BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERNIKAHAN AWAL

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

I. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

BAB I PENDAHULUAN. menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 2 Undang-Undang

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Pada kodratnya Tuhan menciptakan manusia untuk saling berpasang-pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Demikian menurut pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang. manusia dalam kehidupannya di dunia ini. 1

BAB I. Pendahuluan. melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing dalam membangun keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

P U T U S A N. NOMOR 33/Pdt.G/2013/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak Sang pencipta yang telah

PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Menjalin sebuah hubungan yang serius untuk membentuk suatu

BAB IV PEMBAHASAN. A. Tinjauan Hukum Islam terhadap Cerai Gugat Suami Masuk Penjara

P U T U S A N. Nomor: 1294/Pdt.G/2014/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN UKDW

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

P U T U S A N. Nomor: 0158/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

PUTUSAN Nomor 0223/Pdt.G/2015/PA.Pkc. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV. Agama Bojonegoro yang menangani Perceraian Karena Pendengaran. Suami Terganggu, harus mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang

P U T U S A N. Nomor 903/Pdt.G/2010/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

P U T U S A N Nomor xx/pdt.g/2013/pa.ktbm

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama

Nomor: 0217/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan di alam dunia berkembang biak. Perkawinan merupakan salah

PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KUDUS TERHADAP HAK - HAK JANDA AKIBAT CERAI TALAK

SALINAN P U T U S A N NOMOR 55/Pdt.G/2011/PA.Sgr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. selanjutnya disebut sebagai Penggugat

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perceraian (Putusan. Banyuwangi) perspektif UU No.

P U T U S A N. Nomor 019/Pdt.G/2013/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh pasangan suami istri yang terikat

BAB I PENDAHULUAN. Sudah jadi kodrat alam bahwa manusia sejak dilahirkan ke dunia selalu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban didalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

NOMOR:16/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN: Pengadilan Tinggi Agama tersebut:

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam setiap perjalanan hidupnya, sudah pasti memiliki

TENTANG DUDUK PERKARANYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. kelamin yang berlainan seorang laki laki dan seorang perempuan ada daya saling

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama

PUTUSAN Nomor 0109/Pdt.G/2015/PA.Pkc

P U T U S A N. NOMOR: XXX/Pdt.G/2011/PA.Ktb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

P U T U S A N. NOMOR: XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

P U T U S A N BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T S A N. Nomor 0828/Pdt.G/2015/PA.Pas BISSMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

P U T U S A N Nomor :XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

P U T U S A N. Nomor 802/Pdt.G/2010/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

- Bahwa penggugat adalah istri sah tergugat, telah melangsungkan pernikahan di. P U T U S A N Nomor: 622 / Pdt.G/2011/PA Prg.

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm

BAB I PENDAHULUAN. Hidup bersama di dalam bentuknya yang terkecil itu dimulai dengan adanya

P U T U S A N Nomor xxx/pdt.g/2011/pa Prg.

P U T U S A N. Nomor 1599/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

PUTUSAN Nomor: 174/Pdt.G/2012/PA.Pkc.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

PUTUSAN. Nomor : 1369/Pdt.G/2009/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 0072/Pdt.G/2010/PA.Spn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 0108/Pdt.G/2014/PA.Pkc

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kejadian yang sakral bagi manusia yang menjalaninya.

P U T U S A N. Nomor: 1332/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

BAB I PENDAHULUAN. usia muda dengan teknik Continuity Editing sebagai upaya penyadaran pada

P U T U S A N Nomor 351/Pdt.G/2010/PAJP.

P U T U S A N Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

SALINAN PUTUSAN Nomor 041/Pdt.G/2014/PA.Mtk

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

PUTUSAN Nomor 0705/Pdt.G/2015/PA. Pas

P U T U S A N. Nomor: 1426/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

P U T U S A N. Nomor: 0265/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

PUTUSAN. Nomor : 1519/Pdt.G/2011/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

PUTUSAN Nomor: 188/Pdt.G/2010/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 1191/Pdt.G/2014/PA.Pas

TENTANG DUDUK PERKARANYA

P U T U S A N. Nomor : 0048/Pdt.G/2012/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 04/Pdt.G/2010/PTA.Pdg

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 35/Pdt.G/2010/PA Tse BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 1880/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

BAB I PENDAHULUAN. tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila mereka melangsungkan perkawinan maka timbullah hak dan

BAB I PENDAHULUAN. yang damai, tentram, bahagia, penuh kasih sayang antara suami dan istri.

PUTUSAN Nomor: 125/Pdt.G/2011/PA.Pkc

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia pada hakikatnya telah diberikan oleh Tuhan perasaan saling suka terhadap lawan jenisnya. Perasaan saling suka ini dapat berlanjut menuju jenjang yang serius yaitu perkawinan. Perkawinan adalah ikatan batin antara seorang wanita dan seorang pria sebagai suami dan sebagai isteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa (UU Perkawinan NO. 1/Bab 1 Pasal 1 UUD RI). Dilihat dari defininya, eksistensi perkawinan baru terjadi apabila suami dan isteri bisa saling memelihara pertukaran sikap, pikiran dan ekspresi secara berkelanjutan. Begitu ikrar dikumandangkan, setiap pasangan tentunya menginginkan kehidupan yang harmonis dan berlangsung sampai akhir kehidupannya. Begitu pasangan masuk kedalam lingkaran perkawinan yang menuntut kemampuan penyesuaian antar pasangan melalui perbedaan latar belakang keluarga, pendidikan, kebiasaan adat istiadat, serta tantangan kehidupan nyata yang menuntut tingkat kematangan kepribadian tertentu untuk bisa membangun keluarga yang harmonis. Tujuan ideal perkawinan pada realitanya sulit diwujudkan, tidak dapat dipungkiri akan banyak perbedaan yang tidak dapat terelakkan didalam perkawinan yang bisa menjadi sumber konflik, bahkan jika perkawinan menjadi tidak sehat bisa masuk kearah perceraian. Suka atau tidak suka, perceraian merupakan sebuah fakta yang terjadi antara suami dan istri, akibat banyaknya perbedaan yang terjadi didalam keluarga, hal sepele yang bisa menjadi besar seperti ketidakmauan dan ketidakmampuan untuk mengakui kekurangan diri sendiri dan atau orang lain. Angka perceraian di Indonesia terus meningkat drastis. Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkama Agung mencatat selama periode 2011 sampai 2014 terjadi peningkatan perceraian secara terus-menerus. 1

2 Tabel 1 Angka Perceraian tahun 2011-2014 di Indonesia Tahun Cerai Gugat yang dikabulkan Cerai Talak yang dikabulkan Total 2011 51737 21176 72913 2012 205836 89500 295336 2013 222356 94977 317333 2014 244719 100333 345052 Total 724648 305986 Badan Urusan Peradilan Agama juga mencatat wilayah DKI Jakarta termasuk wilayah yang paling banyak kasus perceraiannya, tercatat tahun 2014 sebanyak 8.315 perkara. Penyebab pisahnya pasangan jika diurutkan dalam 5 besar dari 15 faktor paling banyak diakibatkan karena faktor Tidak ada keharmonisan sebanyak 3.470 perkara, tidak ada tanggungjawab sebanyak 1.163 perkara, lainlain sebanyak 867 perkara, ekonomi sebanyak 851 perkara, dan gangguan pihak ketiga sebanyak 741 perkara. Berdasarkan data statistik perceraian diatas muncul-lah ide untuk membuat aplikasi yang dapat memberikan perngetahuan kepada suami dan isteri untuk bisa mengetahui kepuasan perkawinan. Terdapat dua metode untuk mengetahui kepuasan perkawinan suami dan isteri yaitu: metode kompetensi interpersonal dan ukuran kepuasan perkawinan suami dan isteri (Pingkan C B Rumondor, 2015). Dari setiap metode terdapat beberapa dimensi yang menjadi tolak ukur pengukuran kompetensi interpersonal dan ukuran kepuasan perkawinan. Pengklasifikasian setiap dimensi ukuran kepuasan perkawinan serta kompetensi interpersonal suami dan isteri membutuhkan orang yang ahli dalam menganalisa, untuk itu aplikasi yang akan kita rancang menggunakan salah satu disiplin ilmu dari computer science yaitu machine learning. Machine learning adalah teknik untuk mengubah data menjadi informasi (Peter Harrington, 2012: 3), dengan menggunakan machine learning aplikasi yang dirancang akan mempunyai suatu

3 kecerdasan. Metode machine learning yang akan digunakan adalah decision tree, merupakan salah satu teknik klasifikasi yang paling umum digunakan, konsepnya mengubah data menjadi pohon keputusan, kemampuannya mem-breakdown proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih sederhana sehingga pengambilan keputusan akan lebih menafsirkan solusi dari permasalahan. Pohon keputusan sering digunakan dalam sistem pakar dan hasil yang diperoleh dengan menggunakan decision tree sering dijadikan perbandingan oleh pakar manusia (Peter Harrington, 2012: 8). Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari skripsi ini secara praktis dapat memberikan pengetahuan kepada pasangan suami dan isteri terkait deskrisi, saran, dan detail klasifikasi dari setiap dimensi ukuran kepuasan perkawinan dan kompetensi interpersonal. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan yang dapat dipaparkan dari latar belakang dan data yang didapat adalah : 1. Bagaimana membangun suatu machine learning mengunakan metode decision tree untuk mengukur kepuasan perkawinan dan kompetensi interpersonal. 1.3 Ruang Lingkup Program aplikasi yang dibuat hanya dapat mendiagnosa ukuran kepuasan perkawinan dan kompetensi interpersonal dari suami dan isteri sesuai hasil wawancara yang dilakukan dengan pakar. Berikut ruang lingkup yang lebih rinci dalam skripsi ini: 1. Pengembangan implementasi dari aplikasi machine learning ini berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman python dan database mongodb. 2. Pengambilan data responden dari kuesioner yang disusun hanya di daerah DKI Jakarta. 3. Interaksi antara program dan user akan menggunakan serangkaian pertanyaan berupa jawaban sangat tidak puas, tidak puas, puas, dan sangat puas. 4. Klasifikasi dari setiap dimensi berupa hasil positif dan negatif.

4 5. Output yang dihasilkan dari program aplikasi ini berupa deskripsi, saran dan detail klasifikasi dari setiap dimensi. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari skripsi ini : Merancang dan membangun aplikasi machine learning menggunakan metode decisiontree dan mengimplementasikan aplikasi kepada pasangan suami dan isteri untuk pengklasifikasian ukuran kepuasan perkawinan dan kompetensi interpersonal. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh : 1. Mempermudah pasangan suami dan isteri dalam mendiagnosa ukuran kepuasan perkawinan. 2. Pasangan suami dan isteri bisa mengetahui deskripsi, saran dan detail klasifikasi dari setiap dimensi yang dianalisis. 3. Sebagai alat bantu pasangan suami dan isteri dalam memperoleh informasi ukuran kepuasan perkawinan mereka. 4. Sebagai alat bantu pasangan suami dan isteri dalam mengukur kompetensi interpersonal secara pribadi. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan skripsi ini meliputi: 1. Metode Pengumpulan Data Teknik yang dilakukan untuk mendapatkan data-data adalah: 1) Metode Kuesioner Metode kuesioner dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk menganalisis masalah, kebutuhan pengguna dan analisis data masukan (data training). Jumlah responden yang menjadi target berjumlah 150(seratus lima puluh) orang. Kuesioner ini diisi oleh responden yang sudah menikah sah secara agama dan administrasi Negara dan berdomisili di DKI Jakarta.. 2. Metode Analisis Masalah Metode analisis dilakukan melalui 4 tahap, yaitu:

5 1) Analisis Permasalahan 2) Identifikasi masalah 3) Usulan pemecahan 4) Wawancara dengan Pakar di Bidang Marital. 3. Metode langkah-langkah dalam mengembangkan aplikasi Machine Learning (Peter Harrington, 2012: 11) 1) Mengumpulkan data 2) Menyiapkan data masukan 3) Menganalisis data masukan 4) Memastikan tidak ada data yang diperlukan untuk masuk kedalam program 5) Melatih algoritma 6) Menguji algoritma 7) Gunakan 4. Metode Pengujian dan Evaluasi Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibangun dengan menggunakan data-data serta dilakukan evaluasi. Hasil pengujian dan evaluasi ini kemudian akan dijadikan panduan untuk membuat perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk menghasilkan sistem yang diharapkan. 5. Metode Studi Pustaka Skripsi ini menggunakan metode studi pustaka dengan menggunakan sumber-sumber dari buku, karya tulis, artikel dan jurnal ilmiyah yang berhubungan dengan topik skripsi sebagai landasan teori. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini, disusun dengan urutan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab satu (1) akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian serta sistematika penulisan yang merupakan gambaran dari keseluruhan penulisan.

6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab dua (2) akan menguraikan teori-teori yang mendukung penulisan skripsi ini, yang menjadi dasar untuk memecahkan pokok permasalahan yang didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai sumber dalam mengumpulkan data serta informasi dalam penyusunan skripsi ini. BAB 3 METODOLOGI Bab tiga (3) berisi kerangka berfikir dan metode yang gunakan dalam mendukung dan mengembangkan machine learning untuk pengklasifikasian ukuran kepuasan perkawinan suami dan isteri dengan metode decision tree. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab empat (4) menjelaskan hasil uji algoritma, metode pengujian dan evalusi terhadap implementasi aplikasi machine learning untuk pengklasifikasian ukuran kepuasan perkawinan suami dan isteri dengan metode decision tree. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab lima (5) akan mengemukakan kesimpulan hasil dari penelitian yang dilakukan, serta saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

7