BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanganan material secara manual seperti pengangkutan proses produksi yang menggunakan tenaga manusia masih banyak digunakan pada industri di Indonesia. Selain mudah untuk dilakukan, pengangkutan material secara manual juga tidak mengeluarkan biaya penanganan yang terlalu tinggi. Fleksibilitas gerakan juga menjadi salah satu alasan penggunaan tenaga manusia, terutama untuk kegiatan penanganan material secara manual (Prasetyo, 2012). Menurut Ocupational Safety and Health Administration (OSHA) kegiatan MMH dibagi menjadi lima bagian, yaitu mengangkat/menurunkan (lifting/lowering), mendorong/menarik (pushing/pulling), memutar (twisting), membawa (carrying), dan menahan (holding). Kelebihan yang dimiliki oleh Manual Material Handling (MMH) antara lain untuk pemindahan material dalam ruang yang terbatas (Darsini, 2011). Namun menurut Nurmianto (2004) dalam Darsini (2011) MMH apabila tidak dilakukan secara ergonomic akan menimbulkan kecelakaan dalam Industri yang merupakan kerusakan jaringan tubuh disebabkan oleh beban angkat berlebihan. Dalam pemindahan secara manual akan menyebabkan kerja fisik yang berat terutama bagian bagian otot yang berhubungan langsung dengan beban yang diangkat. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam jangka waktu yang lama akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon (Prasetyo, 2012). Selain itu kegiatan kontraksi kuat yang terjadi pada otot ketika beraktivitas dapat 1

2 2 Tahun menyebabkan keadaan yang dikenal dengan kelelahan otot yang merupakan penyebab terjadinya kelelahan kerja. Kelelahan kerja yang dialami karyawan dapat menimbulkan resiko terjadi kecelakaan kerja. Menurut data dari ILO melalui Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun 2012 ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan mendata selama 2014 jumlah peserta yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak orang. Padahal kecelakaan kerja selain menimbulkan akibat bagi orang yang mengalaminya juga menimbulkan akibat bagi perusahaan. Proses yang terhenti ketika pekerja tersebut sakit dan tidak bekerja dapat menimbulkan kerugian seperti materi, waktu, dan lain lain. Tabel 1.1 menunjukkan data dari Depnakertrans mengenai akibat kecelakaan kerja yang terjadi dalam satu triwulan pada tahun 2012, 2013 dan Sembuh Tabel 1.1 Akibat Kecelakaan Kerja Dalam Satu Triwulan Pada Tahun 2012, 2013, dan Akibat Kecelakaan Kerja Sementara Tidak Meninggal Cacat Mampu Ditempat Bekerja Materi Kerugian Hari Kerja yang hilang (hari) Lain - Lain PT. X memproduksi produk bernutrisi untuk bayi dan anak anak, mulai dari aneka susu formula untuk bayi hingga makanan bernutrisi. PT. X memiliki gudang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang baku dan juga barang jadi. Pada gudang ini terdapat aktivitas aktivitas manual yang dilakukan oleh pekerja.

3 3 Aktivitas tersebut yaitu loading dan unloding barang. Aktivitas loading yaitu dimana pekerja menempatkan barang dari gudang ke dalam truk. Aktivitas unloading yaitu dimana pekerja menempatkan barang dari truk ke dalam gudang. Pekerja gudang terbagi menjadi dua shift yaitu shift pagi dan shift siang. Shift pagi bekerja dari pukul tujuh pagi hingga pukul tiga sore. Sedangkan shift siang bekerja pada pukul tiga sore hingga pukul sebelas malam. Benda yang diangkut beraneka ragam dan memiliki berat yang berbeda beda pula. Berat benda yang diangkat dan pekerjaan manual yang dilakukan pekerja secara berulang dapat menimbulkan kelelahan dan keluhan rasa sakit bagi pekerja. Oleh karena itu diperlukan adanya analisis mengenai aktivitas manual yang dilakukan oleh pekerja gudang pada shift pagi. Shift pagi dipilih dikarenakan jumlah barang yang masuk dan keluar lebih banyak jika dibandingkan dengan shift siang. Analisis dilakukan untuk mencegah dan memperkecil kemungkinan timbulnya cidera pada pekerja gudang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi aktivitas manual material handling pekerja gudang. Evaluasi aktivitas manual material handling pekerja gudang dilakukan dengan metode NIOSH lifting Index. Metode NIOSH lifting Index adalah salah satu dari sekian banyak metode yang dapat digunakan untuk menganalisis resiko kerja. NIOSH memberikan cara sederhana untuk mengestimasi kemungkinan terjadinya perenggangan otot yang berlebihan atas dasar karakteristik pekerja (Tarwaka, 2004). Metode NIOSH dipilih karena metode ini paling sesuai dengan variasi beban yang diangkat pekerja dan aktivitas berulang yang terjadi. Hasil dari metode NIOSH lifting index ini akan menunjukkan rekomendasi nilai batas beban yang boleh diangkat pekerja dan nilai lifting index. Nilai lifting index tersebut menggambarkan tingkat resiko yang dialami oleh pekerja. Berdasarkan hasil analisis resiko tersebut diberikan rekomendasi kepada PT. X untuk mengurangi keluhan serta resiko kerja pada pekerja gudang. Rekomendasi yang diberikan berdasarkan evaluasi faktor faktor yang

4 4 diperhitungkan dalam metode NIOSH lifting index. Rekomendasi yang diberikan juga berdasarkan pengamatan pada aktivitas dan kondisi pekerja saat bekerja. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah: 1. Aktivitas manual material handling yang dilakukan pekerja secara berulang dapat menimbulkan kelelahan kerja dan keluhan rasa sakit. 2. Rekomendasi perbaikan diperlukan untuk mengurangi keluhan dan resiko kerja pada pekerja gudang. 1.3 Asumsi dan Batasan Masalah Asumsi dan batasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Gudang yang diteliti adalah gudang 2 yang merupakan tempat loading dan unloading raw material juga packaging material. 2. Waktu kerja yang diambil untuk diteliti adalah shift pagi. 3. Metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi aktivitas Manual Material Handling pekerja gudang adalah NIOSH Lifting Index. 4. Evaluasi dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan dalam pengamatan dilapangan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:

5 5 1. Melakukan evaluasi aktivitas manual material handling pada pekerja gudang menggunakan metode NIOSH lifting index. 2. Memberikan rekomendasi perbaikan pada aktivitas pekerja yang beresiko menyebabkan cidera. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan secara khusus oleh PT. X sebagai informasi evaluasi aktivitas pekerja gudang. 1. Manfaat Khusus Manfaat khusus dari penelitian ini adalah menggambarkan aktivitas pekerja saat melakukan Manual Material Handling baik sebelum diberi rekomendasi dan setelah diberi rekomendasi. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi bagi PT X mengenai evaluasi aktivitas Manual Material Handling yang dilakukan oleh pekerja gudang. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.