BAB 1 PENDAHULUAN. menempati urutan ketujuh penyebab kematian. Sekitar orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi Sirosis Hati (SH) diseluruh dunia menempati urutan ketujuh penyebab kematian.

GASTROPATI HIPERTENSI PORTAL

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah penyandang diabetes cukup besar untuk tahun-tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju, setelah penyakit jantung dan kanker, dimana setiap tahunnya lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Banyak pasien yang meninggal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi hiperglikemia pada saat masuk ke rumah. sakit sering dijumpai pada pasien dengan infark miokard

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2010 menjadi 7.7 % pada tahun 2030 ( Deshpande et al., 2008 ; Ramachandran et

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI ANTARA PRIA DAN WANITA PENDERITA DIABETES MELITUS BERUSIA 45 TAHUN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Intensive Care Unit (ICU) dengan rerata lima unit per pasien. Packed red cell

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini preeklamsia masih menjadi masalah utama dalam kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di seluruh dunia oleh World Health Organization (WHO) dengan

BAB I. Pendahuluan. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Maret Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. indeks pembangunan manusia suatu Negara. World Health Organization ( WHO )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada pria dan 21,6% pada wanita (Zhu et al., 2011). Data tahun 2012 pada populasi

BAB I PENDAHULUAN. Sirosis hati merupakan stadium akhir dari penyakit. kronis hati yang berkembang secara bertahap (Kuntz, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dewasa dengan penyakit jantung bawaan menunjukkan insidensi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. varises pada pasien dengan sirosis sekitar 60-80% dan risiko perdarahannya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan rangkaian proses yang terjadi secara alami

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Kejadian ulkus lambung berkisar antara 5% - 10% dari total populasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan di

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penderita DM di dunia diperkirakan berjumlah > 150 juta dan dalam 25

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. glukosa darah tinggi (hiperglikemia) yang diakibatkan adanya gangguan pada sekresi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ketiga terbanyak di negara-negara maju, setelah penyakit jantung dan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Transplantasi ginjal merupakan pilihan pengobatan untuk pasien yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO pada tahun 2002, memperkirakan pasien di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan masih merupakan masalah besar. dalam bidang obstetri, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dua puluh empat subyek penelitian ini dilakukan secara consecutive

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa (Carranza & Newman,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) termasuk salah satu penyakit. tidak menular yang sering terjadi di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut

BAB I PENDAHULUAN. angka morbilitas dan morbiditas yang masih tinggi. World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sirosis hati (SH) menjadi problem kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Sirosis hati merupakan jalur akhir yang umum untuk histologis berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease / CKD) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lunak dan tulang penyangga gigi dengan prevalensi dan intensitas yang masih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Malnutrisi merupakan salah satu permasalahan yang banyak dialami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. Cedera ginjal akut (Acute Kidney Injury / AKI) memiliki insidensi yang terus meningkat setiap tahunnya

I. PENDAHULUAN. berkembang. Berdasarkan data WHO (2010), setiap tahunya terdapat 10 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 32 pasien stroke iskemik fase akut

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesembilan di Amerika Serikat, sedangkan di seluruh dunia sirosis menempati urutan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penyakit kardiovaskuler. The Third National Health and Nutrition

BAB I PENDAHULUAN. utama morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. The World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penuaan pada manusia berkaitan dengan proses multi dimensional fisik,

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Petani merupakan kelompok kerja terbesar di berbagai negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Proses penuaan bukan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. arsitektur hati dan pembentukan nodulus regeneratif (Sherlock dan Dooley,

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Pasien dengan penyakit ginjal kronik (PGK)mempunyai risiko lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehingga aliran darah balik vena paru akan menuju ke atrium kanan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. tetap terjadi perubahan dalam morfologi, biokimia, dan metabolik yang disebut

BAB 5 PEMBAHASAN. penelitian terdiri atas pria sebanyak 21 (51,2%) dan wanita sebanyak 20

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan di masyarakat

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif pada beberapa manusia menurun sesuai pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tromboemboli vena (TEV) termasuk didalamnya trombosis vena dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sirosis hati (liver cirrhosis) merupakan perjalanan patologi akhir berbagai penyakit hati (Franchis R, 2005). Prevalensi sirosis hati (SH) diseluruh dunia menempati urutan ketujuh penyebab kematian. Sekitar 25.000 orang meninggal tiap tahun akibat penyakit ini. Prevalensi penyakit SH dapat menimbulkan sekitar 35.000 kematian pertahun di AS. Sirosis adalah penyebab kematian utama nomer sembilan di AS dan bertanggung jawab terhadap 1-2% seluruh kematian di AS. Banyak pasien meninggal pada dekade keempat atau kelima kehidupan mereka akibat penyakit ini. (Garcia et al. 2001). Dari beberapa laporan di Rumah Sakit (RS) pemerintah di Indonesia berdasarkan klinis saja, dapat dilihat bahwa prevalensi SH yang dirawat dibangsal penyakit dalam umumnya berkisar antara 3,6 8,4 % di jawa dan sumatera, sedang Sulawesi dan Kalimantan dibawah 1% (Agus S. 2007). Pada pasien SH, jaringan ikat dalam hati menghambat aliran darah dari usus yang kembali ke jantung. Kejadian ini dapat meningkatkan tekanan dalam vena portal (Hipertensi Portal (HP)). Sebagai hasil peningkatan aliran darah dan peningkatan tekanan vena portal ini, vena-vena yang bermuara pada vena portal akan terbendung dan menjadi aliran darah balik, seperti varises oesopagus dan gastropati hipertensi portal serta komplikasi yang lain. Makin tinggi tekanan portalnya, makin besar Gastropati Hipertensi Portal (GHP) dan varisesnya makin besar kemungkinannya pasien mengalami perdarahan. Kondisi perdarahan ini 1

2 biasanya hebat dan tanpa pengobatan yang cepat dapat berakibat fatal (Caesar J et al.2000). Beberapa penelitian klinis dan eksperimen mendapatkan adanya disfungsi endotel pada sirosis hati yang ditunjukkan melalui penurunan kadar NO. Penyebab penurunan dari kadar ini masih belum diketahui dengan jelas, diduga ada hubunganya dengan sirkulasi hiperdinamik dan adanya endotoksemia yang umum dijumpai pada sirosis hati. Disfungsi endotel dapat mempengaruhi ketidak seimbangan antara faktor faktor relaksasi dan kontraksi, antara mediator prokoagulan dan antikoagulan atau antara zat-zat yang menghambat dan mendorong pertumbuhan. Petanda biokimia yang lazim dipakai untuk penentuan disfungsi endotel maupun perbaikan fungsi endotel salah satunya NO. (Yu Q et al. 2000) Simvastatin dapat memberi efek pleiotropik pada sel-sel pembuluh darah disamping menurunkan plasma kolesterol (Wassmann S et al, 2000). Efek klinis dari statin tidak selalu diakibatkan oleh penurunan kadar kolesterol plasma. Simvastatin dan Lovastatin mampu menginduksi aktivasi sintesis NO secara in vitro pada sel endotelial manusia (Mason JC, 2003). Pemberian simvastatin secara signifikan meningkatkan kadar NO melalui jalur Rho-eNOSmRNA enos-no, BH4-eNOS-NO di dalam endotel vascular (Zhang Z et al, 2012). Statin juga menurunkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dengan cara mengurangi pengeluaran AT1-reseptor sehingga meningkatkan ekspresi enos yang akan berkontribusi pada peningkatan fungsi endotel (Wassmann S et al, 2000).

3 Penelitian Juan G Abraldes dkk penggunaan preparat statin dapat meningkatkan kadar NO dan memperbaikin disfungsi endotel pada pasien SH dan penggunaan preparat statin mampu menurunkan tekanan vena porta ditandai dengan penurunan Hepatic Venous Pressure Gradient (HPVG) (Yu Q et al. 2000). Peningkatan produksi NO akan memperbaikan endotel vaskular hati dengan meningkatkan endothelial Nitric Oxide Syntase (enos) pada pasien SH sehingga preparat ini dapat dipakai sebagai vasodilator selektif hipertensi portal pada SH. (Wiest R et al 2002). Banyaknya kejadian HP dan adanya gangguan kadar NO pada pasien SH, membuat peneliti memfokuskan penelitian ini mengenai pengaruh simvastatin terhadap kadar NO dan reduksi tekanan vena portal yang di tandai dengan terjadinya GHP pada pasien SH dapat di kurangi. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1 Adakah efek pemberian simvastatin terhadap kadar nitrit oksida pada pasien sirosis hati. 1.2.2 Adakah efek pemberian simvastatin terhadap perbaikan Gastropati Hipertensi Portal (GHP) melalui Endoscopi pada pasien sirosis hati. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Membuktikan dan mengetahui pengaruh pemberian simvastatin terhadap kadar nitrit oksida dan perbaikan perbaikan

4 Gastropati Hipertensi Portal (GHP) melalui Endoscopi pada pasien sirosis hati. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Menganalisis efek pemberian simvastatin terhadap kadar nitrit oksida pada pasien sirosis hati 1.3.2.2 Menganalisis efek pemberian simvastatin terhadap perbaikan Gastropati Hipertensi Portal (GHP) melalui Endoscopi pada pasien sirosis hati. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1.4.1.1 Memberikan bukti ilmiah mengenai pengaruh pemberian simvastatin terhadap kadar nitrit oksida dan perbaikan Gastropati Hipertensi Portal (GHP) melalui Endoscopi pada pasien sirosis hati. 1.4.1.2 Sebagai bahan infomasi untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai efek simvastatin terhadap kadar nitrit oksida dan perbaikan Gastropati Hipertensi Portal (GHP) pada pasien sirosis hati. 1.4.1.3 Dapat digunakan sebagai dasar penelitian pemberian simvastatin pada pasien sirosis hati untuk mencegah komplikasi Gastropati Hipertensi Portal (GHP) pada pasien sirosis hati.

5 1.4.2 Manfaat Terapan 1.4.2.1 Efek simvastatin terhadap penurunan risiko komplikasi Gastropati Hipertensi Portal (GHP) pada pasien sirosis hati. 1.4.2.2 Menjadikan simvastatin sebagai salah satu terapi tembahan atau suplementasi pada pasien sirosis hati dalam menurunkan resiko komplikasi Gastropati Hipertensi Portal (GHP) melalui kenaikan kadar nitrit oksida dengan melihat perbaikan gambaran Gastropati Hipertensi Portal (GHP) melalui Endoscopi pada pasien sirosis hati.