BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. wilayah Yogyakarata. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah para

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal. diteliti adalah masyarakat Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi operasional, pengujian kualitas instrumen dan metode analisis data. A. Objek dan Subjek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. Subjeknya adalah mahasiswi UMY yang pernah melihat pemasaran produk Rabbani melalui media sosial. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden berupa kuesioner yang disebarkan dan berisi daftar pertanyaan yang terstruktur. Jenis data pada penelitian ini adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk tujuan spesifik yaitu menjawab permasalahan penelitian (Maholtra, 2007). C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri- ciri yang spesifik. Pelaksanaan pengambilan sampel secara non-probability sampling yaitu teknik sampling dimana setiap responden yang telah memenuhi kriteria populasi tidak memiliki kesempatan 20

21 atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Sebalikny amereka bergantung pada penelitian pribadi dari penelitian (Maholtra, 2007). Peneliti memilih menggunakan metode ini karena peneliti tidak memiliki data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi. Dalam penelitian ini metode non probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling, menurut Sugiyono (2008) yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan mlakukan proses penelitian yg kompeten dibidangnya. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas produk fashion, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli fashion Malhotra (2007). Dengan menggunakan teknik ini peneliti dapat membuat penelitian lebih efektif dan efisien, dalam hal waktu dan biaya (Sekaran, 2003). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli dengan kriteria sebagai berikut: 1. Mahasiswi aktif angkatan (2013, 2014, 2015, 2016). 2. Mahasiswi yang pernah melihat produk Rabbani melalui media sosial Instagram. Jumlah sampel ditetapkan dengan merujuk pada pendapat Santoso (2012), besarnya sampel bila terlalu besar akan menyulitkan untuk mendapat model yang cocok, dan disarankan ukuran sampel yang sesuai antara 100-200 responden agar dapat digunakan estimasi interpretasi dengan SEM. Ferdinand (2006) menyatakan bahwa bila ukuran sampel terlalu besar maka model menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk mendapatkan goodness of fit yang baik. Untuk itu disarankan ukuran sampel adalah 5-10 kali jumlah variabel manifest (indikator) dari

22 keseluruhan variabel laten. Dalam penelitian ini, jumlah indikator penelitian sebanyak 13 item, sehingga jumlah sampel minimum adalah 5 kali jumlah indikator atau sebanyak 5 x 13 = 65 dan sampel maksimum adalah 10 x 13 = 130, untuk itu penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 130 responden. D. Teknik Pengumpulan data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu daftar pertanyaan diberikan langsung kepada orang yang dimintai keterangan tentang dirinya (bagaimana keadannya, pendapatnya dan keyakinannya). Jenis kuesioner yang digunakan adalah close ended dengan skala likert. Close ended yaitu kuesioner yang berisi pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya oleh peneliti. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian 1) Variabel Eksogen Variabel eksogen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel endogen, entah secara positif atau negatif, yaitu jika terdapat variabel eksogen, variabel endogen juga hadir dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel eksogen, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel endogen. Dengan kata lain, varians variabel endogen ditentukan oleh variabel eksogen. Untuk membangun hubungan sebab-akibat Sekaran (2011). Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah aktifitas pemasaran melalui media sosial persepsian.

23 2) Variabel Endogen/Mediating Variabel endogen/mediating adalah variabel yang mengemukakan antara waktu variabel bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel endogen murni, dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel endogen murni. Variabel endogen/mediating dalam penelitian ini adalah ekuitas nilai, ekuitas hubungan dan ekuitas merek. 3) Variabel Endogen Murni Variabel endogen murni merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel endogen murni, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya. Dengan kata lain variabel endogen merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2011). Variabel endogen murni dalam penelitian ini adalah intensi pembelian. 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Aktifitas pemasaran melalui media sosial merupakan tambahan terbaru dalam dunia marketing diamana digunakan untuk menjalin komunikasi pada rencana pemasaran terpadu. Komunikasi terpadu merupakan prinsip organisasi yang terhubung dengan pasar sasaran mereka. komunikasi pemasaran terpadu mencakup promosi, periklanan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan promosi penjualan (Glynn dan David, 2009). Variabel ekuitas pelanggan memiliki 3 dimensi, yaitu ekuitas nilai, ekuitas merek dan ekuitas hubungan. Ketiga dimensi tersebut akan diturunkan lagi,

24 sehingga diperoleh indikator-indikator yang selanjutnya akan digunakan lagi sebagai pertanyaan dalam instrumen penelitian ini. Ekuitas pelanggan paradigma yang mengusulkan bahwa perusahaan dapat mencapai kinerja yang unggul dengan mengubah fokus mereka dari memberikan produk yang kompetitif untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan Blattberg et al, (2001) dalam (Kabiry, 2008) Ekuitas nilai adalah penilaian obyektif pelanggan utilitas dari merek, berdasarkan persepsi apa yang diberikan untuk apa yang kembali Perangkat ini dapatkan (Vogel et al, 2008). Ekuitas Hubungan menawarkan nilai tambah bagi pelanggan. Sejalan dengan paradigma konfirmasi, konsumen yang membandingkan harapan mereka denganpengalaman mereka dan percaya bahwa mereka diperlakukan lebih baik daripada yang lain cenderung puas dengan korban, merek, atau toko dan karena itu akan menjadi lebih setia (Gwinner, Gremler, dan Bitner, 1998). Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan ataupun pada pelanggan (Aaker, 1997). Intensi pembelian atau niat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut (Anoraga, 2000).

25 Rincian tentang variabel-variabel tersebut akan diukur dengan menggunakan Skala pengukuran berupa skala Likert, yaitu memberikan skor 1-5. Penjelasan penetapan skor adalah sebagai berikut : a. Skor 1 mengidentifikasikan Sangat Tidak Setuju (STS) b. Skor 2 mengidentifikasikan Tidak Setuju (TS) c. Skor 3 mengidentifikasikan Kurang Setuju (KS) d. Skor 4 mengidentifikasikan Setuju (S) e. Skor 5 mengidentifikasikan Sangat Setuju (SS) Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang / sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono (2004). Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas memasukan pernyataan relevan, realibilitas yang tinggi dan aplikatif pada berbagai aplikasi. Penelitian ini menggunakan statement dengan skala 5, skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden dan objek.

26 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Jenis Variabel Variabel Indikator Sumber Eksogen Endogen/Mediating Endogen/Mediating Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian Ekuitas Nilai Ekuitas Hubungan 1. Hiburan 2. Trendi 3. Kustomisasi 4. Interaksi 5. Layanan dari mulut ke mulut 1. Kualitas 2. Nilai Sosial 1. Afinitas 2. Perlakuan khusus Kim dan Ko (2012) Kim dan Ko (2012) Kim dan Ko (2012) Endogen/Mediating Endogen Murni Ekuitas Merek Intensi Pembelian 1. Keunikan 2. Kekhasan Kim dan Ko (2012) 1. Saya ingin membeli 2. Saya ingin merekomendasikan Kim dan Ko (2012) F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pertanyaan dan pernyataan dalam instrument penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah merupakan pertanyaan atau pernyataan yang seharusnya diajukan. Uji validitas berkaitan dengan akurasi atau ketepatan dari alat ukur penelitian Ghozali (2008). Menurut Sujarweni (2015) uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung di bandingkan dengan r table dimana df=n-2 dengan sig 5%. Jika r table > r hitung maka valid. Suatu

27 pertanyan dikatakan valid apabila nilai signifikansi < 5% atau < 0,05. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana stabilitas dan konsistensi dari alat pengukur yang digunakan, sehingga memberikan hasil yang relatif konsisten jika pengkuran tersebut diulangi. Pengukuran realibilitas didasarkan pada indeks numerik yang disebut koefisien. Dalam penelitian pengujian kualitas data yang sering dilakukan adalah uji reliabilitas untuk reliabilitas konsistensi internal. Dikatakan reliabilitas jika nilai korelasi (Cronbach s Alpha)>0,7 untuk Confirmatory Research namun >0.6 masih dapat diterima untuk Exploratory Research. Chin dalam (Ghozali, 2008). G. Uji Hipotesis Dan Analisis Data 1. Metode Analisis Data Analisis data adalah interprestasi untuk penelitian yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap fenomena sosial tertentu Santoso(2012). Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan Santoso (2012). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan software AMOS.

28 2. Kriteria Uji Hipotesis Signifikansi hubungan dapat ditentukan berdasarkan nilai CR atau nilai probabilitas (p) dalam program AMOS. Hubungan dikatakan signifikansi apabila nilai CR > 2 atau p < 0,05 Ferdinand (2006). Teknik analisis data menggunakan tahapan pemodelan dan analisis persamaan struktural dibagi menjadi 7 langkah yaitu : a. Pengembangan model berbasis konsep dan teori b. Menyusun diagram jalur (path diagram) c. Mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural d. Memilih matrik input untuk analisis data e. Menilai identifikasi model struktural f. Evaluasi kriteria Goodness Of Fit g. Interpretasi dan modifikasi model Berikut ini penjelasan secara detail mengenai masing-masing tahapan: a. Langkah 1: Pengembangan model berbasis konsep dan teori Prinsip di dalam SEM adalah ingin menganalisis hubungan kausal antar variabel eksogen dan endogen, serta sekaligus memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Hubungan kausal adalah apabila terjadi perubahan nilai di dalam suatu variabel akan menghasilkan perubahan dalam variabel lain. Dalam langkah awal ini adalah pengembangan model, yang merupakan suatu model yang mempunyai justifikasi teori dan atau konsep. Selain itu model tersebut di verifikasi berdasarkan data empiris melalui SEM.

29 b. Langkah 2 dan 3: Menyusun diagram jalur menjadi persamaan struktural Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan diagram jalur dan menyusun persamaan struktural. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menyusun model struktural dengan menghubungkan antar konstruk laten eksogen dan endogen serta menyusunmeasurement model(model pengukuran)yaitu menghubungkan konstruk laten eksogen atau endogen dengan variabel indikator atau manifest. c. Langkah 4 memilih matrik input untuk analisis data Dalam SEM input data berupa matriks kovarians bilamana tujuan dari analisis adalah pengujian suatu model yang telah mendapatkan justifikasi teori, sehingga tidak dilakukan interpretasi terhadap besar kecilnya pengaruh kausalitas pada jalur-jalur yang ada di dalam model. d. Langkah 5: Menilai identifikasi model struktural Selama proses estimasi berlangsung dengan program komputer, sering didapat hasil estimasi yang tidak logis dan hal ini berkaitan dengan masalah identifikasi model struktural. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi: 1) Adanya nilai standar error yang besar untuk satu atau lebih koefisien. 2) Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi. 3) Nilai estimasi yang tidak mungkin error variance yang negatif. 4) Adanya nilai korelasi yang tinggi (> 0,90) antar koefisien estimasi.

30 Jika diketahui ada problem identifikasi maka ada tiga hal yang harus dilihat: 1) Besarnya jumlah koefisien yang diestimasi relatif terhadap jumlah kovarian. 2) Korelasi yang diindikasikan dengan nilai degree of freedom yang kecil. 3) Digunakannya pengaruh timbal balik antar konstruk (model nonrecursive) atau kegagalan dalam menetapkan nilai tetap (fix) pada skala konstruk. e. Langkah 6: Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian model melalui telaah terhadap terhadap berbagai kriteria Goodness-of-Fit, urutannya adalah sebagai berikut: 1) Normalitas data 2) Outliers 3) Multicollinearity dan singularity. Uji kesesuaian dan statistikuntuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak adalah: 1) Likelihood Ratio Chi square statistic (ᵪ2), Ukuran fundamental dari overall fit adalah likelihood ratio chi square (x 2 ). Tujannya adalah untuk menghasilkan probablititas (p) dari tingkat signifikansi (q). Semakin kecil nilai x 2 semakin baik model itu, dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p> 0,05.

31 2) RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation), merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi square yang menolak model dengan jumlah sampel besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model strategi dengan jumlah sampel besar. 3) GFI (Goodness of Fit Index), merupakan ukuran non statistik yang nilainya berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1.0 (perfect fit). Nilai yang tinggi (disarankan diatas 90%) dalam indeks ini menunjukkan sebuah better fit. 4) AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), merupakan kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matrik kovarian sampel. Nilai yang direkomendasikan adalah sama atau > 0.90. 5) CMIN/DF, Adalah nilai chi square dibagi dengan degree of freedom sehingga disebut x 2 relative. Nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran Fit. 2) TLI (Tucker Lewis Index), merupakan ukuran yang menggabungkan ukuran persimary kedalam indek komposisi antara proposed model dan null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1.0. Nilai TLI yang direkomendasikan adalah sama atau > 0.90. 6) CFI (Comparative Fit Index), besar indeks tidak dipengaruhi ukuran sampel karena sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan model. Rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang lebih baik.

32 Langkah berikutnya adalah pengukuran setiap konstruk untuk menilai uji dimensionalitas dan reliabilitas dari konstruk. Uni dimensiolitas adalah asumsi yang melandasi perhitungan realibilitas dan ditunjukkan ketika indikator suatu konstruk memiliki acceptable fit satu single factor (one dimensional) model.pendekatan untuk menilai measurement model adalah untuk mengukur construct reliability dengan cut off value yang dapat diterima< 0.70 dan ukuran reliabilitas yang lainnya adalah Varianceextracted dengan cut of value yang dapat diterima > 0.50. f. Langkah 7: Interpretasi dan modifikasi model Pada tahap selanjutnya model diinterpretasikan dan dimodifikasi. Bagi model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Setelah model diestimasi, residual kovariansnya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarians residual harus bersifat simetrik. Batas keamanan untuk jumlah residual yang dihasilkan oleh model adalah 1%. Nilai residual values yang lebih besar atau sama dengan 2,58 diinterpretasikan sebagai signifikan secara statis pada tingkat 1% dan residual yang signifikan ini menunjukkan adanya prediction error yang substansial untuk sepasang indikator.