FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (PENAMBAHAN JENIS B3)

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN DARAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

FORMULIR PERMOHONAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN LAUT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

FORMULIR PERMOHONAN PERPANJANGAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan 1. Pemohon izin harus menyampaikan

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI IMPOR LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI IMPORTIR PRODUSEN (IP) BAHAN PERUSAK OZON JENIS HCFC

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) atau LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB)

PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI IMPORTIR TERDAFTAR (IT) BAHAN PERUSAK OZON JENIS HCFC

KOP SURAT PERUSAHAAN

FORMULIR PERMOHONAN IZIN DUMPING TAILING, SERBUK BOR, DAN LUMPUR BOR KE LAUT

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENIMBUNAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Peraturan Menteri Kesehatan No. 472 Tahun 1996 Tentang : Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan

A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3 Sub Direktorat Inventarisasi Penggunaan B3

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN INSINERATOR

PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI JALAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LEMBAR OBSERVASI PERSYARATAN PERILAKU SELAMAT PADA PENGEMUDI KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN KIMIA BERBAHAYA

-2- Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

2014, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disin

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR :SK.967/AJ.202/DRJD/2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2010

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

KOP SURAT PERUSAHAAN

PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA PENGANGKUTAN MINYAK BUMI, BBM DAN HASIL OLAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Harmonisasi. Klasifikasi. Label.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

KEBIJAKAN SEKTOR PERHUBUNGAN DALAM RANGKA PENGANGKUTAN LIMBAH B3

PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA PENGANGKUTAN BBG (CNG), LPG, LNG

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

PT. BINA KARYA KUSUMA

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G

CONTOH 1 : PERMOHONAN IZIN USAHA ANGKUTAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA PENYIMPANAN BBG (CNG), LPG, LNG

KOP SURAT BADAN USAHA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA PENGANGKUTAN LPG (DENGAN FASILITAS BOTTLING PLANT)

Disampaikan oleh: Kasubdit Tanggap Darurat dan Non Institusi Jakarta, 23 November 2017

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS

FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) ( MIKRO / KECIL / MENENGAH / BESAR )

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN GUDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT. BINA KARYA KUSUMA

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR : 1 Tahun TENTANG IZIN PENYIMPANAN SEMENTARA DAN/ ATAU PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA

IJIN GANGGUAN (HO) BARU/PERLUASAN DAN PERUBAHAN IJIN / GANTI NAMA

PT. BINA KARYA KUSUMA

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 299 TAHUN 2016 TENTANG

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012

Dengan ini saya mohon untuk dapat kiranya Bapak memberikan saya Izin Gangguan atas perusahaan saya :

---KOP SURAT PERUSAHAAN---

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Organisasi Tanggap Darurat Terpadu Transportasi B3

C. Lampiran permohonan penerbitan Sertifikat Layak Fungsi bangunan gedung ini :

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

C. Lampiran permohonan penerbitan Sertifikat Layak Fungsi bangunan gedung ini :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Nama : 2. Alamat : 3. Lokasi Pabrik : 4. Tujuan Produksi : 5. Jenis Produk dan kapasitas produksi No. Jenis Produk Kapasitas produksi per tahun

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tenta

DAFTAR PERIKSA PERSETUJUAN PRINSIP DALAM RANGKA UNTUK MENDAPATKAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI)

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : 1059.Pm/612/UPGRK/2015

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 247 TAHUN 2016 TENTANG

NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN. NOMOR : KM 73 Tahun 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU MENTERI PERHUBUNGAN,

ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA,

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

Disampaikan Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B September 2016

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 199

Transkripsi:

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan 1. Mengajukan permohonan rekomendasi pengangkutan B3 kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan up. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya; 2. Pemohon rekomendasi pengangkutan B3 menyampaikan seluruh persyaratan dan dimasukkan kedalam map/dibundel, pada setiap dokumen diberi pembatas berupa ketas HVS berwarna untuk memudahkan evaluasi; 3. Dokumen berupa foto kendaraan (hard copy) agar dilekatkan/ditempel pada kertas ukuran A4/ ukuran kertas yang disesuaikan dengan kertas kop permohonan; 4. Dokomen administrasi wajib dilengkapi dan diurutkan sesuai dengan nomor yang dipersyaratkan; 5. Seluruh dokumen yang dilampirkan dalam bentuk soft copy (CD atau flash disk); 6. Apabila pemohon tidak dapat mengajukan sendiri permohonan ke UPT- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka pemohon dapat memberikan kuasa kepada pihak lain yang dilengkapi dengan surat kuasa. B. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Permohonan Rekomendasi Pengangkutan B3 1. Surat permohonan dibuat dengan menggunakan kop surat perusahaan dan ditandatangani diatas materai 6000 oleh pemohon disertai stempel perusahaan. 2. Surat permohonan harus mencantumkan nomor dan tanggal surat yang disesuaikan pada saat pengajuan ke UPT; 3. Perihal surat dapat ditulis dan dipilih salah satu : a. Permohonan Rekomendasi Pengangkutan B3 (Baru) Jika perusahaan belum pernah mendapatkan rekomendasi pengangkutan B3 dari KLHK sebelumnya) b. Permohonan Rekomendasi Pengangkutan B3 (Penambahan ) Jika perusahaan sudah pernah mendapatkan rekomendasi pengangkutan B3 dari KLHK dan akan mengajukan permohonan rekomendasi pengangkutan untuk kendaraan yang berbeda namun jenis B3 harus sama dengan rekomendasi yang sudah pernah didapat c. Permohonan Rekomendasi Pengangkutan B3 (Perpanjangan) Jika rekomendasi pengangangkutan B3 dari KLHK telah habis masa berlaku dan perusahaan akan mengajukan permohonan rekomendasi pengangkutan untuk kendaraan dan jenis B3 yang sama dengan rekomendasi sebelumnya d. Permohonan Penambahan Jenis B3 yang akan diangkut Jika perusahaan sudah pernah mendapatkan rekomendasi pengangkutan dari KLHK dan akan menambah jenis B3 yang diangkut dengan kendaraan yang sama dengan rekomendasi yang sudah pernah didapat

Lampiran: Petujuk Pengisian Persyaratan Permohonan Rekomendasi B3 KOP SURAT PERUSAHAAN Nomor : Tanggal Pengajuan Lampiran : Satu berkas Perihal : Permohonan Rekomendasi Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (Baru/ Perpanjangan/ Penambahan ) Kepada Yth, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan up. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya di Jakarta Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan rekomendasi Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan data sebagai berikut : I. KETERANGAN IDENTITAS PEMOHON 1. Nama pemohon :... Diisi nama lengkap orang yang bertanggung jawab terhadap proses pengajuan permohonan rekomendasi dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum 2. Jabatan... Diisi dengan nama jabatan pemohon Contoh: Direktur Utama/Direktur/General Manager 3. Alamat...... Diisi alamat lengkap tempat tinggal pemohon (sesuai dengan KTP/indentitas lainnya 4. Nomor Telepon/Fax / HP :... (cukup jelas) 5. Alamat email :... (cukup jelas) II. KETERANGAN IDENTITAS PERUSAHAAN: 1. Nama Perusahaan :... Diisi dengan nama perusahaan yang berbentuk badan hukum Indonesia yaitu : a. Badan usaha milik negara b. Badan usaha milik daerah c. Perseroan Terbatas, atau d. Koperasi (sesuai dengan pasal 79 PP 74 tahun 2014 tentang Angkutan Jalan)

Catatan : Bila perusahaan merupakan Kepemilikan Modal Asing, maka untuk angkutan barang moda darat (termasuk angkutan barang berbahaya) sesuai Lampiran II Peraturan Presiden No. 39 tahun 2014 adalah perusahaan dengan kepemilikan modal asing maksimal 49%. 2. Alamat Kantor :... Diisi dengan alamat perusahaan secara lengkap, mencakup nama kawasan (jika ada), nama jalan, nomor, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan kode pos sesuai dengan surat domisili perusahaan. Contoh: Kawasan MM2100, Jl. Pulau Buton Blok B 7, Kel. Ganda Mekar, Kec. Cikarang Barat Kab. Bekasi Jawa Barat 17520 3. Nomor Telepon dan Fax :... (cukup jelas) 4. Alamat Pool 5. Nomor Telepon dan Fax pada Pool... Diisi dengan alamat pool secara lengkap dimana kendaraan pengangkut B3 berada, dapat diisi lebih dari 1 alamat pool (jika ada) :... (cukup jelas) 6. Bidang Usaha :... Diisi sesuai dengan bidang usaha yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan : - mencakup bidang kegiatan jasa pengangkutan/ Transportasi (jika sebagai jasa transportasi), atau - mencakup bidang usaha produsen, importir, perdagangan dan distribusi Contoh: - Industri Kimia Formaldehyde (jika produsen) - Jasa Transportasi - Perdagangan barang dan jasa III. PERSYARATAN ADMINISTRASI (DOKUMEN DILAMPIRKAN) 1. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan (jika ada perubahan) 2. Copy surat pengesahan akte Pendirian Perusahaan/ Akte Perubahan dari Kementerian Hukum dan HAM :... Diisi dengan nomor dan tanggal serta nama notaris yang mengesahkan akte pendirian perusahaan dan Akte Perubahan :... Diisi dengan nomor dan tanggal surat pengesahan akte dari Kementerian Hukum dan HAM

3. Copy SDS (Safety Data Sheet)/ LDK (Lembar Data Keselamatan) 4. Copy bukti kepemilikan alat angkut 5. SOP Bongkar Muat B3 : Dokumen SDS untuk setiap bahan kimia yang diangkut berasal/dibuat oleh produsen B3 tersebut; SDS/LDK yang dilampirkan harus memuat sedikitnya 16 informasi (sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 23/M-IND/PER/4/2013 tentang Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label Pada Bahan Kimia) yaitu: 1. Identifikasi bahan (tunggal atau campuran) dan Perusahaan Penanggung jawab 2. Identifikasi Bahaya 3. Komposisi/ informasi tentang kandungan bahan penyusun senyawa kimia 4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan 5. Tindakan pemadam kebakaran 6. Tindakan penanggulangan tumpahan dan kebocoran 7. Penanganan dan penyimpanan 8. Kontrol paparan/ perlindungan diri 9. Sifat fisika dan kimia 10. Stabilitas dan reaktivitas 11. Informasi Toksikologi 12. Informasi Ekologi 13. Pembuangan limbah 14. Informasi pengangkutan 15. Informasi yang berkaitan dengan regulasi 16. Informasi lainya : Dokumen kepemilikan alat angkut berupa STNK dan Surat Laik Jalan (KIR). Untuk perusahaan dengan bidang usaha jasa transportasi, kendaraan harus plat kuning. STNK : Kepemilikan alat angkut wajib atas nama perusahaan pemohon KIR : Buku uji berkala kendaraan, masa uji berkala yang masih berlaku : Dokumen SOP (Standard Operational Procedure) yang ditandatangani oleh penanggungjawab usaha/ kegiatan dan diberi stempel perusahaan. - SOP muat B3 merupakan tatacara memindahkan B3 dari gudang penyimpanan kedalam kendaraan angkut, yang menggunakan alat bantu (jika ada) serta menginformasikan/ menjelaskan tataletak kemasan B3 di dalam kendaraan. - SOP bongkar B3 merupakan tatacara bongkar B3 yang diangkut untuk memindahkan B3 dari kendaraan angkut ke dalam gudang penyimpanan B3/ ke tempat yang telah ditentukan dengan menggunakan alat bantu (jika ada) Contoh: alat bantu misalnya forklift, crane, dan lain sebagainya.

6. SOP Tanggap Darurat Dokumen SOP (Standard Operational Procedure) yang ditandatangani oleh penanggungjawab usaha/ kegiatan dan diberi stempel perusahaan. SOP Tanggap Darurat adalah tata cara penanganan B3 apabila terjadi kecelakaan (tumpahan/ ceceran/ ledakan) yang harus dilakukan oleh pengemudi/kru alat angkut (minimal mengacu kepada SDS (Safety Data Sheet) B3 yang diangkut). 7. Foto Foto berwarna terbaru (foto asli dan bukan editan) untuk masing-masing kendaraan (tampak seluruh badan kendaraan) dengan memperlihatkan: a. Identitas perusahaan lengkap (tidak disingkat), di pasang secara permanen pada bagian depan, sisi kiri, kanan, dan belakang kendaraan b. Emergency call pada sisi kiri, kanan dan belakang kendaraan c. Simbol B3 pada kendaraan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 tahun 2008 tentang Tatacara Pemberian Simbol dan Label B3, yang di pasang permanen pada bagian depan, sisi kiri, kanan dan belakang kendaraan d. Untuk kendaraan berupa head truck harus lengkap dengan kemasan yang di bawa ( misal: isotank atau container) 8. Foto SOP Bongkar Muat B3, SOP Tanggap Darurat, dan SDS B3 pada 9. Foto Kegiatan Bongkar Muat B3 : Foto berwarna untuk SOP bongkar muat, SOP tanggap darurat, dan SDS B3 yang diangkut ada pada masingmasing kendaraan yang diajukan. Foto berwarna pada saat proses pelaksanaan kegiatan yang memperlihatkan ; a. Tahapan kegiatan proses bongkar dan muat B3 dari/ ke kendaraan b. Penataan B3 dalam kendaraan/ lay out penataan kemasan B3 10. Foto Kemasan B3 Foto berwarna kemasan B3 yang memperlihatkan simbol B3 sesuai dengan karateristik B3. Simbol B3 pada kemasan dipasang permanen mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 tahun 2008 tentang Tatacara Pemberian Simbol dan Label B3. 11. Foto Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Tanggap Darurat pada masingmasing kendaraan yang diajukan : Foto berwarna APD lengkap dan peralatan tanggap darurat pada masing-masing kendaraan yang diajukan. Alat Pelindung Diri: Masker, Kacamata Pelindung, Safety Shoes, Sarung Tangan, Helmet. Peralatan Tanggap Darurat: Kotak P3K lengkap dengan isi, APAR (tidak expired), Rubber Cone,Segitiga Pengaman, Pengganjal Ban, Police Line, Absorbent (alat penyerap tumpahan) atau Spill Kit.

12 Bukti pelatihan penanganan dan pengangkutan B3 13 Surat Keterangan Hasil Pengujian Tangki Ukur Mobil (TUM) khusus kendaraan tangki 14. Surat Keterangan Bejana Tekan 15. IT/ IP Prekursor (Produsen) atau surat pernyataan 16. Informasi Ketersediaan Alat Komunikasi pada Pengangkut B3 Informasi Pemeliharaan Pengangkut B3 Informasi tentang pencucian tangki (bila ada, bagaimana pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan) 17. Copy surat rekomendasi pengangkutan B3 sebelumnya 18. Copy SK Dirjen Perhubungan Darat tentang Izin : Daftar hadir pelatihan, materi pelatihan dan sertifikat. Pengemudi/kru armada yang mengangkut B3 telah mengetahui dan memahami tentang B3 yang diangkut, tata cara penanganan darurat di jalan. : Surat Keterangan Hasil Pengujian Tangki Ukur Mobil (TUM) yang dikeluarkan oleh Balai Kemetrologian di Derah. : Surat Keterangan Bejana Tekan yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Daerah. (Khusus kendaraan yang mengangkut bahan kimia berupa gas/ cair, yang termasuk dalam lampiran II Permenakertrans Nomor 01 tahun 1982) : Produsen : melampirkan surat keterangan IT/IP Prekursor yang dikeluarkan oleh Direktorat Impor-Kementerian Perdagangan. Jasa Pengangkutan : melampirkan surat pernyataan yang menjelaskan asal muat dan tujuan bongkar (end user) serta tujuan penggunaan B3 prekursor tersebut. (Khusus jenis B3 yang termasuk dalam golongan dan jenis Prekursor pada lampiran II Undang Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, contoh : Sulphuric Acid, Hydrochloric Acid, Potassium Permanganate, Ethyl Ether, Methyl Ethyl Ketone, Toluene, dll) Menyampaikan surat yang berisikan informasi ketersediaan alat komunikasi pada pengangkut B3 (HP, GPS, dll) dan informasi pemeliharaan kendaraan pengangkut B3 (apakah menggunakan bengkel rekanan atau pemeliharaan dilakukan di pool kendaraan. Jika pemeliharaan kendaraan dilakukan di pool kendaraan, agar menyampaikan informasi penanganan oli bekasnya) : Surat rekomendasi pengangkutan B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang pernah diperoleh sebelumnya (selain pengajuan permohonan baru) : Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan terakhir dan masih berlaku (selain pengajuan permohonan baru)

Pengangkutan B3 sebelumnya

IV. KETERANGAN IDENTITAS ALAT ANGKUT B3 No. No. Polisi Merk/ Model Tahun Pembuatan Nomor Rangka Nomor Mesin Kepemilikan 1 2 dst V. KETERANGAN JENIS B3 YANG DIANGKUT No Nama Dagang Nama Bahan Kimia/ CAS Number Karakteristik B3 Fasa B3 (Padatan, Pasta, Serbuk, Serat, Cair, Gas) Jenis Kemasan Asal Muat B3 Tujuan Bongkar B3 Tujuan Pengunaan B3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Xylene Xylene/ 1330-20-7 2 dst Mudah menyala, Berbahaya, Iritasi Cair Drum dan tangki PT. ABCD, Jakarta PT. XYZ, Surabaya Sebagai bahan baku pembuatan resin, thinner dan cat Keterangan : CAS Number : Chemical Abstract Service Number. Karakteristik B3 : diisi sesuai SDS (Safety Data Sheet) B3 masing-masing. Asal muat B3 : diisi nama perusahaan dan lokasi perusahaan tersebut berada. Tujuan bongkar B3 : diisi nama perusahaan tujuan akhir dan lokasi perusahaan tersebut berada. Tujuan Penggunaan B3 : harus dijelaskan secara rinci untuk apa B3 tersebut digunakan pada masing-masing perusahaan tujuan bongkar.

VI. IDENTITAS PENGURUS PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN B3 1. Nama :... Diisi nama yang mengurus permohonan rekomendasi 2. Jabatan :... Diisi jabatan pada perusahaan pemohon 3. Nomor telp/fax/hp :... Cukup jelas 4. Alamat Email... Cukup jelas Semua dokumen yang saya sampaikan adalah benar dan sah. Apabila dikemudian hari terdapat ketidakbenaran dalam dokumen yang disampaikan, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tanda tangan pemohon Diatas materai 6000 dan stempel perusahaan ( Nama Pemohon)