BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelima Pancasila serta Undang-Undang Dasar Negara Republik. kebutuhan dasar hidup yang layak dan memberikan kepastian

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan pusat penelitian medik, dan dapat berguna sebagai alat. kesehatan di rumah sakit untuk perencanaan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi tempat kerja merupakan wadah dimana para pegawai melakukan interaksi

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

Analisis Pemanfaatan Data Sensus Harian Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengakibatkan ketertarikan masyarakat umum semakin berlomba

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit mempunyai peran yang penting dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki standar mutu pelayanannya. Dengan adanya peningkatan mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH ANALISA TREND INDIKATOR RAWAT INAP MENURUT BANGSAL TAHUN DI RSUD RA KARTINI JEPARA DI SUSUN OLEH

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga kesehatan dan pelatihan biologi, psikologi, sosial, ekonomi dan budaya. (1) 2. Unit Rawat Inap Pelayanan rawat inap yaitu pelayanan kepada pasien yang memerlukan observasi, diagnosis, terapi, atau rehabilitasiyang perlu menginap dan menggunakan tempat tidur serta mendapat makanan dan pelayanan perawat terus menerus. (3) Pelayanan rawat inap merupakan salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan secara komprehensif untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh pasien, dimana unit rawat inap merupakan salah satu pusat pertanggung jawaban rumah sakit. Sehingga tingkat kepuasan pelanggan atau pasien bisa dipakai sebagai salah satu indikator mutu pelayanan. (4) 9

10 B. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Menurut undang undang no.29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran pada Pasal 46 ayat (1) sebagai berikut : Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (5) Menurut Huffman EK, 1992 rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6) 2. Kegunaan Rekam Medis Dalam kepustakaan diketahui rekam medis memiliki 5 manfaat yang untuk mudahnya disingkat ALFRED yaitu (6) : a. Administrative Value rekam medis dapat dijadikan bahan pembuktian di pengadilan. b. Legal Value rekam medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk perincian biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien.

11 c. Financial Value catatan yang ada dalam dokumen rekam medis dapat digunakan memprediksikan pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan. d. Research Value suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isi dari rekam medis menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai penelitian atau pengembangan ilmu pengetahun di bidang kesehatan. e. Education Value suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isi dari rekam medis menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan ataupun referensi pengajaran dibidang profesi pengguna. f. Documentation Value suatu berkas rekam medis memiliki nilai dokumentasi karena isi dari rekam medis menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. 3. Tujuan Rekam Medis Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sait. Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis baik dan benar administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

12 Pembuatan rekam medis di rumah sakit bertujuan untuk mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dari pasien mengenai catatan atau dokumen yang akurat dari pasien, mengenai kehidupan dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit di masa lalu dan sekarang juga pengobatan yang telah diberikan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan. (5) C. Statistik Rumah Sakit 1. Pengertian statistik Statistik yaitu sekumpulan metode dan konsep yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada kepastian dan variasi. Adapun manfaatnya sangat berpengaruh pada kebijakan kebijakan yang diperlukan sebagai perencanaan program kedepan. Berperan dalam mengambil kesimpulan suatu penelitian termasuk evaluasi didalamnya pada statistik kesehatan. (7) 2. statistik rumah sakit a. Pengertian Statistik rumah sakit Statistik rumah sakit yaitu statistik yang menggunakan dan mengolah sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi; fakta, dan pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit.(8) b. Penggunaan Metode Statistik dalam bidang kesehatan (rumah sakit) antara lain dipakai untuk : 1) mengukur peristiwa peristiwa penting atau vital event yang terjadi dalam masyarakat.

13 2) Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah kesehatan yang terdapat pada berbagai kelompok masyarakat. 3) Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu tempat dengan tempat lain, atau status kesehatan masyarakat yang sekarang dengan status kesehatan di masa lampau. 4) Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa yang akan datang. 5) Evaluasi tentang perjalanan, keberhasilan, dan kegagalan dari suatu program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang dilaksanakan. 6) Keperluan estimasi tentang kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, serta menentukan secara pasti target pencapaian tujuan. 7) Keperluan research terhadap masalah kesehatan, keluarga berencana, lingkungan hidup dan lain lain. 8) Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan. 9) Keperluan publikasi ilmiah di media massa. (9) c. Tujuan statistik rumah sakit a) Mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan b) Untuk mengetahui pasien rawat inap c) Untuk memantau perawatan pasien setiap hari, minggu, bulan, dan seterusnya d) Untuk menghitung indikator BOR, LOS, TOI, BTO. (10)

14 D. Sumber Data Unit Rawat Inap 1. Sensus Harian Rawat Inap a. Pengertian Sensus harian rawat inap menunjukkan jumlah pasien yang dirawat inap pada saat dilakukan penghitungan sensus ditambah dengan jumlah pasien admisi setelah dilakukan sensus yang lalu dan pulang sebelum dilakukannya sensus berikutnya. (11) 1) Kegunaan a) Mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar rumah sakit, meninggal di rumah sakit. b) Mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur. c) Penyediaan sarana / fasilitas pelayanan kesehatan. (8) b. Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap 1) Pengertian Rekapitulasi sensus harian rawat inap adalah formulir perantara untuk menghitung dan merekap jumlah pasien rawat inap setiap hari yang diterima dari masing masing ruang rawat inap. Kegunaan a) Mengetahui jumlah pasien yang dirawat inap pada hari yang bersangkutan. b) Mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur. c) Merupakan data dasar mengenai pasien dirawat pada hari yang bersangkutan yang harus segera dikirm kepada direktur rumah sakit, bidang perawatan dan unit lain yang membutuhkan.

15 E. Indikator Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Banyak indikator yang bisa digunakan untuk menilai rumah sakit, yang paling sering digunakan adalah : 1. Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. (12) BOR : Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60 85 % 2. Average Length of Stay (ALOS) yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Jumlah Lama Dirawat AvLOS : Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6 9 hari. 3. Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam periode 1 tahun). Indikator ini memberikan tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur. BTO : Idealnya dalam setahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40 50 kali. 4. Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.

16 TOI : Idealnya tempat tidur kosong/tidak terisi ada pada kisaran 1 3 hari. 5. Net Death Rate (NDR) yaitu angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. NDR : Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000. 6. Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar rumah sakit. (12) GDR : Nilai GDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 45 per 1000. F. Analisis Trend 1. Pengertian Analisis trend Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melaukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data)yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut. (13)

17 2. Trend Linier Trend linier dapat di gunakan untuk menentukan nilai proyeksi suatu variabela atau periode yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Nilai proyeksi trend linier selalu memiliki kecenderungan positif yang artinya menunjukkan peningkatan. (13) Metode yang dapat digunakan untuk analisis time series (trend linier) ini adalah : a. Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method) b. Metode Setengah Rata-rata (Semi Average Method) c. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average Method) dan d. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) G. Mutu Pelayanan kesehatan 1. Pengertian mutu pelayanan adalah hasil akhir atau out come dari interaksi dan ketergantungan antara berbagai aspek, komponen, atau unsur organisasi pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem. Hubungan dan aspek-aspek dalam pelayanan kesehatan cara-cara peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat melalui pendekatan institusional atau individu. Menurut Profesor A. Donadebian, ada tiga pendekatan evaluasi atau penilaian mutu, yaitu dari aspek : a. Struktur Meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi, dan manajemen keuangan, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya yang di fasilitas kesehatan. b. Proses

18 Adalah semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan (misalnya dokter, perawat, dan tenaga profesi lain) dan interaksinya dengan pasien. c. Hasil Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien. Untuk meningkatkan mutu pelayanan ada dua cara yaitu : 1) Meningkatkan mutu dan kuantitas sumber daya, tenaga, biaya, peralatan, perlengkapan, dan material yang diperlukan dengan menggunakan teknologi tinggi atau dengan kata lain meningkatkan input dan struktur. 2) Memperbaiki metode dan penetapan teknologi yang dipergunakan dalam kegiatan elayanan. (11)

19 H. Kerangka Teori SHRI Analising Reporting Rekapitulasi laporan rawat inap 1. kapasitas tempat tidur 2. Jumlah hari efektif 3. hari perawatan 4.jumlah pasien keluar hidup dan mati Indikator URI BOR, LOS, TOI, BTO, NDR &GDR Pengelolaan URI Mutu Pelayanan Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber 2,6,10