STUDI PERENCANAAN PLTP 2X2,5 MW UNTUK KETENAGALISTRIKAN DI LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERENCANAAN PLTP 2X2,5MW UNTUK KETENAGALISTRIKAN DI LEMBATA, NUSA TENGGARA TIMUR. Cherian Adi Purnanta

STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA

Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah

penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan alatalat/mesin

Permasalahan. - Kapasitas terpasang 7,10 MW - Daya mampu 4,92 MW - Beban puncak 31,75 MW - Defisit daya listrik 26,83 MW - BPP sebesar Rp. 1.

listrik di beberapa lokasi/wilayah.

Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah

STUDI PEMBANGUNAN PLTU KAMBANG 2x100 MW DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL DI SUMATERA BARAT

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Satria Duta Ninggar

STUDI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK PANAS BUMI (PLTP) DI JAILOLO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI MALUKU UTARA

STUDI PEMBANGUNAN PLTP GUCI 1 X55MW JAWA TENGAH BERDASARKAN ASPEK TEKNIS, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

PEMBANGUNAN PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 14 MW PROGRAM PT.PLN UNTUK MENGATASI KRISIS

STUDI PEMBANGUNAN PLTP GUCI 1 X 55 MW JAWA TENGAH BERDASARKAN ASPEK TEKNIS, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN.

Studi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa. OLEH : Gilang Velano

Fira Nafiri ( )

Studi Pembangunan PLTU Sumbawa Barat 2x7 MW Untuk Memenuhi Kebutuhan Energi Listrik Di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat

Oleh : Pressa Perdana S.S Dosen Pembimbing Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M.Eng - Ir. Teguh Yuwonoi -

Nur Rosyalinda Hidayati ( ) Ir. Syariffudin Mahmudsyah, M. Eng Ir. Teguh Yuwono

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

Oleh: Bayu Permana Indra

Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Tabel 3.1 Jumlah Pelanggan, dan Listrik Terjual di Propinsi Jawa Tengah Tahun

STUDI PEMBANGUNAN PLTU TANAH GROGOT 2X7 MW DI KABUPATEN PASER KALIMANTAN TIMUR DAN PENGARUH TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL KALIMANTAN TIMUR

OLEH :: INDRA PERMATA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang semakin meningkat sehingga diperlukan energy alternatif untuk energi

STUDI PENGARUH PEMBANGUNAN PLTP PATUHA 3X60 MW KEC.RANCABALI KAB

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

STUDI PEMBANGUNAN PLTU TAKALAR 300 MW DI SULAWESI SELATAN DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS, EKONOMI DAN LINGKUNGAN.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013

BIAYA MODAL/ CAPITAL COST BIAYA TETAP (O & M)

STUDI PEMBANGUNAN PLTA MUARA JULOI 284 MW KABUPATEN MURUNG RAYA UNTUK MENGATASI KRISIS LISTRIK DI KALIMANTAN TENGAH

Keekonomian Pengembangan PLTP Skala Kecil

KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

STRUKTUR HARGA PLTMH. Gery Baldi, Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno

Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80%

STUDI PENGARUH PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) 50 MW DI CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL JAWA BARAT

STUDI PEMBANGUNAN PLTGU SENORO 2 X 120 MW DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL DI SULAWESI TENGAH

STUDI PEMBANGUNAN PLTP GUNUNG TALANG 36 MW SOLOK, SUMATERA BARAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL SUMATERA BARAT

STUDI PENGARUH PEMBANGUNAN PLTP RAWA DANO 110 MW TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL BANTEN

STUDI PEMBANGUNAN PLTA PUMP STORAGE SEMARANG 2x300 MW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI SEMARANG

STUDI PEMBANGUNAN PLTP RANTAU DADAP 2X110 MW, SUMATERA SELATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL SUMATERA SELATAN

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI DI JAWA TENGAH DALAM MENUNJANG SISTEM KELISTRIKAN DI JAWA TENGAH

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

STUDI PRAKIRAAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK PANAS BUMI DI PUSUK BUHIT KELURAHAN SIOGUNG- OGUNG KABUPATEN SAMOSIR

STUDI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK GENSET LISTRIK BIOGAS, PENERANGAN DAN MEMASAK MENUJU DESA NONGKOJAJAR (KECAMATAN TUTUR) MANDIRI ENERGI.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

y = a 0 + a 1 x 1 + a 2 x 2 + E ETS t = ERT t + EK t + EP t + EIS t

Dengan dibangunnya PLTU Batubara Minahasa 2 x 55

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Neraca Listrik Domestik Indonesia [2].

Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

Dosen Pembimbing Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M. Eng Ir. Teguh Yuwono

Firdauz Riyanda Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111

STUDI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTP IJEN BAERKAITAN DENGAN TARIF LISTRIK REGIONAL JAWA TIMUR

STUDI PENGARUH PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) 50 MW DI CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL JAWA BARAT

ISSN : NO

Oleh : Tinton Harjono. Dosen Pembimbing Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M. Eng Ir. Teguh Yuwono

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

STUDI PEMBANGUNAN PLTU KAMBANG 2x100 MW dan PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL di SUMATERA BARAT

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

: PT P T PL P N N (P

Data yang disajikan merupakan gabungan antara data PLN Holding dan Anak Perusahaan,

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konservasi Energi: Melalui Aplikasi Teknologi Kogenerasi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik seluruh Indonesia (Statistik Ketenagalistrikan 2014, 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTPB) DI BENGKULU TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : YUSUF SHOLEHUDDIN NIM :

PEMBANGUNAN PEMBANGKIT PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 3 x 7 MW SEBAGAI PROGRAM MW TAHAP KEDUA PT. PLN DI KABUPATEN SINTANG, KALIMANTAN BARAT

I Putu Surya Atmaja. Proceeding Seminar Tugas Akhir

STUDI PEMANFAATAN TINJA GAJAH UNTUK GENERATOR LISTRIK BIOGAS DI BALI SAFARI & MARINE PARK KABUPATEN GIANYAR - BALI

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman.

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK DI BALI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KONSERVASI LISTRIK DI SEKTOR RUMAH TANGGA TERHADAP TOTAL KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA

PROYEKSI KEBUTUHAN DAYA LISTRIK DI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS INDONESIA

STUDI PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA DENGAN OPSI NUKLIR

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

Gambar 1. Rata-rata Proporsi Tiap Jenis Subsidi Terhadap Total Subsidi (%)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan

2015, No Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5530); 3. Peraturan Pemerintah Nomor tentang Kebijakan Energi Nasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Pemanfaatan Kotoran Sapi untuk Bahan Bakar PLT Biogas 80 KW di Desa Babadan Kecamatan Ngajum Malang

Sigit Khurniawan ( )

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

Transkripsi:

STUDI PERENCANAAN PLTP 2X2,5 MW UNTUK KETENAGALISTRIKAN DI LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR Cherian Adi Purnanta 2205 100 147 Dosen pembimbing : Ir. Syariffuddin M, M.Eng Ir. Teguh Yuwono

PENDAHULUAN Salah satu daerah di indonesia yang mengalami kekurangan energi listrik adalah wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Meskipun propinsi ini mengalami kekurangan energi, namun wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki potensi yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri. Potensi energi yang banyak tersedia diwilayah ini adalah panas bumi, dengan memanfaatkan sumber panas bumi ini maka dapat dibangun PLTP untuk memenuhi kebutuhan listrik disana. Salah satu daerah yang memiliki sumber daya panas bumi di Nusa Tenggara Timur adalah Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata. Sampai saat ini beban puncak di daerah itu hanya 1,2MW sedangkan potensi yang tersedia sekitar 14MWe maka ini adalah potensi yang melimpah. Dengan demikian pembangunan pembangkit ini dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung perkembangan dan kemajuan Propinsi Nusa tenggara Timur, secara khusus Kabupaten Lembata.

PERMASALAHAN Bagaimana potensi panas bumi di Nusa Tenggara Timur? Bagaimana kondisi ketenagalistrikan dan ketersediaan energi di Nusa Tenggara Timur? Kebutuhan energi listrik dan besar kapasitas daya pembangkit yang diperlukan untuk mensuplai kebutuhan energi listrik saat ini dan proyeksinya untuk masa mendatang. Aspek-aspek apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan PLT Panas Bumi di kabupaten Lembata? Bagaimana pengaruh pembangunan PLT Panas Bumi terhadap BPP dan Kelistrikan Regional dikabupaten Lembata?

BATASAN MASALAH Analisis peramalan Kebutuhan energi listrik di Nusa Tenggar a Timur dibatasi hanya dalam kurun waktu antara 2009 sampai 2033. Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam pembangunan PLTP ini dibatasi hanya dalam aspek teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pembahasan prinsip kerja pembangkitan PLTP hanya dibahas secara umum.

TUJUAN Mengetahui Potensi Energi Terbaharukan di Nusa Tenggara Timur secara khusus mengetahui Potensi panas bumi di Lembata. Memberikan gambaran peluang investasi pengembangan energi dan kelistrikan di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Memberi masukan dalam mengatasi krisis energi listrik di Nusa Tenggara timur, secara khusus di Kabupaten Lembata.

TEORI DASAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (1) Berdasarkan kondisi geologinya sumber panas bumi yang ada di Indonesia dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: Energi panas bumi Uap Panas Energi panas bumi Air Panas Energi panas bumi Batuan Panas

TEORI DASAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (2) Dry Steam Power Plants

TEORI DASAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (3) Flash Steam Power Plants

TEORI DASAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (4) Binary Cycle Power Plants

TEORI DASAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (5) Analisis Investasi Net Present Value (NPV) Jika nilai NPV positif maka investasi layak dilaksankan dan jika nilai NPV negatif investasi tidak layak dilaksanakan Return of investment (ROI) Jika didapatkan nilai ROI positif selama masa operasi maka investasi layak dilaksankan dan jika nilai ROI negatif selama masa operasi maka investasi tidak layak dilaksanakan. Kecepatan mendapatkan nilai ROI positif pada masa operasi menunjukkan kecepatan balik modal investasi yang dinyatakan dalam satuan tahun.

KONDISI KELISTRIKAN NTT (1) Tabel 1 Neraca Daya (MW) di Nusa Tenggar Timur Tahun Kapasitas Daya Beban R E (%) Terpasang Mampu Puncak 2001 97.30 53.22 54.31-2002 103.10 64.40 56.80-2003 105.27 69.20 57.44 22.02 2004 127.76 77.67 63.58 22.12 2005 131.21 79.17 66.63 22.32 2006 129.77 82.26 69.52 21.79 2007 124.76 80.24 74.74 22.56 2008 124.76 78.25 53.25 22.53

KONDISI KELISTRIKAN NTT (2) Tabel 2 Jumlah pelanggan Listrik di Nusa Tenggara Timur Tahun Rumah Industri Bisnis Publik tangga 2001 178.614 117 7.021 6.829 2002 181.634 119 7.864 7.016 2003 188.372 127 8.610 7.444 2004 192.983 123 8.799 7.511 2005 199.390 124 9.212 7.841 2006 203.267 126 9.602 8.560 2007 203.645 129 14.169 9.016 2008 218.662 117 17.748 9.829

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (1) Potensi Panas Bumi Atadei Menurut perhitungan berdasarkan data yang ada diketahui bahwa kapasitas terduga pada sumur panas bumi Atadei adalah sebesar: Q = 0.1158 x 4.5 x (180 145) = 18.238 MWe Dari data dan perhitungan sumur panas bumi di Atadei lebih sesuai menggunakan sistem binary cycle dalam pemanfaatannya sebagai PLTP.

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (2) Peralatan Listrik PLTP Atadei Spesifikasi Turbin Brand General Electric Serial Number 64468 Power Generation 4,600kW Fuel Frequency Turbine Speed Inlet pressure Exhaust pressure (back pressure) Exhaust pressure (condensing) Steam 50 Hz 6000 rpm 410 psi 21.5 in Hg Abs 1 bar/14.5 psi

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (3) Peralatan Listrik PLTP Atadei Spesifikasi Generator Brand General Electric Type Air-cooled 3Φ Serial Number 5891460 Power Generation 2800 KVA Frequency 50 Hz Turbine Speed 3000 rpm Armature Amps 3368 A Armature Volts 480 V Field Amps 129 A Excitation Volts 125 V Power Factor 0.94

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (4) Peramalan Beban dengan Regresi Linier Berganda Peramalan beban diperlukan dalam proses perencanaan pembangunan pembangkit karena dengan mengetahui perkiraan kebutuhan kedepan bisa dibangun sebuah pembangkit yang sekiranya bisa memenuhi kebutuhan beban selama masa produksi dari pembangkit. Konsumsi Energi Listrik per Kelompok Pelanggan Nusa Tenggara Timur (GWh) Tahun Rumah tangga Industri Bisnis Publik Total 2001 120.190 4.829 32.923 23.974 181.916 2002 131.266 5.016 35.272 25.712 197.266 2003 140.862 6.189 37.106 28.853 213.010 2004 151.659 3.557 39.207 33.889 228.312 2005 167.379 7.766 43.207 38.870 257.222 2006 177.785 8.695 45.853 43.069 275.402 2007 189.337 9.016 58.476 49.267 306.096 2008 197.864 6.382 82.823 51.505 338.574

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (5) Proyeksi Konsumsi Energi Listrik per Kelompok Pelanggan Nusa Tenggara Timur (GWh) Tahun Rumah tangga Industri Bisnis Publik Total 2009 211.001 8.7133 73.406 56.077 349.198 2010 222.437 9.2204 79.306 60.341 371.304 2011 233.872 9.7275 85.205 64.604 393.409 2012 245.307 10.2346 91.105 68.867 415.514 2013 256.742 10.7418 97.004 73.131 437.619 2014 268.178 11.2489 102.904 77.394 459.725 2015 279.613 11.7560 108.803 81.657 481.830 2016 291.048 12.2631 114.703 85.921 503.935 2017 302.484 12.7702 120.603 90.184 526.041 2018 313.919 13.2774 126.502 94.448 548.146 2019 325.354 13.7845 132.402 98.711 570.251 2020 336.789 14.2916 138.301 102.974 592.356 2021 348.225 14.7987 144.201 107.238 614.462 2022 359.660 15.3058 150.100 111.501 636.567 2023 371.095 15.8130 156.000 115.764 658.672 2024 382.530 16.3201 161.899 120.028 680.777 2025 393.966 16.8272 167.799 124.291 702.883 2026 405.401 17.3343 173.698 128.554 724.988 2027 416.836 17.8414 179.598 132.818 747.093 2028 428.271 18.3485 185.497 137.081 769.198 2029 439.707 18.8557 191.397 141.344 791.304 2030 451.142 19.3628 197.297 145.608 813.409 2031 462.577 19.8699 203.196 149.871 835.514 2032 474.012 20.3770 209.096 154.134 857.619 2033 485.448 20.8841 214.995 158.398 879.725

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (6) Analisis Pertumbuhan Beban Puncak dan Rasio Elektrifikasi Proyeksi Energi Terjual, Beban Puncak dan Rasio Elektrifikasi Nusa Tenggara Timur (GWh) Tahun Energi Terjual Beban Puncak Rasio Elektrifikasi (%) 2009 335.991 68.546 31.133 2010 356.1789 69.994 34.347 2011 376.3722 71.441 37.562 2012 396.5633 72.888 40.776 2013 416.7551 74.335 43.991 2014 436.9446 75.783 47.205 2015 457.1364 77.230 50.420 2016 477.3283 78.677 53.635 2017 497.5208 80.125 56.849 2018 517.7127 81.572 60.064 2019 537.9007 83.019 63.278 2020 558.094 84.466 66.493 2021 578.285 85.914 69.707 2022 598.4769 87.361 72.922 2023 618.6671 88.808 76.136

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (7) Analisis ekonomi Biaya Pembangkitan Energi Listrik Perhitungan Suku Bunga 6 % 9 % 12 % Biaya Pembangkitan (US$ / kw) 2500 2500 2500 Umur Operasi (Tahun) 25 25 25 Kapasitas (MW) 5 5 5 B. O & M (US$ / kwh) 0,0086 0,0086 0,0086 Biaya Modal (US$ / 0,0482 0,0383 kwh) 2 0,05592 Total Cost (US$ / kwh) 0.0469 0,0568 0,0645 Total Cost (IDR / kwh) 469 568 645 Investasi (jutaus$) 12.500 12.500 12.500 Perbandingan Daya Beli, BPP PLTP Atadei dengan PLTD di NTT Daya Beli BPP BPP PLTP Atadei PLTD Rp.724/kWh Rp.790/kWh Rp.2.438/kWh BPP sebelum pembangunan PLT Panas Bumi Atadei 2 x 2.5 MW, adalah :s BPP = BPP PLTD + BPP PLTA = 2.416,89/kWh + 1,03/kWh = Rp. 2.417,92/kWh BPP setelah pembangunan PLT Panas Bumi Atadei 2x2,5 MW adalah : BPP = BPP PLTD + BPP PLTA + BPP PLTP = 2.323.76/kWh + 0.99/kWh + 27.89/kWh = Rp. 2.352,64/kWh

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (8) Analisa Investasi Nilai CIF dan NPV (Million USD) tanpa subsidi untuk suku bunga 6%, 9% dan 12% Investasi (COF) 12,5 Million USD Suku Bunga 6% 9% 12% CIF 1.12 0.77 0.51 Total PV 14.35 7.6 3.97 NPV 1.85-4.86-8.52 Dari hasil analisa diatas, didapat nilai NPV-nya negatif, berarti investasi tidak layak dilakukan jika seluruh biaya investasi ditanggung investor. Maka agar investasi ini layak dilakukan secara ekonomi, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus ikut menangung lebih dari 50 % dari biaya investasi. Dengan asumsi bahwa proyek pembangunan PLTP Atadei ini merupakan proyek penyediaan prasarana bukan sebagai proyek komiditi. Return of Investement Untuk Suku Bunga 6%,9%,12% Investasi = 12,5 Million USD Suku bunga Tahun 6% Suku bunga 9% Suku bunga12% ROI (%) ROI (%) ROI(%) 1-91.04-93.84-95.92 2-82.08-87.68-91.84 3-73.12-81.52-87.76 4-64.16-75.36-83.68 5-55.20-69.20-79.60 6-46.24-63.04-75.52 7-37.28-56.88-71.44 8-28.32-50.72-67.36 9-19.36-44.56-63.28 10-10.40-38.40-59.20 11-1.44-32.24-55.12 12 7.52-26.08-51.04 13 16.48-19.92-46.96 16 43.36-1.44-34.72 17 52.32 4.72-30.64 18 61.28 10.88-26.56 19 70.24 17.04-22.48 20 79.20 23.20-18.40 21 88.16 29.36-14.32 22 97.12 35.52-10.24 23 106.08 41.68-6.16 24 115.04 47.84-2.08 25 124.00 54.00 2.00

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (9) Analisa Dampak Lingkungan Dampak Negatif Berkurangnya lahan produktif karena harus ada pembebasan lahan untuk pembangunan PLTP. Penurunan kualitas udara oleh debu akibat arus mobilisasi material-material pembangunan dan para pekerja proyek. Timbulnya polusi suara (kebisingan) dan getaran pada saat pengoperasian Pembangkit. Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah selama masa pengoperasian pembangkit. Gangguan ekosistem karena pengaruh belerang dan air panas dari sumur panas bumi Dampak Positif Meningkatnya pendapatan pemerintah. Timbulnya lapangan kerja baru. Belerang yang diolah dan dimanfaatkan dapat dijual

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTP ATADEI 2X2,5MW (10) Analisa Pengambilan Keputusan Analisis Keputusan Pemanfaatan Pembangkit Listrik Panas Bumi Ditinjau dari Segi Teknis, Ekonomis dan Lingkungan Jenis Pembangkit Analisis Teknis Ketersediaan bahan baku PLT Panas Bumi PLTD +10-10 Penguasaan teknologi +10 +10 Analisis Ekonomis -5-10 Penanganan limbah +10 +5 Analisis Lingkungan Penanggulangan pencemaran Akibat pencemaran terhadap rumah tangga +10 +5 +10-10 TOTAL +45-10

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Propinsi Nusa Tenggara Timur, secara khusus di kabupaten Lembata memiliki potensi energi panas bumi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi sumber energi listrik untuk memenuhi kebutuhan konsumen di kabupaten Lembata. 2. Kondisi Ketenagalistrikan pada Propinsi Nusa Tenggara Timur hampir semua tergantung dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yaitu sekitar 99,4% pada tahun 2008 dimana kapasitas terpasang 124.76 MW dengan daya mampu 78,25 MW dan beban puncak 53,25 MW sehingga berdasarkan standart PLN 2008 maka Propinsi Nusa Tenggara Timur mengalami defisit listrik. 3. PLTP Atadei mencukupi sampai tahun 2013 saja dengan asumsi pertumbuhan beban yang rata rata 5% per tahun. Dan pada tahun 2014 akan mengalami krisis penyediaan energi listrik sebesar 2.62 MW.

PENUTUP 4. a). Ditinjau dari aspek ekonomi dengan total investasi sebesar 12.5juta USD dan subsidi 70% serta suku bunga 6%, kemungkinan keuntungan akan didapat pada tahun ke 11 atau ke 12 setelah pembangkit ini beroperasi. b). Ditinjau dari aspek teknis peralatan, PLT Panas Bumi Atadei memiliki potensi panas bumi jenis uap panas, Tipe pembangkit yang bisa dikembangkan adalah System Binary Cycle Power Plant. c.) Ditinjau dari aspek lingkungan, PLT Panas Bumi dapat dikatakan ramah lingkungan karena menggunakan sumber energi terbarukan dan tidak memiliki emisi atau sisa-sisa operasi yang berbahaya bagi lingkungan. 5. Dengan pembangunan PLT Panas Bumi di kabupaten Lembata, BPP untuk daerah tersebut mengalami penurunan sebesar Rp. 92.28/kWh.

PENUTUP Saran Beberapa saran agar PLT Panas Bumi dapat terealisasi dan memiliki efisiensi baik, antara lain: 1. Masyarakat Lembata khususnya masyarakat kecamatan Atadei sebagai calon penerima manfaat PLT Panas Bumi harus ikut serta berperan aktif dalam usaha pembangunan PLT Panas Bumi. PLT PAnas Bumi di Kecamatan Atadei tidak akan terealisasi jika masyarakat sendiri tidak memilki kemauan besar untuk mewujudkannya. 2. Analisa perkiraan kebutuhan energi listrik Atadei tahun 2009 sampai dengan tahun 2033 ini dapat dijadikan pertimbangan dalam merealisasikan pembangunan PLTP Atadei 2x2,5MW. 3. Dalam analisa pembangunan PLTP Atadei ini perlu dikaji juga mengenai struktur bangunan yang digunakan dalam PLTP ini. Karena secara geologi PLTP ini berada pada daerah yang rawan dengan adanya gempa, selain itu juga berada di salah satu gunung yang masih aktif di Indinesia. Pemilihan pemodelan bangunan sangat diperlukan utnuk kelangsungan pembangkit ini beroperasi sampai 30 tahun kedepan. 4. Sebaiknya rencana pembangunan PLT Panas Bumi di Kecamatan Atadei segera direalisasikan mengingat kondisi kelistrikan di daerah tersebut masih defisit dan memiliki rasio elektrifikasi yang sangat rendah.

DAFTAR PUSTAKA Sitorus, Kastiman. Karakteristik Geotermal Sumur Eksplorasi At-1,Lapangan Panas Bumi Atadei, Kabupaten Lembata Ntt, 2005 Purwono, J. Harga Patokan Dalam Pembelian Tenaga Listrik Harga Patokan Dalam Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit Tenaga Listrik Swasta. Jakarta, 2008 Yohanes, Bria. Peta Potensi Energi terbarukan di Nusa Tenggara Timur. Peraturan Menteri dan Energi Sumber Daya Mineral no.7 2010 tentang tarif Tenaga Listrik yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan PT. Perusahaan Listrik Negara http://www.esdm.go.id/renew.html http:// bps-ntt.com Wahyuningsih, R. 2005, Potensi dan Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi di Indonesia, Kolokium Hasil Lapangan Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Jakarta. Nanlohy, Fredy. Program Pengembangan Lapangan Panas Bumi Atadei Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur.

CEKAP SEMANTEN LAN AWIT KAWIGATOSANIPUN KULA ATURAKEN MATUR SEMBAH NUWUN SUGENG ENJANG :)