BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan

BAB I PENDAHULUAN. peluang ini juga diiimbangi dengan tingkat persaingan yang tinggi pula.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Perusahaan-perusahaan besar saat ini menggunakan sistem Teknologi

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha PT.Global Systech Medika Bentuk Usaha PT.Global Systech Medika

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha. ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini, menuntut suatu perusahaan untuk semakin ketat bersaing

PAPARAN PUBLIK PT INDONESIA TRANSPORT & INFRASTRUCTURE TBK. JAKARTA, 26 APRIL 2018

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

BAB I PENDAHULUAN. wadah apa perusahaan akan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi. perusahaan dagang (c) perusahaan manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. berlipatnya pertumbuhan maskapai penerbangan yang berkembang sangat cepat

III ASPEK ORGANISASI, ISSUE-ISSUE DAN PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI PENERBANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pembinaan Akuntan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. sejarah PT Garuda Indonesia sebagai induk dari SBU Citilink. Sebagai national

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada era globalisasi ini sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

PENDAHULUAN. sesuai dengan pendidikan yang didapat dari perkuliahan. Sehingga dengan

BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V. dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL)

BAB II PT. BARUMUN. Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia


BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan. PT. Krida Hasta Tama (GAE Group) yang berlokasi dan Jl. Arjuna

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, manusia telah memasuki jaman yang mendunia,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero

Desember 1959, dengan Akte Notaris Eliza Pondang No.177 dengan status hukum

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Garuda Indonesia didirikan pada tanggal 26 Januari 1949 dengan nama

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pariwisata dan bisnis internasional. penerbangan dari penjualan tiket yang dilakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang terjadi saat ini membuat perusahaan swasta,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peningkatan permintaan jumlah penumpang Sumber : Cetak Biru Transportasi Udara. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. 3.1 Riwayat Perusahaan. PT. Pelita Air Sevice (PT PAS) merupakan perusahaan penerbangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk menganalisa

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan kebutuhan mereka. Negara kita adalah salah satu dari Negara-negara di

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memilki banyak pulau sehingga moda transportasi udara dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.

BAB 3 METODOLOGI 3.1 LANGKAH PENYUSUNAN TUGAS AKHIR 3.2 PENGUMPULAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG Pengenalan Lingkungan kerja Pada PT (Persero) Angkasa Pura II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

BAB I PENDAHULUAN. harus siap untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada abad ke 21 ini yang merupakan era kompetisi global, setiap perusahaan

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik angkutan penerbangan berjadwal serta pesawat charter. jasa angkutan udara serta dapat berperan membangun untuk pergerakan

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, tanpa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar 4,5

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL MERPATI NUSANTARA AIRLINES TUGAS AKHIR. Oleh. Nama : Angela Leony NIM : Kelas : 08 PCU

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan manusia atau barang dari tempat yang satu ke tampat yang lain, dan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan akan terus bertambah tiap tahunnya. Dalam perkembangannya, perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang dan wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan manajemen dan besarnya kebutuhan masyarakat akan hasil tersebut. Apabila didasarkan atas kegiatan utama dijalankan, secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) perusahaan jasa, (b) perusahaan dagang, (c) perusahaan manufaktur Pada laporan magang ini, penulis akan membahas tentang perusahaan jasa PT. Pelita Air Service. Sebuah langkah maju yang ditempuh oleh Pelita Air Service pada tahun 1970. Status Pelita Air Service yang semula hanya sebagai dinas dinas penerbangan Pertamina, berubah menjadi perusahaan perseroan terbatas (PT). Pada tanggal 24 januari 1970 berdasarkan akta notaris Tan Thong Kie No 21 status Pelita Air Service diubah lagi menjadi perusahaan negara (PN). Kemudian pada tanggal 20 agustus 1970 berdasarkan peraturan pemerintah No 21 tahun 1

2 1970 dialihkan kembali menjadi PT sampai sekarang. Kerjasama dengan perusahaan penerbangan pertamina tetap dikokohkan oleh Pelita Air Service. Dalam persetujuan tersebut, pihak Pelita Air Service akan melayani dinas penerbangan pertamina dalam segala kepentingan seluruh wilayah indonesia. 1.1.2 Bidang Usaha Bidang usaha utama PT. Pelita Air Service adalah jasa angkutan udara dengan misi melakukan operasi penerbangan yakni melayani operasi penerbangan dalam industri Minyak dan Gas Bumi (migas) di Indonesia dengan pola charter. Disamping itu juga PT. Pelita Air Service alat transportasi udara nasional yang harus ikut mendukung citra tanah air di Internasional. Menghadapi kegiatan pengembangan perusahaan penerbangan seperti PT. Pelita Air Service ini, maka sangat disadari bahwa tugas yang dijalankan sangat penting. Adapun tugas-tugas tersebut apabila dirinci menurut sifat dan kekhususannya dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Tugas Pokok Adalah tugas yang paling penting bagi Pelita Air Service, yaitu menyelenggarakan jasa angkutan udara bagi kepentingan industri minyak dan gas bumi yang meliputi: a. Menunjang kegiatan industri perminyakan secara langsung

3 b. Pengangkutan karyawan dan barang Pertamina c. Pengangkutan barang perlengkapan milik Oil Contructor, Counter Part dan Sub Contractor 2. Tugas Khusus a. Menyelenggarakan angkutan udara bagi Presiden dan Wakil Presiden b. Membantu penyelenggaraan untuk operasi Hankamnas/Dephankam c. Melaksanakan operasi transmigrasi udara 1.1.3 Perkembangan Usaha Berdirinya PT. Pelita Air Service, tanggal 20 Agustus 1970 yaitu dalam bidang jasa angkutan penerbangan Charter PT. Pelita Air Service memang bukan penerbangan yang besar, seiring berjalannya perkembangan jaman industri global pun mengalami pasang surut dan berdampak pada perekonomian intern perusahaan. Di awal berdiri semula Pelita Air Service difokuskan pada layanan penyewaan pesawat (air charter). Selama beberapa dekade, Pelita Air melayani jasa penerbangan bagi beberapa perusahaan minyak di Indonesia, baik perusahaan asing maupun domestik. Budaya dan nilai-nilai PT. Pelita Air Service bersifat dinamis yang dikembangkan selaras dengan visi, misi dan perkembangan usaha. Adapun

4 visi PT. Pelita Air Service adalah Untuk menjadi penyedia Bisnis terbaik pada penerbangan di Asia Pasifik. Untuk mencapai visi tersebut PT. Pelita Air Service mempunyai misi Menyediakan pelayanan pelanggan dengan kualitas tinggi dan tingkat harga yang terjangkau. Pada umumnya perusahaan sangat menyadari bahwa peran sumber daya manusia adalah merupakan landasan kerja yang sangat menentukan. Untuk itu perusahaan mengadakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) yang secara langsung bertanggung jawab atas pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam upaya untuk menopang kegiatan operasional PT. Pelita Air Service. Kemajuan yang dicapai oleh Pusdiklat pada saat ini mempunyai sejarah yang sangat panjang. PT. Pelita Air Service sejak berdiri dari awal tahun 1970 dimaksud untuk mendidik dan melatih sendiri seluruh pegawai pada bagian: 1. Training Flight Deck Personnel (OT) dari dinas Operasi penerbangan (OZ) 2. Maintenance Training (MT) 3. Bagian Pendidikan dan Pelatihan Umum (IT) dari biro Personalia Pola pendidikan yang diterapkan PT. Pelita Air Service adalah Training Within Industry (Pendidikan Intern), seperti menyelenggarakan kursus-kursus diantaranya adalah:

5 1. Ground Operating dan Flight Operation, diberikan kepada karyawan yang bertugas di bandara 2. Cabin Attendants, diberikan kepada pramugari dan pramugara 3. Administrasi, diberikan kepada karyawan tata usaha Adapun kursus bagi penerbang tidak dikelola oleh urusan pendidikan, tetapi langsung dari dinas operasi penerbangan dan bentuk khusus latihannya disesuaikan dengan standar internasional. PT. Pelita Air Service berdiri hanya memiliki kurang lebih 799 pegawai dan pada saat ini sudah ada kurang lebih 1000 pegawai. Dari tahun ke tahun PT. Pelita Air Service memperlihat kemajuannya, tidak seperti maskapai penerbangan lain yang mengandalkan pesawat Boeing/Airbus, Pelita Air menggunakan pesawat Fokker dan BAe (British Aerospace). Maskapai ini memiliki beberapa pesawat Fokker 28, Fokker 100, RJ-85, dan beberapa helikopter jenis Bell- 412, Bell-430, S-76, Super Puma, Puma dan BO-105 untuk layanan komuter. Hingga kini Pelita Air masih dicharter oleh Sekretariat Negara untuk mengurus aktivitas operasional pesawat kepresidenan RI, sebuah Avro RJ-85. Adapun armada Pelita Air saat ini : a. 2 Fokker F100 b. 3 Fokker F28-4000

6 c. 1 Avro RJ-85 d. 6 De Havilland Dash 7 (1 dicharter oleh PT Pupuk Kaltim) e. 6 CASA-IPTN NC-212-200 Helikopter/Rotary Wing yang digunakan saat ini : 1. 1 Aerospatiale SA330J Puma 2. 1 Aerospatiale AS332L Super Puma 3. 2 Bell 412 4. 3 Bell 430 5. 3 MBB-IPTN NBO-105 6. 3 Sikorsky S-76 Beberapa jalur penerbangan domestik telah dilayani dengan pesawat Pelita Air. Misalnya : Pekanbaru Palembang Jakarta Yogyakarta Surabaya Makassar Biak Sorong Lubuk Linggau Seperti penerbangan charter pada umumnya, rute penerbangan charter Pelita tidak tetap, tetapi beberapa rute charter pesawat yang sudah lama dijalani Pelita Air dan kliennya adalah : a. Medan Dumai Palembang Jakarta/Halim Yogyakarta Surabaya Makassar Sorong (dicharter oleh PT Pertamina, dengan pesawat Fokker F100)

7 b. Jakarta/Halim Pekanbaru Dumai Jakarta/Halim (dicharter oleh PT Chevron Pasific Indonesia dengan pesawat Fokker F100) c. Balikpapan Bontang Balikpapan (dicharter oleh PT Pupuk Kaltim dengan pesawat Dash-7) 1.2 Tujuan Unit Kerja dan Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1 Tujuan Unit Kerja Setiap perusahaan mengadakan kegiatan pasti telah menetapkan suatu tujuan yang telah direncanakan dengan matang. Dengan adanya penetapan tujuan yang jelas dan tegas, maka dapat mengarahkan perusahaan yang baik sehingga dapat diharapkan dengan berjalannya rencana tersebut, maka perusahaan akan memperoleh hasilnya yaitu keuntungan laba dan dapat memperoleh pelanggan yang diharapkan. PT. Pelita Air Service memegang peranan yang sangat penting dalam era globalisasi dunia dewasa ini. Dengan semakin mudahnya bagi kita untuk bepergian di dalam negeri, pada saat ini produk dan jasa penerbangan yang dikonsumsi masyarakat bukan hanya pemuas kebutuhan saja tetapi merupakan mode bagi pemakainya, di Pelita Air Service sebagai salah satu dari industri penerbangan berusaha memenuhi kebutuhan terhadap penerbangan ini. Adapun tujuan diadakan unit kerja Cash Management adalah untuk mengontrol pengeluaran dan pemasukan secara menyeluruh, melaksanakan efisiensi anggaran, serta membuat proyeksi kas untuk

8 diinvestasikan yang bertujuan agar kas tersebut tidak mengalami kekurangan atau kelebihan. 1.2.2 Ruang Lingkup Unit Kerja Ruang lingkup pekerjaan di unit kerja Cash Management tentang pencatatan data perjalanan dinas melalui sistem SAP antara lain sebagai berikut: a. Melaksanakan tugas dan mengkoordinasi pengelolaan keuangan b. Menginput data ke komputer mengenai keberangkatan perjalanan dinas kapten pesawat, crew, teknisi dan karyawan melalui sistem SAP Travel lalu di print menggunakan mesin printer 1.3 Hubungan Kerja Dengan Unit Lain Hubungan kerja unit Cash Management dengan unit kerja lainnya di PT. Pelita Air Service terjalin sangat baik dan efektif kalau dilihat dari bidang usaha yang susunan kerjanya semua sangat mendukung. Dalam suatu instansi, lembaga atau organisasi terdapat saling keterkaitan antara satu unit yang lainnya sehingga tercipta suatu hubungan kerja yang solid. Adapun penulis akan membahas sepintas mengenai hubungan kerja unit Cash Management dengan unit lainnya, seperti: a. Bagian Financial Accounting Melakukan hubungan kerja dengan bagian Cash Management untuk merencanakan program kerja, rencana kegiatan dan anggaran

9 finance division serta mengelola dan mengendalikan keuangan perusahaan. b. Bagian Revenue Accounting Melakukan hubungan kerja dengan bagian Cash Management untuk mengukur setiap operasi penerimaan kas dan membuat Jurnal serta mengeluarkan invoice. c. Bagian Cost Accounting Untuk memverifikasi data, serta membuat jurnal biaya - biaya. d. Bagian Cashier Hubungan kerja dengan bagian Cash Management yaitu bagian Cashier bertanggung jawab dalam menerima dan mengeluarkan kas yang telah disetujui oleh bagian Cash Management. e. Bagian Human Resources Management Melakukan hubungan kerja untuk merencanakan perekrutan, pengangkatan pegawai, dan mengurusi pegawai sampai di PHK. Unit-unit tersebut diatas sangat berhubungan dalam hal pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh bagian Cash Management antara lain apabila ada pegawai yang mengajukan permohonan biaya pengganti kesehatan atau permohonan biaya perjalanan dinas kepada bagian Human Resources Management dan apabila disetujui maka dilanjutkan ke bagian Finance kemudian diketahui oleh bagian Cash Management dilanjutkan ke Bagian Cashier.

10 Pada dasarnya semua bagian memiliki tujuan yang sama, yaitu memberi kontribusi yang paling optimal untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Namun yang berbeda adalah sarana dan prosesnya. 1.4 Tujuan Magang dan Penulisan Laporan 1.4.1 Tujuan Magang Adapun tujuan penulis melakukan magang adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan pengalaman kepada penulis agar dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja. 2. Melatih penulis dalam hal bersosialisasi, beradaptasi, bertanggung jawab, disiplin diri, bekerja sama di dalam lingkungan kerja nantinya. 3. Mengasah ilmu dan keterampilan penulis pada saat mengikuti kegiatan perkuliahan. 4. Untuk memberikan peluang lebih awal bagi penulis untuk memperoleh tempat bekerja setelah penulis menyelesaikan studinya. 1.4.2 Tujuan Penulisan Laporan Tujuan penulisan laporan yang dilakukan: 1. Memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) pada jenjang pendidikan Diploma program studi Akuntansi D-III. 2. Melatih penulis untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan membandingkan teori dan praktek pada dunia kerja yang sesungguhnya.

11 3. Menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan keterampilan berkomunikasi melalui tulisan.

12