PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
C.6. Perancangan Alat Bantu Kerja Pada Pekerjaan Manual Material Handling...

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERANCANGAN HANDTRUCK SEBAGAI ALAT BANTU KERJA BURUH ANGKUT DI PASAR GEDE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penilaian Resiko Musculoskeletal Disorders Pekerja Harian Lepas PDAM Tirta Lawu Karanganyar

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

Pembahasan dan Analisis

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

AFIQ JATI PURNOMO I

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan dengan tenaga sendiri itu disebut manual material handling.

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA TAHUN

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu

BAB III METODOLOGI PENELITAN

Usulan Rancangan Handtruck Menggunakan Metode Verein Deutsche Inginieuer 2222 (Studi Kasus di Pasar Induk Caringin Bandung) *

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.


BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA DENGAN ANALISIS RAPID ENTIRE BODYASSESSMENT (REBA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING KARYAWAN TOKO MEGA MAS ELEKTRONIK MAKASSAR.

ANALISIS POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PENGANGKUTAN BUAH KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)

PERHITUNGAN ENERGI EXPENDITUR, KONSUMSI ENERGI DAN PENILAIAN BEBAN KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

Universitas Sumatera Utara

Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA

NASKAH PUBLIKASI. EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding)

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

KAJIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) (Studi Kasus di Pabrik Roti Cimpago Putih)

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

PERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (STUDI KASUS : CV. GRAFFITY LABELINDO)

PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC) SEBAGAI DASAR KAJIAN PERANCANGAN ALAT BANTU DI PT. ASIA FORESTAMA RAYA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

93 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) Pada Aktivitas Manual Handling Pekerja Jasa Pengiriman Barang

PERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (Studi Kasus : CV. Graffity Labelindo)

ISBN:

Transkripsi:

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA (Studi Kasus: Agen Gas LPG Rutin Makmur Grogol, Sukoharjo) Taufiq Rochman, Rahmaniyah Dwi Astuti, Afiq Jati Purnomo Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNS, Telp/fax.0271-632110 e-mail : Tofiqrochman@yahoo.com ABSTRAK Manual material handling adalah salah satu komponen dari banyak pekerjaan dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari mencakup pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, dan membawa objek dengan tangan. Di Agen Gas LPG Rutin Makmur juga terjadi aktivitas MMH yaitu aktivitas pengangkatan atau pemindahan beban kerja yang dilakukan oleh pekerja di bagian gudang yaitu aktivitas saat pemindahan tabung LPG jenis 3 kg isi dan kosong dari tempat bongkar muat tabung dari truk ke gudang ataupun sebaliknya. Mekanisme kerja operator dalam memindah material (tabung gas) secara manual masih terdapat kekurangan diantaranya teknik pemindahan material yang kurang benar, waktu siklus kerja yang tidak optimal serta masih tingginya tingkat beban kerja yang dialami pekerja. Hal tersebut timbul karena mekanisme kerja operator yang tidak mengindahkan kaidah kerja yang ergonomis. Dampak yang ditimbulkan waktu pelayanan kerja operator kurang optimal dan beban kerja operator menjadi lebih berat. Berdasarkan permasalahan yang timbul perlu adanya perbaikan fasiltas fisik kerja yang mempertimbangka mekanisme kerja yang benar dan perbaikan alat bantu pemindah material secara manual yang disesuaikan dengan data antropometri operator. Tahapan dalam perancangan alat bantu pemindah material secara manual (MMH) tabung gas LPG 3 kg terdiri dari identifikasi kebutuhan perancangan alat, perencanaan mekanisme kerja alat, perencanaan spesifikasi teknis, penentuan dimensi alat berdasarkan data anthhropometri, perhitungan energy expenditure, evaluasi gerakan tangan saat kerja. Output dari penelitian ini adalah alat bantu pemindah material secara manual () yang digunakan untuk memindah tabung LPG 3 kg yang mampu mengurangi gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga waktu kerja lebih optimal (loading dan unloading) serta mampu mengurangi rata -rata tingkat beban kerja. Kata kunci: Manual Material Handling, Energy expenditure. Ergonomi, Waktu proses, Beban kerja, PENDAHULUAN Manusia berperan penting dalam kegiatan MMH di berbagai tempat kerja, karena pada beberapa tempat kerja masih banyak yang menggunakan manusia sebagai pekerja dibandingkan dengan menggunakan mesin. Jenis pekerjaan ini mencakup pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, dan membawa objek dengan tangan. Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) kegiatan MMH dibagi menjadi lima bagian, yaitu mengangkat/menurunkan ( lifting/lowering), mendorong/ menarik ( pushing/pulling), memutar ( twisting), membawa ( carriying) dan menahan (holding). Di Agen Gas LPG Rutin Makmur juga terjadi aktivitas MMH yaitu

aktivitas pengangkatan atau pemindahan beban kerja yang dilakukan oleh pekerja di bagian gudang. Salah satu aktivitas MMH di agen gas Rutin makmur yaitu aktivitas saat pemindahan tabung LPG jenis 3 kg isi dan kosong dari tempat bongkar muat tabung dari truk ke gudang ataupun sebaliknya. Sikap kerja pekerja saat melakukan aktivitas pemindahan tabung gas LPG di agen gas LPG Rutin Makmur merupakan aktivitas yang tidak alamiah karena pada saat melakukan aktivitas tersebut punggung pekerja terlalu membungkuk dan lengan ditekuk dapat mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot skeletal pada pekerja (Wignjosoebroto S, 2000). Berdasarkan gambaran tersebut di atas perlu adanya evaluasi pada proses pemindahan tabung gas LPG 3 kg yang meliputi perbaikan fasilitas fisik kerja berupa alat bantu pemindah material yang ergonomis, pengurangan beban kerja operator serta perbaikan waktu siklus kerja. Gambar 1. Aktivitas Pengangkatan Tabung Gas kondisi Awal Secara Manual METODE PENELITIAN Penentuan Operator Process Chart Pada tahap ini mengukur perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Pengukuran dilakukan dengan menggambarkan semua gerakan-gerakan dan waktu menganggur saat bekerja, yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Pengukuran Fisiologi Kerja Pengukuran fisiologi kerja dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yaitu menghitung hubungan antara energi ekspenditur dengan kecepatan denyut jantung dengan menggunakan analisis regresi. Data energy expenditure diambil dengan mengukur denyut jantung operator sebelum dan sesudah melakukan aktivitas kerja melalui omron meter kemudian dikonversi menjadi beban kerja operator.. Pengukuran Anthropometri Operator. Pengambilan data diperoleh dari hasil pengukuran anthropometri operator yang melakukan aktvitas manual material handling (pengangkutan tabung gas 3 kg secara manual), berjenis kelamin pria. Pengumpulan data dimensi anthropometri tersebut meliputi: tinggi siku berdiri, lebar bahu, tinggi bahu, tinggi lutut berdiri dan diameter lingkar genggam. A-18-2

Penentuan Dimensi Rancangan Perhitungan dimensi ini mengacu pada hasil perhitungan persentil yang telah dilakukan sebelumnya. Perhitungan dimensi, meliputi : tinggi saat posisi dimiringkan(berjalan), lebar, tinggi saat memuat, diameter pegangan, tinggi as roda belakang saat memuat. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Operator Process Chart Perhitungan operator process chart dilakukan dengan mengukur aktivitas tangan kanan dan kiri dalam melakukan pemindahan material berupa tabung gas 3 kg secara manual. Aktivitas pemindahan material dibedakan menjadi aktivitas menaikkan tabung (loading) dan aktivitas penurunan material ( unloading). Hasil pengukuran peta tangan kanan dan tangan kiri dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Hasil Pengukuran Aktivitas Loading Kondisi Awal. PETA KERJA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI Pekerjaan Menaikkan Tabung Gas LPG ke Troli Tangan Kanan Waktu (detik) Jarak (cm) Lambang Tangan Kiri Waktu (detik) Jarak (cm) 10 H Memegang 0 10 Mengambil 4 40 H H Memegang 4 40 tabung 1 Mengambil 4 70 P H Memegang 4 70 tabung 2 Mengambil 5 100 P H Memegang 5 100 tabung 3 tabung 2 Memegang 2 0 P H Memegang 2 0 tabung 3 TOTAL 15 220 12 220 Waktu siklus 15 detik Tabel 2. Hasil Pengukuran Aktivitas Unloading Kondisi Awal. PETA KERJA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI Pekerjaan Penurunan Tabung Gas LPG dari Troli Tangan Kanan Waktu Jarak Lambang Tangan Kiri Waktu Jarak (cm) (detik) (cm) (detik) Memegang 0 0 H H Memegang 0 0 tabung 3 Meletakkan 4 100 P H Memegang 4 100 tabung 3 tabung 2 Meletakkan 4 70 P H Memegang 4 70 tabung 2 Meletakkan 4 40 P H Memegang 4 40 Tabung 1 TOTAL 12 210 12 210 Waktu siklus 12 detik A-18-3

Pengukuran Energy Expenditure Perhitungan beban kerja operator dihitung melalui perhitungan energy expenditure yang dikeluarkan oleh pekerja. Kemudian mengklasifikasikan energy expenditure yang dikeluarkan pekerja sesuai tingkat beban kerja menggunakan table konversi beban kerja. Bentuk regresi hubungan energi expenditure dengan kecepatan denyut jantung adalah regresi kuadratis dengan persamaan dibawah ini: Energi sebelum bekerja : Yb = 1,80411 (0,0229038)Xb + (4,71733 x 10-4 )Xb 2 Energi setelah bekerja; Yt = 1,80411 (0,0229038)Xt + (4,71733 x 10-4 ) Xt 2 Sehingga persamaan konsumsi energinya, adalah; KE = Yb - Yt (kilokalori per menit) Tabel 3. Penggolongan Kriteria Tingkat Beban Kerja Pekerja No Nama EE (Kkal/menit) Kriteria beban kerja 1 SARWOTO 5.0065 Heavy Work 2 SLAMET 5.5312 Heavy Work 3 MISNAN 5.0039 Heavy Work 4 WAHYUDI 4.7298 Moderate Work 5 ANDI 4.1038 Moderate Work 6 RASIDI 5.2776 Heavy Work 7 HARYANTO 4.3067 Moderate Work 8 BAYU 3.9872 Moderate Work 9 SUYATNO 5.8213 Heavy Work 10 SUWARNO 5.0366 Heavy Work Perhitungan Anthropometri Operator Data anthropometri dalam merancang handtruck sebagai alat bantu kerja adalah, tinggi siku berdiri (tsb), lebar bahu (lb), diameter lingkar genggam (dlg), tinggi bahu berdiri (tbb) dan tinggi lutut berdiri (tlb). Setelah dilakukan perhitungan, mak a diperoleh hasil perhitungan persentil bagi masing-masing data anthropometri. Tabel 4. Rekapitulasi Data Antropometri Pekerja Atribut Anthropometri NO Nama Pekerja tsb lb dlg tbb tlb 1 SARWOTO 95 36.1 4 127.5 46 2 SLAMET 109.5 39.8 3 145.1 42.4 3 MISNAN 92.3 39.9 3 128.5 34.6 4 WAHYUDI 98 37.5 3 129 44.5 5 ANDI 99 41.5 4 130 42.5 6 RASIDI 108.2 29.5 4 140.4 44.5 7 HARYANTO 102.2 40.4 3 132 46 8 BAYU 106.3 37 4 141 48 A-18-4

Tabel 5. Rekapitulasi hasil perhitungan persentil data antropometri No Dimensi Ukur Rata-rata SD P5 P95 1 Tinggi siku berdiri 102.68 7.00 86.9 114.19 2 Lebar bahu 38.79 4.07 32.10 45.48 3 Diameter lingkar genggam 3.5 0.53 2.63 4.37 4 Tinggi bahu berdiri 135.63 8.10 122.31 148.95 5 Tinggi lutut berdiri Penentuan Dimensi Rancangan 44.15 4.60 36.58 51.72 Perancangan alat bantu material handling () tabung gas LPG 3 kg terdapat 4 komponen utama. Komponen- komponen tersebut dirangkai sehingga menjadi suatu benda kerja yang dapat digunakan dan bekerja dengan baik, Gambar bill of matterial tabung gas LPG 3 sebagai berikut. Gambar 2. Bill of Material Troli Tabung Gas LPG 3 Kg. Gambar 3. Rancangan Troli Berdasarkan Komponen Penyusun Penentuan Tinggi Troli Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh tinggi saat posisi dimiringkan hasil rancangan sebesar 86,9~ 87 cm, maka tersebut nyaman digunakan pekerja karena tinggi tidak melebihi ukuran tinggi siku berdiri pekerja. Gambar penentuan tinggi berdasarkan persentil ke-5 tinggi siku berdiri. A-18-5

Penentuan Lebar Troli Gambar 4. Posisi tabung gas LPG 3 kg saat posisi berjalan Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh lebar sampai kepala hasil rancangan sebesar 45,48 ~ 46 cm. Gambar penentuan lebar berdasarkan persentil ke-95 lebar bahu. Penentuan Tinggi Troli Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh tinggi saat memuat hasil rancangan sebesar 122,31~ 123 cm. Gambar penentuan tinggi gas saat memuat berdasarkan persentil ke-5 tinggi bahu. Penentuan Diameter Handle Troli Setelah menentukan perhitungan tersebut diperoleh diameter pegangan hasil rancangan sebesar 3,5 cm. Penentuan Tinggi As Roda Belakang Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh tinggi as roda belakang saat memuat hasil rancangan sebesar 36.58 ~ 37 cm. Gambar penentuan tinggi as roda belakang saat memuat berdasarkan persentil ke-5 tinggi lutut berdiri. Gambar 5. Tinggi as roda tabung gas LPG 3 kg saat memuat Hasil dari pengolahan data dapat di tentukan spesifikasi dimensi tabung gas LPG 3 kg dapat dilihat pada gambar berikut ini. A-18-6

Gambar 6. Hasil rancangan tampak depan tabung gas LPG 3 kg. Proses pengoprasian tabung gas LPG 3 kg melalui beberapa langkah kerja, yaitu: memasukan tumpukan tabung gas ke, mendorong, membuka pengunci roda, dan menurunkan. Gambar 7. Langkah Memindah Tabung Gas dengan Troli Rancangan Evaluasi Hasil Setelah Perbaikan Fasilitas Kerja a. Analisis Waktu Proses Loading Dan Unloading Berdasarkan data awal pengukuran waktu siklus melalui peta tangan kanan dan kiri dapat ditunjukkan adanya perubahan waktu siklus antara alat awal dan alat hasil rancangan. Pada penggunaan awal waktu untuk proses loading sebesar 15 detik sedang waktu loading untuk hasil rancangan sebesar 9 detik sehingga hasil rancangan mengurangi waktu loading sebesar 6 detik dari waktu loading awal. Pada penggunaan awal waktu untuk proses unloading sebesar 12 detik sedang waktu unloading untuk hasil rancangan sebesar 8 detik sehingga hasil rancangan mengurangi waktu unloading sebesar 4 detik dari waktu unloading awal. A-18-7

Tabel 6. Hasil Pengukuran Aktivitas Loading Hasil Rancangan PETA KERJA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI (RANCANGAN ALAT) Pekerjaan Menaikkan Tabung Gas LPG ke Troli Tangan Kanan Waktu Jarak Lambang Tangan Kiri Waktu Jarak (cm) (detik) (cm) (detik) 0 H Memegang 0 0 Mengarahkan 3 23 P P Mengarahkan 3 23 Mengarahkan 4 23 P P Memegang 4 23 Membawa 2 28 M M Membawa 2 28 TOTAL 9 74 9 74 Waktu siklus 9 detik b. Analisis Energi Expenditure Berikut ditunjukkan kedalam diagram batang perbandingan energi expenditure kondisi awal (sebelum) dibandingkan kondisi setelah perancangan: Gambar 8. Diagram batang perbandingan energi expenditure sebelum dan sesudah menggunakan rancangan Berdasarkan diagram batang diatas, dapat dilihat bahwa kondisi awal saat dilakukan perhitungan energy expenditure dari sepuluh pekerja empat pekerja mengalami tingkat beban kerja yang tergolong moderate work serta enam pekerja mengalami tingkat beban kerja heavy work tetapi setelah menggunakan hasil rancangan seluruh pekerja hanya mengalami tingkat beban kerja yang tergolong moderate work. KESIMPULAN 1. Perbaikan fasilitas fisik kerja dilakukan dengan pernancangan ulang alat bantu kerja pemindah material secara manual ( handtruck) yang dirancang berdasarkan antropometri operator untuk memperoleh hasil rancangan yang ergonomis. 2. Penelitian ini menghasilkan tabung LPG 3 kg yang mampu mengurangi gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga waktu siklus kerja lebih optimal dari waktu loading dan unloading awal yaitu dengan selisih waktu 6 detik pada proses loading dan 4 detik pada pada proses unloading. A-18-8

3. Troli tabung gas LPG 3 kg hasil rancangan di tinjau dari aspek fisiologi pekerja, mampu mengurangi rata-rata beban pekerja sebesar 10.1867 o /o dari energi expenditure sebelum menggunakan rancangan dengan perbandingan energy cost sebelum dan setelah perancangan terjadi penurunan beban kerja operator dari kategori beban kerja berat ( heavy work) mejadi kategori beban kerja sedang (moderate work). DAFTAR PUSTAKA Bernard, B.P. and Fine, L.J. 1997. Musculoskeletal Disorders and Workplace Factors. A Critical Review of Epidemiologic Evidence for Work-Related Musculoskeletal Disorders of the Neck, Upper extremity, and Low Back. NIOSH US Department of Health and Human Services. New York: Taylor & Francis. Chaffin, D.B. and Andersson, G.B. 1991. Occupational Biomechanics. Second Edition. New York: John Willey & Sons, Inc. Cross, N., 1994, Engineering Design Methods Strategies for Product Design, Edisi 2, John Wiley and Sons Ltd., United Kingdom. Nurmianto, E. 2008. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi 2. Guna Widya : Surabaya. Pullat B.M., 1992. Fundamentals of Industrial Ergonomics.Prentice Hall Inc: United States of America. Roebuck J. A., 1975. Body Space Antropometry, Ergonomi and Design. London : Taylor & Francis Inc. Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya. A-18-9