Kata Kunci : Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara,

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

E-Jurnal EP Unud, 6 [5] : ISSN:

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

I. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu Negara karena

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

Analisis Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Nama : Risandra Rejina NPM : Kelas : 3 EB 15

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

Judul : Peran E-commerce Terhadap Penjualan Usaha pada Industri Pakain Jadi di Provinsi Bali Nama : I Gusti Ngurah Adi Setyawan Nim :

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya suatu negara. Menurut Adam Smith (2007) tidak ada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertumbuh seiring dengan semakin bertumbuhnya kebutuhan. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ekonomi

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Penelitian

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. pengertian pendapatan adalah: Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dunia usaha di Indonesia baik disektor pertanian, perindustrian, maupun disektor perdagangan yang secara umum tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. permodalan yang pada umumnya rata-rata relatif lemah. Munculnya kendala

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

: Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Badung Bali. : Tyasani Taras NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata- Penyebaran yang merata

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

Transkripsi:

Judul :Efektivitas Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Nama : Daniel Kadju NIM : 1206105103 Abstrak Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan skema kredit atau pembiayaan modal kerja atau investasi yang khusus diperuntukan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif dan layal (feasible). Tujuan program KUR adalah mengakselerasi pengembangan kegiatan perekonomian di sector riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program KUR dan dampaknya terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pemasaran dan peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Penelitian ini dilakukan pada UMKM yang mengikuti program KUR di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 68 UMKM dalam kurun waktu 2 tahun (2013-2014), dengan menggunakan teknik sampling Probability Sampling, di mana dalam probability sampling semua elemen UMKM yang mengikuti program KUR dalam populasi diketahui dan memperoleh kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan kueisoner. Teknik analisi data yang digunakan adalah uji efektivitas dan analisis non parametrik dengan menggunakan uji Mc Nemar. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan ditemukan bahwa tingkat efektivitas program KUR pada UMKM adalah sangat efektif dengan tingkat efektivitas sebesar 82,4 persen dan program KUR berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan jumlah kerja kerja, pemasaran dan peningkatan pendapatan UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Artinya program KUR yang dilaksanakan di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dalam kurun waktu 2 tahun (2013-2014) sudah sangat efektif serta berdampak positif dan mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja, pemasaran dan pendapatan UMKM. Kata Kunci : Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Efektivitas

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALISTAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii xi xii xiii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 8 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Kegunaan Penelitian... 10 1.5 Sistematika Penulisan... 10 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 12 2.1.1 Teori Efektivitas... 12 2.1.2 Teori Kredit... 16 2.1.3 Kredit Usaha Rakyat (KUR)... 20 2.1.4 Teori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)... 22 2.1.5 Teori Tenaga Kerja... 29 2.1.6 Teori Pemasaran... 32 2.1.7 Teori Pendapatan... 35 2.2 Hipotesis... 37 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 39 3.2 Lokasi Penelitian... 41 3.3 Obyek Penelitian... 41 3.4 Identifikasi Variabel... 41 3.5 Definisi Operasional Variabel... 42 3.6 Jenis dan Sumber Data... 46 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Sampel... 46 3.8 Metode Pengumpulan Data... 48 3.9.Teknis Analisis Data... 50 1) Uji Efektivitas... 50 2) Uji Mc Nemar... 52

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah dan Deskripsi Data Hasil Penelitian... 55 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 56 4.2.1 Uji Efektivitas... 60 4.2.3 Uji Mc Nemar... 63 1) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Jumlah Tenaga Kerja... 66 2) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Upah Tenaga Kerja... 66 3) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Sumber Tenaga Kerja... 67 4) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Jumlah Jam Kerja... 68 5) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Pendidikan... 68 6) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Peningkatan Pendidikan... 69 7) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Produk... 69 8) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Harga... 70 9) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Promosi... 70 10) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Tempat... 71 11) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Pendapatan... 71 12) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Pengeluaran... 71 13) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Penjualan... 72 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 72 4.3.1 Pemabahasan Efektivitas Program Bantuan KUR Terhadap UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung... 73 4.3.2 Pembahasan Program Bantuan KUR Berdampak Positif Terhadap Jumlah Tenaga Kerja UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabutapen Badung... 74 4.3.3 Pembahasan Program Bantuan KUR Berdampak Positif Terhadap Peningkatan Pemasaran UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung... 75 4.3.4 Pembahasan Program Bantuan KUR Berdampak

Positif Terhadap Peningkatan Pendapatan UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung... 76 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 78 5.2 Saran... 79 DAFTAR RUJUKAN... 81 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 85

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja pada UMKM Kabupaten/Kota Provinsi Bali 2013-2014... 5 1.2 Data UMKM Perkecamatan di Kabupaten Badung yang Mengikuti Program KUR Tahun 2013-2014... 6 1.3 Ratio Efektivitas KUR Terhadap UMKM Tahun 2013... 7 3.1 Desain Penelitian... 40 3.2 Tabel Kotingensi 2 x 2 Uji Mc Nemar... 53 4.1 Statistik Deskriptif... 56 4.2 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin... 57 4.3 Distribusi Penduduk Menurut Umur... 58 4.4 Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan... 59 4.5 Distribusi Penduduk Menurut Sumber Pinjaman... 59 4.6 Jumlah Responden yang Mengatakan Tahu Tentang UMKM... 60 4.7 Jumlah Responden yang Mengetahui Tujuan Diadakannya Sosialisasi KUR... 61 4.8 Jumlah Responden yang Mendapat Monitoring Program KUR... 61 4.9 Hasil Uji Mc Nemar... 64

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Kerangka Konsep... 39

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Kuesioner Penelitian... 85 2 Daftar Nama UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung... 91 3 Tabel Tabulasi... 99 4 Uji Statistik Deskriptif... 107 5 Distribusi Penduduk... 108 6 Uji Efektivitas... 110 7 Uji Mc Nemar... 112

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 7 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menimbulkan iklim usaha dengan menetapkan peraturan dan perundang-undangan yang meliputi aspek pendanaan, sarana dan prasarana dan lain-lain. Sementara pasal 2 menyatakan Dunia usaha dan masyarakat berperan secara aktif membantu menimbulkan iklim usaha. Dari peraturan perundang-undangan di atas menunjukan bahwa dunia usaha seperti bank, harus berperan aktif dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. UMKM mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan pertahanan ekonomi bangsa Indonesia. Hal ini terbukti ketika krisis melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1997 UMKM yang pada masa itu masih disebut sebagai Usaha Kecil dan Menengah menjadi katup penyelamat bagi pemulihan ekonomi bangsa karena mampu memberikan sumbangan yang sangat signifikan pada PDB maupun penyerapan tenanga kerja (Ravik, 2007). Mengingat UMKM umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor karena keunikannya, maka pembangunan UMK diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian nasional (Widyaresti, 2012). UMKM mampu menyerap 99,45 persen dari total tenaga kerja atau 73,24 juta tenaga kerja (Marimbo, 2008).

Fungsi dan peranan UMKM dirasakan begitu penting, karena sektor ini bukan hanya sebagai mata pencaharian bagi orang banyak, tetapi menyediakan lapangan pekerjaan secara langsung bagi mereka yang berpendidikan dan berketerampilan rendah. Hyland et al (2000) mengemukakan bahwa usaha kecil kebanyakan tidak memiliki strategi atau kekurangan ahli strategi. Hal ini yang menyebabkan UMKM sulit berkembang. Kinerja UMKM dipengaruhi oleh dua faktor utama dan mendasar yakni faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal meliputi aspek sumber daya manusia (SDM), aspek keuangan, aspek teknis produksi dan aspek pemasaran. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait seperti pemerintah, perguruan tinggi, swasta, dan lembaga sosial masyarakat (LSM) (McCormick et.al,1997), selain itu lingkungan bisnis eksternal memiliki dampak pada kinerja organisasi (Adeoye, Abayomi Olarewaju dan Elegunde, Ayobami Folarin, 2012). Hafsan, 2008:8 (dalam Amran Husen, 2012), oleh karena itu, upaya untuk mengembangkan dan memperluas UMKM dalam perekonomian nasional diperlukan serangkaian pembinaan yang bersumber pada masalah keterbatasan pengetahuan, informasi, dan permodalan Kondisi dan fakta di atas sejalan dengan hasil penelitian empiris yang dilakukan Emirbagetal (2006), dalam Amran Husen (2012) yang menyimpulkan bahwa keberhasialan UMKM memiliki dampak langsung terhadap pembangunan ekonomi baik pada negara maju maupun negara sedang berkembang. UMKM mampu menciptakan lapangan pekerjaan dengan biaya minimum. Mereka adalah

pelopor dalam dunia inovasi dan memiliki fleksibilitas tinggi strategi bisnis dan pertumbuhan usaha (Amran Husen, 2012). Rothwel dan Zegveld (1982) menguraikan beberapa kebijakan umum yang mendukung UMKM, diantaranya adalah : (i) distribusi dari kekuatan pasar lewat sebuah sistem dari UMKM membuat suatu distribusi dari kekuatan pasar yang lebih baik dalam masyarakat secara umum, (ii) suatu tingkat konsentrasi pasar yang tinggi mengakibatkan ekonomi tidak efisien, (iii) UMKM berfungsi sebagai suatu peredam terhadap goncangan kesempatan kerja, misalnya pada saat krisis ekonomi 1997/1998 di indonesia, (iv) UMKM menghasilkan produk-produk yang lebih bervariasi yang bisa memenuhi selera individu masyarakat. Melihat berbagai kendala dan persoalan yang dihadapi oleh UMKM, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Inpres Nomor 6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan nota kesepahaman bersama antara Departemen Teknis, Perbankan dan Perusahaan Penjamin Kredit/Pembiayaan kepada UMKM. Pada tanggal 5 November 2007, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan kredit bagi UMKM dengan pola penjamin dengan nama Kredir Usaha Rakyat (KUR) dan didukung oleh Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi 2008-2009 untuk menjamin implementasi atau percepatan pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat ini. Beberapa diantaranya adalah penyelesaian kredit bermasalah UMKM dan pemberian kredit UMKM hingga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Inpres tersebut didukung dengan Peraturan Menteri Keuangan No.135/PMK.05/2008 tentang perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan No. 159/PMK.05/2011 Tentang Fasilitas Penjamin Kredit Usaha Rakyat. Jaminan KUR sebesar 70 persen bisa ditutup oleh pemerintah melalui PT. Asuransi Kredit Indonesia ( Askrindo) dan Perusahaan Sarana Pembangunan Usaha dan 30 persen ditutup oleh Bank pelaksana. Menurut Semara Putra (2013), KUR yang merupakan salah satuupaya pemerintah dalam mendorong perbankan menyalurkan kredit permodalan kepada UMKM dan Koperasi Pemberian. Kredit Usaha Rakyat (KUR) bertujuan untuk mengakselerasi pengembangan kegiatan perekonomian di sektor riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Secara lebih rinci, tujuan program KUR adalah: (1) mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK), (2) meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan UMKM dan Koperasi kepada Lembaga Keuangan, (3) sebagai upaya penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.

Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja pada UMKM Kabupaten/Kota Provinsi Bali 20013-2014 2013 2014 Kabupaten/Kota Unit Usaha Tenaga Kerja Unit Usaha Tenaga Kerja (Orang) (Orang) Jembrana 8.103 9.558 8.381 9.903 Tabanan 7.901 5.894 8.032 6.229 Badung 12.629 14.330 12.969 14.846 Gianyar 6.801 16.060 6.980 11.367 Klungkung 6.834 4.598 6.889 4.623 Bangli 6.818 8.805 6.921 4.125 Karangasem 5.102 3.789 5.237 3.809 Buleleng 4.066 5.515 4.346 5.203 Denpasar 11.151 27.867 11.575 29.602 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, 2014 Berdasarkan Tabel 1.1 unit usaha di Kabupaten Badung pada tahun 2013 dan 2014 berada pada peringkat pertama di Provinsi Bali. Jumlah unit usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 14.330 orang pada tahun 2013 dan meningkat sejumlah 14.846 orang pada tahun 2014. Jumlah unit usaha UMKM tertinggi terdapat di Kabupaten Badung sementara jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh unit usaha tertinggi terdapat di Kota Denpasar.

Tabel 1.2 Data UMKM Perkecamatan di Kabupaten Badung yang Mengikuti Program KUR Tahun 2013-2014 No Kecamatan Jumlah UMKM (KUR) TH 2013 (unit) Jumlah seluruh UMKM S/D Tahun 2013(unit) Jumlah UMKM (KUR) TH 2014 (unit) Jumlah Seluruh UMKM S/D Tahun 2014 (unit) 1 Petang 15 60 38 86 2 Abiansemal 89 379 102 404 3 Mengwi 96 1.882 125 1.914 4 Kuta Utara 116 1.991 175 2.042 5 Kuta 289 5.533 341 5.650 6 Kuta Selatan 180 2.784 216 2.873 Jumlah 785 12.629 997 12.969 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung 2015 Berdasarkan tabel 1.2 di atas dilihat bahwa tingkat pertumbuhan UMKM tertinggi terdapat pada Kecamatan Kuta, disusul di Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Mengwi, Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Petang. Kecendurang yang terlihat pada tabel 1.2 jumlah UMKM yang ada di Kabupaten Badung mengalami penambahan jumlah yang signifikan. Jumlah UMKM yang mengikuti program KUR di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Badung terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa program KUR turut membantu perkembangan UMKM yang ada di Kabupaten Badung. Tingkat pertumbuhan UMKM yang mengikuti program KUR berdasarkan tabel 1.2 masih dirasa belum cukup efektif sebab suku bunga KUR

UMKM sangat rendah dan seharusnya tingkat pertumbuhan UMKM di Kabupaten Badung harus bisa lebih ditingkatkan lagi, oleh karena itu berdasarkan berita Antara Bali (16/07/2015), menyatakan bahwa suku bunga UMKM hingga saat ini suku bunga KUR diturunkan menjadi 12 persen dengan nominal peminjaman Rp 15.000.000 pertahun. Hal ini dilakukan demi mempercepat laju pertumbuhan UMKM dan membantu permodalan UMKM. Terdapat beberapa keterbatasan seperti halnya pemodalan dalam menyalurkan dana pinjaman KUR kepada UMKM, namun dengan adanya kerja sama yang baik dengan pihak bank dalam program KUR dapat memberikan angin segar kepada pelaku UMKM. Program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu kebijakan pemeritah agar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat tumbuh karena KUR memberikan pinjaman dan kredit yang lebih ringan dibandingkan pinjaman bank lainnya. Tabel 1.3 Ratio Efektivitas KUR Terhadap UMKM Tahun 2013 Kecamatan Tahun 2013 Kuta 5,82 % Kuta Utara 5,22 % Kuta Selatan 6,5% Sumber : Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 1.3 diabil tiga kecamatan pada Kabupaten Badung yang memiliki jumlah UMKM yang mengikuti KUR dan menyerap tenaga kerja paaling banyak, yaitu kecamatan Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan. Dari tabel 1.3 tersebut dilihat adanya perbedaan ratio efektivitas KUR terhadap UMKM dari

setiap kecamatan yaitu 5.82% terdapat pada kecamatan Kuta Utara, 5,22% terdapat pada Kecamatan Kuta dan 6,5% terdapat pada Kecamatan Kuta Selatan. Maka dapat disimpulkan bahwa pada Kuta Selatan yang memiliki ratio efektivitas KUR tertinggi. Fenomena ini terjadi karna faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efektivitas KUR terhadap UMKM yaitu tenaga kerja, pemasaran, pendapatan, produksi, efisiensi dan modal seperti pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui apakah faktorfaktor tersebut mempengaruhi tingkat efektivitas KUR terhadap UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Menyadari akan begitu besarnya peranan UMKM dalam perekonomian nasional dan daerah, khususnya di Kabupaten Badung sudah sewajarnya program Kredit Usaha Rakyat mendapatkan perhatian yang lebih besar sebagai program yang mendukung eksistensi UMKM. Terlebih lagi dalam penguatan ekonomi kerakyatan di Provinsi Bali. Dengan demikian penurunan suku bunga KUR diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Manfaat lainnya, diharapkan meningkatkan kesempatan kerja dan pemasaran yang semakin luas. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana efektivitas program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung?

2. Bagaimana dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung? 3. Bagaimana dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung? 4. Bagaimana dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung? 1.3 Tujuan Penelitian adalah: Berdasarkan pokok permaslahan di atas yang menjadi tujuan penelitian ini 1. Untuk mengetahui efektivitas program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 2. Untuk mengetahui dampak program bantuan Kredit Usaha Rakya (KUR) terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 3. Untuk mengetahui dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

4. Untuk mengetahui dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memberikan informasi secara jelas mengenai kebijakan pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung yang mengikuti program bantuan KUR kepada instansi terkait, seperti pemerintah, perusahaan, bank serta pihak-pihak yang terkait didalamnya. Penelitian ini juga digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam berbagai penemuan dan penelitian yang belum terungkap di lapangan, serta digunakan dalam penerapan konsep dan teori-teori yang diperoleh saat mengenyam pendidikan. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini penulis membaginya menjadi lima bab secara rinci dan sistematis dari masing-masing bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Merupakan bagian yang berisikan tentang latar belakang, pokok permasalahan, tujuan, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka Menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pokok permasalahan yaitu tentang konsep efektivitas, konsep kredit, konsep Kredit Usaha Rakyat (KUR), konsep Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), konsep tenaga kerja, konsep pemasaran, konsep pendapatan, hasil penelitian sebelumnya dan hipotesis. Bab III : Metodologi Penelitian Bagian ini memuat tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, koperasi dan sampel, teknik sampling, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bagian ini memuat tentang gambaran umum daerah penelitian yaitu: Kecamtan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dan deskripsi hasil penelitian serta pembahasan dari hasil penelitian. BabV : Simpulan dan Saran Bagian ini berisikan tentang simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran peneliti.