BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya pendirian suatu perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan laba atau keuntungan yang diperoleh agar kelangsungan hidup usahanya terjamin dan dapat mengembangkan usahanya. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, maka persaingan perusahaan khususnya antar perusahan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Perusahaan akan berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menyediakan barang atau jasa yang dihasilkan dan diharapkan masyarakat dapat menerima dan puas dengan hasil tersebut. Menurut Kasmir (2014:250), modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Menurut Fahmi ( 2013:100) menyatakan bahwa modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek kas, surat-surat berharga, persediaan dan piutang. Dalam mencapai laba atau memaksimalkan keuntungan, perusahaan memiliki transaksi keuangan yang tertulis yang digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan tersebut, salah satunya adalah kas. Kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid, yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban financial perusahaan. Menurut Kasmir (2013) Perputaran kas 1
2 merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata. Selain kas, komponen lainnya adalah piutang, yang timbul karena adanya penjualan kredit maka semakin besar pula investasi dalam piutang dan akibatnya risiko atau biaya yang akan dikeluarkan akan semakin besar pula. Tingkat perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran yang diberikan oleh perusahaan. Makin lama syarat pembayaran, semakin lama dana atau modal kerja terikat dalam piutang tersebut, yang berarti semakin rendah tingkat perputaran piutang (Fahmi, 2013:155). Komponen modal kerja yang lain dalam penelitian ini adalah persediaan, juga merupakan elemen utama dari modal kerja, karena jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Untuk mengukur tingkat efektivitas dari sebuah perusahaan, dapat diukur dari tingkat perputarannya. Fenomena yang terjadi, adanya persoalan pengelolaan modal kerja menjadi masalah serius dan merupakan aspek yang sering dihadapi perusahaan. Banyak perusahaan gulung tikar karena mengalami kondisi tersebut. Karena itu, adanya analisis atas modal kerja perusahaan sangat penting dilakukan guna mengetahui kondisi modal kerja saat ini kemudian dihubungkan dengan situasi keuangan pada masa yang akan datang. Dan untuk itu juga, diperlukan adanya perencanaan dan pengendalian yang baik dalam pengelolaan modal kerja yang tersedia, dengan asumsi bahwa setiap rupiah dalam modal kerja (kas) yang tertanam dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin sehingga dapat menghasilkan tingkat keuntungan investasi atau rentabilitas yang maksimal. Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Tersedianya modal kerja yang segera dapat dipergunakan dalam
3 operasi tergantung tipe atau sifat dari aktiva lancar yang dimiliki, seperti kas, piutang, dan persediaan. Dalam hal ini, modal kerja harus cukup membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Sebab, dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan beroperasi secara ekonomis dan efisien serta tidak mengalami kesulitan keuangan. Kaitannya dengan hal tersebut, pemimpin perusahaan juga harus menjaga agar besarnya modal kerja itu tepat, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Sebab, baik terlalu besar maupun terlalu kecil akan berdampak negatif bagi perusahaan. Untuk itu, perusahaan sebagai organisasi yang profit oriented membutuhkan adanya efisiensi modal kerja, akan mampu meningkatkan profitabilitas (ROA). Selain itu Profitabilitas juga digunakan oleh perusahaan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,2010:122). Bagi perusahaan masalah profitabilitas sangat penting. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan perusahaan semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan, maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan. Ada beberapa alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, antara lain : Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Di dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Profitabilitas yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Dalam melakukan aktivitas operasionalnya setiap
4 perusahaan akan membutuhkan potensi sumber daya, salah satunya adalah modal, baik modal kerja seperti kas, piutang, persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap. Modal merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya (Bramasto, 2008). Berdasarkan konsep di atas, maka dalam penelitian ini variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan akan dipergunakan sebagai variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap profitabilitas, dimana profitabilitas diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Perusahaan Properti dan Real Estate di BEI dipilih sebagai lokasi dalam penelitian ini. Perkembangan industri properti saat ini juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Hal ini ditandai dengan maraknya pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran dan perhotelan. Disamping itu, perkembangan sektor properti juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar. Bisnis properti dan real estate sangat sering mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga properti disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap sedangkan demand nya akan selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan dan lain-lain. Berikut data perusahaan properti dan real estate yang terdapat di BEI menggunakan skala pengukuran ROA :
5 Tabel 1 Data Hasil Perhitungan ROA Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2015 Kode Perusahaan ROA 2015 APLN 4,55% ASRI 3,66% BAPA 0,69% BEST 4,58% BIKA 3,58% BKSL 0,55% BSDE 6,53% CTRA 6,63% CTRP 3,56% CTRS 9,46% DART 3,10% DILD 4,08% DUTI 7,44% EMDE 5,12% FMII 27,31% GAMA 0,37% GMTD 9,30% GPRA 4,63% JRPT 11,50% KIJA 3,40% LAMI 23,97% LPCK 16,71% LPKR 2,47% MDLN 6,80% MTLA 6,63% PLIN 5,99% PPRO 5,84% PUDP 20,32% PWON 7,46% RODA 14,84% SCBD 2,86% SMRA 5,67% Sumber : www.idx.co.id diolah oleh penulis
6 Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa ROA tertinggi yaitu pada perusahaan Fortune Mate Indonesia Tbk memperoleh ROA sebesar 27,31% setelah itu pada perusahaan Lami Citra Tbk sebesar 23,97%, sedangkan perusahaan yang memiliki ROA terendah adalah perusahaan Gading Development Tbk memperoleh ROA 0,37%. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas yang hasil penelitiannya ada yang sejalan ataupun yang bertentangan. Penelitian-penelitian diantaranya yang dilakukan oleh Raheman dan Nasr (2007) dapat memperkuat karena perputaran persediaan, perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian berbeda didapatkan oleh Teruel dan Solano (2007) yang menyimpulkan bahwa perputaran piutang, perputaran persediaan mempunyai hubungan yang negatif signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Ganesan (2007) juga menunjukkan bahwa manajemen modal kerja memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian Aulia Rahma dan H.Prasetiono (2009) menunjukkan bahwa perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran persediaan dan status perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian Lutfi Jaya Putra (2010) menunjukan bahwa perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Clairene (2013) menunujukkan bahwa perputaran modal kerja dan perputaran piutang secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.
7 Untuk menghindari agar masalah dalam penelitian tidak meluas, maka dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan skala pengukuran Return On Asset (ROA). Peneliti menggunakan judul ini karena profitabilitas itu merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Setiap perusahaan pasti menghasilkan laba, tetapi laba yang dihasilkan perusahaan tiap tahunnya tidak menentu terkadang mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini disebabkan karena ketatnya persaingan yang timbul dari perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate di BEI? 2. Apakah terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate di BEI? 3. Apakah terdapat pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate di BEI?
8 4. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama antara perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate di BEI? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan informasi bagi pihak-pihak yang terkait. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. d. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan terhadap profitabilitas secara bersama-sama pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
9 2. Kontribusi Penelitian a. Bagi perusahaan Menambah pengetahuan pihak manajemen perusahaan mengenai besarnya pengaruh modal kerja, perputaran modal kerja dan perputaran kas terhadap profitabilitas, sehingga diharapkan membantu pihak manajemen dalam pengelolaan modal kerja untuk memaksimalkan profitabilitas. b. Bagi Peneliti Diharapkan dapat diperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai bagaimana pengaruh modal kerja, perputaran modal kerja dan perputaran kas terhadap profitabilitas suatu perusahaan. c. Bagi Peneliti Lanjutan Dapat dijadikan sebagai sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan agar dapat berguna bagi mereka yang memerlukan terutama rekanrekan mahasiswa yang ingin melakukan penelitian sejenis dengan menambah variabel lainnya. d. Pihak Lain Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan acuan bagi peneliti yang akan meneliti masalah serupa sehingga membantu mempercepat penyempurnaan penelitian.