Lampiran 1. Formula yang dicobakan pada penelitian pendahuluan a. Trial 1

dokumen-dokumen yang mirip
1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.

VIII. ANALISIS FINANSIAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. RENCANA KEUANGAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

IV METODE PENELITIAN

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning. Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning. Kandungan Gizi. 0,08 mg.

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

t-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ASPEK FINANSIAL Skenario I

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi


CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

VII. ANALISIS FINANSIAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

BAB VI ASPEK KEUANGAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip,

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

IV. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Kedua sampel sama Kedua sampel berbeda

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

III KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Formula yang dicobakan pada penelitian pendahuluan a. Trial 1 Bahan Jumlah (%) 1 2 3 4 5 6 Tepung sorghum 40 mesh 100 80 70 - - - Tepung sorghum 60 mesh - - - 100 80 70 Tepung kacang hijau 0 0 10 0 0 10 Pati tapioka 0 20 20 0 20 20 Tepung gula 10 10 10 10 10 10 Minyak 3 3 3 3 3 3 Garam 2 2 2 2 2 2 b. Trial 2 Jumlah (%) Bahan 1 2 3 4 5 6 7 Tepung sorghum 60 mesh 100 100 100 100 100 100 100 Tepung gula 15 10 20 15 15 15 15 Coklat bubuk 10 10 10 5 15 10 10 Minyak 5 5 5 5 5 7.5 10 Garam 1 1 1 1 1 1 1 60

Lampiran 2. Kuesioner uji rating hedonik Produk : Flakes Sorghum Nama :... Tanggal:... Petunjuk Dihadapan Anda terdapat 6 sampel flakes sorghum. Anda diminta untuk menilai kesukaan terhadap tekstur, warna, rasa, dan keseluruhan (overall) dari keenam sampel. Kunyahlah masing-masing sampel berurutan dari kiri ke kanan. Berilah penilaian terhadap masing-masing sampel dengan nilai 1 (sangat tidak suka) hingga nilai 5 (sangat suka) dengan TIDAK membandingkan antar sampel. Netralkan mulut Anda dengan air sebelum mencicipi sampel berikutnya. Anda diperbolehkan untuk mencicip ulang sampel-sampel tersebut sebelum melakukan penilaian. Kode Teksur Warna Rasa Keseluruhan 274 448 685 363 912 121 Keterangan : 1 = sangat tidak suka ; 2 = tidak suka ; 3 = netral ; 4 = suka ; 5 = sangat suka Komentar :...... 61

Lampiran 3. Analisis keragaman uji rating hedonik atribut tekstur Variabel dependen : skor Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 81.440 a 5 16.288 19.250.000 Intersep 4423.260 1 4423.260 5.228E3.000 tapioka * emulsifier 44.462 2 22.231 26.274.000 Kesalahan 350.300 414.846 Total 4855.000 420 Total Terkoreksi 431.740 419 a. R =.189 (R Terkoreksi=.179) Uji Lanjut Duncan interaksi N skor tpk 10% - emu 0% 70 2.60 Subset 1 2 3 tpk 20% - emu 2% 70 3.01 tpk 20% - emu 1% 70 3.06 tpk 20% - emu 0% 70 3.20 tpk 10% - emu 2% 70 3.66 tpk 10% - emu 1% 70 3.94 Sig. 1.000.170 1.000 Rerata untuk subset yang homogen terlampir. Berdasarkan tipe III penjumlahan kuadrat: Kesalahan = 0.846 a. Jumlah penguji sampel = 70 b. Tingkat signifikansi (α) = 0.05 F Sig. 62

Lampiran 4. Analisis keragaman uji rating hedonik atribut warna Variabel dependen : skor Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 3.705 a 5.741 1.098.361 Intersep 4747.010 1 4747.010 7.037E3.000 tapioka 0.010 1 0.010.014.905 emulsifier 1.633 2.817 1.211.299 tapioka * emulsifier 2.062 2 1.031 1.528.218 Kesalahan 279.286 414.675 Total 5030.000 420 Total Terkoreksi 282.990 419 a. R =.013 (R Terkoreksi=.001) F Sig. Lampiran 5. Analisis keragaman uji rating hedonik atribut rasa Variabel dependen : skor Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 36.555 a 5 7.311 10.008.000 Intersep 3774.002 1 3774.002 5.166E3.000 tapioka 1.448 1 1.488 2.037.154 emulsifier 8.862 2 4.431 6.065.003 tapioka * emulsifier 26.205 2 13.102 17.935.000 Kesalahan 302.443 414.731 Total 4113.000 420 Total Terkoreksi 338.998 419 a. R =.108 (R Terkoreksi=.097) F Sig. 63

Uji Lanjut Subset Homogen Duncan interaksi N skor tpk 10% - emu 0% 70 2.50 Subset 1 2 3 tpk 20% - emu 2% 70 2.83 tpk 20% - emu 1% 70 2.90 tpk 20% - emu 0% 70 3.09 3.09 tpk 10% - emu 1% 70 3.33 tpk 10% - emu 2% 70 3.34 Sig. 1.000.093.093 Rerata untuk subset yang homogen terlampir. Berdasarkan tipe III penjumlahan kuadrat: Kesalahan = 0.731 a. Jumlah penguji sampel = 70 b. Tingkat signifikansi (α) = 0.05 Lampiran 6. Analisis keragaman uji rating hedonik atribut secara keseluruhan Variabel dependen : skor Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 29.448 a 5 5.890 8.201.000 Intersep 4275.238 1 4275.238 5.953E3.000 tapioka 1.867 1 1.867 2.599.108 emulsifier 8.348 2 4.174 5.812.003 tapioka * emulsifier 19.233 2 9.617 13.391.000 Kesalahan 297.314 414.718 Total 4602.000 420 Total Terkoreksi 326.762 419 a. R =.090 (R Terkoreksi=.079) F Sig. 64

Uji Lanjut Subset Homogen Duncan sampel skor tpk 10% - emu 0% 70 2.77 tpk 20% - emu 2% 70 2.99 2.99 tpk 20% - emu 1% 70 3.14 N Subset 1 2 3 4 tpk 20% - emu 0% 70 3.24 3.24 tpk 10% - emu 2% 70 3.44 3.44 tpk 10% - emu 1% 70 3.56 Sig..135.090.163.425 Rerata untuk subset yang homogen terlampir. Berdasarkan tipe III penjumlahan kuadrat: Kesalahan = 0.718 a. Jumlah penguji sampel = 70 b. Tingkat signifikansi (α) = 0.05 Lampiran 7. Analisis keragaman derajat pengembangan produk dimensi panjang Variabel dependen : nilai Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 1723.659 a 5 344.732 5.242.002 Intersep 375807.215 1 375807.215 5.715E3.000 tapioka 550.524 2 275.262 4.186.028 emulsifier 330.340 1 330.340 5.024.035 tapioka * emulsifier 842.795 2 421.398 6.408.006 Kesalahan 1578.196 24 65.758 Total 379109.000 30 Total Terkoreksi 3301.855 29 a. R =.522 (R Terkoreksi=.442) F Sig. 65

Uji Lanjut Subset Homogen Duncan sampel nilai tpk 20% - emu 2% 5 101.2720 tpk 20% - emu 1% 5 102.6340 N Subset untuk alpha =.05 1 2 tpk 10% - emu 0% 5 113.6380 tpk 10% - emu 2% 5 114.0000 tpk 10% - emu 1% 5 118.0880 tpk 20% - emu 0% 5 121.9100 Sig..793.152 Rerata untuk subset yang homogen terlampir. a. Menggunakan Ukuran Rataan Sampel Harmonis = 5.000. Lampiran 8. Analisis keragaman derajat pengembangan produk dimensi lebar Variabel dependen : nilai Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 510.200 a 5 102.040 1.641.187 Intersep 505438.604 1 505438.604 8.128E3.000 tapioka 206.023 2 103.012 1.657.212 emulsifier 1.196 1 1.196.019.891 tapioka * emulsifier 302.980 2 151.490 2.436.109 Kesalahan 1492.383 24 62.183 Total 507441.187 30 Total Terkoreksi 2002.583 29 a. R =.255 (R Terkoreksi=.100) F Sig. 66

Lampiran 9. Analisis keragaman waktu awal rehidrasi Variabel dependen : nilai Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 4.318E6 a 6 719647.286 47.705.000 Intersep 7.006E7 1 7.006E7 4.644E3.000 tapioka 295474.083 1 295474.083 19.587.003 emulsifier 1185398.167 2 592699.083 39.290.000 tapioka * emulsifier 1565.167 2 782.583.052.950 Kesalahan 105597.500 7 15085.357 Total 9.035E7 14 Total Terkoreksi 4423481.214 13 a. R =.976 (R Terkoreksi=.956) F Sig. Lampiran 10. Analisis keragaman waktu akhir rehidrasi Variabel dependen : nilai Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 5.820E6 a 6 969950.476 44.654.000 Intersep 9.399E7 1 9.399E7 4.327E3.000 tapioka 93104.083 1 93104.083 4.286.077 emulsifier 1319654.000 2 659827.000 30.377.000 tapioka * emulsifier 19744.667 2 9872.333.454.652 Kesalahan 152049.500 7 21721.357 Total 1.222E8 14 Total Terkoreksi 5971752.357 13 a. R =.975 (R Terkoreksi=.953) F Sig. 67

Lampiran 11. Analisis keragaman indeks kelarutan air (WSI) Variabel dependen : nilai Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi.000 a 6 4.829E-5 22.359.000 Intersep.002 1.002 725.208.000 tapioka 2.133E-7 1 2.133E-7.099.762 emulsifier 1.667E-9 2 8.333E-10.000 1.000 tapioka * emulsifier 5.817E-7 2 2.908E-7.135.876 Kesalahan 1.512E-5 7 2.160E-6 Total.002 14 Total Terkoreksi.000 13 a. R =.950 (R Terkoreksi=.908) F Sig. Lampiran 12. Grafik analisis kekerasan dengan alat Rheoner a. T1E1 b. T1E2 2000 gf 2000 gf 1000 gf 1000 gf 0 gf 0 gf 68

c. T1E3 d. T2E1 2000 gf 2000 gf 1000 gf 1000 gf 0 gf 0 gf e. T2E2 f. T2E3 2000 gf 2000 gf 1000 gf 1000 gf 0 gf 0 gf g. Referen 2000 gf 1000 gf 0 gf 69

Lampiran 13. Analisis keragaman nilai kekerasan dengan alat Rheoner Variabel dependen : nilai Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 7.404E6 a 6 1234071.429 146.415.000 Intersep 5.070E7 1 5.070E7 6.016E3.000 tapioka 1026750.000 1 1026750.000 121.818.000 emulsifier 253500.000 2 126750.000 15.038.000 tapioka * emulsifier 505500.000 2 252750.000 29.987.000 Kesalahan 236000.000 28 8428.571 Total 7.443E7 35 Total Terkoreksi 7640428.571 34 a. R =.969 (R Terkoreksi=.962) Uji Lanjut Subset Homogen Duncan sampel nilai referen 5 400.00 tpk 10% - emu 1% 5 1100.00 N F Sig. Subset untuk alpha =.05 1 2 3 4 tpk 10% - emu 2% 5 1340.00 tpk 10% - emu 0% 5 1640.00 tpk 20% - emu 0% 5 1670.00 tpk 20% - emu 1% 5 1760.00 tpk 20% - emu 2% 5 1760.00 Sig. 1.000 1.000 1.000.067 Rerata untuk subset yang homogen terlampir. a. Menggunakan Ukuran Rataan Sampel Harmonis = 5.000. 70

Lampiran 14. Analisis keragaman nilai patah dengan alat Rheoner Variabel dependen : nilai Sumber Tipe III Penjumlahan df Rata-Rata Model Terkoreksi 3.522E6 a 6 586952.381 3.251.015 Intersep 2.054E7 1 2.054E7 113.795.000 Tapioka 1180083.333 1 1180083.333 6.537.016 Emulsifier 2666.667 2 1333.333.007.993 tapioka * emulsifier 424666.667 2 212333.333 1.176.323 Kesalahan 5055000.000 28 180535.714 Total 3.524E7 35 Total Terkoreksi 8576714.286 34 a. R =.411 (R Terkoreksi=.284) F Sig. 71

Lampiran 15. Kuesioner uji penerimaan Kuesioner Uji Penerimaan Nama : Tanggal : Januari 2011 Silanglah (x) pilihan yang adik-adik pilih. Apakah adik-adik pernah mendengar/mencoba produk sereal susu? a. Ya pernah b. Tidak pernah Seberapa sering adik-adik mengkonsumsi produk sereal susu? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Setelah mencoba produk ini, menurut adik-adik : 1. Bagaimana warna produk ini? a. menarik b. cukup menarik c tidak menarik 2. Bagaimana bau/aroma produk ini? a. enak b. cukup enak c. tidak enak 3. Bagaimana rasa produk ini? a. enak b. cukup enak c. tidak enak 4. Bagaimana kerenyahan produk ini? a. suka b. cukup suka c. tidak suka 5. Secara umum, apakah adik-adik suka produk ini? a. Suka b. cukup suka d. tidak suka 6. Apakah adik-adik mau sarapan dengan produk ini? a. Ya mau b. tidak mau 72

Lampiran 16. Analisis tabulasi silang uji penerimaan terhadap pengetahuan tentang sereal susu Tabulasi Silang sekolah * pengetahuan Simpulan Pengolahan Data Data Valid Hilang Total N Persen N Persen N Persen 79 100.0% 0.0% 79 100.0% Hubungan antara sekolah dengan pengetahuan terhadap jenis produk perhitungan pengetahuan_sereal Total tidak tahu tahu sekolah menengah ke bawah 0 39 39 menengah ke atas 1 39 40 Total 1 78 79 Tes Chi-Square Nilai df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square.988 b 1.320 Koreksi Kontinuitas(a).000 1 1.000 Rasio Kemiripan 1.374 1.241 Hubugnan Linear dengan Linear.975 1.323 N dari Data Valid 79 a Dikomputasi hanya untuk tabel 2x2 b 2 sel (50.0%) memiliki hitungan yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum hitungan yang diharapkan adalah.49 73

Lampiran 17. Analisis tabulasi silang uji penerimaan terhadap tingkat konsumsi sereal susu Tabulasi Silang sekolah * konsumsi Simpulan Pengolahan Data Data Valid Hilang Total N Persen N Persen N Persen 79 100.0% 0.0% 79 100.0% Hubungan antara sekolah dengan tingkat konsumsi produk perhitungan konsumsi_sereal Total kadangkadang sering sekolah menengah ke bawah 31 8 39 menengah ke atas 31 9 40 Total 62 17 79 Tes Chi-Square Nilai df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square.046 b 1.830 Koreksi Kontinuitas(a).000 1 1.000 Rasio Kemiripan.046 1.830 Hubugnan Linear dengan Linear.046 1.831 N dari Data Valid 79 a Dikomputasi hanya untuk tabel 2x2 b 2 sel (50.0%) memiliki hitungan yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum hitungan yang diharapkan adalah 8.39 74

Lampiran 18. Analisis tabulasi silang uji penerimaan terhadap atribut sensori sereal susu Tabulasi Silang Simpulan Pengolahan Data Data Valid Hilang Total N Persen N Persen N Persen sekolah * warna 79 100.0% 0.0% 79 100.0% sekolah * aroma 79 100.0% 0.0% 79 100.0% sekolah * rasa 79 100.0% 0.0% 79 100.0% sekolah * kerenyahan 79 100.0% 0.0% 79 100.0% sekolah * kesukaan 79 100.0% 0.0% 79 100.0% Hubungan antara sekolah dengan penilaian terhadap warna produk perhitungan warna Total menarik cukup menarik tidak menarik sekolah menengah ke bawah 28 10 1 39 menengah ke atas 18 21 1 40 Total 46 31 2 79 Tes Chi-Square Nilai df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 6.065 a 2.048 Rasio Kemiripan 6.168 2.046 Hubugnan Linear dengan Linear 4.685 1.030 N dari Data Valid 79 a 2 sel (33.3%) memiliki hitungan yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum hitungan yang diharapkan adalah.99 75

Hubungan antara sekolah dengan penilaian terhadap aroma produk perhitungan aroma Total enak cukup enak tidak enak sekolah menengah ke bawah 28 11 0 39 menengah ke atas 27 10 3 40 Total 55 21 3 79 Tes Chi-Square Nilai df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 3.054 a 2.217 Rasio Kemiripan 4.212 2.122 Hubugnan Linear dengan Linear.901 1.342 N dari Data Valid 79 a 2 sel (33.3%) memiliki hitungan yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum hitungan yang diharapkan adalah 1.48 Hubungan antara sekolah dengan penilaian terhadap rasa produk perhitungan rasa Total enak cukup enak tidak enak sekolah menengah ke bawah 26 12 1 39 menengah ke atas 11 27 2 40 Total 37 39 3 79 Tes Chi-Square Nilai df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 12.173 a 2.002 Rasio Kemiripan 12.507 2.002 Hubugnan Linear dengan Linear 10.509 1.001 N dari Data Valid 79 a 2 sel (33.3%) memiliki hitungan yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum hitungan yang diharapkan adalah 1.48 76

Hubungan antara sekolah dengan penilaian terhadap kerenyahan produk perhitungan kerenyahan Total enak cukup enak tidak enak sekolah menengah ke bawah 25 14 0 39 menengah ke atas 26 13 1 40 Total 51 27 1 79 Tes Chi-Square Nilai df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 1.044 a 2.593 Rasio Kemiripan 1.430 2.489 Hubugnan Linear dengan Linear.019 1.889 N dari Data Valid 79 a 2 sel (33.3%) memiliki hitungan yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum hitungan yang diharapkan adalah.49 Hubungan antara sekolah dengan penilaian terhadap kesukaan secara keseluruhan perhitungan kesukaan Total enak cukup enak tidak enak sekolah menengah ke bawah 32 7 0 39 menengah ke atas 15 22 3 40 Total 47 29 3 79 Tes Chi-Square Nilai df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 16.898 a 2.000 Rasio Kemiripan 18.585 2.000 Hubugnan Linear dengan Linear 16.369 1.000 N dari Data Valid 79 a 2 sel (33.3%) memiliki hitungan yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum hitungan yang diharapkan adalah 1.4 77

Lampiran 19. Analisis tabulasi silang uji penerimaan terhadap keinginan konsumsi produk Tabulasi Silang Simpulan Pengolahan Data Data Valid Hilang Total N Persen N Persen N Persen sekolah * keinginan 79 100.0% 0.0% 79 100.0% perhitungan keinginan tidak Total mau mau sekolah menengah ke bawah 39 0 39 menengah ke atas 28 12 40 Total 67 12 79 Tes Chi-Square Nilai df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 13.796 a 1.000 Koreksi Kontinuitas 11.565 1.001 Rasio Kemiripan 18.437 1.000 Hubugnan Linear dengan Linear 13.621 1.000 N dari Data Valid 79 a 2 sel (33.3%) memiliki hitungan yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum hitungan yang diharapkan adalah 5.92 78

Lampiran 20. Dokumentasi kegiatan uji penerimaan di Sekolah Dasar SDN Dramaga IV Bogor Suasana panelis saat mendengar penjelasan Suasana panelis saat mencicipi Suasana panelis saat mencicipi SDN Dramaga IV Bogor SDN Polisi V Bogor Suasana panelis saat mendengar penjelasan Suasana panelis saat akan mencicipi Suasana panelis saat mencicipi SDN Polisi V Bogor 79

Lampiran 21. Analisis kadar air Sampel Duplo W sampel (gr) W cawan (gr) W akhir (gr) Kadar air (%) Rata-rata SD Flakes 1 3.1268 3.0103 6.0549 2.7306 2 3.0584 3.1231 6.1051 2.4463 2.5885 0.2010 Lampiran 22. Analisis kadar abu Sampel Duplo W sampel (gr) W cawan (gr) W akhir (gr) Kadar abu (%) Rata-rata SD Flakes 1 3.0002 18.7776 18.8517 2.4698 2 2.9127 19.9298 20.0018 2.4719 2.4709 0.0015 Lampiran 23. Analisis kadar lemak Sampel Duplo W sampel (gr) W labu (gr) W akhir (gr) Kadar lemak (%) Rata-rata SD Flakes 1 3.0665 107.0650 107.1822 3.8219 2 3.0128 115.9022 116.0155 3.7606 3.7913 0.0434 80

Lampiran 24. Analisis protein Sampel Flakes Duplo W sampel (mg) V blanko (ml) V titrasi (ml) N HCl % N % P Rata-rata SD 1 115.7 0.1 18.8517 0.02484 1.1425 7.1407 2 59.8 0.1 20.0018 0.02484 1.1925 7.4532 7.2969 0.2230 Lampiran 25. Analisis serat kasar Sampel Duplo W sampel (gr) W kertas (gr) W akhir (gr) Flakes Kadar serat kasar (%) 1 0.5758 0.1984 0.2495 8.8746 2 0.5431 0.1976 0.2479 9.2616 Rata-rata SD 9.0681 0.2737 Lampiran 26. Analisis karbohidrat Sampel Flakes Duplo Kadar air (%) Kadar abu (%) Kadar lemak (%) Kadar protein (%) Kadar karbohidrat (%) 1 0.5758 0.1984 0.2495 8.8746 77.4383 2 0.5431 0.1976 0.2479 9.2616 77.2282 Rata-rata SD 77.3332 0.1486 81

Lampiran 27. Perincian modal investasi sorghum flakes No Jenis Biaya Jumlah Fisik Satuan Harga/satuan Total Harga Umur Ekonomis (tahun) Penyusutan per Tahun Nilai Sisa 1 Perizinan a. pendaftaran PIRT 1 kali Rp 100,000 Rp 100,000 5 Rp 20,000 Rp - b. pendaftaran halal 1 kali Rp 500,000 Rp 500,000 5 Rp 100,000 Rp - 2 Mesin / Peralatan a. mesin penepung/pengecil ukuran 2 sub jumlah Rp 600,000 Rp 120,000 Rp - buah Rp 20,000,000 Rp 40,000,000 10 Rp 4,000,000 Rp 20,000,000 b. ayakan bergoyang 1 buah Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 10 Rp 5,000,000 Rp 25,000,000 c. varimixer 1 buah Rp 20,000,000 Rp 20,000,000 10 Rp 2,000,000 Rp 10,000,000 d. ekstruder ulir ganda 1 buah Rp 500,000,000 Rp 500,000,000 10 Rp 50,000,000 Rp 250,000,000 e. timbangan 2 buah Rp 5,000,000 Rp 10,000,000 5 Rp 2,000,000 Rp - f. mesin pengemas 1 buah Rp 40,000,000 Rp 40,000,000 10 Rp 4,000,000 Rp 20,000,000 g. wadah stainless (20 kg) 2 buah Rp 250,000 Rp 500,000 5 Rp 100,000 Rp - 3 Instalasi Utilitas sub jumlah Rp 660,500,000 Rp 67,100,000 Rp 325,000,000 a. komputer 1 unit Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 5 Rp 800,000 Rp - b. printer 1 buah Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 5 Rp 200,000 Rp - c. telepon/fax/internet 1 buah Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 5 Rp 200,000 Rp - d. alat-alat kantor 1 paket Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 3 Rp 666,667 Rp (1,333,333) e. mobil pickup 1 buah Rp 70,000,000 Rp 70,000,000 10 Rp 7,000,000 Rp 35,000,000 f. instalasi air 1 paket Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 10 Rp 200,000 Rp 1,000,000 g. instalasi listrik 1 paket Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 10 Rp 500,000 Rp 2,500,000 sub jumlah Rp 85,000,000 Rp 9,566,667 Rp 37,166,667 Jumlah Biaya Investasi Rp 746,100,000 Rp 76,786,667 Rp 362,166,667 82

Keterangan : Total Harga = Jumlah Fisik x Harga/satuan Contoh (mesin penepung/pengecil) : Total Harga = 2 (buah) x 20,000,000 Total harga = 40,000,000 Penyusutan per Tahun = Total Harga/Umur Ekonomis Contoh (timbangan) : Penyusutan per Tahun = 10,000,000/5 Penyusutan per Tahun = 2,000,000 Nilai Sisa = Total Harga/(Penyusutan per Tahun x Umur Proyek) Contoh (timbangan) : Nilai Sisa = 10,000,000/(2,000,000 x 5) Nilai Sisa = 0.00 83

Lampiran 28. Perincian biaya operasional usaha menengah sorghum flakes No Input Jumlah Satuan Harga Per Satuan Nilai Per Bulan Nilai Per Tahun 1 Bahan Baku Tepung Sorgum 60 mesh ( * ) 4500 kg Biji Sorgum ( ** ) 6900 kg Rp 3,250 Rp 22,425,000 Rp 269,100,000 Pati Tapioka 500 kg Rp 4,500 Rp 2,250,000 Rp 27,000,000 Tepung Gula 750 kg Rp 12,000 Rp 9,000,000 Rp 108,000,000 Coklat Bubuk 500 kg Rp 50,000 Rp 25,000,000 Rp 300,000,000 Minyak 200 L Rp 10,000 Rp 2,000,000 Rp 24,000,000 Garam 50 kg Rp 2,000 Rp 100,000 Rp 1,200,000 Emulsifier 50 kg Rp 150,000 Rp 7,500,000 Rp 90,000,000 Kemasan 111350 buah Rp 300 Rp 33,405,000 Rp 400,860,000 sub jumlah Rp 101,680,000 Rp 1,220,160,000 2 Tenaga Kerja pegawai pabrik 6 orang, bulan Rp 900,000 Rp 5,400,000 Rp 64,800,000 supervisor pabrik 1 orang, bulan Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 18,000,000 pegawai kantor 2 orang, bulan Rp 900,000 Rp 1,800,000 Rp 21,600,000 manajer 1 orang, bulan Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 24,000,000 sub jumlah Rp 10,700,000 Rp 128,400,000 84

No Input Jumlah Satuan Harga Per Satuan Nilai Per Bulan Nilai Per Tahun 3 Operasional Pabrik sewa bangunan dan kantor 1 bulan Rp 8,000,000 Rp 8,000,000 Rp 96,000,000 biaya penyusutan mesin dan 1 Rp 5,591,667 Rp 5,591,667 Rp 67,100,000 peralatan bulan biaya perawatan mesin dan 1 Rp 139,792 Rp 139,792 Rp 1,677,500 peralatan bulan biaya perawatan bangunan 1 bulan Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 600,000 biaya transportasi bahan 1 bulan Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 12,000,000 sanitasi dan kebersihan 1 bulan Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 600,000 listrik 1 bulan Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 2,400,000 air 1 bulan Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 2,400,000 sub jumlah Rp 15,231,458 Rp 182,777,500 4 Operasional Kantor biaya pemasaran 1 bulan Rp 8,000,000 Rp 8,000,000 Rp 96,000,000 telepon/fax/internet 1 bulan Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 12,000,000 biaya penyusutan peralatan kantor 1 bulan Rp 797,222 Rp 797,222 Rp 9,566,667 biaya perawatan peralatan 1 bulan Rp 19,931 Rp 19,931 Rp 239,167 biaya transportasi 1 bulan Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 12,000,000 subjumlah Rp 10,817,153 Rp 129,805,833 Jumlah Biaya Operasional Rp 138,428,611 Rp 1,661,143,333 *jumlah tepung sorgum + tapioka yang digunakan, yaitu 5000 kg, diperoleh dari asumsi nomor 9 **Jumlah biji sorgum yang dibutuhkan dihitung melalui rendemen proses penepungan dan pengayakan untuk menghasilkan 4500 kg sorgum, yaitu : 4500 x (100/94,5) x (100/69,24) = 6877 ~ 6900 kg 85

Keterangan Nilai Per Bulan = Jumlah x Harga Per Satuan Contoh (pegawai pabrik) : Nilai Per Bulan = 6 x 900,000 Nilai Per Bulan = 5,400,000 Nilai Per Tahun = Nilai Per Bulan x 12 Contoh (pegawai pabrik) : Nilai Per Tahun = 5,400,000 x 12 Nilai Per Tahun = 64,800,000 {Nilai Per Tahun Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan (No. 3 poin 2)} = {Sub jumlah Penyusutan Per Tahun Mesin/Peralatan (No.2 Lampiran 27)} {Nilai Per Satuan dan Nilai Per Bulan Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan} = {Nilai Per Tahun Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan}/12 {Nilai Per Satuan dan Nilai Per Bulan Biaya Perawatan Mesin dan Peralatan (No.3 poin 3)} = {Harga Per Satuan (Nilai Per Bulan) Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan} x 2.5% (Asumsi No. 8 hal. 51) {Nilai Per Tahun Biaya Perawatan Mesin dan Peralatan} = {Nilai Per Bulan Biaya Perawatan Mesin dan Peralatan} x 12 {Nilai Per Tahun Biaya Penyusutan Peralatan Kantor (No. 4 poin 3)} = {Sub jumlah Penyusutan Per Tahun Instalasi Utilitas (No. 3 Lampiran 27)} {Nilai Per Satuan dan Nilai Per Bulan Biaya Penyusutan Peralatan Kantor} = {Nilai Per Tahun Biaya Penyusutan Peralatan Kantor}/12 {Nilai Per Satuan dan Nilai Per Bulan Biaya Perawatan Pera latan Kantor (No.4 poin 4)} = {Harga Per Satuan (Nilai Per Bulan) Biaya Penyusutan Peralatan Kantor} x 2.5% (Asumsi no. 8 hal. 51) {Nilai Per Tahun Biaya Perawatan Peralatan Kantor} = {Nilai Per Bulan Biaya Perawatan Peralatan Kantor} x 12 86

Lampiran 29. Kebutuhan dana usaha menengah sorghum flakes No Rincian Biaya Proyek Total Biaya 1 dana investasi yang bersumber dari a. Kredit Rp 522,270,000 b. Dana sendiri Rp 223,830,000 jumlah dana investasi Rp 746,100,000 2 dana operasional yang bersumber dari a. Kredit Rp 1,162,800,333 b. Dana sendiri Rp 498,343,000 jumlah dana operasional Rp 1,661,143,333 3 total dana proyek yang bersumber dari a. Kredit Rp 1,685,070,333 b. Dana sendiri Rp 722,173,000 jumlah dana proyek Rp 2,407,243,333 Keterangan : {Jumlah dana investasi} = {Jumlah Biaya Investasi (Lampiran 27)} Mengacu Asumsi No. 13 hal.51 : {Dana investasi yang bersumber dari Kredit} = 70% x {Jumlah dana investasi} {Dana investasi yang bersumber dari Dana Sendiri = 30% x {Jumlah dana investasi} {Jumlah dana operasional} = {Jumlah Biaya Operasional (Lampiran 28)} Mengacu Asumsi No. 13 hal.51 : {Dana operasional yang bersumber dari Kredit} = 70% x {Jumlah dana operasional } {Dana operasional yang bersumber dari Dana Sendiri = 30% x {Jumlah dana operasional } {Jumlah dana proyek} = {Jumlah dana investasi} + {jumlah dana operasional} Mengacu Asumsi No. 13 hal.51 : {total dana proyek yang bersumber dari Kredit} = 70% x {jumlah dana proyek} {total dana proyek yang bersumber dari Dana Sendiri} = 30% x {jumlah dana proyek} 87

Lampiran 30. Perhitungan pelunasan kredit A. Angsuran Kredit Investasi Jumlah kredit Rp 522,270,000.- Jangka waktu kredit 4 tahun Bunga per tahun 14% tahun Jumlah angsuran 48 bulan Sistem Perhitungan Bunga 1 Menurun Tahun Angsuran Pokok Angsuran Bunga Total Angsuran Saldo Awal Saldo Akhir 1 130,567,500 64,739,719 195,307,219 522,270,000 391,702,500 2 130,567,500 40,460,269 177,027,769 391,702,500 261,135,500 3 130,567,500 28,280,819 158,748,319 261,135,500 130,567,500 4 130,567,500 9,901,369 140,468,869 130,567,500 0 Total 522,270,000 149,282,175 671,552,175 88

B. Angsuran Kredit Modal Kerja Jumlah kredit Rp 1,162,800,333.- Jangka waktu kredit 4 tahun Bunga per tahun % 14% tahun Jumlah angsuran 12 bulan Sistem Perhitungan Bunga 1 Menurun Tahun Angsuran Pokok Angsuran Bunga Total Angsuran Saldo Awal Saldo Akhir 1 290,700,083 144,138,791 434,838,875 1,162,800,333 872,100,250 2 290,700,083 103,440,780 394,140,863 872,100,250 581,400,167 3 290,700,083 62,742,768 353,442,851 581,400,167 290,700,083 4 290,700,083 22,044,756 312,744,840 290,700,083 0 Total 1,162,800,333 332,367,095 1,495,167,429 89

C. Angsuran Kredit Investasi dan Modal Kerja Tahun Kredit Angsuran Angsuran Total Saldo Saldo Pokok Bunga Angsuran Awal Akhir 1,685,070,333 1,685,070,333 1,685,070,333 1 421,267,583 208,878,510 630,146,093 1,685,070,333 1,263,802,750 2 421,267,583 149,901,048 571,168,632 1,263,802,750 842,535,167 3 421,267,583 90,923,587 512,191,170 842,535,167 421,267,583 4 421,267,583 31,946,125 453,213,708 421,267,583 0 Keterangan : Rumus penghitungan angsuran kredit Angsuran pokok per bulan= jumlah kredit / (tahun kredit x 12 bulan) Angsuran bunga per bulan = bunga pinjaman(14%)/12 x sisa kredit Total angsuran = angsuran pokok + angsuran bunga Contoh perhitungan kredit investasi dan modal kerja (Poin C) Kredit investasi = Rp 1,685,070,333.- Jumlah tahun angsuran = 4 Angsuran pokok tiap tahun = 1,685,070,333/4 = 421,267,583 Angsuran pokok per bulan = 421,267,583/12 = 35,105,631 Angsuran bunga per bulan (bulan 1) = (14%/12) x saldo awal bulan 1 = (0.14/12) x 1,685,070,333 = 19,659,154 Total angsuran perbulan = 35,105,631 + 19,659,154= 54,764,786 Cicilan bunga bulan 2= (14%/12) x saldo awal bulan 2 = (0.14/12) x (1,685,070,333 54,764,786) = 19,249,588 90

Lampiran 31. Asumsi penjualan % Penjualan Tahun ke- Hasil Penjualan 70 1 935,340 80 2 1,068,960 80 3 1,068,960 80 4 1,068,960 80 5 1,068,960 Keterangan : Harga produk : Rp 2,500.- Kapasitas produksi basis bahan karbohidrat per bulan (Asumsi No. 9 hal 51) = 40 kg x 5 jam x 25 hari = 5,000 kg bahan (karbohidrat) Jumlah total bahan (Volume Produksi) per bulan dihitung dengan menjumlahkan bahan -bahan lain seperti tapioca, coklat bubuk, minyak, garam, dan emulsifier, atau sekitar 6,550 kg Kapasitas produksi per bulan (efisiensi 85%; Asumsi no. 10 hal 51) = 0.85 x kapasitas produksi per bulan x 1000 (gr/kg) / 50 gr = 0.85 x (+) 6,550 kg x 1000 (gr/kg) / 50 gr = (+) 111,350 unit produk (50 gr) Kapasitas produksi per tahun = jumlah produksi per bulan x 12 bulan = 111,350 x 12 = 1,336,200 unit produk 91

Berdasarkan Asumsi No. 11 hal 51 : Jumlah penjualan tahun 1 = volume penjualan tahun 1 (70%) x kapasitas produksi per tahun = 0.7 x 1,336,200 = 935,340 unit produk terjual Jumlah penjualan tahun 2 (dst) = volume penjualan tahun 2 (dst) (80%) x kapasitas produksi per tahun = 0.8 x 1,336,200 = 1,068,960 92

Lampiran 32. Proyeksi laba-rugi No Uraian Tahun 1 2 3 4 5 Jumlah 1 Pendapatan Rp 2,338,350,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2, 672,400,000 Rp 2, 672,400,000 Rp 2, 672,400,000 Rp 13,027,950,000 2 Pengeluaran a. Biaya operasional Rp - Rp 1,661,143,333 Rp 1,661,143,333 Rp 1,661,143,333 Rp 1,661,143,333 Rp 6,644,573,333 b. Penyusutan Rp 76,786,667 Rp 76,786,667 Rp 76,786,667 Rp 76,786,667 Rp 76,786,667 Rp 383,933,333 c. Angsuran pokok Rp 421,267,583 Rp 421,267,583 Rp 421,267,583 Rp 421,267,583 Rp - Rp 1,685,070,333 d. Bunga bank Rp 208,878,510 Rp 149,901,048 Rp 90,923,587 Rp 31,946,125 Rp - Rp 481,649,270 Jumlah Rp 706,932,760 Rp 2,309,098,632 Rp 2,250,121,170 Rp 2,191,143,708 Rp 1,737,930,000 Rp 9,195,226,270 Laba sebelum pajak Rp 1,631,417,240 Rp 363,301,368 Rp 422,278,830 Rp 481,256,292 Rp 934,470,000 Rp 3,832,723,730 e. Pajak Rp 489,452,172 Rp 108,990,410 Rp 126,683,649 Rp 144,376,887 Rp 280,341,000 Rp 1,149,817,119 3 Laba/(Rugi) Rp 1,141,992,068 Rp 254,310,958 Rp 295,595,181 Rp 336,879,404 Rp 654,129,000 Rp 2,682,906,611 4 Profit margin % 48.84% 9.52% 11.06% 12.61% 24.48% Keterangan : Pendapatan (No. 1) = Hasil Penjualan per tahun Contoh (Pendapatan per tahun (tahun 1) = jumlah penjualan (tahun 1) x harga produk = 935,340 x Rp 2,500.- = Rp 2,338,350,000.- Biaya Operasional (tahun 1) bernilai nol karena dihitung sebagai Modal Awal Usaha pada tahun ke-0 Biaya Operasional (tahun 2, dst) merupakan Jumlah Biaya Operasional (Lampiran 28) 93

Penyusutan merupakan total nilai Penyusutan Pertahun (Lampiran 27) Angsuran Pokok merupakan niai Angsuran Pokok Kredit Investasi Per Tahun (Lampiran 30) Bunga Bank merupakan nilai Angsuran Bunga Kredit Investasi Per Tahun (Lampiran 30) {Laba Sebelum Pajak} = {Total Pendapatan} {Total pengeluaran} {Pajak} = {(Asumsi No. 18 hal 51)} x {Laba Sebelum Pajak} {Laba (Rugi)} = {Laba Sebelum Pajak} {Pajak} {Profit Margin (%)} = {Laba(Rugi)} / {Pendapatan} x 100 94

Lampiran 33. Perhitungan BEP (Break Even Point) Waktu Biaya Tetap Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Sewa Bangunan & Kantor Rp 120,000,000 Rp 120,000,000 Rp 120,000,000 Rp 120,000,000 Rp 120,000,000 Gaji Rp 134,400,000 Rp 134,400,000 Rp 134,400,000 Rp 134,400,000 Rp 134,400,000 Telepon/internet Rp 12,000,000 Rp 12,000,000 Rp 12,000,000 Rp 12,000,000 Rp 12,000,000 Biaya Penyusutan Rp 76,786,667 Rp 76,786,667 Rp 76,786,667 Rp 76,786,667 Rp 76,786,667 Biaya Transportasi Rp 24,000,000 Rp 24,000,000 Rp 24,000,000 Rp 24,000,000 Rp 24,000,000 sub jumlah Rp 367,186,667 Rp 367,186,667 Rp 367,186,667 Rp 367,186,667 Rp 367,186,667 Biaya Variabel Bahan Baku Rp 1,220,160,000 Rp 1,220,160,000 Rp 1,220,160,000 Rp 1,220,160,000 Rp 1,220,160,000 Operasional Pabrik Rp 182,777,500 Rp 182,777,500 Rp 182,777,500 Rp 182,777,500 Rp 182,777,500 Biaya Pemasaran Rp 96,000,000 Rp 96,000,000 Rp 96,000,000 Rp 96,000,000 Rp 96,000,000 sub jumlah Rp 1,498,937,500 Rp 1,498,937,500 Rp 1,498,937,500 Rp 1,498,937,500 Rp 1,498,937,500 Jumlah Produk (unit) 935,340 1,068,960 1,068,960 1,068,960 1,068,960 Harga Jual Rp 2,500 Rp 2,500 Rp 2,500 Rp 2,500 Rp 2,500 Hasil Penjualan Rp 2,338,350,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2,672,400,000 BEP (Rp/tahun) Rp 939,300,334.46 Rp 767,896,415.95 Rp 767,896,415.95 Rp 767,896,415.95 Rp 767,896,415.95 BEP (unit produk) 375,720 307,159 307,159 307,159 307,159 Keterangan Perhitungan BEP (rupiah) Perhitungan BP (unit) = Jumlah Biaya Tetap / (1-(Biaya Variabel per unit/harga per unit)) = 367,186,667/ (1-(1,498,937,500/935,340)/2,500) = Rp 939,300,334.46 = BEP rupiah / harga produk per unit = 939,300,334.46 / 2500 = 375,720 unit 95

Lampiran 34. Proyeksi arus kas Tahun Uraian 0 1 2 3 4 5 Inflow a. Pendapatan Rp - Rp 2,338,350,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2,672,400,000 b. Nilai sisa Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 362,166,667 Jumlah Rp - Rp 2,338,350,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2,672,400,000 Rp 2,672,400,000 Rp 3,034,566,667 Outflow a. Biaya investasi Rp 746,100,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 b. Biaya modal kerja Rp 1,661,143,333 c. Biaya operasional Rp - Rp 1,661,143,333 Rp 1,661,143,333 Rp 1,661,143,333 Rp 1,661,143,333 d. Angsuran pokok Rp 421,267,583 Rp 421,267,583 Rp 421,267,583 Rp 421,267,583 e. Biaya bunga bank Rp 208,878,510 Rp 149,901,048 Rp 90,923,587 Rp 31,946,125 f. Pajak Rp 489,452,172 Rp 108,990,410 Rp 126,683,649 Rp 144,376,887 Rp 280,341,000 Jumlah Rp 2,407,243,333 Rp 1,121,071,265 Rp 2,342,802,376 Rp 2,301,518,152 Rp 2,260,233,929 Rp 1,942,984,333 Net Cashflow Rp (2,407,243,333) Rp 1,217,278,735 Rp 329,597,624 Rp 370,881,848 Rp 412,166,071 Rp 1,091,582,333 Saldo Kas Awal Rp - Rp (2,407,243,333) Rp (1,189,964,599) Rp (860,366,974) Rp (489,485,127) Rp (77,319,056) Saldo Kas Akhir Rp (2,407,243,333) Rp (1,189,964,599) Rp (860,366,974) Rp (489,485,127) Rp (77,319,056) Rp 1,014,263,277 Keterangan : Nilai Pendapatan per tahun sesuai dengan nilai Pendapatan pada Proyeksi Laba/Rugi (Lampiran 32) Nilai sisa merupakan total Nilai Sisa pada Perincian Modal Investasi (Lampiran 27) Biaya Investasi dan Modal Kerja tahun ke-0 merupakan Modal Awal Usaha (hal52) Biaya investasi tahun-1, dst merupakan biaya investasi rutin yang ditetapkan Biaya Operasional, Angsuran Pokok, Biaya Bunga Bank, dan Pajak sesuai dengan perincian Proyeksi Laba/Rugi (Lampiran 32) {Net Cashflow} = {Jumlah Inflow} {Jumlah Outflow} 96

Contoh (tahun-1) : Net Cashflow = 2,338,350,000 1,121,071,265 Net Cashflow = 1,217,278,735 Saldo Kas Awal merupakan nilai Saldo Kas Akhir pada tahun sebelumnya {Saldo Kas Akhir} = {Saldo Kas Awal} + {Net Cashflow} Contoh (tahun-1) : Saldo Kas Akhir = (-2,407,143,333) + 1,217,278,735 Saldo Kas Akhir = 1,189,964,599 97

Lampiran 35. Analisis kelayakan usaha Tahun Arus Kas Arus Kas NPV DF( 13% ) NPV Bersih Kumulatif Kumulatif 0 (2,407,243,333) (2,407,243,333) 1 (2,407,243,333) (2,407,243,333) 1 1,217,278,735 (1,189,964,599) 0.8850 1,077,237,818 (1,330,005,515) 2 329,597,624 (860,366,974) 0.7831 258,123,286 (1,071,882,229) 3 370,881,848 (489,485,127) 0.6931 257,039,725 (814,842,504) 4 412,166,071 (77,319,056) 0.6133 252,789,170 (562,053,334) 5 1,091,582,333 1,014,263,277 0.5428 592,467,157 30,413,824 Kriteria Kelayakan: IRR = 14% NPV = Rp 30,413,824 Net B/C = 1.01 PBP = 4.07 tahun Discounted PBP 4.95 tahun BEP (Rp / tahun) = tahun 1 = Rp 939,300,334 tahun 2 dst = Rp 767,896,416 98

Keterangan : 1. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menggunakan fungsi IRR di dalam Microsoft Excel menggunakan data pada kolom Present Value (PV) dari PV tahun ke-0 sampai tahun ke-5. Rumus umum (menggunakan iterasi) : IO = n t =1 ACF t (1 + IRR) t Keterangan : ACF t = arus kas tahunan setelah pajak pada periode t n = usia proyek yang diharapkan t = periode (tahun) Io = investasi awal (Initial Investment) Rumus (menggunakan program Microsoft Excel) : =IRR(G5:G10,13%) Catatan : PV merupakan Present Value, yaitu nilai Arus Kas Bersih yang telah dikalikan dengan Discount Factor (DF). PV disebut juga Arus Kas Terdiskonto. 2. NPV kumulatif merupakan akumulasi dari nilai PV (Present Value) dari tahun ke-0 sampai tahun ke-5 dan nilainya didapat dari kolom NPV Kumulatif tahun ke-5. Rumus umum : NPV = PV t = n t=1 ACFt (1 k) t ACF t (1 + k) t Io Keterangan : ACF t = arus kas tahunan setelah pajak pada periode t n = usia proyek yang diharapkan (tahun) k = tingkat bunga modal atau tingkat pengembalian yang disyaratkan (%) t = periode (tahun) 99

Io = investasi awal (Initial Investment) NPV = PV 0 + PV 1 + PV 2 + PV 3 + PV 4 + PV 5 = Rp 30,413,824.- 3. Perhitungan Net B/C Ratio adalah membagi jumlah dari PV yang bernilai positif (dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5) dengan nilai mutlak dari PV yang bernilai negatif (tahun ke-0) Rumus umum : + NPV positif Net B/C = NPV negatif Net B/C Ratio = Jumlah pemasukan (PV 1 +PV 2 +PV 3 +PV 4 +PV 5 ) / Jumlah pengeluaran (PV 0 ) = 2,437,657,157/ 2,407,243,333 = 1.0126 (1.01) 4. Perhitungan Payback Period adalah menambahkan angka tahun dimana Arus Kas Kumulatif bersifat negatif terakhir kali, dengan rasio antara nilai mutlak Arus Kas Kumulatif tahun tersebut dan Arus Kas Bersih tahun berikutnya. PBP dihitung menggunakan kolom Arus Kas Breish dan kolom Arus Kas Kumulatif, sedangkan Discounted PBP menggunakan kolom PV dan NPV Kumulatif. Contoh perhitungan PBP : PBP = n + (a/b) = 4 + (77,319,056/1,091,582,333) = 4.07 tahun (4 tahun 25 hari) Keterangan : n = Tahun terakhir di mana keadaan Arus Kas Kumulatif bernilai negatif a = Jumlah Arus Kas Kumulatif negatif di tahun ke-n b = Jumlah Arus Kas Bersih di tahun ke-n+1 100