329

(a) (b) Gambar 8. Optimasi radius menjadi 4 mm (a) dan radius menjadi 8 mm (b) penambahan radius fillet perancangan desain penambahan maksimal radius hanya 8 mm, karena ketika radius lebih dari 8 mm maka sudah melebihi batas dari penambahan radius pada area tersebut yang akibatnya akan menutup lubang. Dalam proses penambahan radius fillet ini, mengabaikan faktor dari holder itu sendiri. Dari hasil optimasi terhadap daerah yang rawan akan patah (kegagalan) menghasilkan, bahwa faktor keamanan terbesar didapat pada penambahan radius fillet menjadi 7 mm. Hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Hasil dari optimasi pembebanan dengan penambahan radius pada daerah yang rawan akan kegagalan (patah). Optimasi yang telah dilakukan dengan penambahan radius menjadi 4 mm, 5, 6, 7, dan 8 mm pada area yang rawan akan kegagalan, penambahan radius menjadi 7 mm mendapatkan faktor keamanan yang paling tinggi. Pada tipe ini memiliki nilai yang paling tinggi karena memiliki kriteria sifat yang relevan dengan desain, pada penambahan radius menjadi 8 mm konsentrasi tegangan pada area yang rawan akan kegagalan sudah menyebar, ini yang menyebabkan nilai faktor keamanannya menurun. Keterbatasan nilai ukuran radius fillet hanya sampai 8 mm ini didasarkan pada konstruksi desain pabrikan yang tidak memungkinkan diperbesar lagi ukurannya. Jika dibesarkan lagi, maka lubang untuk pin (lihat Gambar 3) akan tidak rata karena pengaruh fillet. Mengacu pada pembebanan awal sebelum dilakukanya optimasi, hasil yang didapat, faktor keamanan yang paling rendah yaitu pada kondisi pembebanan ketika footrest tertabrak dari belakang dengan beban 2285,73 N, dengan faktor keamanan sebesar 0,54. Setelah dilakukan optimasi, pemberian radius menjadi 7 mm menghasilkan faktor keamanan yang paling tinggi yaitu sebesar 1,19. Meskipun telah dioptimasi, hasil faktor keamanan ini masih belum cukup aman menurut Vidosic (1957). Karena batasan terendah adalah 1,25 untuk beban dengan parameter: kondisi terkontrol, kondisi lingkungan yang stabil, dan tegangan yang tetap, seperti pada kondisi umum pemakaian kendaraan bermotor sehari-hari. 4. KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dengan simulasi FEM menghasilkan kesimpulan, bawasannya tegangan paling besar pada kondisi footrest tertabrak dari belakang, yaitu sebesar 504,8 MPa, defleksi paling besar juga sama pada kondisi tersebut, yaitu sebesar 0,7372 mm, serta faktor keamanan paling minimum juga sama pada kondisi pembebanan tersebut, yaitu 0,54, setelah dilakukan optimasi hasilnya penambahan radius menjadi 7 mm mendapatkan hasil faktor keamanan yang paling tinggi, yaitu sebesar 1,19. Meskipun faktor keamanan ada peningkatan setelah dioptimasi, namun masih belum cukup aman. DAFTAR PUSTAKA Ismail, M.A.D., 2016, Analisis Footstep Holder Sepeda Motor Y dengan Aplikasi Autodesk Inventor Berbasis Simulasi Elemen Hingga, Skripsi, Teknik mesin UNWAHAS, Semarang. Khoeron S., 2016, Analisis Tegangan, Defleksi, Dan Faktor Keamanan Pada Pemodelan Footstep Holder Sepeda Motor CB150R Berbasis Simulasi Elemen Hingga, Skripsi, Teknik mesin UNWAHAS, Semarang. Prabowo., 2013, Yamaha Kuasai Motor Sport, Mio GT Motor Terlaris Yamaha, www.panggungmotor.com., diakses 26 Juli 2016. Purwanti H., 2012, Kajian Komputasional Kemiringan Footstep Belakang Motor Megapro Menggunakan FEM CATIA V5R16, Skripsi, ITB Bandung. Vidosic J.P., 1957, Machine Design Projects, Ronald Press Co, New York, U.S.A. Waguespack C., 2014, Mastering Autodesk Inventor 2014 and Autodesk LT 2014, John Wiley & Sons, Inc., 111 River Street, Hoboken, NJ 07030. Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 57