BAB I PENDAHULUAN. yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu sumber daya manusia di pandang sebagai aset yang harus

BAB I PENDAHULUAN. konstribusinya dalam pembangunan serta melindungi hak dan kepentingannya. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globaliasi ini, persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia seseorang dikatakan sejahtera apabila dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Rendahnya tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perekonomian dunia yang semakin meningkat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat berjalan sama sekali tanpa karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kelanjutan paket Undang-undang Ketenagakerjaan disahkan juga UU no 2

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan Divisi Sumber

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jasa security. Perusahaan ini kemudian memasuki pasar cleaning

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Dapensi Trio Usaha Kantor Cabang Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang semakin cepat

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia, karena merupakan sumber untuk mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. sasaran seseorang, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1995). mengandung banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Berbeda dengan barang (produk fisik) yang bersifat Tangible (nyata),

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya manusia memiliki peranan yang vital dalam suatu. perusahaan. Segala aspek yang berkaitan dengan sumberdaya manusia pada

2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sekilas. Berdiri tahun 1992, bergerak dibidang outsourcing/ bisnis alih daya, Training & Consulting

I. PENDAHULUAN. adalah modal, bahan baku dan pegawai. Penelitian ini akan menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara normatif sebelum diatur dalam Undang-Undang Nomor 13

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang kita dapat mengetahui bahwa walaupun perencanaan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan merupakan salah satu negara yang

I. PENDAHULUAN. Namun demikian ketepatan suatu organisasi untuk menempatkan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana penunjang keberhasilan di sektor pariwisata. Perhotelan adalah

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan tenaga kerja outsourcing, dimana dengan sistem ini perusahaan. yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

I. FENOMENA IMPLEMENTASI OUTSOURCING TERHADAP KETENAGAKERJAAN INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikerjakan oleh CV Fajar Kurnia meliputi cleaning service dan security.

I. PENDAHULUAN. Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. di bidang pemasaran bahan cat dekoratif. Envitex adalah produk cat PT. Warna

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai karyawannya. Ditengah-tengah persaingan ekonomi secara global, sistem

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISA DESKRIPTIF REKRUTMEN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PT. ISS INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

BAB III HASIL PENELITIAN TENTANG SISTEM PEMBERIAN KOMISI KEPADA SPG KONICARE DI PT. ARINA MULTIKARYA SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SDM. PT.KARYA MANDIRI BERSAMA hadir untuk memberikan solusi SDM

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan untuk berusaha memperkenalkan produk atau jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. Minimnya lapangan perkerjaan dan laju persaingan yang semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa sumber daya yang dapat dimanfaatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan banyak karyawan yang secara potensial memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. listrik kepada pelanggan. Pada PT PLN terdapat tenaga kerja outsourcing yang ikut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan perusahaan termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULIAN. di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset perusahaan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan kualitas / pelayanan tersebut. membandingkan pelayanan yang mereka terima (perception) dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklim kelompok kerja merupakan suatu kondisi atau keadaan suasana kerja yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya rasa takut. Iklim kerja yang menyenangkan akan tercipta, apabila hubungan antar manusia berkembang dengan harmonis. Keadaan iklim yang harmonis ini sangat mendukung terhadap peningkatan penjualan bagi perusahaan. Dengan adanya suasana kerja yang nyaman dan tenang tersebut memungkinkan pegawai untuk bekerja lebih baik. Iklim kelompok kerja dapat diartikan sebagai lingkungan psikologis perusahaan. Adanya ciri yang unik dari perusahaan/organisasi tertentu, bersama dengan kegiatan dan perilaku manajemen, sangat menentukan iklim di suatu lingkungan kerja. Perusahaan harus dapat menentukan tujuannya dan berusaha untuk mencapai iklim yang tepat untuk mencapai tujuannya yang tentunya harus sesuai dengan tujuan para pekerjanya. Persepsi terhadap baik buruknya iklim kerja ditentukan oleh penilaian karyawannya. Seseorang mungkin menganggap suatu iklim itu buruk, sedangkan yang lain menganggap baik. Iklim yang ada di dalam suatu perusahaan mempunyai dampak pada tinggi rendahnya tingkat penjualan pada suatu perusahaan. Jadi tinggi rendahnya tingkat penjualan pada suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh keadaan iklim kerja yang berlangsung ditempat mereka bekerja.

Iklim kerja yang kondusif akan meningkatkan kinerja staf yang dapat ditunjukkan dengan tingginya retensi petugas. Petugas akan termotivasi untuk melakukan setiap pekerjaan dengan baik. Output berupa tingginya kinerja petugas, produktifitas tinggi merupakan gambaran lingkungan kerja yang telah bersinar sebagai akibat dari pengaruh kepuasan kerja yang tinggi dari suatu organisasi (Luthans, 2002:92). Guna iklim kelompok kerja bagi perusahaan yaitu agar perusahaan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan seefisien dan semaksimal mungkin, sehingga akan meningkatkan produktifitas perusahaan. Begitu juga bagi karyawan iklim kelompok kerja berguna sebagai motivasi. Motivasi ini bertujuan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada pegawai yang kurang maksimal dalam bekerja. Hal ini dimaksudkan kepada para pegawai untuk selalu meningkatkan prestasi kerjanya, agar dapat melaksanakan pekerjaannya dan mencapai hasil pekerjaan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keberhasilan pengelolaan suatu organisasi secara optimal dan professional akan terlihat dari pencapaian target kerja dari program tersebut. Hasil kerja yang baik dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja antara lain: (1) melalui perwujudan kinerja yang tinggi, (2) tingkat stress yang rendah, (3) keinginan staf untuk tetap tinggal dalam suatu organisasi dan tingkat loyalitas yang tinggi terhadap organisasinya (Robins, 1996:23). Secara literal outsourcing dapat diterjemahkan menjadi alih daya dalam Bahasa Indonesia, namun dalam dunia kerja outsourcing memiliki fungsi yang sangat luas dan kompleks. Pada tahun 2010 dunia kerja telah masuk dalam sistem

perdagangan bebas, yang memungkinkan banyak perusahaan-perusahaan asing masuk dan beroperasi di negeri ini. Kondisi ini membuat banyak perusahaan lokal harus membuat penyesuaian dalam sistem operasional dan perekrutan. Dalam bidang perekrutan karyawan misalnya, oleh perusahaan asing banyak dibatasi oleh peraturan perundang-undangan pemerintah tentang ketenagakerjaan, maka banyak perusahaan tersebut menggunakan jasa outsourcing untuk melakukan bidang ini. Selain akan membantu perusahaan asing tersebut untuk mendapatkan calon-calon karyawan dengan mutu SDM yang baik, hal ini juga turut menjaga perusahaan untuk tetap berkonsentrasi pada bidangbidang inti usahanya. Oleh karena mengingat manfaat yang besar dengan adanya pihak ketiga yaitu perusahaan outsourcing yang menghubungkan kepentingan perusahaan dan calon tenaga kerja, saat ini banyak perusahaan lokal pun juga turut menggunakan jasa outsourcing dalam mengoperasikan perusahaan mereka. Dalam UU No. 13 tahun 2003, Pasal 64 tentang ketenaga kerjaan, mengatakan: Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis. Berdasarkan peraturan ini maka Negara memberikan peluang bagi perusahaan outsourcing untuk masuk dalam dunia kerja yang sangat bersaing sekarang. Namun keberadaan proses alih daya tersebut lebih lanjut diatur dalam Pasal 65 UU No. 13 sebagai berikut:

1. Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama. 2. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan. 3. Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan. 4. Tidak menghambat proses produksi secara langsung. Banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing awalnya hanya untuk posisi yang sangat tidak berkaitan dengan produksi inti usaha mereka. Namun seraya berkembangnya kegiatan bisnis dan produksi serta tuntutan konsumen yang bukan hanya dari kualitas tetapi juga kuantitas, maka saat ini penggunaan jasa outsourcing mulai bergeser dari bidang non inti ke bidang yang lebih inti seperti jasa pelayanan, dan pemasaran. Dalam konteks ini jasa outsourcing dapat dibagi menjadi dua fungsi yaitu : 1. Pemborongan pekerjaan yaitu pengalihan tanggung jawab operasional perusahaan kepada perusahaan jasa outsourcing, baik bidang yang bersifat teknis, atau bidang non teknis seperti perekrutan dan administrasi karyawan. 2. Jasa perekrutan yaitu pengalihan tanggung jawab untuk bidang non teknis saja, seperti perekrutan. Sedang bidang teknis tetap dikuasai langsung oleh perusahaan pengguna jasa. Jasa outsourcing yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan dalam meningkatkan ketenagakerjaanya dapat mempengaruhi iklim kelompok kerja pada suatu perusahaan. Hal ini sesuai dengan keadaan suasana tempat kerja yang menciptakan kenyamanan dan ketentraman pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat menciptakan pekerja yang

berkualitas. Pekerja yang sudah memiliki keahlian khusus dan kecekatan dalam bekerja dapat meningkatkan jumlah permintaan terhadap jasa outsourcing, karena perusahaan lebih memilih karyawan yang telah memiliki keterampilan dan telah dilatih sebelum memasuki dunia kerja. Dapat di pastikan bahwa jasa outsourcing ke depan akan sangat dibutuhkan dalam bidang dunia kerja dan bisnis apapun. Seratus tahun yang lalu, kelompok ISS didirikan sebagai perusahaan keamanan Denmark. Perusahaan ini kemudian memasuki pasar jasa pembersihan dan telah melalui waktu tambahan layanan unuk kompetensi, menjadi salah satu kelompok fasilitas layanan terbesar dunia saat ini. ISS Indonesia didirikan pada tahun 1996 dengan mengakuisisi ESGO anak perusahaan jasa lingkungan Hongkong. Pada tahun 1998 akusisi lain terjadi dengan mengkusisi Reliance, anak perusahaan dari grup Jardine Hongkong dan saat ini PT.ISS Indonesia memiliki karyawan sebanyak kurang lebih 58.000 karyawan. ISS Indonesia adalah perusahaan integrated facility service yang terbaik dan terbesar di Indonesia dengan cakupan layanan atas facility services (cleaning service, office support service, gardening & landscaping, integrated pest management, building maintenance service, indoor air quality service, wash room service, portable toilet service), acces control (security service), catering service, parking management service. ISS Indonesia beroperasi di 9 kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Batam, Pekanbaru, Balikpapan dan Makasar, serta beroperasi dilebih dari 140 kota lainnya di Indonesia.

Dengan disupport oleh lebih dari 300 manager, 900 supervisor, 2500 teamleader dan 54.000 operator, dengan lebih dari 3.000 kontrak B2B dan ISS Indonesia berkomitmen untuk memberikan "peace of mind" kepada semua kliennya. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang karyawan bagian administrasi PT.ISS Indonesia Cabang Medan bahwa iklim kelompok kerja yang dirasakan oleh karyawan cukup harmonis. Karyawan dapat melakukan kerjasama, baik antara karyawan dengan karyawan maupun antara karyawan dengan pimpinan. Pimpinan perusahaan juga selalu berusaha agar bawahannya mau dan cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Pimpinan dituntut untuk mencurahkan perhatian yang besar kepada bawahannya sehingga bawahannya dapat memberikan prestasi kerja yang besar dalam mencapai tujuan meningkatkan produktivitas yang tinggi. Pekerja merupakan kekayaan perusahaan yang terpenting. Oleh karena itu sangatlah bijaksana apabila suatu perusahaan selektif dalam menerima pekerja sebagai pelaksana kerja perusahaan tersebut agar mendapatkan pekerja yang terampil dan berpengalaman serta sesuai dengan kerja atau jabatan yang akan dipegang oleh calon pekerja tersebut. Hasil penjualan jasa outsourcing PT.ISS Indonesia Cabang Medan dalam awal tahun sampai pertengahan 2012.

Tabel 1.1 Pendapatan Perusahaan PT.ISS Indonesia Cabang Medan Januari Mei 2012 Bulan Pendapatan Perusahaan Jumlah Outsourcing Januari Rp 250.000.000 78 orang Februari Rp 150.000.000 46 orang Maret Rp 200.000.000 62 orang April Rp 85.000.000 26 orang Mei Rp 100.000.000 31 orang Total Rp 785.000.000 243 orang Sumber: PT. ISS Indonesia Cabang Medan, Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan pendapatan perusahaan yang diterima oleh PT.ISS Indonesia Cabang Medan pada setiap tahunnya tergantung dari jumlah outsourcing yang disalurkan kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasanya. Besar jumlah pendapatan perusahaan juga dipengaruhi oleh jenis outsourcing yang diminta, seperti permintaan terhadap security service akan lebih tinggi gajinya dibanding permintaan terhadap cleaning service. Perusahaan juga bisa menerima pendapatan yang sama per bulannya dengan jumlah outsourcing yang disalurkan per bulannya. Hal ini terbukti dari setiap jenis pekerjaan yang mempunyai tarif berbeda-beda, sesuai kebutuhan perusahaan pemakai jasa. Besar kecilnya suatu perusahaan pemakai jasa juga dipengaruhi terhadap pendapatan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa perlu melakukan kajian tentang Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Dengan Tingkat Penjualan Pada Divisi Pemasaran PT.ISS Indonesia Cabang Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah iklim

kelompok kerja berpengaruh terhadap tingkat penjualan pada divisi pemasaran PT.ISS Indonesia Cabang Medan?. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklim kelompok kerja terhadap tingkat penjualan pada divisi pemasaran PT.ISS Indonesia Cabang Medan. 1.3.2 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi pimpinan PT.ISS Indonesia Cabang Medan mengenai pentingnya iklim kelompok kerja terhadap peningkatan penjualan pada divisi pemasaran. b. Bagi Fakultas Sebagai bahan tambahan kekayaan penelitian ilmiah, dan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan bagi Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen. c. Bagi Peneliti Lainnya Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama dimasa mendatang, khususnya mengenai hubungan antara iklim kelompok kerja terhadap peningkatan penjualan pada divisi pemasaran.