Rira/ Resume paper Albert Einstein: On the Electrodynamics of Moving Bodies 1) Kinematika a. Pendefinisian Kesimultanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 8 Teori Relativitas Khusus

Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus

Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika adalah sma untuk setiap kerangka acuan

PENDAHULUAN 27/01/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Makalah Fisika Modern. Pembuktian keberadaan Postulat Relativitas Khusus Einstein. Dosen pengampu : Dr.Parlindungan Sinaga, M.Si

PENDAHULUAN 25/02/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya

RELATIVITAS. B. Pendahuluan

BAB 26. RELATIVITAS EINSTEIN

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Teori Relativitas Umum Einstein

Bab 2 Konsep Relativitas

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

II. SILABUS MATA KULIAH

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN FISIKA

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:

Bab 1. Teori Relativitas Khusus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Teori Relativitas Khusus

BAB V PERAMBATAN GELOMBANG OPTIK PADA MEDIUM NONLINIER KERR

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Teori Relativitas Khusus

PERCOBAAN ELEKTRODINAMIKA CEPAT RAMBAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. A. Tujuan Menentukan besarnya cepat rambat gelombang elektromagnetik.

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Melatih Kemampuan Berpikir Alternatif Melalui Pembelajaran Fisika Modern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

Antiremed Kelas 12 Fisika

DRAFT INDIKATOR DAN SOAL OLIMPIADE SAINS (FISIKA) NASIONAL 2007 TINGKAT KABUPATEN / KOTA

Pertanyaan Final SMA (wajib 1)

KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA NEGERI 16 SURABAYA

KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL

PENDAHULUAN. Gerak Relatif 03/09/2014 TEORI RELATIVITAS KHUSUS. Nurun Nayiroh, M. Si

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi.

Fisika Umum (MA 301) Cahaya

UM UGM 2017 Fisika. Soal

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

Teori Medan Klasik. USSR Academy of Sciences. Miftachul Hadi. Applied Mathematics for Biophysics Group. Physics Research Centre LIPI

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA

Pentalogy BIOLOGI SMA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Antiremed Kelas 12 Fisika

Pertanyaan Final (rebutan)

Copyright all right reserved

SBMPTN 2013 Fisika. Kode Soal

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

Induksi Elektromagnetik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

K13 Antiremed Kelas 9 Fisika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

BAB RELATIVITAS. Htung kecepatan rudal pada Contoh 10.1 berdasarkan relativitas Einstein.

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT PROPINSI TAHUN SOAL FISIKA Waktu Test : 150 menit

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN FISIKA KURIKULUM 2013

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

Kinematika Sebuah Partikel

D. 75 cm. E. 87 cm. * Pipa organa terbuka :

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A )

Penurunan Transformasi Lorentz dengan Menggunakan Sifat Grup Transformasi dan Postulat Pertama Einstein

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN FISIKA

SIMAK UI Fisika

RELATIVITAS Arif hidayat

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

Antiremed Kelas 12 Fisika

EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS

61. Mata Pelajaran Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PAKET 1

Induksi Elektromagnetik

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat. Penilaian kinerja (sikap dan praktik), test tertulis

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT PROPINSI TAHUN SOAL FISIKA Waktu Test : 150 menit

Transkripsi:

Rira/10204002 Resume paper Albert Einstein: On the Electrodynamics of Moving Bodies Dalam papernya, Einstein membuka dengan mengemukakan fenomena elektrodinamika Maxwell. Saat diterapkan pada benda-benda bergerak, muncul sifat asimetri pada sistem. Misalkan ada sebuah sistem dengan magnet dan konduktor. Fenomena yang berbeda akan teramati bergantung pada benda yang digerakkan. Apabila magnet yang digerakkan sementara konduktor diam, maka di sekeliling magnet akan timbul medan listrik dengan energi tertentu yang menghasilkan arus. Sementara bila yang terjadi sebaliknya, magnet dalam kondisi diam dan konduktor digerakkan, medan listrik ternyata tidak muncul di sekeliling magnet, akan tetapi muncul gaya elektromotif yang menghasilkan arus dengan path dan intensitas yang sama dengan kasus sebelumnya. Fenomena kedua adalah hasil negatif dari percobaan Michelson Morley untuk membuktikan keberadaan eter. Dari dua hal tersebut semakin kuat indikasi mengenai ketiadaan kondisi diam yang absolut (absolute rest). Kemudian untuk menjelaskannya, Einstein mengemukakan dua postulat, yang pertama mengenai kesamaan hukum-hukum fisika yang berlaku dalam setiap kerangka, termasuk untuk elektrodinamika dan optik yang mengikuti berlakunya hukum mekanika; yang kedua adalah mengenai konstannya kecepatan cahaya yang merambat pada ruang hampa. Kemudian berdasarkan hal ini, dua fenomena umum pada kinematika dan elektrodinamika dijelaskan cenderung lebih filosofis. Akan tetapi berikut ini hanya akan dijelaskan bagian pertama tentang kinematika saja. 1) Kinematika a. Pendefinisian Kesimultanan Makna simultan adalah menyatakan bahwa dua peristiwa terjadi pada waktu yang sama, jika peristiwa pertama terjai pada dan peristiwa kedua terjadi pada maka selisih waktu. Bahkan saat kita menyatakan suatu peristiwa terjadi pada pukul tujuh misalnya, dengan kata lain kita menyatakan bahwa peristiwa tersebut simultan dengan peristiwa jarum jam kita menunjuk pada angka tujuh. Pada fisika klasik, kesimultanan bersifat absolut, artinya setiap pengamat di manapun akan mengamati bahwa dua buah peristiwa terjadi secara simultan atau tidak. Einstein mendefinisikan ulang sifat kesimultanan sebagai sesuatu yang relative karena pengamatan mengenai simultan tidaknya peristiwa tidak independen terhadap posisi pengamat. Pada suatu kerangka, suatu kejadian bisa diamati sebagai peristiwa simultan, sementara bagi pengamat di kerangka lain, tidak demikian. andaikan terdapat dua buah jam pada lokasi yang berbeda. Kedua jam tersebut dikatakan simultan apabila dengan penjelasan sebagai berikut: berkas cahaya dari A merambat menuju B pada waktu A yang dinyatakan dengan, ketika ia direfleksikan oleh B menuju A, pada waktu B, dan kembali lagi ke A

pada waktu akan didapatkan bahwa ;c adalah konstanta kecepatan cahaya. b. Relativitas Panjang dan Waktu Untuk menggambarkan hal ini, Einstein mencontohkan pengukuran panjang suatu batang bergerak menurut pengamat pada kerangka yang berbeda. Pertama, batang tersebut diukur oleh seorang pengamat yang ikut bergerak bersama baatang tersebut, hasil pengukurannya haruslah sama dengan pengukuran yang didapatkan oleh pengamat yang sama-sama diam dengan batang saat batang tidak bergerak (pada kondisi rest). Sementara itu, pengamat kedua yang berada pada kerangka diam (keadaan stasioner) mengukur panjang batang yang bergerak relatif terhadapnya. Misalkan ditaruh dua buah jam pada ujung-ujung batang tersebut (titik A dan B )yang sinkron dengan jam yang berada pada kerangka stasioner. Cahaya dari A pada waktu A, dipantulakan di B pada waktu dan mencapai A lagi pada waktu, sehingga merupakan panjang batang yang diukur dari kerangka stasioner. Pengamat yang ikut bergerak bersama batang akan mengatakan bahwa kedua jam tadi tidak sinkron satu sama lain, sementara pengamat yang berada pada kerangka stasioner akan mengatakan bahwa kedua jam tersebut sinkron. Dari sini nampak bahwa kesimultanan tidak berlaku absolut. c. Teori Transformasi Koordinat dan Waktu dari Kerangka Diam Kepada Kerangka Lain yang Bergerak Relatif terhadap Kerangka Diam Tersebut Misalkan terdapat dua kerangka X Y Z dengan sumbu Z yang segaris. Kerangka yang satu bergerak terhadap kerangka yang lain hanya pada arah sumbu X dan tetap mempertahankan paralel terhadap sumbu Y dan Z pada kerangka diam. Sebutlah kerangka diam sebagai kerangka/ sistem k dan yang bergerak kerangka/ sistem K. Untuk variabel x, y, dan z pada kerangka k, kita mempunyai variabel yang bersesuaian,η,, dan τ. Persamaan yang menghubungkan kedua keangka tersebut harus bersifat linear karena sifat homogenitas yang dilekatkan pada ruang dan waktu. Anggap bahwa sehingga pada titik yang diam di kerangka k terdapat sistem yang memiliki nilai yang independen terhadap waktu. Definisikan τ

sebagai fungsi dari. τ merupakan sekumpulan data jam yang diam pada system k yang telah disinkronkan (sesuai dengan pendefinisian pada bagian a). Dari titik asal sistem k, berkas cahaya diemisikan pada waktu sepanjang sumbu ke dan pada waktu τ direfleksikan ke titik asal koordinat, tiba di sana pada waktu maka, jika dipilih sangat kecil, maka atau sementara itu, pada sumbu y dan z, dengan kecepatan didapatkan karena τ adalah fungsi linear, dapat dtunjukkan bahwa dengan a sebagai fungsi. Pada titik asal sistem k, τ=0 saat t=0 Dengan mengaplikasikan dua postulat yang telah disebutkan sebelumnya, kemudian ditentukan nilai-nilai,η,. Untuk seberkas cahaya yang diemisikan pada waktu τ=0 dengan arah yang nilainya semakin besar, maka atau akan tetapi berkas cahaya bergerak relative terhadap titik awal k saat diukur pada system yang stasioner dengan kecepatan c-v, sehingga kita dapatkan juga,

ketika sehingga dan dengan memasukkan nilai didapatkan dengan Pembuktian bahwa sembarang berkas cahaya yang diukur di system yang bergerak merambat dengan kecepatan c sebagaimana diasumsikan sebelumnya adalah sebagai berikut: Pada ketika titik asal kedua koordinat masih berimpit, anggap x,y,z sebagai sebuah titik, maka gelombang cahaya bergerak sebagai gelombang sferis dari titik tersebut dengan kecepatan c menurut persamaan bila ditransformasi dengan persamaan sebelumnya untuk mendapatkan persamaan di kerangka K didapatkan bentuk yang invarian kemudian didapatkan bahwa sehingga bentuk transformasi akhirnya adalah

dengan Bagian ini juga disertai implikasi dalam makna fisis persamaan yang dihasilkan untuk benda tegar dan jam yang bergerak serta penjumlahan kecepatan yang hasilnya berbeda dengan system klasik.