BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan sedang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

BAB 1 : PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh perilaku, sikap, motivasi, semangat, disiplin kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk

alternatif strategi bersaing yang tepat agar rumah sakit mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencakup penekanan pada produk, biaya, harga, pelayanan, penyerahan tepat

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pengelola jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit pemerintah sebagai sarana utama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki manajemen. yang sekarang ini persaingannya semakin ketat, apalagi di abad

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

Undang-Undang Dasar 1945, secara berkesinambungan hams dilakukan berbagai. optimal. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1991a), menjelaskan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting. RS swasta maupun milik organisasi nirlaba (publik/pemerintah)

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC

I. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. harapan masyarakat sebagai pemakai jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 2. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KELAS B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim. Assalamualaikum wr. Wb dan salam sejahtera

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kep. Menkes RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992, rumah sakit merupakan salah. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Transkripsi:

13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dari sepuluh Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi Periode 2006-2010 adalah Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Sosial. Kebijakan ini disusun guna mendukung pencapaian Misi Pertama Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Adapun misi ini diemban guna mencapai Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu Terwujudnya Perubahan Kabupaten Sukabumi menuju Masyarakat yang Berakhlak Mulia, Produktif, dan Sejahtera. BAPPEDA Kabupaten Sukabumi pada tahun 2005 mencatat angka kematian bayi sebesar 53 orang per 1.000 kelahiran dan angka kematian ibu sebesar 364 per 100.000. Pada tahun 2006 tercatat angka kematian bayi sebesar 44 orang per 1.000 kelahiran dan angka kematian ibu sebesar 363 per 100.000. Terjadi perubahan yang lebih baik yaitu penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu dari Tahun 2005 ke Tahun 2006, walaupun demikian angka tersebut masih tergolong tinggi dan di atas angka rata-rata Jawa Barat (AKB = 42 per 1.000 dan AKI = 321 per 100.000). Sedangkan untuk Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Sukabumi pada tahun 2005 adalah 64,82 tahun dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 65,89 tahun, walaupun terjadi peningkatan angka ini masih jauh di bawah target AHH Jawa Barat Tahun 2006 yaitu 69,4 tahun. Berdasarkan data tersebut dapat digambarkan kondisi kesehatan Kabupaten Sukabumi masih cukup rendah. Beberapa kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat ini adalah masih rendahnya tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang lingkungan sehat, dan perilaku hidup bersih dan sehat ; serta masih terbatasnya tenaga, sarana dan prasarana. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi sebagai penunjang Pemerintah Daerah yang melaksanakan kewenangan di bidang pelayanan kesehatan, memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan kualitas kesehatan di Kabupaten

14 Sukabumi Dengan Visi RSUD Sekarwangi sebagai bagian dari jaringan Rumah Sakit di Jawa Barat, mampu memberikan pelayanan prima yang terjangkau dengan pelayanan unggulan di bidang traumatologi serta kesehatan ibu anak. Visi ini dicapai melalui tiga misi utama yaitu Memberikan pelayanan secara profesional, efektif dan efisien, Menjadikan sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan di Wilayah Sukabumi, serta Menjadikan sebagai Rumah Sakit Mandiri dengan pelayanan unggulan Traumatologi serta Kesehatan Ibu dan Anak. Pada tataran implementasi untuk mencapai visi misi tersebut RSUD Sekarwangi menyelenggarakan dua jenis pelayanan bagi masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik, dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilakukan melalui Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan dan Unit Rawat Inap. Pada perkembangannya pelayanan Rumah Sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin dari fungsi klasik Rumah Sakit yang pada awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap. Pelayanan RS kemudian bergeser karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya teknologi kedokteran, peningkatan pendapatan, dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit saat ini tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan) tetapi juga bersifat pemulihan (rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Dengan demikian sasaran pelayanan Rumah Sakit bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga. Atas dasar sikap seperti itu, pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Pendekatan pelayanan yang komprehensif diharapkan mampu menjawab kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta mendorong pembangunan di bidang kesehatan yaitu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, keterjangkauan pelayanan, kesinambungan pelayanan, kenyamanan, dan keamanan pelayanan, serta faktor kompetensi lainnya yang

15 sesuai dengan standar mutu pelayanan yang secara terus menerus akan selalu ditingkatkan. Untuk itu diperlukan adanya kondisi yang mendukung upaya-upaya tersebut, khususnya penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai yaitu keberadaan RSUD Sekarwangi yang mampu Memberikan pelayanan secara profesional, efektif dan efisien, Menjadikan sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan di Wilayah Kabupaten Sukabumi, serta Menjadikan sebagai Rumah Sakit Mandiri dengan pelayanan unggulan Traumatologi serta Kesehatan Ibu dan Anak. Untuk mengantisipasi kondisi-kondisi tersebut di atas RSUD Sekarwangi perlu meningkatkan kinerja pelayanannya, terlebih saat ini lahir para pesaing baru yaitu berdirinya Rumah Sakit-Rumah Sakit swasta yang terletak tidak jauh dari RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen RSUD harus memperhatikan faktor penting dalam sistem manajemen yaitu manajemen kinerja. Dengan manajemen kinerja diharapkan akan lahir sistem manajemen yang sesuai dengan tuntutan lingkungannya, dengan menggunakan sistem manajemen yang sesuai dengan tuntutan lingkungannya maka RSUD Sekarwangi akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi RSUD Sekarwangi dalam menjalankan manajemen kinerja. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai keberhasilan RSUD Sekarwangi serta sebagai dasar penyusunan rencana peningkatan kinerja. Selama ini pengukuran kinerja dalam organisasi publik mapun swasta dilakukan secara tradisional, dimana pengukuran kinerja hanya menitikberatkan pada sisi keuangan. Seorang manajer yang berhasil mencapai tingkat keuntungan yang tinggi akan dinilai berhasil dan memperoleh imbalan yang baik. Akan tetapi, menilai kinerja organisasi sematamata dari sisi keuangan akan dapat menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang organisasi. Sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena organisasi melakukan investasi-investasi demi kekepentingan jangka panjang.

16 Untuk mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan yang mengukur kinerja organisasi dengan mempertimbangkan 4 aspek yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses belajar dan berkembang. Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan aspek non keuangan yang secara umum dinamakan Balanced Scorecard. Dengan menerapkan metode Balanced Scorecard para pemimpin organisasi akan mampu mengukur bagaimana unit organisasi mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingankepentingan masa yang akan datang. Rumah Sakit adalah bentuk organisasi pengelola jasa pelayanan kesehatan individual secara menyeluruh. Di dalam organisasinya terdapat banyak aktivitas, yang diselenggarakan oleh petugas berbagai jenis profesi, baik profesi medik, paramedik maupun non-medik. Untuk dapat menjalankan fungsinya, diperlukan suatu sistem manajemen menyeluruh yang dimulai dari proses perencanaan strategik (renstra), baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Suatu renstra dapat disebut baik apabila perencanaan tersebut dapat ditindaklanjuti secara praktis ke dalam program-program operasional yang berorientasi kepada economic - equity - quality. Artinya rumah sakit dikelola secara efektif dan efisien, melayani segala lapisan masyarakat dan berkualitas. Semakin hari persaingan antar Rumah Sakit semakin tinggi, pimpinan rumah sakit di Indonesia perlu memfokuskan strategi perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan pengendalian sehingga betul-betul siap dengan daya saing di tingkat global. Di dalam era tersebut, para konsumen bebas memilih rumah sakit mana yang mampu memberikan pelayanan memuaskan, profesional dengan harga bersaing, sehingga strategi dan kinerja rumah sakit pun harus berorientasi pada keinginan pelanggan tersebut. Dengan demikian, diterapkan balanced scorecard (BSC) yang diharapkan menjawab tuntutan dan tantangan. RSUD Sekarwangi sebagai rumah sakit rujukan pelayanan kesehatan di Kabupaten Sukabumi disatu pihak diperhadapkan pada kekuatan-kekuatan dan masalah-masalah interen yang ada, sedangkan di lain pihak secara, bersamaan juga diperhadapkan pada kondisi lingkungan dengan berbagai faktor peluang dan tantangan yang senantiasa berkembang dinamis. Oleh

17 karena itu untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat perlu disusun Visi Misi, Tujuan, Sasaran serta Indikator keberhasilan yang dirampungkan dalam bentuk Rencana Stratejik (RENSTRA). Indikator keberhasilan merupakan alat ukur yang harus dievaluasi secara periodik berkesinambungan. Indikator bukan saja dalam bentuk finansial tapi juga dengan indikatoryang lain seperti pelangan, bisnis inernal juga pembelanjaran dan pertumbuhan yang selanjutnya dijadikan bahan untuk mengendalikan arah dan mutu pelayanan kesehatan agar visi yang telah ditetapkan benar-benar dapat diwujudkan. Berdasarkan kondisi tersebut diatas, RSUD Sekarwangi perlu menggunakan alternatif penilaian kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard yang lebih komprehensif, akurat, terukur karena dalam menilai kinerja suatu organisasi tidak hanya dinilai dari aspek keuangan saja, tetapi juga dinilai dari aspek non-keuangan. Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan judul Analisis Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi bila diukur dengan pendekatan konsep Balance Scorecard?. Secara lebih jelas, penelitian ini mencoba menjawab beberapa pertanyaan, yaitu : 1. Bagaimana kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dari perspektif pelanggan? 2. Bagaimana kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dari perspektif keuangan? 3. Bagaimana kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dari perspektif proses bisnis internal? 4. Bagaimana kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan?.

18 1.3 Tujuan dan Signifikansi Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tentang analisis kinerja RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dengan pendekatan Balanced Scorecard, yaitu ; mengukur kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dengan pendekatan Balanced Scorecard, secara lebih jelas tujuan penelitian ini adalah : a. Mengukur kinerja RSUD Sekarwangi dari perspektif pelanggan (customer perspective) ; b. Mengukur kinerja RSUD Sekarwangi dari perspektif Keuangan (finance perspective) ; c. Mengukur kinerja RSUD Sekarwangi dari perspektif proses internal bisnis (intenal business process perspective) ; d. Mengukur kinerja RSUD Sekarwangi dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective. 1.3.2 Signifikansi Penelitian Ada beberapa hal yang mendorong penelitian ini signifikan untuk dilakukan, yaitu : 1. Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi belum pernah menilai kinerjanya berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard, sehingga perlu mencoba pendekatan ini untuk mencoba sejauhmana pendekatan ini cocok dan lebih baik dalam memberikan informasi tentang kinerja. 2. Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi saat ini sedang mengajukan perubahan kelembagaannya dari Lembaga Teknis Daerah (LTD) menjadi Badan Layanan Umum (BLU), upaya merubah kelembagaan menjadi BLU menuntut adanya perbaikan kinerja lembaga, dengan pendekatan Balanced Scorecard kinerja lembaga akan terpetakan sehingga upaya-upaya peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan lebih mudah.

19 1.4 Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil oleh beberapa pihak, diantaranya adalah : 1. Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Bagi pihak Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dan menjadi dasar penyusunan strategi peningkatan kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.. 2. Penulis Dapat memberikan pengetahuan konseptual dan keterampilan teknis dalam mengukur kinerja dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard, terutama di Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. 1.5 Batasan Masalah Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di seluruh instalasi Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. 2. Data-data sekunder antara lain ; data keuangan, data penambahan pasien baru dan lama, data pasien dirujuk, pendidikan dan latihan pegawai dan data standar kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi, yang menjadi bahan analisis, berasal dari data pada tahun 2006, 2007 dan 2008. 3. Sumber data primer diperoleh dari Direktur, Kepala Instalasi, Karyawan dan pengunjung (pasien) Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. 4. Penelitian ini hanya mencoba untuk memetakan dan menilai kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dengan pendekatan Balanced Scorecard, tidak untuk menyusun rancangan Balanced Scorecard di Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.

20 1.6 Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini disusun dalam 5 (lima) bab, berikut adalah gambaran masing-masing bab : BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, pernyataan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistemaika penulisan laporan penelitian. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang kajian-kajian teori yang mendukung dan menjadi dasar penelitian. Antara lain secara umum terkait dengan focus kajian Balanced Scorecard, manajemen kinerja dan pelayanan publik. BAB 3 METODE DAN OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode dan teknik-teknik penelitian yang digunakan. Menjelaskan tentang jenis penelitian, sumber data, teknik mencari data dan teknik analisis data. Pada bab ini dibahas pula gambaran umum objek penelitian yang mencakup ; sejarah RSUD Sekarwangi, kedudukan, tugas pokok dan fungsi RSUD Sekarwangi, Visi, misi dan strategi RSUD Sekarwangi serta sumber daya manusia RSUD Sekarwangi. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Dalam bab ini akan digambarkan hasil pengukuran kinerja RSUD Sekarwangi dengan pendekatan Balanced Scorecard, atau dari prspektif pelanggan, keuangan, proses bisnis dan pembelajaran dan pertumbuhan.

21 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan dari pertanyaan-pertanyaan penelitian ini. Selain itu, dalam bab ini akan digambarkan saran-saran yang diberikan peneliti kepada RSUD Sekarwangi dalam konteks meningkatkan kinerjanya.